praktikum pelayanan perawatan

16
LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL : Pelayanan Perawatan PEMBIMBING : Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc Oleh : Kelompok 1 Ai Tresna Sulistian 131411030 Alda Inesya Putri 131411031 Amanda Putri 131411032 Kelas B Tanggal Praktikum : 26 Maret 2015 Tanggal Penyerahan Laporan : 02

description

contoh pelayanan perawatan pada alat laboratorium

Transcript of praktikum pelayanan perawatan

Page 1: praktikum pelayanan perawatan

LABORATORIUM TEKNIK PERAWATAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL : Pelayanan Perawatan

PEMBIMBING : Dr. Ir. Ahmad Rifandi, M.Sc

Oleh :

Kelompok 1

Ai Tresna Sulistian 131411030

Alda Inesya Putri 131411031

Amanda Putri 131411032

Kelas B

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2015

Tanggal Praktikum : 26 Maret 2015

Tanggal Penyerahan Laporan : 02 April 2015

Page 2: praktikum pelayanan perawatan

BAB I

PENDAHULUAN

I. TUJUAN PRAKTIKUM

Melakukan pelayanan perawatan terhadap peralatan laboratorium pilot plant Jurusan

Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung.

Membersihkan labu distilasi menggunakan asam sitrat.

Page 3: praktikum pelayanan perawatan

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemeliharaan

Perawatan adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan

mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Dalam kaitannya dengan perawatan

peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan

tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik, siap beroperasi. Disamping itu perawatan juga

dimaksudkan sebagai upaya untuk menyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang

sudah terlanjur rusak atau kurang layak sehingga siap digunakkan untuk kegiatan praktikum.

2.2 Jenis Perawatan

Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana.

a. Perawatan terencana

Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarkan, dan

dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan terencana

dibedakan menjadi dua, yakni: perawatan terencana yang bersifat pencegahan atau perawatan preventif,

dan perawatan terencana yang bersifat korektif.

Perawatan Preventif

Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan

peralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya

gangguan kemacetan atau kerusakan peralatan laboratorium.

Peratawatan Korektif

Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan peralatan

laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada

kondisi standar, sehingga dapat berfungsi normal.

b. Perawatan Tak Terencana

Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan

yang tidak diperkirakan sebelumnya. Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak

Page 4: praktikum pelayanan perawatan

dijadwalkan. Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat.

Karena tidak direncanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.

2.3 Tujuan Perawatan

Perawatan peralatan laboratorium memiliki beberapa tujuan yang mencakup :

Agar peralatan laboratorium selalu prima, siap dipakai secara optimal

Memperpanjang umur pemakaian

Menjamin kelancaran kegiatan pembelajaran

Menjamin keamanan dan kenyamanan bagi para pemakai

Mengetahui kerusakan secara dini atau gejala kerusakan

Menghindari terjadinya kerusakan secara mendadak

Menghindari terjadinya kerusakan fatal

2.4 Pengelola Perawatan Laboratorium

A. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan atau sering disebut manajemen adalah proses mengelola sumber daya untuk

mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Sumber daya yang dikelola meliputi 6 M, yakni: man,

money, materials, machines, methods, dan minute (manusia, uang, bahan, mesin atau peralatan, metode

atau cara, dan waktu). Sedangkan fungsi manajemen meliputi empat kegiatan, yakni: planning,

organizing, actuating, dan controlling (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan).

Dengan demikian manajemen dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, dan pengontrolan sumber daya manusia, biaya, bahan, mesin atau peralatan, metode atau

cara, dan waktu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien.

Efektifitas merupakan landasan untuk mencapai sukses. Jadi efektifitas berkenaan dengan derajat

pencapaian tujuan baik secara eksplisit maupun implisit, yaitu seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan

dan seberapa jauh tujuan tercapai.Sedangkan efisiensi merupakan sumber daya minimal yang digunakan

untuk mencapai kesuksesan itu. Jadi efisien berarti optimasi penggunaan sumber daya, yaitu yang

termudah cara mengerjakannya, termurah biayanya, tersingkat waktunya, teringan bebannya, terpendek

langkahnya.

B. Obyek Perawatan Laboratorium

Sebagai obyek laboratorium yang perlu dilakukan perawatan diantaranya adalah :

Page 5: praktikum pelayanan perawatan

a. Ruang laboratorium, termasuk kebersihan lantai, kelembaban, ventilasi, penerangan.

b. Perabot atau meubeler laboratorium, seperti lemari, meja percobaan, meja kerja, rak, kursi.

c. Peralatan administrasi dan dokumentasi laboratorium, seperti komputer, dan filenya, buku-buku

manual.

d. Sumber jaringan listrik, stop kontak, sekring, lampu.

e. Training obyek dan perlatan dan mesin-mesin pelatihan.

f. Aparatur dan perlengkapan percobaan.

g. Instrumen dan alat-alat ukur

C. Sumber Daya Sistem Perawatan Laboratorium

a) Tenaga Perawat (man)

Tenaga laboran/teknisi mempunyai tanggung jawab dalam merawat laboratorium yang

dikelolanya. Salah satu tugas seorang laboran/teknisi adalah melaksanakan perawatan laboratorium yang

meliputi pekerjaan menjaga, menyimpan, membersihkan, memelihara, memeriksa, menyetel kembali,

bahkan bila perlu dan dibutuhkan dapat melakukan penggantian dan perbaikan komponen peralatan

laboratorium yang rusak. Untuk peralatan khusus dengan tingkat kerusakan yang sudah parah, dan

perbaikannya juga memerlukan kemampuan profesional yang khusus, maka dapat memanfatkan tenaga

teknisi ahli dari luar. Misalnya untuk perbaikan peralatan ukur optik, peralatan ukur elektronik, yang

konstruksinya sangat rumit. Untuk pekerjaan perawatan yang ringan dan rutin dapat melibatkan siswa

praktikan. Misalnya dalam menjaga kebersihan ruang dan tempat praktik, menjaga kebersihan peralatan,

membantu dalam penyimpanan peralatan. Untuk keperluan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan

akibat kesalahan pemakaian sekaligus sebagai upaya pembinaan tanggungjawab mahasiswa, dapat

peraturan dan tata tertip penggunaan peralatan di laboratorium

b) Biaya Perawatan (money)

Perawatan membutuhkan biaya, bahkan kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan

perawatan sangat mahal. Biaya perawatan dibutuhkan untuk berbagai hal, antara lain :

Biaya pembelian bahan-bahan untuk perawatan, seperti sabun, carbol, kain lap,

perekat, cat, bahan pengawet, pencegah jamur, dan sebagainya.

Biaya pembelian suku cadang, seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer,

dan sebagainya.

Biaya pembelian peralatan perawatan, seperti: sapu, sikat, sulak, kuas, solder, tang,

obeng, gunting, dan sebagainya.

Page 6: praktikum pelayanan perawatan

Upah tenaga perawatan jika perlu, khususnya apabila pekerjaan perawatan terpaksa harus

mengundang pihak luar, misalnya ahli komputer. Biaya perawatan di atas perlu dihitung dan

dimasukkan dalam usulan anggaran, sehingga tersedia dana untuk perawatan laboratorium

secara rutin.

c) Bahan Perawatan (materials)

Yang dimaksud dengan bahan perawatan adalah seluruh jenis bahan yang dibutuhkan dalam

melaksanakan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium. Bahkan untuk pekerjaan perawatan ini harus

tersedia dengan jumlah yang memadai, karena bahan ini merupakan salah satu sumber daya yang sangat

urgent untuk merawat semua peralatan laboratorium. Bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan

peralatan laboratorium, antara lain:

Bahan untuk pekerjaan kebersihan, seperti: sabun, carbol, kain lap, thinner, bahan

pembersih alat-alat laboratorium, tempat sampah, kantong plastik, dan bahan

pembersih lainnya.

Bahan untuk pemelihara, seperti: bahan pengawet, minyak pelumas, bahan pelapis, bahan

pelindung, pembungkus, pupuk tanaman dan makanan hewan pada laboratorium Biologi,

pembasmi serangga, dan sebagainya.

Suku cadang, seperti: seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan

sebagainya.

d) Peralatan Perawatan (machines)

Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk melakukan

pekerjaan perawatan laboratorium. Apabila laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap akan

sangat mendukung terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium. Peralatan untuk pekerjaan

perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang dirawat serta jenis kegiatan perawatannya.

Peralatan perawatan laboratorium antara lain meliputi: peralatan untuk :

Peralatan penyimpanan, misalnya almari, rak

Peralatan pemeliharaan, misalnya alat pelumas, alat pelapis

Peralatan pemeriksaan, misalnya instrumen pengukuran

Peralatan penyetelan kembali

Peralatan perbaikan

Page 7: praktikum pelayanan perawatan

Peralatan perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara rutin sering dibutuhkan untuk

melakukan pekerjaan perawatan peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap laboratorium.

e) Perawatan (methods)

Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat dilakukan

antara lain dengan cara :

Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau

tulisan, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet.

Menyimpan, misalnya menyimpan peralatan laboratorium agar terhindar dari kerusakan.

Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merusak,

misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.

Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan hewan

percobaan.

Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya

gejala kerusakan.

Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi normal

atau standar.

Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada batas

tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap dipakai

untuk praktikum mahasiswa.

Mengganti komponen-komponen peralatan peralatan laboratorium yang sudah rusak.

f) Waktu Perawatan (minutes)

Waktu untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya kesempatan atau waktu

bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan perawatan dan pemanfaatan kesempatan tersebut secara efektif

dan efisien untuk melaksanakan kegiatan perawatan.

2.5 Pemeliharaan Peralatan Laboratorium

Pemeliharaan alat-alat di laboratorium sebenarnya mempunyai andil besar dalam menanggulangi

banyaknya kecelakaan kerja di dalam laboratorium. Pemeliharaan alat-alat laboratorium secara berkala

dapat mengantisipasi kecelakaan yang timbul secara lebih dini. Begitu juga dengan kebersihan

laboratorium. Biasanya, laboratorium merupakan tempat bertemunya cairan-cairan tubuh manusia yang

mengandung beberapa jenis penyakit dari spesimen tersebut, dan tujuan menjaga kebersihan laboratorium

Page 8: praktikum pelayanan perawatan

ini adalah untuk mencegah bibit-bibit penyakit yang terdapat pada jenis spesimen yang di teliti tertular

kepada para pekerja. Berikut cara-cara yang di lakukan untuk pemeliharaan peralatan laboratorium :

1. Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu. Jangan sekali-

kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat menimbulkan bibit-bibit

penyakit.

2. Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia kembalikan pada

lemari yang telah tersedia.

3. Bersihkan meja dan lantai laboratorium menggunakan antiseptik agar meja tersebut tetap steril dan

bebas dari kuman penyakit.

4. Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, pipet, kaca preparat,

dll agar tetap steril dan siap untuk digunakan kembali.

5. Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang memerlukan perbaikan.

6. Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.

7. Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabilan alat

tersebut.

8. Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut tidak di

gunakan kembali.

Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alat‐alat praktikum:

1) Sebelum menggunakan alat‐alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu.

2) Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat

3) Pahami fungsi atau peruntukan alat‐alat praktikum dan gunakanlah alat‐alat tersebut hanya untuk

aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau

peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan

4) Pahami rating dan jangkauan kerja alat‐alat praktikum dan gunakanlah alat‐alat tersebut sesuai

rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya

dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan

5) Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/ panas

berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut

6) Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnyapada

badan alat‐alat praktikum yang digunakan

Page 9: praktikum pelayanan perawatan

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan Bahan yang digunakan

- Pompa - Air Panas

- Selang - Asam Sitrat

- Sikat

- Gelas plastik besar

3.2 Langkah Kerja

Memasukkan air kedalam labu disitilasi untu mengecek adanya kebocoran atau tidak

Menutup katup outlet pada labu distilasi

Membuat larutan asam asetat 10% dengan pelarut air panas

Memasukkan larutan asam asetat 10% kedalam labu distilasi

Menyambungkan selang pompa pada aliran keluar dan aliran masuk

Menghidupkan pompa untuk menyirkulasi larutan asam asetat dalam labu distilasi

Sesekali menggerakkan selang pada aliran masuk untuk menjangkau sisi lain labu yang masih kotor

Mengeluarkan larutan asam asetat

Ulangi

Membersihkan labu dengan air

Page 10: praktikum pelayanan perawatan

BAB 4

PEMBAHASAN

Pada praktikum pelayanan perawatan ini kami melakukan pembersihan labu distilasi

menggunakan asam sitrat. Asam sitrat sendiri merupakan asam organik lemah yang ditemukan

pada daun dan buah tumbuhan seperti jeruk-jerukkan. Zat ini dapat digunakan sebagai zat

pembersih karena larutan ini bersifat asam sehingga dapat melarutkan noda atau kotoran. Karena

pada prinsipnya asam sendiri bersifat sebagai pelarut.

Pertama kami memasukkan air kedalam labu distilasi untuk mengecek apakah ada

kebocoran atau tidak. Kemudian valve pada aliran keluaran ditutup dan kami memasukkan

larutan asam sitrat 10% dan mendiamkannya beberapa saat untuk memberikan waktu kepada

asam sitrat melarutkan kotoran pada labu distilasi. Kemudian kami menggunakan pompa dengan

menghubungkan selang pada pompa ke aliran keluar dan aluran masuk untuk menyirkulasi asam

sitrat agar prosesnya menjadi kontinu (terus menerus). Sesekali selang pada aliran masukkan di

gerakkan untuk menjangkau bagian sisi yang belum terendam asam sitrat. Setelah cukup lama,

asam sitrat dikeluarkan dan dilakukan lagi pembersihan menggunakan larutan asam sitrat yang

baru. Setelah dikira cukup bersih, kami membersihkan labu menggunakan air hangat untuk

mengambil sisa-sisa asam sitrat yang masih tertinggal.

Pelayanan dan perawatan sangat penting untuk menjaga peralatan di laboratorium selalu

prima, siap dipakai, dan dapat dipakai secara optimal. Juga dapat memperpanjang umur

pemakaian, dan dapat mengetahui gejala kerusakan secara dini sehingga penanganannya tidak

terlalu rumit.

Page 11: praktikum pelayanan perawatan

BAB 5

KESIMPULAN

Asam sitrat dapat membersihkan kotoran/noda-noda pada labu distilasi, karena pada dasarnya

asam sendiri bersifat sebagai pelarut.

Pelayanan dan perawatan sangat penting untuk menjaga umur pemakaian dari peralatan di

laboratorium.

Page 12: praktikum pelayanan perawatan

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Eka.(2011).Perawatan dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium.[Online].Tersedia:

http://ekapakketu.blogspot.com/2011/07/perawatan-dan-pemeliharaan-peralatan.htm[diakses

tanggal 01 April 2015]