praktikum spirometer

download praktikum spirometer

of 6

description

blok 7

Transcript of praktikum spirometer

PRAKTIKUM FISIOLOGI

SPIROMETRI

Tujuan :1. Untuk menghitung volume dan kapasitas paru.

2. Untuk memahami cara kerja spirometri.Landasan teori

Pemeriksaan Spirometri adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur secaraobyektif faal paru, yang dilakukan kepada pasien. Spirometri adalah pengukuran volume dan aliran udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Saat ini spirometer dapat mengukur paru seperti volume tidal dan kapasitas paru seperti kapasitas total paru-paru. Dengan pengecualian volume residu dan kapasitas yang meliputinya, semua nilai volume paru dapat dihitung dengan spirometer.

Alat ini terdiri dari suatu ruang terbalik yang diliputi air. Seorang bernafas ke dalam dan ke luar ruang itu, dengan demikian menggerakan sebuah penunjuk yang menggambarkan besarnya perubahan volume yang sesuai. Pergerakan ini direkam sebagai spirogram pada suatu tromol yang bergerak dengan kecepatan tertentu, membuat perhitungan dari kecepatan ventilasi maupun volume, dan dari penggabungan nilai data-data ini (misalnya, compliance, penggunaan oksigen, tes fungsi dinamis). Volume dan kapasitas ini berubah-ubah tergantung dari tinggi badan, uisa, jenis kelamin, dan latihan fisik. Nilai normal untuk kapasitas vital berkisar antara 2,5 dan 7,1 tanpa adanya penyakit pulmonar.

Kapasitas vital adalah udara yang diekspirasi sampai ekspirasi maksimum menyertai inspirasi maksimum dan merupakan jumkah volume tidal ditambah volume cadangan inspirasi ditambah volume cadangan ekspirasi. Kapasitas paru total meliputi volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, dan volume residu. Kapasitas residu fungsional adalah jumlah volume cadangan ekspirasi dan volume residu.Pembahasan

1. Fisiologi Paru Volume paru manusia rata-rata adalah 6 liter udara dan hanya sedikit saja yang digunakan dalam pernapasan biasa. Volume paru menunjukkan adanya perbedaan fisik, kapasitas paru menunjukkan beberapa kombinasi volume paru yang berbeda, sehubungan dengan aktifitas pernafasan (menghirup dan mengeluarkan).

Kapasitas total paru yang paling besar yang dicatat oleh seorang peneliti Inggris, Peter Reed adalah 11,6 liter. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume paru, beberapa diantaranya dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Jenis kelamin ( laki-laki memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada perempuan)

2. Tinggi badan ( orang yang berbadan tinggi memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada orang yang pendek)

3. Status merokok ( tidak merokok memiliki kapasitas paru yang lebih besar dari pada perokok)

4. Pergerakan fisik (atlit lebih besar memiliki kapasitas paru dari pada tidak)

5. Tinggi permukaan tanah (orang yang tinggi di dataran tinggi lebih besar kapasitas parunya dari pada orang yang tinggal di daerah dataran rendah).

Seseorang yang lahir pada daerah yang memiliki ketinggian yang rendah, memiliki kapasitas paru yang lebih kecil dari pada orang yang tinggal pada daerah yang lebih tinggi. Hal ini terjadi karena atmosfir kurang padat pada permukaan yang lebih tinggi dan karena itu pada volume yang sama akan mengandung molekul gas yang lebih sedikit termasuk oksigen. Karena itu paru akan lebih besar untuk menghasilkan lebih banyak udara.

2. Spirometry Test Pemeriksaan fungsi paru (fungsi pernafasan, fungsi ventilasi) lazim dilakukan dengan alat spirometer, baik spirometer konvensional mapun elektronik.Spirometer adalah alat untuk mengukur volume udara pernafasan, yang berfungsi untuk mengetahui kondisi paru-paru manusia. Ketika manusia bernafas dalam jangka waktu tertentu, spirometer akan merekam jumlah udara yang keluar dan masuk ke dalam paru-paru manusia. Test fungsi saluran pernafasan atau test fungsi paru digunakan untuk mengukur kemampuan bekerja yang dilakukan oleh paru-paru dalam proses pernapasan. Dari hasil test fungsi paru ini, akan terlihat sebuah grafik yang menjelaskan skala kerja paru-paru yang disebut spirogram. Dari pemeriksaan spirometri dapat ditentukan gangguan fungsional ventilasi seseorang. Jenis gangguan dapat digolongkan menjadi dua yaitu gangguan fungsi paru obstruktif (hambatan aliran udara) dan restriktif (hambatan pengembangan paru). Seseorang dianggap mempunyai gangguan fungsi paru obstruktif bila nilai FEV1 kurang dari 75% dan menderita gangguan fungsi paru restriktif bila nilai kapasitas vital kurang dari 80% dibandingkan dengan nilai standar.3. Kapasitas Paru

Gambar 2: Kapasitas dan Volume Statis Paru4. Volume Statis Paru-paru Volume tidal (VT) = jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafas pada saat istirahat. Volume tidal normal bagi tubuh ialah 350-400 ml.

Volume residu (RV) = jumlah gas yang tersisa di paru-paru setelah menghembuskan nafas secara maksimal atau ekspirasi paksa. Nilai normalnya adalah 1200 ml.

Kapasitas vital (VC) = jumlah gas yang dapat diekspirasi setelah inspirasi secara maksimal. VC = VT + IRV + ERV (seharusnya 80 % TLC). Besarnya adalah 4800 ml.

Kapasitas total paru-paru (TLC) = yaitu jumlah total udara yang dapat dimasukkan ke dlm paru-paru setelah inspirasi maksimal. TLC = VT + IRV + ERV + RV. Besarnya adalah 6000 ml.

Kapasitas residu fungsional (FRC) = jumlah gas yang tertinggal di paru-paru setelah ekspirasi volume tidal normal. FRC = ERV + RV. Besarnya berkisar 2400 ml.

Kapasitas inspirasi (IC) = jumlah udara maksimal yang dapat diinspirasi setelah ekspirasi normal. IC = VT + IRV. Nilai normalnya sekitar 3600 ml.

Volume cadangan inspirasi (IRV) = jumlah udara yang dapat diinspirasi secara paksa sesudah inspirasi volume tidal normal.

Volume cadangan ekspirasi (ERV) = jumlah udara yang dapat diekspirasi secara paksa sesudah ekspirasi volume tidal normal.5. Volume Dinamis Paru-paru

FVC (Forced Vital Capacity) merupakan volume udara maksimum yang dapat dihembuskan secara paksa/kapasitas vital paksa yang umumnya dicapai dalam 3 detik, normalnya 4 liter dan FEV1 ( Forced Expired Volume in one second) merupakan volume udara yang dapat dihembuskan paksa pada satu detik pertama normalnya 3,2 liter adalah parameter dalam menentukan fungsi paru. Spirogram normal yang menunjukkan FVC, FEV1, dan FEF25 75 %

Cara Kerja

I. Persiapan

1. Isi bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian. Gunakan pegangan tangan di samping bejana untuk membawa bejana.

2. Tekan sungkup putih perlahan-lahan ke bawah untuk meyakinkan perempatannya di dasar bejana biru.

3. Masukkan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel. Selalu gunakan pipa mulut disposable yang baru setiap pergatian OP.4. Tempatkan garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala, dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis penunjuk.

5. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan pangkal lengan skala.II. Cara Pengukuran

1. Pakai penjepit hidung

2. Pengukuran TV (Volume Tidal) OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.

3. Nafas biasa

4. Pengukuran TV + ERV OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.

5. Nafas biasa

6. Pengukuran VC, OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.

Hasil Pengamatan :OP 1

Yesika, 18 tahun

TV600

TV + ERV1200

VC1600

ERV = (TV + ERV) - TV600

IRV = VC-(TV+ERV)400

FRC = ERV + 12001800

RV tidak dapat dihitung.Hasil dengan menggunakan spirometri digital :

OP 1

Yesika, 18 tahun

166,8 cm, 53 kg, TD 110/90, nadi 76/menit, suhu 36,5, nafas 21/menit

TV500

TV + ERV1460

VC2250

ERV = (TV + ERV) - TV960

IRV = VC - (TV+ERV)790

FRC = ERV + 12002160

Kesimpulan

Melalui hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa spirometer dapat mengukur paru seperti volume tidal dan kapasitas paru seperti kapasitas total paru-paru. Dengan pengecualian volume residu dan kapasitas yang meliputinya, semua nilai volume paru dapat dihitung dengan spirometer. Setiap orang memiliki volume dan kapasitas yang berubah-ubah. Volume dan kapasitas ini berubah-ubah tergantung dari tinggi badan, uisa, jenis kelamin, dan latihan fisik. Spirometer terdiri dari suatu ruang terbalik yang diliputi air. Seorang bernafas ke dalam dan ke luar ruang itu, dengan demikian menggerakan sebuah penunjuk yang menggambarkan besarnya perubahan volume yang sesuai. Pergerakan ini direkam sebagai spirogram. Hasil pengamatan pada OP yang kami lakukan, disimpulkan bahwa OP dalam keadaan normal.PAGE 6