Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

download Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

of 18

Transcript of Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    1/18

    KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN DAN SATWA LIAR

    LAPORANINVENTARISASI BURUNG PADA AREAL AKADEMIK DANAUDITORIUM POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

    Oleh Kelompok II B:

    1. Puja Ayuningtias (110 500 142)2. Puji Dwinastiti (110 500 143)3. Rani Octaviani Putri (110 500 144)4. Retno Ristiadi (110500145)

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGANJURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

    POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDAS A M A R I N D A

    2013

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    2/18

    ii

    Kata Pengantar

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, mana atas

    berkat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelasaikan Laporan

    Konservasi Sumber Daya Hutan dan Satwa Liar , dengan judul Inventarisasi

    Burung Pada Areal Akademik dan Auditorium Politeknik Pertanian Negeri

    Samarinda .. Tujuan membuat laporan ini selain untuk memenuhi tugas kuliah

    dari dosen pembimbing, kami juga berharap bahwa laporan ini dapat berguna

    bagi pembaca untuk menambah wawasan atau pengetahuan. Meskipun kami

    tahu bahwa isi dari laporan ini belum sempurna seutuhnya, oleh karena itu,

    saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan

    makalah ini.

    Terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada beberapa

    pihak yang telah mencurahkan perhatian dan bantuannya kepada kami dalam

    menyusun laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

    Samarinda, 11 Januari 2013

    Tim Penyusun

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    3/18

    iii

    Daftar Isi

    Kata Pengantar ............................................................................................ ii

    Daftar Isi …................................................................................................... iii

    I. Pendahuluan

    A. Latar Belakang ........... ............ ......... ............ ............ ........ ............ ... 1

    B. Tujuan ............................................................................................ 2II. Tinjauan Pustaka

    A. Burung ................ ........... ..... ........... ............ ......... ............ ............ .... 3

    B. Ekologi Burung ................................................................................ 4

    C. Metode Inventarisasi Satwa ............................................................ 5

    D. Waktu dan Tempat Praktikum.......................................................... 6

    III. Hasil dan Pembahasan .......................................................................... 7

    IV. Penutup

    A. Kesimpulan ........... ............ ......... ............ ............ ........ ........... .......... 13

    B. Saran .............................................................................................. 15

    V. Daftar Pustaka ....................................................................................... 16

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    4/18

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Indonesia dengan hutan hujan tropisnya merupakan daerah yang menjadi

    paru-paru dunia karena terdapat berguna bagi lingkungan. Indonesia merupakan

    salah satu dari sepuluh Negara di dunia yang miliki hutan hujan, yang mana

    hutan hujan itu sendri adalah hutan dengan pohon-pohon yang tinggi, iklim yang

    hangat, dan curah hujan yang tinggi. Di beberapa hutan hujan, curah hujannya

    lebih besar dari 1 inci per hari. Hutan hujan sangat berperan penting dalam

    Ekosistem Global yang menyedikan jasa lingkuangan seperti menyediakan

    rumah bagi banyak tumbuhan dan hewan, membantu menstabilkan iklim dunia,

    melindungi dari banjir, kekeringan, dan erosi, sumber dari obat-obatan dan

    makanan, menyokong kehidupan manusia suku pedalaman, dan adalah tempat

    menarik untuk dikunjungi.

    Hutan hujan membantu menstabilkan iklim dunia dengan cara menyerap

    karbon dioksida dari atmosfer. Pembuangan karbon dioksida ke atmosfer

    dipercaya memberikan pengaruh bagi perubahan iklim melalui pemanasan

    global. Karenanya hutan hujan mempunyai peran yang penting dalam mengatasi

    pemanasan global. Hutan hujan juga mempengaruhi kondisi cuaca lokal dengan

    membuat hujan dan mengatur suhu.

    Selain itu, hutan hujan juga memiliki tingkat biodiversity atau

    keanekaragaman hayati yang tinggi. Berbagai spesies hidup di hutan hujan, dari

    spesies yang langka hingga spesies yang dapat ditemuin diberbagai tempat.

    Hutan hujan Indonesia merupakan tempat yang ideal untuk tumbuhnya berbagai

    macam spesies, sehingga hutan hujan memiliki tingkat biodiversity yang tinggi.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    5/18

    2

    Karena macam spesies yang ada di hutan Indonesia sangatlah banyak,

    maka perlu dilakukan inventarisasi untuk mengetahui secara pasti spesies apa

    saja yang ada di dalam hutan hujan. Salah satu jenis inventarisasi yang dapat

    dilakukan adalah inventarisasi satwa. Namun, inventarisasi ini harus lebih di

    spesifikasikan untuk jenis satwa tertentu, misalnya saja inventarisasi burung

    yang ada di hutan Indonesia.

    B. Tujuan

    Tujuan dilakukannya inventarisasi adalah untuk mengumpulkan data-data

    yang didapatkan dari lapangan atau hasil observasi mahasiswa dilapangan.

    Selain itu, dengan dilakukannya inventarisasi maka mahasiswa dapat

    mengetahui jenis burung apa saja yang ada dilingkungan Politeknik Pertanian

    Negeri Samarinda beserta cirri khas masing-masing dari burung tersebut.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    6/18

    3

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    A. Burung

    Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)

    yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan

    dikenal sebagai Archaeopteryx .

    Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil

    mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan

    terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar

    1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini

    secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Av e s .

    Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya

    setengah dari berat badan mereka setiap hari.

    Burung hidup dan berkembangbiak pada sebagian besar habitat darat

    dan pada tujuh benua, hingga mencapai koloni ekstrim mereka pada koloni

    perkembangbiakan Petrel Salju hingga pada ketinggian 440 kilometer

    (270 mil) di pedalaman Antartika. Diversitas tertinggi burung terdapat di

    wilayah tropis. Ini juga sudah dipikirkan sebelumnya bahwa keragaman

    tertinggi burung adalah hasil dari tingkat spesiasi di daerah tropis,

    bagaimanapun studi terbaru menemukan spesiasi tingkat tertinggi di lintang

    tinggi yang diimbangi dengan tingkat kepunahan lebih besar daripada di

    daerah tropis. Beberapa familia burung telah beradaptasi terhadap kehidupan

    baik di lautan dunia dan pada diri mereka, dengan beberapa spesies burung

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    7/18

    4

    laut datang ke darat hanya untuk berkembangbiak dan beberapa penguin

    telah tercatat menyelam hingga kedalaman 300 m (980 kaki).

    Banyak spesies burung yang telah membangun populasi

    perkembangbiakan di wilayah mereka yang diintroduksi oleh manusia.

    Beberapa introduksi memang disengaja; contohnya Puyuh Biasa, diintroduksi

    ke seluruh dunia sebagai burung buruan. Yang lain karena ketidaksengajaan,

    seperti pembentukan populasi Parkit Pendeta liar di beberapa kota di

    Amerika Utara setelah pelarian mereka dari penangkaran. Beberapa spesies,

    termasuk Kuntul Kerbau, Karakara Kepala-kuning dan Kakatua Galah,

    memiliki telah menyebar secara alami melampaui rentang asli mereka

    sebagai praktek agricultural yang membuat habitat baru mereka yang sesuai.

    B. Ekologi Burung

    Sebagian besar burung menempati berbagai lokasi dalam ekologi.

    Sementara beberapa burung umum yang lain menempati tempat yang sangat

    khusus di habitatnya atau berdasarkan dimana letak jenis makanannya

    berada. Bahkan di dalam sebuah habitat tunggal, seperti hutan, area ini bisa

    ditempati oleh berbagai jenis burung yang bervariasi, dengan beberapa

    spesies hidup dalam hutan kanopi, beberapa di bawah kanopi itu sendiri,

    serta beberapa yang lainnya dalam dalam hutan itu sendiri. Burung yang

    hidup di sekitar perairan umumnya mencari makanan dengan memancing,

    memakan tanaman, dan membajak makanan hewan lain. Burung pemangsa

    mengkhususkan diri pada berburu hewan atau burung lain.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    8/18

    5

    C. Metode Inventarisasi Satwa

    Sebelum melakukan inventarisasi burung, terlebih dahulu harus sedikit

    banyak diketahui gambaran umum tentang sifat-sifat hidup dari setiap jenis

    burung antara lain pengenalan jenis, habitat yang disukai burung, waktu aktif

    dan tingkah laku burung.

    a. Jenis satwa

    Pengenalan jenis satwa penting diketahui yakni dari tanda-tanda

    morfologi yang dimiliki oleh setiap jenis satwa. Dengan mengetahui

    tanda-tanda tersebut kita akan dapat mengenali dan membedakan jenis

    dalam suatu kelompok atau golongan satwa.

    b. Habitat

    Pengenalan habitat yang disukai satwa akan memudahkan dalam

    melakukan inventarisasi. Habitat disini dimaksudkan tempat atau

    lapangan yang dipakai untuk melakukan kegiatannya.

    c. Waktu aktif

    Yang dimaksud dengan waktu aktif disini ialah waktu yang dipakai

    oleh setiap jenis satwa untuk melakukan kegiatan-kegiatannya.

    Mengetahui waktu keaktifan penting sekali untuk memudahkan dalam

    inventarisasi, terutama bagi satwa-satwa yang harus dilihat langsung.

    d. Tingkah laku

    Tingkah laku satwa yakni kebiasaan-kebiasaan dalam aktifitas

    hidupnya, seperti cara makan, membuat sarang dan lain sebagainya. Dari

    semua sifat-sifat hidup tersebut selain dapat mengenali langsung, juga

    beberapa jenis satwa sering membuat tanda-tanda khas. Dari tanda-

    tanda tersebut kita dapat mengetahui ada tidaknya suatu jenis satwa.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    9/18

    6

    D. Waktu dan Tempat Praktikum

    a. Waktu dan Lokasi Praktikum

    Hari/Tanggal : Sabtu, 16 Maret 2013 - Selasa, 16 April 2013

    Waktu : 10.00 s/d selesai

    Lokasi : Areal akademik dan arboretum Politeknik Pertanian

    Negeri Samarinda

    b. Alat

    1. Teropong

    2. Alat tulis

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    10/18

    7

    BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

    Pertemuan I : Sabtu, 16 Maret 2013

    No. Nama Burung Ciri-Ciri Gambar

    1.Burung Gereja

    (Passer Montanus)

    - Tubuh berukuran sedang (14cm).

    - Mahkota warna coklatberangan.

    - Dagu, tenggorokan, bercakpipi dan setrip mata warnahitam.

    - Tubuh bagian bawah kuningtua keabu-abuan.

    - Tubuh bagian atas berbintikcoklat dengan tanda hitamdan putih.

    - Remaja: berwarna lebih pucatdengan tanda khas yangkurang jelas. Iris coklat, paruhabu-abu, kaki coklat.

    2.

    Burung Madu-Leher Merah

    ( Anthreptesrhodolaema )

    - Berukuran sedang (12 cm.)- Jantan : memiliki mahkota

    dan punggung hijau metalik

    mengkilap, Dagu dan penutupsayap atas merah marun,tenggorokan merah lembut,perut kuning zaitun.

    - Betina : punggung berwarnahijau zaitun, tenggorokankeputih-putihan, perut kuningpucat, dengan lingkar matakecil kekuningan.Iris merah,paruh hitan, dan kaki zaitun.

    3.

    Burung Sriti

    (Collocaliaesculenta)

    - Ukuran tubuhnya sekitar 10cm.

    - Tubuh bagian atas berwarna

    hitam kehijau-hijauan dantubuh bagian bawah berwarnaabu-abu gelap.

    - Bagian perut sriti yangberwarna putih.

    4.Burung Pipit

    (Lonchuraatricapilla)

    - Burung pipit bertubuh kecildengan panjang tubuh antara10-12 cm dan berat 10-14gram.

    - Kuku burung pipit tumbuhsangat cepat.

    - Burung pipit jantan memilikikepala yang sedikit lebih lebar

    dibanding burung pipit betina.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    11/18

    8

    Pertemuan II : Kamis, 21 Maret 2013

    No. Nama Burung Ciri-Ciri Gambar

    1.Burung Gereja

    (Passer Montanus)

    - Tubuh berukuran sedang (14cm).

    - Mahkota warna coklatberangan.

    - Dagu, tenggorokan, bercakpipi dan setrip mata warnahitam.

    - Tubuh bagian bawah kuningtua keabu-abuan.

    - Tubuh bagian atas berbintikcoklat dengan tanda hitamdan putih.

    - Remaja: berwarna lebih pucatdengan tanda khas yangkurang jelas. Iris coklat, paruhabu-abu, kaki coklat.

    2.Burung Kutilang

    (Pycnonotusaurigaster )

    - Berukuran sedang, panjangtubuh total (diukur dari ujungparuh hingga ujung ekor)sekitar 20 cm.

    - Pungung dan ekor berwarnacoklat kelabu

    - Sisi bawah putih keabu-abuan- Di muka ekor nampak jelas

    berwarna putih- Penutup pantat berwarna jingga (kuning terang).

    3.Burung Sriti

    (Collocaliaesculenta)

    - Ukuran tubuhnya sekitar 10cm.

    - Tubuh bagian atas berwarnahitam kehijau-hijauan dantubuh bagian bawah berwarnaabu-abu gelap.

    - Bagian perut sriti yangberwarna putih.

    4.Burung Pipit

    (Lonchuraatricapilla)

    - Burung pipit bertubuh kecildengan panjang tubuh antara

    10-12 cm dan berat 10-14gram.

    - Kuku burung pipit tumbuhsangat cepat.

    - Burung pipit jantan memilikikepala yang sedikit lebih lebar dibanding burung pipit betina.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    12/18

    9

    5. Burung Perenjak(Prinia familiaris)

    - Untuk prenjak jantakbiasanya berbunyi keras danlantang

    - Prenjak jantan bagian bawahparuh berbatasan degan bululeher berwarna hitam

    - Ada garis di leher berwarnahitam. semakin dewasasemakin nyata warnahitamnya

    - Prenjak betina bagian bawahparuh berwarna putih

    - Suara monoton- Warna bulu dada putih kelabu

    tanpa garis hitam / kalungan

    - dan warna abu-abu tetapi adacelah warna putih atau kelabuterang

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    13/18

    10

    Pertemuan III : Kamis, 28 Maret 2013

    No. Nama Burung Ciri-Ciri Gambar

    1.Burung Gereja

    (Passer Montanus)

    - Tubuh berukuran sedang (14cm). Mahkota warna coklatberangan.Dagu, tenggorokan,bercak pipi dan setrip matawarna hitam.

    - Tubuh bagian bawah kuningtua keabu-abuan.

    - Tubuh bagian atas berbintikcoklat dengan tanda hitamdan putih.

    - Remaja: berwarna lebih pucatdengan tanda khas yangkurang jelas. Iris coklat, paruhabu-abu, kaki coklat.

    2.

    Burung Madu-Leher Merah

    ( Anthreptesrhodolaema )

    - Berukuran sedang (12 cm.)- Jantan : memiliki mahkota

    dan punggung hijau metalikmengkilap, Dagu dan penutupsayap atas merah marun,tenggorokan merah lembut,perut kuning zaitun.

    - Betina : punggung berwarnahijau zaitun, tenggorokankeputih-putihan, perut kuning

    pucat, dengan lingkar matakecil kekuningan.Iris merah,paruh hitan, dan kaki zaitun.

    3.Burung Kutilang

    (Pycnonotusaurigaster )

    - Berukuran sedang, panjangtubuh total (diukur dari ujungparuh hingga ujung ekor)sekitar 20 cm.

    - Pungung dan ekor berwarnacoklat kelabu

    - Sisi bawah putih keabu-abuan- Di muka ekor nampak jelas

    berwarna putih- Penutup pantat berwarna

    jingga (kuning terang).

    4.Burung Tekukur

    (Streptopeliachinensis )

    - Panjangnya burung ini antara28 hingga 32 sentimeter.

    - Bahagian belakang, sayap,dan ekornya berwarna perangpucat, dengan banyak bintikkuning pucat. Dalampenerbangan, burung inimenonjolkan bulu hitam yangdibatasi oleh tepi dalamanyang berwarna kelabu pucat

    - Lehernya mempunyai tompokhitam yang mempunyai bintik-bintik putih yang halus.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    14/18

    11

    Pertemuan IV : Selasa, 02 April 2013

    No. Nama Burung Ciri-Ciri Gambar

    1.Burung Gereja

    (Passer Montanus)

    - Tubuh berukuran sedang (14cm).

    - Mahkota warna coklatberangan.

    - Dagu, tenggorokan, bercakpipi dan setrip mata warnahitam.

    - Tubuh bagian bawah kuningtua keabu-abuan.

    - Tubuh bagian atas berbintikcoklat dengan tanda hitamdan putih.

    - Remaja: berwarna lebih pucatdengan tanda khas yangkurang jelas. Iris coklat, paruhabu-abu, kaki coklat.

    2.Burung Sriti

    (Collocaliaesculenta)

    - Ukuran tubuhnya sekitar 10cm.

    - Tubuh bagian atas berwarnahitam kehijau-hijauan dantubuh bagian bawah berwarnaabu-abu gelap.

    - Bagian perut sriti yangberwarna putih.

    3.Burung Pipit

    (Lonchuraatricapilla)

    - Burung pipit bertubuh kecildengan panjang tubuh antara10-12 cm dan berat 10-14gram.

    - Kuku burung pipit tumbuhsangat cepat.

    - Burung pipit jantan memilikikepala yang sedikit lebih lebar dibanding burung pipit betina.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    15/18

    12

    Pertemuan V : Selasa, 09 April 2013

    No. Nama Burung Ciri-Ciri Gambar

    1.Burung Gereja

    (Passer Montanus)

    - Tubuh berukuran sedang (14cm).

    - Mahkota warna coklatberangan.

    - Dagu, tenggorokan, bercakpipi dan setrip mata warnahitam.

    - Tubuh bagian bawah kuningtua keabu-abuan.

    - Tubuh bagian atas berbintikcoklat dengan tanda hitamdan putih.

    - Remaja: berwarna lebih pucatdengan tanda khas yangkurang jelas. Iris coklat, paruhabu-abu, kaki coklat.

    2.Burung Tekukur

    (Streptopeliachinensis )

    - Panjangnya burung ini antara28 hingga 32 sentimeter.

    - Bahagian belakang, sayap,dan ekornya berwarna perangpucat, dengan banyak bintikkuning pucat. Dalampenerbangan, burung inimenonjolkan bulu hitam yang

    dibatasi oleh tepi dalamanyang berwarna kelabu pucat- Lehernya mempunyai tompok

    hitam yang mempunyai bintik-bintik putih yang halus.

    3.Burung Pipit

    (Lonchuraatricapilla)

    - Burung pipit bertubuh kecildengan panjang tubuh antara10-12 cm dan berat 10-14gram.

    - Kuku burung pipit tumbuhsangat cepat.

    - Burung pipit jantan memilikikepala yang sedikit lebih lebar

    dibanding burung pipit betina.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    16/18

    13

    Pertemuan VI : Selasa, 16 Maret 2013

    No. Nama Burung Ciri-Ciri Gambar

    1.Burung Gereja

    (Passer Montanus)

    - Tubuh berukuran sedang (14cm).

    - Mahkota warna coklatberangan.

    - Dagu, tenggorokan, bercakpipi dan setrip mata warnahitam.

    - Tubuh bagian bawah kuningtua keabu-abuan.

    - Tubuh bagian atas berbintikcoklat dengan tanda hitamdan putih.

    - Remaja: berwarna lebih pucatdengan tanda khas yangkurang jelas. Iris coklat, paruhabu-abu, kaki coklat.

    2.Burung Kutilang

    (Pycnonotusaurigaster )

    - Berukuran sedang, panjangtubuh total (diukur dari ujungparuh hingga ujung ekor)sekitar 20 cm.

    - Pungung dan ekor berwarnacoklat kelabu

    - Sisi bawah putih keabu-abuan- Di muka ekor nampak jelas

    berwarna putih- Penutup pantat berwarna jingga (kuning terang).

    5. Burung Perenjak(Prinia familiaris)

    - Untuk prenjak jantakbiasanya berbunyi keras danlantang

    - Prenjak jantan bagian bawahparuh berbatasan degan bululeher berwarna hitam

    - Ada garis di leher berwarnahitam. semakin dewasasemakin nyata warnahitamnya

    - Prenjak betina bagian bawahparuh berwarna putih

    - Suara monoton- Warna bulu dada putih kelabu

    tanpa garis hitam / kalungan- dan warna abu-abu tetapi ada

    celah warna putih atau kelabuterang

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    17/18

    14

    BAB IVPENUTUP

    I. Kesimpulan

    Untuk areal akademik dan auditorium, burung yang sering ditemui

    dengan jumlah yang cukup banyak adalah gereja dan kutilang. Burung

    gereja dapat ditemukan dekat gedung-gedung di sekitar areal kampus atas

    dan burung kutilang dapat dijumpai pada pohon tinggi yang berada di

    depan auditorium, jika pada pagi hari, jumlah burung kutilang yang

    ditemukan dapat lebih dari 3 ekor.

    Namun, burung yang mendominasi untuk areal kampus atas adalah

    burung gereja yang memang populasinya sangat menonjol disbanding

    burung-burung yang lain

    II. Saran

    Untuk melakukan inventarisasi sebaiknya dilakukan pada waktu aktif

    burung, dimana pada waktu itu, kita dapat dengan mudah menjumpai burung-

    burung tersebut.

  • 8/18/2019 Praktikum Pengamatan Burung Di Poliagro

    18/18

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.terpana.com/ciri-ciri-prenjak-jantan-dan-betina-gunung.html/

    file:///E:/mengenal-burung-kutilang.html

    file:///E:/Burung_Tekukur.htm