prediktor kualitas hidup

download prediktor kualitas hidup

of 7

Transcript of prediktor kualitas hidup

  • 8/12/2019 prediktor kualitas hidup

    1/7

  • 8/12/2019 prediktor kualitas hidup

    2/7

    Universa Medicina Vol.25 No.4

    173

    PENDAHULUAN

    The United Nations Population Division

    pada tahun 2002 memperkirakan terdapatsekitar 605 juta lanjut usia (> 65 tahun) didunia, dan sekitar 400 juta bertempat tinggaldi negara sedang berkembang. (1 ) Di AsiaTenggara proporsi lanjut usia (lansia) akanmeningkat dari 5 persen pada tahun 1950menjadi 11,5 persen pada tahun 2050 yangberarti terdapat peningkatan secara absolutsebesar 4 kal i l ipat . (1 ) Pada tahun 2000,Indonesia sudah memasuki era penduduk berstruktur tua dengan proporsi populasi lansiasebesar 7,18 persen dan pada tahun 2020diperkirakan mencapai 11,34 persen. Perhatianyang leb ih ser ius t e rhadap lans ia per luditingkatkan. Peningkatan populasi lansiasecara dramatis lebih banyak terjadi di negaraberkembang. Pada mulanya struktur penduduk di negara berkembang lebih didominasi olehusia muda dibandingkan lansia. Pada tahun2050 nanti struktur penduduk akan mengalamipergeseran, proporsi penduduk usia muda danlansia menjadi berimbang. (1)

    Kesehatan merupakan aspek penting yangharus diperhatikan pada kehidupan lansia.Menua atau menjadi tua merupakan suatuproses yang akan dialami oleh semua orang dantak seorangpun dapat menghindari. Menuamerupakan sua tu proses menghi langnyakemampuan jaringan untuk memperbaiki ataumengganti diri serta mempertahankan strukturdan fungsi normalnya. Tujuan hidup manusiaadalah menjadi tua tetapi tetap sehat ( healthy

    agi ng). (2,3) Dengan makin meningkatnya usiaharapan hidup di antara lansia yang disebabkanpeningkatan keseha tan masyaraka t danpelayanan kesehatan, maka pent ing puladiperhat ikan peningkatan kual i tas hidup(quality of life /QOL) lansia. Menurut World

    Health Organiz atio n (WHO) batasan darikua l i t as h idup sangat luas dan bers i fa t

    multidimensional yang meliputi beberapadomain yaitu domain fisik, psikologi, sosial danlingkungan. WHO telah menyusun sebuah

    instrumen untuk mengukur kualitas hidup padalansia yang dikenal sebagai WHOQOL BREF.Ada 26 pertanyaan mengenai kualitas hiduplansia dengan masing-masing pertanyaan diberinilai 1 sampai dengan 5. Nilai 1 menunjukkankeadaan sangat buruk sedangkan ni lai 5menunjukkan keadaan yang sangat baik. Makintinggi nilai dari setiap item makin tinggi pulakualitas hidup seorang lansia. (4,5)

    Penyakit vaskuler aterosklerotik denganmanifestasi klinik berupa penyakit jantungkoroner (PJK) dan stroke merupakan penyebabutama kemat ian pada l ans ia . Berbagaipenelitian membuktikan bahwa kadar kolesteroltotal, trigliserida dan low density lipoprotein(LDL) kolesterol yang tinggi serta kadar highdensity lipoprotein (HDL) kolesterol yangrendah merupakan faktor risiko terjadinyakelainan kardiovaskuler. (6,7) Penelitian lainmenunjukkan adanya hubungan antara kadarlipoprotein densitas rendah dalam darah danperkembangan aterogenesis. (8) Kadar kolesterolLDL yang tinggi merupakan risiko terjadinyapenyakit jantung koroner, namun demikian padasebagian penderita PJK ditemukan kolesterolLDL masih dalam batas normal. (9) Penelitian St-Pierre et al (10) melaporkan, pasien laki-lakidengan LDL ukuran kecil dan densitas tinggiyang disebut small dense (padat kecil) LDLinsidens terjadinya PJK meningkat enam kalilipat dibandingkan pasien dengan LDL ukurannormal. Partikel LDL mempunyai ukuran,

    densitas dan komponen kimia yang heterogen.Pola kolesterol LDL dibagi menjadi dua yaitufenot ip A dan fenot ip B. Hipotesa yangmenyatakan bahwa untuk menjadi aterogenik LDL harus mengalami modifikasi melaluiproses oksidasi yang melibatkan radikal bebastelah dibuktikan dengan penelitian biokimiawi,percobaan b ina tang maupun s tudi

  • 8/12/2019 prediktor kualitas hidup

    3/7

    174

    epidemiologi. (11) LDL fenotip B ditemukan pada30-40% pria dewasa, sedangkan pada priaberumur kurang dari 20 tahun dan wanita

    premenopause, prevalensinya jauh lebih rendahyaitu 510%. Prevalensi pada wanita pascamenopause sekitar 1525%. (10-12)

    Penel i t ian ini ber tujuan untuk mengidentifikasi LDL padat kecil sebagaiprediktor dari kualitas hidup lansia.

    METODE

    Rancangan penelitianRancangan penelitian ini adalah potong

    lintang ( cross sectional ) untuk mencapai tujuanpenelitian.

    Subyek penelitianSubyek penelitian adalah penduduk di

    wilayah Puskesmas Kecamatan MampangJakarta Selatan yang telah berusia 60 tahunkeatas. Kriteria inklusi penelitian ini adalah priadan wani ta berusia ! 60 tahun, bersediaberpart is ipasi dalam penel i t ian ini ,menandatangani informed concern dan masihaktif ( mobile ). Kriteria eksklusi adalah tidak dapat berkomukasi.

    Pengumpulan dataSubyek penelitian yang memenuhi kriteria

    inklusi dan eksklusi dilakukan wawancara olehpetugas pewawancara. Pengisian kuesionerdilakukan setiap hari Senin sampai Jumat setiapminggunya. Subyek yang berhasil diwawancaradiminta datang ke Puskesmas Kecamatan

    Mampang di Jakarta Selatan pada hari Sabtu.Subyek diminta untuk puasa selama 12 jam padamalam hari sebelum pengambilan darah.Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tekanandarah, nadi, berat badan, tinggi badan, lingkarperut dan lingkar pinggul. Penelitian dilakukanselama 3 bulan mulai bulan November 2005sampai dengan Januari 2006.

    Pengukuran kualitas hidupKualitas hidup lansia diukur menggunakan

    kriteria WHOQOL-BREF Australian Version

    yang terdiri dari 26 butir. Masing-masing butirmempunyai 5 peringkat dari peringkat 1 sampaiperingkat 5. Kriteria tersebut berturut-turutadalah (i) sangat buruk, (ii) buruk, (iii) cukup,(iv) baik, dan (v) sangat baik. WHOQOL-BREFmencakup 4 domain yai tu domain f is ik,psikologik, hubungan sosial dan limgkungan.Data QOL yang didapat dari kuesioner dibagimenjadi 4 domain berdasarkan keriteria yangditetapkan WHO yaitu domain 1, domain 2,domain 3 dan domain 4. Domain fisik terdiri daripertanyaan urutan ke 3, 4, 10, 15, 16, 17, 18.Domain psikologik terdiri dari pertanyaanurutan ke 5, 6, 7, 11, 19 dan 26. Domainhubungan sosial terdiri dari pertanyaan urutanke 20, 21 dan 22. Sedangkan domain 4lingkungan terdiri dari pertanyaan urutan ke 8,9, 12, 13, 14, 23, 24 dan 25. Domain tidak dihitung bila 20% atau lebih dari pertanyaantidak terjawab.

    Pemeriksaan LaboratoriumSubyek yang memenuhi kriteria inklusi dan

    eksklusi diambil darah vena di fossa cubi tisebanyak 5 ml ke dalam vacutainer yang tidak mengandung antikoagulan. Darah disentrifugasidengan kecepatan 3000 RPM selama 10 menituntuk mendapatkan serum guna pemeriksaankolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL,kolesetrol HDL dan apo lipoprotein beta (apoB) untuk mendapatkan kadar LDL padat kecil.Pemer iksaan koles te ro l LDL dan apo B

    dilakukan dengan menggunakan reagensia dariDaichi. Kadar LDL padat kecil didapatkan darihasil pembagian kolesterol LDL dibagi denganapo B.

    Analisis dataData disajikan dalam bentuk rata-rata dan

    simpang baku atau persentase. Data dengan

    Pusparini, Khairani, Wiradharma LDL padat kecil dan lansia

  • 8/12/2019 prediktor kualitas hidup

    4/7

    Universa Medicina Vol.25 No.4

    175

    variabel kontinyu dibandingkan dengan ujistudent t dan variabel diskret dibandingkandengan uji Chi Square . Perbedaan dianggap

    bermakna bila tingkat kemaknaan p < 0,05. Ujiregresi linear digunakan untuk mengidentifikasiLDL padat kecil sebagai prediktor dari kualitashidup.

    HASIL

    Karakteristik subyekPada penelitian ini telah berpartisipasi

    sebanyak 103 lansia dengan usia berkisarantara 60 sampai dengan 85 tahun dengan rata-rata 65,9 6,1 tahun terdiri dari 66 orangperempuan (61,77%) dan 37 orang laki-laki(38,23%). Karakteristik subyek lansia disajikanpada Tabel 1.

    Perbedaan bermakna antara laki-laki danwanita terdapat pada tekanan darah sistolik (p=0,028), tekanan darah sistolik laki-laki lebih

    tinggi secara bermakna dibanding wanita.Pendidikan subyek bervariasi dari tidak sekolahsampai dengan sarjana strata 1 dan sarjana

    strata 2.

    K u al i t a s h id u p (Q O L ) b e rd asa rk anWHOQOL-BREF

    WHO telah mengeluarkan suatu kriteriauntuk menilai kualitas hidup seseorang. Hasildari kualitas hidup secara umum menunjukkanbahwa 45,2% lansia merasa cukup dan baik sedangkan mengenai kesehatan secara umum

    juga menunjukkan hasi l 34,6% merasa cukupdan 48 ,1% merasa ba ik (Tabel 2) . Padakeempat domain yang dinilai sebagian besarmenunjukkan cukup dan baik, kecuali padadomain fisik yaitu mengenai rasa nyeri danperasaan tidak nyaman menunjukkan skalasangat baik, demikian pula pada domainps ikologik pada but i r perasaan nega t i f menunjukkan hasil sangat baik.

  • 8/12/2019 prediktor kualitas hidup

    5/7

    176

    Median dari keempat domain menunjukkanuntuk domain fisik besarnya yaitu 13,1, domainpsikologik 12,7, domain hubungan sosial 14,7,dan domain lingkungan 14,0. Frekuensi lansiayang mempunyai hasil di bawah nilai median

    untuk domain fisik sebesar 42,7%, domain

    psikologik sebesar 39,8%, domain hubungansosial 35% dan domain lingkungan (Tabel 3).Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besarsubyek penelitian menunjukkan hasil QOL yangbaik.

    Tabel 3. Nilai mean, median dan frekuensi < median masing-masing domain

    Pusparini, Khairani, Wiradharma LDL padat kecil dan lansia

  • 8/12/2019 prediktor kualitas hidup

    6/7

    Universa Medicina Vol.25 No.4

    177

    Tabel 5 menunjukkan kadar kolesterolmerupakan prediktor dari domain fisik dansosial , kadar LDL kolesterol merupakanprediktor dari domain psikologik, sosial danlingkungan, kadar Apo B merupakan prediktordari domain sosial dan lingkungan, sedangkankadar LDL padat kecil merupakan prediktordari domain psikologik kualitas hidup lansia.

    PEMBAHASAN

    Rata-rata nilai dari keempat domain studiini besarnya antara 13,1 14,1, hasil studi initidak berbeda dengan penelitian pada lansia di

    Taiwan.(5 )

    Namun rata-rata nilai keempatdomain kualitas hidup ini sedikit lebih rendahdibandingkan penel i t ian yang di lakukanSkevinton SM, et al . (13) di duapuluh tiga negarayang mendapatkan nilai skor rata-rata besarnyaantara 13,5 16,2. Namun rata-rata skordomain kualitas hidup studi ini lebih tinggidibandingkan studi yang dilakukan pada lansiayang mengalami depresi di Auatralia. (14) Nilaira ta - ra ta domain f i s ik (13 ,18 1 ,72) ,psikologik (12,91 1,89) dan sosial (13,69 2,74) lebih tinggi dibandingkan lansia yangmengalami depresi nilai-rata-rata domain fisik 12,45 3,58 dan domain psikologik 11,63 3,55. Sedangkan domain sosial dan lingkungantidak berbeda. Secara umum, kualitas hiduppada lansia yang mengalami depresi lebih buruk dibandingkan lansia yang mengalami gangguankesehatan lainnya. (15)

    Kadar kolesterol LDL merupakan faktorprediktor dari domain psikologik, sosial danlingkungan kualitas hidup lansia. Kadar LDLkolesterol yang tinggi merupakan faktor risikoterjadinya penyakit jantung koroner yang dapatmenurunkan kualitas hidup seseorang. (16) Kadarkolesterol total merupakan faktor prediktor daridomain fisik dan sosial kualitas hidup lansia.Kadar kolesterol yang tinggi seringkali dijumpaipada penderita miokar infark akut. (17) Kadar apoB juga merupakan prediktor dari domain sosialdan lingkungan kualitas hidup lansia. Rader danSniderman mereview 32 penelitian tentanghubungan antara kadar apo B dan r is iko

    terjadinya penyakit jantung. Hasil reviewmenunjukkan hubungan antara kadar apo B danterjadinya penyakit jantung koroner t idak konsisten. (18) Kadar LDL padat kecil ternyatamerupakan faktor prediktor dar i domainpsikologik kualitas hidup lansia. Studi lainmenyatakan kadar LDL padat kecil berhubungandengan sindroma metabolik dan meningkatkanrisiko terjadinya penyakit jantung koroner. (19)

    Berarti LDL padat kecil secara tidak langsungberhubungan dengan kualitas hidup lansia.

    KESIMPULAN

    Kual i t as h idup umum lans ia padapenelitian ini berada pada kategori cukup danbaik. Dilihat dari nilai median maka sebagianbesar subyek penelitian menunjukkan hasilkualitas hidup yang baik. Kadar kolesterol

    Tabel 5. Analisis regresi linear dari profil lipid ter hadap kualitas hidup lansia

  • 8/12/2019 prediktor kualitas hidup

    7/7

    178

    total, LDL kolesterol apo B dan LDL padatkecil merupakan prediktor dari kualitas hiduplansia.

    UCAPAN TERIMAKASIH

    Penulis mengucapkan terimakasih kepadaKepala Puskesmas Kecamatan Mampang,seluruh staf Puskesmas, para kader dan seluruhpihak yang telah membantu terlaksananyapenelitian ini.

    Daftar Pustaka

    1. Hidayat A. Defisiensi gizi mikro pada lanjut usia:masalah kesehatan masyarakat? Farmacia 2003;3: 66-70.

    2. Darmojo RB. Penatalaksanaan penderita lanjutusia secara terpadu. Medika 2002; 1: 56-61.

    3. Munandar AS. Menuju kehidupan lansia yangsejahtera. Farmacia 2003; 3: 2-4.

    4. Ohaeri JU, Olusina AK, Al-Abassi AHM. Factoranalytical study of the short version of the WorldHealth Organization quality of life instrument.Psychopathology 2004; 37: 242-8.

    5. Hwang HF, Liang WM, Chiu YN, Lin MR.Suitability of the WHOQOL-BREF for community-dwelling older people in Taiwan. Age Ageing 2003;32: 593-600.

    6. National Cholesterol Education Program (NCEP).Expert panel on detection, evaluation, andtreatment of high blood cholesterol in adults (AdultTreatment Panel III). Third Report of the NationalCholesterol Education Program (NCEP).Circulation 2002; 106: 3143-421.

    7. Rizzo M, Berneis K. Low-density lipoprotein sizeand cardiovascular risk assessment. Q J Med 2006;99: 1-14.

    8. Klatt P, Esterbauer H. Oxidative hypothesis of

    atherogenesis. J Cardiovasc Risk 1996; 3: 346-51.9. Lamarche B, Tchernof A, Moorjani S. Small denselow density lipoprotein particles as a predictor of

    the risk of ischemic heart disease in men:prospective results from the Quebec cardiovascularstudy. Circulation 1997; 95: 69-75.

    10. St-Pierre AC, Cantin B, Dagenais GR, Mauriege

    P, Bernard PM, Despres JP, et al. Low densitylipoprotein subfractions and the long term risk f ischemic heart disease in men. 13 years follow updata from the Quebec cardiovascular study.Arterioscler Thromb Vasc Biol 2005; 25: 553-9.

    11. Grundy SM. Small LDL, atherogenic dyslipidemiaand the metabolic syndrome. Circulation 1997; 95:1-4.

    12. Williams PT, Superko R, Haskell WL, AldermanEL, Blanche PJ, Holl LG, et al. Smallest LDLparticles are most strongly related to coronarydisease progression in men. Arterioscler ThrombVasc Biol 2003; 23: 314-21.

    13. Skevington SM, Lotvy M, OConnell KA. TheWorld Health Organizations WHOQOL-BREFquality of life assessment: Psychometric propertiesand result of the international field trial. A reportfrom the WHOQOL group. Qual life 2004; 13: 299-310.

    14. Naumann VJ, Byrne JA. WHOQOL-BREF as ameasure of quality of life in older patients withdepression. Inter Psychogeriatr 2004; 16: 159-73.

    15. Angermeyer MC, Holzinger A, Matschinger H,Strengler-Wenzke K. Depression and quality of life:results of a folooow-up study. Inter J Soc Psychiatr

    2002; 48: 189-99.16. Rizzo M, Berneis K, Corrado E, Novo S. Thesignificance of low-density- lipoproteins size invascular diseases.Inter Angiol 2006; 25: 4-9.

    17. Rizzo M, Berneis K. Low-density lipoprotein sizeand cardiovascular risk assessment. Q J Med 2006;99: 1-14.

    18. Sniderman AD, Furberg CD, Keech A, Roeters vanLennep JE, Frohlich J, Jungner I, et al.Apolipoproteins versus lipids as indices of coronaryrisk and as targets for statin treatment. Lancet2003; 361: 777-80.

    19. Lada AT, Rudel LL. Associations of low density

    lipoprotein particle composition withatherogenicity. Curr Opin Lipidol 2004; 15: 19-24.

    Pusparini, Khairani, Wiradharma LDL padat kecil dan lansia