Praktikum REDOKS Delya 2003

11
Disusun oleh : Nama Anggota Kelompok : Dyah Pralampita Cintantya Delya Emirza Sultan Ika Fatimah Rheza Raditya Teuku M. Faisal Kelas : XII IPA 2

description

edasda

Transcript of Praktikum REDOKS Delya 2003

Disusun oleh :Nama Anggota Kelompok : Dyah Pralampita Cintantya

Delya Emirza Sultan

Ika Fatimah

Rheza Raditya

Teuku M. Faisal

Kelas : XII IPA 2SMA NEGERI 31 JAKARTAKata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sebagai pencipta dan pemelihara alam semesta, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun Laporan Praktikum kimia tentang Redoks yang dimaksudkan agar para pembaca dan kami sendiri menjadi lebih memahami . Uraian dalam laporan makalah ini kami susun berdasarkan buku dan sumber website yang relevan dengan topik tersebut.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila pada laporan ini terdapat tulisan yang tidak berkenan dan terdapat kekurangan-kekurangan lainnya karena kami sadar bahwa manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan.

Akhirkatakamiucapkanterimakasihkepada teman - teman yang telah berperan serta dalam pembuatan laporan ini . Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan menerima segala kritik & saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Sekian dari kami. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Teruslah berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan berfikir baik, logis, dan sistematis.

Jakarta, 6 Oktober 2013 Tim PenyusunBAB I

PendahuluanReaksi kimia adalah suatu reaksi antarasenyawa kimiaatauunsur kimiayang melibatkan perubahan struktur darimolekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusanikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil (produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukanenergi(reaksiendotermal) atau melepaskanenergi(reaksieksotermal).Ciri ciri reaksi kimia:- Terbentuknya endapan- Terbentuknya gas- Terjadinya perubahan warna- Terjadinya perubahan suhu atau temperaturRedoks sering dihubungkan dengan terjadinya perubahan warna lebih sering dari pada yang diamati dalam reaksi asam-basa. Reaksi redoks melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi perubahan bilangan oksidasi dari dua atau lebih unsurdari reaksi kimia. Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan dari persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat yang dipertukarkan dalam reaksi redoks sering kali lebih dari satu. Sama halnya dengan persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus disetimbangkan dari segi muatan dan materi, penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan dengan mudah sedangkan penyeimbangan muatan agak sulit. Karena itu perhatian harus dicurahkan pada penyeimbangan muatan. Muatan berguna untuk menentukan faktor stoikiometri. Menurut batasan umum reaksi redoks adalah suatu proses serah terima elektron antara dua system redoks (Rivai, 1995).Dalam sejarahnya istilah oksidasi diterapkan untuk proses-proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian penangkapan hidrogen juga disebut reduksi, sehingga kehilangan hidrogen harus disebut oksidasi. Sekali lagi reaksi-reaksi lain dimana baik oksigen maupun hidrogen tidak ambil bagian belum dapat dikeolmpokkan sebagai oksidasi atau reduksi sebelum didefinisikan oksidasi dan reduksi yang paling umum, yang didasarkan pada pelepasan dan pengambilan elektron. Dengan melihat contoh-contoh reaksi dari reaksi redoks , dapat ditarik kesimpulan umum dan dapatlah didefinisikan okdidasi dan reduksi dengan cara berikut. Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatka hilangnya satu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif. Suatu zat pengoksidasi adalah yang memperoleh elektron, dan dalam proses itu zat itu direduksi. Definisi oksidasi ini sangat umum, karena itu berlaku juga untuk proses dalam zat padat, lelehan maupun gas. Sedangkan reduksi sebaliknya adalah suatu proses yang mengakibatkan diperolehnya satu elektron atau lebih zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan oksidasi berubah menjadi lebih negatif (kurang positif). Jadi, suatu zat pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini dioksidasi. Definisi reduksi ini juga sangat umum dan berlaku juga untuk proses dalam zat padat, leleham maupun gas (Shevla,1979).Partikel (unsur, ion, atau senyawa) yang dapat mengokdidasi partkel lain disebut pengoksidasi, tetapi ia sendiri tereduksi. Sebaliknya partikel yang mereduksi partikel lain disebut pereduksi, tetapi ia sendiri teroksidasi. Reaksi redoks dapat terjadi bila suatu pengoksidasi bercampur dengan zat lain yang dapat teroksidasi, atau perediksi bercampur dengan zat yang dapat tereduksi. Dari perubahan masing-masing dapat ditetukan pereaksi dengan hasil reaksi beserta koefisiennya masing-masing (Syukri,1999).Redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Setiap reaksi redoks terdiri atas reaksi-reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang ditandai kenaikan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi kimia yang ditandai penurunan bilangan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya elektron diberikan kepada atom yang lain yang keelektronegatifannya lebih besar. Jika kedua atom diberikan maka atom yang keelektronegatifannya lebih kecil lebih positif sedangkan atom yang keelektronegatifannya lebih besar memiliki bilangan oksidasi negatif (Dogra, 1998).Perubahan penting yang terjadi dalam suatu reaksi reduksi-oksidasi paling mudah terlihat dengan cara memisahkan reaksi reaksi keseluruhan ke dalam dua setengah reaksi. Dalam setengah-reaksi oksidasi atom-atom tertentu mengalami peningkatan bilangan oksidasi, dan elektron tampak pada sebelah kanan persamaan setengah-reaksi. Dalam setengah reaksi reduksi, bilangan oksidasi dari atom-atom tertentu menurun, dan elektron pada sebelah kiri dari persamaan reaksi. Dalam suatu persamaan oksidasi reduksi keselurahan, jumlah elektron yang sama harus tampak dalam masing-masing persamaan setengah reaksi. Ketentuan ini merupakan dasar dari persamaan keseimbangan oksidasi-reduksi (Petrucci, 1985).BAB II

Penelitian dan Pembahasan

A. Tujuan

Untuk mengetahui reaksi oksidasi reduksi Dapat menentukan zat yang teroksidasi dan zat yeng tereduksi Dapat menentukan potensial sel dari sel elektrokimia Dapat memilih logam yang digunakan sebagai katoda dan logam yang digunakan sebagai anoda dalam sel elektrokimiaB. Teori

Reaksi redoks ( reduksi dan oksidasi ) terjadi secara bersamaan. Zat-zat reaktan yang menerima elektron berarti mengalami reduksi, sedangkan reaktan yang melepaskan elektron berarti mengalami oksidasi. Zat yang mengalami oksidasi mengalami kenaikan biloks ( bilangan oksidasi ), dan zat yang mengalami reduksi mengalami penurunan biloks. Air merupakan elektrolit lemah yang dapat terionisasi menghasilkan ion H+ dan ion OH-. Bila logam bereaksi dengan air, sebagian ada yang larut ( mampu mendesak ion H+ dari air ), dan sebagian lagi tidak dapat larut. Demikian pula halnya dengan reaksi logam dengan larutan lain, misalnya larutan HCl, HNO3dan lain-lain.C. Alat dan bahan- Tabung Reaksi

- Logam Al, Cu, Mg dan Zn- Rak tabung

- Larutan HCl 1 M- Pipet tetes

- Larutan CuSO4 1 M- Gelas kimia- Ampelas

- Gunting

D. Cara Kerja1. Gunting logam- logam bahan praktikum masing-masing sebanyak 2 potong. Ampelas permukaannya hingga bersih.2. Sediakan 4 tabung reaksi dan masukkan 1 potongan tiap logam tadi kedalam tiap tabung berturut-turut : Cu, Mg, Al, dan Zn. 3. Tambahkan larutan CuSO4 ke dalam masing-masing tabung. Amati dan catat perubahan yang terjadi.4. Tuangkan ke dalam 4 tabung reaksi yang lain masing-masing sebanyak larutan HCl 1 M. Kemudian tambahkan ke dalam masing-masing tabung tersebut 1 potongan logam tadi secara berturut-turut : Cu, Mg, Al, dan Zn. Amati dan catat perubahan yang terjadi di dalam tabung.E. Hasil Percobaan

LogamLarutan HCl 1MLarutan CuSO4 1M

AlGelembung sedikitTidak Bereaksi

MgBereaksi, Mg habis ditambah panasBereaksi (endapan dan berubah warna merah bata)

CuTidak BereaksiTidak Bereaksi

ZnBereaksi/berubah warna, bergelembungBereaksi (endapan dan berubah warna)

F. Pertanyaan 1. Sebutkan logam logam yang dapat bereaksi dengan HCl dan tulis persamaan reaksinya.

2. Sebutkan logam logam yang dapat bereaksi dengan CuSO4 dan tulis persamaan reaksinya.

Jawaban

1. Alumunium, Magnesium, Seng

2. Magnesium dan Seng

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

Lampiran