praktikum resonansi bunyi 2
-
Upload
alexander-dicky -
Category
Documents
-
view
171 -
download
2
description
Transcript of praktikum resonansi bunyi 2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Resonansi adalah proses bergetarnya pada suatu benda yang terjadi
karena pengaruh benda lain dan syarat terjadinya resonansi itu adalah memiliki
frekuensi alamiah yang sama dengan frekuensi getaran (Octa, 2010).
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu
medium pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan mediumnya
(Riya, 2010).
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi adalah agar
praktikan dapat menentukan kecepatan bunyi di udara pada suhu kamar.
Tujuan dari Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi adalah untuk
menentukan kecepatan bunyi di udara pada suhu kamar dengan pengukuran
panjang gelombang frekuensi yang telah ditentukan.
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 17 Oktober 2011, pada pukul 06.30-08.30 WIB. Bertempat di
Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Brawijaya Malang.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Getaran
Getaran adalah gerak bolak-balik secara berkala melalui suatu titik
kesetimbangan. Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu
benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak-balik secara berkala melalui
titik kesetimbangan (Arief, 2011).
Getaran adalah gerak bolak-balik yang ada disekitar titik kesetimbangan
dimana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu
getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak-balik penuh (Godam64, 2007).
2.2 Gelombang
2.2.1 Pengertian Gelombang
Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium.
Pada gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium
perantara. Satu gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak
antara lembah dan bukit (gelombang transversal) atau menghitung jarak antara satu
rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rapat gelombang
adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik (Riyn, 2011).
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambatkan energi
dari pangkal gelombang menuju ujung. Gelombang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari kita. Misalnya gelombang sinar matahari, gelombang bunyi, gelombang radio.
Gelombang memiliki banyak manfaat dalam kehiduopan sehari-hari kita. Tanpa
gelombang dunia tidak akan semaju seperti sekarang, karena dari gelombang sinyal
kita mendapatkan informasi dari berbagai media (Frengky, 2010).
2.2.2 Jenis-jenis Gelombang
2.2.2.1 Jenis-jenis Gelombang Berdasarkan Arah Rambatnya
Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus
terhadap arah rambatnya. Contoh : gelombang pada tali, gelombang permukaan air,
gelombang cahaya (Riyn, 2011).
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah rambatnya tegak
lurus dengan arah getarnya (Frengky, 2010).
(Eriafuji, 2010).
Gelombang Longitudinal
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau
berimpit dengan arah rambatnya. Contohnya gelombang bunyi dan gelombang pada
pegas (Riyn, 2011).
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
dengan arah getarnya (Frengky, 2010).
(Wimar, 2009)
2.2.2.2 Jenis-jenis Gelombang Berdasarkan Amplitudonya
Gelombang Berjalan
Gelombang yang amplitudo dan fasenya sama disetiap titik yang dilalui
gelombang (Riyn, 2011).
Gelombang berjalan adalah gelombang yang panjang amplitudonya
selalu sama (Frengky, 2010).
(Post IPA, 2009)
Gelombang diam (stasioner)
Gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah (tidak sama) disetiap titik
yang dilalui gelombang (Riyn, 2011).
Gelombang diam (stasioner) adalah gelombang yang panjang amplitudonya
berubah-ubah (Frengky, 2010).
(Niris, 2011)
2.2.2.3 Jenis-jenis Gelombang Berdasarkan Medium Perambatanya
Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang di dalam perambatannya
memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang
mekanik (Riyn, 2011).
Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk
merambat (Frengky, 2010).
(indah, 2011)
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang di dalam perambatannya
tidak memerlukan medium perantara. Contohnya sinar gamma (y), sinar X, sinar
ultra violet, cahaya tampak, inframerah, gelombang radar, gelombang TV,
gelombang radio (Riyn, 2011).
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan
medium untuk merambat (Frengky, 2010).
(Langit biru, 2010).
2.3 Bunyi
Bunyi adalah bahan terpenting dalam musik. Bunyi berasal dari sumber
bunyi, yang digetarkan oleh tenaga atau energi. Kemudian getaran tersebut oleh
pengantar diantarkan atau dipancarkan keluar. Dan bila getaran ini sampai ditelinga
kita, barulah kita dapat mendengarkannya (Shvong, 2011).
Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang merambat secara
perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat perantara serta ditimbulkan
oleh sumber bunyi yang mengalami getarran. Apabila sebuah senar gitar kita petik
maka akan terjadi getaran pada senar gitar yang menimbulkan bunyi. Jika senar
dawai gitar tersebut kita pegang maka getaran dan bunyi pada senar akan hilang
(Godam, 2011).
2.4 Aplikasi Gelombang Bunyi Dibidang Perikanan dan Kelautan
Penggunaan gelombang bunyi pada alat tangkap paying terhadap ikan
perairan pipah kabupaten Tulung Agung, perlakuan yaitu pengoprasian alat tangkap
dengan menggunakan alat bantu gelembung suara tanpa alat bantu gelembung
suara, pada penggunaan alat bantu gelembung suara menghasilkan yang lebih baik
dari pada alt tangkap tanpa alat bantu gelembung suara (Hayabusa, 2011).
Electrofish (EF888) merupakan alat pemanggil ikan dengan menggunakan
gelembung suara yang membuat ikan berkumpul menuju ke titik gelembung suara.
Alat ini telah diuji cobakan dan telah mendapatkan sertifikat dari BBPPI (Balai Besar
Pengembangan Penangkapan Ikan) Semarang. Dengan ukuran yang kecil dan
ringan serta mudah dalam penggunaan, alat ini dapat pula digunakan disegala
kondisi air (asin dan tawar). Respon dari costumer yang telah menggunakan alat ini
sangat puas sekali akan fungsinya dan layanan purna jual (Yukom, 2011).
3. METODOLOGI
3.1 Alat dan Funngsi
Alat yang digunakan dalam praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi Bunyi
adalah sebagai berikut:
Tabung Resonansi : Untuk mengamati resonansi bunyi yang terjadi
Meteran : Untuk menandai L1 dan L2
Teko : Sebagai wadah air
Pipa/Selang : Untuk menyalurkan air dari teko ke tabung
resonansi
Garpu Tala : Untuk membuat getaran dalam frekuensi tertentu
(512Hz , 341,3Hz, 426,6Hz)
Alat Pemukul : Untuk mengukur garpu tala
Jangka Sorong : Untuk mengukur diameter tabung resonansi
Nampan : Sebagai tempat alat
3.2 Bahan dan Fungsi
Bahan yang digunakan dalam Praktikum Fisika Dasar tentang Resonansi
Bunyi adalah sebagai berikut :
Air : Sebagai media atau medium rambatan bunyi
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Skema Kerja Resonansi Bunyi
Diukur diameter tabung resonansi
Diisi air (jangan tumpah) sampai mendekati
permukaan bibir tabung resonansi
Diambil garpu tala yang diketahui frekuensinya
(512 Hz, 426,6 Hz, 341,3 Hz) lalu dipukulkan
didekat mulut tabung
Diturunkan bak (penampang air) sampai
terdengar pergeseran bunyi
Diukur panjang antara ujung atas pipa dan tinggi
permukaan (L1)
Diulang beberapa kali untuk memastikan
Dilakukan perlakuan tersebut pada semua garpu
tala
Diamati dan dicatat hasilnya
Hasil
3.3.2 Skema Kerja Garpu Tala 512 Hz
Disiapkan garrpu tala 512 Hz dan tabung
resonansi
Diisi air pada teko
Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut
tabung
Didengar bunyi dan dicatat panjang L1
Diulang dan diukur panjang sebagai L2
Dicatat
3.3.3 Skema Kerja Garpu Tala 426,6 Hz
Disiapkan garpu tala 426,6 Hz dan tabung resonansi
Diisi air pada teko
Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut tabung
Didengar bunyi dan dicatat panjang L1
Diulang dan diukur panjang sebagai L2
Dicatat
3.3.4 Skema Kerja Garpu Tala 341,3 Hz
Hasil
Hasil
Disiapkan garrpu tala 341,3 Hz dan tabung
resonansi
Diisi air pada teko
Garpu tala dipukul dan diletakkan pada mulut
tabung
Didengar bunyi dan dicatat panjang L1
Diulang dan diukur panjang sebagai L2
Dicatat
4. PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Data Hasil Pengamatan
Frekuensi
(Hz)
L1 (cm)
A B C A
512 Hz 11 15 14 15
426,6 Hz 18 19 18 21
341,3 Hz 72 22 24 82
V2 (m/s)
A B C102,4 363,52 353,28 846,12
119,4 349,8 341,28 938,51
372,01 354,9 361,7 1610,8
SX1 SX2 I1 I2 K1
25,42 85,38 9,01% 31,26% 90,99%
5,68 75,41 1,81% 27,9% 98,19%
198,8 4,9 37,02% 1,35% 62,98%
4.1 Analisa Data
Frekuensi
(Hz)
L1 (cm)
A B C A
512 Hz 11 15 14 15
Hasil
426,6 Hz 18 19 18 21
341,3 Hz 72 22 24 82
V2 (m/s)
A B C102,4 363,52 353,28 846,12
119,4 349,8 341,28 938,51
372,01 354,9 361,7 1610,8
SX1 SX2 I1 I2 K1
25,42 85,38 9,01% 31,26% 90,99%
5,68 75,41 1,81% 27,9% 98,19%
198,8 4,9 37,02% 1,35% 62,98%
1 = λ1 x f
2 = λ2 x f
K1 = 100% - I
K2 = 100% - I
Hp1 (V
Hp2 (V
Hp1 (V
Hp2 (V
Rumus :
4.1.1 Data Perhitungan
Frekuensi 512 Hz
= 0,44 λ = 0,60
λ = 0,2 λ = 0,71
1A = λ f
= 0,44 x 512
= 225,28
1B = λ f
= 0,60 x 512
= 307,20
2A = λ f
= 0,2 x 512
= 102,4
2B = λ f
= 0,71 x 512
= 363,52
= 282,05
= 29124,83
= 8183,01
=
= 25,42
=
= 9,01%
K1 = 100% - I1
= 100% - 9,01%
= 90,99%
Hp1 (V1) =
= 25,42 + 846,17
= 871,59
Hp2 (V1) =
= 25,42 – 846,17
= -20,75
Frekuensi 426,6 Hz
= 0,72 λ = 0,76
λ = 0,28 λ = 0,82
1A = λ f
= 0,72 x 426,6
= 307,15
1B = λ f
= 0,76 x 426,6
= 349,8
2A = λ f
= 0,28 x 426,6
= 119,4
2B = λ f
= 0,82 x 426,6
= 349,8
= 312,8
= 270,16
= 22728,5
= 6342,5
=
= 5,68
=
= 1,81%
K1 = 100% - I1
= 100% - 1,81%
= 98,19%
Hp1 (V1) =
= 5,68 + 31,28
= 318,48
Hp2 (V1) =
= 5,68 – 31,28
= -712
Frekuensi 341,3 Hz
= 2,88 λ = 0,88
λ = 1,09 λ = 1,04
1A = λ f
= 2,88 x 341,3
= 982,9
1B = λ f
= 0,88 x 341,3
= 300,3
2A = λ f
= 1,09 x 341,3
= 372,01
2B = λ f
= 1,04 x 341,3
= 354,9
= 536,9
= 362,8
= 84,82
= 62,41
=
= 1988
=
= 37,02%
K1 = 100% - I1
= 100% - 37,02%
= 62,98%
Hp1 (V1) =
= 198,8 + 536,9
= 735,7
Hp2 (V1) =
= 198,8 – 536,9
= -338,1
4.4 Analisa Prosedur
Sebelum melaksanakan praktikum, hal yang harus dilaksanakan adalah
menyiapkan alat dan bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum fisika dasar
tentang resonansi bunyi ini adalah tabung resonansi yang digunakan untuk mencari
dengungan atau resonansi bunyi. Dalam praktikum ini menggunakan 3 garpu tala
dengan frekuensi 512 Hz, 426,6 Hz, dan 341,3 Hz. Alat pemukul untuk memukul
garpu tala, jangka sorong untuk mengukur diameter tabung resonansi, meteran
untuk mengukur L1 dan L2, selang untuk mengalirkan air dari teko ke tabung reaksi.
Teko sebagai tempat penampung air dari tabung resonansi dan nampan sebagai
tempat alat dan bahan, sedangkan bahan yang digunakan adalah air sebagai
medium perambatan bunyi.
Selanjutnya setelah menyiapkan alat dan bahan semuanya. Kita harus
mengukur diameter tabung resonansi dengan jangka sorong. Lalu diisi air (jangan
sampai tumpah) sampai mendekati permukaan bibir tabung resonansi. Lalu diambil
garpu tala yang sudah diketahui frekuensinya 512 Hz, 426,6 Hz, dan 341,3 Hz Lalu
dipukulkan dengan pemukul dan langsung didekatkan dengan mulut tabung
resonansi. Lalu secara satu persatu diturunkan teko yang digunakan untuk
menampung air sampai terdengar pengerasan bunyi. Setelah terdengar bunyi lalu
diukur panjang antara ujung atas pipa dan tinggi permukaan (L1). Diulang beberapa
kali untuk memastikan lagi. Dan diulang seperti itu lagi untuk menentukan titik
resonansi selanjutnya. Dan dilakukan untuk semua garpu tala. Serta amati dan catat
hasilnya.
Pada garpu tala dengan frekuensi 512 Hz. Hal pertama yang dilakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan terutama garpu tala 512 Hz dan tabung resonansi. Lalu
isi air pada tabung resonansi dan siapkan teko untuk menampung air. Lalu pukul
garpu tala dengan alat pemukul dan dekatkan garpu tala dengan mulut tabung
resonansi. Ulang seperti itu hingga terdengar bunyi sambil menurunkan teko secara
perlahan. Setelah terdengar bunyi catat panjang antar ujung atas pipa dengan tinggi
permukaan (L1). Lakukan sekali lagi dan catat pengukuran panjangnya sebagai L2.
Lalu catat hasilnya.
Pada garpu tala dengan frekuensi 426,6 Hz. Hal pertama yang dilakukan
adalah menyiapkan alat dan bahan terutama garpu tala 426,6 Hz dan tabung
resonansi. Lalu isi air pada tabung resonansi dan jangan sampai tumpah. Dan
siapkan teko untuk menampung air. Lalu pukul garpu tala dengan alat pemukul dan
dekatkan garpu tala dengan mulut tabung resonansi. Ulang seperti itu hingga
terdengar bunyi sambil menurunkan teko secara perlahan, setelah terdengar bunyi
catat panjang antar ujung atas pipa dengan tinggi permukaan (L1). Lakukan sekali
lagi dan catat pengukuran panjangnya sebagai L2. Lalu catat hasilnya.
Pada garpu tala dengan frekuensi 341,3 Hz. Hal pertama yang dilakukan
adalah menyiapkan alat dan bahan terutama garpu tala 341,3 Hz dan tabung
resonansi. Lalu isi air pada tabung resonansi. Dan jangan sampai tumpah. Dan
siapkan teko untuk menampung air. Lalu pukul garpu tala dengan alat pemukul dan
dekatkan garpu tala dengan mulut tabung resonansi. Ulang seperti itu hingga
terdengar bunyi sambil menurunkan teko secara perlahan. Setelah terdengar bunyi
catat panjang antar ujung atas pipa dengan tinggi permukaan (L1). Lakukan sekali
lagi dan catat pengukuran panjangnya sebagai L2. Lalu catat hasilnya.
4.4 Analisa Hasil
Dalam praktikum fisika dasar tentang resonansi bunyi yang telah dilaksanakan
didapat hasil dari tiga garpu tala frekuensi 512 Hz, didapat L1 pada 11 cm, 15 cm dan
14 cm. Untuk L2 pada 15 cm, 53 cm dan 52 cm. Pada garpu tala 426,6 Hz didapat L1
pada 18 cm, 19 cm dan 18 cm. Untuk L2 didapat 82 cm, 18 cm dan 80 cm. Pada
garpu tala 341,3 Hz didapat L1 = 72 cm, 22 cm dan 24 cm; L2 = 82 cm, 78 cm dan 80
cm
Pada perhitungan yang dilakukan garpu tala dengan frekuensi 512 Hz
didapatkan V1 = 225,28 m/s, 307,20 m/s dan 286,72 m/s. Untuk V2 = 102,4 m/s,
363,52 m/s, dan 353,28 m/s. Setelah itu dicarikan rata-ratanya, dihasilkan = 846,12
m/s dan = 819,2 m/s. Untuk = 3877,15 dan untuk = 43743,08. Ralat mutlak untuk =
25,42 dan = 85,38. Ralat Nisbi I1 = 9,01% dan I2 = 31,26%. Untuk K1 = 90,99% dan
K2 = 68,74%. Hasil pengamatan untuk V1 adalah HP1 = 871,59 dan HP2 = -20,7 dan
untuk V2 adalah HP1 = 358,44 dan HP2 = -187,68.
Pada perhitungan yang dilakukan garpu tala dengan frekuensi 426,6 Hz
didapatkan V1 = 307,15 m/s, 324,21 m/s dan 307,15 m/s. Untuk V2 = 119,4 m/s,
349,8 m/s, dan 341,28 m/s. Setelah itu dicarikan rata-ratanya, dihasilkan = 938,51
m/s dan = 810,48 m/s. Untuk = 193,9 dan untuk = 34129,05. Ralat mutlak untuk =
5,68 dan = 75,41. Ralat Nisbi I1 = 1,81% dan I2 = 27,9%. Untuk K1 = 98,19% dan K2
= 72,1%. Hasil pengamatan untuk V1 adalah HP1 = 318,48 dan HP2 = -7,12 dan
untuk V2 adalah HP1 = 345,57 dan HP2 = -194,75.
Pada perhitungan yang dilakukan dengan garpu tala dengan frekuensi 341,3
Hz didapatkan V1 = 982,9 m/s, 300,3 m/s dan 324,9 m/s. Untuk V2 = 372,01 m/s,
354,9 m/s, dan 361,7 m/s. Setelah itu dicarikan rata-ratanya, dihasilkan = 1610,8
m/s dan = 1088,6 m/s. Untuk = 237142,93 dan untuk = 148,44. Ralat Nisbi I1 =
37,02% dan I2 = 1,33%. Untuk K1 = 62,98% dan K2 = 98,65%. Hasil pengamatan
untuk V1 adalah HP1 = 735,7 dan HP2 = -338,1 dan untuk V2 adalah HP1 = 367,7 dan
HP2 = -357,9.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
Bentuk dari gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu
medium
Bunyi adalah salah satu bentuk energi, bunyi yang kita dengar berasal dari sumber
bunyi
Resonansi merupakan peristiwa ikut bergetarannya suatu benda karena benda lain
yang bergetar pada frekuensi yang sama
Jenis gelombang ada 2
1. gelombang transversal
2. gelombang longitudinal
Garpu tala 512 Hz diperoleh
L1 = 11 cm, 15 cm dan 14 cm, L2 pada 15 cm, 53 cm dan 52 cm.
V1 = 225,28 m/s, 307,20 m/s, 286,72 m/s; V2 = 102,4 m/s, 363,52 m/s, 353,28 m/s, =
846,12 m/s, = 819,2 m/s; = 3877,15, = 43743,08; Ralat multak = 25,42; = 85,38;
Ralat nisbi I1 = 9,01%, I2 = 31,26%; K1 = 90,99%, K2 = 68,74%. (V1) HP1 = 871,59,
HP2 = -20,7, (V2) HP1 = 358,44, HP2 = -187,68.
Garpu tala 426,6 Hz diperoleh
L1 = 18 cm, 19 cm dan 18 cm; L2 = 82 cm, 18 cm dan 80 cm
V1 = 307,15 m/s, 324,21 m/s dan 307,15 m/s; V2 = 119,4 m/s, 349,8 m/s, 341,28 m/s;
= 938,51 m/s dan = 810,48 m/s; = 193,9, = 34129,05; Ralat mutlak = 5,68, = 75,41;
Ralat nisbi I1 = 1,81%, I2 = 27,9%; K1 = 98,19% dan K2 = 72,1%; (V1) HP1 = 318,48,
HP2 = -7,12, (V2) HP1 = 345,57, HP2 = -194,75.
Garpu tala 341,3 Hz diperoleh
L1 = 72 cm, 22 cm dan 24 cm; L2 = 82 cm, 78 cm dan 80 cm
V1 = 982,9 m/s, 300,3 m/s dan 324,9 m/s; V2 = 372,01 m/s, 354,9 m/s, 361,7 m/s; =
237142,93, = 148,44; Ralat mutlak = 198,8 dan = 4,9; Ralat nisbi I1 = 37,02%, I2 =
1,55%; K1 = 62,98% dan K2 = 90,65%; (V1) HP1 = 735,7, HP2 = -338,1, (V2) HP1 =
367,7, HP2 = -357,9.
5.2 Saran
Praktikum yang membutuhkan banyak kesabaran, untuk para asisten agar
membimbing para praktikannya dan untuk para praktikan agar mempelajari dan
memahami materi praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Arief. 2011. Getaran. http://ariefkristanta.wordpress.com/belajar.online/getaran. Diakses
pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.30 WIB.
Eria fuji kitami, 2010. Gambar gelombang transversal. http://eriafujikitami.blogspot.com.
Diaskes tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 17.00.
Frengky. 2010. Gelombang.
http://harikumasakini.blogspot.com/2010/8/gelombang.dan.jenisnya.htmlDiakses
pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.30 WIB.
Godam 64. 2007. Getaran.
http://organisasi.org/pengertian.bunyi.dan.kecepatan.bunyi.pengetahuan.pendidikan.
dasar.mengenai.bunyi.ilmu.sain.fisika. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada
pukul 16.50 WIB.
Hayabusa. 2011. Aplikasi gelombang di bidang perikanan.
http://resonansi.hayabusa.blogspot.com/ Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011.
Pada pukul 16.40 WIB.
Indah, 2011. Gambar gelombang mekanik. http://indahvelvia.blogspot/gelombang-
mekanik/12/2011.html. diakses pada hari senin tanggal 17 Oktober 2011. Pada
pukul 14.00 WIB.
Langit biru, 2010. Gambar gelombang elektromagnetik.
http://langitbiru89multiply.com/journal/item/30/duniadanwarnawarnonya&show-
intensitia=i&u+/journal/item.html. diakses pada hari senin tanggal 17 oktober 2011.
Pada pukul 18.45 WIB.
Niris, 2011. Gambar gelombang diam.
http://nirisyoungscientist.blogspot.com/2011/03/gejala-gelombang.html. diakses
pada hari senin tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 12.30 WIB.
Octa, 2010. Resonansi. http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-fisikadasar.pdf.
diakses senin 17 Oktober 2011. Pada pukul 20.00 WIB.
Post IPA 2,2009. Gambar gelombang berjalan.
http://postipa2.blogspot.com/2009/11/gelombangberjalan.html. diakses tanggal 17
Oktober 2011. Pada pukul 13.00 WIB.
Riya, 2010. Gelombang. http://nakerfans.pemd-diy.go.id/index2php?option=content.pdff.
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 20.30 WIB.
Ryin. 2011. Gelombang. http://ryin.multiply.com/journal/item/47. Diakses pada tanggal 17
Oktober 2011. Pada pukul 16.30 WIB.
Shvong. 2011. Bunyi. http://id.shroong.com/books/1926402.pengertian.bunyi. Diakses
pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.20 WIB.
Wimar-wimar, 2009. Gambar gelombang longitudinal.
http://wimar-wimar.blogspot.com/2009/011/gelombang-longitudinal.html. diakses
tangga 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.00 WIB.
Yucom. 2011. Aplikasi gelombang dibidang perikanan. http://yucom.biz.com/news.
Diakses pada tanggal 17 Oktober 2011. Pada pukul 16.50 WIB.