praktikum peredaran darah tepi.doc

13
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PEREDARAN DARAH TEPI Disusun oleh Kelompok B3 Nama NIM Tanda tangan Keterangan Yolanda Kesuma 102011048 Ketua Kelompok Inge Pradita 102010234 Anggota Fauzan Fidadi P. 102010161 Anggota Selly Gloria Lengkong 102011134 Anggota Viboy 102011173 Anggota Octaviana D. A. P. 102011229 Anggota Ivan M. Kurnia 102011317 Anggota Irine Damayanti 102011347 Anggota Wega Nanda M. 102011417 Anggota

Transcript of praktikum peredaran darah tepi.doc

Page 1: praktikum peredaran darah tepi.doc

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

PEREDARAN DARAH TEPI

Disusun oleh

Kelompok B3

Nama NIM Tanda tangan Keterangan

Yolanda Kesuma 102011048 Ketua Kelompok

Inge Pradita 102010234 Anggota

Fauzan Fidadi P. 102010161 Anggota

Selly Gloria Lengkong 102011134 Anggota

Viboy 102011173 Anggota

Octaviana D. A. P. 102011229 Anggota

Ivan M. Kurnia 102011317 Anggota

Irine Damayanti 102011347 Anggota

Wega Nanda M. 102011417 Anggota

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

2012

Page 2: praktikum peredaran darah tepi.doc

Peredaran Darah Tepi

Alat yang diperlukan :

1. Sfigmomanometer

2. 2 buah Waskom :

- berisi air panas (42ºC-45ºC)

- berisi air es

3. Jarum suntik yang steril (suci hama)

4. Mistar

Tujuan :

1. Untuk mengetahui pengukuran darah vena dengan cara tak langsung dan

langsung.

2. Untuk mengetahui pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena.

3. Untuk mengetahui peredaran darah kulit pada vasodilatasi aktif kapiler dan

vasodilatasi pasif kapiler.

Landasan Teori

SIRKULASI VENA

Aliran darah melalui pembuluh darah, termasuk vena, terutama ditimbulkan

oleh kerja pompa jantung. Namun, aliran vena dibantu oleh denyut jantung,

peningkatan tekanan negatif intra toraks selama inspirasi, dan kontraksi otot rangka

yang menekan vena (pompa otot).

Tekanan dan Aliran Vena

Tekanan di venula adalah 12-18 mmHg. Tekanan ini terus menurun di vena yang

lebih besar sampai sekitar 5,5 mmHg di vena besar luar toraks. Tekanan di vena besar

di tempat masuknya vena tersebut ke dalam atrium kanan (tekanan vena sentral) rata-

rata 4,6 mmHg tetapi berfluktuasi dengan pernapasan dan kerja jantung.

Tekanan vena perifer, seperti tekanan arteri dipengaruhi oleh gravitasi.

Tekanan meningkat sebesar 0,77 mmHg untuk setiap 1 cm di bawah atrium kanan dan

2

Page 3: praktikum peredaran darah tepi.doc

menurun dengan jumlah yang sama untuk setiap 1 cm di atas atrium kanan tempat

tekanan diukur.

Saat darah mengalir dari venula ke vena besar, kecepatan rata-ratanya

meningkat seiring berkurangnya luas penampang total melintang pembuluh. Di vena-

vena besar, kecepatan aliran darah sekitar seperempat daripada kecepatan di aorta

yaitu rata-rata sekitar 10 cm/detik.

Pompa Toraks

Selama inspirasi, tekanan intrapleura turun. Tekanan negatif ini dihantarkan ke

vena besar dan dalam jumlah sedikit ke atrium sehingga tekanan vena sentral

berfluktuasi sekitar 6 mmHg selama ekspirasi sampai mendekati 2 mmHg selama

inspirasi tenang. Turunnya tekanan vena selama inspirasi membantu arus balik vena.

Saat diafragma turun saat inspirasi, tekanan intra abdomen akan meningkat, dan hal

ini juga memeras darah menuju jantung karena aliran balik vena dicegah katup vena.

Tekanan Vena di Kepala

Pada posisi berdiri, tekanan vena di bagian-bagian tubuh di atas jantung

menurun oleh gaya gravitasi. Vena leher mengempis di atas titik dengan tekanan vena

mendekati nol dan tekanan di sepanjang segmen yang kempis lebih mendekati nol dan

bukan subatmosferik. Namun, sinus dura memiliki dinding yang kaku dan tidak

kolaps. Oleh karena itu, tekanan di dalamnya pada posisi berdiri atau duduk adalah

subatmosferik.

Mengukur Tekanan Vena

Tekanan vena sentral dapat diukur secara langsung dengan memasukkan

kateter ke dalam vena besar. Umumnya, tekanan vena perifer berhubungan erat

dengan tekanan vena sentral. Jumlah tekanan vena perifer yang melebihi tekanan vena

sentral meningkat seiring dengan bertambahnya jarak dari jantung di sepanjang vena.

Normalnya, tekanan rata-rata di vena antecubiti adalah 7,1 mmHg, dibandingkan

dengan tekanan rata-rata sebesar 4,6 mmHg di vena sentral.

Perkiraan tekanan vena sentral cukup akurat dapat dibuat tanpa menggunakan

alat apapun, yaitu dengan mengukur tinggi distensi vena jugularis eksterna pada

waktu pasien berbaring dengan letak kepala sedikit di atas jantung. Jarak vertikal

3

Page 4: praktikum peredaran darah tepi.doc

antara atrium kanan dan tempat vena yang kolaps (tempat dengan besar tekanan nol)

adalah tekanan vena dalam mm darah.

Tekanan vena sentral menurun pada saat timbulnya tekanan negatif

pernapasan dan syok. Tekanan ini meningkat pada tekanan positif pernapasan,

ketegangan, peningkatan volume darah, dan gagal jantung. Pada gagal jantung

kongestif yang lanjut atau obstruktif vena kava superior, tekanan di vena antecubiti

dapat mencapai 20 mmHg atau lebih.

I. PEREDARAN DARAH VENA

A. Pembuluh darah vena lengan bawah

1. Pilihlah OP dengan pembuluh vena lengan bawah yang terlihat jelas.

2. Perhatikan dengan seksama berbagai pembuluh darah vena di permukaan

lengan bawah bagian voler OP tadi.

3. Tekanlah salah satu vena dekat siku dan perhatikanlah vena-vena yang

mengembang.

4. Pilihlah di antara beberapa vena yang mengembang itu sebuah vena yang

paling jelas tampak di permukaan dan cobalah mendorong darah di dalamnya

ke arah perifer dengan perlahan.

5. Hentikanlah tekanan pada vena di dekat siku tadi dan tekanlah sekarang salah

satu vena di dekat pergelangan tangan tangan yang jelas terlihat mengembang.

6. Kosongkanlah sebagian vena yang megembang tersebut dengan cara

mendorong darah di dalamnya ke arah sentral melalui katup dan perhatikanlah

bagian vena yang kosong itu.

7. Ulangi pengosongan seperti sub.6 di berbagai bagian pembuluh vena yang lain

di lengan bawah bagian voler OP tersebut.

8. Buatlah diagram pembuluh vena lengan bawah bagian voler dengan katup-

katupnya sesuai dengan pengamatan tadi.

Hasil Pengamatan

Terlampir

Pembahasan:

Ketika darah vena didorong ke arah perifer, timbul beberapa benjolan-

benjolan. Benjolan-benjolan yang terlihat pada permukaan kulit menunjukkan

4

Page 5: praktikum peredaran darah tepi.doc

adanya katup pada pembuluh darah vena sehingga ketika darah di dorong ke

arah perifer darah  akan terhalang oleh katup tersebut. Benjolan-benjolan

terjadi karena dorongan darah ke arah yang berlawanan dengan arah

pembukaan katup (ke arah perifer).

B. Pengaruh gaya berat pada peredaran darah vena

1. Sambil berdiri angkatlah lengan kanan saudara setinggi-tingginya dengan

sikap lurus ke atas, sedangkan lengan kiri dibiarkan menggantung lurus ke

bawah.

2. Sesudah 1 menit, gerakkanlah kedua lengan dalam keadaan tetap lurus ke

suatu tempat setinggi jantung dan bandingkanlah warna kulit kedua telapak

tangan saudara.

3. Ulangilah percobaan itu dan bandingkanlah sekarang pengembangan vena

kedua punggung tangan tersebut. Catatlah hasil pengamatan.

Hasil Pengamatan

- Bagian dorsal tangan yang dibiarkan menggantung ke bawah venanya

mengembang sedangkan tangan yang dibiarkan ke atas venanya tidak

mengembang.

- Bagian telapak tangan yang dibiarkan menggantung ke bawah terlihat

lebih merah dibandingkan dengan tangan yang diangkat ke atas.

Pembahasan:

Ketika dibandingkan, lengan kanan yang diangkat setinggi tingginya berwarna

lebih pucat jika dibandingkan dengan lengan kiri. Selain itu terlihat pembuluh

darah lengan kanan terlihat kempes atau kosong oleh sebab itu terlihat pucat.

Dengan diangkatnya lengan setinggi-tingginya akan memperbesar

pengembalian darah menuju jantung  melalui pembuluh darah vena hal yang

turut mempengaruhinya adalah adanya gaya gravitasi pada lengan kanan yang

ketika diangkat akan berada jauh di atas jantung.

5

Page 6: praktikum peredaran darah tepi.doc

C. Waktu pengisian pembuluh darah vena

1. Pasanglah sfigmomanometer pada lengan atas kanan OP yang berbaring

telentang.

2. Angkatlah lengan ini dengan sikap lurus sehingga lebih tinggi dari jantung dan

pompalah manset dengan cepat sehingga tekanan di dalam manset sedikit di

bawah tekanan diastolik (50-60 mmHg) untuk membendung vena.

3. Catatlah lama waktu pengisan vena mulai dari akhir pemompaan manset

sampai tampak dengan jelas pengembangan salah satu vena pada punggung

tangan OP.

4. Ulangilah sub 2 tetapi setelah melakukan pemompaan, gerakkalah otot-otot

lengan bawah dengan jalan membuka dan mengepalkan tangan sekuat-kuatnya

sebanyak 10 atau 20 kali.

5. Catatlah lama waktu pengisian vena sampai tampak derajat pengembangan

vena seperti sub 3.

Hasil Pengamatan :

Tanpa mengepalkan tangan : 57 detik

Dengan mengepalkan tangan : 28 detik

D. Pengukuran tekanan darah vena dengan cara tak langsung (cara gartner)

1. OP berbaring telentang di meja praktikum dengan menggantungkan salah satu

lengannya lurus ke bawah sehingga vena di punggung tangan tersebut terisi

dan mengembang.

2. Angkatlah lengan OP tetap dalam keadaan lurus perlahan-lahan ke atas

sehingga vena di punggung tangannya tepat mengosong.

3. Ukurlah jarak vertikal (dalam cm) antara vena yang mengosong di punggung

tangan dan katup trikuspidalis jantung. Jarak ini menunjukkan besar tekanan

darah vena punggung tangan dalam cm darah.

Letak katup trikuspidalis jantung :

- pada orang berbaring kira-kira dipertengahan jarak antara meja dan

sternum.

- Pada orang berdiri pada sternum di ruang interkostal ke-4.

4. Ulangilah sub 1 – sub 3 dengan kedua tungkai OP diangkat setinggi-tingginya.

5. Ulangilah sub 1 – sub 3 pada OP melakukan tindakan valsalva.

6

Page 7: praktikum peredaran darah tepi.doc

6. Ulangilah sub 1 – sub 3 pada OP yang sama tetapi pada sikap berdiri dengan

kedua lengan tergantung ke bawah.

7. Terangkan hal-hal yang menyebabkan perbedaan hasil pelbagai pengukuran

tekanan darah vena di atas.

Hasil Pengamatan :

Berbaring : 28 cmH2O

Berbaring dengan tungkai diangkat : 37 cmH2O

Berbaring dengan tindakan valsalva : 40 cmH2O

Berdiri : 23 cmH2O

II. PEREDARAN DARAH KULIT

A. Vasodilatasi aktif kapiler

1. Sediakanlah ember berisi air panas 45ºC.

2. Pasanglah manset sfigmomanometer pada lengan atas OP.

3. Hentikanlah dengan tiba-tiba aliran darah (oklusi) dalam lengan OP tersebut

dengan cara memompa manset secepat-cepatnya selama 150-175 mmHg dan

masukkanlah tangan serta setengah bagian lenga bawah ke dalam air panas

selama 3 menit.

4. Perhatikanlah perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah.

5. Hentikanlah oklusi pada lengan OP tersebut dengan menghilangkan tekanan

dalam manset.

6. Perhatikanlah sekarang perubahan warna kulit tangan dan lengan bawah.

Hasil pengamatan :

Perubahan warna kulit tangan menjadi keunguan dan setelah oklusi dihentikan

warna kulit tangan kembali seperti semula.

B. Vasodilatasi pasif kapiler

1. Pasanglah sekarang manset sfigmomanometer pada lengan yang lain dan

pompalah sampai 50-60 mmHg sehingga terjadi pembendungan (obstruksi)

2. Masukanlah tangan serta setengah lengan bawah itu ke dalam air panas 45ºC

selama 3 menit. Kemudian keluarkanlah tangan dan lengan itu dari air panas

7

Page 8: praktikum peredaran darah tepi.doc

dan perhatikanlah perubahan warna bagian kulit yang dimasukkan ke dalam

air panas dan yang tidak.

3. Hilangkanlah tekanan dalam manset dan perhatikanlah perubahan warna kulit.

Hasil Pengamatan :

Perubahan warna kulit tangan menjadi keunguan dan setelah oklusi dihentikan

warna kulit tangan kembali seperti semula.

Pembahasan :

Pada percobaan didapatkan bahwa lengan yang diangkat setinggi-tingginya

lalu diluruskan setinggi jantung memiliki warna yang lebih pucat dan pengembangan

vena lebih terlihat menonjol dibandingkan dengan lengan yang digantungkan begitu

saja. Hal ini disebabkan karena pada saat tangan diangkat, tangan mengalami

pengosongan vena (terhambatnya aliran darah vena) dan setelah tangan diluruskan

kembali, darah kembali mengisi aliran-aliran vena tersebut sehingga terlihat lebih

menonjol. Dibandingkan dengan tangan yang hanya digantungkan, aliran vena tidak

terhambat. Pada percobaan waktu pengisian vena, dengan tangan yang dikepal-

kepalkan memiliki waktu yang lebih cepat dibandingkan yang tidak. Hal ini

dikarenakan dengan mengepal-ngepalkan tangan dapat membantu kembalinya aliran

darah vena dengan cepat setelah tangan diangkat. Sedangkan, pada percobaan

pengukuran darah vena secara tidak langsung didapatkan hasil bahwa dengan

tindakan valsalva didapat hasil yang lebih tinggi daripada bernafas biasa. Hal ini

terjadi karena tindakan valsalva dapat menghambat venous return sehingga tekanan

darah vena meningkat. Hampir sama dengan pada saat OP berdiri, didapat hasil yang

jauh lebih tinggi, karena sangat menghambat venous return. Berbanding terbalik

dengan OP berbaring dan tungkai diangkat, didapat hasil yang lebih rendah. Hal ini

menandakan bahwa dengan tungkai diangkat dapat membantu memperlancar venous

return.

Pada percobaan kedua, didapatkan hasil bahwa ketika aliran darah di oklusi

dan tangan dimasukkan ke dalam air panas, warna kulit berubah menjadi keunguan.

Hal ini dikarenakan terjadi penyempitan dan penghambatan aliran darah pada tangan,

sehingga menjadi berwarna keunguan. Setelah oklusi dihentikan, warna kulit tangan

kembali seperti semula, karena aliran darah yang sudah kembali.

8

Page 9: praktikum peredaran darah tepi.doc

Kesimpulan :

Melalui percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa aliran darah vena dapat

dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan oklusi. Pada posisi berdiri, tekanan vena di

bagian-bagian tubuh di atas jantung menurun oleh gaya gravitasi. Turunnya tekanan

vena selama inspirasi membantu arus balik vena. Saat diafragma turun saat inspirasi,

tekanan intra abdomen akan meningkat, dan hal ini juga memeras darah menuju

jantung karena aliran balik vena dicegah katup vena. Pada saat tangan di oklusi, hal

ini dapat menghambat aliran darah vena. Dengan tindakan valsalva dan OP pada

posisi berdiri dapat menghambat venous return.

9