Praktek Kimia Dasar 3

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses industri yang melibatkan adanya reaksi kimia memerlukan peranan ilmu kimia yang memberi dasar untuk mengatur agar suatu prosesindustri dapat menghasilkan bahan industri sebanyak-banyaknya dalam waktusesingkat-singkatnya. Disisi lain, terdapat reaksi kimia yang dikehendaki berjalanlambat, misalnya bagaimana agar buah tidak cepat membusuk, memperlambat proses pembusukan makanan dan bagaimana memperlambat perkaratan logam. Masalah diatas adalah permasalahan bagaimana mempercepat suatureaksi berlangsung dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dalam ilmu kimia dikenal dengan nama laju reaksi yaitu cepat lambatnya suatu reaksi itu berlangsung atau perubahan konsentrasi pereaksi persatuan waktu. Untuk mempercepat laju reaksi, dalam ilmu kimia dikenal dengan adanya teoritumbukan yaitu mengenai percepatan tumbukan antar molekul, konsentrasi yaitu banyaknya kandungan zat. Luas permukaan yaitu berupa serbuk dengan penampang luas yang dapat mempercepat berlangsungnya reaksi, suhu Teknik Energi Terbarukan

description

kimia dasar tentang elektrolisis

Transcript of Praktek Kimia Dasar 3

Page 1: Praktek Kimia Dasar 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses industri yang melibatkan adanya reaksi kimia

memerlukan peranan ilmu kimia yang memberi dasar untuk mengatur agar

suatu prosesindustri dapat menghasilkan bahan industri sebanyak-banyaknya

dalam waktusesingkat-singkatnya. Disisi lain, terdapat reaksi kimia yang

dikehendaki berjalanlambat, misalnya bagaimana agar buah tidak

cepat membusuk, memperlambat  proses pembusukan makanan dan

bagaimana memperlambat perkaratan logam. Masalah diatas adalah

permasalahan bagaimana mempercepat suatureaksi berlangsung

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Dalam ilmu kimia dikenal dengan nama laju reaksi yaitu cepat

lambatnya suatu reaksi itu berlangsung atau perubahan konsentrasi pereaksi

persatuan waktu. Untuk mempercepat laju reaksi, dalam ilmu kimia dikenal

dengan adanya teoritumbukan yaitu mengenai percepatan tumbukan antar

molekul, konsentrasi yaitu  banyaknya kandungan zat. Luas permukaan yaitu

berupa serbuk dengan penampang luas yang dapat mempercepat

berlangsungnya reaksi, suhu yaitusemakin tinggi suhu maka semakin cepat

pula reaksi berlangsung dan y a n g terakhir adalah katalisator yaitu zat

yang dapat mempercepat suatu reaksi tanpamengalami perubahan yang

berarti dan tidak kekal.Percobaan kali ini dilakukan untuk mengetahui faktor-

faktor y a n g mempengaruhi laju reaksi dalam perubahan laju reaksi. Sebagai

contoh perubahansuhu dalam laju reaksi. Pada percobaan ini diselidiki apakah

dengan bertambahnya suhu laju reaksi suatu campuran akan ikut meningkat

atau sebaliknya begitu pula dengan bertambahnya konsentrasi.

Teknik Energi Terbarukan

Page 2: Praktek Kimia Dasar 3

1

1.2 Perumusan Masalah

1) Apakah kinetika reaksi ?

2) Bagaimana pengaruh suhu dan konsentrasi dalam kinetika reaksi ?

1.3 Tujuan

1) Mahasiswa dapat memehami tentang kecepatan/ laju reaksi

2) Mahasiswa dapat menentukan tingkat reaksi

3) Mahasiswa dapat mempengaruhi faktor yang mempengarui kecepatan

reaksi

1.4 Manfaat

Mahasiswa akan mengetahui tentang kinetika reaksi itu apa dan dapat

mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses kinetika reaksi.

BAB II

Teknik Energi Terbarukan

Page 3: Praktek Kimia Dasar 3

1

TINJAUAN PUSTAKA

Cepat lambatnya suatui reaksi berlangsung disebut laju reaksi. Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuanwaktu. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol perliter, tetapi untuk reaksi fasegas satuan konsentrasi dapat diganti dengan satuan tekanan, seperti Atmosfer (atm),millimeter merkorium (mmHg) atau pascal (Pa). satuan waktu dapat detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun bergantung pada reaksi itu berjalan cepat atau lambat. Dapat dirumuskan sebagai berikut :

Laju reaksi =

Untuk mengukur laju reaksi, perlu menganalisis secara langsung maupun tak langsung banyaknya produk yang terbentuk atau banyaknya pereaksi yang tersisasetelah penggal-penggal waktu tertentu.Reaksi kimia menyangkut perubahan dari suatu pereaksi (reaktan) menjadihasil reaksi (produk), yang dinyatakan dalam persamaan reaksi:

Pereaksi (reaktan) → Hasil reaksi (produk)

(produk laju reaksi ≈ K (konsentrasi zat) )

Seperti halnya contoh diatas, maka laju reaksi dapat dinyatakan sebagai berkurangnya jumlah pereksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah hasil reaksiuntuk setiap satuan waktu.Ukuran jumlah zat dalam reaksi kimia umumnya dinyatakan sebagaikonsentrasi molar atau molaritas (M). Dengan demikian maka laju reaksi menyatakan berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi zat hasil reaksisetiap satuan waktu. Satuan laju reaksi umumnya dinyatakan dalam satuan mol/Liter detik.

Penentuan laju reaksi dapat dilakukan dengan cara fisika atau kimia. Dengan cara fisika, penentuan konsentrasinya dilakukan secara tidak langsung yaitu berdasarkan sifat-sifat fisis campuran yang dipengaruhi oleh konsentrasi campuran,misalnya daya hantar listrik, tekanan (untuk reaksi gas). Adsorpsi cahaya dan lainnya.Penentuan secara kimia dilakukan dengan menghentikan reaksi secara tiba-tiba(reaksi dibekukan). Setelah selang waktu tertentu, kemudian konsentrasinyaditentukan dngan metode analisis kimia.Dalam laju reaksi dikenal juga laju reaksi sesat, yaitu laju reaksi rata-ratayang dihitung dalam selang waktu

Teknik Energi Terbarukan

Page 4: Praktek Kimia Dasar 3

1

yang berbeda-beda dan diperlukan perhitunganlaju reaksi yang berlaku dalam setiap saat. Lajureaksi juga dapat ditentukan melaluicara grafik. Laju reaksi sesaat merupkan gradient dari kurva antara waktu dengan perubahan konsentrasi pada selang waktu tertentu. Oleh karena itu, terdapat suatu bilangan tetap yang merupakan angka faktor perkalian terhadap konsentrasi yangdisebut sebagai tetapan laju reaksi (K). dengan demikian, laju reaksi sesaat secaraumum dapat dinyatakan sebagai :

Laju reaksi ≈ K [Konsentrasi Zat]

Semakin besar konsentrasi suatu zat maka laju reaksinya semakin besar pula dan begitu pula sebaliknya, semakin kecil konsentrasi suatu zat makalaju reaksinya semakin kecil. Semakin besar suhu yang diberiklan pada larutan tertentu maka lajurekasinya semakin besar. Hal ini disebabkan makin cepatnya molekul-molekul pereaksi bergerak sehingga memperbesar kemungkinanterjadinya tabrakan antar molekul.

Teknik Energi Terbarukan

Page 5: Praktek Kimia Dasar 3

1

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Peralatan dan Bahan

3.1.1 Peralatan

1) Tabung Reaksi

2) Rak Tabung Reaksi

3) Breaker Glass

4) Pipet Tetes

5) Penanggas Air

6) Wisebatte

7) Bunsen

3.1.2 Bahan

1) HCl

2) Tio (Na2S2O3) 0,1 M

3) KI 0,1 M

4) Amylum 10%

5) Aquadest

6) Kalium Pirodisulfit 1 M

3.2 Prosedur Kerja

1. Konsentrasi sebagai factor kecepatan reaksi

- Membuat table seperti berikut ini :

No. Tab 0,1 M KI0,1 M

Na2S2O3

H2OAmylum

10%

1 1 2 1 1

2 1 2,5 1 1

3 1 3 1 1

4 1 3,5 1 1

Larutan diatas dikocok secara merata dan diletakkan diatas rak

tabung reaksi.

Teknik Energi Terbarukan

Page 6: Praktek Kimia Dasar 3

1

Masing masing ditambah ml Kalium pirodisulfit 1 M

kemudian catat waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya

pertama kali warna muncul.

Buat grafik hubungan mol Tio ( Na2S2O3) dengan waktu,

kemudian tentukan tingkat reaksinya.

Ulangi yang sama hanya saja Na2S2O3 dibuat tetap 1 ml dan

larutan Kl dibuat bervariasi.

2. Temperature sebagai factor kecepatan reaksi

Siapkan 2 tabung reaksi diisi dengan 3 ml HCl 0,1 M label

a dan b.

Siapkan 2 tabung reaksi diidi dengan 3 ml Tio 0,1 beri label

c dan d.

Tabung a dan c dipanaskan diatas nyala api/pemanas air ±

60oC emudian campur dan catat waktu yang dibutuhkan

untuk larutan menjadi keruh/terbentuk endapan.

Tabung b dan d langsung dicampur pada suhu kamar

kemudian catat waktu dibutuhkan untuk larutan menjadi

keruh atau menjadi endapan.

Bandingkan pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi.

3. Membuat table seperti berikut ini :

No. Tab 0,1 M KI0,1 M

Na2S2O3

H2OAmylum

10%

1 2 1 1 1

2 2,5 1 1 1

3 3 1 1 1

4 3,5 1 1 1

Larutan diatas dikocok secara merata dan diletakkan diatas rak

tabung reaksi.

BAB IV

Teknik Energi Terbarukan

Page 7: Praktek Kimia Dasar 3

1

ANALISA DATA & PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data

1.

Masukkan 0,1 M KI 1 ml, 0,1 M Na2S2O3 2 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label A.

Masukkan 0,1 M KI 1 ml, 0,1 M Na2S2O3 2,5 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label B.

Masukkan 0,1 M KI 1 ml, 0,1 M Na2S2O3 3 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label C.

Masukkan 0,1 M KI 1 ml, 0,1 M Na2S2O3 3,5 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label D.

Masing – masing tabung ditambahkan 2 ml pirodisulfit 1 M.

Teknik Energi Terbarukan

Tabung Larutan

A B C D

Perubahan Warna

Keruh Keruh Keruh Keruh

Waktu (s) 187 246 277 302

4 buah Tabung Reaksi

4 buah Tabung Reaksi

Hasil

Page 8: Praktek Kimia Dasar 3

1

2. Masukkan 3 ml HCl 0.1 M kedalam tabung reaksi A dan B Masukkan 3 ml Tio 0.1 M kedalam tabung reaksi C dan D Panaskan tabung A dan C pada suhu ± 600C, kemudian tabung A dan C

dicampurkan, catat waktu yang dibutuhkan untuk larutan menjadi keruh atau terbentuk endapan

Tabung B dan D dicampurkan pada suhu kamar, catat waktu yang dibutuhkan untuk larutan menjadi keruh atau terbentuk endapan

Bandingkan suhu terhadap kecepatan reaksi

Tabung A dan C lebih cepat reaksinya karena relah dipanaskan/ dipengaruhi oleh suhu

Tabung B dan D lebih lambat laju reaksinya dibandingkan dengan tabung A dan C karena tidak dipanaskan

Jadi laju reaksi sangat dipengaruhi oleh suhu, semakin tinggi suhu, maka semakin cepat laju reaksi

Teknik Energi Terbarukan

Hasil

4 buah Tabung Reaksi

Page 9: Praktek Kimia Dasar 3

1

3.

Masukkan 0,1 M KI 2 ml, 0,1 M Na2S2O3 1 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label A.

Masukkan 0,1 M KI 2,5 ml, 0,1 M Na2S2O3 1 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label B.

Masukkan 0,1 M KI 3 ml, 0,1 M Na2S2O3 1 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label C.

Masukkan 0,1 M KI 3,5 ml, 0,1 M Na2S2O3 1 ml, 1 ml H2O dan amylum 1 gr dan beri label D.

Masing – masing tabung ditambahkan 2 ml pirodisulfit 1 M.

4.2 Pembahasan

1. Tabung A, B, C dan D memiliki konsentrasi yang berbeda, mulai

dari tabung A sampai tabung D konsentrasi nya semakin tinggi dan

waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi dari tabung A sampai ke

tabung D juga semakin lama.

2. Tabung A dan C lebih cepat bereaksi karena memiliki suhu yang

tinggi karena telah dipanaskan, sedangkan tabung B dan D lebih

lambat bereaksi karena tidak mendapat perlakuan pemanasan.

3. Seperti pada percobaan no. 1, laju reaksi dipengaruhi oleh

konsentrasi, dari tabung A ke tabung D konsentrasinya semakin

besar sehinggawaktu yang dibutuhkan untuk bereaksi menjadi

semakin lama.

BAB V

Teknik Energi Terbarukan

Tabung Larutan

A B C D

Perubahan Warna

Keruh Keruh Keruh Keruh

Waktu (s) 198 259 297 336

Hasil

Page 10: Praktek Kimia Dasar 3

1

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada proses praktikum dapat disimpulkan bahwa laju reaksi dipengaruhi

oleh tingkat konsentrasi dan suhu. Semakin tinggi tingkat konsentrasi

semakin lama kecepatan laju reaksi dan semakin tinggi suhu semakin

cepat laju reaksinya.

5.2 Saran

Seharusnya indikator yang digunakan adalah zat yang memiliki perubahan

warna yang jelas, pada pengamatan ini zat yang digunakan adalah zat yang

memiliki perubahan warna dari bening menjadi keruh. Sifat tersebut

sedikit menyulitkan mahasiswa untuk mengamati perubahannya karena

perbedaan yang terjadi sangat tipis.

DAFTAR PUSTAKA

Teknik Energi Terbarukan

Page 11: Praktek Kimia Dasar 3

1

Keenan, Kleinfeller, Wood. 1984.Kimia Untuk Universitas.Erlangga : Jakarta.

Sukardjo. 1989.Kimia Fisika.PT. Bineka Cipta : Jakarta.

Wood Charles. 1996.Ilmu Kimia Untuk Universitas.Erlangga : Jakarta

Teknik Energi Terbarukan