Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

download Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

of 45

Transcript of Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    1/45

    LAPORAN PRAKTIKUM UOP : KONVE

    ENDRA PANRESKI / 1206202021

    KAMELIYA HANI MILLATI / 1206202034

    RIZKY RAMADHAN / 1206201920

    SEVA JUNEVA / 1206241552

    DOSEN PEMBIMBING : Dr. TANIA SURYA UTAMI, ST., M.T.

    ASISTEN DOSEN : ALRISTO

    FAKULTAS TEKNIKDEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

    UNIVERSITAS INDONESIAOKTOBER 2014

    KELOMPOK : 6K

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    2/45

    OUTLINE

    1. PENDAHULUAN

    1.1. Tujuan

    1.2. Rumusan Masalah

    1.3. Prinsip Kerja

    1.4. Instrumentasi

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    2. ISI

    2.1. Langkah Pengerjaan

    2.2. Data Percobaan

    2.3. Pengolahan Data

    2.4. Hasil Pengolahan Data

    2.5. Analisis

    3. PE

    3.

    3.2

    KALIBRASI, KONVEKSI ALAMI, KONVEKSI PAKSA

    4. DA

    5. LA

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    3/45

    BAB I : PENDAHULUA

    TUJUAN, RUMUSAN MASALAH, INSTRUMENTASI, PRINSIP KE

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    4/45

    TUJUAN, RUMUSAN MASALAH

    TUJUAN

    1. Membentuk suatu motode kalibrasi system pengumpan air;

    2. Mengumpulkan dan menganalisis data dan variabel terkait perpindahan panas konveksi bebas;

    3. Mengumpulkan dan menganalisis data dan variabel terkait perpindahan panas konveksi paksa;

    4. Membandingkan nilai bilangan Nusselt percobaan dengan literatur pada konveksi bebas dan pak

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    RUMUSAN MASALAH

    1. Bagaimana pengaruh ketinggian weirdan bukaan valveterhadap koefisien perpindahan panadan konveksi paksa ?

    2. Bagaimana pengaruh kecepatan aliran terhadap perpindahan kalor konveksi paksa ?

    3. Bagaimana kinerja konveksi bebas dan konveksi paksa berdasarkan nilaikoefisien perpindahan p

    4. Bagaimana perbandingan nilai dan persamaan bilangan Nusselt pada konveksi bebas dan konvek

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    5/45

    PRINSIP KERJA, INSTRUMENTASI

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    PRINSIP KERJA

    1. Melakukan kalibrasi untuk system peng

    mengukur volume keluaran air (selan

    tertentu sehingga diperoleh debit aliran

    2. Memperoleh suhu air masuk dan kel

    kondensat masuk dan keluar, serta v

    terbentuk untuk selang waktu ter

    ketinggian weir pada bukaan valve

    dilakukan perhitungan bilangan Nusselt 3. Memperoleh suhu air masuk dan kel

    kondensat masuk dan keluar, serta v

    terbentuk untuk selang waktu tertentu

    valve pada bukaan weir 0 sehingga dapa

    bilangan Nusselt konveksi paksa.

    INSTR

    UMENTASI

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    6/45

    BAB II :

    KALIBRASI SISTEM PENGUMPAN AIR, KONVEKSI BEBAS, KONVEKSI PA

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    7/45

    KALIBRASI SISTEM PENGUMPAN A

    LANGKAH PENGERJAAN, DATA PERCOBAAN, PENGOLAHAN DATA, HPENGOLAHAN, ANAL

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    8/45

    LANGKAH PENGERJAAN, DATA PERCOBAAN

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Weir = 0

    Valve = , , 1

    (3 trial)

    V air, selang

    t = 10 s

    Weir

    [Ketinggian]

    Valve

    [Bukaan]1

    0 1/4 310

    0 1/2 400

    0 1 500

    DATA PERCOBALANGKAH PENGERJAAN

    y = 2E-0R =

    0.0000000

    0.0000100

    0.0000200

    0.0000300

    0.0000400

    0.0000500

    0.0000600

    0.00 0.20 0.40 0.6

    DEBIT[M3/S]

    BUKAAN VALV

    Bukaan Valve V

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    9/45

    PENGOLAHAN DATA, HASIL PENGOLAHAN

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Weir Valve V average

    [mL]

    t

    [s]

    Q

    [m3

    /s]

    0 0.25 330.000 10 0.0000330

    0 0.50 400.000 10 0.0000400

    0 1.00 476.667 10 0.0000477

    =+ +

    =

    1. Menghitung Vaverage

    2. Menghitung laju alir volumetrik

    PENGOLAHAN DATA & HASIL PENGOLAHAN DATA

    y = 189.52x +

    R = 0.97

    0.000

    100.000

    200.000

    300.000

    400.000

    500.000

    600.000

    0.00 0.20 0.40 0.60 0

    VAVER

    AGE[ML]

    BUKAAN VALVE [BUKAA

    Bukaan Valve VS V av

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    10/45

    ANALISIS PERCOBAAN

    Tujuan kalibrasi system pengumpan air adalah memperoleh nilai laju alir air yang aka

    percobaan konveksi alami dan konveksi paksa sehingga tidak lagi diperlukan perhitungan

    setiap percobaan.

    Prinsip kalibrasi system pengumpan air adalah mengukur volume aliran air selama sel

    untuk variasi bukaan valve , , dan 1 dimana ketinggian weir adalah 0. Aliran air ini berasal dari keran air yang diatur agar diperoleh laju alir yang tidak terlalu b

    Percobaan ini dilakukan 3 kali untuk setiap bukaan valve untuk kemudian dirata-ratakan

    yang presisi karena laju alir dari air keran tidak konstan.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    11/45

    ANALISIS HASIL & PERHITUNGAN

    Debit dapat dihitung dengan membagi volume yang diperoleh dengan selang waktu 10 detik.

    Debit dirata-ratakan dari 3 data untuk setiap bukaan valve karena laju aliran air dari keran tsehingga diperoleh data yang lebih presisi.

    Debit berbanding lurus dengan rasio antara volume air terhadap waktu.

    Debit berbanding lurus dengan bukaan valve.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Weir Valve V average

    [mL]

    t

    [s]

    Q

    [m3/s]

    0 0.25 330.000 10 0.0000330

    0 0.50 400.000 10 0.0000400

    0 1.00 476.667 10 0.0000477

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    12/45

    ANALISIS GRAFIK

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    y = 189.52x + 291.67R = 0.9734

    0.000

    200.000

    400.000

    600.000

    0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00V

    AVERAGE[ML]

    BUKAAN VALVE [BUKAAN]

    Bukaan Valve VS Vaverage

    y = 2E-05x + 3E-05R = 0.9734

    0.0000000

    0.0000100

    0.0000200

    0.0000300

    0.0000400

    0.0000500

    0.0000600

    0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

    DEBIT[M3/S]

    BUKAAN VALVE [BUKAAN]

    Bukaan Valve VS Debit

    R2 = 0.8734 untuk kedua grafik, berarti data ini cukup akurat untuk digunakan pada percobaan konveksi alam

    Gradien bernilai positif, berarti hubungan antara debit air ataupun volume air terhadap bukaan valve berban

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    13/45

    ANALISIS KESALAHAN

    Aliran air dari keran tidak konstan sehingga mempengaruhi nilai volume air yan

    selang waktu tertentu.

    Aliran selang kurang lancer akibat pengotor dan jalur lintasan selang sehingg

    volume air yang terhitung untuk selang waktu tertentu.

    Perhitungan selang waktu kurang akurat sehingga mempengaruhi nilai laju alir ai Pembacaan skala gelas ukur kurang akurat akibat skala cukup besar sehingga m

    laju alir air.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    14/45

    KONVEKSI BEBA

    LANGKAH PENGERJAAN, DATA PERCOBAAN, PENGOLAHAN DATA, HPENGOLAHAN, ANAL

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    15/45

    LANGKAH PENGERJAAN, DATA PERCOBAAN

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    T steam, in = 88 C

    Permukaan air sejajar

    Valve =

    Weir = , , 1 (3 trial)

    T air, selang; T air, chamber; Tkondensat, V kondensat

    t = 30 s

    Valve WeirSuhu Air Suhu Uap Air V kondensat

    [mL]t

    [s]Suhu Air

    ChamberMasuk Keluar Masuk Keluar

    0.25 0.25 25 44 88 55 28 30 63

    0.25 0.25 25 44 88 55 22 30 60

    0.25 0.25 25 48 88 57 32 30 49

    0.25 0.5 25 47.5 88 61 34 30 46

    0.25 0.5 25 49 88 62 30 30 47

    0.25 0.5 25 49.5 89 63 36 30 47

    0.25 1 25 49 89 59 35 30 46

    0.25 1 25 49.5 89 61.5 35 30 46.5

    0.25 1 25 50 89 63 37 30 47

    0.000

    10.000

    20.000

    30.000

    40.000

    50.000

    60.000

    70.000

    0 0.2 0.4

    SUHU

    [OC]

    WEIR

    Weir V

    AIR, SELANG AIR,

    Weir Suh

    Selang

    0.25 45.333

    0.5 48.667

    1 49.500

    LANGKAH PENGERJAAN DATA PERCOBAAN DATA PER

    =+ +

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    16/45

    PENGOLAHAN DATA

    Langkah 1 : Menghitung suhu limbak (Tbulk)

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    2

    )()(

    )(

    keluarselangmasukair

    airf

    TTT

    2

    )()(

    )(

    keluarkondensatmasuksteam

    steamw

    TTT

    2

    wf

    bulk

    TTT

    Tbulk Cp k Pr

    k

    hDNu

    Langkah 2 : Mencatat sifat fluida yang dibutuhkandari lampiran A-9

    Langkah 3 : Menghitung Nu eksperi

    Langkah 4 : Menghitung Nu literatu

    terimalepas QQ

    ()( airkeluarselangfw TTCpmTThA

    )()(

    ()(

    airfsteamw

    masukairkeluarselang

    TTDL

    TTQCph

    k

    DTcg

    v

    TDgGr

    p

    D

    32

    2

    3

    v

    Pr

    fT

    1

    41

    Pr59,0 fflit GrNu Langkah 5 : Persentase Error

    %100xNu

    NuNuError

    literatur

    literaturpercobaan

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    17/45

    HASIL PENGOLAHAN

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Valve Weir T bulk

    [oC]

    h[W/m2 oC]

    Nueksperimen

    Gr Pr Nu

    literaturError[%]

    0.25 0.25 53.500 2650.697 60.768 45768292.03 48.528 25.222

    0.25 0.5 56.000 2948.189 67.354 45594368.27 48.482 38.926

    0.25 1 56.167 3092.129 70.626 44808009.92 48.272 46.311

    y = 3.0952x + 53.417R = 0.6261

    53.000

    53.500

    54.000

    54.500

    55.000

    55.500

    56.00056.500

    57.000

    0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

    TBULK[OC]

    WEIR

    Weir VS T bulk

    Series1 Linear (Series1)

    y = 545.62xR = 0.

    2600.000

    2700.000

    2800.000

    2900.000

    3000.000

    3100.000

    3200.000

    0 0.2 0.4 0.6

    H

    [J/M2OC]

    WEIR

    Weir VS h

    Series1 Linear (Ser

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    18/45

    ANALISIS PERCOBAAN

    Tujuan konveksi alami adalah memperoleh dan membandingkan bilangan Nusselt percobaan da

    Prinsip kerja konveksi alami adalah mengukur T air (in dan out), T uap air, T kondensat, dan v

    detik) dengan variasi ketinggian weir , , dan 1 untuk bukaan valve sehingga dapat dihit

    percobaan dan literatur, dimana sebelumnya perlu diketahui laju alir air, properties air pada

    Pr,, dan Gr), koefisien perpindahan kalor konveksi, diameter tube, dan panjang tube.

    Pengukuran ini dilakukan 3 kali untuk setiap variasi ketinggian weir untuk kemudian dirata-ra

    data yang presisi karena suhu dan volume tidak konstan.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    19/45

    ANALISIS PERHITUNGAN

    Kenapa ke-3 data suhu untuk setiap ketinggian weir dirata-ratakan ? Untuk memperoleh suhu yang merepresentasikan ke-3

    Mengapa analisis sifat fluida (lampiran A-9 Holman) dilakukan pada suhu limbak ? Karena suhu limbak merupakan suhu

    energinya di seluruh penampang tabung (Holman, halaman 230) karena dalam pipa akan terbentuk thermal boundary.

    Bagaimana cara memperoleh bilangan Nusselt percobaan ? Menghitung koefisien perpindahan kalor (h) yang dapat diperole

    dengan asumsi semua panas yang dilepas uap air diserap oleh air sehingga dapat diperoleh bilangan Nusselt percobaan (Nu

    Bagaimana cara memperoleh bilangan Nusselt literatur ? Menggunakan persamaan empiris yang dipilih berdasarkan bilang

    (Ra = GrPr).

    Bagaimana cara menentukan persentase kesalahan percobaan ? Membandingkan selisih bilangan Nusselt percobaan dengan

    Nusselt percobaan.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    20/45

    ANALISIS HASIL

    Semakin besar ketinggian weir maka semakin besar nilai koefisien perpindahan kalor yang menyebabkan bilangan Nuss

    hd/k). Hal ini disebabkan karena semakin tinggi weir maka semakin besar laju alir air sehingga perpindahan kalor yang terj

    perpindahan kalor sebanding dengan laju perpindahan kalor, hukum Newton tentang pendinginan).

    Hal tersebut juga menyebabkan semakin besar ketinggian weir maka semakin besar T bulk, suhu limbak (hukum Newton ten

    Peningkatan suhu menyebabkan nilai GrPr semakin kecil karena beberapa karakteristik fluida (pembilnag) menurun siring

    cp, , ) dan meningkat (penyebut) seiring peningkatan suhu (misal k).

    Persentase kesalahan cukup besar (analisis kesalahan).

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Valve Weir T bulk

    [oC]

    h[W/m2 oC]

    Nueksperimen

    Gr Pr Nu

    literaturError[%]

    0.25 0.25 53.500 2650.697 60.768 45768292.03 48.528 25.222

    0.25 0.5 56.000 2948.189 67.354 45594368.27 48.482 38.926

    0.25 1 56.167 3092.129 70.626 44808009.92 48.272 46.311

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    21/45

    ANALISIS GRAFIK

    Berdasarkan grafik A diketahui bahwa suhu air yang keluar (selang) cenderung meningkat seiring peningkatan ketinggian w

    yang keluar (kondensat) cenderung meningkat seiring peningkatan ketinggian weir. Namun berdasarkan teori, peningk

    meningkatkan laju perpindahan kalor sehingga seharusnya suhu uap air yang keluar (kondensat) menurun (analisis kesalahan

    Berdasarkan garfik B, kesalahan pada grafik A dapat diliat dari nilai R2 yang sangat jauh dari 1.

    Berdasarkan gradfik C diketahui bahwa nilai koefisien perpindahan kalor meningkat seiring peningkatan ketinggian weir. Hanalisis hasil.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    0.000

    20.000

    40.000

    60.000

    80.000

    0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

    SUHU

    [OC]

    WEIR [KETINGGIAN]

    Weir VS Suhu

    AIR, SELANG AIR, CHAMBER KONDENSAT

    y = 3.0952x + 53.417R = 0.626152.000

    54.000

    56.000

    58.000

    0 0.5 1 1.5TBULK[OC]

    WEIR

    Weir VS T bulk

    Series1 Linear (Series1)

    2600.000

    2800.000

    3000.000

    3200.000

    0 H[J/M2OC]

    We

    Series1

    A B

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    22/45

    ANALISIS KESALAHAN

    Mati lampu sehingga kondisi laju alir air mungkin tidak sama lagi walaupun keran air t

    itu, membuat steam yang mungkin memiliki kondisi.

    Ketinggian weir tidak tepat sejajar dengan permukaan sehingga laju alir air kurang tepat

    Mengabaikan heat loss dengan asumsi asas Black berlaku.

    Mengabaikan perpindahan kalor konduksi antara fluida dan dinding pipa dalam penuruna

    Fluida yang diukur sudah mengalami kontak dengan udara.

    Pengotor dalam alat konveksi dan selang.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    23/45

    KONVEKSI PAK

    LANGKAH PENGERJAAN, DATA PERCOBAAN, PENGOLAHAN DATA, HPENGOLAHAN, ANAL

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    24/45

    LANGKAH PENGERJAAN

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    T steam, in = 88 C

    Weir = 0

    Valve = , , 1 (3 trial)

    T air, selang; T air, chamber; Tkondensat, V kondensat

    t = 30 s

    Valve Suh

    Selang

    0.25 48.333

    0.50 46.667

    1.00 44.333

    Valve WeirSuhu Air Suhu Uap Air V kondensat

    [mL]t

    [s]Suhu Air

    ChamberMasuk Keluar Masuk Keluar

    0 0.25 25 49 89 55 36 30 49

    0 0.25 25 48 89 61 38 30 49

    0 0.25 25 48 88 66 30 30 48

    0 0.5 25 47 88 62 38 30 45

    0 0.5 25 46 88 61 36 30 45

    0 0.5 25 47 88 61 38 30 46

    0 1 25 44 87 59 53 30 44

    0 1 25 45 88 62 29 30 44

    0 1 25 44 87 61.5 27 30 45

    0.000

    20.000

    40.000

    60.000

    80.000

    0 0.2 0.4

    SUHU

    [OC]

    VAL

    Valve V

    Air, Chamber Ai

    LANGKAH PENGERJAAN DATA PERCOBAAN DATA PER

    =+ +

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    25/45

    PENGOLAHAN DATA

    Langkah 1 : Menghitung suhu limbak (Tbulk)

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    2

    )()(

    )(

    keluarselangmasukair

    airf

    TTT

    2

    )()(

    )(

    keluarkondensatmasuksteam

    steamw

    TTT

    2

    wf

    bulk

    TTT

    Tbulk Cp k Pr

    k

    hDNu

    Langkah 2 : Mencatat sifat fluida yang dibutuhkan dari lampiran A-9

    Langkah 3 : Menghitung Nu eksperimen

    Langkah 5 : Menghitung Nu literatur

    terimalepas QQ

    )()( masukairkeluarselangfw TTCpmTThA

    )()(

    )()(

    airfsteamw

    masukairkeluarselang

    TTDL

    TTQCph

    Langkah 6 : Persentase Error

    %100xNu

    NuNuError

    literatur

    literaturpercobaan

    = 0.027 .81

    .14

    = 0.027

    P

    D

    Q

    D

    QD

    A

    QDvD 4

    4

    1Re

    2

    > 2300

    Langkah 4 : Menghitung konstanta A, B, dan C untuk pers

    BACNu PrRe

    CBANu loglog(Pr)log(Re)log

    axbxby 2211

    by

    1byx

    2byx

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    26/45

    HASIL PENGOLAHAN

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    y = -1.7262x + 56.104R = 0.9999

    54.200

    54.400

    54.600

    54.800

    55.000

    55.200

    55.400

    55.600

    55.800

    0 0.2 0.4 0.6

    TBULK[OC]

    VALVE

    Valve VS T bu

    y = 561.73x + 2855.1R = 0.869

    2900

    3000

    3100

    3200

    3300

    3400

    3500

    0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

    H

    [J/M2OC]

    VALVE

    Valve VS h

    Weir Valve T bulk h Nu

    eksperimen Re Pr

    Nu

    literatur % Error Konstanta Ekeperimen

    0.25 0.25 55.667 2932.548 67.028 5504.442 3.256 39.338 70.388 A 0.392

    0.25 0.5 55.250 3230.403 73.878 6628.781 3.279 31.801 132.317 B 0.702

    0.25 1 54.375 3385.329 77.515 7793.232 3.329 35.054 121.131 C 1.000

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    27/45

    ANALISIS PERCOBAAN

    Tujuan Percobaan ini untuk mengumpulkan dan menganalisa data yang terjadi mpanas konveksi paksa yang dapat dilakukan dengan perlakuan berikut:

    Membuat aliran secara paksa dengan bukaan valve divariasikan (tiga variasi chamber test dan masuk dalam tube (perpindahan panas konveksi antara steam

    Dalam percobaan weir berada pada kondisi bukaan tetap (ketinggian 0) terjadi perbedaan tekanan dari variasi bukaan vakve.

    Setap bukaan valve diambil data 3 kali agar lebih akurat

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    28/45

    ANALISIS PERHITUNGAN

    Perhitungan Rata-rata Data Pengamatan

    Akibat dari pengambilan data 3 kali menyebabkan perhitungan harus dirata-ratakan agar mendapaakurat. Pada praktikum ini yang dirata-ratakan adalah suhu air keluaran selang dan chamber, suhukondensat, dan volume kondensat yang terbentuk.

    Perhitungan Suhu Limbak Sistem

    Dalam aliran tabung hanya terdapat kondisi aliran paksa. Oleh karena itu, suhu yang merepresenttertentu adalah suhu rata rata massa-energi yang terintegrasi keseluruh bidang aliran atau biasasuhu limbak.Fungsi suhu limbak adalah menentukan properties fluida atau konstanta-konstanta ya

    persamaan konveksi.

    Perhitungan Properties dari Aliran Suhu Limbak

    Setelah mendapatkan suhu limbak, maka properties fluida seperti nilai prandtl, konduktivitras, viyang mengalir pada sistem dapat dicari dengan menggunakan buku Holman Edisi 10 pada appendimenggunakan teknik interpolasi dengan sesuai dengan suhu limbaknya.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    29/45

    ANALISIS PERHITUNGAN

    Perhitungan Nu Eksperimen

    Bilangan Nusselt pada eksperimen digunakan sebagai perbandingan dengan bilangan NusSehingga diketahui ketidakidealan sistem. Akan tetapi para rumus dibawah Nu membutruperpindahan panas konveksi yang dapat dicari melalui perhitungan prinsip Asas Black (terima air). Dimana setelah diturunkan persamaannya akan menjadi seperti berikut :

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    k

    hDNu

    )()(

    )()(

    airfsteamw

    masukairkeluarselang

    TTDL

    TTQCph

    Parameter Q yang ada dapat dicari dengan menggunakan persamaan Q=V/t dengan mekeluaran dengan waktu yang tertentu pada praktikum.

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    30/45

    ANALISIS PERHITUNGAN

    Perhitungan konstanta A, B, dan C

    Konstantata tersebut dicari agar nilainya dapat dibandingkan dengan nilai sliteratur. Sehinga dapat dicari ketidakidealannya. Pembuktian konstanta dikarenakan pada buku Holman, menjelaskan bahwa persamaan dengan komerupakan rumus umum untuk aliran dalam pipa dan tabung. Persamaannya adala:

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    BACNu PrRe

    Konstantata tersebut diselesaikan dengan menggunakan prinsip regresi linier penyelesaiannya akan menjadi suatu persamaan garis.

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    31/45

    ANALISIS PERHITUNGAN

    Perhitungan Bilangan Nu teoritis

    Nu teoritis dapat dicari dengan menentukan terlebih dahulu nilai Reynoldnya (penentu lamSetelah perhitungan didapatkan bahwa Re>5500 yang menandakan aliran turbulen. Oleh kapersamaan empiris di bawah. Dimana nilai prandtl dicari dengan menggunakan data properumus berikut :

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    k

    cv p

    Pr = 0.027 .8

    1

    .14

    = 0.027 .81

    Nu teoritis dapat dicari agar menjadi penentu keidealan dengan mencari error yang dibaneksperimen. Selain itu, Nu teoritis akan memiliki nilai konstanta A, B, C yang teoritis jumenjadi perbandingan dengan nilai yang eksperimen

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    32/45

    ANALISIS PERHITUNGAN

    Perhitungan Nilai Error

    Perbandingan Nilai Nusselt dan konstanta A, B, dan C tersebut dapat dicari menggunakesalahan relatif yang telah dijabarkan sebelumnya. Besarnya error tersebut mketidakidealan dari sistem sehingga nilainya kesalahannya dapat dicari dan dapat meanalisis

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    33/45

    ANALISIS Hasil

    Data Rata-Rata Pengamatan

    1. Suhu keluaran steam (semakin besar bukaan valvesemakin menurun) seharusnya semakin naik.

    2. Suhu keluaran chamber (semakin besar bukaanvalve semakin menurun) seharusnya semakinnaik.

    3. Suhu keluaran kondensat (semakin besar bukaan

    valve nilainya fluktuatif) seharusnya semakinmenurun.

    4. Volume keluaran kondensat (semakin besarbukaan valve nilainya fluktuatif) seharusnyasemakin menurun.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    ValveSuhu

    Selang Cham

    0.25 48.333 48.6

    0.50 46.667 45.3

    1.00 44.333 44.3

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    34/45

    ANALISIS Hasil

    Data Rata-Rata Pengamatan (lanjutan)

    Hal yang seharusnya terjadi disebabkan karena peningkatan laju alimeningkatkanjumlah kalor yang diserap oleh air. Semakin banyak kalor yangair maka semakin banyak pula steam yang mengalami kondensasi menjadi airBegitu juga pada suhu, keluaran chamber dan selang naik sedangkan volukondensat turun.

    Hal ini mungkin dikarenakan semakin besar bukaan valve, waktu kontak panasnya semakin kecil sehingga perpindahan kalor yang terjadi tidak maksimvolume keluaran kondensat yang hilang akibat tidak stabil yang keluar. Belusistem pada konveksi serta sempat terjadinya peristiwa teknis yang tidaditengah-tengah praktikum (mati lampu)

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    35/45

    ANALISIS Hasil

    Koefisien Perpindahan Panas Konveksi (h)

    Berdasarkan hasil disamping, semakin besar bukaan valve, makbanyak kalor yang diserap, artinya semakin baik perpindahan kaloperpindahan kalor semakin baik, maka nilai h semakin besar. Hatelah sesuai dengan teori

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Valve h

    0.25 2932.548

    0.5 3230.403

    1 3385.329

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    36/45

    ANALISIS Hasil

    Bilangan Reynold

    Reynold adalah penentu jenis aliran (laminer atau turbulen). Pada data disamping dikebertambah dengan bertambahnya bukaan valve. Hal tersebut telah sesuai teori babukaan valve maka semakin cepat laju alirnya. Karena perbandingan lurus antara v dasemakin besar.

    Kisaran Re>5500 yang berarti turbulen sehingga dapat dilakukannya perhitungan Nu desyarat turbulen.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Valve Re

    0.25 5504.442

    0.5 6628.781

    1 7793.232

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    37/45

    ANALISIS Hasil

    Pencarian Nilai Kesalahan Relatif

    Pada pencarian nilai kesalahan relatif ini yang dibandingkan adalah Nu eksperimenkonstanta A, B, C. Nilai kesalahan yang demikian menandakan bahwa terjadi kesalahaadanya kesalahan saat proses perhitungan (pembulatan). Selain itu, data percobaancyangmenyimpang dari teori dapat mempengaruhi besarnya bilangan Nu dan konstanta.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    Valve % Error

    (Nu) Konstanta % Error

    0.25 70.388 A 50.941

    0.5 132.317 B 110.632

    1 121.131 C 3603.773

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    38/45

    ANALISIS GRAFIK

    Dari grafik A diketahui bahwa suhu air yang keluar cenderung menurun seiring denganvalve sedangkan suhu kondensat cenderung meningkat seiring dengan peningkatan bdisebabkan karena semakin besar bukaan valve maka semakin besar laju alir air sehinggamenyerap kalor dari air semakin besar dengan kata lain terjadi peningkatan laju perpindah

    Dari grafik B diketahui bahwa semakin besar bukaan valve koefisien perpindahan kalordiakibatkan peningkatan laju aliran air sehingga laju perpinahan kalor meningkat.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    0.000

    20.000

    40.000

    60.000

    80.000

    0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

    SUHU

    [OC]

    VALVE [BUKAAN]

    Valve VS Suhu

    Air, Chamber Air, Selang Kondensat

    y = 561.73x + 28R = 0.869

    2900

    3000

    3100

    3200

    3300

    34003500

    0 0.2 0.4 0.6 0.8

    H

    [J/M2OC]

    VALVE

    Valve VS h

    A

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    39/45

    ANALISIS KESALAHAN

    Volume kondensat yang diukur kurang tepat karena aliran ktidak stabil saat pengukuran dengan menggunakan gelas ukur.

    Susahnya mengukur volume air keluaran selang yang steady kareair tidak lancar saat pengukuran (meluap). Selain itu, dpengaturan selang rata agar aliran yang keluar steady.

    Besi weir yang sudah aus sehingga susah untuk digerakkan (na

    dan skalanya yang sudah hilang atau pudar menyebabkan memperkirakan nilainya.

    Terjadinya peristiwa teknis mati lampu yang dapat memkondisi dari sistem.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    40/45

    BAB III : PENUTU

    KESIMPULAN, SA

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    41/45

    KESIMPULAN

    Kalibrasi dilakukan untuk menentukan laju alir air pada kondisisteady state

    Pada percobaan konveksi bebas, semakin besar ketinggian weir maka semakin besar nilai koefisien perpindahan kalor. Peningkatan ketin

    dapat meningkatkan nilai koefisien perpindahan kalor sekitar 4,5%. Pada percobaan konveksi paksa, semakin besar bukaan valve maka

    perpindahan kalor. Peningkatan bukaan valve sebesar 2 kali lipat dapat meningkatkan nilai koefisien perpindahan kalor sekitar 4,5%.

    Pada percobaan konveksi bebas dan konveksi paksa, semakin besar laju alir fluida (uap air dan air) maka semakin besar koefisien pe

    perpindahan kalor yang tejadi semakin besar. Pada percobaan konveksi bebas perpindahan kalor yang terjadi hanya disebabkan oleh

    perbedaan densitas dimana fluida mengalir akibat gaya gravitasi, sedangkan pada konveksi paksa fluida dipaksa mengalir melalui pipa 3

    Nilai koefisien perpindahan kalor pada konveksi bebas lebih kecil dbandingkan konveksi paksa sehingga laju perpindahan kalor lebih

    Demikian pula halnya dengan bilangan Nuselt.

    Bilangan Nusselt yang diperoleh dari percobaan berbeda dengan nilai literatur. Persentase kesalahan pada konveksi bebas adalah se

    paksa adalah sekitar 108%.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    42/45

    SARAN

    Memperbaiki beberapa kebocoran seperti pada feed tank, keluaran

    Menggunakan termokopel digital sehingga menghindari kesalahskala dan kontak fluida dengan udara.

    Menghitung laju alir untuk setiap percobaan.

    Memasang flowmeter di setiap masukan.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    43/45

    BAB IV : DAFTAR PUSTAK

    Anonim. 1998. Buku Petunjuk Praktikum Proses & Operasi Teknik 1. Depok : TeGas dan Petrokimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia; dan

    Holman, J.P. 1986. Perpindahan Kalor Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    44/45

    BAB V : LAMPIRA

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

  • 8/10/2019 Praktikum UOP Konveksi Kelompok 6K

    45/45

    11PRAKTIKUM UNIT OPERASI : KONVEKSI / UNIVERSITAS INDONESIA / 2014

    T