Praktikum Gelombang_Interferensi Gelombang
description
Transcript of Praktikum Gelombang_Interferensi Gelombang
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
1 April 2014
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Universitas Gadjah Mada GEOFISIKA
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Interferensi Gelombang
Bab I
Pendahuluan
Sebagaimana gelombang mekanik lainnya, interferensi gelombang bunyi terjadi jika
dua atau lebih gelombang bunyi melewati tempat yang sama. Atau secara umum, gelombang
bunyi saling tumpang tindih ketika berpapasan.
Jika kedua loudspeaker dinyalakan maka masing-masing loudspeaker tersebut akan
menggetarkan udara disekitarnya sehingga timbul rapatan dan regangan yang merambat
sepanjang udara. Rapatan dan regangan yang merambat ini dikenal dengan julukan gelombang
bunyi. Dalam kenyataannya gelombang bunyi merambat ke segala.
Interferensi konstruktif terjadi ketika rapatan (puncak) bertemu dengan rapatan (puncak) atau
ketika regangan (lembah) bertemu dengan regangan (lembah). Apabila kedua loudspeaker
tersebut menghasilkan gelombang-gelombang bunyi yang memiliki amplitudo yang sama
maka amplitudo resultan pada titik di mana terjadi interferensi konstruktif menjadi dua kali
amplitudo masing-masing gelombang bunyi. Amplitudo berkaitan dengan intensitas bunyi.
Intensitas berkaitan dengan kenyaringan (keras atau lembutnya bunyi). Bisa dikatakan bahwa
pada titik di mana terjadi interferensi konstruktif, bunyi akan terdengar dua kali lebih keras
dibandingkan dengan bunyi yang dihasilkan oleh masing-masing loudspeaker.
Interferensi destruktif terjadi ketika regangan (lembah) bertemu dengan rapatan (puncak).
Apabila kedua loudspeaker tersebut menghasilkan gelombang-gelombang bunyi yang
memiliki amplitudo yang sama maka amplitudo resultan pada titik di mana terjadi interferensi
destruktif menjadi nol. Karena amplitudo sama dengan nol maka intensitas juga sama dengan
nol. Dalam hal ini tidak ada bunyi yang terdengar pada titik di mana terjadi interferensi
destruktif. Apabila kedua loudspeaker menghasilkan gelombang-gelombang bunyi yang
memiliki amplitudo yang berbeda maka amplitudo resultan pada titik di mana terjadi
interferensi destruktif tidak sama dengan nol. Untuk kasus ini, tetap ada bunyi yang terdengar
walaupun agak lemah.
Tujuan
Mempelajari interferensi dua gelombang menggunkan sinyal listrik AC yang
dibangkitkan suatu generator gelombang (osilator atau AFG)
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Bab II
Dasar Teori
Jika terdapat dua buah gelombang E0 dan E1,
0 = (1 )
1 = (2 )
Notasi k adalah angka gelombang, adalah frekuensi sudut =2f, sementara merupakan beda
fase antara E0 dan E1. Jika gelombang E0 ditumpangkan pada E1, hasil penumpangannya
dapat digambarkan sebagai berikut
= 0 + 1 = sin(1 ) + sin(2 )
= 2 cos ((1 2)
2) (
(1 + 2)
2)
Faktor 2 cos ((12)
2) merupakan modulator bagi gelombang sin (
(1+2)
2). Frekuensi
modulator sama dengan (12)
2 dan frekuensi gelombang termodulasi sama dengan
(1+2)
2
(Cerne, 2005). Dalam gambar dibawah, gelombang modulator berwarna coklat dan gelombang
termodulasi berwarna biru.
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Bab III
Alat dan Bahan
Resistor Papan PCB Kabel Osilator atau AFG Osiloskop Sumber tegangan (listrik PLN) Kotak Hitam
Tata Laksana
1. Tiga buah resistor disusun pada papan PCB seperti skema percobaan di bawah
2. Resistor A dihubungkan ke osilator dan CH 1 osiloskop
3. Resistor B dihubungkan ke kotak hitam
4. Resistor C dihubungkan ke CH 2 osiloskop
5. Resistor B dihubungkan ke osiloskop, untuk mengetahui frekuensi gelombang dari
kotak hitam
6. Osilator diatur agar gelombang dari CH 1 dan CH 2 tampak jelas pada layar osiloskop
7. T modulasi dan T average dicatat untuk bermacam frekuensi gelombang interferensi
Skema Percobaan
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Bab IV
Data
No Frekuensi Osilator (Hz) Tmodulasi (s) Taverage (s)
1 10000 1,5x10-3 1,0x10-4
2 8100 6,0x10-4 1,2x10-4
3 9000 1,1x10-3 1,0x10-4
Grafik
Interferensi gelombang saat frekuensi osilator 10000 Hz
Interferensi gelombang saat frekuensi osilator 8100 Hz
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Interferensi gelombang saat frekuensi osilator 9000 Hz
Analisa Data
Tmod = . . . . s Tavg = . . . . s
=1
Sehingga =1
= . . .. Hz
=1
= . ... Hz
dan pengamatan
= 2 = ....
= 2 = . . . .
dan perhitungan
=1
2 (1 2) =1
2 (21 22) = . . . .
=1
2 (1 + 2) =1
2 (21 + 22) = . . . .
Note::
Dimana f1 adalah frekuensi kotak hitam dan f2 adalah frekuensi generator
Interferensi gelombang (perbandingan)
= . . . .
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
= . . . .
Selisih dan pengamatan dan perhitungan
=
=
Perhitungan
1. Frekuensi Osilator 10.000 Hz dan frekuensi kotak hitam 10.000 Hz
Tmod = 1,5x10-3 s Tavg = 1,0x10-4 s
=1
Sehingga =1
= 666,67 Hz
=1
= 10.000 Hz
dan pengamatan
= 2 = 4186,69
= 2 = 62800
dan perhitungan
=1
2 (1 2) =1
2 (21 22) = 0
=1
2 (1 + 2) =1
2 (21 + 22) = 62800
Note::
Dimana f1 adalah frekuensi kotak hitam dan f2 adalah frekuensi generator
Interferensi gelombang (perbandingan)
=
4186,69
0= 0
=
62800
62800=
1
1
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Selisih dan pengamatan dan perhitungan
=
= 4186,69 0 = 4186,69
=
= 62800 62800 = 0
2. Frekuensi osilator 8.100 Hz dan frekuensi kotak hitam 10.000 Hz
Tmod = 6,0x10-4 s Tavg = 1,2x10-4 s
=1
Sehingga =1
= 1666,67 Hz
=1
= 8333,33 Hz
dan pengamatan
= 2 = 10466,69
= 2 = 52.333,31
dan perhitungan
=1
2 (1 2) =1
2 (21 22) = 5966
=1
2 (1 + 2) =1
2 (21 + 22) = 56834
Note::
Dimana f1 adalah frekuensi kotak hitam dan f2 adalah frekuensi generator
Interferensi gelombang (perbandingan)
=
10466,69
5966=
1,75
1
=
52.333,31
56.834=
1
1,08
Selisih dan pengamatan dan perhitungan
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
=
= 10466,69 5966 = 4500,69
=
= 51333,31 56834 = 4500,69
3. Frekuensi osilator 9.000 Hz dan frekuensi kotak hitam 10.000 Hz
Tmod = 1,1x10-3 s Tavg = 1,x10-4 s
=1
Sehingga =1
= 909,09 Hz
=1
= 10.000 Hz
dan pengamatan
= 2 = 5709,08
= 2 = 62800
dan perhitungan
=1
2 (1 2) =1
2 (21 22) = 3140
=1
2 (1 + 2) =1
2 (21 + 22) = 59660
Note::
Dimana f1 adalah frekuensi kotak hitam dan f2 adalah frekuensi generator
Interferensi gelombang (perbandingan)
=
5709,08
3140=
1,82
1
=
62800
59660=
1,05
1
Selisih dan pengamatan dan perhitungan
=
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
= 5709,08 3140 = 2569,08
=
= 62800 59660 = 3140
F (Hz) Fmod (Hz) Favg (Hz) pengamatan (rad/s) perhitungan (rad/s)
mod avg mod avg 10000 666,67 10000 4186,69 62800 0 62800
8100 1666,67 8333,33 10466,69 52333,31 5966 56834
9000 909,09 10000 5709,08 62800 3140 59660
Bab V
Pembahasan
Praktikum yang dilakukan adalah praktikum interferensi gelombang atau juga dapat
disebut sebagai penjumlahan dua gelombang, dengan menggunakan sumber gelombang dari
osilator dan kotak hitam. Hasil daripada penjumlahan gelombang tersebut ditampiilkan pada
layar yang terdapat di osiloskop yang sebelumnya telah dirangkai dengan osilator, resistor,
kotak hitam, papan PCB serta dengan kabel penghubung seperti yang terdapat pada skema
percobaan. Interferensi gelombang diperoleh dengan memvariasikan nilai frekuensi pada
osilator. Sehingga diperoleh Tmodulasi dan Taverage dan fmodulasi dan faverage dari masing-masing
frekuensi yang di set pada osilator.
Dari data-data yang diperoleh dapat dilakukan pengamatan dan perhitungan pada
modulasi dan average untuk masing-masing frekuensi pada osilator. Dari hasil perbandingan data
pengamatan dengan data perhitungan kurang sesuai dengan referensi karena terdapat beberapa
ketidaksesuaian atau perbedaan. Referensi untuk perbandingan antara data pengamatan dan
data perhitungan adalah 1:1. Jika nilai dari perbandingan data pengamatan dengan data
perhitungan dibandingkan dengan referensi akan didaptkan hasil yang berbeda. Beberapa
faktor yang mempengaruhinya antara lain kesalahan membaca jarak antara puncak gelombang
modulasi atau div pada osiloskop karena interferensi gelombang yang ditampilkan terus
bergerak dan sulit untuk dihentikan, sehingga menyulitkan dalam melakukan pembacaan jarak
antara puncak gelombang modulasi dan jarak puncak gelomang rata-rata. Kesalahan lain yang
mungkin dapat terjadi adalah disebabkan oleh adanya kesalahan dalam melakukan
perhitungan. Sebagai contoh pada percobaan kedua digunakan osilator dengan frekuensi 8.100
Hz dan muncul gelombang interferensi dan diperoh Tmod adalah 6,0x10-4 sekon. Sedangkan
Tavg adalah 1,2x10-4 sekon. Berdasarkan pengamatan diperoleh fmod 1666,67 Hz sedangkan favg
8333,33 Hz. Untuk mod dan avg pada pengamatan diperoleh 10466,69 rad/s dan 52333,31
rad/s. Sedangkan referensi berdassarkan perhitungan digunakan frekuensi kotak hitam 10000
Hz dan diperoleh mod 5966 rad/s dan avg 56834 rad/s. Sedangkan perbandingan antara mod pengamatan dengan mod perhitungan adalah sekitar 1,75:1 dan perbandingan antara avg
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
pengamatan dengan avg perhitungan adalah sekitar 1:1,08. Berikut ini adalah selisih antara
pengamatan dan perhitungan untuk mod 4500,69 rad/s dan avg 4500,69 rad/s.
Salah satu penerapan interferensi gelombang dalam geofisika ialah pengiriman data
dari seismometer ke pos pengamatan gunung api. Saat ini kebanyakan seismometer
menggunakan sensor elektronik, amplifier dan perangkat untuk merekam data. Seismometer
moderen terdiri dari pegas, beban yang dililit kumparan, rangkaian amplifier dan perangkat
untuk menampilkan grafik. Saat terjadi getaran atau gempa beban akan bergerak, akibatnya
terjadi perbedaan fluks magnet yang menghasilkan gelombang elektromagnetik yang
kemudian ditransmisikan ke pos pemantau melalui gelombang radio dan ditangkap oleh
telemetri, setelah itu data dibaca oleh seismograf dan akan menghasilkan seismogram.
Gelombang yang dikirim tadi berupa gelombang elektromagnetik dan gelombang radio yang
berjalan bersama.
Gelombang interferensi juga bermanfaat untuk memahami seismik dalam eksplorasi
geofisika, dimana gelombang dan sinyal yang diterima sebagai sinyal seismik tersebut
merupakan interferensi dari gelombang-gelombang yang ada. Gelombang-gelombang yang
dapat terbaca oleh seismik yang merupakan interferensi dari gelombang lainnya adalah seperti
gelombang Reyleigh, artinya gelombang ini menjalar di permukaan tanah sama seperti
gelombang Love, yang terbentuk sebagai akibat dari interferensi gelombang-gelombang pantul
P (primer/pressure) dan SV (skunder/shear vertical) yang sudut datangnya melebihi sudut
kritis, yang kemudian gelombang-gelombang jenis lainnyajuga ada. Mempelajari interferensi
gelombang sangat bermanfaat untuk mengetahui keadaan lapisan bawah permukaan.
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Bab VI
Kesimpulan
1. Interferensi gelombang dapat terjadi karena penjumlahan dua gelombang yang
memiliki beda fase kurang dari 1800 yang akan menghasilkan simpul dan perut.
2. Kontruktif terjadi ketika beda fase kedua gelombang sama yang akan menghasilkan
perut
3. Dekstruktif terjadi ketika beda fase kedua gelombang berbeda yang akan menghasilkan
simpul
4. Untuk frekuensi generator 10000 Hz
Fmod = 666,67 Hz mod pengamatan = 4186,69 rad/s
Favg = 10000 Hz avg pengamatan = 62800 rad/s
mod perhitungan = 0 rad/s perbandingan mod = 0
avg perhitungan = 62800 rad/s avg = 1:1
selisih mod = 4186,69 rad/s avg = 0 rad/s
5. Untuk frekuensi generator 8100 Hz
Fmod = 1666,67 Hz mod pengamatan = 10466,69 rad/s
Favg = 8333,31 Hz avg pengamatan = 52333,31 rad/s
mod perhitungan = 5966 rad/s perbandingan mod = 1,75:1
avg perhitungan = 56834 rad/s avg = 1:1,08
selisih mod = 4500,69 rad/s avg = 4500,69 rad/s
Untuk frekuensi generator 9000 Hz
Fmod = 909,09 Hz mod pengamatan = 5709,08 rad/s
Favg = 10000 Hz avg pengamatan = 62800 rad/s
mod perhitungan = 3140 rad/s perbandingan mod = 1,82:1
avg perhitungan = 59660 rad/s avg = 1,05:1
selisih mod = 2569,08 rad/s avg = 3140 rad/s
6. Interferensi gelombang dalam geofisika dapat dimanfaatkan untuk merekam atau
mempelajari tentang kegempaan
7. Interferensi gelombang dapat dimanfaatkan untuk mengetahui lapisan bawah
permukaan
-
Praktikum Gelombang Interferensi Gelombang
Bab VII
Daftar Pustaka
Asisten Gelombang. 2014. PANDUAN PRAKTIKUM GELOMBANG. Lab. Geofisika.
Fakultas MIPA UGM.
Hirose, A. & Lonngren, K. E., 1985. Introduction to Wave Phenomena. Toronto: John Wiley
& Sons.
Tipler, P. A. & Mosca, G., 2008. Physics for Scientists and Engineers. Edisi ke 6. New York:
W.H. Freeman and Company.
http://fisika.com/kelas3/sifat-gelombang
id.wikipedia.org/wiki/interferensi
http://www.physics.buffalo.edu/phy207/lc/lc15.pdf
www.ibnurusydy.com/mengenal-gelombang-gempa-dan-manfaatnya/
Lampiran