PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
-
Upload
riany-zahrah -
Category
Health & Medicine
-
view
132 -
download
1
Transcript of PRAKTIKUM GIZI NEUROPSIKIATRI FK UMI
Praktikum Gizi Sistem
Neuropsikiatri
Sahriani
1. Penilaian Status Gizi Cara Antropometrik Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index) Parameter Berat Badan (Bb) Dan Tinggi Badan (Tb)
2. Penilaian Status Gizi Cara Antropometrik Lingkaran Lengan Atas (Lla)
3. Makanan Cair Dan Makanan Lewat Pipa4. Diet Rendah Garam5. Menyusun Diet Pasien Neurologis
PRAKTIKUM 1
Penilaian Status Gizi Cara Antropometrik Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index)
Parameter Berat Badan (Bb) Dan Tinggi Badan (Tb)
Alat yang DigunakanTinggi Badan (TB)
Microtoice Meteran
Berat Badan (BB) Spring balance scale Platform balance scale
Rumus IMT
Satuan IMT : Berat Badan (BB) dalam kg Tinggi Badan (TB) dalam meter (m)
IMT = BB (TB)2
Interpretasi Status Gizi IMT
STATUS GIZI IMT (kg/m2) Resiko Komorbiditas
Underweight <18,5 Rendah
Normal 18,5-22,9 Normal
Overweight 23-24,9 Meningkat
Obesitas I 25-29,9 Moderat
Obesitas II >30 Berat
PRAKTIKUM 2
Penilaian Status Gizi Cara Antropometrik Lingkaran Lengan
Atas (LLA)
• Alat yang digunakan:Insertion tape : suatu pita pengukur yang terbuat dari fiberglass atau jenis kertas tertentu berlapis plastik.
• Tempat pengukuran LLA:pengukuran dilakukan di bagian tengah antara acromion dan olecranon.
Syarat-syarat Pengukuran LLA
• Lengan yang diukur adalah lengan yang tidak aktif
• Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup
kain/pakaian
• Lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau
kencang
• Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
kencang
• Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau
sudah dilipat-lipat sehingga permukaannya sudah tidak rata
Cara Pengukuran LLA1. Tetapkan posisi acromion dan olecranon
2. Letakkan pengukur antara acromion dan olecranon
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkarkan pita LLA pada tengah lengan sampai cukup terukur lingkar lengan
5. Pita jangan terlalu kuat ditarik atau terlalu longgar
6. Cara pembacaan skala yang benar
• Nilai standar LLA:Laki-laki : 29,5 cmPerempuan : 28,5 cm
• Rumus penentuan status gizi:
% SG = LLA yang diukur x 100%
LLA Standar
Interpretasi
Baik : >85%
Kurang : 75,1% - 85%
Buruk : <75%
• Lengan = LLA 3,14
• Otot = N Lengan – TLK
• Otot = N Otot x 3,14
PRAKTIKUM 3
Makanan Cair Dan Makanan Lewat Pipa
Konsistensi Makanan• Makanan padat• Makanan lunak• Makanan saring• Makanan cair:– Cair penuh– Cair kental– Cair jernih
Diberikan secara oral
Dapat diberikan secara MLP
Diberikan secara intravena (IV)
Indikasi Pemberian Makanan Cair Dan Makanan Lewat Pipa
• Gangguan oral• Intake tidak adekuat• Kesadaran menurun• Infeksi akut• Suhu tubuh itnggi• Trismus• Kwarshiorkor I & II• Thypus• Sebelum dan sesudah operasi
Syarat Makanan Cair & Makanan Lewat Pipa
• Makanan yang tidak merangsang saluran cerna
• Warna dan rasa yang diberikan bervariasi• Makanan yang dimasak dalam tiga gelombang
untuk menjaga kualitas• Porsi kecil, interval sering• Personde harus lebih kental
Makanan yang Boleh Diberikan
• Sari buah• Margarin• Susu• Bubur • Gula
• Kekurangan makanan cair & lewat pipa:– Kurang vitamin & zat besi– Jumlah yang diberikan 1500-2500 ml dalam 4 porsi
• Pembagian makanan lewat pipa:– MLP I 1500 kal/hari– MLP II : 1700 kal/hari– MLP III : 2000 kal/hari
Contoh Menu Makanan Cair dan Makanan Lewat Pipa
PRAKTIKUM 4
Diet Rendah Garam
Tujuan• Membantu menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi
Syarat Diet Rendah Garam
• Cukup kalium, protein, vitamin, dan mineral• Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
penyakit• Natrium disesuaikan dengan retensi Na & air
Macam Diet Rendah Garam
1. Na : 200 – 400 mg– Tidak ditambah garam dapur– Untuk penderita edema, hipertensi berat, ascites
2. Na : 600 – 800 mg– Boleh ditambahkan ½ sendok teh garam– Untuk penderita edema, hipertensi sedang, ascites
3. Na : 1000 – 1200 mg– Boleh ditambahkan 1 sendok teh garam– Untuk penderita edema dan hipertensi ringan
PRAKTIKUM 5
Menyusun Diet Pasien Neurologis
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Menu Individu
• Kualitatif : kandungan zat gizi• Kuantitatif : jenis kelamin, umur, BB/TB,
aktivitas, hamil/menyusui, sehat/sakit
Sistem “SOAPE”
A. Subjective dataB. Objective dataC. AssessmentD. Plan E. Evaluation
A. Subjective Data
• Riwayat penyakit• Food recall 24 jam• Frekuensi konsumsi makanan• Ketidakmampuan untuk makan sendiri• Pengetahuan tentang zat gizi
B. Objective Data
• Antropometrik, laboratorium, dan pemeriksaan klinis
• Evaluasi kemampuan penderita untuk menerima dan mengerti instruksi diit yang diberikan
C. Assessment
• Evaluasi dan interpretasi subjective & objective data
• Menentukan masalah gizi utama
D. Plan
• Tindakan diambil berdasarkan subjective data, objective data, dan assessment
• Rekomendasi untuk melakukan komunikasi dan evaluasi antara anggota team
• Implementasi, monitoring, dan perbaikan rencana asuhan nutrisi termasuk tujuan objektif untuk memecahkan masalah gizi penderita, termasuk follow-upnya
Penentuan jumlah kebutuhan energi: orang sehat dan sakit
• Dapat dihitung dengan menggunakan rumus Harris-Benedict, sbb:– Laki-laki
BEE = 66 + 13,7W + 5H – 6,8A– Perempuan
BEE = 655 + 9,6W + 1,7H – 4,7A
• Untuk mendapatkan hasil yang akurat perlu diperhitungkan aktivitas dan injury factor utamanya pada penderita yang sakit.
Activity factor (AF) :
Injury factor (IF) :
Total Daily Expenditure (TDE) penderita dapat dihitung dengan mengalikan BEE dengan Activity Factor (AF) dan Injury Factor (IF)
1,2 Pt bedrest1,3 Ambulatory pt1,5 – 1,75 Normal pt2,0 Extremely active
1,2 Minor surgery1,35 Skeletal trauma1,44 Elective surgery1,6 – 1,9 Major Septic1,88 Trauma + steroid2,1 – 2,5 Hard injury burn
Keadaan Khusus
• Untuk mempertahankan BB:– BEE x 1,2-1,5
• Untuk peningkatan BB pada pasien yang stabil:– BEE x 2
E. Evaluation
• Semua tindakan yang diberikan harus dievaluasi (standar berdasarkan SOAP lagi) Bentuk siklus
• Beberapa poin penting:1. IMT2. Data objektif lainnya Lab.3. Pengelolaan asupan nutrisi4. Nitrogen balance
Nitrogen Balance
• NB = Protein intake – (UUN + 4) 6,25
UUN : Urinary Urea Nitrogen (diasumsikan sebagai 80-90% pengeluaran protein) gr/dl
NB Normal 6-17 gr/24 jam
Contoh: Seorang penderita yang mempunyai asupan protein
62,5 gr/hari, sekresi urin 500 mg/dl UUN dalam 2000 ml urin.
Maka:UUN = 500 x 2000/100=10.000 mg atau 10 gr
ΔN[gr/hari] = [62,5/6,25] – [10+4] = 10 – 14 = - 4
Artinya: Negatif Nitrogen Balance
mEq Na = 4 x BB (kg) Na(mg) = mEq Na x Ar Na NaCl (mg) = Na (mg) x Mr NaCl
Ar Na NaCl (gr) = NaCl (mg)
1000 NaCl (gr) = 4 x BB x Mr NaCl
1000