PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/51952/1/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · of...
Transcript of PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN …eprints.ums.ac.id/51952/1/01.NASKAH PUBLIKASI.pdf · of...
i
PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT
DENGAN PROSES MONSANTO
KAPASITAS 120.000 TON/TAHUN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pada Program Studi Teknik Kimia
Oleh :
Darmanto
D 500 120 016
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN PROSES MONSANTO
KAPASITAS 120.000 TON/TAHUN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
Darmanto
D 500 120 016
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen pembimbing,
Hamid Abdillah, S.T., M.T
NIK : 894
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN PROSES MONSANTO
KAPASITAS 120.000 TON/TAHUN
Oleh :
DARMANTO
D 500 120 016
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Jum’at, 17 Maret 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Kusmiyati, Ph.D (…………..…)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Ir. Haryanto, A.R , Ms (…………..…)
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Hamid Abdillah, S.T., M.T. (……..….…...)
(Anggota II Dewan Penguji)
Dekan,
Ir. H. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D.
NIK. 682
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan
saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, Maret 2017
Penulis
Darmanto
D 500 120 016
1
PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DENGAN PROSES MONSANTO
KAPASITAS 120.000 TON/TAHUN
Abstrak
Kebutuhan asam asetat di Indonesia belum terpenuhi oleh produsen lokal, sehingga harus
melakukan impor dari luar negeri. Pabrik asam asetat dirancang dengan kapasitas 120.000
ton/tahun dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan asam asetat untuk memacu
perkembangan industri di Indonesia. Bahan baku pembuatan asam asetat yaitu karbon
monoksida dan metanol, dengan menggunakan bahan pembantu yaitu metil iodida dan
rhodium sebagai katalis. Langkah proses dibagi menjadi 3 tahap yaitu, tahap persiapan bahan
baku, tahap pembentukan produk di reaktor, dan tahap pemurnian produk. Kondisi operasi
pada suhu 177 oC dan tekanan 30 atm yang bersifat eksotermis, irreversible. Kebutuhan
metanol sebesar 8.135,94 kg/jam, karbon monoksida 11. 098,31 kg/jam, hasil produk asam
asetat 15.182,10 kg/jam. Utilitas yang meliputi, penyediaan air, steam, bahan bakar, tenaga
listrik dan udara tekan. Pabrik ini didukung unit laboratorium untuk menjaga kualitas mutu
bahan baku dan produk. Bentuk perusahaan ini yaitu Perseroan Terbatas (PT), yang dipimpin
oleh direktur utama. Hasil analisa eonomi diperoleh, Percent of Return On Investment (ROI)
sebelum pajak 51,35 % dan setelah pajak 25,67 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak
selama 1,62 tahun dan setelah pajak 2,80.tahun. Break Event Point (BEP) sebesar 40,60 %,
Shut Down Point (SDP) sebesar 27,94 % dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 34,93 %.
Kata kunci : asam asetat, metanol, karbon monoksida
Abstract
Acetic acid in Indonesia needs unmet by local producers, so it must be imported from abroad.
Acetic acid plant is designed with a capacity of 120.000 tonnes / year and is expected to meet
the needs of acetic acid to spur industrial development in Indonesia. Raw material for
making acetic acid which are carbon monoxide and methanol, using methyl iodide as an
adjuvant, and rhodium as catalysts. Process step is divided into three stages, that is, raw
material preparation stage, the stage of product formation in the reactor, and product
purification stage. Operating conditions at a temperature of 177 °C and a pressure of 30 atm
which is exothermic, irreversible. Methanol requirement of 8.135,94 kg / h, carbon monoxide
11. 098,31 kg / hr, acetic acid product results 15.182,10 kg / h. Utilities that include, the
provision of water, steam, fuel, electricity and compressed air. This factory is supported by
laboratory unit to maintain the quality of raw materials and product quality. The shape of
this company is a Limited Liability Company (PT), which is led by the chief executive. Results
of the economic analysis are obtained, Percent of Return On Investment (ROI) before tax
after tax 51,35% and 25,67%. Pay Out Time (POT) before tax is 1,62 year and after tex is
2,80 year. Break Event Point (BEP) is 40,60 %, Shut Down Point (SDP) is 27,94 % and
Internal Rate of Return (IRR) is 34,93 %.
Keywords : acetic acid, methanol, carbon monoxide
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian pabrik
Industri kimia merupakan salah satu sektor industri yang berfokus pada bidang bahan
bahan kimia. Oleh sebab itu industri kimia di Indonesia perlu ditingkatkan dan
dikembangkan untuk menuju bangsa yang mandiri, salah satunya yaitu industri asam
asetat.. Industri asam asetat perlu dikembangkan karena asam asetat memiliki prospek
yang cukup baik. Industri asam asetat juga memiliki pasar yang luas dalam penggunaanya
sebagai bahan dasar maupun bahan tambahan dalam industri kimia, seperti industri
purified terephthalic acid (PTA), industri etil asetat, industri plastik, industri farmasi,
industri cat, industri karet sebagai koagulan latex dan lain-lain. Kebutuhan asam asetat di
Indonesia belum terpenuhi oleh produsen lokal, yaitu PT. Indo Acidatama Chemical
Industri. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan asam asetat dalam negeri masih
memerlukan ketergantungan impor dari negara lain. Oleh karena itu perlu untuk
mengurangi impor asam asetat perlu didirikan pabrik asam asetat di Indonesia.
Ada beberapa manfaat dalam pendirian pabrik Asam setat di Indonesia diantara lain :
Dapat memenuhi kebutuhan asam asetat dalam negeri,Dapat membuka lapangan
pekerjaan baru dan menurunkan tingkat pengangguran, Untuk mengurangi beban
impor,Untuk mendukung usaha pemerintah dalam pengembangan industri kimia yang
menggunakan asam asetat sebagai bahan baku.
1.2 Penentuan Kapasitas Pabrik
Kapasitas prarancangan didasarkan berdasrakan beberapa aspek, yaitu antara lain
kebutuhan asam asetat dalam negeri, kapasitas minimum pabrik yang sudah ada. Berikut
adalah data impor asam asetat 5 tahun terakhir.
Gambar 1. Data impor asam asetat
y = 1977x + 99995 R² = 0,6965
100.000,000
102.000,000
104.000,000
106.000,000
108.000,000
110.000,000
112.000,000
114.000,000
0 1 2 3 4 5 6
keb
utu
han
asa
m a
seta
t
tahun ke
Series1
Linear (Series1)
3
Dari persamaan grafik diatas diperkirakan kebutuhan asam asetat akan semakin
meningkat. Sehingga dirancang dengan kapasitas 120.000 ton/tahun.
2 METODE
Proses pembuatan asam asetat dilakukan dalam reaktor gelembung dengan menggunakan
katalis rhodium pada fase gas-cair. (Ulrich , 1984)
CH3COOH + CO(g) (Rh) CH3COOH(l)...............................................................(1)
2.1 Tinjauan Termodinamika
Dari Tabel Entalpi Pembentukan pada 298,15 K, diketahui (Yaws, 1999):
ΔHf298,15 CH3COOH = -239,1 kJ/mol
ΔHf298,15 CH3COOH = -484,4 kJ/mol
ΔHf298,15 CO = -110,53 kJ/mol
ΔH0
reaksi = ∑ ΔHf produk - ∑ ΔHf reaktan
= -134,77 kJ/mol
Sedangkan ΔHreaksi pada suhu 1770C adalah:
T= 177 0C = 450,15 K
(∑ ΔHf)produk = (∑ ΔHf)produk,298,15 + (∫Cp.dT)produk
= -484,4 + 21,86
= -462,54 kJ/mol
(∑ ΔHf)reaktan = (∑ ΔHf)reaktan,298,15 + (∫Cp.dT)reaktan
= (-239,1 + (-110,53))+(13,98+4,55)
= -331,1 kJ/mol
ΔHreaksi = (∑(nΔH0
f)produk- ∑(nΔH0
f)reaktan)450,15
= -462,54- (-331,1)kJ/mol
= -153,3 kJ/mol
Dari perhitungan ∑ΔHreaksi reaksi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa reaksi
pembentukan asam asetat bersifat eksotermis.
Perubahan energy Gibbs dapat dihitung dengan persamaan:
∑ΔG0
298 = - R T In K.....................................................................................................(2)
Dengan:
ΔG0
298 = energy bebas Gibbs standar suatu reaksi pada 298 K (kJ/mol)
R = konstanta gas ( R = 8,314.10-3
kJ/mol.K)
T = temperatur (K)
4
Dari tabel energy Gibbs pembentukan gas pada 298 K, diketahui (Yaws, 1999):
ΔG0CH3OH = -162,51 kJ/mol
ΔG0CO = -137,28 kJ/mol
ΔG0CH3COOH = -376,69 kJ/mol
ΔG0
298 = ΔG produk – ΔG reaktan
= (-376,69)-((-162,51)+(-137,28))
= -76,8 kJ/mol
In K = RT
G
In K = - 023,31298./10.314,8
/9,763 KKmolkJ
molkJ
K = 2,972.1013
Dari persamaan:
11
11
TTR
H
K
KIn
............................................................................................(3)
(Smith and Van Ness, 1987)
Dengan:
K1 = konstanta kesetimbangan pada temperatur tertentu
T1 = temperatur tertentu (K)
ΔH = panas reaksi pada 298 K
= -153,3 kJ/mol
Pada suhu operasi 1770C = 453,15 K, besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung
sebagai berikut:
11
11
TTR
H
K
KIn
15,453
1
15,298
1
10.314,8
3,15310.972,23
1
13
KIn
154,2110.972,2
1
13
KIn
9
1
13
10.53,110.972,2
K
31,373.191K
5
Dari perhitungan diketahui bahwa reaksi pembentukan asam asetat berlangsung
searah atau cukup irreversible, , karena harga konstanta kesetimbangan K yang besar.
2.2 Kinetika reaksi
Proses pembentukan karbon monoksida dengan metanol terjadi di dalam reaktor
gelembung dengan kondisi operasi 177 oC. Persamaan kinetika reaksinya yaitu,
(Yuying, Chen, Yuan G, dan Chen R, 1989)
M = 2
.
AL
ALA
K
DCk ………………………………………………………(4)
dimana,
0k =
s
mol
L101057,2 , E = 22,0 kcal/mol
Sehingga nilai k = 0,629 l/mol/s
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Spesifikasi Alat
Reaktor
Kode : R-201
Fungsi : untuk mereaksikan methanol dan karbon monoksida
menjadi asam asetat
Jenis : Reaktor Gelembung
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi :
Suhu masuk : 176,67 oC
Suhu keluar : 176,67 oC
Tekanan : 30 atm
Dimensi reaktor :
Diameter reaktor : 1,142 m
Tinggi reaktor : 2,93 m
Volume reaktor : 2,487 m3
Tebal shell reaktor : 1,5 in
Tebal head reaktor : 1,25 in
Pendingin : koil
6
Diameter luar koil : 14 in
Diameter dalam koil : 13,25 in
Panjang : 42,55 m
Diameter gelembung : 0,505 cm
Bahan : stainless steel
Menara distilasi 1
Kode : D-401
Fungsi : untuk memisahkan metanol dengan produk asam asetat
Jenis : Plate sieve tray
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi :
Kolom Distilasi Atas
Tekanan : 1 atm
Temperatur : 44,07 oC
Diameter : 0,632 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Tinggi head : 5,17 in
Kolom Distilasi Bawah
Tekanan : 1 atm
Temperatur : 115,260 oC
Diameter : 0,720 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Tinggi head : 5,17 in
Tinggi menara distilasi : 11,063 m
Bahan : stainless steel
3.2 UNIT PENDUKUNG PROSES
Kebutuhan air sebesar 13.689,35 kg/jam yang meliputi air sanitasi, steam dan pendingin.
Kebutuhan solar sebesar 248,43 L/jam, udara tekan sebesar 50 m3/jam. Unit penyediaan
tenaga listrik sebesar 250 kW yang dipenuhi oleh PLN.
7
3.3 MANAJEMEN PERUSAHAAN
Bentuk perusahaan yang akan dijalankan yaitu Perseroan Terbatas. Alasan dipilihnya
bentuk PT pada perusahaan ini dilatarbelakangi atas beberapa pertimbangan antara lain
(Isfardiyana, 2015) :
Mudah mendapatkan modal yaitu dengan menjual saham perusahaan
Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran produksi hanya
dipegang oleh pimpinan perusahaan
Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain. Pemilik perusahaan adalah
para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta staff yang
diawasi oleh dewan komisaris.
Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh dengan
berhentinya pemegang saham, direksi beserta staff dan karyawan perusahaan.
Efisiensi dari manajemen. Para pemegang saham duduk dalam dewan komisaris dan
dewan komisaris ini dapat memilih dewan direksi diantaranya direktur utama yang
cakap dan berpengalaman.
Lapangan usaha lebih luas, suatu PT dapat menarik modal yang sangat besar dari
masyarakat sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya.
3.4 ANALISA EKONOMI
Analisa ekonomi pabrik asam asetat ini bertujuan untuk memperkirakan investasi yang
didapat, waktu kembalinya modal serta layak atau tidaknya pabrik ini jika didirikan.
Gambar 2. Grafik Analisa Ekonomi
Rp-
Rp50
Rp100
Rp150
Rp200
Rp250
Rp300
Rp350
Rp400
Rp450
Rp500
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Do
llar/
tah
un
( x
10
6 )
Kapasitas Produksi per tahun (%)
BEP
SDP
Fa
Sa
Ra
Va
0,3 Ra
8
Dari hasil perhitungan analisa ekonomi, didapatkan kesimpulan bahwa pabrik asam asetat
dengan kapasitas produksi 120.000 ton/tahun ini layak didirikan.
4 PENUTUP
Modal tetap yaitu sebesar Rp. 785.457.962.777
Modal kerja yaitu sebesar Rp. 455.970.978.794
Keuntungan sebelum pajak Rp. 403.389.987.571 per tahun
Keuntungan setelah pajak Rp. 201.694.993.785per tahun
Return On Investment (ROI) sebelum pajak 51,35 %
ROI sesudah pajak 25,67 %
ROI sebelum pajak untuk pabrik berisiko rendah lebih besar dari 11% (Aries &
Newton.1955)
Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,62 tahun
POT sesudah pajak 2,80 tahun
POT sebelum pajak untuk pabrik berisiko maksimal 5 tahun.
Break Event Point (BEP) adalah 40,60 % dan Shut Down Point (SDP) adalah 27,94
%. BEP untuk pabrik kimia pada umumnya berkisar antara 40%-60%.
Internal Rate of Return (IRR) adalah 34,93 %
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S and Newton R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, Mc Graw Hill
Book Company, New York.
Badan Pusat Statistik. 2015 Tabel Ekspor-Impor Menurut Komoditi. In The Badan Pusat
Statistik Homepage (online). http://dds.bps.go.id/exim.php
Indonesia. Direktorat Statisktik Perdagangan dan Jasa, Sub Direktorat Statistik Impor. 2011.
Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor 2010. Jilid 1. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
9
Indonesia. Direktorat Statisktik Perdagangan dan Jasa, Sub Direktorat Statistik Impor. 2012.
Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor 2011. Jilid 1. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Indonesia. Direktorat Statisktik Perdagangan dan Jasa, Sub Direktorat Statistik Impor. 2013.
Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor 2012. Jilid 1. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Indonesia. Direktorat Statisktik Perdagangan dan Jasa, Sub Direktorat Statistik Impor. 2014.
Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor 2013. Jilid 1. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
Indonesia. Direktorat Statisktik Perdagangan dan Jasa, Sub Direktorat Statistik Impor. 2015.
Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor 2014. Jilid 1. Jakarta: Badan
Pusat Statistik.
PT Kaltim Methanol Industri. 2009. Produk dan Layanan. In The Kaltim Methanol Industri
Homepage(online).
http://www.kaltimmethanol.com/inco/index.php?page=product_service.php
Smith, J. M., and H.C. Van Ness. 1987. Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics. 4th ed. Tokyo: Mc Graw Hill International book Company.
Ulrich, G.D.1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics. John
Willey and Sons, Inc New York.
Yaws, Carl. L. 1999. Chemical Properties Handbook. New York: Mc Graw-Hill.
Yuying, Chen., Yuan G, dan Chen R., 1989. Kinetic Study of Carbonylation of Methanol to
Acetic Acid and Acetid Anhydride Over a Novel Copolymer-Bound Cis-
Discarbony Irhodium Complex. Chinese Journal of Polymer Science 7(3):225-
231.