Praktikum Genetika - Alel Ganda
-
Upload
widya-veronica -
Category
Education
-
view
96 -
download
23
Transcript of Praktikum Genetika - Alel Ganda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang
ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Pada kenyataannya pada suatu lokus (tempat) di
kromosom hanya ditempati oleh suatu seri dan alel-alel yang disebut alel ganda.
Dominansi dari jumlah alel dalam tiap lokusnya berbeda satu sama lain. Beberapa
sifat/fenotip yang dipengaruhi oleh alel ganda diantaranya adalah golongan darah pada
manusia, rambut dan segmen digitalis tengah dari jari-jari tangan, warna mata pada
Drosophila, warna rambut pada kelinci, dan sebagainya.
1.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat:
Mengenal beberapa sifat dan keturunan pada manusia yang ditemukan oleh pengaruh
alel ganda dan mencoba menetapkan genotip dirinya sendiri.
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan
a. Jari tangan dan darahnya sendiri
b. Serum anti A, anti B, dan anti Rhesus
c. Jarum frankle
d. Alkohol
e. Loupe
f. Kapas
g. Objek gelas dan kaca penutup
h. Tusuk gigi
2.2 Cara Kerja
Percobaan 1
1. Dengan menggunakan sebuah loupe, tiap orang praktikan mengamati sisi atas dari
jari-jari tangannya sendiri. Perhatikan dengan seksama apakah pada segmen
digitalis tengah dari jari-jari tangan tampak jelas tumbuh rambut. Sifat ini
ditentukan oleh suatu seri alel ganda:
H1 = rambut terdapat pada semua jari kecuali ibu jari
H2 = rambut pada jari kelingking, manis dan tengah
H3 = rambut pada jari manis dan tengah
H4 = rambut pada jari manis saja
H5 = tiada rambut pada semua empat jari
Dominasi dari alel-alel itu ialah: H1 > H2 > H3 > H4 > H5
2. Masukan hasil pengamatan saudara dalam format tabel seperti berikut:
Tabel 6.1 Hasil Pengamatan Rambut di Jari-jari Tangan Manusia
Alel GandaHasil Pribadi
(beri tanda X)
Hasil Kelas
Jumlah Persentase
H1
H2
H3
H4
H5
Percobaan 2
1. Semua praktikan baik yang sudah mengetahui golongan darahnya maupun yang
belum mengetahui golongan darahnya tetap menguji sendiri golongan darahnya
pada praktikum ini. Praktikan diharapkan belajar menetapkan sendiri golongan
darahnya. Disediakan tiga macam anti serum, yaitu anti-A, anti-B, dan anti-Rh.
Ujilah golongan darah saudara dengan cara sebagai berikut:
a. Bersihkan ujung jari manis atau jari kelingking tangan kiri dengan menggunakan
kapas yang telah diberi alkohol.
b. Tekan ujung jari tersebut dengan ibu jari, kemudian tusuklah dengan jarum
frankle sedalam 2-3 mm. Pastikan sekali tusuk darah sudah dapat keluar. Darah
yang keluar di teteskan pada tiga tempat objek gelas. Tetesi masing-masing
darah dengan ketiga anti serum.
c. Aduklah dengan menggunakan tusuk gigi, perhatikan ada tidaknya gumpalan
yang terjadi.
d. Dengan bantuan tabel di bawah ini akan diketahui hasil pengujian golongan
darah saudara.
Bila diuji dengan Aglutinasi Golongan Darah
Serum anti-A saja Ada A
Serum anti-B saja Ada B
Anti A dan Anti B Ada AB
Anti A dan Anti B Tidak ada O
Anti Rh (D+) Ada Rh+
2. Setelah golongan darah ditetapkan, masukkan data golongan darah tersebut dalam
tabel berikut:
Tabel 6.2 Hasil Pengamatan Pengujian Golongan Darah
Jenis PengujianHasil Individu
(beri tanda X)
Hasil Kelas
Jumlah Persentase
Gol. Darah A
Gol. Darah B
Gol. Darah AB
Gol. Darah O
Rh positif
Rh negatif
3. Buatlah diagram silsilah dalam keluarga ayah atau ibu saudara khusus mengenai
golongan darah A B O (jika diketahui). Tunjukkan letak saudara didalam lingkup
silsilah itu. Bagaimana kira-kira genotip saudara?
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
Setelah dilakukan percobaan pada golongan darah, dan segmen digitalis, maka
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Golongan Darah
NO. NAMA MAHASISWAGOLONGAN DARAH
A B AB O Rh+ Rh-
1 Widya Veronica Apriroza X X
2 Supiyah X X
3 Junita X X
4 Christian Sitompul X X
5 Rahma Yuni X X
6 Afrina X X
7 Raja Maharani X X
8 Riska X X
9 Siti Aisyah X X
10 Wulan Syafitri X X
11 Erma Juwita X X
12 Agung Yudistira X X
13 Tomi Yurnalis X X
14 Musrizal X X
15 Eva Suzana X X
16 Suci Hartini X X
17 Murlinayati X X
18 Sulastri Lestari X X
19 Rati Melpana X X
20 Weni Puspita Sari X X
21 Hermira X X
NO. NAMA MAHASISWAGOLONGAN DARAH
A B AB O Rh+ Rh-
22 Lukluk Ilmaknun X X
23 Eka Susanti X X
24 Midun X X
25 Marlisa X X
26 Jumiati X X
27 Cici Nurfadilah X X
28 Kiki Rahayu X X
29 Nurika Lestari X X
30 Dian Sudarti X X
HASIL KELAS
JUMLAH 7 6 1 16 30 0
PERSENTASE 23,33% 20% 3,33% 53,33% 100% 0
b. Segmen digitalis
NO. NAMA MAHASISWA H1 H2 H3 H4 H5
1 Widya Veronica Apriroza X
2 Supiyah X
3 Junita X
4 Christian Sitompul X
5 Rahma Yuni X
6 Afrina X
7 Raja Maharani X
8 Riska X
9 Siti Aisyah X
10 Wulan Syafitri X
11 Erma Juwita X
12 Agung Yudistira X
13 Tomi Yurnalis X
NO. NAMA MAHASISWA H1 H2 H3 H4 H5
14 Musrizal X
15 Eva Suzana X
16 Suci Hartini X
17 Murlinayati X
18 Sulastri Lestari X
19 Rati Melpana X
20 Weni Puspita Sari X
21 Hermira X
22 Lukluk Ilmaknun X
23 Eka Susanti X
24 Midun X
25 Marlisa X
26 Jumiati X
27 Cici Nurfadilah X
28 Kiki Rahayu X
29 Nurika Lestari X
30 Dian Sudarti X
HASIL KELAS
JUMLAH 25 1 0 0 4
PERSENTASE 83,33% 3,33% 0 0 13,33%
Analisis Data
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan, maka didapatkan
dua hasil percobaan, yaitu percobaan mengetahui golongan darah dan
percobaan mengamati tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua jari
tangan.
Pada percobaan golongan darah dapat diketahui bahawa jumlah
mahasiswa kelas 4 C Pendidikan Biologi yang mempunyai golongan darah A
sebanyak 7 mahasiswa, jumlah mahasiswa bergolongan darah B sebanyak 6
mahasiswa, mahasiswa bergolongan darah AB adalah 1 mahasiswa dan yang
bergolongan darah O adalah 16 orang. Sedangkan pada percobaan dalam
mengetahui tumbuhnya rambut pada segmen digitalis pada jari-jari tangan
didapatkan hasil semua mahasiswa kelas 4 C Pendidikan Biologi yaitu:
25 (Kromosom) mempunyai tipe Aleh H1
1 (Kromosom) mempunyai tipe Aleh H2
4 (Kromosom) mempunyai tipe Aleh H5
Berikut adalah grafik persebaran golongan darah di kelas 4 C Pendidikan
Biologi tahun 2015:
Gol. Darah A Gol. Darah B Gol. Darah AB Gol. Darah O0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Grafi k Distribusi Frekuensi Golongan Darah
Series 1
Berikut adalah grafik segmen digitalis pada jari-jari tangan di kelas 4 C
Pendidikan Biologi tahun 2015:
H1 H2 H3 H4 H5
25
1 0 04
Grafik Segmen Digitalis
Series 1
3.2 Pembahasan
Praktikum ini membahas mengenai pewarisan sifat yang ditentukan oleh alel
ganda (golongan darah dan pengamatan rambut pada segmen digitalis).
a. Pengamatan Tumbuhnya Rambut di Jari Tangan pada Segemen Digitalis
Peristiwa lain dari alel ganda adalah tumbuhnya rambut pada segmen
digitalis jari. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada seluruh
mahasiswa kelas 4 C, didapatkan hasil bahwa semua mahasiswa memiliki tipe
sebagai berikut:
25 (Kromosom) mempunyai tipe Aleh H1
1 (Kromosom) mempunyai tipe Aleh H2
4 (Kromosom) mempunyai tipe Aleh H5
Tumbuhnya rambut pada segmen digitalis jari disebabkan karena adanya
alel ganda. Alel ganda ini ditimbulkan karena adanya peristiwa mutasi gen.
Dimana gen dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi.
Bedasarkan teori, penentuan dominasi pada rambut digitalis jari tangan adalah
sebagai berikut.
H1>H2>H3>H4>H5.
Dimana:
H1= rambut terdapat pada semua jari
H2= rambut terdapat pada jari kelingking
H3= rambut hanya terdapat pada jari manis dan jari tengah
H4= rambut hanya terdapat pada jari manis saja
H5= tidak ada rambut pada keempat jari.
Artinya menunjukkan bahwa H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan H5.
Sedangkan H2 dominan terhadap H3, H4 dan H5. Kemudian H4 dominan terhadap
H5. Sehingga dengan diketahui kedudukannya, maka dapat disimpulakan bahwa
genotip yang dimiliki oleh orang yang terdapat tumbuhnya rambut pada semua
jari kecuali ibu jari adalah H1H1, H1H2, H1H3, H1H4, H1H5. Bagi orang yang
memiliki rambut yang tumbuh pada hari kelingking, maka memiliki genotip,
H2H2, H2H3, H2H4, H2H5. Orang yang mempunyai rambut hanya terdapat pada jari
manis dan jari tengah, maka memiliki genotip H3H3, H3H4, H3H5 dan bagi orang
yang rambut hanya terdapat pada jari manis saja, maka genotipnya H4H4, H4H5
dan yang terakhir adalah orang yang tidak mempunyai rambut pada keempat jari,
maka genotipnya adalah H5H5.
b. Golongan Darah
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan
oleh alel ganda dan golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting
dalam kehidupan. Alel ganda merupakan faktor yang memiliki lebih dari dua
macam alel, meskipun tidak ada satupun makhluk hidup diploid yang mempunyai
lebih dari dua macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah
peristiwa mutasi gen.
Pada percobaan ini yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah, yaitu
dengan melakukan uji darah probandus dengan menetesi darah dengan zat anti.
Zat anti yang digunakan pada percobaan ini ada tiga macam, yaitu zat anti A, zat
anti B dan zat anti AB. Tangan probandus yang akan diambili darahnya terlebih
dahulu dibersihkan dengan alkohol 70%. Fungsi alkohol ini adalah untuk
mensterilkan tangan agar tidak ada mikroba, kuman atau bakteri, sehingga tidak
terjadi infeksi setelah penusukan. Dengan menggunakan jarum lancet, darah
diambil dari jari manis probandus, setelah itu meneteskan darah di atas gelas
objek pada tiga titik berbeda. Jarum lancet yang digunakan, selanjutnya diletakkan
dalam keadaan terbalik. Kemudian meneteskan zat anti A, B dan AB pada
masing-masing tetesan darah dan mengaduknya dengan tusuk gigi. Zat anti ini
berfungsi untuk menentukan golongan darah yang ditandai dengan ada tidaknya
aglutinasi.
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan pada uji
golongan darah pada probandus (Widya), perlakukan pada gelas benda setelah
ditetesi zat anti B, darah tidak mengalami penggumpalan dan setelah ditetesi zat
anti A dan AB darah mengalami penggumpalan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sampel darah yang terdapat pada probandus adalah A, begitu pula pada
Erma, Eva, Murlinayati, Hermira, Midun dan Jumiati.
Pada uji golongan darah Junita, didapatkan golongan darah O. Hal ini
terjadi karena setelah darah ditetesi zat anti A, B dan AB darah tidak
menggumpal. Begitu pula pada Christian, Afrina, Raja, Riska, Siti, Wulan, Suci,
Sulatri, Rati, Weni, Lukluk, Marlisa, Cici, Kiki dan Dian.
Pada uji golongan darah Supiyah, diketahui bahwa golongan darahnya
adalah B. Hal ini terjadai karena darah pada saat ditetesi zat anti A tidak
menggumpal, tetapi pada saat ditetesi zat anti B dan AB darah mengalami
penggumpalan. Begitu pula pada Rahma, Agung, Tomi, Musrizal dan Nurika.
Dari 30 populasi kelas hanya ada satu orang yang mempunyai golongan darah AB
yaitu Eka. Pada golongan darah AB, terjadi penggumpalan pada darahnya setelah
ditetesi zat anti A, B, dan AB.
Aglutinogen adalah sebuah zat yang menstimulasi tanggapan imun,
terutama dalam produksi antibodi. Anti gen biasanya berupa protein atau
polisakarida, tetapi juga dapat berupa molekul lainnya termasuk molekul kecil
dipasangkan dengan protein pembawa. Zat anti gen ada tiga macam, yaitu zat anti
A, B dan AB. Dimana zat anti A hanya terdapat dan dihasilkan pada seseorang
bergolongan darah A dan O, sedangkan zat anti B hanya terdapat pada seseorang
bergolongan darah B dan O. Serum adalah zat anti yang disebut sebagai antibodi
atau aglutinin yang dihasilkan di dalam sel darahnya, sehingga yang disebut
dengan ati serum adalah zat anti atau aglutinin yang tidak dihasilan seseorang di
dalam sel darahnya.
Dikatakan bergolongan darah A, karena setelah darah tersebut dicampur
dengan serum alfa (anti A) dan zat anti AB, darah tersebut mengalami aglutinasi.
Aglutinasi terjadai dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung
aglutinogen A, dan serum darahnya membuat aglutinin anti-B. Individu dengan
golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi yang terdapat antigen B dalam serum
darahnya.
Dikatakan golongan darah B, karena setelah darah dicampur dengan serum
Beta (anti B) dan zat anti AB, darah tersebut mengalami agutinasi. Aglutinasi
terjadi dikarenakan di dalam sel darah tersebut mengandung aglutinogen B, dan
serum darahnya dapat membuat aglutinin anti-A. Individu dengan golongan darah
memiliki sel darah merah dengan antigen B pada permukaan membran selnya dan
menghasilkan antibodi yang terdapat antigen A dalam serum darahnya.
Dikatakan golongan darah O, karena darah tidak mengalami aglutinasi
setelah darah dicampur dengan serum Afa (anti A), serum Beta (anti B) dan zat
anti AB. Hal ini dikarenakan di dalam sel darah tersebut tidak mengandung
aglutinogen dan serum darahnya dapat membuat aglutinin anti-A dan aglutinin-B.
Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah merah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B di permukaan membran selnya dan dalam serum darahnya tidak
menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Penggumpalan darah terjadi karena fibrinogen (protein yang larut dalam
plasma darah) diubah menjadi fibrin yang berupa jaring-jaring. Perubahan
tersebut disebabkan oleh trombin yang terdapat dalam darah sebagai proptrombin.
Pembentukan trombin dari protrombin tergantung pada adanya tromboplastin dan
ion Ca 2+.
Pada percobaan yang dilakukan pada populasi kelas 4 C Pendidikan Bologi,
didapatkan hasil bahwa golongan darah O paling banyak dimiliki yaitu sekitar
(53,33%). Golongan darah A (23,33%), kemudian disusul oleh golongan darah B
(20%) dan yang terakhir adalah golongan darah AB (3, 33%).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Sifat genetik manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda antara lain golongan
darah sistem ABO dan tumbuhnya rambut pada segmen digitalis.
b. Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya dibagi menjadi 4 bagian, yaitu golongan darah A, B, O, dan AB.
c. Genotip yang dimiliki oleh masing-masing golongan darah yaitu golongan darah
A:
IA IA dan IA IO, golongan darah B: IB IB dan IB IO, golongan darah O: IO IO. Golongan
darah AB: IA IB
d. Apabila darah dicampur dengan zat anti A dan AB mengalami penggumpalan dan
darah dicampur dengan zat anti B tidak menggumpal, maka golongan darah
tersebut adalah A.
e. Apabila darah dicampur dngan zat anti B dan AB mengalami penggumpalan dan
darah dicampur dengan zat anti A tidak menggumpal, maka golongan darah
tersebut adalah B.
f. Apabila darah dicampur dngan zat anti A, B dan AB tidak mengalami
penggumpalan, maka golongan darah tersebut adalah O.
g. Apabila darah dicampur dngan zat anti A, B, dan AB mengalami penggumpalan,
maka golongan darah tersebut adalah AB.
h. Distribusi frekuensi golongan darah ABO pada populasi kelas adalah A= 23,33%,
B = 20%, O = 53,33%, AB =3,33%.
i. Hasil yang diperoleh dari pengamatan pada tumbuhnya rambut pada segmen
digitalis jari tangan adalah H1 = 25, H2 = 1, H3 = 0, H4 = 0, H5 = 4.
j. H1 dominan terhadap H2, H3, H4 dan H5. Sedangkan H2 dominan terhadap H3, H4
dan H5. Kemudian H3 dominan terhadap H4 dan H5, dan H4 dominan terhadap H5.
4.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum harus lebih memahami yang ditujuankan dan
memanfaatkan waktu praktikum sebaik mungkin sehingga mendapatkan hasil yang
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Jumiati, 2015. Penuntun Praktikum Genetika Laboratorium Pendidikan Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Siti, Annisa, 2011. Faktor penentu penggolongan darah. http://Sitianiezha.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 14 Juni 2015 pukul 11.20 WIB.