Praktik Terbaik untuk Jaminan Sosial dan Bentuk Hubungan ... · Praktik Terbaik untuk Jaminan...
Transcript of Praktik Terbaik untuk Jaminan Sosial dan Bentuk Hubungan ... · Praktik Terbaik untuk Jaminan...
Praktik Terbaik untuk Jaminan Sosial danBentuk Hubungan Kerja yang Tidak
StandarNuno Meira Simoes da Cunha
Spesialis Senior ILO DWT untuk Asia Timur, Asia Tenggara dan PasifikJakarta – 25 Agustus 2016
Bentuk Hubungan Kerja yang Tidak StandarPekerjaan Informal
Konsep yang berbeda tetapi di berbagaikesempatan merepresentasikan kelompokpekerja yang sama – khususnya di negaraseperti Indonesia
Bentuk Hubungan Kerja yang TidakStandar dan Pekerjaan Informal
Cakupan jaminansosial seringkali
merupakan salahsatu indikator
yang digunakanuntuk
membedakanpekerjaan formal
dan informal
Pekerjaan InformalKompleks dan sangat Beragam
• Ketidaksesuaian antara skema dan pola bekerja
• Terkadang legislasi termasuk unsur-unsur yang mengarah pada eksklusi– Persyaratan untuk suatu hubungan kerja antara pemberi kerja dan pekerja– Jenis kontrak– Skala badan usaha– Jumlah jam kerja– Ambang batas penghasilan– Panjang minimal kontrak
• Akan tetapi, tidak hanya masalah hukum:– Kurangnya penegakkan dan kontrol
• Kepatuhan yang rendah• Kapasitas pengawasan yang terbatas• Tantangan untuk menangani banyak individu dan unit mikro
– Kurangnya organisasi/representasi dari pekerja
Tantangan yang dihadapi oleh pekerja denganbentuk hubungan kerja yang tidak standar (1) –skema iuran
• Kesulitan dalam memenuhi prosedur administrasi (termasuk biayayang berkaitan);
• Kurangnya informasi, kesadaran dan kepercayaan
• Manfaat tidak selalu selaras dengan prioritas
• Biaya (terutama untuk wiraswasta yang harus menanggung bebankontribusi ganda)
• Kurangnya kapasitas untuk turut membayar kontribusi asuransisosial secara teratur;– Penghasilan berfluktuasi atau tidak stabil
• Sulit untuk menghitung pendapatan• Sulit untuk membayar secara bulanan
Tantangan yang dihadapi oleh pekerja denganbentuk hubungan kerja yang tidak standar (2) –skema iuran
• Tidak terkait langsung dengan status pekerjaan– Cakupan yang terbatas (lingkup dan cakupan pribadi)
– Beberapa ditargetkan untuk yang paling miskin dan tidakmengikutsertakan mereka yang berada di ekonomiinformal
– Masalah kecukupan
• Besarnya sektor pekerja/aktivitas di ekonomi informal dapatjuga mengakibatkan penurunan pendapatan pajak
Tantangan yang dihadapi oleh pekerja denganbentuk hubungan kerja yang tidak standar (3) –skema iuran
Cakupan perlindungan sosial“The missing middle”
Untuk banyak negara, ‘the missing middle’ mewakili mayoritas pekerja
2 Strategi untuk MemperluasPerlindungan Sosial
• Track 1 – Perluasan melalui formalisasi– Fokus dalam kelompok yang lebih dekat ke ekonomi formal dan memiliki
kapasitas membayar iuran
• Track 2 – Perluasan melalui skema non-iuran (SP Floors)– Secara independen dari status bekerja
Tidak saling eksklusifdandapat saling mendukung
• Memungkinkan kontribusi kecil: Untuk skema sukarela, kontribusi yang terjangkau akan menjadi perhatian utama. • Contoh: Skema Mbao di Kenya; Filipina
• Meningkatkan investasi di layanan pengawasan
• Perlunya keseimbangan antara sanksi dan insentif• Menciptakan derajat fleksibilitas: Secara umum, skema yang ditargetkan
pada pekerja dengan penghasilan rendah mencoba meminimalkandenda/sanksi saat tidak membayar iuran
• Menekan biaya overhead: Biaya transaksi seperti biayamanajemen menjadi lebih signifikan dalam konteks kontribusikecil
Mempermudah UKM dan pekerja dengan bentukhubungan kerja yang tidak standar untuk
berpartisipasi
Meningkatkan akses fisik: Banyak skema perlindungan sosialuntuk pekerja informal berusaha untuk menciptakan akses yang mudah ke layanan
• Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menggabungkanbeberapa tingkat kemitraan:
• Lembaga keuangan, seperti bank atau lembaga keuangan mikro;
• Pengusaha atau organisasi pengusaha, termasuk asosiasi profesi sektoral danorganisasi usaha kecil;
• Serikat buruh dan organisasi pekerja;
• Organisasi non-pemerintah dan organisasi berbasis masyarakat lainnya
• “The aggregator model” – mendaftarkan kelompok dan bukan individu• Contoh: Filipina; Ekuador
• Inovasi melalui teknologi: • Teknologi ponsel memberikan kemungkinan baru untuk menciptakan cara
yang lebih baik untuk perlindungan sosial• Cth: Skema Mbao di Kenya dimana iuran bisa dibayar melalui ponsel
Mempermudah UKM dan pekerja dengan bentukhubungan kerja yang tidak standar untuk
berpartisipasi
• Menggunakan skema yang disederhanakan (Monotax)
• Untuk UKM dengan pendapatan dibawah level tertentu, dimungkinkan satu kali pembayaran yang ditentukan (setiapbulannya) daripada berbagai iuran jaminan sosial dan pajak
• Tingkat kontribusi yang berbeda menurut klasifikasiberdasarkan pendapatan tahunan; jumlah karyawan; dandalam beberapa kasus: penggunaan lahan dan konsumsi listrik
• Skema manfaat dari subsidi pemerintah (UKM yang memilihskema ini dibebaskan dari beberapa jenis pajak dan bagian darikontribusi jaminan sosial)
Mempermudah UKM dan pekerja dengan bentukhubungan kerja yang tidak standar untuk
berpartisipasi
• Kontribusi dari pemerintah dapat menjadi motivasi yang kuat.• Contoh: Rwanda – Pemerintah memberikan subsidi 50% dari iuran pekerja informal
Costa Rica – tergantung pada tingkat pendapatanDi beberapa negara bagian di India, pemerintah memberikan kontribusi melalui “the
Welfare Workers Fund”Di India, asuransi kesehatan untuk pekerja rumah tangga dan keluarganya sepenuhnyadisubsidi – pekerja hanya membayar biaya pendaftaran/pembaharuan (setiap tahun)
Menyediakan insentif keuangan untukpartisipasi
• Mengadaptasi pendekatan yang ada untuk merespon kebutuhan yang lebihluas dari pekerja.• Di Filipina, pemerintah mengembangkan metode kontribusi alternatif untuk
meningkatkan akses ke dua jenis sistem jaminan sosial nasional: PhilHealth, skemaasuransi kesehatan nasional, dan sistem jaminan sosial nasional yang menyediakanmanfaat pension, sakit, maternitas, disabilitas, dan kematian.
• Program perlindungan sosial sektoral dapat digunakan untuk menghubungkanpekerja dengan skema perlindungan sosial pemerintah yang ada• WWFs sebagai cara untuk mendaftarkan pekerja informal dalam skema kesehatan
nasional untuk mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan (Rashtriya SwasthyaBima Yojana - RSBY
• Memperluas cakupan skema yang ada berarti meningkatkan kesadaran danakses ke informasi
Meningkatkan akses ke program pemerintah yang ada
• Manfaat “(Un) Employment”
Mempertahankanpengangguran dankeluarganya dalam
kondisi hidup sehat danwajar (C168, art.16)
Tujuan: Melindungi pekerja dan keluarganyaterhadap hilangnya pekerjaan dan pendapatan
Mempromosikankebijakan pasar
tenaga kerja yang aktif untuk pekerjaanpenuh, produktif dan
dipilih (C168, art.2&7)
ManfaatUI
ALMP
1. Memberikanjaminan pendapatan
2. Meningkatkanketrampilan dankecocokan pasokan/ permintaan tenagakerja
Definisi: Asuransi Pekerjaan (C.168)
• Pengangguran: tidak bekerja, mampu bekerjadan bersedia bekerja
• Prinsip Asuransi sosial (mengumpulkan risiko)
• Pembayaran berkala (keterbatasanpembayaran pesangon satu kali)
• Promosi Ketenagakerjaan
• Pengembangan ketrampilan dan kemampuanbekerja
Tolak ukur yang direkomendasikanoleh Konvensi ILO 168
Mengapa peraturan pesangon seringkali tidakditegakkan?
1. Dalam kasus kebangkrutan dan pengurangan pekerja,
pengusaha seringkali kekurangan sumber daya untuk
menyediakan pesangon untuk pekerja yang
diberhentikan.
2. Sangat sulit bagi pemerintah untuk memantau apakah
pengusaha telah memberikan pesangon dengan benar.
Dalam kasus pelanggaran oleh pengusaha, pekerja
yang diberhentikan bisa mendapatkan pesangon
hanya ketika mereka mengajukan keluhan kepada
lembaga pemerintah, yang banyak pekerja merasa
enggan.
→
Para pekerja yang lebih terorganisir dan vokal cenderunguntuk mendapat pesangon, sementara hak pekerja yang tidak terorganisir dan dengan suara lemah seringkalidiabaikan.
Perbedaan antara UI dan Perlindungan Sosial Wajib
Asuransi Pengangguran (UI) Wajib Pesangon
Siapa yang menanggungbiaya?
Ditanggung bersama oleh semuapengusaha dan pekerja (danpemerintah di beberapa negara)
Semua beban diletakkansecara eksklusif dan beratpada pengusaha yang memberhentikan pekerja
Kemungkinanketidakpatuhan bagipengusaha
Rendah Tinggi
Pencegahan PHK Tidak terlalu kuat Kuat (bila dengan ketatdiberlakukan
Desain UI sangat kompleks (berbagai pilihan desain)Bagaimana menyeimbangkan jamsos yang ada denganskema UI baru?
Tantangan politik besarDialog tripartitKebijakan “custom made”
Tata kelola lembaga jaminan sosial
• ISSA memilih 5 prinsip untuk digunakansebagai referensi oleh lembaga JaminanSosial :
– Akuntabilitas
– Transparansi
– Prediktabilitas
– Partisipasi
– Dinamis
Partisipasi merujuk pada pendidikan aktif danketerlibatan efektif dari pemangku kepentinganuntuk memastikan perlindungan kepentinganmereka.
Partisipasi pemangku kepentingan tergantungakses informasi dan kemampuan untuk mengertidan bertindak
Anggota dan penerima manfaat harus memilikicara untuk mengawasi mereka yang bertanggungjawab terhadap manajemen jamsos
C.102 Konvensi Jaminan Sosial
(Standar Minimum), 1952
Article 72(1) memerlukan
partisipasi representasi dari:
AdministrasiTripartit
Orang yang
diproteksi
Entitaspublik
Pengusaha
Growing recognition in Asia
• Unemployment benefits & other income security measures facilitate recovery and economic growth– Smooth consumption
– Boost domestic demand for goods and service
– Need for additional protection in context of Labour Law reforms which include more flexibility in hiring and firing
– Challenges regarding the effectiveness of some employment protection mechanisms such as severance payments• How many workers do actually benefit from it?
• How many companies are able to comply with it?