LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG...

76
1 2019 KKP KELAS III MANOKWARI Copyright 2019 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III MANOKWARI

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

1

2019

KKP KELAS III MANOKWARICopyright2019

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJAKANTOR KESEHATAN PELABUHAN

KELAS III MANOKWARI

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

2

KATA PENGANTARPuji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

berkah dan rahmat-Nya atas tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Manokwari Tahun 2018.

Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2018, dalam rangka melaksanakan

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan Permenkes RI Nomor 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan, Kantor

Kesehatan Pelabuhan Manokwari telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai

bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan Program Pengendalian dan Pencegahan

Penyakit Tahun 2018 dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan pada

Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 secara transparan dan akuntabel.

Di harapakan laporan ini bisa memberikan informasi secara utuh kepada

masyarakat dan semua pihak yang berkepentingan mengenai pencapaian kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Manokwari pada tahun 2018. Saya mengharapkan saran dan

masukan yang positif dari semua pihak dalam rangka peningkatan kinerja di masa yang

akan datang.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Manokwari Tahun 2019

Manokwari, Januari 2019

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan KelasIII Manokwari

Agung Ardyanto, SKM, MPHNIP 197406181998031002

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Manokwari Tahun 2018

ini merupakan laporan pertanggung jawabkan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Manokwari dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun

2018 yang berorientasi kepada pencapaian tujuan dan sasaran kinerja Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit memiliki sasaran menurunkan

angka kesakitan, kematian dan akibat penyakit dengan melaksankan 6 kegiatan, yaitu :

Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra, Pengendalian Penyakit

Menular Langsung, Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang,Penyehatan Lingkungan

dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, serta Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Sebagai indikator keberhasilan sasaran pelaksanaan Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit dilingkup Kantor Kesehatan Pelabuhan Manokwari telah ditetapkan

4 (empat) indikator kinerja sasaran kegiatan guna mendukung kinerja program Tahun 2018

– 2019. Pada dokumen Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Manokwari Tahun

2018 telah ditetapkan target dari 12 (dua belas) indikator kinerja kegiatan.

Capaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari Tahun 2018

dalam melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit secara rata – rata

sebesar 121,04% namun apabila dibandingkan dengan capaian kinerja rata – rata Tahun

2017 sebesar 145%, maka capaian kinerja KKP Kelas III Manokwari sebesar 83,47%.

Capaian kinerja ini diperoleh dari hasil pengukuran 12 indikator sasaran : 1) Jumlah alat

angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan; 2) Persentase respon sinyal

kewaspadaan dini (SKD) KLB dan bencana di wilayah layanan KKP; 3) Jumlah deteksi dini

dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit; 4) Jumlah pelayanan

kesehatan pada situasi khusus; 5) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai

kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah; 6) Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan; 7) Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi; 8)

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area; 9)

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung; 10) Jumlah dokumen

dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya; 11) Jumlah peningkatan kapasitas SDM

bidang P2P; dan 12) Jumlah pengadaan sarana prasarana.

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

4

Kebijakan – kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Manokwari dalam

melaksanakan Program Pencegahan dan Pengendalian Lingkungan Tahun 2018 adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelaksanaan kekarantinaan;

2. Meningkatkan pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara;

3. Meningkatkan pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit

baru, dan penyakit yang muncul kembali;

4. Meningkatkan pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai

penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

5. Meningkatkan Pelaksanaan, fasilitas dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra

termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

6. Meningkatkan pelaksanaan, fasilitas, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

7. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

8. Meningkatkan pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

9. Meningkatkan pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

10. Meningkatkan pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

11. Meningkatkan pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan

surveilans kesehatan pelabuhan;

12. Meningkatkan pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara;

13. Meningkatkan pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pencapaian indikator, sbb :

1. Kondisi geografis terutama diwilayah kerja yang masih harus ditempuh dengan

menggunakan pesawat atau kapal;

2. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang, baik di Induk maupun diwilayah kerja;

3. Terbatasnya SDM Kesehatan secara kuantitas dan kualitas;

4. Kurangnya koordinasi dengan lintas sektor dikarenakan pergantian pimpinan di instansi

terkait, sehingga menyebabkan pelaksanaan program kurang berjalan dengan baik;

5. Masih kurangnya dukungan anggaran, mengingat KKP Manokwari berada di provinsi

Papua Barat yang memiliki satuan biaya yang cukup besar.

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

5

Terhadap masalah – masalah yang dihadapi tersebut di atas, Kantor Kesehatan

Pelabuhan Manokwari akan melakukan upaya tindak lanjut.

Terhadap masalah – masalah yang dihadapi tersebut diatas, Kantor Kesehatan Pelabuhan

Manokwari akan melakukan upaya tindak lanjut sebagai berikut :

1. Memanfaatkan jalur komunikasi untuk menjangkau wilayah – wilayah sulit

2. Meningkatkan sarana dan prasarana melalui alokasi belanja modal pada RKAKL

3. Menambah jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan dan tugas belajar

4. Meningkatkan advokasi dan sosialisasi Program Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Manokwari kepada Satker holder di pelabuhan, dan bandara

5. Meningkatkan usulan alokasi anggaran yang memadai guna mendukung pelaksanaan

operasional.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

6

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iRINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................. iiDAFTAR ISI ................................................................................................... viDAFTAR TABEL ............................................................................................ viiDAFTAR GRAFIK .......................................................................................... ixBAB I. PENDAHULIAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan .................................................................... 3

C. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................ 3

D. Sistematika Penulisan ................................................................ 4

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA............................. 6A. Perencanaan Kinerja .................................................................. 6

1. Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015 – 2019 ......................... 6

2. Rencana Kinerja Tahunan .................................................... 10

B. Perjanjian Kinerja ....................................................................... 11

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA............................................................ 13A. Pengukuran Kinerja ................................................................... 13

B. Analisa Pencapaian Kinerja........................................................ 14

C. Analisa Efisiensi Sumber Daya................................................... 56

D. Sumber Daya.............................................................................. 59

E. Perlengkapan ............................................................................. 64

BAB IV. SIMPULAN ...................................................................................... 66

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

7

DAFTAR TABEL

No Nama TabelTabel 1 Sasaran Kegiatan KKP Manokwari Tahun 2015 – 2019Tabel 2 Sasaran Kegiatan Revisi KKP Manokwari Tahun 2018 – 2019Tabel 3 Rencana Kinerja Tahunan KKP Manokwari Tahun 2018Tabel 4 Penetapan Kinerja KKP Manokwari Tahun 2018Tabel 5 Pengukuran Kinerja KKP Manokwari Tahun 2018Tabel 6 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Jumlah Alat Angkut

yang Diperiksa sesuai Standar Kekarantinaan pada Tahun 2015 –2018

Tabel 7 Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Sinyal SKD KLB diPelabuhan/Bandara yang Direspon Kurang dari 24 Jam KKPManokwari Tahun 2015 – 2018

Tabel 8 Capaian Indikator Jumlah Deteksi Dini dalam Rangka CegahTangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit di KKP Manokwari Tahun2015 – 2018

Tabel 9 Capaian Indikator Jumlah Deteksi Dini dalam Rangka CegahTangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit berdasarkan Variabel diKKP Manokwari Tahun 2015 – 2018

Tabel 10 Capaian Indikator jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yangmempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan dalam PenanggulanganKedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi WabahTahun 2015 – 2018

Tabel 11 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja JumlahSertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas Wilayah yangDiterbitkan KKP Manokwari Tahun 2015 – 2018

Tabel 12 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja ProsentaseJumlah Pebuhan/Bandara/PLBD yang Memenuhi Syarat pada KKPManokwari Tahun 2015 – 2018

Tabel 13 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja PersentaseJumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor di WilayahPerimeter dan Buffer Area Tahun 2015 – 2018

Tabel 14 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja Jumlah Orangyang Melakukan Screening Penyakit Menular Langsung di KKPManokwari Tahun 2015 – 2018

Tabel 15 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja JumlahDokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya di KKPManokwari Tahun 2015 – 2018

Tabel 16 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja JumlahPeningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P KKP Manokwari Tahun2015 – 2018

Tabel 17 Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja JumlahPengadaan Sarana Prasarana KKP Manokwari Tahun 2015 – 2018

Tabel 18 Jumlah Aset KKP Manokwari Per 31 Desember 2017 dan 2018

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

8

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGKesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas

diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945, yaitu pada pasal 28H bahwa setiap

orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan

lingkunganhidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

Pembangunan kesehatan merupakan cermin indikator utama

keberhasilanpembangunan Bangsa Indonesia, hal ini mengingat Human Development

Index(HDI), Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM), serta Indeks Kemiskinan

Manusia(IKM) sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan kesehatan.

Bahkan dalamskala global, pentingnya kesehatan masyarakat juga telah diangkat

sebagai faktorutama dalam memenuhi hak dasar manusia di dunia serta menjadi target

utamadalam menjamin terwujudnya kesejahteraan, pembangunan masyarakat dan

bangsasebagaimana termuat dalam deklarasi Millenium Development Goals (MDGs).

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

kesehatanmasyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan

kesehatandiselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,

pemberdayaan dankemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat

dengan perhatiankhusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia,

dan keluargamiskin.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang

Kesehatan(RPJPK) 2005-2025 tahapan kedua (2015-2019), kondisi pembangunan

kesehatandiharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang

ditunjukkandengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya

manusia, sepertimeningkatnya derajat kesehatan dan status kesehatan gizi

masyarakat,meningkatnya kesehatan gender, meningkatnya tumbuh kembang

optimal,kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju

pertumbuhanpenduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, antar

kelompok, dan antardaerah.

Pemerintah telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional(RPJMN) Tahun 2015-2019 dengan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun

2010,dimana Pembangunan Kesehatan sebagai bagian integral dari

pembangunannasional tercantum dalam Bab II yaitu Bidang Pembangunan Sosial

Budaya danKehidupan Beragama.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

9

Menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tersebut di atas, dan

dalamrangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan

sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan telah menyusun Rencana

Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan

SK Menkes No.021/MENKES/SK/1/2011. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan

dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program

pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian

Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu

tahun 2015-2019.

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) dibangun dalam

rangka upaya mewujudkan good governance ‘tata kelola pemerintahan yang baik’dan

sekaligus result oriented government ‘pemerintah yang berorentasi pada

output/outcome’. SAKIP merupakan sebuah system dengan (Performance-base

Management) pendekatan manajemen berbasis kinerja untuk penyediaan informasi

kinerja guna pengelolaan kinerja. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan

pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab,

serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka

perlu disusun laporan akuntabilitas pada setiap akhir tahun.

Pelabuhan, Bandara dan Pos Lintas Batas Darat (PLBD) merupakan pintu

gerbang negara yang berperan sebagai kontak pertama dengan dunia luar dan

merupakan etalase dari suatu wilayah negara. Pelabuhan, Bandara dan PLBD tidak

hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuknya barang, alat angkut, jasa dan manusia

tetapi sudah berkembang menjadi sentra-sentra industri yang menyerap banyak

tenaga kerja, pusat perdagangan, tempat wisata dan tempat umum lainnya. Beragam

permasalahan yang timbul sebagai dampak dari peran pelabuhan, bandara dan PLBD

yang demikian penting dalam tatanan ekonomi dan peradaban manusia. Dengan

banyaknya orang yang terlibat didalam aktivitas di Pelabuhan, Bandara dan PLBD,

maka merupakan risiko mudah terjadinya penyebaran penyakit menular dari satu orang

kepada orang lain dan/atau dari suatu daerah ke daerah lainnya, bahkan antar negara.

Oleh karena itu peran Kantor Kesehatan Pelabuhan sangat penting dalam

melakukan cegah tangkal penyakit. Sebagai garda terdepan dari Kementerian

Kesehatan untuk menangkal masuknya penyakit dari luar negeri dan mencegah

keluarnya penyakit ke negara lain sebagai suatu kewajiban dalam mengamankan

jalannya lalu lintas internasional. Di samping melakukan cegah tangkal penyakit KKP

juga berkewajiban untuk mengendalikan/menghilangkan faktor risiko kesehatan yang

muncul sebagai dampak dari pengembangan fungsi pelabuhan, bandara dan PLBD.

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

10

LAKIP Kantor KKP Manokwari disusun dengan mengacu pada Permenkes

Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk PelaksanaanPenetapan Kinerja

dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

B. MAKSUD DAN TUJUANLaporan Akuntabilitas Kinerja KKP Manokwari Tahun 2017 merupakan bentuk

pertanggungjawaban secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KKP Manokwari

Tahun 2015 sebagaimana telah dirumuskan dalam Rencana Aksi Kegiatan 2015 –

2019.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSIBerdasarkan Permenkes Nomor 356/Menkes/PER/IV/2008 jo. Nomor

2348/MENKES/PER/XI/2011, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan PelabuhanKKP Manokwarimelaksanakan pencegahan masuk dan

keluarnya penyakit Karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan,

pelayanan kesehatan terbatas di wilker Pelabuhan/Bandara dan Lintas Batas serta

pengendalian dampak kesehatan lingkungan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut KKP Manokwari menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan kekarantinaan;

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara;

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru,

dan penyakit yang muncul kembali;

5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia;

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan

matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat

kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan

dokumen kesehatan OMKABA impor;

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

11

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan

surveilans kesehatan pelabuhan;

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara;

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Adapun Struktur Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari terdiri

dari:

D. SISTEMATIKA PENULISANSistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja KKP Manokwariterdiri dari :

1. Kata Pengantar

2. Ikhtisar Eksekutif

KEPALA KANTORAgung Ardyanto, S.KM,

M.PHSUB BAGIAN TATA USAHA

‘-

SEKSI PENGENDALIAN KARANTINADAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Agung Budijono, SKM, MKM

SEKSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGANDAN KESEHATAN LINTAS WILAYAH

Trianta Wati, SKM, M. Kes

WILKER BANDARA RENDANIMuhamad Ibrahim, SKM

WILKER BABOTitus Tandi, AMK

WILKER TELUK BINTUNIAgi Gunawan, AMKL

WILKER WASIORIrmawati Sombolayuk, SKM

KELOMPOKJABFUNG

INSTALASI

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

12

3. Daftar Isi

4. BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dantujuan

penulisan, tugas pokok dan fungsi KKP Manokwari serta sistematikapenulisan

laporan.

5. BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab ini menguraikan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian

kinerja KKP Manokwari pada tahun 2019, meliputi :

A. Perencanaan Kinerja:

Uraian singkat tentang Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 dan RencanaKinerja

Tahunan (RKT) KKP Manokwari Tahun 2019.

B. Perjanjian Kinerja :

Uraian singkat tentang Penetapan Kinerja KKP Manokwari Tahun 2019.

6. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Pada bagian ini disajikan hasil pengukuran dan analisis pencapaian kinerja yangdi

dalamnya menjelaskan analisis per inidikator dengan mengungkapkankegiatan-

kegiatan yang terkait langsung dengan indikator maupun yang bersifatpendukung,

termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilandan kegagalan,

hambatan/kendala, permasalahan yang dihadapi serta usulanpemecahan masalah

yang akan diambil.

Pada bagian ini disajikan juga beberapa sumber daya yang mendukung

dalampencapaian kinerja, seperti Sumber Daya Manusia, Sumber Daya

Anggaran,Sumber Daya Sarana dan Prasarana.

7. BAB IV. SIMPULAN

Mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan

kegagalan,permasalahan dan kendala utama yang terkait dengan pencapaian

kinerja KKP Manokwari serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan

di tahunmendatang.

8. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pernyataan Penetapan Kinerja

Form Penetapan Kinerja

Form Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Form Pengukuran Kinerja (PK)

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

13

BAB IIPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJAPerencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin

dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada

atau yang mungkin timbul. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP), perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga instrumen yaitu :

Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana

Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK).

1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

SistemPerencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan sebagai

salahsatu pelaku pembangunan nasional telah menyusun Rencana

StrategisKementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang merupakan

dokumenperencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program

pembangunankesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan

maupundengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2015-

2019.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 menetapkan

5 program teknis yang salah satunya adalah Program Pengendalian Penyakit

danPenyehatan Lingkungan.Menindaklanjuti Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019,sebagai bentuk perencanaan strategis yang lebih

operasional maka Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah menyusun

Rencana Aksi Program Tahun 2015-2019 yang memuat visi, misi, tujuan, dan

sasaran serta arah kebijakan dan strategi yang menjadi pedoman dalam

menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) pada tahun 2015 hingga tahun 2019.

Sedangkan KKP Manokwari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen

P2P juga menetapkan Rencana Aksi Kegiatan yang sejalan dengan arah dan

kebijakan dalam Renstra Kementerian Kesehatan maupun Rencana Aksi Program

Ditjen P2P.

Penjabaran visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta arah kebijakan danstrategi

KKP Manokwari adalah sebagai berikut:

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

14

a. Nawa Cita

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas

pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan

kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja" dan "Indonesia

Sejahtera" dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah

seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang

disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019.

b. Tujuan dan Sasaran1) Tujuan

Tujuan Kementerian Kesehatan adalah terselenggaranya pembangunan

kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Sejalan dengan tujuan Kementerian Kesehatan, maka tujuan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Manokwari adalah mewujudkan pelabuhan danbandar udara sehat melalui upaya cegah tangkal penyakit potensialwabah/PHEIC, pengendalian faktor risiko penyakit/lingkungan danpelayanan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatanmasyarakat yang setinggi-tingginya melalui :

a) Pelaksanaan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi

b) Pengendalian Faktor Risiko Lingkungan

c) Pelaksanaan Kesehatan Lintas Wilayah

d) Pelaksanaan Dukungan Administrasi dan Manajemen

2) SasaranSasaran KKP Manokwari Tahun 2015-2019 adalah menurunnya angka

kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit, dengan indikator kinerja

sasaran sebagai berikut:

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

15

Tabel 1.Sasaran Kegiatan KKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

Sasaran Indikator

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Menurunkan angka kesakitan akibatpenyakit yang dapat dicegahdengan imunisasi peningkatansurveilans, karantina kesehatan dankesehatan Matra

1. Persentase sinyal kewaspadaan diniyangdirespon

60 70 75 80 90

2. Persentase alat angkut sesuaidengan standar kekarantinaankesehatan

100 100 100 100 100

3. Persentase pelabuhan / bandara /PLBD yang melaksanakan kebijakankesiapsiagaan dalampenangulangan kedaruratankesehatan masyarakat yangberpotensi wabah sebesar 100%

20 40 40 80 100

Meningkatkan pencegahan danpenangulangan penyakit bersumberbinatang

4. Persentase pelabuhan/ bandarayang melakukan pengendalianvector terpadu

50 60 70 80 100

Menurunkan angka kesakitan dankematian akibat penyakit menularlangsung

5. Persentase pelabuhan/ Bandarayang melaksanakan kegiatan deteksidini penyakit menular langsung

60 80 90 100 100

Menurunnya angka kesehatan dankematian akibat penyakit tidakmenular, meningkatnyapencegahan dan penanggulanganpenyakit tidak menular

6. Persentase Pelabuhan/ bandarayang melaksanakan kegiatanskrining penyakit tidak menular(PTM)

100 100 100 100 100

Meningkatnya penyehatan danpengawasan kualitas lingkungan

7. Persentase Tempat Pengolahanmakanan (TPM) yang memenuhisyarat kesehatan

10 10 15 30 32

8. Persentase Tempat – tempat Umum(TTU) yang memenuhi syaratkesehatan

20 30 40 50 58

9. Persentase sarana air minum yangdilakukan pengawasan 50 50 50 50 50

10. Persentase pelabuhan/ Bandara sehat 20 20 40 80 100

Meningkatnya DukunganManajemen dan Pelaksanaan tugasTeknis Lainnya pada ProgramPencegahan dan PengendalianPenyakit

11. Persentase layanan administrasikepegawaian 100 100 100 100 100

12. Persentase layanan ketatausahaandan gaji 100 100 100 100 100

13. Persentase layanankerumahtanggaan dan pengelolaanBMN

100 100 100 100 100

14. Persentase penyusunan laporankeuangan yang tepat waktu sesuaidengan ketentuan - ketentuan

70 80 90 100 100

15. Persentase penyusunan laporanrealisasi penggunaan PNBP yangsesuai dengan aturan yang berlaku

40 60 70 80 100

16. Persentase penyusunan Dokumenperbendaharaan sesuai ketentuanyang berlaku

100 100 100 100 100

17. Persentase wilayah kerja yangmemiliki asset tanah milik Kemenkes 40 60 60 80 80

18. Persentase Wilayah Kerja yangmemiliki gedung milik Kemenkes 40 40 60 60 80

19. Persentase kepemilikan fasilitaspendukung perkantoran 40 40 60 60 70

Sasaran Kegiatan KKP Manokwari untuk periode tahun anggaran 2018 sampai 2019

mengalami perubahan ata revisi sesuai dengan kesepakatan bersama pertemuan Kepala

Kantor KKP dan BTKL se Indonesia yang berlangsung di Bandung dimana Sasaran

Kegiatan KKP merupakan turunan dari Sasaran Kegiatan Eselon I yang tertuang dalam

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

16

Revisi Rencana Aksi Program Ditjen P2P. Adapun Sasaran Kinerja KKP Manokwari Tahun

2018- 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.Sasaran Kegiatan Revisi KKP Manokwari Tahun 2018– 2019

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR KINERJA

TARGET

2018 2019

1 Kabupaten/kota yangmelakukan pemantauankasus penyakit berpotensikejadian luar biasa (KLB)dan melakukan responpenanggulangan terhadapsinyal KLB untukmencegah terjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai denganstandar kekarantinaan kesehatan 120

Sertifikat

5450

Sertifikat

2. Persentase respon SinyalKewaspadaan Dini (SKD), KLB danbencana di wilayah layanan KKP

80 %100%

3. Jumlah deteksi dini dalam rangkacegah tangkal masuk dan keluarnyapenyakit

4440Sertifikat

3710

Sertifikat

4. Jumlah pelayanan kesehatan padasituasi khusus

5Layanan

5 Layanan

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDyang mempunyai kebijakankesiapsiagaan dalam penanggulangankedaruratan kesehatan masyarakatyang berpotensi wabah

2Pelabuhan/ Bandara

4

Pelabuhan/

Bandara

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanankesehatan lintas wilayah yangditerbitkan

2638Sertifikat

2650

Sertifikat

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDyang memenuhi syarat-syarat sanitasi 2

Pelabuhan/ Bandara

2

Pelabuhan

/ Bandara

2 Meningkatnya pencegahandan pengendalian penyakittular vector dan zoonotic

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDbebas vektor pada wilayah perimeterdan buffer area

1Pelabuhan/ Bandara

1

Pelabuhan

/ Bandara

3 Menurunnya penyakitmenular langsung

9. Jumlah orang yang melakukanskrining penyakit menular langsung 280 Orang

600 orang

4 Meningkatnya DukunganManajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya Pada ProgramPencegahan danPengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukunganmanajemen dan tugas teknis lainnya 40

Dokumen

40

Dokumen

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDMbidang P2P

11Pelatihan

9 Pelatihan

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana8 Unit

36 unit

c. ARAH KEBIJAKANArah kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Manokwari dalam

program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di pintu gerbang negara

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

17

didasarkan pada arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan yang

merupakan penjabaran dari arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana

yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2015-2019, dan Rencana Aksi Program P2P 2015-2019 yaitu:

1. Peningkatan Pelaksanaan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi

2. Peningkatan Pengendalian Faktor Risiko Lingkungan

3. Peningkatan Pelaksanaan Kesehatan Lintas Wilayah

4. Peningkatan Pelaksanaan Dukungan Administrasi dan Manajemen

d. STRATEGIBerdasarkan arah kebijakan dalam pengelolaan kegiatan cegah tangkal

penyakit di pintu gerbang negara, dikembangkan strategi sebagai berikut:

1) Meningkatkan Surveilans Epidemiologi;

2) Meningkatkan Pengendalian Faktor Risiko Lingkungan;

3) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Terbatas;

4) Mengembangkan Jejaring Kerja dan Kemitraan;

5) Mengembangkan Sarana dan Prasarana;

6) Mengembangkan Sumber Daya Manusia;

7) Mengembangkan pembiayaan;

8) Melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi

2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan tahunan

indikatorkinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah

ditetapkandalam rencana aksi kegiatan.

Rencana Kinerja Tahunan KKP Manokwari Tahun 2018 disusun

berdasarkan sasaran pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

beserta target indikator sasaran Tahun 2018 sebagaimana telah ditetapkan dalam

Rencana Aksi Kegiatan KKP Manokwari Tahun 2015-2019 yang telah direvisi pada

Desember 2017 dengan sasaran dan indikator kegiatan yang sudah disesuaikan

dengan sasaran strategis Rencana Aksi Program Ditjen P2P Kementerian

Kesehatan. Rencana Kinerja Tahunan KKP Manokwari Tahun 2018 adalah sebagai

berikut :

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

18

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

19

Tabel 3.Rencana Kinerja Tahunan KKP Manokwari Tahun 2019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET(1) (2) (3) (4)1 Kabupaten/kota yang

melakukan pemantauankasus penyakit berpotensikejadian luar biasa (KLB)dan melakukan responpenanggulangan terhadapsinyal KLB untuk mencegahterjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai denganstandar kekarantinaan kesehatan 5450 Sertifikat

2. Persentase respon SinyalKewaspadaan Dini (SKD), KLBdan bencana di wilayah layananKKP

100%

3. Jumlah deteksi dini dalam rangkacegah tangkal masuk dankeluarnya penyakit

3710 Sertifikat

4. Jumlah pelayanan kesehatan padasituasi khusus 5 Layanan

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDyang mempunyai kebijakankesiapsiagaan dalampenanggulangan kedaruratankesehatan masyarakat yangberpotensi wabah

4 Pelabuhan/Bandara

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanankesehatan lintas wilayah yangditerbitkan

2650 Sertifikat

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDyang memenuhi syarat-syaratsanitasi

2 Pelabuhan /Bandara

2 Meningkatnya pencegahandan pengendalian penyakittular vector dan zoonotic

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDbebas vektor pada wilayahperimeter dan buffer area

1 Pelabuhan /Bandara

3 Menurunnya penyakitmenular langsung

9. Jumlah orang yang melakukanskrining penyakit menularlangsung

600 orang

4 Meningkatnya DukunganManajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya Pada ProgramPencegahan danPengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukunganmanajemen dan tugas teknislainnya

40 Dokumen

11. Jumlah peningkatan kapasitasSDM bidang P2P 9 Pelatihan

12. Jumlah pengadaan saranaprasarana 36 unit

B. PERJANJIAN KINERJAPerjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja KKP Manokwari merupakan

dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja Kepala KKP

Manokwari kepada Direktur Jenderal P2P untuk mewujudkan target-target kinerja

sasaran KKP Manokwari pada Tahun 2019. Penetapan Kinerja KKP Manokwari

disusun berdasar dokumen Rencana Aksi Kegiatan KKP Manokwari Tahun 2015-2019

yang telah mengalami revisi sebanyak satu kali dan ditetapkan pada Desember 2017.

Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) ditetapkan setiap awal tahun kemudian dirumuskan

menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan dianggarkan dalam DIPA dan RKA-

KLTahun 2017. Penetapan Kinerja KKP Manokwari Tahun 2019 telah disusun,

didokumentasikan dan ditetapkan oleh KKP Manokwari pada akhir tahun 2017 setelah

turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun 2019. Target-target kinerja sasaran program yang

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

20

ingin dicapai KKPManokwari dalam dokumen Penetapan Kinerja KKP Manokwari

Tahun 2019, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.Penetapan Kinerja KKP Manokwari Tahun 2019

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET(1) (2) (3) Fisik %1 Kabupaten/kota yang

melakukan pemantauankasus penyakit berpotensikejadian luar biasa (KLB)dan melakukan responpenanggulangan terhadapsinyal KLB untuk mencegahterjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai denganstandar kekarantinaan kesehatan

5450Sertifikat 100

2. Persentase respon SinyalKewaspadaan Dini (SKD), KLB danbencana di wilayah layanan KKP

100% 80

3. Jumlah deteksi dini dalam rangkacegah tangkal masuk dan keluarnyapenyakit

3710Sertifikat 100

4. Jumlah pelayanan kesehatan padasituasi khusus 5 Layanan 100

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yangmempunyai kebijakan kesiapsiagaandalam penanggulangan kedaruratankesehatan masyarakat yang berpotensiwabah

4Pelabuhan/ Bandara

100

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanankesehatan lintas wilayah yangditerbitkan

2650Sertifikat 100

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yangmemenuhi syarat-syarat sanitasi

2Pelabuhan/ Bandara

40

2 Meningkatnya pencegahandan pengendalian penyakittular vector dan zoonotic

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBDbebas vektor pada wilayah perimeterdan buffer area

1Pelabuhan/ Bandara

20

3 Menurunnya penyakitmenular langsung

9. Jumlah orang yang melakukan skriningpenyakit menular langsung 600 orang 100

4 Meningkatnya DukunganManajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya Pada ProgramPencegahan danPengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukunganmanajemen dan tugas teknis lainnya

40Dokumen 100

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDMbidang P2P 9 Pelatihan 100

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana36 unit 100

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

21

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJAKinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Manokwari disusun

berdasarkan data akuntabilitas dari 1 Sub Bagian Tata Usaha dan 2 Seksi, yaitu (1).

Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (2). Seksi Pengendalian

Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah dilaksanakan mulai tanggal 1

Januari 2019 s/d 31 Desember 2019.

Disamping itu LAKIP KKP Manokwari merupakan gambaran pencapaian

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan yaitu mencegah masuk/keluarnya penyakit

karantina dan menular potensial wabah dari/ke Indonesia.

Penjabaran lebih lanjut dari tugas pokok dan fungsi tersebut di atas

dilaksanakan dengan kegiatan pemeriksaan/pengawasan, pembinaan/evaluasi,

pelatihan teknis, dan didukung oleh kegiatan kerumah tanggaan. Di bawah ini akan

disampaikan hasil pengukuran kinerja dari masing masing indikator kinerja sebagai

berikut:

Tabel 5.Pengukuran Kinerja KKP Manokwari Tahun 2019

NO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN

Fisik % Fisik %1 Kabupaten/kota

yang melakukanpemantauankasus penyakitberpotensikejadian luarbiasa (KLB) danmelakukanresponpenanggulanganterhadap sinyalKLB untukmencegahterjadinya KLB

1. Jumlah alat angkutsesuai dengan standarkekarantinaan kesehatan

5450Sertifikat 100 5963

sertifikat 109,41

2. Persentase respon SinyalKewaspadaan Dini(SKD), KLB dan bencanadi wilayah layanan KKP

100% 80 92,66 115,82

3. Jumlah deteksi dini dalamrangka cegah tangkalmasuk dan keluarnyapenyakit

3710Sertifikat 100 2773

Sertifikat 74,74

4. Jumlah pelayanankesehatan pada situasikhusus

5 Layanan 100 5 Layanan 100

5. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDyang mempunyaikebijakan kesiapsiagaandalam penanggulangankedaruratan kesehatanmasyarakat yangberpotensi wabah

4Pelabuhan/

Bandara100

5Pelabuhan/ Bandara

125

6. Jumlah sertifikat/surat ijinlayanan kesehatan lintaswilayah yang diterbitkan

2650Sertifikat 100 2746

Sertifikat 103,63

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

22

NO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN

Fisik % Fisik %7. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBDyang memenuhi syarat-syarat sanitasi

2Pelabuhan/ Bandara

402

Pelabuhan/ Bandara

40

2 Meningkatnyapencegahan danpengendalianpenyakit tularvector danzoonotic

8. Jumlahpelabuhan/bandara/PLBDbebas vektor padawilayah perimeter danbuffer area

1Pelabuhan/ Bandara

201

Pelabuhan/ Bandara

20

3 Menurunnyapenyakit menularlangsung

9. Jumlah orang yangmelakukan skriningpenyakit menularlangsung

600 orang 100 1052orang 175,33

4 MeningkatnyaDukunganManajemen danPelaksanaanTugas TeknisLainnya PadaProgramPencegahan danPengendalianPenyakit

10. Jumlah dokumendukungan manajemendan tugas teknis lainnya

40Dokumen 100 50

dokumen 125

11. Jumlah peningkatankapasitas SDM bidangP2P

9Pelatihan 100 14

Pelatihan 155

12. Jumlah pengadaansarana prasarana

36 unit 100 36 Unit 100

B. ANALISA PENCAPAIAN KINERJA1. Jumlah Alat Angkut Sesuai Dengan Standar Kekarantinaan Kesehatan

a. PengertianSemua alat angkut yang masuk ke wilayah kerja KKP Manokwari yang

ditetapkan dalam Status Karantina kemudian dilakukan pemeriksaan faktor

Risiko kesehatan alat angkut dan angkutannya sesuai dengan standar

kekarantinaan yang telah ditetapkan oleh IHR 2005.

b. Definisi OperasionalJumlah pengawasan dan pemeriksaan dokumen kesehatan alat angkut sesuai

dengan standar kekarantinaan Kesehatan yang meliputi PHQC, SSCEC, P3K

dalam periode satu tahun.

c. Cara PerhitunganAkumulasi jumlah hasil pengawasan sertifikat/dokumen kesehatan PHQC,

SSCEC, dan P3K dalam satu tahun.

d. Capaian IndikatorCapaian indikator prosentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar

kekarantinaan pada tahun 2019 melampaui dari target yang direncanakan yaitu

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

23

sebesar 109,41%. Jika dibandingkan dengan dengan capaian 2018 yang

sebesar 117,31% maka pada tahun 2019 mengalami penurunan prestasi kerja

sebesar 6,73%. Namun tetap masih di atas target yang telah ditentukan.

Apabila dibandingkan dengan 4 tahun sebelumnya maka didapatkan hasil

sebagai berikut :

Tabel 6Perbandingan Capaian Hasil Kerja

Indikator Jumlah Alat Angkut yang Diperiksasesuai Standar Kekarantinaan pada Tahun 2015 – 2019

NO Indikator Capaian Kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

1. Persentase alat angkut yangdiperiksa sesuai standarkekarantinaan pada tahun2015 - 2019

100 88,33 104 117,31 109,41

Kondisi tersebut dapat diperjelas dalam grafik adalah sebagai berikut :

Grafik 1Perbandingan Capaian Hasil Kerja

Indikator Jumlah Alat Angkut yang Diperiksasesuai Standar Kekarantinaan pada Tahun 2015 – 2019

Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan alat angkut sesuai standar

kekarantinaan yang dilakukan pada seluruh alat angkut dalam status karantina

sebagai upaya untuk mencegah dan menangkal masuk keluarnya penyakit –

peyakit atau masalah kesehatan yang menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat

secara internasional, termasuk penyakit infeksi emerging.

100

88,33

104

117,31

0

20

40

60

80

100

120

140

2015 2016 2017 2018

Prosentase Capaian Kinerja Linear (Prosentase Capaian Kinerja)

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

24

Capaian kinerja prosentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar

kekarantinaan pada tahun 2015 – 2019 selama 5 tahun dari tahun 2015-2019

berkecenderungan fluktuasi meningkat dan menurun dengan rata-rata fluktuasi

kenaikan kenaikan dan penurunan berkisar antara 6,73% sampai 17,74% setiap

tahunnya.

Pada tahun 2016 terjadi penurunan capaian kinerja dibandingkan target

yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan jumlah kapal yang masuk pada tahun 2016

dibawahdari target yang telah ditetapkan.Sedangkan untuk tahun 2019 terjadi

penurunan persentase capaian target, namun dari persentase capaian target tahun

2019 telah melebihi target. Namun jumlah kapal yang diperiksa adalah 100 % dari

jumlah kapal yang masuk. Jumlah kapal yang masuk kewilayah kerja Manokwari

diperngaruhi oleh beberapahal, antara lain :

a. Pembangunan infrastruktur juga mempengaruhi frekuensi kapal, apabila

sedang dilaksanakan pembangunan infrastruktur besar, maka jumlah kapal

yang masuk juga semakin banyak untuk mengangkut alat dan material untuk

kebutuhan pembangunan infrastruktur. Contohnya pada saat pembangunan

pabrik semen SDIC maruni, dan pembangunan Train 3 LNG Tangguh. Pada

saat pembangunan pabrik tersebut jumlah kapal yang masuk meningkat guna

mengangkut peralatan dan material bangunan.

b. Perkembangan pasar domestic di Manokwari.

Daya beli masyarakat Manokwari sangat mempengaruhi tinggi rendahnya

permintaan barang dari luar Manokwari sehingga berpengaruh juga terhadap

jumlah kapal yang masuk ke wilker KKP Manokwari.

c. Perdagangan global yang menurun.

Penurunan harga produk international juga sangat berpengaruh penjualan

produk komoditi ekspor. Produsen akan berusaha untuk menahan produknya

menunggu harga international bergerak naik. Produk ekspor LNG dari LNG

Tangguh dan lainnya sangat mungkin juga untuk ditahan penjualannya. Kondisi

ini akan berpengaruh terhadap jumlah kapal yang dipakai untuk membawa

produk ekspor ke luar negeri.

Pencapaian indicator ini sejak tahun 2016 sampai tahun 2018 meningkat

terus. Kondisi yang sangat berpengaruh dikarenakan adanya pengembangan

pembangunan dari industry yang ada di Wilayah Kerja KKP Manokwari.

Diantaranya adalah pembangunan industry semen CONCH MANOKWARI yang

sudah mencapai tahap operasional industry dan mampu memasok kebutuhan

Indonesi Wilayah Timur serta ekspor ke wilayah Asia Tenggara dan Negara

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

25

tetangga lainnya seperti Papua New Guinea serta Timor Leste. Perkembangan

lainnya adalah pengembangan industry gas dari train 1 dan train 2

dikembangkan menjadi Train 3 dan train 4. Kondisi ini mengakibatkan

banyaknya alat angkut yang dipakai untuk mobilisasi orang dan barang menuju

ke wilayah kerja Manokwari.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana

Aksi Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator alat

angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Manokwari melebihi atau lebih tinggi dari target jangka

menengah nasional. Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis yaitu

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 101,58%, maka

capaian kinerja KKP Manokwari pada indikator ini lebih tinggi dari capaian

kinerja KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini:

Grafik 2Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Alat Angkut

yang Diperiksa sesuai Standar Kekarantinaan KKP Manokwaridengan Target Jangka Menengah Nasional (RAP Ditjen P2P)

dan KKP Merauke Tahun 2019

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target IndikatorDalam upaya pencapaian indikator kinerja pada tahun 2019 telah dilaksanakan

upaya–upaya antara lain :

1) Mengoptimalkan penerbitan dokumen secara online dengan

memanfaatkan website online www.sinkarkes.kemkes.go.id dengan

melakukan advokasi dan sosialisasi kepada para agen pelayaran sehingga

semua kapal yang masuk bisa dilayani dengan sebaik-baiknya;

2) Membuat jadwal pelayanan terpadu harian dan piket di hari libur;

3) Melakukan workshop Simkespel untuk petugas KKP Manokwari untuk

pelayanan on line dokumen kesehatan alat angkut terutama untuk wilker;

100%

109,41%

101,58%

94%

96%

98%

100%

102%

104%

106%

108%

110%

112%

RAP Capaian KKP Manokwari Capaian KKP Merauke

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

26

4) Melakukan pertemuan dan rapat koordinasi;

5) Melakukan pengadaan bahan pengawasan alat angkut dan muatannya di

seluruh wilayah kerja KKP Manokwari;

6) Meningkatkan kapasitas petugas melalui kegiatan seminar dan

pendidikaan latihan;

7) Menyiapkan peralatan pendukung pelaksanaan kekarantinaan.

8) Meningkatkan layanan kekarantinaan kesehatan dalam rangka penerbitan

PHQC;

9) Meningkatkan pengawasan dokumen kesehatan kapal dan meningkatkan

layanan pemeriksaan kesehatan alat angkut dalam rangka penerbitan

SSCC/SSCEC

f. Masalah yang dihadapiBelum maksimalnya penggunaan sarna pelayanan secara online oleg agen

pelayaran, sehingga informasi permohonan pelayanan kapal sering terlambat,

sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal.

g. Usul Pemecahan Masalah1) Memastikan seluruh agen pelayaran sudah mengerti dan mampu

menggunakan pelayanan secara online;

2) Memastikan ketersediaan jaringan internet sampai ke tingkat wilayah kerja;

2. Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana diWilayah Layanan KKPa. Pengertian

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai respon sinyal KLB untuk mencegah

meluasnya kejadian dan timbulnya kasus baru dan atau ada/ bertambahnya

kematian.

b. Definisi OperasionalJumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24

jam berupa verifikasi rumor/sinyal KLB dan dilanjutkan dengan penyelidikan

epidemiologi dibagi dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun.

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

27

c. Cara MenghitungJumlah Sinyal SKD KLB dipelabuhan, bandarayang direspon kurang dari 24 jamJumlah Sinyal KLB yang muncul berdasarkanhasil pengolahan data mingguan penyakit (W2) dalam 1 Tahun %d. Capaian Indikator

Tahun 2019 sinyal KLB yang muncul sebanyak 109 signal dari 468 data W-2

yang masuk dari 9 Fasyankes yang berada di wilayah kerja KKP Manokwari.

Adapun respon terhadap signal KLB adalah sebagai berikut :

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa 93% atau sebanyak 101

signal KLB mendapatkan respon kurang dari 24 jam berupa Verifikasi Rumor

ke tempat fasyankes yang menyampaikan data W-2. Kondisi ini menunjukkan

koordinasi antara KKP dan fasyankes telah terjalin dengan baik. Respon< 24

jam menjamin kepastian ataupun kebenaran data serta kebenaran kondisi

penyakit di lapangan bisa dipastikan untuk ditindak lanjuti dengan Penyelidikan

Epidemiologi. Perbandingan persentase sinyal SKD KLB dipelabuhan/bandara

yang direspon kurang dari 24 jam adalah sebanyak 101 sinyal (92,66%),

dibandingkan dengan jumlah SKD/KLB dalam periode satu tahun sebanyak 109

sinyal. Sementara sinyal yang terlambat direspon/terlambat mendapatkan

respon sebanyak 8 sinyal (7,34%). Hal ini dikarenakan terlambatnya diperoleh

laporan dari petugas surveilans/saat direspon petugas surveilans sedang

sakit/cuti.

Perbandingan pencapaian kinerja hasil indicator persentase sinyal SKD

KLB dipelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam sejak tahun 2015-

2019 dapat dilihat dalam table 7 sebagai berikut :

93%

7%

Grafik 3Persentase Respon Signal SKD KLB

di Wilayah KKP Manokwari Tahun 2019

Respon < 24 Jam Respon > 24 Jam

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

28

Tabel 7Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Sinyal SKD KLB Di

Pelabuhan/Bandara yang Direspon Kurang dari 24 JamKKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

No Tahun Capaian kinerja

1 2015 86,67 %2 2016 100 %3 2017 100 %4 2018 94,30 %5 2019 92,66%

Grafik 4Perbandingan Capaian Kinerja Persentase Sinyal SKD KLBDi Pelabuhan/Bandara yang Direspon Kurang dari 24 Jam

KKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

Tabel 7 dan Grafik 4 menunjukkan bahwa trend kinerja tahun 2015 - 2019

berfluktuasi dengan adanya kenaikan dan penurunan.

Capaian kinerja tahun 2019 lebih rendah 1,64% dari tahun 2018. Hal ini

disebabkan oleh beberapa factor sebagai berikut :

1) Adanya pergantian petugas surveilans fasyankes, sehingga perlu dilakukan

advokasi kepada petugas baru.

2) Petugas surveilans pada RSAL dr. Azhar Zahir yang sedang cuti, sehingga

terjadi keterlambatan pelaporan.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana

Aksi Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator

persentase respon signal SKD KLB di Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Manokwari lebih rendah dari target jangka menengah nasional.

Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis yaitu Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 100%, maka capaian kinerja KKP

86,67

100 100

94,392,66

80

85

90

95

100

105

2015 2016 2017 2018 2019

Capaian Kinerja

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

29

Manokwari pada indikator ini juga masih lebih rendah dari capaian kinerja KKP

Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini:

Grafik 5Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Persentase Respon Signal SKDKLB di Wilayah Kerja KKP Manokwari dengan Target Jangka Menengah

Nasional (RAP Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun 2019

Pelaksanaan kegiatan respon sinyal SKD KLB < 24 jam di wilayah Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari sebagai bentuk deteksi dini dan

penanggulangan cecara cepat dan tepat terhadap sinyal peningkatan kejadian

penyakit yang berpotensi wabah sehingga peningkatan angka kesakitan dan

kematian dalam waktu tertentu dan kemungkinan terjadinya wabah/ KLB dapat

dicegah.

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target IndikatorUpaya yang dilakukan dalam rangka pencapaian indikator tersebut antara lain:

1) Membentuk Tim Surveilans Epidemiologi Wilayah Kerja KKP Manokwari

yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Kantor. Tim surveilans ini

terdiri dari KKP Manokwari, Rumah Sakit Angkatan Laut, Rumkitban (TNI-

AD) dan 5 Puskesmas serta Balai Pengobatan yang berada di wilayah kerja

KKP Manokwari.

2) Memperbaharui MOU atau kerjasama dibidang SE dengan 9 Fasyankes

yang ada di wilayah kerja KKP Manokwari.

3) Memanfaatkan jaringan telepon seluler untuk penyampaian informasi

tercepat signal KLB di Fasyankes dan komunikasi langsung dengan petugas

dari puskesmas serta Dinkes Kabupaten setempa.

4) Melakukan Koordinasi dan Penguatan Jejaring kerja dengan melaksanakan

pertemuan koordinasi lintas program.

100%

92,66%

100%

88%

90%

92%

94%

96%

98%

100%

102%

RAP Capaian KKP Manokwari Capaian KKP Merauke

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

30

5) Melakukan pengolahan data W2 secara adekuat agar dapat diperoleh

interpretasi data laporan penyakit mingguan sehingga Sistem Kewaspadan

Dini Kejadian Luar Biasa (SKD KLB) dalam bentuk sinyal KLB dapat segera

direspon/ verifikasi dan dilakukan koordinasi dengan instansi lintas program

terkait.

6) Melakukan reviu rutin tahunan terhadap pelaksanaan surveillance berbasis

wilayah dalam rangka sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa (SKD

KLB) sekaligus membahas keberhasilan dan kendala yang dihadapi petugas

surveilans di KKP Manokwari dan mitra kerja surveilans lintas program KKP

Manokwari.

7) Memberikan reward kepada petugas pencatat dan pengirim W-2.

f. Masalah yang dihadapiDalam mencapai indikator kinerja sesuai target terdapat beberapa masalah,

antara lain:

1) Terjadinya pergantian petugas surveilans di fasyankes serta petugas yang

mengambil cuti serta rangkap tugas.

2) Pada awal tahun 2019 masih terdapat keterlambatan pengiriman laporan

SKD KLB (W2) dikarenakan banyaknya laporan-laporan lain yang harus

diselesaikan oleh petugas surveilans.

3) Tidak Semua respon sinyal KLB dapat dilakukan dengan kunjungan

lapangan, sebagian masih dilakukan dengan telepon, sms dan WA

dikarenakan jarak yang jauh.

g. Usul Pemecahan Masalah1) Menganggarkan pelatihan surveillance dan penyelidikan epidemiologi bagi

petugas surveillance KKP Manokwari dan surveilance mitra kerja lintas

program dengan mendatangkan narasumber dari unit utama.

2) Menggunakan fasilitas SMS/ WA dalam rangka memaksimalkan pengiriman

laporan tepat waktu;

3) Mengintensifkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan

Provinsi dalam upaya sharing data laporan mingguan dan verifikasi rumor.

4) Memaksimalkan peran petugas KKP di wilker dalam hal pengumpulan data

di petugas W2 Puskesmas;

5) Mengadvokasi kepala fasyankes untuk menunjuk petugas surveilans lebih

dari 1 orang untuk membantu pelaksanaan surveilans.

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

31

3. Jumlah Deteksi Dini dalam rangka Cegah Tangkal Masuk dan KeluarnyaPenyakita. Pengertian

Pengawasan dan pemeriksaan semua faktor risiko baik terhadap alat angkut,

orang dan barang yang masuk ke wilayah kerja KKP Manokwari atau yang

masuk dalam pengawasan KKP Manokwari dan terdapat sinyal atau indikasi

factor risiko KKMD.

b. Definisi OperasionalJumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka screening/deteksi dini

penyakit menular potensial wabah di pelabuhan dan di poliklinik KKP dalam

rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit dalam periode satu tahun

yang meliputi kegiatan pemeriksaan alat angkut dalam keadaan karantina,

kegiatan surveilans/pengamatan penyakit menular dan pemeriksaan rutin

kunjungan poliklinik.

c. Cara MenghitungAkumulasi jumlah sertifikat COP, Gendec dan hasil pengamatan/surveilans

rutin W-2 dan pemeriksaan rutin poliklinik dalam satu tahun

d. Capaian IndikatorCapaian indicator tahun 2019 dapat disajikan dalam table berikut :

Table 8Capaian Indikator Jumlah Deteksi Dini dalam Rangka Cegah TangkalMasuk dan Keluarnya Penyakit KKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

NO Indikator Capaian Kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

1. Jumlah Deteksi Dini dalamrangka Cegah Tangkal Masukdan Keluarnya Penyakit padatahun 2015 - 2019

100 100 100 100

Table 9Capaian indicator Jumlah Deteksi Dini dalam Rangka Cegah Tangkal

Masuk dan Keluarnya Penyakit per Variable tahun 2015 – 2019

Variabel Indicator Capaian Tahun2015 2016 2017 2018 2019

COP 127 106 104 135 128Gendec 0 0 0 0 0Surveilans rutin 468 468 468 468 693Kunjungan poliklinik 208 261 3663 3015 2420Total 803 835 4235 3618 3241

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

32

Pelaksanaan deteksi dini dalam rangka cegah tangkal penyakit dan respon

cepat dapat mencegah terhadap kemungkinan munculnya penyakit/ kejadian

yang berpotensi wabah sehingga tidak menjadi kedaruratan kesehatan

masyarakat yang dapat menyebar antar wilayah maupun antar negara melalui

pintu masuk wilayah/ negara (Pelabuhan/ Bandara) di Wilayah kerja KKP Kelas

III Manokwari.

Capaian kinerja Jumlah Deteksi Dini dalam Rangka Cegah Tangkal Masuk dan

Keluarnya Penyakit tahun 2015 sampai dengan 2019 adalah sebesar 100%

yaitu semua permohonan pengajuan sertifikat kesehatan alat angkut, orang dan

barang serta respon sinyal kedaruratan kesehatan masyarakat direspon

keseluruhan.

Variabel sertifikat Pratique untuk kapal dalam status karantina di tahun 2018

sempat mengalami peningkatan sebesar 29,81% dari tahun 2017 mengalami

penurunan sebesar 5,18% pada tahun 2019. Penurunan kinerja ini dikarenakan

tahun 2019 di Kabupaten Manokwari telah terjadi gangguan keamanan berupa

kerusuhan yang mengakibatkan berhentinya perekonomian. Hal ini juga

berdampak pada kegiatan ekspor produk semen keluar manokwari. Hal lainnya

yaitu sudah mulai berkurangnya kunjungan kapal dalam rangka menyuplai

kebutuhan pelaksanaan tahap konstruksi Train 3 dan Train 4 di LNG Tangguh

sehingga jumlah kapal yang masuk mulai berkurang.

Variabel kunjungan poliklinik di Tahun 2017 sampai dengan 2018 terjadi

penurunan pada tahun 2019. Hal ini disebabkan berkurangnya frekwensi

penerbangan penerbangan oleh beberapa maskapai penerbangan seperti

Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air akibat kurangnya jumlah penumpang.

Terjadi penurunan dari 3015 orang pada tahun 2018 menjadi 2420 orang pada

tahun 2019 atau terjadi penurunan sekitar 19,73%.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari sama dengan target jangka

menengah nasional. Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis

yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 98,57%,

maka capaian kinerja KKP Manokwari pada indikator ini masih lebih tinggi dari

capaian kinerja KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini :

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

33

Grafik 6Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Deteksi Dini dalam

Rangka Cegah Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit KKP Manokwaridengan Target Jangka Menengah Nasional (RAP) Ditjen P2P)

dan KKP MeraukeTahun 2019

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target IndikatorKegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai mendukung target yaitu :

1) Koordinasi dan komunikasi intensif dengan agen pelayaran selaku

perwakilan dari owner kapal sehingga mendapatkan data awal tentang

kondisi kesehatan kapal dan ABK selama pelayaran.

2) Persiapan personil dalam rangka Kekarantinaan penerbitan COP

3) Layanan kekarantinaan kesehatan di Bandar Udara Rendani selama 7 hari

kerja (Senin sampai Minggu)

4) Pemenuhan Bahan Pelayanan Kesehatan di Poliklinik

5) Layanan kekarantinaan di pelabuhan selama 1 x 24 jam x 7 hari

f. Masalah yang dihadapi1) Pengajuan pelayanan kapal secara online belum dimanfaatkan oleh agen

pelayaran terutama di wilayah kerja Babo dan LNG Tangguh;

2) Masih adanya crew pesawat yang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan

dikarenakan keterlambatan sampai di bandara;

3) Tidak ada regulasi yang mengikat terkait kewajiban pemeriksaan kru

pesawat dalam negeri

100% 100,00%

98,57%

98%

98%

99%

99%

100%

100%

101%

RAP Capaian KKP Manokwari Capaian KKP Merauke

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

34

g. Usul Pemecahan Masalah1) Penekanan kepada agen pelayaran terutama di wilker Babo dan LNG

Tangguh untuk menggunakan fasilitas pelayanan kapal secara online;

2) Pemberitahuan kepada maskapai penerbangan tentang pemeriksaan

kesehatan crew.

3) Advokasi ke pihak Perhubungan terkait aturan pemeriksaan kru pesawat

terbang domestic.

4. Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khususa. Pengertian

Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada situasi khusus yaitu

pada HUT Pekabaran Injil, hari Raya Idul Fitri dan hari Raya Natal dan tahun

baru yang dilaksanakan pada setiap tahunnya

b. Definisi OperasionalJumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus

tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam periode satu

tahun

c. Cara MenghitungAkumulasi jumlah posko yang melakukan pelayanan kesehatan pada saat

lebaran, natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun

d. Capaian IndikatorCapaian Indikator Jumlah Pelayanan Kesehatan pada Situasi Khusus tahun

2015 dan 2019 sebesar 100 % dengan jumlah lokasi pelayanan kesehatan

sebanyak 5 lokasi layanan yang terdiri dari :

1) Pos pelayanan kesehatan pada HUT PI sebanyak 1 lokasi layanan di

Pelabuhan Laut Manokwari,

2) Pos Pelayanan kesehatan pada saat lebaran sebanyak 2 lokasi layanan

kesehatan pada Bandar Udara Rendani dan Pelabuhan Laut Manokwari,

dan

3) Pelayanan Kesehatan pada saat Natal sebanyak 2 lokasi layanan di Bandar

Udara Rendani dan Pelabuhan Laut Manokwari.

Capaian indikator Pelayanan Kesehatan di Pintu Masuk pada situasi khusus

dari tahun 2015 sampai dengan 2019 tidak mengalami peningkatan karena

tidak ada penambahan Pelabuhan/ Bandara di Wilayah Kerja KKP Manokwari

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

35

serta tidak ada penambahan event – event situasi matra/ khusus dari tahun

2015 sampai dengan 2019.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

pelayanan kesehatan pada situasi khusus di Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Manokwari sama dengan target jangka menengah nasional.

Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis yaitu Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 100%, maka tidak ada perbedaan

capaian kinerja KKP Manokwari dengan KKP Merauke. Hal ini digambarkan

pada grafik di bawah ini:

Grafik 7Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pelayanan Kesehatanpada Situasi Khusus KKP Manokwari dengan Target Jangka Menengah

Nasional (RAP) Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun 2019

Pelaksanaan kesehatan matra di KKP Kelas III Manokwari bertujuan untuk

mencegah terjadinya kesakitan dan kematian pada pelaku perjalanan akibat

ketidaksiapan fisik dan mental pelaku perjalanan dalam menghadapi kondisi

matra pada alat angkut kapal laut dan pesawat udara selama pelaksanaan

kegiatan mudik balik Idul fitri, Natal dan Tahun Baru serta perayaan HUT

Pekabaran Injil di Manokwari.

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target Indikator

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

RAP KKP Manokwari KKP Merauke

100% 100% 100%

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

36

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai mendukung target yaitu :

1) Koordinasi dengan KSOP Manokwari, PT PELINDO IV cabang Manokwari,

KUPBU Rendani serta OTBAN Wilayah IX Manokwari.

2) Mendirikan pos pelayanan kesehatan dalam rangka HUT PI di Tanah Papua

sebanyak 1 lokasi di pelabuhan laut Manokwari.

3) Mendirikan pos pelayanan kesehatan dalam rangka Arus Mudik / Balik Idul

Fitri sebanyak 2 lokasi di pelabuhan laut Manokwari dan Bandara Rendani

Manokwari

4) Mendirikan pos pelayanan kesehatan dalam rangka Arus Mudik / Balik

Natal dan Tahun Baru sebanyak 2 lokasi di pelabuhan laut Manokwari dan

Bandara Rendani Manokwari.

f. Masalah yang dihadapi1) Kurangnya sarana dan prasarana selama kegiatan diantaranya mobil

ambulans yang apabila jadwal posko bandara Rendani dan Pelabuhan Laut

bersamaan.

2) Koordinasi yang berkelanjutan dengan lintas sektor di pelabuhan dan

bandara Rendani agar kegiatan pos pelayanan kesehatan tetap diijinkan

untuk bisa terlaksana setiap tahunnya

g. Usul Pemecahan Masalah1) Berkoordinasi dengan instansi kesehatan lainnya berupa bantuan

kendaraan ambulans apabila jadwal posko bersamaan.

2) Tetap menjaga hubungan baik dan koordinasi yang berkelanjutan dengan

lintas sektor di pelabuhan dan bandara Rendani agar kegiatan pos

pelayanan kesehatan tetap diijinkan untuk bisa terlaksana setiap tahunnya.

5. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Mempunyai KebijakanKesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakatyang Berpotensial Wabaha. Pengertian

Jumlah pelabuhan / Bandar Udara/ PLBD yang memiliki kebijakan

kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontinjensi penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

b. Definisi Operasional

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

37

Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan

berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah

c. Cara MenghitungJumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan

berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah

d. Capaian IndikatorIndikator Jumlah pelabuhan/Bandar Udara/PLBD yang memiliki kebijakan

kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontinjensi penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah pada tahun 2019

sesuai target mencapai sebesar 100% yaitu 5 PintuMasuk Negara/ Wilayah

memiliki dokumen Renkon yaitu meliputi Pelabuhan laut manokwari, Bandar

Udara Rendani Manokwari, Pelabuhan Laut Babo, Pelabuhan Laut Bintuni dan

Pelabuhan Laut Wondama.

Sehingga sampai dengan tahun 2019 Kantor KesehatanPelabuhan Kelas III

Manokwari memiliki 5 buah Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang berpotensi wabah.

Table 10Capaian Indikator Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Mempunyai

Kebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan KesehatanMasyarakat yang Berpotensial Wabah tahun 2015 – 2019

NO Indikator Capaian Kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

1. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang MempunyaiKebijakan Kesiapsiagaandalam PenanggulanganKedaruratan KesehatanMasyarakat yang BerpotensialWabah

2 2 2 5 5

Grafik 8

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

38

Capaian Indikator Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang MempunyaiKebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan

Kesehatan Masyarakat yang Berpotensial Wabah tahun 2015 – 2019

Tabel 10 dan Grafik 8 menunjukkan bahwa di Tahun 2015 diperoleh sebanyak

2 Pelabuhan/Bandara yang memiliki Kebijakan Kesiapsiagaan dalam

Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensial

Wabah, namun sampai tahun 2019 berhasil memiliki 5 buah dokumen (100%)

daritotal jumlah pintu masuk yang ada di wilayah kerja KKP Manokwari.

Dibandingkan dengan capaian tahun 2018 masih sama yaitu sebanyak 5

dokumen.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

pebuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari lebih tinggi dari target jangka

menengah nasional. Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis

yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 100%,

maka capaian kinerja KKP Manokwari pada indikator ini lebih tinggi dari capaian

kinerja KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini:

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

pebuhan/bandara.PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari lebih tinggi dari target jangka

0

1

2

3

4

5

6

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Pelabuhan Yang memiliki dokumen rencana Kontinjensi

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

39

menengah nasional. Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis

yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 100%,

maka capaian kinerja KKP Manokwari pada indikator ini sama dengan capaian

kinerja KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini:

Grafik 9Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD

yang mempunyai Kebijakan Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan KKMyang Berpotensi Wabah KKP Manokwari dengan Target Jangka

Menengah Nasional (RAP) Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun 2019

Kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan KKM yang berpotensi wabah

yang dituangkan dalam bentuk Dokumen rencana kontijensi penanggulangan

KKM yang berpotensi wabah di Pelabuhan Laut Manokwari, Bandar Udara

Rendani, Pelabuhan Laut Babo, Pelabuhan Laut Bintuni dan Pelabuhan Laut

Wasior sebagai bentuk kesiapsiagaan semua instansi lintas seokto dan lintas

program bila terjadi KKMD di Pintu masuk negara/ wilayah sehingga

penyebaran penyakit KLB/ Wabah/ KKMD antar wilayah/ negara dapat dicegah.

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target IndikatorKegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai mendukung target yaitu :

1) Pertemuan koordinasilintas sector dan lintas program dalam rangka

menghadapi PHEIC di pintu masuk Negara ( wilayah kerja Pelabuhan laut

Wondama )

2) Sosialisasi kondisi terkini penyakit KKMD dan kebijakan serta tuntutan dunia

international.

3) Pelaksanaan Table Top exercise/Simulasi Penanggulangan KKM di Bandar

Udara Rendani Manokwari, Pelabuhan Laut Bintuni, Pelabuhan Laut Babo

dan Pelabuhan Laut Wondama.

100%

125%

100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

RAP Capaian KKP Manokwari Capaian KKP Merauke

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

40

f. Masalah yang dihadapi1) Kurangnya anggaran sehingga jumlah peserta yang diundang sangat

terbatas terutama untu wilker pelabuhan laut Bintuni dan Babo;

2) Kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan simulasi;

g. Usul Pemecahan Masalah1) Meningkatkan anggaran agar jumlah peserta yang ikut serta dapat

bertambah;

2) Bekerjasama dengan instansi terkait dalam hal pemehunan sarana dan

prasarana dalam pelaksanaan simulasi.

6. Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas Wilayah yangDiterbitkana. Pengertian

Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan yang

diterima dalam periode satu tahun

b. Definisi OperasionalJumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan yang

diterima dalam periode satu tahun

c. Cara MenghitungAkumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, sertifikat izin angkut orang sakit,

sertifikat izin angkut jenazah, KIER, jumlah penerbitan/legalisasi ICV dalam

satu tahun

d. Capaian IndikatorIndikator jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan pada tahun 2019 mencapai 2.746 sertifikat (103,62%) di Wilayah

Kerja KKP Manokwari dari yang ditargetkan sebesar 2.650 sertifikat. Jika

dibandingkan dengan capaian 2019 yang sebanyak 2.746 dokumen maka pada

tahun 2019 mengalami peningkatan sebanyak 298 dokumen (6,88%). Untuk

capaian presentase jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah

yang diterbitkan pada tahun 2015 – 2019 sebesar 100% hal ini dikarenakan

jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan. Apabila

dibandingkan dengan 4 tahun sebelumnya maka didapatkan hasil sebagai

berikut :

Tabel 11.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

41

Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator KinerjaJumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas Wilayah

Yang Diterbitkan KKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

No Indikator Capaian Kinerja2015 2016 2017 2018 2019

1 Ijin angkut orangsakit 128 500 577 536 656

2 Laik terbang 373 473 1136 858 7963 ICV 188 469 484 782 5864 Jenasah 85 107 133 140 2095 KIER 127 201 212 51 56

Jumlah 901 1,750 2,542 2,367 2.746

Grafik 10.Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja

Jumlah Sertifikat/Surat Ijin Layanan Kesehatan Lintas WilayahYang Diterbitkan KKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

Grafik 5 menunjukkan capaian jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan

lintas wilayah yang diterbitkan pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun

2015 mengalami peningkatan sebesar 94,23%, sedangkan tahun 2017

diandingkan tahun 2016 mengalami peningkatan kinerja sebesar 45,26% dan

tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 6,88% dari capaian pada tahun

2017. Terjadinya penurunan capaian kinerja dikarenakan adanya penurunan

permohonan penerbitan surat laik terbang, ijin angkut orang sakit dan KIER dan

dibandingkan pada tahun 2017. Namun secara keseluruhan semua

901

1,75 2,542 2,367

2.746

2015 2016 2017 2018 2019

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

42

permohonan penerbitan sertifikat telah direspon atau capaian sebesar 100%

dari seluruh permohonan.

Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2017 untuk penerbitan dokumen

ijin angkut orang sakit terdapat penurunan sebesar 7,11% (41 dokumen) dan

permohonan penerbitan surat laik terbang sebesar 24,47% (9278 dokumen) .

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan layanan fasilitas kesehatan dan

penurunan angka kesakitan di wilayah Manokwari sehingga terjadi penurunan

permohonan dokumen.

Permohonan penerbitan sertifikat ICV (International Certificatte of Vaccination)

pada tahun 2015 – 2018 mengalami kecenderungan peningkatan rata –rata

sebesar 34,00% per tahun. Jika dibandingkan capaian pada tahun 2017 yang

sebesar 484 dokumen maka capaian pada tahun 2018 meningkat sebesar

61,57%. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah pelaku pelaku

perjalanan terutama yang ingin melakukan ibadah umroh khususnya calon

jamaah umroh yang berasal dari luar wilayah manokwari namun memilih

melakukan vaksinasi di wilayah Manokwari. Hal tersebut disebabkan di

Indonesia, wilayah Manokwari tergolong wilayah dengan permohonan

vaksinasi yang tidak banyak sehingga untuk memperoleh vaksinasi tidak

membutuhkan waktu yang lama (jadwal antrian) seperti di kota –kota besar di

Wilayah Indonesia.

Permohonan penerbitan KIER pada tahun 2018 sebanyak 51 dokumen jika

dibandingkan dengan capaian pada tahun 2017 yang sebesar 212 dokumen

maka capaian di tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup tinggi yaitu

sebesar 75,94% salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya penurunan

yaitu pada tahun 2017 maskapai Batik Air mulai beroperasi di Bandara

Manokwari sehingga terjadi peningkatan permohonan penerbitan KIER yang

cukup tinggi, KIER digunakan sebagai kelengkapan berkas persyaratan

melamar kerja dan pembuatan pass bandara namun pada tahun 2018 tidak

terdapat penambahan maskapai sehingga jika dapat dilihat perbandingan yang

cukup signifikan antara capaian di tahun 2017 dengan tahun 2018.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari lebih tinggi dari target jangka

menengah nasional. Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis

yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 100 %,

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

43

maka capaian kinerja KKP Manokwari pada indikator ini lebih tinggi dari capaian

kinerja KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini:

Grafik 11Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Sertifikat/Surat IjinLayanan Kesehatan Lintas Wilayah yang Diterbitkan KKP Manokwari

dengan Target Jangka Menengah Nasional (RAP) Ditjen P2P)dan KKP Merauke Tahun 2019

Penerbitan Sertifikat/ surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah merupakan

bentuk dari pencegahan kemungkinan penularan penyakit menular potensial

wabah yang disebarkan oleh pelaku perjalanan, dan mencegah kemungkinan

kematian akibat penularan penyakit atau penyakit kontraindikasi penerbangan

pada pelaku perjalanan.

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target Indikator1) Melakukan sosialisasi dan advokasi terhadap pihak maskapai, keagenan

kapal, Rumah Sakit pemerintah dan swasta, serta masyarakat populasi

kunci (tokoh masyarakat, kepala suku dan tokoh agama), biro perjalanan

haji dan umroh terkait peraturan dan syarat ijin angkut orang sakit, laik

terbang, ijin angkut jenazah dan vaksinasi internasional.

2) Membuat kesepakatan bersama lintas sektor dan lintas program sebagai

bentuk rencana tindak lanjut terkait ijin angkut orang sakit, laik terbang, ijin

angkut jenazah dan vaksinasi internasional

3) Melakukan evaluasi tahunan terkait pelaksanaan ijin angkut orang sakit,

laik terbang, ijin angkut jenazah dan vaksinasi internasional bersama

dengan mitra kerja lintas sektor dan lintas program.

98%

99%

100%

101%

102%

103%

104%

RAP KKP Manokwari KKP Merauke

Chart Title

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

44

f. Masalah yang dihadapi1) Terbatasnya sarana terutama jaringan internet sehingga mengganggu

proses administrasi dan penerbitan dokumen (online) terutama pada Wilker

Babo, Bintuni dan Wasior KKP Manokwari yang masih mengandalkan

sinyal internet melalui handphone.

2) Terbatasnya tenaga dokter dan perawat dengan kompetensi dokter/

perawat kesehatan penerbangan untuk penempatan di wilayah kerja Babo,

Bintuni dan Wasior sehingga pelaksanaan pengawasan dan penerbitan laik

terbang hanya dilakukan pada KKP Pelabuhan Laut Manokwari dan Wilker

Rendani

3) Sarana penunjang vaksinasi internasional berupa cold chain dan tenaga

dokter dengan sertifikasi vaksinator hanya tersedia di Wilayah kerja

Pelabuhan Laut Manokwari sehingga vaksinasi internasional hanya

dilaksanakan di lokasi tersebut dikarenakan keterbatasan sarana dan

tenaga dokter.

4) Informasi terkait syarat ijin angkut orang sakit, laik terbang, ijin angkut

jenazah tidak tersampaikan secara luas ke seluruh lapisan masyarakat

sebagai pengguna alat angkut sehingga masih banyak yang tersaring pada

saat proses check in boarding, akibatnya tidak semua permohonan ijin

angkut dapat diterbitkan laik terbang/ diangkut dengan pesawat karena

kondisi pasien selaku pengguna alat angkut tidak memenuhi syarat untuk

terbang.

g. Usul Pemecahan Masalah1) Penyediaan sarana jaringan internet untuk mendukung proses administrasi

dan penerbitan dokumen (online) khususnya pada Wilker-Wilker KKP

Manokwari

2) Pengajuan tenaga CPNS untuk kualifikasi Dokter Umum dan perawat

dalam rangka pemenuhan kuota di wilayah kerja Babo, Bintuni dan Wasior

dalam rangka pendukung pelaksanaan vaksinasi internasional.

3) Menganggarkan pelatihan bagi tenaga dokter dalam rangka peningkatan

kapasitas tenaga dokter dalam bidang kesehatan penerbangan dan

vaksinator

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

45

4) Setelah tenaga dokter terpenuhi kuota maka mengajukan perencanaan

pengadaan sarana cold chain untuk wilker Babo dan pembelian tanah serta

pembangunan gedung kantor untuk wilker Bintuni dan Wasior.

5) Merekrut tenaga dokter konsultan dari dokter yang bekerja di Puskesmas/

Rumah Sakit Pemda pada wilayah kerja Babo, Bintuni dan Wasior dalam

melaksanakan tupoksi ijin angkut orang sakit, jenazah, dan laik terbang.

7. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Memenuhi Syarat-Syarat Sanitasia. Pengertian

Upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi Tempat – tempat

Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) dan Tempat penyediaan

air bersih memenuhi persyaratan kesehatan sebagai upaya pemutusan mata

rantai penularan penyakit dan pengendalian lingkungan.

b. Definisi OperasionalJumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat

umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat

penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan

c. Cara PerhitunganAkumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM memenuhi

syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat

kesehatan

Jumlah Pelabuhan/bandara yang memenuhi syarat kesehatanyg diperiksa dalam 1 TahunJumlah pelabuhan/bandarayang diperiksa dalam 1 Tahun %d. Capaian Indikator

e. Capaian indikator Jumlah Pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi

syarat kesehatan pada tahun 2019 telah mencapai target yang telah

ditetapkan yaitu sebesar 100%.

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

46

Tabel 12Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indicator Kinerja

Prosentase Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD Yang Memenuhi SyaratPada KKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

Indikator Capaian kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Jumlah Pelabuhan/ Bandara / PLBD yangmemenuhi syarat pada tahun2015 - 2019

100 100 100 100 100

Capaian kinerja Persentase jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang

Memenuhi Syarat selama 5 tahun dari tahun 2015 - 2019 adalah sama setiap

tahunnya yaitu sebanyak 2 Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yaitu Pelabuhan Laut

Mnaokwari dan Bandar Udara Rendani Manokwari

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) dan instansi sejenis yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Merauke yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari sama dengan target jangka

menengah nasional dan KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di

bawah ini:

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

100 100 100 100 100

G R A F I K 1 2J U M L A H P E L A B U H A N / B A N D A R A / P L B D Y A N G M E M E N U H I

S Y A R A T T A H U N 2 0 1 5 - 2 0 1 9

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

47

Grafik 13Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDyang Memenuhi Syarat-syarat Sanitasi di KKP Manokwari dengan TargetJangka Menengah Nasional (RAP) Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun

2019

Pelaksanaan pengawasan sarana Tempat – tempat Umum dan Tempat

Pengolahan Makanan serta Air Bersih di Pelabuhan Laut Manokwari dan

Bandar Udara Rendani bertujuan untuk membina dan meningkatkan peran aktif

pengelola Pelabuhan dan Bandar Udara serta pemilik rumah makan untuk

menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta mencegah timbulnya

berbagai macam penyakit menular terutama penyakit menular yang diakibatkan

oleh vektor dan binatang pengerat (vector borne diseases) serta penyakit yang

diakibatkan oleh makanan (food borne diseases).

f. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target IndikatorDalam pencapaian indikator telah dilaksanakan upaya – upaya antara lain :

1) Melaksanakan pengawasan sarana TTU, TPM, SAB di Pelabuhan Laut

Manokwari dan Bandar Udara Rendani secara berkala kemudian

meneruskan hasil inspeksi dan rekomendasi ke Instansi terkait (PT. Pelindo

IV Manokwari, KSOP Manokwari, UPBU Rendani, Otoritas Bandara Rendani

dan pemilik TPM di areal Pelabuhan dan Bandar Udara Rendani).

2) Memberikan saran kepada pengelola TTU, SAB dan Pemilik TPM

berdasarkan hasil inspeksi untuk item yang nilainya masih kurang agar

dilakukan perbaikan.

100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

R A P C A P A I A N K K PM A N O K W A R I

C A P A I A N K K PM E R A U K E

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

48

3) Melakukan monitoring dan evaluasi internal terkait pelaksanaan hasil

kegiatan.

4) Melakukan monitoring dan evaluasi internal terkait pelaksanaan hasil

kegiatan.

g. Masalah yang dihadapi1) Belum adanya laboratorium terakreditasi untuk air minum, makanan,

sehingga biaya pelaksanaan kegiatan juga banyak terserap pada perjalanan

rujukan sampel sehingga pemeriksaan yang seharusnya dilaksanakan

secara berkala setiap 6 bulan sekali hanya dilaksanakan sekali dalam

setahun.

2) Hampir seluruh penjamah makanan belum memiliki sertifikasi pelatihan

penjamah makanan, namun dari KKP Manokwari tidak dapat melaksanakan

kegiatan pelatihan tersebut karena terkendala pada menu di Petunjuk

Perencanaan sehingga perlu dilakukan penjajakan kerjasama dengan Dinas

Kesehatan Provinsi dan Kabupaten untuk mengadakan pelatihan tersebut

dengan melibatkan penjamah makanan di wilayah kerja KKP Manokwari.

3) Masih kurangnya antusiasme pemilik TPM untuk melakukan perbaikan

sesuai dengan saran yg telah diberikan oleh petugas KKP berdasarkan pada

hasil pemeriksaan dikarenakan prasarana TPM lebih banyak yang bukan

milik pribadi (sewa).

h. Usul Pemecahan Masalah1) Melakukan advokasi kepada Ka. KSOP Manokwari selaku penanggung

jawab Kepelabuhanan di wilayah Pelabuhan Laut Manokwari dan Otoritas

Bandara selaku penanggung jawab Kebandarudaraan di Bandara Rendani

terkait sanitasi TTU, TPM dan SAB.

2) Melakukan Sosialisasi kepada pemilik, pengelola TTU, TPM dan SAB terkait

pentingnya sanitasi TTU, TPM dan SAB, persyaratan sanitasi dan akibat

yang dapat ditimbulkan sehubungan dengan penularan penyakit (Water

borne diseases dan Food borne diseases).

3) Melakukan kerja sama dengan dinas kesehatan Kabupaten untuk

melakukan bimbingan kepada pemilik dan pengelola TPM guna menjaga

kualitas mutu TPM, khususnya yang berada di wilayah Pelabuhan dan

Bandara.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

49

8. Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor pada Wilayah Perimeterdan Buffer Area

a. PengertianSejumlah kegiatan pengamatan/ pengukuran dan pengendalian baik secara

fisik/mekanis atau kimia yang dilaksanakan secara berkesinambungan

terhadap vektor (Nyamuk Anopheles sp, Aedes sp, Tikus dan pinjal, serta lalat

dan kecoa) maupun tempat perkembangbiakannya / habitatnya untuk

mencegah atau membatasi terjadinya penularan penyakit tular vektor di wilayah

perimeter dan buffer Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari.

b. Definisi OperasionalJumlah Pelabuhan/ Bandara dengan nilai Indeks Pinjal ≤ 1, HI Perimeter = 0,

HI Buffer <1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa rendah dan

kepadatan lalat <6.

c. Cara PerhitunganAkumulasi jumlah Pelabuhan/ Bandara dengan nilai Indeks Pinjal ≤ 1, HI

Perimeter = 0, HI Buffer <1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa

rendah dan kepadatan lalat <6.

Jumlah Pelabuhan atau bandara yg diperiksa dalam 1 Tahund IP ≤ 1, 0, < 1 , tdk ada larva anopheles,kepadatan kepadatan lalat dan kecoa rendahJumlah pelabuhan/bandarayang diperiksa dalam 1 Tahun %d. Capaian Indikator

Capaian indikator Jumlah Pelabuhan/ Bandara yang bebas vektor tidak dapat

tercapai atau dari lima lokasi Pelabuhan dan Bandara di Wilayah kerja KKP

Kelas III Manokwari keseluruhannya memiliki indeks vektor diatas standar

Tabel 13Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indicator Kinerja

Persentase Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor Di WilayahPerimeter Dan Buffer Area Tahun 2015 – 2018

Indicator Capaian kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

Persentase Jumlah Pelabuhan/ Bandara / PLBD BebasVektor di Wilayah Perimeterdan Buffer Area pada tahun2015 - 2019

0 0 0 0 1

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

50

Grafik 14Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indicator Kinerja

Prosentase Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor Di WilayahPerimeter Dan Buffer Area Tahun 2015 – 2019

Capaian kinerja Prosentase jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor di

Wiayah Perimeter dan Buffer Area pada tahun 2019 tercapai satu

Pelabuhan/Bandara (100%).

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) dan instansi sejenis yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas III Merauke yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari sama dengan target

jangka menengah nasional dan KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik

di bawah ini:

Grafik 15Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBDBebas Vektor pada Wilayah Perimeter dan Buffer Area di KKP Manokwari

dengan Target Jangka Menengah Nasional (RAP) Ditjen P2P)dan KKP Merauke Tahun 2019

0102030405060708090

100

TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019

100 100 100 100 100

0 0 0 0 1

Target Capaian

100% 100% 100%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

RAP Capaian KKP Manokwari Capaian KKP Merauke

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

51

Pelaksanaan kegiatan pengendalian vektor pada Pelabuhan Laut Manokwari,

Bandar Udara Rendani, Pelabuhan Laut Babo, Pelabuhan Laut Bintuni dan

Pelabuhan Laut Wasior bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan

penyakit yang diakibatkan oleh vektor (vector borne diseases) pada pintu masuk

negara/ wilayah maupun pada pelaku perjalanan serta mencegah terjadinya

perpindahan vektor lalat, kecoa, tikus, pinjal, dan nyamuk dari satu wilayah/

negara ke wilayah/ negara lain.

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target IndikatorDalam pencapaian indikator telah dilaksanakan upaya – upaya antara lain :

1) Melakukan Peningkatan kualitas SDM dengan mengikutsertakan pelatihan

vektor

2) Melakukan survey vector secara berkala

3) Melakukan pengendalian vektor bila hasil survey menyatakan indeks

kepadatan vektor tinggi

4) Pemanfaatan SDM semaksimal mungkin

5) Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang vektor

pengendalian berupa sosialisasi kepada stake holder maupun kepada

masyarakat

6) Melakukan konsultasi program ke unit pusat terkait dengan pelaksanaan

pengendalian vektor terpadu

7) Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan

pengendalian vektor terpadu

f. Masalah yang dihadapi1) Kurangnya tenaga Entomologi di KKP Manokwari untuk ditempatkan di

seluruh Wilayah kerja sehingga kegiatan pengawasan dan pengendalian

vector tidak dapat dilaksanakan pada seluruh wilayah kerja KKP Manokwari.

2) Terbatasnya peralatan alat ukur kecepatan angin dan kelembaban udara

sehingga data dukung tersebut masih kurang.

3) Pengendalian lalat dengan menggunakan metode spraying yang sifatnya

meresidu pada tempat – tempat yang biasa menjadi habitat kurang efektif

karena hanya mengenai permukaan dengan sasaran lalat dasa, sedangkan

untuk telur lalar dan larva lalat (maggot) yang berada di dalam tumpukan

sampah tidak teresidu, akibatnya penyemprotan hanya efektif selama dua

hari dengan catatan tidak terkena hujan.

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

52

4) Pengendalian kecoa dengan metode spraying tidak dapat menjangkau

kecoa pada lubang – lubang saluran perpipaan tertutup yang berada di

sepanjang dermaga Pelabuhan Laut Manokwari serta di dalam saluran air

yang tertutup/ septic tank.

5) Pengendalian kecoa dan lalat tidak efektif apabila tidak dilakukan

bersamaan dengan pengelolaan sampah yang baik dan benar terutama di

Wilayah Pelabuhan Laut.

6) Seringnya terjadi kehilangan perangkap tikus terutama untuk areal yang

terbuka dan perkantoran (wilayah peti kemas, terminal ruang tunggu

pelabuhan dan bandara, perkantoran di Pelabuhan dan Bandara).

7) Sulitnya mencari tenaga kader untuk melaksanakan kegiatan pengandalian

vector dan BPP sehingga anggaran tidak terserap maksimal karena kegiatan

tidak terealisasi semua akibat keterbatasan SDM.

g. Usul Pemecahan Masalah1) Desiminasi Informasi hasil survey dan pengendalian vektor kepada stake

holder seperti KSOP, PT. Pelindo, UPBU Bandar Udara Rendani, Otoritas

IX Bandar Udara Rendani agar kedepannya bisa dilakukan perbaikan

fasilitas Pelabuhan

2) Memperbanyak pelatihan/diklat bagi tenaga teknis tentang vektor

3) Distribusi pegawai di Wilker harus sesuai kebutuhan

4) Penambahan jumlah tenaga teknis entomolog

5) Pemenuhan alat dan bahan pendukung kegiatan pengendalian vektor

6) Menggalakkan kegiatan satu rumah satu jumantik

7) Melakukan sosialisai kepada stake holder, pengguna jasa Pelabuhan dan

Bandara, serta para pekerja Pelabuhan dan Bandara untuk menjaga

kebersihan lingkungan dan mendukung kerja KKP dalam rangka menjadikan

area Pelabuhan dan Bandara bebas vektor.

9. Jumlah Orang yang Melakukan Skrinning Penyakit Menular Langsunga. Pengertian

Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan untuk

menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular langsung

di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari.

b. Definisi OperasionalJumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi penyakit

TB, HIV/AIDS dan kusta dalam satu tahun

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

53

c. Cara PerhitunganAkumulasi jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular

meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan Kusta dalam satu tahun

d. Capaian IndikatorIndikator Persentase jumlah orang yang melakukan screening penyakit menular

langsung pada tahun 2019 mencapai target sebesar 175,33 % (1052 orang

yang terdiri Mobile VCT HIV sebanyak 555 orang, Deteksi Dini TB sebanyak

497 orang) dari yang direncanakan sebesar 600 orang. Kegiatan pengendalian

penyakit menular langsung berupa sosialisasi dan mobile VCT HIV AIDS,

Deteksi Dini TB, Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian

TB. Jika dibandingkan dengan capaian 2018 terdapat penurunan prestasi kerja

sebesar 114,31 %. Hal ini dikarenakan adanya pengurangan alokasi anggaran

untuk kegiatan P2ML yang cukup signifikan sehingga untuk ekgiatan kusta

sudah tidak dialokasikan pada tahun anggaran 2019.

Tabel 14Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja

Jumlah Orang Yang Melakukan Screening Penyakit Menular LangsungKKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

NO Indikator Capaian Kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

1. Jumlah orang yangmelakukan screeningPenyakit Menular Langsungpada Tahun 2015 - 2019

0 0 135,11 289,64 175,33

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

54

Grafik 16Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja

Jumlah Orang Yang Melakukan Screening Penyakit Menular LangsungKKP Manokwari Tahun 2015 – 2018

Grafik 16 menunjukkan Presentase capaian kinerja jumlah orang yang

melakukan skrining penyakit menular langsung pada tahun 2017 – 2019

meningkat sebesar 133,37%.

Pelaksanaan screening penyakit menular langsung di wilayah kerja KKP

Kelas III Manokwari diharapkan dapat menurunkan prevalensi penyakit TBC dan

HIV/AIDS karena penemuan kasus secara dini dan edukasi secara terus

menerus diharapkan dapat memutuskan mata rantai penularan.

Pada tahun 2015 – 2016 kegiatan pengendalian penyakit menular

langsung masih bersifat sosialisasi ke masyarakat dan belum disertai dengan

screening / deteksi dini sehingga persentase capaian kinerja jumlah orang yang

melakukan screening penyakit menular langsung hasilnya belum ada. Hal ini

dikarenakan target indikator pada tahun 2015 -2016 adalah persentase

pelabuhan/ Bandara yang melaksanakan kegiatan deteksi dini penyakit menular

langsung, Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan skrining penyakit menular

langsung antara lain :

a. Dukungan petugas kesehatan, pimpinan instansi, dan tokoh masyarakat

Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor yang paling mempengaruhi

dalam pelaksanaan kegiatan skrining penyakit menular. Melalui dukungan

petugas kesehatan kegiatan skrining bersifat aktif dengan menemui

0

2015 2016 2017 2018 2019

0 0 135,11289,64 175,33

1 2 3 4 5 6

Chart Title

Series1 Series2 Linear (Series1)

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

55

langsung sasaran hal ini dikarenakan masih rendahnya keinginan

masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan . Sedangkan dalam

peningkatan partisipasi responden maka perlu dukungan petugas pimpinan

dan tokoh masyarakat.

b. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan masyarakat akan mempengaruhi partipasi dan

kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan lebih dini

dan mencegah terjadinya penularan penyakit. Sehingga pada kegiatan

screening dilakukan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan

informasi masyrakat terhadap penyakit menular langsung.

c. Sarana dan prasarana .

Ketersediaan sarana prasarana yang sudah lengkap terutama alat cek

laboratorium dapat menghemat biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat

dalam pemeriksaan dini kesehatan sehingga dapat meningkatkan antusis

masyarakat untuk mengikuti kegiatan. Selain itu ketersediaan media

Komunikasi dan Informasi (leaflet, banner, X banner, dll) dapat

mempermudah dalam peningkatan informasi dan pengetahuan masyarakat.

Pencapaian indicator ini sejak tahun 2017 sampai tahun 2018 meningkat

Kondisi yang sangat berpengaruh dikarenakan kegiatan pengendalian penyakit

menular langsung telah dilakukan secara rutin setiap tahun mulai dari sosialisasi

hingga screening sehingga masyarakat telah memperoleh gambaran tentang

penyakit-penyakit menular langsung baik gejala, faktor resiko penularan dan

penyebab penyakit sehingga berpengaruh pada kesadaran masyarakat dalam

melakukan pemeriksaan.Namun pada tahun 2019 terjadi penurunan capaian

kinerja kegiatan. Hal ini dikarenakan kurangnya dukungan anggaran pada

kegiatan penyakit Menular Langsung.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana

Aksi Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator

jumlah orang yang melakukan screning penyakit menular langsung di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari lebih tinggi dari target jangka

menengah nasional. Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis yaitu

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke dengan capaian kinerja sebesar

196%, maka capaian kinerja KKP Manokwari pada indikator ini lebih rendah dari

capaian kinerja KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini:

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

56

Grafik 17Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Orang yang MelakukanSkrining Penyakit Menular Langsung di KKP Manokwari dengan TargetJangka Menengah Nasional (RAP) Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun

2019

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target IndikatorUntuk mencapai angka indikator sebesar 100 % beberapa upaya yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan dengan cermat sehingga dapat

terlaksana tepat waktu dan tidak bertabrakan dengan jadwal kegiatan yang

lain

2) Pemanfaatan SDM semaksimal mungkin

3) Pemenuhan alat dan bahan kegiatan

4) Peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) tentang

pengendalian penyakit menular berupa sosialisasi kepada mitra kerja dan

masyarakat

5) Melaksanakan koordinasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan

pengendalian penyakit menular langsung ( Pengendalian TB)

f. Masalah yang dihadapi1) Belum adanya Surat Keputusan dari Dinas Kesehatan Provinsi untuk TIM

Mobile VCT KKP Manokwari walaupun KKP Manokwari sudah dilatih dalam

hal kegiatan Mobile VCT dan telah mengikuti pelatihan konselor HIV/AIDS.

2) Penggunaan alat dan bahan pemeriksaan yang masih sharing dengan

puskesmas sehingga pelaksanaan kegiatan belum bisa bersifat mandiri.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

RAP KKP Manokwari KKP Merauke

100%

128%

100%

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

57

3) Partisipasi masyarakat yang masih rendah pada beberapa lokasi sehingga

petugas harus menunggu lama dan harus memanggil dari rumah ke rumah.

4) Partisipasi / antusiasme / kesadaran pegawai mitra kerja untuk discreening

secara sukarela masih kurang

5) Tidak semua responden mengembalikan pot sputum ke Puskesmas pada

pelaksananaan kegiatan Deteksi Dini TB

6) Kesadaran berobat rutin dan minum obat secara teratur masih rendah.

7) Masih sulitnya penyesuaian jam kerja dengan waktu penyuluhan dan

screening sehingga petugas melakukan penyuluhan dengan metode orang

per orang

8) Peran keluarga sebagai orang terdekat dalam penanggulangan TBC belum

optimal seperti sulit mencari pemantau minum obat (PMO)

g. Usul Pemecahan Masalah1) Membentuk Tim Mobile VCT KKP Manokwari

2) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan mitra kerja KKP lintas

program dan lintas sektor serta pimpinan masyarakat

3) Meningkatkan Sarana dan prasarana untuk kegiatan yang bersifat

sosialisasi langsung ke masyarakat

4) Meningkatkan kompetensi petugas dalam deteksi dini penyakit menular

langsung dengan mengikuti pelatihan pelatihan dalam deteksi dini penyakit

menular.

5) Penambahan jumlah tenaga teknis baik di Pelabuhan Laut maupun di

Wilker dan penambahan formasi tenaga kontrak teknis.

10. Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnyaa. Pengertian

Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis lain pada sub bagian

tatausaha adalah surat – surat atau benda- benda berharga yang mempunyai

keterangan dipilih dan dikumpulkan, disusun dan disediakan atau dibagikan

sebagai bentuk laporan yang dapat dipergunakan sebagai sumber informasi

dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

b. Definisi OperasionalJumlah Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis Dokumen antara lain RKAKL/DIPA,

Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

58

PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas, LEB dalam

periode satu tahun.

c. Cara MenghitungAkumulasi jumlah dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA

(awal dan revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, Laporan Keuangan 2 dok, Laporan BMN

2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1 dok, Proposal PNBP 1 dok, dokumen kepegawaian

2 dok (kontrak dan penilaian), e monev DJA 12 dok, e monev Bappenas 4 dok,

LEB 12 dokJumlah Dokumen Dukungan Manajemen yang disusun dalam tahun berjalanJumlah Dokumen Dukungan Yang Ditetapkan dalam satu Tahun %d. Capaian Indikator

Capaian kinerja Indikator Kegiatan Jumlah dokumen dukungan manajemen dan

tugas teknis lainnya pada tahun 2019 sebanyak 51 dokumen atau sebesar

127,5 % dari target dokumen yang ditetapkan sebanyak 40 dokumen. Dokumen

tersebut terdiri dari dokumen RKAKL/Dipa sebanyak 1 dokumen awal dan 4

dokumen revisi, dokumen laporan tahunan sebanyak 1 dokumen, Laporan

keuangan sebanyak 2 dokumen ( Semester dan Tahunan ) Laporan BMN

sebanyak 2 dokumen ( Semester, dan Tahunan ), Lakip sebanyak 1 dokumen,

proposal PNBP sebanyak 1 dokumen, dokumen kepegawaian sebanyak 2

dokumen, dokumen emonev DJA sebanyak 12 dokumen, dokumen E- monev

Bappenas sebanyak 12 dokumen, LEB sebanyak 12 dokumen. Apabila

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2018 sebesar 100%,maka terjadi

peningkatan prestasi kerja pada tahun 2019 sebesar 27,5 %. Hal ini

dikarenakan berubahnya sistem penginputan pelaporan E-Monev Bapenas

yang terbuka setiap bulan untuk menginput data laporan.

Tabel 15Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja

Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis LainnyaKKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

NO Indikator Capaian Kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

1. Jumlah orang yangmelakukan screeningPenyakit Menular Langsungpada Tahun 2015 - 2019

40 40 40 40 51

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

59

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian kinerja jumlah dokumen

dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tercapai sejak tahun 2015 dan

mengalami peningkatan pada tahun 2019 sebesar 27,5%.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas III Manokwari lebih tinggi dengan target jangka menengah

nasional. Sedangkan jika dibandingkan dengan instansi sejenis yaitu Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas III Merauke yaitu sebesar 100%, maka capaian

kinerja KKP Manokwari pada indikator ini juga lebih tinggi dengan capaian

kinerja KKP Merauke. Hal ini digambarkan pada grafik di bawah ini:

Grafik 18Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Dokumen Dukungan

Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya di KKP Manokwari dengan TargetJangka Menengah Nasional (RAP) Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun

2019

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa capaian kinerja KKP Manokwari lebih

besar di bandingkan dengan target jangka menengah nasional dan juga

capaian kinerja KKP Merauke. Hal ini dapat dicapai dengan output keluaran dari

dokumen RKAKL dimana target 1 dokumen tercapai 4 5 dokumen serta

dokumen laporan e monev Bappenas capaian 12 dokumen dari target

ditetapkan sebanyak 4 dokumen.

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target Indikator1) Pengumpulan data bulanan secara tepat waktu

2) Penginputan data dalam aplikasi secara tepat waktu

3) Penyusunan Laporan Bulanan secara tepat waktu

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

RAP KKP Manokwari KKP Merauke

100%

128%

100%

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

60

f. Masalah yang dihadapi1) Data yang dikumpulkan pada setiap bulan belum engkap.

2) Kurangnya SDM dalam hal penyusunan laporan

3) Kurang lengkapnya data dukung dalam penyusunan laporan

g. Usul Pemecahan Masalah1) Meningkatkan fungsi pengawasan pada setiap level pejabat sehingga

mekanisme atau SOP pengumpulan data kinerja bias terlaksana sesuai

criteria

2) Memberikan reward dan phunismant pada setiap ketepatan dan

keterlambatan pengumpulan data

11. Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2Pa. Pengertian

Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P adalah adalah suatu proses untuk

meningkatkan kemampuan individu, kelompok, organisasi dalam rangka untuk

memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat

tanggap terhadap setiap perubahan lingkungan organsiasi yang terjadi yang

diselenggarakan oleh suatu lembaga yang berkompeten dalam bidang

tersebut.

b. Definisi OperasionalJumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM dalam

kurun waktu satu tahun.

c. Cara MenghitungAkumulasi Jumlah Jenis PEningkatan Kapasitas Bidang P2P yang diikuti oleh

SDM dalam kurun waktu satu tahun.Jumlah SDM yang mengikuti peningkatan kapasitasJumlah SDM Yang Ditetapkan mengikuti peningkatan kapasitas dalam satu Tahun %d. Capaian Indikator

Jumlah SDM yang ditetapkan mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas SDM

bidang P2P pada tahun 2019 sebanyak 14 orang dari target ditetapkan

sebanyak 9 orang. Indikator ini merupakan indikator baru yang dimunculkan

pada saat revisi RAK sehingga tidak bisa dibuat perbandingan dengan tahun

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

61

2017. Perbandingan capaian indikator dokumen dukungan manajemen tahun

2015 sampai dengan 2019 dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 16Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja

Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2PKKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

NO Indikator Capaian Kinerja ( % )2015 2016 2017 2018 2019

1. Jumlah orang yangmelakukan screeningPenyakit Menular Langsungpada Tahun 2015 - 2019

8 11 11 18 14

Grafik 19Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja

Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2PKKP Manokwari Tahun 2015 – 2019

Dari tabel dan grafik di atas, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pencapaian

indikator kinerja jumlah peningkatan kapasitas SDM Bidang P2P. Hal ini terjadi

karena adanya penambahan pegawai baru pada tahun 2015 sebanyak 11

orang sehingga peningkatan kapasitas SDM bidang P2P dibutuhkan untuk

kelancaran pelaksanaan tugas teknis. Selain itu, adanya peningkatan

penganggaran pada bidang pelatihan baik bersumber dari dana satker maupun

dari dana pusat juga mempengaruhi pencapaian indikator tersebut.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

peningkatan kapasitas SDM bidang P2P di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

III Manokwari lebih tinggi dari target jangka menengah nasional. Sedangkan jika

8

11 11

18

02468

101214161820

2015 2016 2017 2018

Jenis Pelatihan

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

62

dibandingkan dengan instansi sejenis yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

III Merauke yaitu sebesar 177,78%, maka capaian kinerja KKP Manokwari pada

indikator ini lebih rendah dari capaian kinerja KKP Merauke. Hal ini

digambarkan pada grafik di bawah ini:

Grafik 20Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Peningkatan KapasitasSDM Bidang P2P di KKP Manokwari dengan Target Jangka Menengah

Nasional (RAP) Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun 2019

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target Indikator1) Mengundang narasumber kegiatan yang mempunyai kompetensi dan

lisensi untuk mengajar di Kantor sehingga peserta yang terpapar lebih

banyak. Hal ini sangat efisien dalam hal penghematan anggaran.

2) Melakukan revisi sisa anggaran dari kegiatan yang sudah tercapai output

namun masih ada sisa dana untuk kemudian dianggarkan untuk kegiatan

peningkatan kapasitas.

f. Masalah yang dihadapi1) Kurangnya informasi terkait penyelenggaraan pelatihan sehingga

mengalami kesulitan dalam hal pendaftaran peserta diklat.

2) Kurangnya SDM sehingga masih ada beberapa pegawai yang merangkap

tugas dan jabatan sehingga jadual penyelenggaraan kadang – kadang

bersamaan dengan kegiatan lain.

3) Anggaran Pelatihan sangat sedikit dikarenakan sudah terpakai pada tupoksi

kantor.

g. Usul Pemecahan Masalah1) Penambahan jumlah pegawai

100%

163,64%177,78%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

160%

180%

200%

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

63

2) Penambahan jumlah anggaran kegiatan

12. Jumlah Pengadaan Sarana Prasaranaa. Pengertian

Sarana dan Prasarana adalah barang atau benda bergerak yang dapat

digunakan sebagai alat dalam pelaksanaan tugas serta dapat menunjang atau

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja serta

b. Definisi OperasionalJumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang

perkantoran, kendaraan dalam satu tahun

c. Cara MenghitungAkumulasi jumlah jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas

penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun.Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana Yang dilaksanakanJumlah Pengadaan Yang Ditetapkan dalam satu Tahun %d. Capaian Indikator

Capaian indikator kegiatan Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana pada

tahun 2019 ditetapkan sebanyak 36 unit ( paket ) dengan realisasi sebesar 100

persen dimana semua paket kegiatan dapat dilaksanakan dan direalisasikan

sebanyak 36 unit (paket). Sementara perbandingan indikator kegiatan ini dari

tahun 2015 – 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 17Perbandingan Capaian Hasil Kerja Indikator Kinerja

Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana KKP ManokwariTahun 2015 – 2019

Tahun Target* Capaian %

2015 20 20 100

2016 134 84 62,69

2017 38 38 100

2018 8 8 100

2019 36 36 100

*target 2015 – 2018 berdasarkan dipa awal tahun

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

64

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa capaian hasil kerja indikator kinerja

jumlah pengadaan sarana prasarana KKP Manokwari dari tahun 2015 – 2018

tercapai 100%, namun pada tahun 2016 tidak tercapai 100% karena adanya

efisiensi anggaran yang mengakibatkan terpotongnya anggaran pengadaan

sarana prasarana. Dengan demikian dapat dikatakan capaian target pada

tahun 2016 sebesar 100%.

Jika dibandingkan dengan target jangka menengah nasional (Rencana Aksi

Program Ditjen P2P) yaitu 100%, maka capaian kinerja pada indikator jumlah

pengadaan sarana prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Manokwari sama dengan target jangka menengah nasional. Sedangkan jika

dibandingkan dengan instansi sejenis yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

III Merauke yaitu sebesar 200%, maka capaian kinerja KKP Manokwari pada

indikator ini lebih rendah dari capaian kinerja KKP Merauke. Hal ini

digambarkan pada grafik di bawah ini:

Grafik 21Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pengadaan Sarana

Prasarana di KKP Manokwari dengan Target Jangka Menengah Nasional(RAP) Ditjen P2P) dan KKP Merauke Tahun 2019

e. Upaya yang Dilaksanakan untuk Mencapai Target Indikator1) Melaksanakan pengumuman lelang pada aplikasi SIRUP

2) Melakukan survey harga dan penyusunan HPS sejak awal DIPA diterima

3) Melakukan pemilihan penyedia lewat e- catalog setelah tidak didapatkan

penyedia untuk wilayah Manokwari melakukan pemilihan penyedia Lokal

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

160%

180%

200%

RAP KKP Manokwari KKP Merauke

100% 100%

200%

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

65

f. Masalah yang dihadapi1) Adanya perubahan nilai limit pada peraturan Barang milik Negara dimana

nilai kapitalisasi peralatan dan mesin dari 300.000 menjadi 1.000.0000,

untuk gedung dan bangunan dari 10.000.000 enjadi 25.000.000,- sehingga

menghambat proses pengadaan dikaenakan harus melakukan pemetaan

belanja modal dibawah nilai kapitalisasi yang diharuskan di revisi DIPA.

2) Terlambatnya SK pengusulan ULP sehingga berpengaruh terhadap proses

lelang di atas 200.000.000,-

3) Tidak semua barang tersedia dalam e- catalog sehingga harus melakukan

pemecahan paket dengan mengambil barang yang tidak tersedia di e –

catalog dilakukan pembelian dipenyedia local.

g. Usul Pemecahan Masalah1) Melakukan pemetaan belanja modal dibawah nilai kapitalisasi untuk

diusulkan segera dilakukan revisi anggaran

C. ANALISA EFISIENSI SUMBER DAYAPrinsip efisiensi penggunaan sumber daya (sumber daya manusia, anggaran,

sarana dan prasarana) di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari

tetap dilaksanakan dengan berorientasi pada outcome atau manfaat yang ingin dicapai

dari setiap kegiatan tanpa mengurangi jumlah output yang ditargetkan.

Efisiensi penggunaan sumber daya manusia terjadi pada indikator jumlah alat

angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan dan indikator jumlah deteksi dini

dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit, dimana kegiatan yang

dilakukan berupa pemeriksaan kapal dalam rangka penerbitan COP, PHQC,

SSCC/SSCEC, dan Sertifikat P3K yang dilakukan oleh 3 orang petugas dari seksi

PKSE dan PRL&KLW. Selain itu juga, efisiensi penggunaan sumber daya juga terjadi

pada kegiatan pelayanan kesehatan pada situasi khusus dimana pada saat melakukan

posko lebaran dan nataru juga dilakukan kegiatan migrasi malaria.

Efisiensi anggaran terhadap pencapaian indikator kinerja terjadi pada beberapa

indikator berikut:

1. Pada indikator kinerja jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

dihasilkan capaian sebesar 117,31% sedangkan penyerapan anggaran pada

indikator ini adalah sebesar 86,10%. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan

sumber daya anggaran sebesar 31,21%.

2. Pada indikator kinerja jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

keluarnya penyakit dihasilkan capaian sebesar 100% dengan asumsi semua kapal

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

66

yang masuk dilakukan pemeriksaan, sedangkan penyerapan anggaran pada

indikator ini adalah sebesar 97,91%. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan

sumber daya anggaran sebesar 2,09%.

3. Pada indikator kinerja jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah dihasilkan capaian sebesar 250%, sedangkan penyerapan

anggaran pada indikator ini adalah sebesar 96,09%. Dengan demikian terjadi

efisiensi penggunaan sumber daya anggaran sebesar 153,91%.

4. Pada indikator kinerja jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi dihasilkan capaian sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggaran

pada indikator ini sebesar 88,92%. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan

sumber daya anggaran sebesar 11,08%.

5. Pada indikator kinerja jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular

langsung dihasilkan capaian sebesar 289,64%, sedangkan penyerapan anggaran

pada indikator ini sebesar 87,68%. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan

sumber daya anggaran sebesar 201,96%.

6. Pada indikator kinerja jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis

lainnya dihasilkan capaian sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggaran pada

indikator ini sebesar 93,32%. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan sumber

daya anggaran sebesar 6,68%.

7. Pada indikator kinerja jumlah pengikatan kapasitas SDM bidang P2P dihasilkan

capaian sebesar 163,64%, sedangkan penyerapan anggaran pada indikator ini

sebesar 83,18%. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan sumber daya

anggaran sebesar 80,48%.

8. Pada inidkator kinerja jumlah pengadaan sarana prasarana dihasilkan capaian

sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggaran pada indikator ini sebesar

84,78%. Dengan demikian terjadi efisiensi penggunaan sumber daya anggaran

sebesar 15,22%.

Sedangkan efisiensi penggunaan sarana prasarana juga terjadi pada indikator

jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus dimana posko lebaran dan nataru di

Bandar Udara Rendani Manokwari dilakukan di pos KKP Manokwari Wilker Rendani

yang merupakan gedung milik UPBU Rendani Manokwari.

D. SUMBER DAYA1. Sumber Daya Manusia

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

67

Jumlah pegawai pada tahun 2019 dan 2018 sebanyak 48 dan 47 pegawai terdiri

dari Pegawai dengan status Aparatur Sipil Negara ( ASN ) sebanyak 34 orang,

Tenaga Kontrak sebanyak 11 orang serta Dokter Konsulen sebanyak 3 orang. Dari

47 pegawai tersebut yang aktif melaksanakan tugas sebanyak 46 orang. Hal ini

dikarenakan ada 3 orang pegawai yang sedang melaksanakan tugas belajar di luar

kota.

Berdasarkan jenjang pendidikan , pegawai dengan status ASN terbagi kedalam

jenjang pendidikan S2 sebanyak 5 orang, Sarjana sebanyak 12 orang, Diploma 3

sebanyak 14 orang, Jenjang SMU sebanyak 2 orang dan SMP sebanyak 1 orang.

Rincian jenjang pendidikan pegawai dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Grafik. 21Distibusi Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari

Tahun 2019

a.Grafik 21.

Jumlah SDM KKP Manokwari Berdasarkan StatusTahun 2019

S2 S1 Diploma III SMU SMP

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

68

b. JabatanDari SDM KKP Manokwari yang berstatus pegawai negeri sipil yaitu sebanyak

36 orang, maka dapat dikelompokkan berdasarkan jabatan sebagai berikut :

Grafik 22.Jumlah SDM KKP Manokwari Berdasarkan Jabatan

Tahun 2019

c. GolonganGrafik 23.

Jumlah SDM KKP Manokwari Berdasarkan GolonganTahun 2019

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

69

d. PendidikanGrafik. 21

Distibusi Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanKantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari

Tahun 2019

2. Sumber Daya Anggarana. Realisasi Belanja

Realisasi Belanja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari Per 31

Desember 2019 dan 2018 adalah masing – masing sebesar Rp.8.995.631,180,-

( 94,50 % ) dan 9.419.539.027,- ( 93,06 % ) dari anggaran belanja sebesar

S2 S1 Diploma III SMU SMP

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

70

9.518.777.000,-. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA 2019 adalah

sebagai berikut :

Tabel.18Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III ManokwariTahun Anggaran 2019

Anggaran Realisasi%

RealisasiAnggaran

Belanja Pegawai 4.204.368.000 4.011.425.042 95,41

Belanja Barang 5.037.125.000 4.710.406.138 93,51

Belanja Modal 277.284.000 273.800.000 98,74

URAIAN

TA 2019

Dibandingkan dengan Tahun 2018, Realisasi belanja Per 31 Desember 2019

mengalami kenaikan sebesar (1,44) % dibandingkan realisasi belanja tahun

sebelumnya. Perbandingan realisasi anggaran dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel.19Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2018 dan 2019

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari

TA 2019 TA 2018%

RealisasiAnggaran

Belanja Pegawai 4.011.425.042 3.789.606.294 94,47

Belanja Barang 4.710.406.138 4.995.087.732 106,04

Belanja Modal 273.800.000 634.845.001 231,86

JUMLAH 8.995.631.180 9.419.539.027 104,71

URAIAN

Dari tabel di atas terlihat adanya perbedaan jumlah realisasi sebesar 104.71

persedn dikarenakan jumlah pagu anggaran yang dikelola pada tahun 2018

lebih besar dari pada pagu anggaran tahun 2019.

Grafik 22.Jumlah Anggaran dan Realisasi Belanja KKP Manokwari

Tahun 2018 dan 2019

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

71

b. Realisasi PendapatanRealisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2019 dan 2018 masing – masing sebesar Rp.563.851.000,- dan

Rp.677,090,160,-. Pendapatan mencapai 100,04 persen dari estimasi

pendapatan pada yang ditetapkan untuk tahun 2019 sebesar

563.609.000,-. Pendapatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Manokwari terdiri dari Pendapatan Jasa berupa layanan Fasilitas

Kesehatan, Pendapatan Jasa Karantina Kesehatan, Pendapatan Jasa

Pelayanan Vaksinasi Kesehatan dan Pendapatan dari penjuaalan

peralatan dan mesin. Rincian estimasi Pendapatan dan realisasinya adalah

sebagai berikut :

Tabel.20Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III ManokwariTahun Anggaran 2019

Etimasi Realisasi%

RealisasiAnggaran

Pendapatan Jasa Kesehatan 563.609.000 561.351.000 99,60

Pendapatan penjualan

Peralatan dan mesin - 2.500.000

JUMLAH 563.609.000 563.851.000 100,04

URAIAN

TA 2019

8.400.000.000 8.600.000.000 8.800.000.000 9.000.000.000 9.200.000.000 9.400.000.000 9.600.000.000 9.800.000.000

10.000.000.000 10.200.000.000

2019 2018

Pagu Realisasi

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

72

Realisasi Pendapatan Per tanggal 31 Desember 2019 sebesar 100,04

persen, atau mengalami penurunan sebesar Rp.114.573.320,-. Hal ini

disebabkan :

1) Menurunnya jumlah pelayanan vaksinasi meningitis meningokokus

yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan

Pelabuhan.

2) Menurunnya jumlah pendapatan dari penjualan peralatan dan mesin

3) Pada tahun 2019 tidak ada pendapatan bersumber dari denda

keterlambatan pekerjaan konstruksi.

TA 2019 TA 2018 Selisih

Pendapatan Jasa Kesehatan 561.351.000 677.090.160 115.739.160

Penjualan Peralatan dan Mesin 2.500.000 -

Peralatan dan mesin - 1.334.160

JUMLAH 563.851.000 678.424.320 114.573.320

URAIANREALISASI PENDAPATAN

Grafik 27.Jumlah Target dan Realisasi Pendapatan KKP Manokwari

Tahun 2018 dan 2019

-

100.000.000

200.000.000

300.000.000

400.000.000

500.000.000

600.000.000

700.000.000

2019 2018

Estimasi Realisasi

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

73

c. Realisasi Anggaran per Jenis BelanjaRealisasi anggaran per jenis belanja KKP Manokwari tahun 2018 dan 2019

dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 28.Jumlah Pagu dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja KKP Manokwari

Tahun 2019 dan 2018

E. PERLENGKAPANSarana dan PrasaranaSarana dan prasarana di KKP Manokwari dalam bentuk aset yang dikelompokkan

menjadi aset lancar berupa barang persediaan dan aset tetap berupa tanah, peralatan

dan mesin serta gedung/bangunan. Jumlah aset KKP Manokwari dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 18.Jumlah Aset KKP Manokwari

Per 31 Desember 2018 dan 2019

Uraian31 Desember

201831 Desember

2019ASETASET LANCAR

Persediaan 112.107.870 61.330.320

JUMLAH ASET LANCAR 112.107.870 61.330.320

ASET TETAPTanah

Peralatan dan Mesin

4.247.191.100

7.778.769.678

4.247.191.100

9.607.453.149

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja ModalPagu 2018 3.881.951.000 5.491.475.000 748.810.000Realisasi 2018 3.789.605.574 4.997.087.732 634.845.001Pagu 2019 4.204.368.000 5.037.125.000 277.284.000Realisasi 2019 4.011.425.041 4.710.406.138 273.800.000

-

1.000.000.000

2.000.000.000

3.000.000.000

4.000.000.000

5.000.000.000

6.000.000.000

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

74

Gedung dan Bangunan

Aset Tetap Lainnya

Akumulasi Penyusutan

5.552.306.000

19.937.500

(6.576.134.696)

5.552.306.000

19.937.500

(7.377.502.124)

JUMLAH ASET TETAP 11.022.069.582 12.049.385.625

JUMLAH ASET 11.135.409.327 12.110.715.945

Saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp.61.330.320,- (Enam Puluh Satu Juta

Tiga Ratus Tiga Puluh Ribu Tiga Dua Puluh Rupiah).

Jumlah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

UraianSaldo Awal

(Rp)

Mutasi

(Rp)

Saldo

Akhir

(Rp)Barang Konsumsi 22.549.870 (5.045.450) 27.595.320

Bahan untuk

pemeliharaan

0 0 0

Suku Cadang 0 0 0

Bahan Baku 0 0 0

Persediaan Lainnya 89.558.000 55.823.000 33.735.000

JUMLAH 112.107.870 16.291.550 61.330.320

Total nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak atau usang adalah sebesar

Rp,0 (NULL) yang terdiri atas barang persediaan dengan kondisi rusak senilai Rp

0,-

Saldo Peralatan dan Mesin pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III

Manokwari per 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp.9.607,453,149,- (Sembilan

Milyard Tujuh Ratus Delapan Puluh Juta Delapan Ratus Tujuh Puluh Sembilan

Ribu Sembilan Ratus Delapan Belas Rupiah) jumlah tersebut terdiri atas saldo

awal sebesar Rp 7.778.019.678,- (Tujuh Milayard Tujuh Ratus Tujuh Puluh Empat

Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Ribu Empat Ratus Enam Puluh Tujuh Rupiah),

mutasi tambah sebesar Rp. 1.829.433.471 (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Enam

Ratus Sembilan Ribu Satu Rupiah), dan mutasi kurang sebesar Rp.538.959.000,-

(Lima Ratus Tiga Puluh Enam Juta Seratus Sembilan Ribu Lima Ratus Lima Puluh

Rupiah).

Saldo Tanah pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari per 31

Desember 2019 sebesar Rp.4.247.191.100,- (Empat Milyard Dua Ratus Empat

Puluh Tujuh Juta Seratus Sembilan Puluh Satu Ribu Seratus Rupiah), Jumlah

tersebut terdiri atas saldo awal tanah dengan nilai sebesar Rp.4.247.191.100,-

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

75

(Empat Milyard Dua Ratus Tiga Juta Tiga Ratus Empat Puluh Satu Ribu Seratus

Rupiah), mutasi tambah dengan nilai sebesar Rp.0,- (Null), dan mutasi kurang

dengan nilai sebesar Rp 0 (Null)

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN … · PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan hak asasi manusia sebagaimana secara tegas diamanatkan oleh Undang-Undang

BAB IVSIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja KKP Manokwari Tahun 2018 merupakan laporan

pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan kegiatan yang berasaskan akuntabilitas dan

berorientasi pada pencapaian-pencapaian kinerja sasaran program yang bersifat hasil

(outcome). Kegiatan KKP Manokwari memiliki sasaran menurunnya angka kesakitan,

kematian dan kecacatan akibat penyakit. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja diperoleh

hasil bahwa dari 12 Indikator sasaran kegiatan, sebanyak 11 indikator telah mencapai target

yang ditetapkan.

Pencapaian indikator sasaran kegiatan KKP Manokwari masih menghadapi beberapa

masalah seperti kurangnya sarana dan prasarana, jumlah SDM baik secara kuantitas maupun

kualitas, dukungan anggaran, koordinasi dan jejaring kerja lintas sektor terkait.

Pada tahun yang akan datang KKP Manokwari berupaya untuk mempertahankan dan

meningkatkan kualitas pencapaian sasaran kegiatan KKP Manokwari dengan meningkatkan

sarana dan prasarana, jumlah SDM, dukungan anggaran dan advokasi serta sosialisasi

program.

Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2019 merupakan titik awal untuk

melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan pada pada periode

berikutnya dan sekaligus menjadi barometer agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang

dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan segala kekurangan dan hal-

hal yang menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi

serta diselesaikan dengan mengedepankan profesionalisme dan kekeluargaan di lingkungan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Manokwari.