PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V … alasan UULH 1997 perlu untuk digantikan oleh undang-undang...

58
Additional copies of this Service Manual Are available from SIGMA International, Inc. 711 Park Avenue, Medina, NY USA 14103-0756 (Latest revision will be sent unless otherwise specified) SERVICE MANUAL SIGMA INTERNATIONAL MODEL SPECTRUM INFUSION PUMP REVISION W August 2009

Transcript of PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V … alasan UULH 1997 perlu untuk digantikan oleh undang-undang...

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 1

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V

TAHUN 2017/2018

MATA KULIAH HUKUM LINGKUNGAN

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

Muh_Nur_Jamal

D070AF70

081223956738

16jamal

muh.jamal08

muh.nurjamaluddin

UNIVERSITY

KADER HmI KOMHUK

UNPAS-BANDUNG

KETUPLAK LK I/2016-II

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 2

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Silakan follow ya

[email protected]

muhnurjamaluddin.blogspot.co.id

mnurjamaluddin.blogspot.co.id

creativityjamal.blogspot.co.id

[email protected]

SAAT INI

Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja,

RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,

Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,

Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Muhammad Nur Jamaluddin

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 3

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya

Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?

Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone

Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini

Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?

Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?

Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang

lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini

Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?

Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?

Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan

Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu

Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 4

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2017/2018

MATA KULIAH : HUKUM LINGKUNGAN

HARI, TANGGAL : KAMIS, 2 NOVEMBER 2017

KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G / V

WAKTU : 60 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN

SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

Soal:

1. Bagaimana pemahaman terhadap kesadaran lingkungan hidup sebelum dan setelah tahun 1972?

Jawaban:

Sebelum tahun 1972 bahwa lingkungan sebagai kekayaan alam yang diperuntukan bagi

kehidupan manusia, sehingga manusia dinobatkan sebagai “Penguasa Alam Semesta”. Manusia

boleh bertindak sewenang-wenang terhadap alam semesta. Pada masa itu, sumber daya alam

dilihat hanya dari aspek kegunaan dan penggunannya saja. Seiring perjalanan waktu, pasca

kemerdekaaan Indonesia, dan dalam rangka menyikapi lahirnya Deklarasi Stockholm pada

tahun 1972 ( The Stockholm Declaration of 1972) perkembangan hukum lingkungan di

Indonesia sangat pesat. Dari hukum yang berorientasi hanya pada pemakaian, menjadi

hukum lingkungan yang berorientasi pada perlindungan terhadap lingkungan hidup.

Untuk pertama kalinya, di Indonesia pasca Deklarsi Stockholm 1972, masalah lingkungan hidup

dimasukan pada GBHN 1973-1978. Pada BAB III Pola Umum Pembangunan Jangka

Panjang menggariskan perlunya perlindungan lingkungan dalam melaksanakan pembangunan.

Pada waktu inilah konsep awal RUU tentang lingkungan hidup mulai dirumuskan oleh panitia

yang dibentuk oleh pemerintah pada waktu itu yang diberi nama Panitia Nasional Perumus

Kebjakan di Bidang Lingkungan Hidup. Setelah melalui proses yag panjang, akhirnya RUU

Tentang pengelolaan Lingkungan Hidup ini disahkan menjadi Undang-Undang, pada tanggal 25

Februari 1982. Dengan disahkannya RUU Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ini, maka

Indonesia untuk pertama kalinya memiliki Undang-Undang Tentang Pengelolaan Lingkungan

Hidup, yang diundangkan oleh pemerintah menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982

Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 5

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Undang-undang ini kemudaian disebut sebagai payung hukum (umbrella act) bagi semua

peraturan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup. Kemudian setelah tahun 1972,

yakni pada tahun 1987 terbentuk sebuah komisi dunia yang disebut dengan Komisi Dunia

tentang Lingkungan Hidup dan Pembangunan(World Commission on Environment and

Development) yang kemudian lahir konsep sustainable development, kemudian majelis umum

PPB memutuskan untuk menyelenggarakan konferensi di Rio de Janeiro, Brasil 1992 bahwa

lingkungan difungsikan sebagai ciptaan Tuhan, termasuk manusia sebagai pemiliknya dan

lingkungan dijadikan sebagai subjek hukum. Lahirnya UULH 1982 tanggal 11 Maret 1982

dipandang sebagai pangkal tolok atau awal dari lahir dan pertumbuhan hukum lingkungan

nasional. UULH 1982 merupakan sumber hukum formal tingkat undang-undang yang pertama

dalam konteks hukum lingkungan modern di Indonesia. Kemudian lahir Undang-undang Nomor

23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UULH 1997). Selanjutnya, pada tanggal

3 Oktober 2009, pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH), di dalam kualitas lingkungan

hidup yang semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan

makhluk hidup lainnya, sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan. Setidaknya ada

empat alasan UULH 1997 perlu untuk digantikan oleh undang-undang yang baru. Pertama,

UUD 1945 setelah perubahan secara tegas menyatakan bahwa pembangunan ekonomi nasional

diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan. Kedua, kebijakan otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia telah membawa perubahan hubungan dan kewenangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk di bidang perlingkungan lingkungan

hidup. Ketiga, pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan perubahan iklim

sehingga semakin memperparah penurunan kualitas lingkungan hidup. Ketiga alasan ini

ditampung dalam UULH 1997. Keempat, UULH 1997 sebagaimana UULH 1982 memiliki

celah-celah kelemahan normatif, terutama kelemahan kewenangan penegakan hukum

administratif yang dimiliki kementrian Lingkungan Hidup dan kewenangan penyidikan penyidik

pejabat pegawai negeri sipil sehingga perlu penguatan dengan mengundangkan sebuah undang-

undang baru guna peningkatan penegakan hukum. Berdasarkan hal ini menunjukan, bahwa

UUPPLH memberikan warna yang baru dan berbeda dari undang-undang sebelumnya.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 6

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

2. Apa yang dimaksud dengan hukum lingkungan menurut Munadjat?

Jawaban:

Menurut Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro dalam bukunya yang berjudul Hukum

Lingkungan bahwa hukum lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Hukum Lingkungan Klasik yang menetapkan ketentuan dan norma-norma guna menjamin

penggunaan dan eksploitasi sumber-sumber daya lingkungan dengan berbagai akal dan

kepandaian manusia guna mencapai hasil semaksimal mungkin dan dalam jangka waktu

singkat.

b. Hukum Lingkungan Modern yang menetapkan ketentuan dan norma-norma guna mengatur

perbuatan manusia dengan tujuan untuk melindungi lingkungan dari kerusakan dan

kemerosotan mutunya demi menjamin kelestariannya agar dapat berlangsung secara terus

menerus digunakan oleh generasi sekarang maupun generasi-generasi mendatang.

3. Jelaskan metode pendekatan lingkungan hidup disertai contohnya!

Jawaban:

Pendekatan lingkungan hidup bersifat holistik merupakan penndekatan yang dipakai oleh ilmu

lingkungan, yang terus berkembang melalui:

a. Pendekatan ekonomi lingkungan adalah proses agar terjadi keseimbangan antara nilai

ekonomi, sumber daya alam, dengan nilai pasar produksi yang merupakan alat ukur indikator

keberhasilan pembangunan ekonomi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengelola

dan penggalian sumber daya alam yaitu:

1) Tidak merusak tata lingkungan hidup manusia.

2) Dilaksanakan dengan kebijaksanaan yang menyeluruh.

3) Dengan memperhitungkan kebutuhan.

Berdasarkan gambaran di atas, ekonomi lingkungan sangat berperan dalam menghitung biaya

lingkunga yang akan dimasukkan kedalam biaya-biaya ekonomi. Oleh karena itu, untuk lebih

mengikat ekonomi lingkongan sebagai sebuah penetapan, perlu penanaman prinsip-prinsip

ekonomi kedalam hukum lingkungan.

b. Lingkungan internasional, pendekatan yang holistik (menyeluruh) merupakan cirri yang

melekat pada hukum lingkungan itu sendiri. Kerusakan lingkungan yang terjadi di suatu

Negara akan memberikan dampak dan kerugian pada negara lainya. Contoh kebakaran

hutan yang terjadi di Indonesia polusi udaranya sampai ke negara Malaysia. Oleh sebab

itu perlunya hukum lingkunagan hidup dimaksukkan dalam hukum internasional, negara

maju dan negara bekembang memiliki pandangan berbeda dalam hal ini.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 7

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Negara berkembang berpendapat bahwa pembangunan hanya dapat dilakukan memanfaatkan

sumber daya alam, serta berpandangan bahwa ia dapat melakukan apa saja dalam wilayah

negaranya atas dasar hak untuk membangun (the right of development) oleh karena itu

masalah lingkungan tidak perlu diatur secara international. Negara maju berpandangan bahwa

masalah lingkungan perlu diatur dalam hukum internasional karena dalam melestarikan

lingkungan dan mencegah kerusakan pada lingkungan perlu dilakukan upaya bersama antar

negara-negara. Menurut Daut Silalahi, konsep hukum lingkungan dapat ditelusuri sejarah

perkembanagn masalah lingkungan dalam dua konsep dasar hokum lingkungan (konsep dasar

perlindungan dan pelestarian lingkungan) yaitu masalah atau gerakan konservasi dan masalah

pencemaran lingkungan.

c. Lingkungan sosial, berdasarkan permasahan sosial Jonny Purba berpendapat bahwa

pelaksanaan pengelolaan lingkungan sosial amat dibutuhkan, hal ini penting karena berbagai

kasus lingkungan yang terjadi, terbukti bahwa lingkungan sosial terkait di dalamnya. Itulah

sebabnya perlu pengembangan pengelolaan lingkungan hidup yang berimbang dan

terintegrasi antara lingkungan, alam, lingkungan binaan, maupun sosial.

Adapun cara menerapkannya yaitu melalui:

1) pengelompokan sosial;

2) penataan sosial;

3) media sosial;

4) pranata sosial;

5) pengendalian dan pengawasan sosial;

6) kebutuhan sosial.

4. Jelaskan mengenai kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup!

Jawaban:

Adapun landasan kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup, yaitu:

a. Landasan konstitusional terdapat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 Aline

Keempat bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk melindungi

segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan tercantum

pula dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 8

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

b. Landasan operasional terdapat dalam TAP MPR No.IX/MPR/2001 tentang Pembaruan

Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Undang-undang No. 17 Tahun 2007

Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Undang-undang No. 32 Tahun

2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa lingkungan hidup

yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara

Indonesia. Oleh karena itu, negara, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan

berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam

pelaksanaan pembangunan berkelanjutan agar lingkungan hidup Indonesia dapat tetap

menjadi sumber dan penunjang hidup bagi rakyat Indonesia serta makhluk hidup lain. Dalam

hal ini termasuk juga hukum adat dan hukum agama yang dijadikan sumber nilai dalam

membuat peraturan perundang-undangan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup.

5. Jelaskan asas-asas pengelolaan lingkungan hidup dan instrumen lingkungan hidup!

Jawaban:

Berdasarkan Pasal 2 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa asas-asas pengelolaan lingkungan hidup, yaitu:

a. Asas tanggung jawab negara adalah:

1) Negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini

maupun generasi masa depan.

2) Negara menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

3) Negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang

menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

b. Asas kelestarian dan keberlanjutan adalah bahwa setiap orang memikul kewajiban dan

tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi

dengan melakukan upaya pelestarian daya dukung ekosistem dan memperbaiki kualitas

lingkungan hidup.

c. Asas keserasian dan keseimbangan adalah bahwa pemanfaatan lingkungan hidup harus

memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan

perlindungan serta pelestarian ekosistem.

d. Asas keterpaduan adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan

dengan memadukan berbagai unsur atau menyinergikan berbagai komponen terkait.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 9

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

e. Asas manfaat adalah bahwa segala usaha dan/atau kegiatan pembangunan yang dilaksanakan

disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan harkat manusia selaras dengan lingkungannya.

f. Asas kehati-hatian adalah bahwa ketidakpastian mengenai dampak suatu usaha dan/atau

kegiatan karena keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan merupakan

alasan untuk menunda langkah-langkah meminimalisasi atau menghindari ancaman terhadap

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

g. Asas keadilan adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus

mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara, baik lintas daerah,

lintas generasi, maupun lintas gender.

h. Asas ekoregion adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus

memperhatikan karakteristik sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis, budaya

masyarakat setempat, dan kearifan lokal.

i. Asas keanekaragaman hayati adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup harus memperhatikan upaya terpadu untuk mempertahankan keberadaan, keragaman,

dan keberlanjutan sumber daya alam hayati yang terdiri atas sumber daya alam nabati dan

sumber daya alam hewani yang bersama dengan unsur nonhayati di sekitarnya secara

keseluruhan membentuk ekosistem.

j. Asas pencemar membayar adalah bahwa setiap penanggung jawab yang usaha dan/atau

kegiatannya menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup wajib

menanggung biaya pemulihan lingkungan.

k. Asas partisipatif adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif

dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung.

l. Asas kearifan lokal adalah bahwa dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat.

m. Asas tata kelola pemerintahan yang baik adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dijiwai oleh prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan

keadilan.

n. Asas otonomi daerah adalah bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah dalam bingkai Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 10

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Berdasarkan pasal 14 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup terdiri atas:

a. KLHS;

b. tata ruang;

c. baku mutu lingkungan hidup;

d. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup;

e. AMDAL;

f. UKL-UPL;

g. perizinan;

h. instrumen ekonomi lingkungan hidup;

i. peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup;

j. anggaran berbasis lingkungan hidup;

k. analisis risiko lingkungan hidup;

l. audit lingkungan hidup; dan

m. instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan ilmu pengetahuan.

6. Jelaskan neraca lingkungan hidup dan kajian lingkungan hidup strategis!

Jawaban:

Berdasarkan penjelasan umum pasal 43 ayat (1) huruf a Undang-undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa yang dimaksud dengan

neraca lingkungan hidup yaitu neraca sumber daya alam adalah gambaran mengenai cadangan

sumber daya alam dan perubahannya, baik dalam satuan fisik maupun dalam nilai moneter.

Kemudian berdasarkan pasal 1 butit 10 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa kajian lingkungan hidup strategis,

yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan

partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan

terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.

7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup, Ekosistem, Pelestarian Fungsi

Lingkungan Hidup, Daya Dukung Lingkungan Hidup berdasarkan Undang-undang Nomor 32

Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup!

Jawaban:

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 11

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Berdasarkan pasal 1 butir 1 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lain. Kemudian berdasarkan pasal 1 butir 5 Undang-undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa ekosistem adalah tatanan

unsur-unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh dan saling

mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Selanjutnya berdasarkan pasal 1 butir 6 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa pelestarian fungsi lingkungan hidup

adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung

lingkungan hidup. Adapun berdasarkan pasal 1 butir 7 Undang-undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa daya dukung lingkungan

hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia,

makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.

8. Aspek-aspek apa saja yang menjadi permasalahan dari lingkungan hidup. Jelaskan!

Jawaban:

Menurut Santosa dalam bukunya yang berjudul Kajian Lingkungan Hidup Startegis bahwa aspek-

aspek saja yang menjadi permasalahan dari lingkungan hidup, yaitu:

a. Aspek Kegagalan Kebijakan (Policy Failure)

Aspek kegagalan dalam merumuskan kebijakan terutama kebijakan (policy

failure), pengelolaan lingkungan dapat diindikasikan dengan mas ih banyaknya

kebijakan pembangunan yang tidak holistik, termasuk Undang -undang Dasar 1945

yang tidak menyentuh aspek perlindungan daya dukung ekosistem dan fungsi

lingkungan hidup; kebijakan tentang tenurial dan property rights yang tidak

memberikan jamina n hak pada masyarakat adat; kebijakan yang sentralistis dan

seragam; dan kebijakan-kebijakan yang tidak mendukung “pemerintah yang

terbuka” atau open governement. Indonesian Center for Environmental Law (ICEL)

dalam kajian kebijakan yang terbatas (kebijaka n yang dihasilkan pemerintah transisi

di tahun 1998 -1999) dengan pengelolaan sumber daya alam dengan menggunakan

8 (delapan) tolak ukur, yaitu delapan elemen yang harus terintegrasi dalam setiap

kebijakan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam, t ermasuk pemanfaatan

sumber daya alam, menemukan fakta bahwa peraturan perundang -undangan yang

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 12

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

dihasilkan pemerintah transisi belum mendukung good environmental governance .

Kedelapan elemen tersebut antara lain:

1) pemberdayaan, pelibatan masyarakat, dan akses publik terhadap informasi;

2) transparansi;

3) desentralisasi yang demokratis;

4) pengakuan terhadap keterbatasan daya dukung ekosistem dan keberlanjutan;

5) pengakuan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal;

6) konsistensi dan harmonisasi;

7) kejelasan (clarity);

8) daya penerapan dan penegakan ( implementability & enforceabilty ).

b. Aspek Kegagalan Pelaksanaan ( Implementation Failure )

Aspek kegagalan pelaksanaan merupakan aspek yang paling krusial untuk segera

dibenahi. Bagaimana menjadikan aparatur pemerintah kita, yang m erupakan

pelaksana kebijakan, menjadi profesional, memiliki integritas, dan responsif/aspiratif.

Dalam kaitan ini perlu dikaji secara cermat keempat bentuk pengawasan terhadap

kinerja birokrasi, yaitu:

1) Pengawasan internal yang terdiri dari pengawasan melek at, dan pengawasan

fungsional oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pemeriksa Kekayaan

Pejabat Negara (BPKP).

2) Pengawasan eksternal yang terdiri dari pengawasan legislatif dan pengawasan

masyarakat.

Kehadiran berbagai komisi yang dibentuk pemerintah seperti Komisi Pemeriksa

Kekayaan Penyelenggaran Negara (KPKPN) dan Ko misi Ombudsman Nasional juga

dimaksudkan dalam rangka menciptakan birokrasi yang bersih, profesional, dan

responsif di atas. Komisi-komisi ini akan dapat berfungsi/bekerja secara efektif

apabila memenuhi syarat:

1) Orang-orang yang terdapat di dalamnya memiliki integritas, kredibilitas dan

diterima masyarakat. Dengan demikian, pola rekrutmen keanggotaan menjadi

sangat penting.

2) Mandiri dan terbatas dari intervensi pihak yang membentuknya (Pr esiden).

3) Kewenangan/mandat hukum memadai.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 13

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Dalam kaitan dengan perwujudan good governance , perwujudan konsep open

governmen t yang mengakui public right to observe (hak publik mengamati dan

memantau perilaku pejabat publik dalam proses pengambilan keputusan) , public

right to access to information, public right to participate dalam pembentukan

kebijakan publik, hak publik untuk mengajukan keberatan apabila hak-hak

berpartisipasi diabaikan (right to appeal), perlu segera direalisasikan pemerintah.

Dengan menciptakan pemerintah yang terbuka, masyarakat akan terpacu untuk

melakukan kontrol (pengawasan) terhadap penentu kebijakan serta pelaksana

kekuasaan terkendali untuk tidak melakukan penyimpangan yang merugikan

kepentingan publik. Pengurasan sumber daya alam, p engingkaran hak masyarakat

adat, dan pencemaran yang merugikan masyarakat luas dapat berlangsung terus tanpa

tersentuh hukum karena pemberian konsesi bagi pemanfaatan dan pengusahaan sumber

daya alam mengabaikan aspek daya dukung ekosistem dan kepentingan masyarakat

lokal. Pengawasan juga diabaikan disebabkan aparat pemerintah sebagai regulator pada

umumnya menjalankan kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan hajat

hidup orang banyak (public interest). Pertentangan kepentingan ini disebabkan oleh pe

ngaruh-pengaruh atau tekanan elite politik, kroni, atau kepentingan untuk memperkaya

diri pribadi atau kelompoknya.

c. Aspek Penataan Kelembagaan yang Tidak Efektif ( Institutional Failure )

Salah satu persoalan yang perlu diatasi dan selama ini telah member ikan kontribusi

terhadap ketidakefektifan dalam pengelolaan lingkungan yaitu persoalan atau aspek

kelembagaan, kelembagaan di tingkat legislatif, eksekutif pusat dan daerah, dan

juga kelembagaan di dalam masyarakat itu sendiri. Persoalan kelembagaan dalam

pemerintahan bersumber dari bentuk dari kelembagaan itu sendiri (portofolio atau

nonportofolio), keterbatasan mandat, cakupan kewenangan, dan lemahnya koordinasi.

Cara pandang bahwa aspek lingkungan hidup merupakan urusan Komisi VIII DPR

RI (Komisi yang me mbidangi lingkungan), dan bukan merupakan urusan

komisi -komisi lainnya (misalnya yang menangani bidang kehutanan, perdagangan,

dan industri) masih sangat kental. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan apabila

isu -isu tertentu contohnya Lapindo yang menyebab kan kerusakan lingkungan hidup

yang membawa dampak pada lingkungan hidup, kesehatan dan kehidupan masyarakat

di Sidoarjo ditanggapi secara berbeda oleh komisi yang satu dengan yang lainnya.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 14

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Permasalahan yang spesifik dalam rangka otonomi di bidang pengelol aan lingkungan

hidup dalam kaitannya dengan pelaksanaan Undang-undang No. 22 Tahun

1999/Undang -undang No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun

2000 seperti mandat dan budaya. Penjelasannya sebagai berikut:

1) Ketiadaan mandat hukum bagi Kotamadya/Kabupaten, berbagai peraturan

perundang -undangan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup atau

peraturan perundang -undangan sektor sumber daya alam yang berdampak

terhadap ekosistem masih berorientasi pada kewenangan peme rintah (pusat) dan

sebagian kecil pada provinsi. Sebagai contoh, Undang-Undang No. 23 Tahun 1997

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 20 Tahun 1990 tentang

Pengendalian Pencemaran Air jo. PP No. 82 Tahun 2001, PP No. 18 Tahun 1999

tentang Pengelolaan Limbah B3, PP No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL, PP No.

41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, PP No. 19 Tahun 1999

tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan laut, dan PP No. 6 Tahun

1999 tentang Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Has il Hutan Produksi. Dengan

demikian, mandat hukum dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan,

khususnya mandat untuk melaksanakan pengendalian dampak lingkungan

sangatlah terbatas.

2) Budaya tertutup dan nonpartisipasi dalam manajemen birokrasi masih sangat

dominan, budaya tertutup dan nonpartisipasi dalam proses pengambilan

keputusan yang menyangkut kepentingan publik lebih dominan di tingkat daerah

dibandingkan di Jakarta. Kemampuan civil society (media masa, public interest

lobbyist , pengamat/pakar) dalam melakukan control public lebih besar di Jakarta

sehingga budaya tertutup dan nonpartisipasi secara relatif dapat direduksi dan

diatasi. Berbeda dengan Jakarta, kondisi di daerah masih relatif tertutup,

termasuk kesulitan dalam mengakses informasi. Oleh karenanya, gerakan

pemerintah yang terbuka perlu lebih dibangun di tingkat daerah. Desentralisasi

pengelolaan lingkungan hidup tidak mungkin akan efektif apabila budaya tertutup

dan nonpartisipasi masih terus berkembang di daerah.

Adapun beberapa bagian yang menjadi permasalahan dari lingkungan hidup, yaitu:

a. Penurunan fungsi hutan (daya tampung, daya dukung, dan daya lenting), yaitu:

1) Habitat dan keanekaragaman hayati.

2) Mengatur keseimbangan sistem air tanah dalam (hidrologi).

3) Mengatur keseimbangan sistem air tanah permukaan (fluktuasi air permukaan).

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 15

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

4) Sumberdaya kayu dan bukan kayu.

b. Kerusakan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS), meliputi:

1) Daerah tangkapan air hujan.

2) Pengendalian banjir.

3) Mengatur penyediaan air baku: 1) pertanian; 2) perumahan; 3) perindustrian; 4)

perlistrikan, dan lain-lain.

c. Pencemaran air/ limbah cair antara lain:

1) Limbah cair pestisida.

2) Limbah cair industri (kimia, temperatur, kualitas, dan lain-lain).

3) Limbah cair Bahan Berbahaya Beracun (B3).

d. Kerusakan/ pencemaran tanah sebagai berikut:

1) Kerusakan pasca penambangan.

2) Kerusakan pasca kegiatan pertambangan.

3) Pencemaran zat kimia/ B3.

d. Pencemaran sampah.

e. Pencemaran udara, yaitu:

1) Partikel unsur pencemar pada udara.

2) Pencemaran udara oleh unsur pencemar yang terlarut.

3) Pencemaran udara oleh unusr pencemar yang menyebabkan hujan asam.

f. Kerusakan kawasan pesisir antara lain:

1) Kerusakan terumbu karang.

2) Penurunan fungsi hutan bakau; 1) fungsi pemijahan; 2) fungsi penahan abrasi air

laut; 3) fungsi penahan air pasang; 4) dan lain-lain.

g. Pencemaran laut sebagai berikut:

1) Pencemaran limbah/ kegiatan dari darat.

2) Pencemaran oleh alat transpotasi laut.

3) Pencemaran minyak bumi di laut: 1) tumpahan dari kapal; 2) kegiatan

pertambangan minyak; 3) dan lain-lain.

9. Pertumbuhan dan perkembangan lingkungan hidup diantaranya dari Konferensi Johannesburg di

Afrika Selatan Konferensi tersebut bermakna KTT Pembangunan berkelanjutan/ World Summit

on Sustainnable Development-WSSD)

Pertanyaannya:

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 16

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Sebutkan 3 (tiga) hal pokok yang diagendakan WSSD tersebut dan bagaimana pengaruhnya

terhadap negara-negara berkembang khususnya Indonesia?

Jawaban:

Agenda khusus dari WSSD secara umum meliputi:

a. penempatan fokus khusus mengenai aspek pembangunan dalam pembangunan berkelanjutan;

b. artikulasi visi baru bagi pembangunan keberlanjutan; dan

c. jaminan agenda pembicaraan yang berimbang dan terpadu.

Ketiga hal tersebut diatas lahir dan adanya dikotomi aspek dimensi pembangunan dan agenda

lingkungan hidup. Kegagalan-kegagalan pembicaraan internasional sebelumnya umumnya lahir

karena salah satu dominasi aspek diatas, sehingga sulit dicapai sebuah kesepakatan. Padahal,

keduanya berkaitan sangat erat. Bisa diperkirakan bahwa pembahasan isu-isu lingkungan seperti

peningkatan panas bumi tidak akan bisa dilepaskan dari isu-isu dimensi pembangunan seperti

halnya globalisasi dan liberalisasi perdagangan. proses kaji ulang dalam WSSD akan membantu

usaha penyusunan agenda pembicaraan yang terpadu, mengingat semua pihak merasa perlu untuk

melakukan pembingkaian paradigma pembangunan baru yang tidak hanya mempertimbangkan

pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan saja, tetapi juga menjamin peran serta yang

luas dan distribusi manfaat secara adil dan merata antar negara dan dalam setiap negara.

10. Bagaimanakah landasan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia? Jelaskan

disertai dasar hukumnya!

Jawaban:

Berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup bahwa arah kebijakan bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan

hidup, yaitu:

a. mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya agar bermanfaat bagi

peningkatan kesejahteraan rakyat bagi generasi ke generasi;

b. meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan

melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan dengan menerapkan

teknologi rumah lingkungan;

c. menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian kemampuan keterbaharuan

dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk mencegah kerusakan

yang tidak dapat balik;

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 17

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

d. mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan

lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan undang-

undang;

e. mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan

memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang

berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal serta penataan ruang,yang

pengusahaannya diatur oleh undang-undang.

Adapun kebijakan pemerintah dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup, Peraturan Presiden RI No. 73 Tahun 2012 tentang Strategi Pengelolaan Ekosistem

Mangrove, dan Peraturan Presiden RI No. 10 Tahun 2017 Tentang Dewan Sumber Daya Air

Mineral. Kemudian kebijakan sumber daya alam dalam TAP MPR No.IX/MPR/2001 tentang

Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam, yaitu:

a. Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan undang-undang yang berkaitan

dengan sumber daya alam dalam rangka sinkronisasi kebijakan antar sektor yang berdasarkan

prinsip-prinsip sebagaimana yang dimaksud pasal 5 ketetapan ini.

b. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai macam sumber daya alam melalui

identifikasi dan inventarisasi kualitas dan kualitas sumber daya alam sebagai potensi dalam

pembangunan nasional.

c. Memperluas pembagian akses informasi kepada masyarakat mengenai potensi sumber daya

alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya tanggung jawab sosial untuk menggunakan

teknologi ramah lingkungan termasuk teknologi tradisional.

d. Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai jenis sumber daya alam dan melakukan

upaya-upaya meningkatkan nilai tambah dari produk sumber daya alam tersebut.

e. Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam yang timbul selama ini

sekaligus mengantisipasi potensi konflik dimasa mendatang guna menjamin terlaksananya

penegakan hukum dengan didasarkan atas prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud pasal 5

ketetapan ini.

f. Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang didasarkan pada optimalisasi

manfaat dengan memperhatikan kepentingan dan kondisi daerah maupun nasional.

Adapun beberapa program pemerintah dalam hal Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup, yaitu:

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 18

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

a. Program Pemanfaatan Sumber Daya Hutan. Di dalam program sumber daya hutan

ini tercakup 2 (dua) hal:

1) Pengembangan sistem pemanfaatan sumber daya alam yang berpihak pada

masyarakat dan memperhatikan pelestarian hutan;

2) Pengembangan hutan kemasyarakatan dan usaha perhutanan rakyat.

b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam. Di dalam program

ini tercakup 8 (delapan) hal, yakni:

1) Restrukturisasi peraturan tentang pemberian Hak Pengelolaan Sum ber Daya Alam;

2) Penguatan organisasi masyarakat adat/lokal dalam pengelolaan sumber daya

alam dan lingkungan hidup;

3) Pengembangan dan penyebarluasan pengetahuan tentang pengelolaan sumber

daya alam yang berkelanjutan, termasuk kearifan lokal;

4) Pengembangan sistem insentif bagi masyarakat miskin yang menjaga lingkungan;

5) Pengembangan kerja sama kemitraan dengan lembaga masyarakat setempat dan

dunia usaha dalam pelestarian dan perlindungan sumber daya alam;

6) Kerja sama dan tukar pengalaman dengan negara lain dalam meningkatkan

kemampuan konservasi sumber daya alam;

7) Rehabilitasi ekosistem (lahan kritis, lahan marginal, hutan bakau, terumbu

karang, dan lain-lain) berbasis masyarakat;

8) Meningkatkan dan mengefektifkan kerja sama antarnegara dalam mengatasi dan

mencegah perdagangan hasil alam yang dilakukan secara ilegal dan merusak alam.

c. Program pengembangan Kapasitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Di

dalam program ini terdapat 5 (lima) hal yang menjadi sorotan, yaitu:

1) Pengembangan sistem pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat;

2) Pengembangan sistem pengelolaan sumber daya alam yang memberikan

hak kepada masyarakat secara langsung;

3) Berorientasi kerja sama dengan perusahaan multinasional yang memanfaatkan

sumber daya alam dan lingkungan hidup agar lebih berpiha k pada masyarakat

miskin;

4) Kerja sama dan tukar pengalaman dengan negara lain dalam meningkatkan

pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan;

5) Meningkatkan dan mengefektifkan kerja sama antarnegara dalam mengatasi dan

mencegah perdagangan hasil alam yang dilakukan secara ilegal dan merusak alam.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 19

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

d. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup. Di dalam program ini

mencakup:

1) Peningkatan peran sektor informal khususnya pemulung dan lapak dalam

upaya pemisahan sampah;

2) Penegakan hukum bagi pihak yang merusak sumber daya alam dan lingkungan

hidup;

3) Kerja sama dan tukar pengalaman dengan negara lain dan lembaga

internasional dalam mengatasi dan mencegah pencemaran lingkungan hidup dan

mengembangkan kode etik global bagi perusahaan multinasional.

11. Faktor-faktor pertumbuhan dan perkembangan hukum lingkungan nasional, diantarannya tumbuh

dari “Hukum Adat” dan “Hukum Tertulis”, jelaskan secara rinci!

Jawaban:

Menurut Prof. Mr. St. Munadjat Danusaputro dalam bukunya yang berjudul Hukum

Lingkungan bahwa hukum lingkungan, selain dipengaruhi oleh hukum keperdataan dan hukum

administrasi, juga dipengaruhi oleh nilai-nilai moral yang dianut masyarakat setempat, dalam

bentuk hukum adat atau hukum kebiasaan. Nilai-nilai moral tersebut diyakini apabila dilanggar

bisa mendapatkan sanksi, yang umumnya berupa denda. Kemudian bahwa lingkungan hidup yang

baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan

dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

12. Manusia adalah bagian dari ekosistem, manusia juga pengelola dari sistem tersebut. Jelaskan!

Jawaban:

Berdasarkan pasal 1 butir 5 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa ekosistem adalah tatanan unsur-unsur lingkungan

hidup yang merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam

membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Dalam hal ini bahwa

manusia merupakan bagian dari ekosistem tersebut. Manusia juga sebagai pengelola dari

sistem tersebut karena:

a. Manusia sebagai bagian dari ekosistem mempunyai fungsi yang sama dengan unsur-unsur

lingkungan lainnya.

b. Manusia sebagai makhluk Tuhan mempunyai fungsi sebagai khalifah di dunia, karena

diberi kelebihan akal dan budi.

c. Manusia dibebani tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan hidup.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 20

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

13. Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup mengandung asas tanggung jawab negara, asas

Ekoregion? Jelaskan!

Jawaban:

Berdasarkan penjelasan umum pasal 2 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa bahwa asas tanggung jawab negara

adalah:

a. Negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam dan memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini

maupun generasi masa depan.

b. Negara menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

c. Negara mencegah dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang

menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Kemudian asas ekoregion adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

harus memperhatikan karakteristik sumber daya alam, ekosistem, kondisi geografis,

budaya masyarakat setempat dan kearifan lokal.

14. Apa tujuan dan sasaran dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam

pembangunan berkelanjutan?

Jawaban:

Tujuan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan

berkelanjutan sebagaimana hal ini merupakan pengejawantahan pasal 3 Undang-undang No. 32

Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yaitu:

a. Mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dalam rangka

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan

membangun manusia seutuhnya.

c. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.

d. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup.

e. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi

sekarang dan generasi mendatang.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 21

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Kemudian sasaran dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam

pembangunan berkelanjutan, yaitu:

a. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan.

b. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap

tindak melindungi dan membina lingkungan.

c. Terjaminya kepentingan generasi masa kini dan generasi mendatang.

d. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan.

e. Terkedalinya pemanfaatan sumberdaya secara bijaksana.

f. Terlindunginya NKRI terhadap dampak usaha dan/ atau kegiatan di luar wilayah negara

yang menyebabkan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan.

15. Jelaskan hak, kewajiban dan peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup!

Jawaban:

Berdasarkan pasal 65 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa hak dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan,

yaitu:

a. Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan yang baik dan sehat sebagai

bagian dari HAM.

b. Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses

partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan

sehat.

c. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha

dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.

d. Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

e. Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan hidup.

Kemudian berdasarkan Pasal 67 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa setiap orang berkewajiban memelihara

kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan

lingkungan hidup. Selanjutnya berdasarkan pasal 68 Undang-undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa setiap orang yang

melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban:

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 22

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

a. memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;

b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan

c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan

lingkungan hidup.

Berdasarkan pasal 70 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa peran serta masyarakat dalam perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup, yaitu:

(1) Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan

aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

(2) Peran masyarakat dapat berupa:

a. pengawasan sosial;

b. pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau

c. penyampaian informasi dan/atau laporan.

(3) Peran masyarakat dilakukan untuk:

a. meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;

b. meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan;

c. menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat;

d. menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan

sosial; dan

e. mengembangkan dan menjaga budaya dan kearifan lokal dalam rangka pelestarian fungsi

lingkungan hidup.

16. Jelaskan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia yaitu:

a. Transparansi

Jawaban:

Menurut Surya Dharma dalam bukunya yang berjudul Kesehatan Lingkungan bahwa

transparansi adalah keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh

pemerintah. Dalam hal ini mengenai pemenuhan hak-hak masyarakat, tentunya menuntut

transparansi oleh kalangan penanggung jawab usaha/ kegiatan/ dunia usaha dalam

memberikan informasi lingkungan hidup yang benar serta mudah untuk dipahami

masyarakat. Berdasarkan pasal 26 ayat (2) Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa pelibatan

masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian informasi yang transparan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 23

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Kemudian bahwa prinsip-

prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang didasarkan pada tata kelola

pemerintahan yang baik karena dalam setiap proses perumusan dan penerapan instrumen

pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta penanggulangan dan

penegakan hukum mewajibkan pengintegrasian aspek transparansi, partisipasi,

akuntabilitas, dan keadilan.

b. Peran serta/ partisipasi masyarakat

Jawaban:

Berdasarkan pasal 5 ayat (3) Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa “Setiap orang mempunyai hak untuk berperan

dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.”. Penjelasan ayat ini berbunyi: “Peran sebagaimana dimaksud dalam pasal ini

meliputi peran dalam proses pengambilan keputusan, baik dengan cara mengajukan

keberatan, maupun dengan pendapat atau dengan cara lain yang ditentukan dalam

peraturan perundang-undangan. Peran tersebut dilakukan antara lain dalam proses

penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup atau perumusan kebijakan

lingkungan hidup. Pelaksanaannya didasarkan pada prinsip keterbukaan. Dengan

keterbukaan dimungkinkan masyarakat ikut memikirkan dan memberikan pandangan serta

pertimbangan dalam pengambilan keputusan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.”

Ketentuan-ketentuan tersebut di atas menunjukan perlunya peran serta setiap orang sebagai

anggota masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, apabila diinginkan program-

program di bidang pelestarian fungsi lingkungan berhasil dengan baik. Apabila tindakan-

tindakan perlindungan lingkungan hidup diambil untuk kepentingan masyarakat dan apabila

masyarakat diharapkan untuk menerima dan patuh kepada tindakan-tindakan tersebut, maka

masyarakat harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dan mengutarakan pendapatnya.

Selanjutnya berdasarkan pasal 70 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa:

(1) Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk

berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

(2) Peran masyarakat dapat berupa:

a. pengawasan sosial;

b. pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan; dan/atau

c. penyampaian informasi dan/atau laporan.

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Lingkungan

Halaman 24

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

c. Dapat dipertanggungjawabkan, baik secara hukum maupun moral

Jawaban:

Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

diatur bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan

sehat. Kemudian menurut Koesmono bahwa setiap orang berkewajiban memelihara

kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan

perusakan lingkungan hidup yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara hukum

maupun moral. Kelanjutan pokok ini ialah beban pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup dipertanggungjawabkan kepada pihak pencemar dan perusak, sehingga sanksi

hukum dipertanggungjawabkan kepada pihak yang mencemari dan merusak

lingkungan hidup dan pandangan masyarakat yang menjadi beban moral bagi pelakunya.

Selanjutnya menurut Barda Nawawi Arief dalam bukunya yang berjudul Kebijakan

Hukum Pidana, untuk adanya pertanggungjawaban pidana dalam hal lingkungan hidup

harus jelas lebih dahulu pelaku yang dapat dipertanggungjawabkan, artinya harus dipastikan

dahulu siapa yang dinyatakan sebagai pelaku suatu tindak pidana tertentu. Masalah ini

menyangkut masalah subjek tindak pidana yang pada umumnya sudah dirumuskan oleh

pembuat undang-undang untuk pidana yang bersangkutan. Setelah pelaku ditentukan,

selanjutnya diproses mengenai pertanggungjawaban pidananya.

Bandung, 1 November 2017

Penulis,

Muhammad Nur Jamaluddin

(MNJ)