Praktik Keperawatan Mandiri Di Indonesia Diatur Dalam Undang

3
Praktik keperawatan mandiri di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Dalam UU No. 36 pasal 23 disebutkan bahwa tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Kewenangan untuk menyelanggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah. Selama memberikan pelayan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi. Ketentuan mengenai perizinan sebagiamana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Menteri. Dalam pasal ini dapat dimengerti bahwa sebagai bagian dari tenaga kesehatan, perawat memiliki hak untuk membuka praktik mandiri dengan syarat memiliki izin dari pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi. Pasal 24 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional. Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh organisasi profesi. Sehingga bukan

description

praktik mandiri keperawatan

Transcript of Praktik Keperawatan Mandiri Di Indonesia Diatur Dalam Undang

Page 1: Praktik Keperawatan Mandiri Di Indonesia Diatur Dalam Undang

Praktik keperawatan mandiri di Indonesia diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Dalam UU No. 36

pasal 23 disebutkan bahwa tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan

pelayanan kesehatan. Kewenangan untuk menyelanggarakan pelayanan kesehatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian

yang dimiliki. Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan

wajib memiliki izin dari pemerintah. Selama memberikan pelayan kesehatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang mengutamakan kepentingan yang

bernilai materi. Ketentuan mengenai perizinan sebagiamana dimaksud pada ayat

(3) diatur dalam Peraturan Menteri. Dalam pasal ini dapat dimengerti bahwa

sebagai bagian dari tenaga kesehatan, perawat memiliki hak untuk membuka

praktik mandiri dengan syarat memiliki izin dari pemerintah yang diatur dalam

Peraturan Menteri dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi.

Pasal 24 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa tenaga kesehatan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 23 harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi,

hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur

operasional. Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur oleh organisasi profesi. Sehingga bukan hanya

berbekal izin dari pemerintah saja untuk perawat mendirikan praktik mandiri,

namun juga terdapat ketentuan dari organisasi profesi keperawatan sebagai

standar perawat tersebut membuka praktik mandiri.

Pasal 26 menyebutkan bahwa pemerintah mengatur penempatan tenaga

kesehatan untuk pemerataan pelayanan kesehatan. Pemerintah daerah dapat

mengadakan dan mendayagunakan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan

daerahnya. Pengadaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan sebagaimna

dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan memperhatikan: jenis pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, jumlah sarana pelayanan kesehatan, dan

jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan beban kerja pelayanan kesehatan yang

ada. Penempatan tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

dengan tetap memperhatikan hak tenaga kesehatan dan hak masyarakat untuk

Page 2: Praktik Keperawatan Mandiri Di Indonesia Diatur Dalam Undang

mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata. Sesuai dengan pasal 26 tersebut

dapat diketahui bahwa peluang perawat untuk membuka praktik madiri

keperawatan akan berbanding lurus dengan kebutuhan serta kondisi suatu daerah.

Apabila di suatu daerah kebutuhan terhadap tenaga kesehatan meningkat dan

kondisi daerah tersebut masih jarang akan tenaga kesehatan, maka akan semakin

membuka peluang perawat untuk mendirikan praktim madiri di daerah itu.

Pada pasal 27 disebutkan bahwa tenaga kesehatan berhak mendapatkan

imbalan dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

profesinya. Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban

mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki.

Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Dari pasal tersebut

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan