PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

80
i PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA CANDIMULYO, MADIUN, JAWA TIMUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag.) Oleh: Siti Zulaika NIM: 1113034000177 PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020

Transcript of PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

Page 1: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

i

PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT

DESA CANDIMULYO, MADIUN, JAWA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh: Siti Zulaika

NIM: 1113034000177

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020

Page 2: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

i

PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT

DESA CANDIMULYO, MADIUN, JAWA TIMUR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:

Siti Zulaika

NIM: 1113034000177

Pembimbing

Moh. Anwar Syarifuddin, MA.

NIP : 19720518 199803 1 003

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020

Page 3: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

ii

LEMBAR PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (s1) di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciputat

Siti Zulaika

Page 4: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

iii

Abstrak

Siti Zulaika NIM 1113034000177

Praktik Pembacaan Surah Yasin Pada Masyarakat Desa Candimulyo,

Madiun, Jawa Timur

Bacaan yang populer di masyarakat saat mengisi kegiatan

keagamaan di malam Jumat adalah Surat Yasin. Surat ini dibaca di banyak

majelis. Ada yang menjadikannya sebagai rangkaian bacaan dzikir,

sebagian lagi membacanya untuk mengawali pengajian, ada pula yang

menjadikan bacaan Yasin sebagai acara inti yang biasa kita kenal dengan

sebutan jamaah Yasinan, atau sebatas rutinitas individu yang dibaca di

setiap malam Jumat.

Di desa Candimulyo, kecamatan Dolopo, kabupaten Madiun,

propinsi Jawa Timur praktek pembacaan surah Yasin sudah turun temurun

dilakukan. Tradisi ini sudah dilakukan sejak berdirinya desa ini. Tradisi

yasinan menjadi pengamalan pembacaan Ayat-ayat al-Quran yang dalam

observasi yang penulis lakukan diikuti oleh jamaah ibu-ibu pada setiap

malam Jumat dan diselenggarakan secara bergilir di rumah-rumah warga.

Kegiatan ini dipimpin oleh bapak ustadz Rohman dan diikuti oleh ibu-ibu

jamaah dan berlangsung sejak bakda sholat Maghrib pukul 18.30 wib dan

berakhir pukul 20.30 wib Selain membaca surah Yasin kegiatan ini juga

disertai pembacaan tahlil dan doa-doa bagi para leluhur dan kebaikan

keluarga. Kegiatan diakhiri dengan makan bersama.

Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian lapangan.

Analisis yang akan ditempuh adalah analisis deskriptif, di mana peneliti

mengungkapkan data dan fakta secara ilmiah tanpa sedikitpun

mempengaruhi subyek maupun obyek yang penelitian. Dalam pengolahan

tersebut menggabungkan tiga cara yaitu: wawancara, observasi dan

penelitian dokumen yang menjadi bagian dari data yang bisa saling

melengkapi sehingga dapat dideskripsikan.

Kata kuci : surah Yasin, dzikir Yasinan.

Page 5: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

iv

Kata pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah membeikan berbagai macam

nikmat dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga dengan nikmat dan

rahmat tersebut penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tercurah dan tercurahkan kepada baginda

Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya yang telah

mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan budi pekerti yang

baik kepada umat manusia.

Skripsi berjudul: Praktek Pembacaan Surah Yasin Pada

Masyarakat Desa Candimulyo, Madiun, Jawa Timur disusun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama pada Jurusan Ilmu Alquran

dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari skripsi ini tidak akan rampung tanpa dukungan,

bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA, selaku

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Prof. Dr. Yusuf Rahman, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Eva Nugraha, M.A, selaku Ketua Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Fahrizal Mahdi,MIRKH, MA, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Alquran

dan Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Bapak Moh. Anwar Syarifuddin, MA, selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan banyak masukan dan arahan sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

Page 6: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

v

6. Seluruh Dosen dan staf TU Fakultas Ushuluddin UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan wawasan keilmuan dan

kemudahan-kemudahan selama menyelesaikan studi. Semoga ilmu

yang telah diberikan dapat penulis amalkan dan kelak mendapat

balasan yang tebaik di sisi Allah SWT.

7. Yang terhormat dan tercinta, Ibunda saya Ibu Asminah yang tak henti-

hentinya memberikan dukungan baik secara moril maupun materil

serta doa demi lancarnya studi dan penulisan skripsi ini, Semoga Allah

menghadiahi surga dan mengganjar kebaikan mereka dengan pahala.

8. Kepada kakak saya Ahmad Nur Kholid, Ghozali Munir, Baderul

Mustofa dan Zainal Muit yang selalu memberi motivasi dan

dukungannya kepada saya.

9. Kepada semua rekan-rekan kelas semua yang selalu memberi motivasi

penyemangat agar selalu semangat dalam mengerjakan skripsi ini.

Dan ucapan terima kasih penulis kepada semua pihak, semoga kebaikan

dan bantuan kepada penulis menjadi amal ibadah dan mendapat ridha dari

Allah SWT. Penulis meminta maaf karena terdapat beberapa kekurangan

yang terdapat dalam skripsi ini. Untuk itu kritik dan saran kiranya dapat

memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

bagi yang membacanya.

Jakarta

Siti Zulaika

Page 7: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman buku Pedoman Akademik Program Strata 1 Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013/2014.

A. Padanan Aksara

Berikut adalah daftar aksra Arab dan padanannya dalam aksara

latin:

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

tidak dilambangkan ا

B Be ب

T Te ت

Ts te dan es ث

J Je ج

H h dengan garis bawah ح

Kh ka dan ha خ

D De د

Dz de dan zet ذ

R Er ر

Z Zet ز

S Es س

Sy es dan ye ش

S es dengan garis di bawah ص

D de dengan garis di bawah ض

T te dengan garis di bawah ط

Z zet dengan garis di bawah ظ

koma terbalik di atas hadap kanan ‘ ع

Gh ge dan ha غ

F Ef ف

Q Ki ق

Page 8: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

vii

K Ka ك

L El ل

M Em م

N En ن

W We و

H Ha ه

Apostrof ’ ء

Y Ye ي

B. Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia,

terdiri dari vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong).

Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

A fathah ـ

I kasrah ـ

U dammah ـ

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah

sebagai berikut:

Tanda Voka Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ـ Ai a dan i

ـ Au a dan u

C. Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa

Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Page 9: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

viii

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ـــــــــــاـ Ā a dengan topi di atas

Ī i dengan topi di atas ــــــــي

Ū u dengan topi di atas ـــــــــو

D. Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan

dengan huruf (al), dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti

huruf syamsiyyah maupun qamariyyah. Contoh: al-rijâl bukan ar-

rijâl, al-diwân bukan ad-diwân.

E. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan sebuah tanda (ـ ), dalam alih aksara ini

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang

diberi tanda syaddah itu. akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf

yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang

diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata ةالضرور tidak

ditulis dengan ad-darûrah melainkan al-darûrah, demikian

seterusnya.

F. Ta Marbûtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah

terdapat pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1 di bawah). Hal yang

sama juga berlaku jika ta marbûtah tersebut diikuti oleh kata sifat

(na‘t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut diikuti

Page 10: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

ix

kata benda (ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf

/t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Akasara

Tarîqah طشمخ .1

al-jâmi’ah al-islâmiyyah انغبيؼخ الإصلايخ .2

wahdat al-wujûd حذح انعد .3

G. Keterangan Tambahan

1. Kata sandang ال (alif lam ma‘rifah) ditransliterasi dengan al-,

misalnya (انغز) al-jizyah, (الاصبس) al-âtsâr dan ( -al (انزي

dzimmah. Kata sandang ini menggunakan huruf kecil, kecuali bila

berada pada awal kalimat.

2. Tasydîd atau shaddah dilambangkan dengan huruf ganda, misalnya

al-muwatta’.

3. Kata-kata yang sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia, ditulis

sesuai dengan ejaan yang berlaku, seperti al-Qur’an, hadis dan

lainnya.

H. Singkatan

Swt = Subḥȃnahu wa-ta’âlâ

Saw = Salla Allâh ‘alaih wa sallama

Ra = Raḍiya Allȃh ‘anhu

QS = al-Qur’an Surat

HR = Hadis Riwayat

M = Masehi

H = Hijriyah

Page 11: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

x

h. = Halaman

b. = bin/ ibn

ed. = Editor

Cet. = Cetakan

T.tp. = Tanpa tempat penerbit

T.pn. = Tanpa penerbit

T.t. = Tanpa tahun

no. = Nomor

Page 12: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………… i

LEMBAR PERNYATAAN …………………………………………. ii

ABSTRAK ………………………………………………………….. iii

KATA PENGANTAR ……………………………………………… iv

PEDOMAN TRANSLITERASI …………………………………… vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………… 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………......... 5

D. Metodelogi Penelitian …………………………....... 6

E. Metode Pengumpulan Data ……………………...... 7

F. Metode Analis Data ……………………….............. 9

G. Landasan Teoritis …………………………………… 10

H. Kajian Pustaka ……………………………………… 11

I. Sistematika Penelitian …………………………….. 16

BAB II PROFIL SURAH YASIN

A. Posisi Surah Yasin dalam Al-Qur‟an 18

B. Penamaan Surah Yasin 19

C. Kandungan Surah Yasin 20

D. Fadilah Surah Yasin 22

E. Surah Yasin sebagai Sebuah Dzikir 24

Page 13: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

xii

BAB III KONDISI SOSIAL-KEAGAMAAN DESA

CANDIMULYO

A. Letak Geografis Desa Candimulyo ………………… 28

B. Demogarfi Desa Candimulyo ……………………… 29

1. Keadaan Pendidikan Masyarakat ……………… 29

2. Keadaaan Sosial Ekonomi Masyarakat …........... 30

3. Keadaan Sosial Budaya ……………................... 31

4. Keadaaan Agama masyarakat ………................. 32

C. Biodata Singkat Responden ……………………….. 34

BAB IV PRAKTIK PEMBACAAN SÛRAH YASIN DI DESA

CANDIMULYO

A. Sejarah Tradisi Yasinan di Candimulyo …………... 37

B. Landasan Tradisi Yasinan Menurut Tokoh Desa

Candimulyo ………………………………………...

39

C. Praktik Pembacaan Sûrah Yasin di Candimulyo …… 41

D. Manfaat Dzikir Surah Yasin Bagi Masyarakat ……. 46

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………… 51

B. Saran ……………………………………………… 52

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 53

LAMPIRAN …………………………………………………………… 55

Page 14: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Umat Islam menyakini bahwa Al-Qur‟an merupakan wahyu Allah

SWT dan merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, sekaligus

sebagai sumber hukum Islam yang paling utama serta diakui

kebenarannya. Al-Qur‟an yang berbentuk teks ini juga mengandung nilai-

nilai pengajaran hidup, tuntunan beragama, dan banyak hikmah kehidupan.

Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup umat Islam tidak akan diperoleh

manfaatnya tanpa adanya upaya mempelajari dan mengamalkanya dalam

kehidupan sehari-hari.1

Al-Qur‟an sebagai kitab terakhir dimaksudkan untuk menjadi

petunjuk bagi seluruh umat manusia sampai akhir zaman. Bukan cuma

diperuntukkan bagi masyarakat Arab tempat di mana kitab ini diturunkan,

akan tetapi untuk seluruh umat manusia. Di dalamnya terkandung nilai-

nilai yang luhur yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dalam

berhubungan dengan Tuhan, maupun hubungan manusia dengan sesama

manusia lainnya dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Fazlur

Rahman mengemukakan tentang tema-tema pokok yang terkandung dalam

Alquran yang meliputi: tentang Ketuhanan, kemanusiaan

(individu/masyarakat), alam semesta, kenabian, eskatologi, setan/kejahatan

dan masyarakat muslim.2

Upaya untuk selalu menghidupkan al-Qur‟an (living Qur‟an)

senantiasa dilakukan oleh masyarakat muslim khususnya yang ada di

1 Abdullah Saed, Pengantar Studi Al-Qur‟an, terj. Shulkhah dan Sahiron

Syamsuddin (Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016), 121. 2 M. Yusran Asmuni, Dirasah Islamiyah I Pengantar Studi Alquran Hadits Figh

dan Pranata Sosial (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1997), 43.

Page 15: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

2

Indonesia. Oleh karena itu, living Qur‟an adalah studi tentang al-

Qur‟an yang tidak bertumpu pada keberadaan teks semata, tetapi studi

tentang fenomena yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kaitannya

dengan kehadiran al-Qur‟an. Berbagai fenomena al-Qur‟an yang sering

kali menjadi bagian dari hidup keseharian masyarakat ditemukan, baik

dalam bentuk individu maupun kelompok. Dalam realitanya fenomena

pembacaan al-Qur‟an sebagai sebuah apresiasi dan respon umat Islam

terhadap al-Qur‟an sangat beragam, ada yang sekedar membacanya dan

juga ada yang berorientasi pada pemahaman dan pendalaman maknanya.

Namun belakangan ini mulai berkembang kajian yang lebih menekankan

kepada aspek respon masyarakat terhadap kehadiran al-Qur‟an yang

disebut sebagai living Qur‟an (menghidupkan al-Qur‟an) atau al-Qur‟an in

everyday life.3

Bagi umat muslim, Al-Qur‟an menempati kedudukan yang sangat

penting. Pentingnya Al-Qur‟an berkaitan dengan keberadaannya dan

fungsinya sebagai sumber utama ajaran Islam dan kitab suci petunjuk

alternatif. Adapun pentingannya tafsir Al-Qur‟an berkaitan dengan tujuan

dan manfaat sebagai semacam guidebook yang bersifat operasional-

aplikatif yang dapat mengantarkan kaum muslimin menuju kebahagiaan

yang sejati. Kemudian dapat dipahami bahwa Al-Qur‟an dan tafsir

merupakan dua entitas yang berbeda.4

Al-Qur‟an memiliki keunikan atau keistimewaan dalam dua hal

pokok. Pertama memperhatikan aspek kebenaran dan faktualitas bukan

sekedar imajinasi. Kedua memperhatikan sasaran dan tujuan dari kisah

3 Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur‟an dan Hadis

(Yogyakarta: TH-Press, 2007), 68. 4 Imam Muhsin, Tafsir Al-Qur‟an Dan Sosial Budaya Studi Nilai-Nilai Budaya

Jawa Dalam Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid (Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat

Kementrian Agama RI, 2010), 1.

Page 16: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

3

Sûrah tersebut.5 Namun Allah SWT memberi keutamaan fadillah pada

beberapa ayat, baik dalam khasiatnya maupun kekhusussannya dalam

maksud dan pengaruhnya. Salah satu sûrah yang akan dibahas oleh penulis

ialah sûrah Yâsin. Karena sûrah Yâsin memiliki fadilah tersendiri apabila

dibaca, kemudian diamalkan.

Masyarakat Indonesia mempunyai kecenderungan untuk mengagumi

beberapa sûrah dalam Al-Qur‟an yang kemudian pembacaan terhadapnya

dilakukan secara berulang-ulang kemudian ditransformasi menjadi salah

satu bagian dari prosesi ritual keagamaan maupun adat istiadat. Salah satu

dari beberapa sûrah tersebut adalah sûrah Yâsin yang menempati nomor 36

dalam tata urutan mushaf Al-Qur‟an. Pembacaan sûrah Yâsin atau lazim

dikenal dengan nama Yasinan secara umum merupakan salah satu bagian

dari prosesi tahlilan dalam tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) dan

telah menjadi ciri khas bagi organisasi kemasyarakatan tersebut.6

Dari respon masyarakat dalam merefleksikan al-Qur‟an melahirkan

ragam pemembaca al-Qur‟an, bentuk respon masyarakat sebagai individu

atau kelompok mengkhususkan membaca al-Qur‟an pada waktu tertentu

dan pada tempat-tempat tertentu, semisal di makam-makam. Ada juga

kelompok yang membaca sûrah-sûrah tertentu dari al-Qur‟an pada waktu

tertentu hingga menghasilkan aneka ragam tradisi.7 Tradisi dan budaya

yang berkembang di tengah kehidupan masyarakat menentukan dalam

kelangsungan syiar Islam, ketika tradisi dan budaya itu kemudian menyatu

dengan ajaran Islam, karena tradisi dan budaya merupakan darah daging

dalam tubuh masyarakat, sementara mengkombinasikan tradisi dengan

5 M.H Ma‟rifat, Kisah-Kisah Al Qur‟an Antara Fakta Dan Metafora (Yogyakarta:

Citra, 2013), 32

6 Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Khazanah Aswaja (Surabaya:

Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, 2016), 232. 7 Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur‟an dan Hadis (Yogyakarta: TH-

Press,2007), 5-15.

Page 17: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

4

ajaran Islam adalah sebuah upaya yang sangat sulit. Adalah menjadi

langkah bijak jika tradisi yang berkembang dikorelasikan dengan ajaran

agama Islam, sehingga tradisi itu dapat menjadi menjadi salah satu pintu

masuk dalam menyalurkan ajaran agama.8

Dari sekian banyak tradisi yang dapat ditemukan di kalangan

masyarakat, kelompok, ataupun lembaga tertentu yang memiliki peran

terhadap kehidupan bermasyarakat dengan Al-Qur‟an adalah seperti

adanya tradisi Yasinan di Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun.9 Menurut Ustadz Rohman, tokoh agama di

Candimulyo, tradisi Yasinan sudah dilakukan secara turun temurun,

bahkan sudah berjalan sejak desa ini dibangun. Menurutnya, tradisi ini

juga merupakan bentuk pengamalan terhadap salah satu sûrah dalam al-

Qur‟an yang dipercayai memiliki fadilah tersendiri dalam setiap

membacanya.10

Selain itu, tentu juga terdapat banyak manfaat yang bisa

ditarik oleh masyarakat dalam tradisi Yasinan ini. Keguyuban masyarakat

sangat nampak dalam pelaksanaan yasinan ini. Masyarakat menjadi sangat

akrab satu dengan lainnya, saling bantu, saling memberi dan berbagi.

Intinya, tradisi ini sudah berperan besar menjadi tali pemersatu jalinan

sosial masyarakat desa Candimulyo, selian juga berperan menjadi salah

satu wadah mengenalkan ajaran agama Islam kepada masyarakat.

Informasi tentang manfaat lain dan dampak baik tradisi ini tentu masih

perlu digali lebih dalam lagi dalam bentuk sebuah penelitian yang

komprehensif. Dengan dasar tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengkaji tradisi pembacaan sûrah Yâsin dengan judul: “Praktik

Pembacaan Sûrah Yâsin Pada Masyarakat Desa Candimulyo,

Madiun, Jawa Timur”

8 M. Afnan Chafidh, Tradisi Islam (Surabaya: Khalista, 2006), 5. 9 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohman, Candimulyo, 17 Maret 2020 10 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohman, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Page 18: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah penelitian ini yaitu sebagai sentral

permasalah dalam penelitian ini adalah fokus pada praktik pembacaan

sûrah Yâsin dalam tradisi Yasinan, serta pemahaman masyarakat Desa

Candimulyo Madiun terkait pembacaan sûrah Yâsin dalam tradisi Yasinan

di malam jum‟at. Sedangkan yang akan saya teliti yaitu masyarakat Desa

Candimulyo Madiun yang rutin mengikuti kegiatan tradisi Yasinan,

diantaranya tokoh agama dan masyarakat yang rutin mengikuti tradisi

tersebut.

2. Perumusan Masalah

Bagaimana masyarakat desa Candimulyo Madiun mempraktekkan

pembacaan sûrah Yâsin pada malam Jumat yang menjadi bagian dari

living Qur'an dalam memfungsikan al-Qur‟an sebagai wasilah pengingat

kepada Allah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penulis membahas mengenai “Praktek Pembacaan Sûrah

Yâsin Pada Masyarakat Desa Candimulyo, Madiun” adalah Untuk

mendeskripsikan praktik pembacaan sûrah Yâsin dalam tradisi Yasinan

secara runtut serta mengetahui fungsi pembacaan sûrah yâsin dalam tradisi

Yasinan prespektif masyarakat Desa Candimulyo Madiun.

Dari tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penelitian ini

memiliki dua manfaat yaitu manfaat akademis dan praktis.

1. Manfaat Akademis

Dengan mengetahui bahwa sûrah Yâsin sangat popular dan lekat

dengan kehidupan masyarakat sehari-hari, hal ini juga dapat dijadikan

ukuran tentang kesukaan masyarakat terhadap suatu sûrah yang

Page 19: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

6

dijadikan amalan mereka. Dengan kajian living Quran ini seorang

pendakwah juga dapat mengetahui strategi yang efektif dan efisien

untuk lebih meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan melalui

melalui semangat tradisi yang diyakini bersumber dari nilai-nilai

kenabian.

2. Manfaat Praktis

a. Mengetahui dasar pengamalan suatu tradisi kenabian yang hidup di

masyarakat desa Candimulyo, kecamatan Dolopo Kabupaten

Madiun.

b. Sebagai referensi diskursus kajian living Quran sehingga bergtuna

bagi kalangan akademisi yang memfokuskan pada kajian fenomena

yang terjadi di masyarakat dengan sudut pandang yang lebih

sistematis dan ilmiah.

D. Metodelogi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis penelitian

lapangan. Analisis yang akan ditempuh adalah analisis deskriptif,

di mana peneliti mengungkapkan data dan fakta secara ilmiah

tanpa sedikitpun mempengaruhi subyek maupun obyek yang

penelitian. Dalam pengolahan tersebut menggabungkan tiga cara

yaitu: wawancara, observasi dan penelitian dokumen yang menjadi

bagian dari data yang bisa saling melengkapi sehingga dapat

dideskripsikan. Setelah itu, peneliti mencoba menafsirkan hasil

penggabungan tiga sumber data di atas menjadi sebuah narasi

deskriptif kualitatif yang diuraikan kedalam bahasa sederhana

sehingga mudah dimengerti, karena penelitian ini menggunakan

metode analisis deskriptif maka peneliti cukup menggambarkan

realitas yang ada, kemudian dari data yang terkumpulkan

Page 20: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

7

dijelaskan apa adanya dengan kata-kata untuk memperoleh suatu

kesimpulan.11

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di desa Candimulyo, Madiun.

Penulis memilih lokasi ini dikarenakan tradisi Yasinan masih

sangat lekat dan rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa

Candimulyo, kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun. Selain itu,

akses yang cukup mudah dijangkau serta daerah ini juga

merupakan daerah yang mempunyai ikatan batin dengan penulis,

karena banyaknya keluarga atau relasi yang bermukim di sana.

3. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan tempat untuk memperoleh

keterangan, dalam penelitian ini yang menjadi subyeknya adalah

informan yang akan dimintai informasinya tentang obyek yang

diteliti. Para informan tersebut sudah terlebih dahulu saya pastikan

sering ikut dalam tradisi pembacaan sûrah Yâsin pada tradisi

Yasinan di Desa diantaranya:

1. Tokoh Agama di Desa Candimulyo sebanyak 1 orang.

2. Tokoh Masyarakat sebanyak 14 orang.

Subyek penelitian di atas yaitu orang-orang yang akan

diwawancarai langsung untuk memperoleh data dan informasi.

Adapun informan tersebut bisa saja bertambah sesuai dengan apa

yang diterima dan dialami peneliti selama proses pengumpulan

data.

11 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi

Aksara, 1999), 26.

Page 21: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

8

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standart untuk

memperoleh data yang diperlukan. Perlu dijelaskan bahwa pengumpulan

data dapat dikerjakan berdasarkan pengalaman. Memang dapat dipelajari

metode metode pengumpulan data yang lazim digunakan, tetapi

bagaimana mengumpulkan data di lapangan dan bagaimana menggunakan

teknik tersebut di lapangan.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, penulis menggunakan

beberapa metode pengumpulan data, yaitu: observasi, wawancara dan

dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah adalah cara untuk mengumpulkan data

dengan mengamati atau mengobservasi objek penelitian atau

peristiwa baik berupa manusia, benda mati, maupun alam. Data yang

diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda

mati atau gejala alam. Sedangkan alat yang digunakan adalah

pedoman observasi. Kelebihan observasi adalah data yang diperoleh

lebih dapat dipercaya karena dilakukan pengamatan sendiri.12

Observasi memiliki beberapa corak, untuk itu dalam

melakukan penelitian ini, peneliti akan menggunakan corak observer

berperan aktif. Dengan kata lain peneliti akan memerankan berbagai

peran aktif yang dimungkinkan dalam situasi sesuai dengan kondisi

subyek yang diamati (observer berperan aktif). Corak ini peneliti

pilih, dengan harapan dapat mengumpulkan data dengan lengkap dan

peneliti tidak mengganggu atau mempengaruhi sifat naturalistik yang

ada dalam kegiatan tradisi Yasinan yang akan diteliti.

b. Wawancara

12 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis (Yogyakarta: Teras, 2011), 83.

Page 22: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

9

Wawancara yaitu mengumpulkan data dan informasi melalui

tanya jawab lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang tidak

berstruktur maksudnya susunan pertanyaan dan susunan kata-kata

dalam setiap pertanyaan dapat berubah pada saat wawancara karena

disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi wawancara.13

c. Penelitiana Dokumen

Penelitian dokumen merupakan suatu cara pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik

dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.14

Metode dokumentasi

ini digunakan untuk menyempurnakan data yang diperoleh dari

metode wawancara dan observasi.

F. Metode Analisis Data

Dalam rangka menganalisis data yang peneliti peroleh selama proses

pengumpulan data, peneliti melakukan tiga tahapan. Pertama, tahap

reduksi data, pada tahap ini peneliti melakukan proses penyeleksian,

pemfokusan dan abstraksi data yang berhubungan dengan pelaksanaan

tradisi pembacaan sûrah Yâsin sebagaimana yang dibutuhkan penulis dari

hasil catatan lapangan.15

Semua data dikumpulkan secara keseluruhan

kemudian diklasifikasikan sesuai dengan konsep penelitian yang telah

dirancang sebelumnya agar data yang diperoleh menjadi data yang sudah

terbagi pada kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan konsep (bagian-

bagian) yang sudah dibentuk oleh peneliti, sehingga pada tahap ini data

yang diperoleh lebih fokus dan ringkas serta sudah terbagi-bagi.

13 Nurul Zuhriah, Metodelogi Penelitian sosial dan pendidikan (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2005), 179. 14 Nana Syaodah Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007), 221. 15 Moh. Soehadha, Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama

(Yogyakarta: SUKA Press, 2010), 91-92.

Page 23: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

10

Kedua, display data atau penyajian data, pada tahap ini peneliti

melakukan organisasi data, mengaitkan hubungan-hubungan tertentu

antara data yang satu dengan yang lainnya. Peneliti sudah menyajikan data

yang lebih konkret dari tahap sebelumnya serta telah diklasifikasikan pada

tema-tema yang dirancang oleh peneliti.

Ketiga, proses verifikasi, pada tahap ini peneliti melakukan penafsiran

(interprestasi) terhadap data yang sudah peneliti peroleh dan sudah

dilakukan reduksi dan penyajian, sehingga data yang sudah memiliki

makna dengan cara membandingkan, pencatatan tema-tema dan pola-pola,

pengelompokan melihat kasus-perkasus dan melihat hasil wawancara

dengan informan dan observasi.

G. Landasan Teoritis

Living Qur‟an yaitu bagian dari penerimaan atau resepsi terhadap teks

al-Qur‟an di mana ia juga menawarkan dua tawaran dalam mengkaji al-

Qur‟an dalam tataran realitas yaitu menekankan pada memahaman teks

dari Nabi Saw., hingga al-Qur‟an dapat dipahami dan ditafsirkan oleh

umat Islam, baik secara keseluruhan maupun hanya bagian-bagian tertentu

dari al-Quran, baik secara mushâfi maupun secara tematik, juga untuk

melihat atau memotret respons masyarakat atas pemahaman dan

penafsiran terhadap al-Qur‟an.16

Dengan demikian penelitian living quran tidak berbeda dengan

penelitian budaya yang mengarah pada dua wujud kebudayaan, yaitu: 1)

system budaya, yaitu berupa konsep norma-norma, pandangan-pandangan

yang abstrak dan lain sebagainya. Dan kedua 2) system social, yaitu

kebudayaan sebagai suatu rangkaian dari tindakan yang konkret dimana

individu saling berkait dan berbuat dalam berbagai hal dalam keadaan

16 Sahiron Syamsuddin, “Ranah-ranah dalam penelitian al-Qur‟an dan Hadis”

(Yogyakarta: TH-Press, 2007), 43-45.

Page 24: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

11

intraksi. Sehingga living quran dapat menggunakan model penelitiannya

bersifat kualitatif yang tidak memiliki teori atau paradigma sendiri jelas

meski banyak digunakan dalam banyak displin keilmuan secara terpisah

sebagai perangkat interprestasinya, kemudian pendekatannya, bisa

fenomonologi, wawancara, observasi partisipatoris, psikonalisis,

hermenetik, etnografis.17

Menurut Ruth Benedict, kebudayaan sebagai pola-pola pemikiran

serta tindakan tertentu yang terungkap dalam aktivitas, sehingga pada

hakekatnya kebudayaan itu adalah way of life, cara hidup tertentu yang

memancarkan identitas tertentu pula pada suatu bangsa. Sedangkan

menurut koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat

yang dijadikan milik diri manusia.18

H. Kajian Pustaka

Penulis telah meninjau beberapa karya tulis yang berkaitan dengan

tema penelitian karya-karya tersebut adalah karya yang berhubungan

dengan kajian living Quran dan resepsi umat Islam terhadap al Quran dan

karya yang berhubungan dengan tradisi Yasinan.

Adapun karya-karya yang berhubungan dengan kajian living Quran

antara lain :

Skripsi “Pembacaan sûrah Yâsin dan Al-Mulk dalam penyelengaraan

jenazah di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sulawesi Selatan”

yang ditulis oleh Widayanti. Dalam penyelenggaraan jenazah di

Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan, ada

pembacaan Al-Qur‟an Khususnya sûrah Yâsin dan sûrah Al-Mulk oleh

17 M. Mansyur Muhammad Yusuf Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian living

Quran dan Hadis (Yogyakarta: Teras, 2007), 62. 18 M. Mansyur Muhammad Yusuf Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian living

Quran dan Hadis, 180.

Page 25: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

12

masyarakat. Dapat dikatakan bahwa membacakan sûrah-sûrah adalah

sebagai harapan dari setiap orang yang masih hidup kepada Allah SWT,

agar Allah memberikan pengampunan, dan kelapangan di dalam kubur.

Dengan adanya penanaman daun pandan tersebut adalah agar jenazah

yang ada di dalam kubur mendapatkan naungan dan keringanan dari siksa

kubur. Kegiatan ini adalah sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat

menjadi bagian dalam kehidupan mereka. Membaca Al-Qur‟an menjadi

nilai bersama dalam suatu masyarakat yang diimplementasikan dalam

aktivitas kebudayaan mereka. Kajian seperti inilah yang perlu dilakukan

untuk menambah khazanah keislaman serta untuk mengetahui fenomena

pembacaan Al-Qur‟an di masyarakat. Sedangkan dalam penelitian penulis

menunujukan bahwa pembacaan sûrah dikhususkan hanya pada sûrah

Yâsin tidak menggunakan sûrah Al-Mulk.19

Penelitian lainnya adalah “Tradisi Membaca Yâsin di Makam

Annangguru Maddappungan Santri Pondok Pesantren Salafiyah Parappe

Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar” yang ditulis oleh

Idham Hamid. Penelitiannya mengerucut pada pemahaman santri terkait

praktek tradisi mambaca Yâsin di Makam Annangguru Maddappungan,

memiliki beberapa bentuk pemahaman, yaitu: tawassul, mengingat mati,

menunaikan hajat, dan menolak bala. Tradisi ma‟baca Yâsin di Makam

Annangguru Maddappungan, dalam pandangan Al-Qur‟an tidak terdapat

kontradiksi hingga sampai melarang, bahkan tidak sedikit hadis-hadis

Nabi SAW yang mendukung serta menganjurkan untuk membaca Yâsin

dalam kondisi maupun keadaan tertentu. Tradisi membaca Yâsin di

Makam Annangguru Maddappungan berimplikasi pada santri, yakni

19

Widayanti, “Pembacaan sûrah Yâsin dan Al-Mulk dalam penyelenggaraan

penazah di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan”, Skripsi

(Banjarmasin, IAIN Antasari, Fakultas Ushuludin Dan Humaniora, Jurusan Ilmu Al-

Qur‟an Dan Tafsir, 2016).

Page 26: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

13

mampu membentuk kepribadian berlandaskan nilai-nilai Qur‟ani serta

mampu menjadikan media dakwah untuk memperkuat karakter spritual

masyarakat. Sedangakan dalam penelitian penulis lebih mengarah pada

masyarakat sebagai objek utama dalam penelitian.20

Penelitian selanjutnya adalah yang ditulis oleh Siti Mas‟ulah yang

berjudul “Tradisi Pembacaan Tujuh Sûrah Pilihan dalam Ritual

Mitoni/Tujuh Bulanan”, jurusan Tafsir dan Hadis Fakultas Ushuluddin

dan Pemikiran Islam. Skripsi ini menjelaskan tentang tradisi pembacaan

tujuh sûrah pilihan ritual mitoni, yang pada praktiknya masyarakat

membaca sepuluh sûrah pilihan yaitu, sûrah Yusuf, Maryam, Al-Waqiah,

Ar-Rahman, Muhammad, Luqman, Al-Mulk, Thaa, An-Nur, dan Yâsin.

Ritual ini merupakan fenomena sosio-kultural yang merupakan warisan

turun-temurun tanpa melalui pembelajaran secara struktural dan

menjadikan pentingnya Al-Qur‟an dalam kehidupan masyarakat serta

keyakinan terhadap ritual tersebut sebagai harapan tentang hidup yang

ideal (secara ekonomi, pendidikan, agama dan lain-lain) akan tercapai.

Perbedaannya sangat jelas terlihat dalam teori maupun kondisi lapangan

yang akan diteliti. Jika penelitian penulis lebih condong ke

pengamalannya masyarakat Desa Pelem terhadap tradisi pembacaan sûrah

Yâsin dalam tradisi tahlilan, sedangkan penjelasan di atas lebih ke unsur

mistiknya.21

Ada juga penelitian yang berjudul “Pembacaan Ayat-Ayat Al-Qur‟an

dalam Mujahadah Pemilihan Kepala Desa Preiode 2014-2019 (study

Living Qur‟an di Desa Pucungrejo Kec. Muntilan Kab. Magelang)” oleh

20 Idham Hamid “Tradisi Ma'baca Yâsin di Makam Annangguru Maddappungan

Santri Pondok Pesantren Salafiyah Parappe Kec. Campalagian Kab. Polewali Mandar”

Skripsi ( Makassar, UIN Alauddin Makassar, Fakultas Ushuludin Filsafat dan politik,

2017) 21 Siti Mas‟ulah,”Tradisi Pembacaan Tujuh Sûrah Pilihan dalam Ritual

Mitoni/Tujuh Bulanan”, Skripsi (Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ushuludin

dan Pemikiran Islam, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir, 2014)

Page 27: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

14

Muhammad Alfath Saladin. Dalam skripsi ini membahas tentang praktek

mujahadah pemilihan epala Desa untuk mendoakan agar calon kepala

Desa yang mengadakan mujahadah tersebut dapat dipilih menjadi kepala

desa. Ayat-ayat Al-Qur‟an yang dibaca dalam mujahadah adalah Yâsin,

Fadilah. Perbedannya telihat pengunaan sûrah Yâsin untuk tahlilan.

Sedangkan dalam penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa tradisi

pembacaan sûrah Yâsin dengan tujuan yang berbeda.22

Masih penelitian hampir sama yang berjudul “Pembacaan Ayat-ayat

Al-Qur‟an dalam Upacara Peret Kandung (study Living Qur‟an di Desa

Poteran kec. Talango Kab. Sumenep Madura)” yang ditulis oleh Rafi‟udin.

Skripsi ini menguraikan tentang Living Qur‟an pada upacara peret

kandung atau biasa dikenal sebagai upacara tujuh bulanan dibacakan tujuh

sûrah yang meliputi sûrah Luqman, Yusuf, Maryam, Yâsin, As-Sajadah,

Al-Waqiah, dan Fathir. Masyarakat membca tujuh sûrah bulanan

dibacakan sûrah secara simbolis, memakai sebagai tradisi material, yaitu

sebagai bukti tentang telah berkembang di masyarakat.23

Tesis yang berjudul Pembacaan Sûrah Yâsin dalam Ritual Kematian

di Indonesia yang ditulis oleh Nablur Rahman Annibras dalam pemenuhan

syarat untuk mencapai gelar magister di Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga pada tahun 2014. Dalam uraiannya menjelaskan bahwa Yasinan

merupakan sebuah tradisi yang dipertahankan secara turun temurun dari

satu generasi ke generasi lainnya. Tradisi ini berkembang seiring

berkembangnya agama islam di Nusantara. Namun, pembacaan sûrah

22 Muhammad Alfath Saladin, “Pembacaan Ayat Ayat Al-Qur‟an Dalam

Mujahadah Pemilihan Kepala Desa Periode 2014-2019” Skripsi (Yogyakarta, UIN Sunan

Kalijaga, Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir,

2015) 23 Yuyun Jahro Fitriati, Tradisi Pembacaan Sûrah-sûrah Pilihan Sebelum dan

Setelah Bangun Tidur di Pondok Matholihul Hikmah Brebes (Yogyakarta, UIN Sunan

Kalijaga Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir,

2017)

Page 28: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

15

Yâsin seringkali diidentikkan dengan hal-hal yang berbau kematian,

seperti orang yang mengalami sakaratul maut, ziarah kubur, dan slamatan

kematian.24

Skripsi berjudul Tradisi Yasinan dan Solidaritas Sosial di Masyarakat

Desa Transisi (Padukuhan Panjeng, Desa Maguwoharjo, Kecamatan

Depok, Kabupaten Sleman) oleh Santi Putri Kumalasari. Fokus penelitian

ini terletak pada tinjauan sosial dari nilai-nilai tradisi Yasinan yang

memiliki kontribusi dalam meningkatkan solidaritas masyarakat.25

Skripsi Ahmad Zainal Musthofa, 2015 “Tujuan Pembacaan al-Quran

Sûrah-sûrah Pilihan (Kajian Living Quran di PP. Manba‟ul Hikam

sidoarjo”). Penelitian tersebut dilakukan di lingkungan pondok pesantren

dan membahas tentang makna tradisi pembacaan sûrah-sûrah pilihan

menurut para pelaku dan aktor. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif-kualitatif dengan pendekatan etnografi. Adapun sûrah-sûrah

pilihan tersebut adalah Yâsin, al-Waqi‟ah dan ad-Dukhan. Pembacaaan

beberapa sûrah tersebut dilaksanakan tepatnya pada hari Rabu, Kamis dan

Jum‟at bertempat di PP. Manba‟ul Hikam Sidoarjo.26

Buku editan Sahiron Syamsuddin yang berjudul “Metode Penelitian

Living Quran dan Hadis”. Buku ini memuat beberapa tulisan yang

berkaitan tentang Living Quran, berawal dari sejarah Living Quran sampai

metode dan penelitian Living Quran. Kajian dari Living Quran ini

24 Nablur Rahman Annibras, “Pembacaan Sûrah Yâsin dalam Ritual Kematian di

Indonesia”, Tesis (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2014). 25 Santi Putri Kumalasari, “Solidaritas Sosial di Masyarakat Desa Transisi

(Padukuhan Panjeng, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman)”,

Skripsi (Yogyakarta: Fakultas Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, 2011). 26 Ahmad Zainal Musthofa, Tujuan Pembacaan al-Quran Sûrah-sûrah Pilihan

Kajian Living QURAN di PP. Manba‟ul Hikam sidoarjo,(Ilmu Al-Quran dan Tafsir UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015)

Page 29: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

16

memberikan pemahaman seputar bagaimana Living Quran itu sendiri

dikaji.27

Ada juga penelitian yang berupa artikel yang berjudul “Ritual bersih

desa negosiasi agama dan tradisi di Desa Pelem Campurdarat

Tulungagung” yang ditulis oleh Ahmad Zaenal Abidin. Artikel ini

membahas ritual bersih yang mempunyai makna yang positif untuk warga

masyarakat. Ritual bersih desa ini menggabungkan antar budaya Hindu

dengan Islam. Dalam ritual tersebut ada penyebaran sesajen di penjuru

desa, mengadakan doa bersama, yasinan, tahlilan dan ditutup dengan

acara wayangan semalam suntuk.28

I. Sistematika penelitian

Untuk mempermudah dalam memberikan pemahaman dan gambaran

yang utuh dan jelas tentang isi penelitian ini, maka pembahasan dalam

skripsi ini akan disusun dalam sebuah sistematika pembahasan yang

teratur. Dalam skripsi ini penulis membuat sistematika pembahasan

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Metode Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data,

Landasan Teoritis, Kajian Pustaka, dan Sistematika Penelitian.

Bab II Bab yang menguraikan profil surah yasin yang mencakup

Posisi Surah Yasin dalam Al-Qur‟an, Penamaan Surah Yasin, Fadilah

Surah Yasin, Surah Yasin sebagai sebuah Dzikir.

Bab III merupakan bab yang mendeskripsikan hal-hal yang terkait

27

Sahiron Syamsuddin (ed.), Metode Penelitian Living Quran dan Hadis.

(Yogyakarta: Teras, 2007) 28 Ahmad Zainal Abidin, “Ritual bersih desa negosiasi agama dan tradisi di Desa

Pelem Campurdarat Tulungagung”, Revitalisasi Kearifan Lokal Untuk Kerukunan Umat

Beragama Di Indonesia (Yogyakarta: Mission, 2015), 35.

Page 30: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

17

dengan gambaran umum Desa Candimulyo akan menggambarkan letak

geografis, keadaan demografis, jumlah penduduk, keadaan pendidikan,

kebudayaan, keadaan sosial ekonomi, dan keagamaan masyarakat Desa

Candimulyo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun dan Biodata singkat

responden

BAB IV memuat Praktik Pembacaan Surah Yasin di Desa

Candimulyo yang berisi sejarah tradisi Yasinan di Desa Candimulyo,

Landasan tradisi Yasinan menurut tokoh desa candimulyo. Praktik

pembacaan surah Yasin di Desa Candimulyo dan Manfaat Dzikir Surah

Yasin bagi Masyarakat.

BAB V berisi kesimpulan dari pokok permasalahan dalam kajian

skripsi ini, dan saran-saran dari penulis yang sifatya membangun serta

diakhiri dengan harapan apa yang penulis lakukan mendapat kritik dari

pembaca sehingga dapat mendorong penulis untuk bisa meningkatkan

kualitas yang lebih baik.

Page 31: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

18

Page 32: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

18

BAB II

PROFIL SURAH YASIN

A. Posisi Surah Yasin dari al-Qur‟an

Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Qur‟an. Surat ini tergolong

surat makkiyah namun pada ayat 45 termasuk ayat madaniyah.1 Surat

Yasin turun setelah surat Jin (surat ke- 72) atau sekitar 619 M, terdiri dari

83 ayat dengan 729 kaimat dan 3000 huruf.2 surat Yasin sering disebut

juga sebagai jantungnya Al-Qur‟an.3

Surat Yasin adalah salah satu surat dari 114 surat dalam Al-Qur‟an.

Surat ini merupakan Surat ke 41 dari segi peruntutan turunnya, ia turun

sesudah surat Al-Jinn dan sebelum surat Al-Furqon.4 Entah mengapa,

tanpa mengesampingkan Surat lain dalam Al-Qur‟an, surat ini banyak

menyita perhatian kebanyakan orang. Surat ini memiliki kata yang begitu

indah dan mengalir berirama. Ketika kita membacanya surat Yasin tanpa

terasa air mata menetes dengan sendirinya.

Dalam tradisi masyarakat Indonesia, surat Yasin menjadi salah satu

surat yang selalu dibaca oleh kaum Muslimin, khususnya ketika malam

Jum‟at. Surat Yasin termasuk surat Makkiyyah karena banyak

menjelaskan tentang akidah, keimanan, dan kehidupan akhirat.5

Muhamad Asad dalam karyanya yang berjudul The Message of The

Qur‟an juga tidaklah berbeda dengan para ahli tafsir lainnya. Bahkan

menurutnya, hampir seluruh isi surat ini ditujukan untuk menjawab

problem pertanggungjawaban moral anusia dalam hidup ini, dan

1 Bisri Mustofa, Al Ibriz, Jilid 3, (Kudus: Menara Kudus,T.T), 1529.

2 Gus Arifin, Do‟a-do‟a Lengkap Istigotsah (Jakarta: Kompas Gramedia, 2010),

81. 3 Abdullh Saed, Pengantar Studi Al-Qur‟an, terj. Shulkhah dan Sahiron

Syamsuddin, (Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016), 123. 4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah, (Jakarta:,Lentera Hati, 2002), 502.

5 Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur‟an

(Bandung:Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2012), 96.

Page 33: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

19

selanjutnya menuju kepada kepastian pengadilan Tuhan di hari

kebangkitan. Oleh karena kandungannya itu, Nabi Muhammad menyeru

pengikutnya untuk menghafal dan membacakannya bagi orang yang

sedang mengalami proses kematian dan juga terhadap orang yang mati.

Surat Yasin mengemukakan tentang Al-Qur‟an, kenabian

Muhammad SAW, menegaskan adanya hari kebangkitan disertai bukti-

bukti akliyah, kemudian mengemukakan beberapa perumpamaan

diantaranya dengan mengemukakan kisah utusan-utusan Nabi Isa Al-

Masih dengan penduduk Anthakiyah.6

B. Penamaan Surah Yasin

Menurut Imam Ghazali penamaan itu disebabkan karena surat Yasin

menekankan uraiannya tentang hari kebangkitan, sedangkan keimanan

baru dinilai kebenarannya, kalau seseorang mempercayai hari kebangkitan

sepenuh hatinya. Surat Yasin dianjurkan untuk dibaca bagi yang mati atau

akan mati, disebabkan karena seseorang yang akan meninggal dunia

hatinya gentar menghadap Allah.7

Surat Yasin memuat tiga hal pokok, yaitu keimanan kepada hari

kebangkitan, kisah penduduk desa, dan dalil-dalil yang menunjukkan

bahwa Allah itu Esa. Selain itu, surat ini juga mengungkapkan tentang

surga dan sifatnya yang disediakan bagi orang mukmin.8

Surat Yasin mengemukakan tentang Al-Qur‟an, kenabian

Muhammad SAW, menegaskan adanya hari kebangkitan disertai bukti-

bukti akliyah, kemudian mengemukakan beberapa perumpamaan

6 Departemen Agama RI, Surat Yasin Tajwid Warna & Tahlil Plus Doa Ayat-

Ayat Rezeki (Jakarta: Shahih, 2015), 5.

7 M. Quraish Shihab, Yasin Dan Tahlil, (Tangerang: Lentera Hati, 2013), 75.

8 Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-Qur‟an

(Bandung: Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2012), 97.

Page 34: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

20

diantaranya dengan mengemukakan kisah utusan-utusan Nabi Isa Al-

Masih dengan penduduk Anthakiyah.9

Menurut para ahli tafsir berbeda pendapat tentang arti kata Yasin itu

ada 5 pendapat :10

1. Yasin berarti insan (manusia), manusia yang di maksud disini

adalah Muhammad. Jadi Yasin itu artinya Muhammad

2. Yasin berarti . انشصه صذ

3. Yasin adalah salah satu dari nama Al-Qur‟an.

4. Yasin merupakan salah satu nama lain Nabi Muhammad.

5. Yasin berarti nama surat.

C. Kandungan Surah Yasin

Surat Yasin banyak menjelaskan tentang akidah dan keimanan

seorang muslim. Keutamaan surat ini adalah ampunan yang diberikan

Allah SWT bagi orang yang senantiasa membacanya untuk mendapatkan

ridha Allah Swt.

Dalam surat Yasin ini mempunyai Kandungan isi pokok diantaranya :11

a) Keimanan

1) Bukti-bukti adanya hari kebangkitan.

2) Al-Qur‟an bukanlah syair.

3) Ilmu kekuasaan dan rahmad Allah.

4) Surga dan sifat-sifat yang disediakan bagi orang-orang yang

mukmin.

9 Departemen Agama RI, Surat Yasin Tajwid Warna & Tahlil Plus Doa Ayat-Ayat

Rezeki (Jakarta: Shahih, 2015), v. 10

Bisri Mustofa, Al Ibris Jilid 3, (Kudus: Menara Kudus,T.T), 1529. 11

Kementrian Agama RI, Tafsir Wajiz, (Jakarta: Widya Cahaya, 2011), 191.

Page 35: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

21

5) Anggota badan manusia akan menjadi saksi pada hari kiamat

atas segala perbuatan di dunia.

b) Kisah–kisah utusan Nabi Isa dengan penduduk Antakia (Syam)

c) Lain-lain

1) Peringatan tidak berfaedah bagi orang musyrik

2) Alloh menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan

3) Ajal dan hari kiamat datang secara tiba-tiba

4) Alloh menghibur hati Rasululloh SAW terhadap sikap kaum

musyrikin yang menyakiti hatinya.

Asbabun nuzul surat Yasin seperti yang terungkap didalam tafsir Al-

Ibris terhadap Nabi Muhammad SAW. Kisahnya seperti berikut beberapa

orang kafir mengejek, memaki, dan menghina Nabi Muhammad SAW

Lalu mereka berkata “Sesungguhnya Muhammad bukanlah seorang nabi

dan bukanlah seorang rasul dia hanyalah yatim Abi Thalib dia hanyalah

seorang penganggur, dia orang yang tidak punya pekerjaan dia tidak

pernah menutut ilmu dimanapun "Bagaimana Muhammad bisa menjadi

seorang nabi dan rasul.Begitulah ungkapan orang orang kafir terhadap

Nabi Muhammad SAW, Bahkan mereka terus-menerus mengingkari

kerasulan dan kenabian Nabi Muhammad SAW (alangkah terpukulnya

Nabi Muhammad SAW). Allah SWT menolak ucapan orang-orang kafir

tersebut. Dan menurunkan 3 ayat ini yang artinya “demi Al-Quran yang

mengandung hikmah, sesungguhnya engkau wahai Muhammad, adalah

sebagian salah satu diantara rasul-rasul”.

Kemudian Allah bersumpah dan menyaksikan dengan zatnya atas

kerasulan dan kenabian Muhammad SAW. Lalu Allah Berkata “Ya

Muhammad, sengguhnya orang kafir telah mengingkari kerasulan dan

kenabianmu, maka janganlah engkau bersedih atas ucapan mereka. Hari

Page 36: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

22

ini aku bersumpah demi Al-Quran yang mengadung hikmah dan aku

bersaksi bahwa engkau adalah sebagian dari rasul-rasulku.

D. Fadhilah Surah Yasin

Sebagian besar dari surat Yasin menerangkan kemurahan Allah

kepada hamba-hamba-Nya, yaitu dengan memberikan nikmat-nikmat yang

tidak terhingga baik di dunia maupun di akhirat, memberikan kelapangan

hati kepada siapa yang membacanya.12

Adapun fadhilah membaca Sûrah Yasin antara lain :

1. Dari Ibnu Abbas berkata: “Ketika kaum Quraiys berkumpul di depan

pintu rumah Rasulullah saw menunggu beliau keluar untuk

disakitinya, Rasululah saw merasa terganggu dengan ulah tersebut.

Lalu Jibril mendatangi beliau dengan membawa surat Yasin dan

menyuruh mengambil segenggam tanah dengan dibacakan surat

Yasin, dan disuruh untuk ditaburkan di atas kepala mereka, dengan

demikian beliau keluar melewati mereka tanpa diketahui olehnya,

kemudian mereka merabah kepalanya tiba-tiba terdapat tanah. Tidak

lama kemudian ada utusan Quraiys mendatangi mereka seraya

bertanya: “Kenapa kalian duduk di sini?” Mereka menjawab: “Kami

menunggu Muhammad! Sungguh akau telah melihat Muhammad

berada di dalam masjid,” jawab utusan itu. Lalu orang Qurays itu

mengatakan: “Pergilah kalian, Muhammad telah menyihirmu.

2. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa membaca

surat Yasin dan surat Ash-Shaffat di hari Jum‟at kemudian

memohon kepada Allah, maka Allah akan mengabulkan

permohonannya.

12

Muhammad Sholikhin, Rituan Dan Tradisi Islam Jawa, (Yogyakarta: Narasi,

2010), 29.

Page 37: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

23

3. Dari Yahya bin Abu Kasir berkata: “Barang siapa membaca surat

Yasin pada waktu pagi senantiasa akan medapatkan kelapangan

sampai sore. Dan bila membacanya dia waktu sore senantiasa

mendapatkan kelapangan sampai pagi

4. Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa membaca surat Yasin untuk

Allah, maka Dia akan mengampuninya dan memberinya pahala

sebanyak 12 kali orang membaca seluruh Al-Qur‟an. Bila orang

sakit dibacakan surat Yasin, maka Allah akan menurunkan untuk

setiap huruf yang terdapat dalam surat ini seribu malaikat yang

berdiri berbaris di hadapannya sambil memintakan ampunan,

menyaksikan pencabutan nyawa, mengusung jenazahnya. Bila orang

sakit yang berada dalam sakaratul maut membaca atau dibacakan

untuknya sûrah Yasin, maka maliakat Ridhwan penjaga surga, akan

mendatanginya di ranjangnya dengan seteguk minuman surga yang

akan membuatnya puas dan meninggal dalam keadaan puas (tidak

dahaga), dibangkitkan dalam keadaan puas, dan tidak membutuhkan

lagi (untuk minum) di telaga para nabi hingga ia akan masuk surga

dalam keadaan puas.

5. Imam Ja‟far ash Shidiq berkata: “segala sesuatu mempunyai jantung

hati, dan surat Yasin adalah jantung hati Al-Qur‟an. Barang siapa

yang membacanya sebelum tidur atau di siang hari sebelum berjalan,

maka sepanjang siang ia akan termasuk orang yang dijaga dan diberi

rizki hingga sore harinya. Barang siapa yang membacanya sebelum

tidur, maka Allah akan mengawalnya dengan seribu malaikat yang

menjaganya dari kejelekan semua setan yang terkutuk dan dari

segala bencana. Bila ia mati di hari itu, maka Allah akan

memasukkannya ke dalam surga. Saat ia dimandikan, 30.000

malaikat akan hadir di sampingnya untuk memintakan ampunan

Page 38: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

24

buatnya dan mengantarkan jenazahnya sambil beristighfar. Bila ia

sudah dikuburkan, maka para malaikat itu akan berada di liang

kuburnya untuk beribadah. Dan ibadah mereka untuk si pembaca ini.

Lalu Allah akan meluaskan kuburannya sejauh mereka memandang,

mengamankannya dari tindihan kubur, dan menyalakan sinar yang

memancar hingga ke langit hingga Allah mengeluarkannya dari

kuburnya.13

6. Rasulullah bersabda: “Jantung Al-Qur‟an itu ialah surat Yasin.

Tidaklah dibaca akan dia oleh seeorang yng menghendaki keridoan

Allah dan keselamatan di hari akhir, melainkan Allah mengampuni

akan dosanya”. (HR. Abu Daud).14

E. Surah Yasin sebagai Sebuah Dzikir

Bacaan yang populer di masyarakat saat mengisi kegiatan

keagamaan di malam Jumat adalah Surat Yasin. Surat ini dibaca di banyak

majelis. Ada yang menjadikannya sebagai rangkaian bacaan dzikir,

sebagian lagi membacanya untuk mengawali pengajian, ada pula yang

menjadikan bacaan Yasin sebagai acara inti yang biasa kita kenal dengan

sebutan jamaah Yasinan, atau sebatas rutinitas individu yang dibaca di

setiap malam Jumat.

Dzikir ditinjau dari segi bahasa (lughatan) adalah mengingat,

sedangkan dzikir secara istilah adalah membasahi lidah dengan ucapan-

ucapan pujian kepada Allah.15

Secara etimologi Dzikir berasal dari kata dzakara artinya mengingat,

memperhatikan, mengenang, mengambil pelajaran mengenal atau

13

Shaf, Fadhilah dan Keutamaan Al-Isra‟, Al-Kahfi, Yasin: dengan Latin dan

Terjemah Bahasa Indonesia (Jakarta: Shaf Electronic Publishing, 2015), h. 89 14

Abdul Manan, Keagungan Rajab & Sya‟ban (Jakarta: Republika, 2006), 170. 15

Ismail Nawawi, Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Prilaku Lahir & Batin

Dalam Perspektif Tasawuf (Surabaya: Karya Agung Surabaya, 2008), 244.

Page 39: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

25

mengerti dan mengingat.16

Dzikir dalam agama Islam selain sebagai

bentuk ritual agama, dzikir juga memiliki aspek terapeutik, yaitu

mendatangkan kedamaian bagi orang yang melakukannya. Oleh karena itu

dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga dapat diartikan

menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan

(mengingat).17

Sedangkan secara terminologi adalah dzikir merupakan ingatan yang

dirangkai dalam rangka memuji dan berdo‟a kepada Allah swt. Lafal yang

digunakan untuk beribadah kepada Allah swt. Berkaitan dengan

penggunaan terhadap-Nya dengan menyebut nama-nama sifat-Nya dengan

memuliakan dan mentauhidkan dengan bersyukur kepada Allah swt.

Dengan membaca kitab-kitab-Nya dengan memohon kepada-Nya atau

berdo‟a kepada-Nya.18

Sebagian kalangan menganggap bahwa membaca Surat Yasin di

malam Jumat bertentangan dengan ajaran syari‟at. Mereka menganggap

kegiatan tersebut tidak ada dalilnya. Sebagaimana yang kita tahu surah

yang paling umum diterangkan dalam kitab-kitab fiqih dan hadits adalah

anjuran dan keutamaan membaca Surat al-Kahfi, baik di hari atau malam

Jumat. Keutamaan membaca Surat al-Kahfi berlandaskan dalil hadits yang

cukup banyak, bahkan beberapa di antaranya mencapai derajat hadits

shahih. Jarang kita temukan dalam kitab fiqih atau hadits anjuran

membaca selain Surat al-Kahfi pada saat malam Jumat, termasuk anjuran

atau keutamaan Surat Yasin.

Namun demikian, hal tersebut tidak cukup untuk menjadi landasan

untuk menyimpulkan bacaan selain Surat al-Kahfi tidak ada dalilnya.

16

Samsul Munir Amin, Energi Dzikir, (Jakarta:Bumiaksara,2008), 11. 17

Hazri Adlany, et al, al-Qur‟an Terjemah Indonesia (Jakarta: Sari Agung, 2002),

470. 18

Tasmin Tangngareng, Zikrullah (Makassar: Alauddin University Press, 2014),

15-17.

Page 40: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

26

Syekh Abdur Raul al-Manawi menegaskan bahwa anggapan bahwa hanya

Surat al-Kahfi yang dianjurkan saat malam dan hari Jumat merupakan

kekeliruan. Ditemukan anjuran membaca selain Surat al-Kahfi dalam

beberapa hadits, meski kualitas sanadnya tidak sebaik anjuran membaca

Surat al-Kahfi. Al-Manawi menyebut beberapa surat yang diterangkan

keutamaannya dalam sebuah hadits, yaitu Surat al-Baqarah, Ali Imran, al-

Shaffat, Yasin, dan surat-surat yang menyebutkan ihwal Ali Imran.

Keutamaan membaca Surat Yasin sendiri ditegaskan dalam sebuah hadits

riwayat Abu Daud sebagai berikut:

ي لشأ صسح ش انصبفبد نهخ انغؼخ أػطب الله صؤن“Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat,

Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr)

Al-Manawi menegaskan bahwa hadits ini tergolong hadits yang

sanadnya terputus. Berikut ini bunyi statemen al-Manawi dalam kitabnya

yang fenomenal, Faydl al-Qadir, komentar atas kitab al-Jami‟ al-Shaghir:19

اػهى أ انزجبدس إن أكضش الأرب أ نش انطهة لشاءر نهخ انغؼخ

ك فمذ يب إلا انكف ػه انؼم ف انزاب انذاسس نش كزنسدد أحبدش ف لشاءح غشب يب نهزب ، يب يب سا انز ف

انزشغت ي لشأ صسح انجمشح آل ػشا ف نهخ انغؼخ كب ن ي

الأعش كب ث انجذاء أ الأسض انضبثؼخ ػشثب أ انضبء انضبثؼخ لشأ ان أ لبل...خجش أث داد ػ انحجش ي …غشت ضؼف عذا

صسح ش انصبفبد نهخ انغؼخ أػطب الله صؤن ف امطبع

“Ketahuilah bahwa yang terlintas di pikiran banyak orang, bahwa

tidak ada bacaan yang dianjurkan di malam Jumat kecuali Surat al-Kahfi,

membacanya sudah menjadi amaliah di beberapa surau dan madrasah.

Anggapan demikian tidak benar. Sesungguhnya terdapat beberapa hadits

tentang anjuran membaca surat selain al-Kahfi di malam dan hari Jumat.

Di antaranya hadits riwayat al-Taimi dalam kitab al-Targhib, barangsiapa

membaca surat al-Baqarah dan Ali Imran di malam Jumat, ia mendapat

19

Abdul Ra‟uf al-Manawi, Faydl al-Qadir, vol 6 (Dar al-Kutub, 2009), 258.

Page 41: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

27

pahala sebesar sesuatu di antara bumi ketujuh dan langit ketujuh. Ini

adalah hadits yang aneh dan sangat lemah. Dan hadits Imam Abu Daud

dari al-Habr, barangsiapa membaca Surat Yasin di malam Jumat, Allah

mengabulkan permintaannya, di dalam hadits ini terdapat sanad yang

terputus.”

Page 42: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

27

BAB III

KONDISI SOSIAL-KEAGAMAAN DESA CANDIMULYO

Desa Candimulyo merupakan salah satu desa yang berada di

kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun yang masih kuat mempertahankan

tradisi leluhur dalam kehidupan masyarakat sehari hari. Dalam aspek

budaya, pendidikan, bahkan bercocok tanam warga masih

mempertahankan tradisi leluhur. Kegiatan yang masih melekat di desa

Candimulyo antara lain genduren, tahlilan, yasinan, pitonan, bersih deso

dan masih banyak lagi. Hubungan sosial antar warga sangat erat dan saling

gotong royong dalam membantu apabila ada warga yang dilanda

kesusahan, hal seperti inilah yang sudah sangat susah untuk kita jumpai di

perkotaan.

A. Letak Geografis Desa Candimulyo

Desa candimulyo adalah salah satu desa di Kecamatan Dolopo

Kabupaten Madiun, merupakan desa agraris sebab 90% penduduknya

bermata pencaharian di bidang pertanian (petani). Desa ini terletak di

sebelah timur wilayah Kecamatan Dolopo, berjarak lebih kurang 2 km dari

ibu kota kecamatan, berjarak 17 km dari ibu kota kabupaten/kota, dan

berjarak 280 km berjarak dari ibu kota provinsi Jawa Timur. Berdasarkan

buku profil Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun

yaitu di sebelah utara berbatasan dengan Desa Ketandan Kecamatan

Dagangan dan Desa Geger Kecamatan Geger; di sebelah selatan

berbatasan dengan Desa Glonggong dan Bader Kecamatan Dolopo; di

sebelah timur berbatasan dengan Desa Blimbing dan Bader Kecamatan

Dolopo; di sebelah barat berbatasan dengan dengan Desa Dolopo

Kecamatan Dolopo.1

1 Buku Profil Desa Candimulyo, 2019.

Page 43: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

28

Total luas wilayah Desa Candimulyo yaitu 602,00 Ha, terdiri dari

tanah sawah 200,00 Ha; tanah kering 249,07 Ha; tanah perkebunan 30,00

Ha; fasilitas umum 122,93 Ha; tanah basah dan tanah hutan 0,00 Ha.

Tanah sawah terbagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu sawah irigasi

tekhinis 60,00 Ha; sawah irigasi ½ tekhnis 120,00 Ha; sawah tadah hujan

20,00 Ha; sawah pasang surut 0,00 Ha. Tanah kering terbagi menjadi

beberapa kalsifikasi yaitu tegal/ladang 143,07 Ha; pemukiman 69,00 Ha;

dan perkarangan 37,00 Ha.

Tanah fasilitas umum terbagi menjadi beberapa klasifikasi, antara

lain yaitu; kas Desa/Kelurahan 24,78 Ha (tanah bengkok); lapangan

olahraga 1,14 Ha; perkantoran pemerintah 0,36 Ha; tempat pemakaman

Desa/umum 9,29 Ha; bangunan sekolah 17,11 Ha; pertokoan 0,86 Ha;

jalan 66,77 H; usaha perikanan 1,07 Ha dan sutet/aliran listrik tegangan

tinggi 1,55 Ha.2

B. Demografi Desa Candimulyo

Demografi atau kondisi kependudukan Desa Candimulyo akan

dijelaskan dalam kaitan dengan aspek sosial-pendidikan warganya.

Dengan demikian, populasi desa akan dijelaskan bersama dengan aspek

tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat, maupun tingkat mata

pencaharian yang

1. Keadaan Pendidikan Masyarakat

Peran pendidikan sangat penting dalam kehidupan serta untuk

berkomunikasi dengan lingkungan, karena dengan pendidikan manusia

dapat diketahui kualitas serta mutu dalam diri seseorang. Dengan

pendidikan pula manusia akan mudah mencari pengetahuan dan

pengalaman dalam menjalani kehidupan. Dari pengalaman manusia

mendapat informasi dan keterangan serta membantu dalam proses

2 Buku Profil Desa Candimulyo, 2019

Page 44: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

29

komunikasi baik dalam bentuk formal maupun informal. Pendidikan juga

dapat menunjang kemajuan dan mengubah serta mempengaruhi tingkah

laku manusia. Dalam arti yang khusus, pendidikan bagi seseorang mampu

mengangkat derajat serta status sosial seseorang.

Bagi orang yang tingkat pendidikannya tinggi akan cenderung lebih

dihormati dan mendapat pengaruh yang luas di tengah-tengah masyarakat.

Maka muncul istilah yang dinamakan pelapisan (stratifikasi) sosial yang

salah satu unsur dasarnya adalah ilmu pengetahuan (pendidikan).3

Dalam hal ini data penduduk menurut tingkat perkembangan

pendidikan masyarakat di Desa Candimulyo dari Taman kanak-kanak

sampai dengan perguruan tinggi secara lengkap dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:4

Tabel Data Penduduk Desa Candimulyo Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan Jumlah

Tidak tamat SD 580 Orang

Tamat SD 1.052 Orang

Tamat SLTP 1.364 Orang

Tamat SLTA 671 Orang

Tamat Akademik/PT 49 Orang

2. Keadaaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Desa Candimulyo mempunyai mempunyai jumlah penduduk yang

terdiri dari 1.911 KK (Kepala Keluarga) yang apabila dilihat berdasarkan

jenis kelamin terdiri dari 2.834 jiwa laki-laki dan 2.748 jiwa perempuan,

maka total jumlah penduduk di Desa Candimulyo adalah 5.582 jiwa.

3 Soerjono Soekarno, Sosial Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 199),

206. 4 Buku Profil Desa Candimulyo, 2019

Page 45: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

30

Sumber penghasilan di Desa Candimulyo dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut:

Tabel Data Penduduk Desa Candimulyo Berdasaran Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Petani 768 647

Buruh Tani 552 639

Pegawai Negri Sipil (PNS) 45 18

Pengerajin Industri Rumah Tangga 18 6

Pedagang Keliling 5 2

Peternak 546 575

Montir 1 0

Dokter Swasta - -

Perawat Swasta 0 8

Pembantu Rumah Tangga 0 469

TNI 13 0

Polri 2 0

Pensiunan PNS/TNI/POLRI 8 3

Pengusaha Kecil Menengah 16 5

Dosen Swasta 1 0

Pengusaha Besar 1 0

Seniman /Artis 10 1

Karyawan Perusahaan Swasta 95 63

Sopir 10 0

Tukang Cukur 1 0

Tukang Batu/Kayu 232 0

3. Keadaan Sosial Budaya

Budaya merupakan konsep penting dalam kehidupan masyarakat yang

secara sederhana diartikan sebagai cara hidup dalam suatu masyarakat

karena budaya mengandung segenap norma-norma sesial yang

Page 46: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

31

mengandung kebiasaan hidup, adat-istiadat atau kebiasaan yang berisi

tradisi hidup bersama yang di terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan

bersifat secara turun temurun.

Sebagai masyarakat desa, warga Desa Candimulyo masih sangat

terikat antara satu dengan yang lainnya. Mereka beranggapan bahwa

seseorang tidak mungkin hidup sendiri tanpa kerjasama dengan orang lain.

Masyarakat Desa Candimulyo menyadari bahwa gotong royong

merupakan salah satu bentuk kegiatan sosial. Kehidupan di Desa

Candimulyo terlihat rukun dan harmonis. Keharmonisan tersebut

tergambar dari budaya tolong menolong dan kepedulian yang tinggi antar

satu dengan yang lain. Kegiatan-kegiatan gotong royong dalam berbagai

kesempatan kerap kali digalakkan oleh masyarakat setempat.

4. Keadaaan Agama masyarakat

Mayoritas agama masyarakat Desa Candimulyo adalah islam dan

orientasi keberagamaan masyarakat adalah ahl al-sunnah wa al-Jama‟ah,

faham keagamaan yang umumnya diklaim sebagai faham orang-orang

Nahdlatul Ulama (NU). Orang-orang yang berfaham ahl al-sunnah wa al-

Jama‟ah sangat mendominasi disetiap kegiatan kemasyarakatan mulai dari

kegiatan sosial, ekonomi maupun politik.

Menurut KH. Bisri Musthofa bahwa ahl al-sunnah wa al-Jama‟ah

adalah faham yang berpegang pada tradisi sebagai berikut :

1. Dalam bidang hokum islam, menganut ajaran-ajaran salah satu

mazhab yaitu penganut kuat dari mazhab asy-Syafi‟i

2. Dalam masalah tauhit, menganut ajaran imam abu hasan al-asy‟ari

dan imam abu Mansur al-maturidi

Page 47: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

32

3. Dalam bidang tasawuf, menganut dasar-dasar ajaran imam Abu al-

qasim al-Junaidi.5

Selain itu masyarakat desa Candimulyo adalah kelompok NU yang

cenderung mempertahankan tradisi keagamaan, seperti: tradisi ziarah,

pembacaan kitab al-Barzinji dan sholawatan. Acara-acara tersebut sudah

menjadi ciri khas masyarakat desa Candimulyo. Melalui tradisi tersebut

masyarakat mendapatkan wawasan kegamaan sehingga saat hormat

terhadap tokoh agama atau para kyai.

Dalam Islam setiap manusia adalah sama, Islam tidak membedakan

ras, warna kulit, pekerjaan dan lain sebagainya, yang membedakan

hanyalah amal perbuatannya atau taqwanya, Islam sebagai ajaran yang

memberikan kehormatan, harga diri, semangat kerja, menanamkan

persaudaraan dimanapun muslim berada dan Islam sebagai agama yang

memberikan petunjuk sebagaimana manusia hidup didunia dan

sebagaimana mempersiapkan kehidupan dunia untuk akhirat.6 Masih

banyak tradisi keislaman yang sampai saat ini berkembang di

masyarakat desa candimulyo, tradisi tersebut memiliki kepercayaan

atau pemahaman keagamaan yang menekankan tradisi kejawen. Hal ini

ditandai dengan berlangsungnya tradisi selamatan dengan mengadakan

kenduri tumpengan dan kirim do‟a untuk para leluhur.

Kepercayaan mengirimkan do‟a terwujud dalam upacara kematian

dengan mengadakan selamatan 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari,1 tahun,

2 tahun dan 1000 hari (selamatan sewonan) hal ini masih di lakukan

masyarakat karena mereka menyakini do‟a yang merekan panjatkan

5 Bisri Musthofa, Risalah Ahlussunnah Wal Jama‟ah (Kudus: Menara Kudus,

1967), 19. 6 Sri Winata Achmad, Sejarah Islam di Tanah Jawa, (Jakarta: Araska, 2017),

26.

Page 48: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

33

kepada sang pencipta untuk oaring yang sudah meninggal akan

sampai.7

Selamatan merupakan cara agama yang paling umum untuk

melambangkan persatuan mistik dan sosial orang yang datang dalam

acara kirim do‟a terhadap ruh-ruh leluhur dan tata cara pengobatan

yang berdasarkan ruh baik atau jahat, selain mempercayai keberadaan

ruh leluhur juga mempercayai adanya penjaga teritorial (wilayah)

seperti penjaga sumber air, penjaga bumi, penjaga pertanian dan

sebagainya.8

Agama merupakan salah satu pondasi penting dalam melakukan

aktifitas sehari-hari. Dalam berbagai hal masyarakat desa candimulyo

cenderung melakukan tradisi keislaman dalam memulai segala sesuatu ,

seperti halnya saat musim tanam padi tiba, warga akan melakukan

kegiatan ambengan (tahlilan) agar tanaman mereka dapat tumbuh dengan

baik. Begitu pula saat musim panen tiba warga akan melakukan hal serupa

yang bertujuan agar hasil panen melimpah. Penduduk Desa Candimulyo

sebagian besar beragama Islam. Mayoritas adalah pengikut salah satu

organisasi massa (ormas) terbesar di Indonesia Nahdhatul Ulama (NU).9

Untuk meningkatkan rasa iman dan takwa banyak kegiatan-kegiatan

keagamaan, di antaranya:

1. Yasinan ibu-ibu, dilaksanakan satiap 1 minggu sekali pada malam

jum‟at dengan cara bergilir per rumah yang dipimpin oleh Bapak

Rohman.

7 Abdullah Faishol, Islam dan Budaya Jawa, (Surakarta: Elshab, 2014), 32.

8 Zaini Muchtarom, Islam di Jawa dalam Perspektif Santri dan Abangan,

(Jakarta: Salemba Diniyah, 1988), 29. 9 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohman, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Page 49: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

34

2. Tahlilan bapak-bapak, dilaksanakan setiap 1 minggu sekali pada

malam Jumat dengan cara bergilir per rumah yang dipimpin oleh salah

seorang tokoh agama.

3. Khataman Al-Quran dilakukan setiap satu bulan sekali dilakukan di

masjid desa candimulyo.

C. Biodata Singkat Responden

Berikut biografi singkat responden desa Candimulyo kecamatan

Dolopo kabupaten Madiun provinsi Jawa Timur :

1. Nama : Bapak Ustadz Rohman

Umur : 43 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Imam Yasinan

2. Nama : Bapak Gunawan, S.Pd.I

Umur : 36 tahun

Pekerjaan : Sekretaris Desa

3. Nama : Ibu Sutipah

Umur : 47 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Wakil Jamaah Yasinan

4. Nama : Ibu Saroh

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Penjahit

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

5. Nama : Ibu Samsiti

Umur : 52 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

6. Nama : Khamidah

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

Page 50: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

35

7. Nama : Ibu Jami

Umur : 53 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

8. Nama : Ibu Dian

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Guru TK

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

9. Nama : Ibu Supiatun

Umur : 58 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

10. Nama : Ibu Kasemi

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : Penjual sayuran

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

11. Nama : Ibu Rizka

Umur : 35 tahun

Pekerjaan : Guru TK

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

12. Nama : Ibu Endang

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Buruh Tani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

13. Nama : Ibu Kasiyem

Umur : 50

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

14. Nama : Ibu Lasmini

Umur : 43

Pekerjaan : Toko

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

15. Nama : Ibu Yuniati

Umur : 38

Page 51: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

36

Pekerjaan : Guru TK

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

16. Nama : Ibu Saropah

Umur : 57

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

Page 52: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

37

BAB IV

PRAKTIK PEMBACAAN SÛRAH YÂSIN DI DESA

CANDIMULYO

A. Sejarah Tradisi Yasinan di Candimulyo

Makna tradisi secara (Bahasa Latin: traditio, artinya diteruskan atau

kebiasaan), dalam pengertian yang paling utama adalah sesuatu yang telah

dilakukan untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupam suatu

kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu,

dan agama. Hal yang paling mendasar dari tradisi adalah adanya informasi

yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun sering kali

melalui lisan, karena tanpa adanya ini maka tradisi dapat punah..

Tradisi dalam pengertian yang lain adalah adat-istiadat atau

kebiasaan yang turun temurun yang masih dijalankan di masyarakat

Sumber tradisi pada umat ini bisa disebabkan karena sebuah Urf

(kebiasaan) yang muncul di tengah-tengah umat kemudian tersebar

menjadi adat dan budaya atau kebiasaan tetangga lingkugan dan

semacamnya kemudian dijadikan sebagai model kehidupan.1 Tradisi

membaca baca Yâsin adalah salah satu tradisi keagamaan yang sudah

membumi di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka yang

terorganisir dalam masyarakat NU.

Tradisi yasinan merupakan kegiatan yang berlangsung dalam majelis

dzikir yang diadakan secara mingguan oleh masyarakat dan berfungsi

sebagai media dakwah agar masyarakat menjadi lebih dekat dengan

Tuhannya.2 Di sisi lain, tradisi yasinan bisa dimaknai sebagai forum

silaturahmi warga, yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, yang tadinya

1 Syaikh Mahmud Syaltut, Fatwa-fatwa Penting Syaikh Shaltut (Dalam hal Aqidah

perkara Ghaib dan Bid‟ah), (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2006), h. 121 2 Wawancara Pribadi dengan Ibu Rizka, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Page 53: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

38

tidak akrab menjadi lebih akrab.3 Kegotongroyongan, solidaritas sosial,

tolong-menolong, rasa simpati dan empati juga merupakan sisi lain dari

adanya tradisi yasinan. Kegotongroyongan ketika mengadakan acara.

Tolong-menolong agar acaranya berjalan sesuai yang diharapkan. Rasa

empati dan simpati ketika ada seseorang kerabatnya yang kesusahan atau

kerababnya yang meninggal. Yasinan menjadi sebuah media bagi

masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai silaturrahim antar

masyarakat, dengan pola pertemuan setiap minggu mempererat hubungan

antar tetangga dan meningkatkan kepekaan terhadap situasi dan kondisi

sosial masyarakat sekitar. Semua itu merupakan makna lain yang

terkandung dalam tradisi yasinan.

Yasinan juga biasanya diikuti oleh acara tahlilan dan acara-acara

lain yang dianggap representatif. Seperti yang disampaikan pada

pendahuluan, bahwa Yasinan bagian dari ritual masyarakat dalam

“mengirimi” doa bagi arwah yang sudah meninggal dan hajat bagi diri

sendiri, keluarga, lingkungan maupun untuk kepentingan-kepentingan

yang baik dengan pembacaan yâsin.

Peran pengajian Yasinan, terutama di malam Jumat sebagai hari

yang baik bagi masyarkat Muslim, menjadi penting dalam berbagai

kegiatan Yasinan, mulai dari pembacaan tahlīl, shalawat, yâsin,

pembacaan kalimat ṭayyibah, maupun ditambah dengan al-maw‟iẓah al-

ḥasanah dari para penceramah.4 Hal ini dilakukan untuk meningkatkan

dan menumbuhkan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat sekitar

sebagai ujung tombak dari serangan modernisasi agama.

3 Wawancara Pribadi dengan Ibu Samsiti, Candimulyo, 15 Maret 2020.

4 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohman, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Page 54: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

39

Pengajian Yasinan merupakan salah satu amaliyah warga NU di

dalam melakukan dakwah.5 Amaliyah pengajian Yasinan yang meliputi

tahlīl, istighāthah dan ditutup oleh pengajian keagamaan sebagai “sumbu”

di dalam meningkatkan keimanan, ketakwaan, menumbukan kepekaan

sosial, dan meningkatkan mental dan karakter masyarakat yang lebih baik.

Yasinan biasanya dilakukan warga NU di dalam mengirimkan doa bagi

saudara yang telah meninggal agar dosanya diampuni oleh Allah SWT

yang diikuti oleh pembacaan al-Qur‟an dan dzikir. Sûrah Yâsin ada di

dalam al-Qur‟an yang diyakini mempunyai nilai pahala tinggi bagi yang

membacanya dan mendatangkan keberkahan serta kedamaian di dalam

kehidupan masyarakat.

B. Landasan Tradisi Yasinan Menurut Tokoh Desa Candimulyo

Pengamalan sûrah al-Quran dalam kehidupan sehari-hari sudah

menjadi kebiasaan yang melekat di masyarakat, akan tetapi sangat sedikit

yang menjadikan pengamalan sûrah al-Quran tersebut menjadi kegiatan

mingguan yang di ikuti banyak masyarakat. Tradisi yasinan di desa

Candimulyo kecamatan Dolopo kabupaten Madiun misalnya, tradisi ini

sudah lama berkembang.

Fenomena interaksi atau model “pembacaan” masyarakat

muslim terhadap Alquran dalam ruang sosial ternyata sangat dinamis dan

variatif. Salah satunya adalah praktik pembacaan sûrah Yâsin dalam

Yasinan yang merupakan kearifan lokal Qurani yang ada di Desa

Candimulyo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa

Timur.

Berdasarkan hasil wawancara ada beberapa hal yang berkaitan

dengan motivasi masyarakat dalam melaksanakan praktik pembacaan

5 Wawancara Pribadi dengan Ibu Sutipah, Candimulyo, 16 Maret 2020.

Page 55: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

40

sûrah Yâsin dalam Yasinan antara lain Pertama, beribadah dan

mendekatkan diri kepada Allah. Kedua, Mendoakan orang yang sudah

meninggal dengan keyakinan bahwa membaca sûrah Yâsin dapat

membebaskan diri dari api neraka, dan yang Ketiga, mengikuti pendapat

Kiai.6

Adapun terkait sejarah tradisi pembacaan sûrah Yâsin dalam yasinan

di Desa Candimulyo, belum diketahui pasti kapan dimulainya, namun

berdasarkan penuturan Ustadz Rohman tradisi tersebut sudah ada lama

sejak nenek moyang dan di lanjutkan secara turun temurun. Dengan

adanya tradisi yasinan ini hubungan antar warga dapat terjalin sangat erat,

seperti halnya saat salah satu warga yang kesusahan warga akan segera

tahu info tersebut dan langsung gotong royong membantu.

Ustadz Rohman selaku imam yasinan desa Candimulyo mengatakan

bahwa sûrah Yâsin merupakan jantung al-Quran dan apabila di amalkan

tentu banyak berkah tersendiri, adapun dalil pelaksanaan yasinan menurut

beliau salah satunya adalah hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu „anhu,

ia berkata bahwa Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,:

ب لشاءح ن ثمشاءر لشأ ش كزت الل ش ي لهت انمشآ ء لهجب نكم ش إاد ػشش يش انمشآ

“Segala sesuatu memiliki jantung. Jantungnya Al-Qur‟an adalah sûrah

Yâsin. Siapa yang membaca sûrah Yâsin, maka Allah akan mencatat

baginya seperti membaca Al-Qur‟an sepuluh kali.” (HR. Tirmidzi)7

Menurut beliau kegiatan ini sangat bernilai positif bagi warga

masyarakat, selain menambah nilai keimanan kegiatan ini secara tidak

langsung juga membuat orang menyukai membaca al-Qur‟an. Karena

dengan banyaknya kesibukan yang masyarakat lakukan setiap harinya

6 Wawancara Pribadi dengan Ibu Saroh, Candimulyo, 15 Maret 2020.

7 Ali Akbar bin Aqil dan M. Abdullah Charis, Lima Amalan Penyuci Hati

(Jakarta: Qultum Media, 2016), 60.

Page 56: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

41

banyak orang yang lupa untuk membaca al-Qur‟an. Dengan adanya tradisi

yasinan ini orang akan berlomba-lomba meningkatkan keimanan masing-

masing dengan memperbanyak membaca surat Yâsin karena begitu

banyak pahalanya.8

C. Praktik Pembacaan Sûrah Yâsin di Candimulyo

Orang mukmin memandang bahwa kehidupan adalah kesempatan

untuk beribadah kepada Allah Swt. Salah satu bentuk ibadah kepada Allah

adalah dengan cara membaca sûrah Yâsin. Ibadah yang dilakukan secara

terus menerus melahirkan sebuah tradisi di masyarakat yaitu Pembacaan

sûrah yâsin pada masyarakat Desa Candimulyo pada malam jum‟at.

kegiatan yasinan di Desa Candimulyo ini bertempat di rumah warga dan di

lakukan secara bergilir sesuai dengan undian pada akhir kegiatan tersebut.

Pelaksanaan pembacaan sûrah yâsin pada saat peneliti ikuti dilaksanakan

pada kamis malam jum‟at tanggal 19 maret 2020 dan dilaksanakan setelah

sholat maghrib pukul 18.30 wib –20.30 wib bertempat di rumah ibu

Asminah rt/rw 15/04 desa Candimulyo.9 Adapun secara rinci praktik

pelaksanaan Yasinan di Desa Candimulyo adalah sebagai berikut :10

Pertama, acara dimulai dengan penyambutan yang dilakukan

pemilik rumah kepada ibu-ibu jama‟ah yasinan di desa candimulyo

dengan menyalaminya di depan rumah. Hal ini di lakukan untuk

menghormati tamu jama‟ah yasinan. Saat semua jamaah sudah bekumpul

acara dimulai dengan sambutan oleh imam yasinan yaitu ustadz Rohman

dalam sambutannya ustadz mengingatkan agar semua jamaah agar

senantiasa mendekatkan diri kepada Allah swt dengan memperbanyak

8 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohman, Candimulyo, 17 Maret 2020.

9 Wawancara Pribadi dengan Ibu Khamidah, Candimulyo, 15 Maret 2020.

10 Hasil Observasi, Desa Candimulyo, 19 Maret 2020.

Page 57: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

42

ibadah dan tidak lupa pula ustadz mengingatkan agar senantiasa

beristighfar karena manusia tidak luput dari dosa baik yang disadari

maupun tidak disadarinya.

Selesai sambutan acara dimulai dengan pembacaan Sholawat

nariyah tiga kali. Dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur‟an

(Qira‟). Adapun ayat al-Qur‟an tersebut di bacakan oleh Ibu Saroh dan

ayat yang di bacakan tidak di tentukan. Selesai pembacaan ayat suci al-

Qur‟an ustadz Rohman langsung memulai pembacaan tahlil dan sûrah

yâsin, pembacan tahlil di awali dengan sebagai berikut :

جبء الأ ي ا إخ ان صهى صه الله ػه ن حضشح انج انزبثؼ حبثخ انص بنح انص ذاء انش نبء الأ شصه ان

خهص ان صف ان بء انؼبيه انؼه لائكخ غ ان ع

بد ضه ان ضه ان س ي م انمج غ أ ، صى ان ع ث مش انب ب ثش يشبسق الأسض إن يغبسث ؤيبد ي ان ؤي ان

برب أي صب إن آثبئب ب خص ثحش يشبخب عذارب أعذادب

ب إن أحض ن أصبرزح أصبرزرب أصبرزرب يشبخ يشبخب ى انفبرحخ ء لل ن ش ب ثضجج ؼب اعز ن

Dilanjutkan dengan membaca sûrah al-Fatihah (1x), membaca sûrah

Yâsin (2x), membaca sûrah al- ikhlas (3x), membaca sûrah al- Falaq (3x),

membaca sûrah an-nash (3x), membaca al-Fatihah (1x), membaca sûrah

al-Baqarah ayat 1-5, membaca Ayat Kursi (1x), membaca

Astaghfirullahal 'Adhiim (3x), membaca laa illaha illallah (100x),

membaca Sholawat (3x), membaca subhanallahi wa bihamdihi

subhanallahil adzim (33x), membaca Allahumma sholli ala habibika

sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shohbihi wa sallam (3x),

membaca sûrah al-fatihah (1x), dan diakhiri dengan do‟a yang di pimpin

ustadz rohman.

Page 58: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

43

Selesai pembacaan tahlil dan sûrah yâsin jamaah kemudian bersiap

mengambil air wudhu untuk mengerjakan sholat isya‟ secara berjamaah,

selesai sholat isya‟ berjamaah di akhiri dengan doa. Selanjutnya jamaah

membereskan mukenanya dan imam yasinan memulai dengan pembacaan

Istighosah bersama-sama

Istighosah di mulai dengan membaca sûrah al-fatihah (1x),

Membaca Istighfar (100x)

ى اصزغفشالله انؼظSaya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung

Membacaan kalimat Tayibah (100x)

ى انؼظ ح إلا ثبلله انؼه لا ل ل لا حTiada daya untuk menjauhi maksiat kecuali dengan pemeliharaan Allah

dan tiada kekuatan untuk melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan

Allah

Membacaan Shalawat (100x)

ذ أل صـذب يح ـ ػـه ذ ذـب يح ـ صـ ى صم ػـه ــ ـ انهى (100x) ب الله ب لذ

Wahai Allah, wahai Dzat yang ada tanpa permualaan

ش غ ب ثص (100x) ب ص

Wahai Allah, wahai Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat

(100x) ب يجذع ب خبنك

Wahai Dzat yang mewujudkan sesuatu dari tidak ada, wahai Dzat Yang

Maha Pencipta

م ب الله ك ش ب ع ب ص (100x) ب حف

Wahai Dzat yang memelihara dari keburukan dan kebinasaan, wahai Dzat

Yang Maha Menolong, wahai Dzat yang menjamin rizki para hamba dan

mengetahui kesulitan-kesulitan hamba, ya Allah

ش زك أصزغ و ثشح (100x) ب ح ب ل

Wahai Dzat Yang Hidup, yang terus menerus mengurus makhluknya,

dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan-MU

ف (121x) ب نط

Wahai Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

غفبسا كب ى إ (100x) أصزغفش الله انؼظ

Page 59: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

44

Aku mohon ampung kepada Allah Yang Maha Agung, sunggu Allah Dzat

Yang Maha Pengampun

هز أدسك ب الله ذ لذ ضبلذ ح ى صه ػه صذب يح (100x) أنه

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada junjungan kami

Nabi Muhammad, sungguh telah habis daya dan upayaku maka tolonglah

kami, Ya Allah Ya Allah Ya Allah

sholawat nariyah (3x)

أ حم ث ذ انز ر ب ػه صذب يح صهى صلايب ربي ى صه صلاح كبيهخ نه

ا انح رمض ث انكشة فشط ث ر انؼمذ حض غبئت انش ربل ث ئظ حخ كم ن ف صحج ػه آن ى انكش ع بو ث ضزضم انغ ارى انخ

و نك فش ثؼذد كم يؼه Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam

kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang

dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua

kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan

semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat

dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada

keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas

sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau

غ (100x) ب ثذ

Wahai Dzat yang menciptakan makhluk tanpa ada contoh sebelumnya

و انكبفش صشب ػه انم لاب فب ذ ي صذب أ ب إن ب الله أكجش ب سث

(3x)

Allah maha besar maha mulia, Wahai Tuhan kami, sesembahan kami,

tuan kami, Engkau-lah penolong kami, menangkan kami atas orangorang

kafir

ء ثأنف أنف ) كى انض دفؼذ ػ د أثذا لا و انز انم زكى ثبنح حص

ان ح إلا ثب لله انؼه لا ل ل ىأنف لا ح ؼظ ) 3x

Aku mohonkan pemeliharaan untuk kalian kepada Dzat yang maha hidup

dan terus menerus mengatur hamba-Nya yang tidak pernah mati

selamanya, dan aku tolak dan hindarkan dari kalian segala keburukan

dengan sejuta bacaan “La haula wa la quwwata illa billahil aliyyil

adzim”

الإصلاو ذاب ػه د ب ؼى ػه أ ذ لله انز (1x) انح

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat dan petunjuk

kepada agama Islam

Page 60: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

45

ش إلا ق انخ الله ثضى الله يبشبء الله لا صشف ثضى الله يبشبء الله لا ض

الله ثضى الله يبشبء الله خ ف ؼ ي ء إلا الله ثضى الله يبشبء الله يب كب انض

ى انؼظ ح إلا ثب لله انؼه لا ل ل لا حDengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya,

tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali la. Dengan nama Allah

yang segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada yang

menyingkirkan keburukan kecuali la. Dengan nama Allah yang segala

sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya, tidak ada kenikmatan melainkan

dari Allah. Dengan nama Allah yang segala sesuatu terjadi dengan

kehendak-Nya, tiada daya untuk berbuat kebaikan kecuali dengan

pertolongan Allah dan tiada kekuatan untuk menghindar dari perbuatan

maksiat kecuali dengan perlindungan Allah yang maha Mulia dan maha

agung

رحلا بس خز ي ش ب ل ثبنم ثخ ر ا (3x) صأنزك ب غفبس ػف

Ya Allah, aku memohon ampunan dan taubat yang diterima kepada-Mu

Ya Allah yang maha pengampun, dan dengan kekuatan dan kekuasaan-Mu

Wahai Dzat yang maha mengalahkan, tundukkan dan hukumlah orang

yang melakukan tipu muslihat dan ingin mencelakai kami

ظه ي ضه حك ان ب ذ خز حم ذ بس ب را انجطش انش ب ب عجبس ب ل

ضه ػه ان ب رؼذ ػه ضه ان Wahai Dzat yang maha mengalahkan, maha menundukkan, Dzat yang

keras azab-Nya, ambilkan hak-hak kami dan hak-hak umat Islam dari

orang-orang yang menzhalimi kami dan menzhalimi umat Islam, yang

telah menganiaya kami dan menganiaya umat Islam

Selesai membaca itu semua imam yasinan mengakhirinya dengan

membaca sûrah alfatihah dan di lanjutkan dengan pembacaan do‟a.

selesainya doa, ibu sutipah selaku wakil jamaah yasinan memberi tahu

jadwal giliran yang menjadi rumah yasinan berikutnya kepada para

jamaah yasinan sesuai urutan yang sudah di tetapkan, urutan jadwal ini

dapat sewaktu-waktu berubah apabila ada jamaah yang menginginkan

jadwalnya di ajukan maupun di mundurkan karena bertepatan dengan

hajat masing-masing jamaah.

Selanjutnya tuan rumah yasinan menyiapkan makan bagi semua

jamaah yasinan, biasanya jamaah yang paling muda akan membantu tuan

Page 61: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

46

rumah dalam mempersiapkan penyajian makan kepada para jamaah.

Selesai makan bersama, jamaah yang tadi membantu menyajikan makanan

akan membantu membereskan piring-piring maupun gelas yang digunakan

para jamaah dan sekiranya semua sudah beres imam yasinan akan

melanjutkan membaca sholawat Nahdliyah secara bersama-sama dan

selesai membaca sholawat tesebut jamaah yasinan akan bergegas pulang

kerumah masing-masing. Berikut bunyi sholawat Nahdliyah :

بد ب انغ ش ث رح رشظ ذ صلاح رشغت ى صم ػه صذب يح انه

بسشؼب اظ الإصلاو اػلاء د حبء ضخ لإ ؼخ مخ ع ػه طش ئشصهى صحج ػه ان بء انؼه

.الله الله الله الله .

خ الله ػلاء كه لإArtinya:Ya allah bershalawatlah dan bersalamlah kepada sayyidina

muhammad shallallahu „alaihi wa sallam. Dengan bacaan shalawat yang

membuat kami menjadi senang, rajin dan bersemangat dalam berjuang

menghidupkan dan meninggikan syiar agama islam, Serta menampakkan

syiar-syiar islam menurut cara jam‟iyyah nahdlatul ulama. Dan

bershalawat dan bersalam pulalah kepada para keluarga nabi dan para

sahabatnya. Allah, allah, allah, allah. Teguhkanlah dan tolonglah seluruh

warga jam‟iyyah nahdlatul ulama untuk meninggikan kalimat allah

(agama islam beserta seperangkat ajarannya).

D. Manfaat Dzikir Sûrah Yâsin Bagi Masyarakat

Sebagai manusia yang beriman tentu harus memiliki rasa bersyukur

kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan. Dalam

menjalani kehidupan ini, tentu harus berkelakuan yang baik. Ahlak yang

baik harus tetap ditingkatkan bagaimanapun juga. Manusia merupakan

perencana yang baik, namun segala keputusan diberikan oleh Allah.

Karena itu, ada baiknya untuk anda dapat melakukan amalan dzikir baik

berupa dzikir dan doa dalam sehari-hari.

Page 62: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

47

Banyak sekali manfaat dalam menjalankan aktifitas yasinan ini baik

secara sosial maupun secara batin, karena kegiatanini secara langsung

mengingatkan kita kepada Allah Swt, adapun manfaat yang dapat di ambil

dari tradisi yasinan ini antara lain;

Pertama, Mendekatkan diri kepada Allah, banyak cara yang dapat

digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah termasuk dengan

melakukan dzikir yasinan dan membaca doa. Melakukan dzikir yasinan

pada beberapa waktu yang ditentukan secara bersama-sama memang

terbukti sangat mujarab untuk meningkatkan nilai keimanan.Di dalam Al-

Qur‟an, Allah Ta‟ala berfirman;

لا ركفش اشكشا ن فبركش أركشكى

“Ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (QS. Al-

Baqarah/2:152).

Kedua, Sebagai amal ibadah, Ketika seorang Muslim meninggal

dunia, maka harta, istri, anak, dan kekuasaan akan meninggalkannya. Ya,

tidak ada lagi yang bersamanya selain dzikir kepada Allah Ta‟ala. Saat

itulah, amalan dzikir yasinan akan memberikan manfaat yang luar biasa

bagi dirinya. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang

diriwayatkan dari Abu Hurairah bersabda:

زفغ ػهى صلاس : صذلخ عبسخ ، أ ه إلا ي مطغ ػ آدو ا إرا يبد اث

نذ صبنح ذػ ن ، أ ث

“Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya

kecuali 3 (perkara) : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak

saleh yang berdoa baginya.”11

11

Imam Bukhari, Al-Adab Al-Mufrad, terj. Muhammad Luqman (Jakarta; Griya

Ilmu, 2013), 33.

Page 63: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

48

Ketiga, Ketenangan hati, Hati merupakan salah satu bagian dari jiwa

yang sangat mudah akan terkena goresan. Goresan yang membuat luka

pada hati tentu sukar untuk dihilangkan. Dengan adanya kegiatan tradisi

yasinan ini, akan dapat menjadi obat hati karena dengan mengingat Allah

SWT merupakan satu-satunya obat yang mujarab. Bahkan Allah SWT

dalam Alquran Sûrah Ar-Rad Ayat 28 mengabadikan dzikir sebagai

sebuah hal yang indah. Ayat tersebut berbunyi:

ٱنمهة ئ رط ألا ثزكش ٱلل

“Ala bidzikrillahi tathmainnul-qulub,”. Yang artinya: “Ingatlah, hanya

dengan mengingat Allah (berdzikir), hati menjadi tentram”. (Sûrah Ar-

Rad/13:28)

Berikut ini penulis tuturkan respon para jamaah terhadap manfaat

pembacaan sûrah Yâsin yang biasa dilakukan masyarakat Candimulyo.

Ustadz Rohman mengatakan bahwa membaca sûrah yâsin seperti yang

dilakukan di Candimulyo ini dapat mendekatkan kita yang membacanya

kepada Allah swt. Tak lupa ia juga menyatakan bahwa ada banyak

manfaat dari pembacaan sûrah Yâsin ini baik secara dhohir maupun

batin.12

Jamaah lain yang bernama Ibu Sutipah mengingatkan penulis

tentang pembacaan sûrah yâsin sebagai dzikir. Di sini, menurutnya

membaca sûrah Yâsin dapat menambah pahala, karena kita melaksanakan

perintah untuk berdzikir mengingat Allah SWT.13

Sementara itu, Ibu

Saroh menyatakan manfaat praktis dari pembacaan sûrah Yâsin seperti

yang dilakukan warga Candimulyo dengan pengalaman pribadinya. Ia

mengatakan bahwa dengan membaca sûrah yâsin hatinya menjadi lega,

pikirannya menjadi terang dan tentram.14

12

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohman, Candimulyo, 17 Maret 2020. 13

Wawancara Pribadi dengan Ibu Sutipah, Candimulyo, 16 Maret 2020. 14

Wawancara Pribadi dengan Ibu Saroh, Candimulyo, 15 Maret 2020.

Page 64: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

49

Pengalaman yang dirasakan oleh Ibu Saroh juga sama dirasakan oleh

beberapa jamaah lain. Ibu Jami merasakan dirinya tenang setelah

membaca sûrah yâsin. Ia menegaskan bahwa pembacaan sûrah Yâsin

seperti ini menjadikan fikiran merasa lebih tenang.15

Sedangkan Ibu Dian

mengatakan bahwa hatinya menjadi adem dan fikirannya menjadi lebih

jernih setelah membaca sûrah Yâsin bersama-sama.16

Sementara itu, Ibu Supiatun mengatakan bahwa setelah dirinya

membaca sûrah yâsin, hatinya terasa lebih terang dan rasanya kepingin

selalu membaca ayat-ayat suci al Quran untuk menambah amal

ibadahnya.17

Pengalaman yang sama juga dirasakan oleh Ibu Rizka. Ia

mengatakan bahwa hatinya menjadi lebih tenang, pikirannya menjadi

lebih jernih setiap kali membaca sûrah yâsin secara berjamaah.18

Perasaaan yang tenang dan pikiran yang jerinih setelah membaca sûrah

yâsin ini juga di alami oleh ibu khamidah.19

Perasaan yang dirasakan Ibu Kasiyem juga menunjukkan kesamaan

dengan perasaan para Jamaah lain, ia menyebut bahwa setelah membaca

sûrah yâsin hatinya menjadi ayem dan tentrem.20

Hal yang sama juga

dirasakan oleh Ibu Saropah. Ia juga menyebut bahwa setelah membaca

sûrah Yâsin hati dan fikirannya menjadi lebih tenang.21

Selain manfaat

praktis, ada pula yang melakukan pembacaan sûrah Yâsin berjamaah di

desa Candimulyo sebagai doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT seraya

mengharapkan diampuninya dosa kedua orang tuanya. Ibu Samsiti

mengatakan bahwa dengan membaca sûrah yâsin, maka hal itu juga berarti

15

Wawancara Pribadi dengan Ibu Jami, Candimulyo, 15 Maret 2020. 16

Wawancara Pribadi dengan Ibu Dian, Candimulyo, 16 Maret 2020. 17

Wawancara Pribadi dengan Ibu Supiatun, Candimulyo, 16 Maret 2020. 18

Wawancara Pribadi dengan Ibu Rizka, Candimulyo, 17 Maret 2020. 19

Wawancara Pribadi dengan Ibu Khamidah, Candimulyo, 15 Maret 2020. 20

Wawancara Pribadi dengan Ibu Kasiyem, Candimulyo, 17 Maret 2020. 21

Wawancara Pribadi dengan Ibu Saropah, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Page 65: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

50

bahwa kita juga audah mengirimkan doa kepada leluhur secara bersama-

sama dengan harapan semoga Allah swt mengabulkan doa kita bersama.22

Hal senada juga diutarakan oleh Ibu Kasemi bahwa kegiatan yasinan

mengingatkan kita selaku manusia akan kematian. Dengan Yâsin yang

dibacakan itu, maka kita mengirimkan doa kepada leluhur memintakan

ampunan Allah. Masih menurutnya, membaca sûrah yâsin merupakan

bentuk amaliah kita manusia untuk lebih banyak beribadah kepada Allah

swt.23

Membaca Al-Qur'an merupakan ibadah. Beberapa jamaah yang

penulis wawancarai juga menegaskan bahwa pembacaan sûrah Yâsin yang

dilakukan warga Candimulyo merupakan representasi dari ibadah mereka

kepada Allah. Ibu Endang mengatakan bahwa kegiatan yasinan

membuatnya lebih giat beribahadah kepada Allah swt dan selalu ingin

terus membaca sûrah yâsin karena ia merasa amal ibadahnya masih sangat

kurang.24

Sementara Ibu Lasmini menyatakan bahwa setelah membaca sûrah

yâsin atau bahkan saat sedang membaca sûrah yâsin itu ia merasa senang.

Ia memberikan alasannya, bahwa senangnya itu karena ia senang dapat

beribadah kepada Allah swt dan senang dapat bertemu saudara saudara

warga desa candimulyo.25

Senada dengan para ibu lainnya, Ibu Yuniati

merasa bahwa mengikuti yasinan menambah pahala karena semua yang

kita amalkan mengikuti anjuran Rasulullah saw, seperti berdzikir dan

membaca sûrah yâsin yang menjadi bagian dari al-Quran.26

22

Wawancara Pribadi dengan Ibu Samsiti, Candimulyo, 15 Maret 2020. 23

Wawancara Pribadi dengan Ibu Kasemi, Candimulyo, 17 Maret 2020. 24

Wawancara Pribadi dengan Ibu Endang, Candimulyo, 17 Maret 2020. 25

Wawancara Pribadi dengan Ibu Lasmini, Candimulyo, 17 Maret 2020. 26

Wawancara Pribadi dengan Ibu Yuniati, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Page 66: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

51

Page 67: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tradisi Pembacaan Sûrah Yâsin pada tradisi yasinan di desa

Candimulyo kecamatan Dolopo kabupaten Madiun provinsi Jawa Timur

merupakan tradisi turun temurun yang sampai saat ini tetap di laksanakan

oleh masyarakat. Masyarakat desa Candimulyo mempercayai bahwa surat

yâsin itu sendiri merupakan salah satu surat yang memiliki banyak

fadhilah salah satunya adalah untuk mendoakan orang yang sudah

meninggal, mereka mayakini bahwa pembacaan sûrah yâsin sangat berarti

bagi jenazah di alam kubur dan dapat menjadi penebus dari siksa neraka.

Kesimpulan dari tradisi pembacaan sûrah Yâsin pada tradisi yasinan di

desa Candimulyo adalah:

Pertama, secara umum tradisi pembacaan sûrah Yâsin di desa

Candimulyo dibagi menjadi tiga yaitu: persiapan, pelaksanaan, pra

pelaksanaan. Secara teknis pembacaan tersebut terlebih dahulu diawali

dengan membaca tawasul Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surat

yâsin dengan jadwal yang telah ditentukan, dan diakhiri dengan pembacaan

Istighosah dan doa.

Kedua, mengenai makna yang terkandung dalam tradisi pembacaan

sûrah Yâsin dalam tradisi yasinan ini meliputi makna objektif dan makna

ekspresif. Sebagai makna objektifnya, kegiatan membaca surahyasin

secara bersama-sama ini merupakan tradisi turun temurun yang sudah

lama di laksanakan oleh warga desa Candimulyo, kegiatan ini dipandang

sebagai suatu hal yang baik dan bayak manfaatnya baik dalam segi

duniawi maupun untuk kegiatan akhirat, dengan membaca surah yasin

secara bersama-sama membuat perubahan pada diri masyarakat, yang

menjadikan mereka disiplin dan semangat dalam hal ibadah, yakni

Page 68: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

52

senantiasa meluangkan waktunya dalam membaca al-Qur‟an,

dampak lain. Sebagai makna ekspresifnya, tradisi ini merupan sarana

untuk peningkatan kwalitas diri dalam hal beribadah mengharap ridho

Allah Swt di dunia dan di akhirat dengan membaca surah yasin secara

bersama-sama masyarakat akan lebih merasakan energi spiritual dalam

membaca surah yasin tersebut.

B. Saran

Saran-saran yang penulis harapkan bisa bermanfaat bagi penulis

sendiri khususnya dan umat muslim secara umum. Adapun saran-saran

yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti setelahnya diharapkan lebih memfokuskan kajian living

Qur‟an yang berkembang di mayarakat khususnya tentang tradisi

pembacaan sûrah Yâsin pada yasinan supaya tradisi ini berkembang

dengan baik dan tidak terkikis oleh zaman yang semakin maju.

2. Bagi Masyarakat Desa Candimulyo supaya terus istiqomah

melestarikan tradisi yang sudah turun-temurun di lakukan.

3. Bagi masyarakat agar terus mendukung kegiatan keagaman seperti

tradisi pembacaan sûrah Yâsin pada yasinan ini, dikarenakan tradisi

ini merupakan sebuah identitas ajaran ahl sunnah wal jama‟ah.

Page 69: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

53

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Manan, Keagungan Rajab & Sya‟ban, Jakarta: Republika, 2006.

Abidin, Ahmad Zainal. “Ritual bersih desa negosiasi agama dan tradisi di

Desa Pelem Campurdarat Tulungagung”, Revitalisasi Kearifan

Lokal Untuk Kerukunan Umat Beragama Di Indonesia.

Yogyakarta: Mission, 2015.

Abi Al-Qasim Al-Humairi. Muhammad, Jejak-jejak Wali Allah. Jakarta:

Erlangga, 2008.

Adlany, Hazri, et al, al-Qur‟an Terjemah Indonesia Jakarta: Sari Agung,

2002.

Akbar bin Aqil, Ali dan M. Abdullah Charis, Lima Amalan Penyuci Hati

Jakarta: Qultum Media, 2016.

Asmuni, M. Yusran. Dirasah Islamiyah I Pengantar Studi Alquran Hadits

Figh dan Pranata Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1997.

Bangun Nasution, Ahmad dan Rayani Hanum Siregar, Akhlak Tasawuf,

Jakarta: Rajawali Pers,2003.

Bisri Mustofa, Al Ibriz, Jilid 3, Kudus: Menara Kudus,T.T, 1529.

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif , Jakarta: Prenada Media Group,

2007

Chafidh, M. Afnan. Tradisi Islam. Surabaya: Khalista, 2006.

Departemen RI, Mushaf Al-Qur‟an Terjemah.

Departemen Agama RI, Surat Yasin Tajwid Warna & Tahlil Plus Doa

Ayat-Ayat Rezeki Jakarta: Shahih, 2015.

Faishol, Abdullah, Islam dan Budaya Jawa, Surakarta: Elshab, 2014.

Fitriati, Yuyun Jahro. Tradisi Pembacaan Surah-surah Pilihan Sebelum

dan Setelah Bangun Tidur di Pondok Matholihul Hikmah Brebes

(Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Fakultas Ushuludin dan

Pemikiran Islam, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, 2017)

Page 70: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

54

Gus Arifin, Do‟a-do‟a Lengkap Istigotsah, Jakarta: Kompas Gramedia,

2010.

Hakim, M. Lukman, Filosofi Dzikir. Jakarta: Cahaya Sufi, 2015.

Hamid, Idham. “Tradisi Ma'baca Yasin di Makam Annangguru

Maddappungan Santri Pondok Pesantren Salafiyah Parappe Kec.

Campalagian Kab. Polewali Mandar” Skripsi ( Makassar, UIN

Alauddin Makassar, Fakultas Ushuludin Filsafat dan politik,

2017).

Hisyam Kabbani, Muhammd, Energi Zikir dan Salawat Jakarta: PT

Rajawali Ilmu Semesta, 2007.

Imam Bukhari, Al-Adab Al-Mufrad, terj. Muhammad Luqman, Jakarta;

Griya Ilmu, 2013.

J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan

Keunggulannya, Jakarta: Grasindo, 2008.

M. Mansyur Muhammad Yusuf Abdul Mustaqim, Metodologi Penelitian

living Quran dan Hadis. Yogyakarta: Teras, 2007.

Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara, 1999.

Mas‟ulah, Siti. “Tradisi Pembacaan Tujuh Surah Pilihan dalam Ritual

Mitoni/Tujuh

Bulanan”, Skripsi (Yogyakarta, UIN Sunan

Kalijaga, Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam, Jurusan Ilmu

Al-Qur‟an Dan Tafsir, 2014)

Moh. Soehadha. Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama.

Yogyakarta: SUKA Press, 2010.

Muchtarom, Zaini, Islam di Jawa dalam Perspektif Santri dan Abangan,

Jakarta: Salemba Diniyah, 1988.

Page 71: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

55

Muhsin, Imam. Tafsir Al-Qur‟an Dan Sosial Budaya Studi Nilai-Nilai

Budaya Jawa Dalam Tafsir Al-Huda Karya Bakri Syahid.

Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI, 2010.

Munir Amin, Samsul, Energi Dzikir, Jakarta:Bumiaksara,2008.

Mustaqim, Abdul, Metodologi Penelitian Living Qur‟an dan Hadis

Yogyakarta : Teras, 2007.

Musthofa, Bisri, Risalah Ahlussunnah Wal Jama‟ah Kudus: Menara

Kudus, 1967.

M.H Ma‟rifat. Kisah-Kisah Al Qur‟an Antara Fakta Dan Metafora.

Yogyakarta: Citra, 2013.

Nawawi, Ismail, Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Prilaku Lahir & Batin

Dalam Perspektif Tasawuf, Surabaya: Karya Agung Surabaya,

2008.

Rohman (Imam Jamaah Yasinan), diwawancarai oleh Siti Zulaikha,

Candimulyo, 24 Januari 2020, Jawa Timur. Transkip, Data

Mahasiswa Ushuluddin UIN Jakarta, Ciputat, Banten.

Rusmana, Dadan, Metode Penelitian al-Qur‟an dan Tafsir, Bandung:

Pustaka Setia,2015.

Saed, Abdullah. Pengantar Studi Al-Qur‟an, terj. Shulkhah dan Sahiron

Syamsuddin. Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016.

Saladin, Muhammad Alfath. “Pembacaan Ayat Ayat Al-Qur‟an Dalam

Mujahadah Pemilihan Kepala Desa Periode 2014-2019” Skripsi

(Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Ushuludin dan

Pemikiran Islam, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, 2015).

Shaf, Fadhilah, Keutamaan Al-Isra‟, Al-Kahfi, Yasin: dengan Latin dan

Terjemah Bahasa Indonesia, Jakarta: Shaf Electronic Publishing,

2015.

Shihab, M. Quraish , Yasin Dan Tahlil, Tangerang: Lentera Hati, 2013.

Page 72: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

56

Sholikhin, Muhammad, Rituan Dan Tradisi Islam Jawa, Yogyakarta:

Narasi, 2010.

Soerjono Soekarno, Sosial Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Press, 199.

Sukmadinata, Nana Syaodah. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2007.

Suprayogo, Imam dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003.

Syarbini, Amirulloh dan Sumantri Jamhari, Kedahsyatan Membaca Al-

Qur‟an Bandung:Ruang Kata Imprint Kawan Pustaka, 2012.

Syamsuddin, Sahiron. Metodologi Penelitian Living Qur‟an dan Hadis.

Yogyakarta: TH-Press, 2007.

Syaodah Sukmadinata, Nana, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007.

Tangareng, Tasmin, Zikrullah, Makassar: Alauddin University Press,

2014.

Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras, 2011.

Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur. Khazanah Aswaja Surabaya:

Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, 2016.

Wahab, Menjadi Kekasih Tuhan, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta,

1997.

Widayanti, “Pembacaan surah Yasin dan Al-Mulk dalam penyelenggaraan

penazah di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai

Selatan”, Skripsi (Banjarmasin, IAIN Antasari, Fakultas

Ushuludin Dan Humaniora, Jurusan Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir,

2016).

Winata Achmad, Sri, Sejarah Islam di Tanah Jawa, Jakarta: Araska, 2017.

Page 73: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

57

Yusuf, Muhammad, “Pendekatan Sosiologi dalam Penelitian Living

Qur‟an” dalam Metodologi Penelitian Living Qur‟an & Hadis,

Yogyakarta: TH-Press, 2007.

Zuhriah, Nurul. Metodelogi Penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2005.

Wawancara :

Hasil observasi, Desa Candimulyo, 15-20 maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ustadz Rohman, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Saroh, Candimulyo, 15 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Samsiti, Candimulyo, 15 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Khamidah, Candimulyo, 15 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Jami, Candimulyo, 15 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Dian, Candimulyo, 16 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Sutipah, Candimulyo, 16 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Supiatun, Candimulyo, 16 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Kasemi, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Rizka, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Endang, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Kasiyem, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Lasmini, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Yuniati, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Saropah, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Wawancara Pribadi dengan Ibu Lilis, Candimulyo, 17 Maret 2020.

Page 74: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

58

LAMPIRAN I

PANDUAN WAWANCARA

A. Wawancara dengan pemimpin Yasinan Pembacaan Surah Yasin

1. Sejak Kapan Tradisi Yasinan ini dimulai ?

2. Apa tujuan dari kegiatan ini ?

3. Apa ada tuntunan dalil bagi kegiatan membaca surah yasin ini ?

4. Mengapa memilih surah Yasin yang di baca apa ada fadhilah tertentu

?

5. Kapan saja tradisi ini dilaksanakan: setiap hari, setiapp pekan atau

setiap bulan ?

6. Bagaimana antusiasme atau respon masyarakat terhadap tradisi

yasinan di desa Candimulyo. Apakah banyak yang ikut ?

7. Siapa saja jamaahnya, kaum ibu saja, kaum bapak saja, atau kaum ibu

dan bapak ?

8. Apa Manfaat yang bisa dirasakan dari pembacaan surah yasin dalam

kegiatan Yasinan di desa Candimulyo ?

9. Apa harapan anda untuk tradisi pembacaan surah yasin dalam tradisi

Yasinan kedepannya ?

B. Wawancara untuk Jamaah Yasinan

1. Apakah anda sering mengikuti tradisi Yasinan ?

2. Apa tujuan anda mengikuti tradisi yasinan ?

3. Setelah mengikuti pembacaan surah yasin apa yang anda rasakan ?

4. Apakah kegiatan membaca surah Yasin memberi manfaat bagi

kehidupan ibu dan keluarga ?

5. Apa harapan anda untuk praktik pembacaan surah yasin dalam tradisi

yasinan di desa Candimulyo kedepannya ?

Page 75: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

59

LAMPIRAN II

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Bapak Ustadz Rohman

Umur : 43 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Imam Yasinan

2. Nama : Bapak Gunawan, S.Pd.I

Umur : 35 tahun

Pekerjaan : Sekretaris Desa

3. Nama : Ibu Sutipah

Umur : 47 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Wakil Jamaah Yasinan

4. Nama : Ibu Saroh

Umur : 50 tahun

Pekerjaan : Penjahit

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

5. Nama : Ibu Samsiti

Umur : 52 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

6. Nama : Khamidah

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

7. Nama : Ibu Jami

Umur : 53 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

8. Nama : Ibu Dian

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Guru TK

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

Page 76: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

60

9. Nama : Ibu Supiatun

Umur : 58 tahun

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

10. Nama : Ibu Kasemi

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : Penjual sayuran

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

11. Nama : Ibu Rizka

Umur : 35 tahun

Pekerjaan : Guru TK

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

12. Nama : Ibu Endang

Umur : 40 tahun

Pekerjaan : Buruh Tani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

13. Nama : Ibu Kasiyem

Umur : 50

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

14. Nama : Ibu Lasmini

Umur : 43

Pekerjaan : Toko

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

15. Nama : Ibu Yuniati

Umur : 38

Pekerjaan : Guru TK

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

16. Nama : Ibu Saropah

Umur : 57

Pekerjaan : Petani

Sebagai : Partisipant / Jama‟ah Yasinan

Page 77: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

61

LAMPIRAN III

DOKUMENTASI

1. Terima Tamu jamaah yasinan oleh pemilik rumah

2. Pemacaan surah Yasin dah tahlil

3. Sholat Berjamaah

Page 78: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

62

4. Membaca Istighoshah

5. Wawancara dengan Ustadz Rohman, Imam Jamaah Yasinan

Page 79: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

63

6. Wawancara dengan ibu-ibu Jamaah Yasinan

7. Wawancara dengan Sekretaris Desa Candimulyo

Page 80: PRAKTIK PEMBACAAN SURAH YASIN PADA MASYARAKAT DESA ...

64