PRAKTIKUM DASLINTAN 1.docx
-
Upload
feniagustrianahasan -
Category
Documents
-
view
42 -
download
0
Transcript of PRAKTIKUM DASLINTAN 1.docx
LAPORAN PRATIKUM
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Judul Acara : Non-Anthropoda Hama
Hari & Tanggal Praktikum : Selasa, 29 September 2015
Nama Praktikan : Peni Agustriana
NPM : E1D014161
Pembimbing / Pelatih (Coach) : 1. Tri Sumardi
2. Tanaka L.A. Arpan
LABORATORIUM PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Non-Arthopoda hama merupakan binatang panggangu atau menimbulkan
kerusakan pada tanaman. Dari kerusakan yang ditimbulkan hama tersebut maka akan
sangat merugikan bagi manusia terutama pada tanaman pangan, seperti padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran dan lain sebagainya.
Non-Arthopoda hama terdiri dari beberapa filum, yaitu Aschelminthes, Mollusca,
Chordata dan Arthopoda. Salah satu contoh gejala yang ditimbulkan oleh non-
Arthopoda hama pada filum Mollusca yaitu bekicot, gejala yang ditimbulkan berupa
sobek atau berlubangnya daun dan atau patahnya batang. Bagian tanaman yang
terserang tampak berlendir. Kemudian dari filum Chordata dari kelas mamlia seperti
kera, gejala yang ditimbulkan berupa berkurang atau habisnya tanaman terutaman
jenis tanaman buah-buahan seperti pisang. Dan masih banyak masalah lain yang dapat
ditimbulkan akibat serangan dari berbagai macam hama non-Arthopoda ini.
Hal tersebut tentunya menjadi sebuah tantangan pada dunia pertanian dan perlu
pemikiran yang kuat untuk dapat mengatasi berbagai dampak yang diakibatkan oleh
serangan hama tersebut.Untuk itu perlu dilakukannya pengamatan tentang non-
Arthopoda hama tersebut.
1.2 Tujuan Pratikum
Membedakan ciri morfologi penting filum-filum non-arthopoda hama dan
mengenal gejala kerusakan tanaman akibat masing-masing serangannya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hama tanaman adalah binatang yang mengganggu atau menimbulkan kerusakan
pada tanaman. Dunia binatang (Animal Kingdom) terbagi menjadi beberapa golongan
besar yang masing-masing disebut filum. Dari masing-masing filum tersebut tersebut
dapat dibedakan lagi menjadi golongan-golonganyang lebih kecil disebut klas. Dari
klas kemudian digolongkan lagi menjadi Ordo (Bangsa) kemudian Famili (suku),
Genus (Marga) dan spesies (jenis). Beberapa filum yang anggotanya diketahui
berpotensi sebagai hama tanaman adalah Aschelminthes (Kelas: Nematoda), Mullusca
(Kelas: Gastropoda, siput), Chordata (binatang bertulang belakang, Kelas: Aves,
Mamalia), dan arthropoda (kelas: insect atau Hexapoda dan Arachnida).
Aves atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang Memiliki bulu dan sayap. Beberapa dianatarnya sebagai hama
tanaman (burung gelatik,gereja, betet) dan ada ayang sebagai predator hama (elang).
Mamalia dicirikan oleh adanya kelanjar susu, yang apada betina menghasilkan susu
sebagai sumber makanan anaknya, adanya rambur, dan tubuh yang endoterom atau
“berdarah panas”. Beberapa anggota mamalia penting sebgai hama tumbuhan antara
lain: kelompok kera (ordo primates, family cercopithecidae) yang sering kali merusak
tanaman, misalnya kera (nacaca irus), lutung atau budeng (cercopithecus naurus).
Kelompok kera ini menyukai buah-buahan, misalnya pisang, coklat, jangung.
Kelompok musang (paradoxsurus hermaproditus), menyukai buah-buahan, nanas,
kakao, kapas, kopi. Kelompok binatang mengerat (ordo rodentia) merupakan mamalia
yang paling banyak menimbulkan kerugian pada tanaman. Tupai (fam. Sciuridae)
diajawa, bali, Sulawesi Sciurus notatus. Tikus (Fam. Muridae) terdiri dari tikus rumah
(Rattus Diardi) merugikan bahan-bahan simpanan, tikus lading (rattus Jalorensis) dan
tikus sawah (Rattus Brovicaudatus, R. Argentiventer).
Fillum Mollusca yang anggotanya berperan sebagai hama adalah dari klas
gastropoda. Moluska merupakan hewan tripoblastik selomata yang bertubuh lunak.
Kedalamnya termasuk semua hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti
berbagai jenis siput, kiton, kerang-kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Molluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah filum
arthropoda. Tubuh tidak bersekmen. Simetri bilateral. Tubuhnya terdiri dari “kaki”
muscular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Kaki dipakai
dalam beradaptasi untuk bertahan disubstrak, menggali dan membor substrat, atau
melakukan pergerakan. Gastropoda memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa.
Contoh gastropoda hama adalah Achatina Fulica atau bekicot, Pomacea Ensularis
Canaliculata (keong emas).
Filum aschelminthes yang banyak dikenal berperan sebagai hama tanaman
(bersifat parasit) adalah anggota kelas nemathoda. Namun, tidak semua anggota
nemathoda bertindak sebagai hama, sebab ada diantaranya yang berperan sebagai
nemathoda saprofag serta sebagai nemathoda predator (pemangsa).
Nematoda (dari bahasa Yunani νῆμα (nema): "benang". Semua nematoda parasitik
tanaman diketahui mempunyai stilet atau lembing mulut (mengacu
sebagai stomatostilet dalam super familia Tylenchoidea, dan odontostilet dalam super
familia Dorylaimoidea), yang tertuang menembus sel-sel tanaman, stilet atau lembing
mungkin atau mungkin tidak membawa bintil-bintil basal.
Berbentuk memanjang seperti tabung, kadang-kadang membengkok,
melengkung, seperti kumparan. Tubuh nematoda tidak bersegmen, bentuknya silindris
memanjang, kecuali pada beberapa genera yang berjenis kelamin betina, simetris
bilateral, merupakan binatang yang mempunyai tiga lapisan (triploblastik) atau terdiri
dari tiga lapis blastula (lapisan ini terbentuk dan berkembang di dalam telur),
mempunyai rongga tubuh semu, tubuhnya transparan (dan tidak berwarna), memiliki
sistem organ tubuh lengkap, yang berupa sistem pencernaan (memanjang dengan
bentuk esofagus yang bervariasi) sistem ekskresi, sistem saraf, sistem pengeluaran,
dan sistem reproduksi. Tidak memiliki sistem peredaran darah.
Berbagai cara yang dilakukan untuk mengendalikan hama diantaranya adalah
kultur teknis (pengaturan jarak tanam, varietas tahan, dll), fisis, mekanis, hayati dan
kimiawi. Kelima cara pengendalian tersebut merupakan suatu rangkaian yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lain atau dilakukan secara terpadu. Pengendalian
hayati merupakan upaya pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh alami
serangga sehingga mampu menekan kerusakan yang ditimbulkan oleh organisme
tersebut. Musuh alami hama yang ada di lapangan jumlahnya sangat banyak baik dari
golongan serangga, jamur, bakteri maupun nematoda.
BAB III
METODELOGI
3.1 Alat Dan Bahan
1 Tikus (Rattus spp.), tupai (Sciurus spp.), bekicot (Achatina fulica Fer.), keong
emas (Pomacea ensularis canaliculata), nematoda (Meloidogyne, Rhabditis, dan
Pratylenchus) masing-masing jantan dan betina.
2. Alkohol 70%, kloroform, gliserin, dan kapas.
3. Mikroskop stereo, lup, pinset, cawan petri, dan jarum tombak
3.2 Cara Kerja
1. Tikus dan tupai: Meneemukan bagian-bagian utama dari tubuh, kemudian
perhatikan bentuk dan ukuran tubuhnya, membandingkan ukuran panjang ekor
dengan panjang kepala dan tubuhnya. Menghitung jumlah pasangan puting susu
pada betina. Memperhatikan bagian-bagian tersebut di atas dan bandingkan
keduanya. Menggambar dan beri keterangan masing-masing bagian tersebut.
2. Bekicot dan keong mas: temukan bagian-bagian utama dari tubuh, kemudian
memperhatikan tubuhnya yang lunak, bagian depan kepala dan kaki bilateral
simetris, bagian perut umumnya berbentuk spiral dan terbungkus oleh cangkang
spiral yang asimetris. Kaki terletak di sebelah ventral dan digunakan untuk
merayap yang dapat ditarik ke dalam cangkang. Pada kepala yang lemah terdapat
dua pasang tentakel yang dapat diperpanjang dan ditarik kembali. Pada ujung-
ujung tentakel posterior terdapat mata. Pada bagian depan kepala ada mulut yang
terdapat gigi parut (radula) untuk mengunyah makanan. Pada sisi kanan tubuh
bagian belakang kepala dijumpai lubang genital, sedangkan anus dan lubang
pernafasan terdapat di bagian tepi mantel tubuh di dekat batas dengan cangkang.
Bekicot mempunyai sistem reproduksi jantan betina di dalam satu tubuh. Adanya
ovatestis dapat menghasilkan telur atau sperma. Memperhatikan bagian-bagian
tersebut di atas dan bandingkan keduanya. Menggambar dan beri keterangan
masing-masing bagian tersebut.
3. Meloidogyne, Rhabditis, dan Pratylenchus. Menemukan bagian-bagian utama
dari tubuh kemudian perhatikan lubang mulut pada ujung depan dan lubang anus
pada ujung belakang bagian ventral. Pada nematoda parasitik dapat anda temukan
adanya alat pencucuk (stylet). Stylet pada marga Tylenchida terdiri dari conus,
bagian ujung ; silindris, bagian tengah; dan knop, bagian pangkal. Stylet
demikian disebut Stomatostylet. Pada marga Dorylaimida, styletnya tidak
mempunyai knop, stylet demikian disebut Odontostylet. memperhtikan pada
nematoda jantan Rhabditis, ukurannya relative lebih kecil disbanding yang betina
dan pada ujung belakang terdapat spikula. Pada nematode betina, vulva terdapat
pada bagian tengah ventral. memperhatikan bagian-bagian tersebut di atas dan
bandingkan ketiganya. Menggambar dan beri keterangan masing-masing bagian
tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1 Tikus
Keterangan gambar:
1. Kepala 11. Putting susu
2. Hidung
3. Ekor
4. Memiliki 4 kaki
5. 2 buah telinga
6. Berbulu
7. Kumis
8. Mata
9. Mulut
10. Gigi
Nama hama: Tikus
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Spesies: Rattus Diarai
Ciri-ciri penting lainnya:
1. Bagian ekor lebih panjang daripada kepala,
Merupakan hewan pemakan tumbuh-
tumbuhan, Memiliki gigi (pengerat), Tubuh
ditutupi bulu atau rambut, Berdarah panas,
Hidung pendek, Putting susu berjumlah 10-12
buah, mata warnanya kebiruan atau keperakan,
hidup disawah, bersarang dalam ludang
dibawah tanah.
Kerugian yang di timbulkan :
Menyerang dan memakan padi,
sehingga tanaman padi menjadi rusak
dan hasil panen padi menurun dan
merugikan petani.
2 Musang
Keterangan gambar:
Nama Hama : Musang
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Viverridae
Ciri Penting :
Sisi atas tubuh abu-abu kecoklatan, dengan
variasi dari warna tengguli (coklat merah tua)
sampai kehijauan. Jalur di punggung lebih
gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis
gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-
1. Mulut
2. Hidung
3. Ekor
4. Mata
5. Telinga
6. Kaki
7. Badan
8. Mulut
9. Tangan
putus, atau membentuk deretan bintik-bintik
besar. Sisi samping dan bagian perut lebih
pucat. Terdapat beberapa bintik samar di
sebelah tubuhnya. Wajah, kaki dan ekor coklat
gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping
wajah hingga di bawah telinga berwarna
keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis
hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari
arah hidung ke atas kepala. Hewan betina
memiliki tiga pasang puting susu.
Kerusakan akibat serangan :
Hama untuk tanaman buah – buahan karena
pada saat atau sebelum panen akan di makan
oleh hama ini sehingga buah menjadi busuk
atau rusak.
3 Ulat / nemathoda
Keterangan gambar:
1. Mulut
2. Faring
3. Usus
4. Ovarium
5. Kutikula
6. False coelom
7. Anus
8. Nervering
Nama hama: Nematoda
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Tylenchida
Famili : Heteroderidae
Ciri-ciri penting lainnya:
Tubuhnya tidak bersegmen, Bentuknya
silindris memanjang, kecuali pada beberapa
genera yang berjenis kelamin betina, Simetris
bilateral, Merupakan binatang yang
mempunyai tiga lapisan (triploblastik) atau
terdiri dari tiga lapis blastula (lapisan ini
terbentuk dan berkembang di dalam telur),
Mempunyai rongga tubuh semu, Tubuhnya
transparan (dan tidak berwarna), Memiliki
sistem organ tubuh lengkap, yang berupa
sistem pencernaan (memanjang dengan bentuk
esofagusyang bervariasi) sistem ekskresi,
sistem syaraf, sistem pengeluaran, dan sistem
reproduksi. Tidak memiliki sistem peredaran
darah, Nematoda parasit tanaman biasanya
mempunyai stilet.
Kerusakan akibat serangannya:
Gejala umum yang dapat diamati adalah
tanaman menjadi layu dan daun menguning
akibat rusaknya perakaran. Gejala khas yang
ditimbulkan adalah adanya bintil-bintil pada
akar yang mirip dengan binitil akar bakeri
penambat nitrogen pada kacang-kacangan
4 Bekicot
Keterangan Gambar:
1. Mata
2. Mulut
3. Ginjal
4. Hati
5. Kaki
6. Perut
7. Anus
8. Insang
9. Kelenjar pencernaan
10. Tembolok
11. Saraf pengikat
Nama Hama: Bekicot
Filum: Molusca
Kelas: Gastropoda
Ordo: Pulmonata
Famili: Achatinidae fulica
Ciri penting :
Memiliki cangkang yang keras.
Tubuhnya lembek dan berlendir. Memiliki 2
pasang tentacle. Mempunyai kaki yang lunak
(kaki palsu). Aktif pada malam hari untuk
mencari makanan. Bekicot mempunyai jenis
kelamin yang ganda yaitu satu individu dapat
berperan sebagai jantan maupun betina. Selalu
memiliki cangkangyang menyelubungi
tubuhnya, tempathidup pada daerah yang
lembab.
Kerusakan akibat serangan :
kerusakan yang ditimbulkan berupa
sobek/berlubangnya daun dan atau patahnya
batang dan bagian tanaman yang terserang
tampak berlendir.
5 Monyet Nama Hama : Monyet
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Famili : Cercopithecidae
Ciri penting:
mempunyai kaki 2 dan tangan 2, memiliki
rambut dan bulu, memiliki ekor, memiliki jenis
kelamin laki laki dan perempuan, termasuk
mamalia, bisa memanjat pohon.
Keterangan gambar
1. berekor panjang
2. tangan
3. berbulu
4. memiliki 2 puting susu
5. kaki
6. mulut
7. mata
8. hidung
Kerusakan akibat serangannya :
Hama untuk tanaman buah – buahan
diperkebunan para karena pada saat atau
sebelum panen akan di makan oleh hama ini.
6 Tupai
Keterangan gambar:
1. Memiliki 2 telinga
2. Hidung
3. Berbulu
4. Berkaki 4
5. Mata
6. Adanya putting susu.
7. Mata
8. Ekor
9. Mulut
10. Gigi
Nama hama: tupai (bajing)
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Rodentia
Famili: Sciuridae
Ciri-ciri penting lainnya:
Bagian ekor lebih panjang daripada kepala,
Merupakan hewan pemakan buah-buahan,
Memiliki gigi (pengerat), Tubuh ditutupi oleh
bulu/rambut, Berdarah panas, Hidung pendek,
Putting susu berjumlah 8-10 buah
Kerusakan akibat serangan :
Hama untuk tanaman buah–buahan
diperkebunan petani yang mengakibatkan buah
menjadi busuk atau rusak karena pada saat atau
sebelum panen akan di makan oleh hama ini.
7 Keong mas Nama hama: keong mas
Filum: Moluska
Kelas: Gastropoda
Ordo: Mesogastropoda
Famili: Ampullaridae
1. Cangkang 7. Garis stria
2. Pusar 8. Lingkaran tubuh
3. Sutures
4. Columela
5. Mulut pusat
6. Mulut luar
Ciri-ciri penting lainnya:
1. Bertubuh lunak, Simetris bilateral
3. Tubuhnya terdiri dari “kaki” musukular, kepala
beragam menurut kelasnya, Kaki dipakai
dalam beradaptasi untuk bertahan di substrata
tau melakukan pergerakan, Pada kepala yang
lemah terdapt dua pasang tentakel yang dapat
memanjang dan memendek
Keong Mas selalu memiliki cangkang yang
menyelubungi tubuhnya, tempat hidupnya pada
areal persawahan.
Kerusakan akibat serangannya :
keong mas dapat merusak tanaman padi.
Mereka melangsungkan kehidupannya dengan
memakan tanaman padi.
8 Burung pipit
Keterangan gambar:
1. Paruh 8. Berbulu
2. Memiliki 2 kaki 9. dagu
3. Dada
4. Perut
5. Ekor
6. Punggung
7. Penutup telinga
Nama hama: Burung Pipit
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformas
Famili: Estrildidae
Cirri-ciri penting:
Senang hidup berkelompok, burung pipit tidak
tahan dengan iklim dingin, bertelur 4-10 butir.
Kerusakan yang ditibulkan:
Gagalnya panen pada padi karena burung pipit
memang sering mengincar padi yang akan
panen iya hanya memakan isi padinya saja dan
meninggalkan gabahnya. .
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas maka diperoleh pembahasan sebagai
berikut:
Tikus tergolong pada filum chordata, kelas mamalia, dengan ordo rodentia,
tergolong pada famili Muridae, genusnya adalah Rattus, dan spesiesnya adalah Rattus
Diard biasa yang mudah dijumpai di rumah-rumah. Tikus rumah memiliki ekor yang
panjang dan pandai memanjat serta melompat. Warnanya hitam atau cokelat terang,
meskipun ada yang dibiakkan dengan warna putih atau lorang. Panjang badannya 15-
20 cm dengan panjang ekor ±20 cm. Hewan ini nocturnal. Betinanya mampu beranak
kapan saja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3 tahun dan
menyukai hidup berkelompok. Hama filum chordatadapat berefroduksi 5-6 kali dalam
satu tahun, contohnya tikus. Setiap berefroduksi satu induk tikus dapat melahirkan 7-8
ekor anak. Dan anakan tikus dapat perefroduksi ketika telahberumur ± 2-3 bulan,
siklus yang sangat cepat serta umur dari tikus sendiri relatif lama. Gejala kerusakan
Perkembangan hama tikus yang berkembang biak di saat tanaman padi memulai
untuk menguning. Penyerbuan hama ini membuat tanaman padi menjadi rusak, tikus
tidak hanya memakan padi tetapi mematahkan tangkai padi yang berisi bulir – bulir
padi. Hal ini akan membuat produktivitas padi menjadi berkurang, kebutuhan pun
menjadi kurang dapat terpenuhi bahkan akan gagal panen.
Musang tergolong pada filum chordata, pada kelas mamalia, ordonya adalah
Carnivora, famili Viverridae, genus paradoxurus dan tergolong pada spesies P.
Hermaphroditus. Musang mempunyai warna bagian sisi atas tubuh abu-abu
kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan.
Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak
begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi
samping dan bagian perut lebih pucat. Terdapat beberapa bintik samar di sebelah
tubuhnya. Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dan contoh kerugian yang
ditimbulkan oleh musang yaitu habisnya atau buah-buahan seperti tanaman pepaya,
kopi dan lainnya menjadi busuk atau gagal panen, akan tetapi musang ini biasanya
menyerang tanaman yang buahnya telah matang.
Nematoda tergolong dalam Filum Nematoda, Kelas Secernentea, Ordo
Tylenchida, Famili Heteroderidae. Ciri-ciri penting Tubuhnya tidak bersegmen,
Bentuknya silindris memanjang, kecuali pada beberapa genera yang berjenis kelamin
betina, Simetris bilateral, Merupakan binatang yang mempunyai tiga lapisan
(triploblastik) atau terdiri dari tiga lapis blastula (lapisan ini terbentuk dan
berkembang di dalam telur), Mempunyai rongga tubuh semu, Tubuhnya transparan
(dan tidak berwarna), Memiliki sistem organ tubuh lengkap, yang berupa sistem
pencernaan (memanjang dengan bentuk esofagusyang bervariasi) sistem ekskresi,
sistem syaraf, sistem pengeluaran, dan sistem reproduksi. Tidak memiliki sistem
peredaran darah, Nematoda parasit tanaman biasanya mempunyai stilet atau
nematoda puru akar merupakan parasit yang umum pada berbagai tanaman pertanian
dan tumbuhan liar, khususnya di kawasan tropika dan daerah beriklim
sedang. Meloidogyne sp. betina berbentuk seperti buah pir dengan ukuran panjang
0,5-1,2 mm, sedangkan jantan berbentuk seperti cacing dengan ukuran 1,0-2,0 mm.
Nematoda ini mempunyai inang yang sangat luas, seperti kentang, tomat, kubis, ubi
jalar, tembakau, the, tebu, jahe, dan padi-padian. Kerusakan akibat serangannya
Gejala umum yang dapat diamati adalah tanaman menjadi layu dan daun menguning
akibat rusaknya perakaran. Gejala khas yang ditimbulkan adalah adanya bintil-bintil
pada akar yang mirip dengan binitil akar bakeri penambat nitrogen pada kacang-.
Gejala umum yang dapat diamati adalah tanaman menjadi layu dan daun menguning
akibat rusaknya perakaran.
Bekicot tergolong pada Spesies Achatina fulica, Genus Achatina, Famili
Achatinidae, Ordo Pulmanata, Fillum Mollusca. Bekicot memiliki cangkang yang
keras. Tubuhnya lembek dan berlendir. Memiliki 2 pasang tentacle. Mempunyai kaki
yang lunak (kaki palsu). Aktif pada malam hari untuk mencari makanan. Bekicot
mempunyai jenis kelamin yang ganda yaitu satu individu dapat berperan sebagai
jantan maupun betina. Ada pun kerusakan akibat serangan hama ini yaitu berupa
sobek atau berlubangnya daun dan atau patahnya batang dan bagian tanaman yang
terserang tampak berlendir.
Monyet termasuk hama yang tergolong kedalam mamalia yang dapat
memanjat pohon. Monyet tergolong pada filum Chordata, kelas Mamalia, Ordo
Primata, Famili Cercopithecidae, dan Spesies M. Mulatta. Monyet memiliki ekor
panjang mempunyai kaki 2 dan tangan 2 memiliki 2 puting susu, memiliki rambut dan
bulu, memiliki ekor, memiliki jenis kelamin laki laki dan perempuan, memiliki dua
taring yang tajam dan bisa memanjat pohon. Dampak yang ditimbulkan dari Monyet
tersebut adalah kerusakan yang terjadi pada tanaman terutama pada bagian buah-
buahan. karena pada saat atau sebelum panen akan di makan oleh hama ini.
Musang tergolong pada filum chordata, pada kelas mamalia, ordonya adalah
Carnivora, famili Viverridae, genus paradoxurus dan tergolong pada spesies P.
Hermaphroditus Musang mempunyai warna bagian sisi atas tubuh abu-abu
kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan.
Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak
begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi
samping dan bagian perut lebih pucat. Terdapat beberapa bintik samar di sebelah
tubuhnya. Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dan contoh kerugian yang
ditimbulkan oleh musang yaitu habisnya atau buah-buahan seperti tanaman pepaya,
kopi dan lainnya menjadi busuk atau gagal panen, akan tetapi musang ini biasanya
menyerang tanaman yang buahnya telah matang.
Tupai tergolong pada Spesies Callosciurus sp, Filum Chordata, Klas Mamalia,
Ordo Rodentia, Famili Sciuridae. Tupai merupakan hewan pemakan buah-buahan.
Memiliki gigi (pengerat). Tubuh ditutupi oleh rambut. Berdarah panas. Hidung
pendek. Putting susu berjumlah 8-10 buah. Ciri khasnya mempunyai moncong sangat
panjang pada bagian muka yang terdapat mulut dan hidung Memiliki gigi (pengerat),
Tubuh ditutupi oleh rambut, Berdarah panas. Adapun Kerusakan dan kerugian akibat
serangan dari hama ini yaitu menyerang tanaman kakao dan kelapa Hama untuk
tanaman buah – buahan karena pada saat atau sebelum panen akan di makan oleh
hama ini. Pada tanaman kelapa menimbulkan kerusakan berupa lubang yang cukup
lebar dan tidak teratur dekat dengan ujung buah. Dan secara tidak langsung dapat
menurunkan nilai ekonomi dari kakau dan kelapa itu sendiri.
Keong mas tergolong pada Filum Mollusca, Ordo Mesogastropoda, Famili
Ampullariidae, Spesies Pomacea Canaliculata, Genus Pomacea. Keong Mas
memiliki cangkang yang menyelubungi tubuhnya, tempat hidupnya pada areal
persawahan. Ukuran cangkang sampai 40 mm dengan diameter 15-25 mm, bentuknya
seperti kerucut membulat dengan warna hijau-kecoklatan atau kuning kehijauan.
Puncak cangkang agak runcing, tepi cangkang menyiku tumpul pada yang muda,
jumlah seluk 6-7, agak cembung, seluk akhir besar Keong Mas selalu memiliki
cangkang yang menyelubungi tubuhnya, tempat hidupnya pada areal persawahan.
Kerusakan akibat serangannya yaitu keong mas dapat merusak tanaman padi iya
meninggalkan lender di tanaman padi. Mereka melangsungkan kehidupannya dengan
memakan tanaman padi.
Burung Pipit tergolong dalam Filum Chordata, Kelas Aves Ordo
Passeriformas, Famili Estrildidae. Burung pipit senang hidup berkelompok, burung
pipit tidak tahan dengan iklim dingin, bertelur 4-10 butir dan bernapas menggunakan
paru-paru, dan mengambil makanan dengan paruhnya. Kerusakan yang ditibulkan
oleh hama ini adalah gagalnya panen pada padi karena burung pipit memang sering
mengincar padi yang akan panen karena dalam jumlah yang cukup banyak ia mampu
menyebabkab kgagalan panen padi para petani karena burung pipit memakan isi padi
yang ada sehingga hanya meninggalkan gabahnya saja. Cara mengatasi hama ini yaitu
dengan membuat orang-orangan sawah dan membuat gantungan-gantungan yang
dihiasi dengan kaleng-kaleng agar menimbulkan suara berisik sehingga mampu
mengusir burung pipit tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Terdapat beberapa filum-filum non-arthopoda hama yaitu :
1. Filum Chordata binatang bertulang belakang dengan kelas hama tertentu yaitu
kelas Aves yaitu burung pipit dan kelas mamalia seperti musang, tupai, monyet
dan tikus.
2. Fillum Molusca dengan kelas hama tertentu yaitu kelas Gastropoda, molusca
merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak dan berlendir
seperti bekicot dan keong mas.
3. Filum Ascthelmintes dengan kelas hama nematoda biasanya bersifat parasit
namun tidak semuanya.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh non-arthopoda hama yaitu:
1. Tikus menyebabkan batang padi menjadi patah dan tanaman padi menjadi rusak.
2. Musang adalah hama yang merusak buah-buahan manjadi berlubang dan akan
busuk.
3. nemathoda mengakibatkan tanaman menjadi layu dan daun menguning akibat
rusaknya perakaran dan adanya bintil-bintil pada akar.
4. Bekicot menyebabkan daun padi akan menjadi layu dan tanaman akan mati dan
bagian tanaman yang terserang tampak berlendir.
5. Burung pipit mengakibatkan gagalnya panen pada padi karena burung pipit
memakan isi padi yang ada sehingga hanya meninggalkan gabah.
6. Tupai adalah hama untuk tanaman buah–buahan karena pada saat atau sebelum
panen akan di makan oleh hama ini.
7. Monyet adalah hama bagi buah-buahan karena pada saat atau sebelum panen
akan di makan oleh hama ini.
8. Keong mas adalah hama yang dapat merusak tanaman padi.
5.2 Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum kali ini waktu yang telah
ditetapkan digunakan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Selain itu kerja sama antara asisten dengan praktikan
harus ditingkatkan, terutama dalam membimbing praktikan agar praktikan dapat
dengan benar dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Bambang. 2015. Penuntun praktikum dasar-dasar perlindungan tanaman.
Universitas Bengkulu: Bengkulu
Mulyadi.1992. Nemathologi. Laboratorium Nemathologi. Fakultas Pertanian UGM.
Bandung.
Anonim.2015.http://pagemenu.blogspot.co.id/2012/09/laporan-praktikum-non-
arthropoda-hama.html. Diakses Pada Tanggal 2 Oktober 2015
Anonim. 2015. http://kasandika.blogspot.co.id/2014/05/arthropoda-hama-laporan-
daslintan.html. Diakses Pada Tanggal 2 Oktober 2015
Anonim. 2015.http://pagemenu.blogspot.co.id/2012/09/laporan-praktikum-non-
arthropoda-hama.html. Diakses Pada Tanggal 2 Oktober 2015
Anonim. 2015. http://pagemenu.blogspot.co.id/2012/09/laporan-praktikum-non-
arthropoda-hama.html. Diakses Pada Tanggal 2 Oktober 2015