Prediksi Waktu Ibu Melahirkan

5
PREDIKSI WAKTU IBU MELAHIRKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRAKSI RAHIM Pengertian Kontraksi Rahim His (kontraksi) adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri pada daerah di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari ‘pacemaker’ yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut. Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar. His dapat terjadi sebagai akibat dari : 1. Kerja hormon oksitosin 2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi 3. Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi. Kontraksi rahim dikatakan baik dan ideal apabila : 1. Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus 2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus 3. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi 4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his

description

cara menentukan waktu kelahiran janin dengan cara yang telah ditenukan seperti penghitungan hpht dan lain sebagainya

Transcript of Prediksi Waktu Ibu Melahirkan

PREDIKSI WAKTU IBU MELAHIRKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRAKSI RAHIMPengertian Kontraksi Rahim His (kontraksi) adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri pada daerah di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari pacemaker yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut. Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar. His dapat terjadi sebagai akibat dari :1. Kerja hormon oksitosin2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi3. Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.

Kontraksi rahim dikatakan baik dan ideal apabila :1. Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus3. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his5. Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan terbuka.Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya nyeri saat kontraksi rahim berlangsung adalah :1. Iskemia dinding korpus uteri yang menjadi stimulasi serabut saraf di pleksus hipogastrikus diteruskan ke sistem saraf pusat menjadi sensasi nyeri2. Peregangan vagina, jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum, menjadi rangsang nyeri.3. Keadaan mental pasien (pasien bersalin sering ketakutan, cemas/ anxietas, atau eksitasi).4. Prostaglandin meningkat sebagai respons terhadap stress Hal yang penting dinilai mengenai kontraksi rahim adalah :1. Amplitudo : intensitas kontraksi otot polos : bagian pertama peningkatan agak cepat, bagian kedua penurunan agak lambat.2. Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu (biasanya per 10 menit)3. Satuan his : unit Montevide (intensitas tekanan / mmHg terhadap frekuensi).

Konsep Dasar Pengukuran Kontraksi Dalam persalinan perbedaan antara segmen atas rahim dan segmen bawah rahim lebih jelas lagi. Segmen atas memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya segmen bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan karena diregang. Jadi segmen atas berkontraksi menjadi tebal dan mendorong anak keluar sedangkan segmen bawah dan serviks mengadakan relaksasi dan dilatasi menjadi saluran yang tipis dan teregang yang akan dilalui bayi. Kontraksi otot rahim mempunyai sifat yang khas seperti : Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali ke keadaan sebelum kontraksi tapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya seperti sebelum kontraksi yang disebut retraksi. Sehingga rongga rahim mengecil dan anak berangsur didorong ke bawah dan tidak banyak naik lagi ke atas setelah His hilang akibatnya segmen atas semakin majunya persalinan apalagi setelah bayi lahir. Tidak akan ada kemajuan dalam persalinan. Pada ligamentum rotundum dalam persalinan yang mengandung otot-otot polos apabila uterus berkontraksi maka otot-otot ligamentum rotundumikut berkontraksi hingga ligamentum rotundum menjadi pendek.Jadi, disini kita disini akan mengukur suatu keadaan ketika rahim berkontrkasi dengan sebuah alat medis yang diberi nama kontraksi meter dan diharapkan alat dapat memprediksi apakah ibu hamil sudah waktunya untuk melakukan persalinan atau masih membutuhkan waktu lagi.Rancangan Alat Medis Pada dasarnya alat ini mengukur tekanan kontraksi rahim, jadi kita bermain tekanan di perut ibu hamil. Ini menggunakan artificial intelligent. Konsepnya yaitu menggunakan bagian sebagi berikut:1. Mikrokontroller, untuk menyimpan kodingannya2. Flexi force, sensor yang dililitkan diperut ibu hamil (sensor tekanan)3. Display, untuk menampilkan hasil alatnya.

Kontraksi ibu yang mau melahirkan dan yang tidak atau disebut kontraksi palsu ini berbeda. Maka alat ini akan mengukur jumlahan atau skala untuk mengukurnya. Menurut refrensi yang ada, ibu yang akan melahirkan memiliki jumlah tekanan sekitar 70 kpa. Angka 70 tersebut merupakan hasil yang belum pasti atau benar dikarenakan belum melakukan penelitian yang berlanjut.Jadi jika belum menunjukkan angka besaran segitu maka ibu hamil belum bisa dikatakan siap untuk melahirkan.

Prediksi Prediksi disini yaitu untuk menentukan apakah ibu hamil siap untuk melahirkan atau tidak. Ini bergantung pada besaran scalar kontraksi rahim yang dapat diukur dengan alat terssebut. Dan alat ini menggantikan dokter untuk menentukan apakah ibu hamil siap melahirkan atau tidak. Dan akan dikembangkan lagi untuk memprediksi kapan ibu hamil ini akan melahirkan (lebih ke waktu, berapa bulan lagi, berapa hari lagi seperti itu)Konsep Kodingan Konsepnya disini bermain hanya pada mikro saja, yaitu apabila tidak mencapai besaran 70 kpa maka bernilai 0 yang berarti ibu hamil belum pada saatnya untuk melahirkan dan apabila besaran nilai mencapai 70 kpa maka kodingan bernilai 1 yang berarti ibu siap untuk melahirkan