Prakom & pajak

25
Tugas individu Dosen pembimbing Sri Zuliarni,S.Sos,MBA MATA KULIAH : ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN PRAKTIKUM KOMPUTER Disusun Oleh : LAMBOK ROTUA SIREGAR 1201112407 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS RIAU

description

 

Transcript of Prakom & pajak

Page 1: Prakom & pajak

Tugas individu Dosen pembimbing

Sri Zuliarni,S.Sos,MBA

MATA KULIAH :

ADMINISTRASI PERPAJAKAN

DAN

PRAKTIKUM KOMPUTER

Disusun Oleh :

LAMBOK ROTUA SIREGAR

1201112407

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2013

Page 2: Prakom & pajak

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang ....................................................................................... 1

Rumusan masalah................................................................................... 2

Tujuan penulisan ................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

NPWP

Pengertian NPWP........................................................................ 5

Fungsi NPWP................................................................................ 6

Manfaat NPWP ............................................................................. 7

Penghapusan NPWP dan persyaratannya ..................................... 7

Sanksi yang berhubungan dengan NPWP ...................................... 8

PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

Pengertian Pengusaha kena pajak ............................................. 9

Pengukuhan pengusaha kena pajak ............................................. 9

Tata Cara Pendaftaran Dan Pemberian Npwp Serta Pelaporan Dan Pengukuhan Pkp .................................................................................... 11

Pendaftaran NPWP dan PKP

Melalui Elektronik (Electronic Registration) ....................................... 12

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17

BAB I

Page 3: Prakom & pajak

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pajak bagi sebagian orang seperti pegawai swasta atau PNS bukanlah hal yang asing lagi.

Namun bagi mereka yang membuka usaha wiraswasta mungkin tidak sedikit juga yang belum

mengenal pajak. Seyogyanya pajak itu diharuskan bagi mereka yang merasa sebagai warga

negara Indonesia yang telah memenuhi syarat wajib pajak. Namun penegakkan pajak di

Indonesia belum lah dirasakan oleh semua masyarakat karena kurangnya sosialisasi dan

kesadaran diri dari si wajib pajak itu sendiri.

Berdasarkan Pasal 2 ayat (8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.03/2012,

Wajib Pajak  badan dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang

memenuhi ketentuan sebagai PKP wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai

PKP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Siapa Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan PKP? Berdasarkan Pasal 1 UU PPN 1984,

PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan

Jasa Kena Pajak. Namun demikian, Pengusaha Kecil dikecualikan dari kewajiban melaporkan

kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Artinya, Pengusaha Kecil boleh memilih

untuk dikukuhkan PKP atau tidak.

2. RUMUSAN MASALAH

Page 4: Prakom & pajak

Apa pengertian npwp ?

Apa itu pajak ?

Apa itu wajib pajak ?

Siapa saja yang dimaksud dengan Orang Pribadi yang wajib memiliki NPWP itu ?

Fungsi NPWP

Manfaat NPWP

Apa itu pengusaha kena pajak ?

Apa itu pengukuhan pengusaha kena pajak ?

3. TUJUAN PENULISAN

Memahami apa itu pengertian NPWP dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.

Memahami manfaat dan fungsi NPWP

Memahami apa itu pengukuha pengusaha kena pajak

Memahami tata cara Pendaftaran NPWP dan Pengusaha kena pajak

Page 5: Prakom & pajak

BAB II

PEMBAHASAN

A. NOMOR POKOK WAJIB PAJAK PAJAK

PAJAK

Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesarbesarnya

kemakmuran rakyat.

WAJIB PAJAK (WP)

Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan

peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban

perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP)

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor pajak yang diberikan kepada mereka wajib

pajak sebagai identitas untuk mempermudah wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya

dalam membayar pajak. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) ini dapat kita dapatkan setelah

kita melakukan registrasi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Penyuluhan dan

Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4). Dengan menganut sistem self assessment semua

wajib pajak wajib mendaftarkan dirinya sendiri baik secara langsung kepada KPP atau KP4

setempat ataupun melakukan register secara online dengan e-registration.

Siapa saja yang dimaksud dengan Orang Pribadi yang wajib memiliki NPWP itu ?

1. Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh

penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

Page 6: Prakom & pajak

Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun adalah :

• Wajib Pajak sendiri : Rp 15.840.000,00

• Wajib Pajak kawin : Rp 17.160.000,00

•Wajib Pajak kawin & Memiliki 1 tanggungan : Rp 18.480.000,00

• Wajib Pajak kawin & Memiliki 2 tanggungan : Rp 19.800.000,00

• Wajib Pajak kawin & Memiliki 3 tanggungan : Rp 21.120.000,00

Misalnya, Budi (statusnya sendiri) karyawan di PT A memiliki penghasilan setiap bulannya

Rp 2 juta atau setahun Rp 24 juta, dengan demikian Budi wajib memiliki NPWP.

FUNGSI NPWP

Adapun fungsi NPWP itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Sebagai identitas dari si wajib pajak

2. Sebagai alat dalam administrasi perpajakan

3. Dilampirkan atau dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan berkaitan dengan si

wajib pajak

4. Mewujudkan administrasi perpajakan yang tertib dan rapi

5. Sarana dalam administrasi perpajakan.

6. Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakannya.

7. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

8. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi

perpajakan.

Selain fungsi di atas NPWP juga memberikan manfaat kepada wajib pajak yang

memilikinya seperti kemudahan dalam membuat pasport, pengajuan kredit bank, pembayaran

pajak final (PPh, PPN, dll dan beberapa urusan administrasi lainnya. Manfaat lain yang

diperoleh adalah pelayanan dalam bidang perpajakan itu sendiri seperti pengembalian pajak,

pengurangan pajak, dan yang paling vital adalah penyetoran dan pelaporan pajak.

Page 7: Prakom & pajak

Berikut ini ketentuan wajib pajak pribadi yang saya kutip dari pajak.go.id. :

1. Orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas

2. Orang pribadi yang melakukan pekerjaan tidak bebas namun memiliki penghasilan di

atas PTKP

MANFAAT NPWP

Manfaat memiliki NPWP antara lain adalah

a. Kemudahan Pengurusan Administrasi, dalam:

1. Pengajuan Kredit Bank;

2. Pembuatan Rekening Koran di Bank;

3. Pengajuan SIUP/TDP;

4. Pembayaran Pajak Final (PPh Final, PPN dan BPHTB, dll);

5. Pembuatan Paspor;

6. Mengikuti lelang di instansi Pemerintah, BUMN dan BUMD.

b. Kemudahan pelayanan perpajakan :

1. Pengembalian pajak

2. Pengurangan pembayaran pajak

3. Penyetoran dan pelaporan pajak

PENGHAPUSAN NPWP DAN PERSYARATANNYA

Penghapusan NPWP dan Persyaratannya

Penghapusan NPWP dilakukan dalam hal diajukan permohonan penghapusan NPWP

oleh :

a. WP dan/atau ahli warisnya karena WP sudah tidak memenuhi persyaratan

subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

perpajakan. Misalnya :

• WP meninggal dan tidak meninggalkan harta warisan, diisyaratkan adanya fotokopi

akte kematian atau surat keterangan kematian dari instansi yang berwenang;

• WP meninggal dan meninggalkan warisan. Apabila selesai dibagi kepada ahli

warisnya, disyaratkan adanya keterangan tentang selesainya warisan tersebut dibagi

oleh ahli warisnya.

• WP Orang Pribadi lainnya yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai WP, disyaratkan

surat pernyataan dan keterangan dari instansi yang berwenang.

Page 8: Prakom & pajak

b. Wanita kawin yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat

perjanjian pemisahan harta serta suaminya telah terdaftar sebagai WP, disyaratkan adanya

surat nikah/akte perkawinan dari catatan sipil;

c. WP Badan dalam rangka likuidasi atau telah dibubarkan secara resmi, disyaratkan adanya

akte pembubaran;

d. Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang karena sesuatu hal kehilangan statusnya sebagai BUT,

disyaratkan adanya permohonan WP yang dilampiri dokumen yang mendukung bahwa BUT

tersebut tidak memenuhi syarat lagi untuk dapat digolongkan sebagai WP.

SANKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN NPWP

Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri atau menyalahgunakan atau

menggunakan tanpa hak Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, sehingga dapat merugikan pada

pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan denda

paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar.

A.Berdasarkan PER-31 tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pemotongan,

Penyetoran PPh Pasal 21 Pasal 20;

1)Bagi penerima penghasilan yang PPh pasal 21 yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib

Pajak, dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% (dua puluh persen)

daripada tarif yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang memiliki NPWP

2)Jumlah PPh Pasal 21 yang harus dipotong sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

adalah sebesar 120% (seratus dua puluh persen) dari jumlah PPh Pasal 21 yang seharusnya

dipotong dalam hal yang bersangkutan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

3)Pemotongan PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku untuk

pemotongan PPh Pasal 21 yang bersifat tidak final 4)Dalam hal pegawai tetap atau penerima

pensiun berkala sebagai penerima penghaslan yang telah dipotong PPh Pasal 21 dengan tarif

yang lebih tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mendaftarkan diri untuk memperoleh

Nomor Pokok Wajib Pajak dalam tahun kalender yang bersangkutan paling lama sebelum

pemotongan PPh Pasal 21 untuk masa pajak Desember, PPh Pasal 21 yang telah dipotong

Page 9: Prakom & pajak

atas selisih pengenaan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) lebih tinggi tersebut

diperhitungkan dengan PPh Pasal 21 terhutang untuk bulan-bulan selanjutnya setelah

memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.

B. PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

PENGUSAHA KENA PAJAK

Pengusaha Kena Pajak, sering disebut PKP adalah Pengusaha yang melakukan

penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan pajak

berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (UU PPN) 1984 dan perubahannya,

tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri

Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha

Kena Pajak.

Sedangkan Pengusaha dapat didefinisikan sebagai orang pribadi atau badan dalam

bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,

mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan

barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan

jasa dari luar Daerah Pabean.

Singkatan PKP juga biasa dipakai untuk menyebut Penghasilan Kena Pajak dalam

konteks Pajak Penghasilan.

PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

Berdasarkan Pasal 2 ayat (8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.03/2012,

Wajib Pajak badan dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha yang

memenuhi ketentuan sebagai PKP wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai

PKP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.

Siapa Wajib Pajak yang memenuhi ketentuan PKP? Berdasarkan Pasal 1 UU PPN

1984, PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau

penyerahan Jasa Kena Pajak. Namun demikian, Pengusaha Kecil dikecualikan dari kewajiban

Page 10: Prakom & pajak

melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Artinya, Pengusaha Kecil

boleh memilih untuk dikukuhkan PKP atau tidak.

Batasan Pengusaha Kecil berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

68/PMK.03/2010 adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan

barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau

penerimaan bruto tidak lebih dari Rp600.000.000,00.

>Batas Waktu Pelaporan Kegiatan Usaha

Kapan batas waktu pelaporan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP? Jawabannya ada

di Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010. Pengusaha wajib

melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, apabila sampai

dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya

melebihi Rp 600.000.000,00.

Kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

tersebut dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan saat jumlah peredaran

bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi Rp 600.000.000,00. Contoh, jika omzet

Rp600.000.000,00 terlampaui di bulan Maret 2012, maka batas waktu pelaporan kegiatan

usahanya adalah pada tanggal 30 April 2012.

> Pelaporan Kegiatan Usaha

Pengusaha yang dikenakan PPN, wajib melaporkan usahanya pada KPP yang wilayah

kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha dan tempat

kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi PKP.

Pengusaha Orang Pribadi atau Badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha tersebar

di beberapa tempat, wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP ke

KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan, juga

wajib mendaftarkan diri ke KPP di tempat kegiatan usaha

Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP wajib mengajukan

pernyataan tertulis untuk dikukuhkan sebagai PKP.

Page 11: Prakom & pajak

Pengusaha kecil yang tidak memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP tetapi sampai

dengan suatu masa pajak dalam suatu tahun buku seluruh nilai peredaran bruto telah

melampaui batasan yang ditentukan sebagai pengusaha kecil, wajib melaporkan

usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lambat akhir Masa Pajak berikutnya.

Tempat bagi Wajib Pajak untuk melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

adalah di :

1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi

Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan,

dan/atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak; atau

2.Kantor Pelayanan Pajak tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang perpajakan.

Tempat pelaporan usaha di KPP tertentu ini adalah untuk Wajib Pajak tertentu yang

pengadministrasian nya tidak didasarkan pada wilayah, tapi misalnya pada jenis Wajib

Pajaknya atau memang ditentukan seperti Wajib Pajak yang terdaftar di KPP LTO, KPP

Madya, atau KPP di lingkungan Kanwil Khusus.

Wajib Pajak yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP dilakukan

melalui permohonan tertulis. Berdasarkan permohonan tersebut, Kepala Kantor Pelayanan

Pajak melakukan pengukuhan PKP paling lambat 5 hari kerja terhitung sejak permohonan

diterima secara lengkap. Proses pengukuhan PKP ini dilakukan melalui kegiatan verifikasi.

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NPWP SERTA PELAPORAN

DAN PENGUKUHAN PKP

Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung

atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan (KP2KP) setempat dengan melampirkan:

1. Untuk WP Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas :

KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing;

2. Untuk WP Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas:

Page 12: Prakom & pajak

KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing;

3. Untuk WP Badan:

a. Akte pendirian dan perubahan atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat

bagi BUT (Bentuk Usaha Tetap);

b. KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing sebagai penanggung

jawab;

c. NPWP pimpinan/penanggung jawab Badan.

4. Untuk Bendahara sebagai Pemungut/ Pemotong :

a. KTP bendahara;

b. Surat penunjukan sebagai bendahara.

5. Untuk Joint Operation sebagai Wajib Pajak Pemotong/pemungut:

- Perjanjian kerja sama sebagai joint operation;

- NPWP masing-masing anggota joint operation;

- KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing sebagai penanggung

jawab Joint Operation.

6. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin

harus melampirkan surat keterangan terdaftar Kantor Pusat/domisili/suami.

7. Untuk WP Orang pribadi dan WP Badan yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan

sebagai Pengusaha Kena Pajak, persyaratan tambahan yang diminta antara lain SIUP

dan keterangan domisili dari pengelola gedung/kelurahan. Pengukuhan Pengusaha

Kena Pajak ini harus melalui pembuktian alamat dari WP tersebut.

Khusus Wanita kawin dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP sebagai

sarana untuk memenuhi hak dan kewajiban perpajakan atas namanya sendiri, dengan

persyaratan sesuai dengan kondisi dari wanita tersebut (butir 1 atau 2).

Apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa

khusus.

Pendaftaran NPWP dan PKP Melalui Elektronik (Electronic Registration)

Pendaftaran NPWP dan PKP oleh Wajib Pajak dapat juga dilakukan secara elektronik yaitu

melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat www.pajak.go.id. Wajib

Pajak cukup memasukan data-data pribadi (KTP/SIM/Paspor) untuk dapat memperoleh

NPWP.

Page 13: Prakom & pajak

Berikut langkah-langkah untuk mendapatkan NPWP melalui internet:

• Cari situs Direktorat Jenderal Pajak di Internet dengan alamat www.pajak.go.id;

• Selanjutnya anda memilih menu e-reg (electronic registration);

• Pilih menu “buat account baru” dan isilah kolom sesuai yang diminta ;

• Setelah itu anda akan masuk ke menu “Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang

Pribadi”.

Isilah sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang anda miliki;

• Anda akan memperoleh Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Sementara yang berlaku

selama 30 (tiga puluh) hari sejak pendaftaran dilakukan. Cetak SKT Sementara

tersebut beserta Formulir Registrasi Wajib Pajak Orang Pribadi sebagai bukti anda

sudah terdaftar sebagai Wajib Pajak.

• Tanda tangani formulir registrasi, kemudian dapat dikirimkan/disampaikan langsung

bersama SKT Sementara serta persyaratan lainnya ke Kantor Pelayanan Pajak seperti

yang tertera pada SKT Sementara tersebut. Setelah itu Anda akan menerima kartu

NPWP dan SKT asli.

Wajib Pajak Pindah

Dalam hal WP pindah domisili atau pindah tempat kegiatan usaha, WP agar

melaporkan diri ke KPP lama maupun KPP baru dengan ketentuan:

1. Wajib Pajak Orang Pribadi :

• Yang pindah tempat tinggal, melampirkan surat keterangan pernyataan pindah

tempat tinggal dari instansi yang berwenang sekurang-kurangnya Lurah atau

Kepala Desa bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor ditambah surat

pernyataan tempat tinggal/domisili yang baru dari yang bersangkutan bagi orang

asing (bentuk formulir ditentukan Direktorat Jenderal Pajak). Dalam hal WP yang

tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, persyaratan tersebut

dapat berupa surat keterangan dari pimpinan instansi atau perusahaan.

• Yang pindah tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, melampirkan surat

pernyataan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang baru dari WP.

2. Wajib Pajak Badan :

• Pindah tempat kedudukan, melampirkan surat pernyataan tempat kedudukan

yang baru dari salah seorang pengurus yang aktif.

• Pindah tempat kegiatan usaha, melampirkan surat pernyataan tempat kegiatan

usaha baru dari salah seorang pengurus yang aktif.

Page 14: Prakom & pajak

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor pajak yang diberikan kepada

mereka wajib pajak sebagai identitas untuk mempermudah wajib pajak dalam melaksanakan

kewajibannya dalam membayar pajak. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) ini dapat kita

dapatkan setelah kita melakukan registrasi di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor

Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan (KP4). Dengan menganut sistem self

assessment semua wajib pajak wajib mendaftarkan dirinya sendiri baik secara langsung

kepada KPP atau KP4 setempat ataupun melakukan register secara online dengan e-

registration.

Adapun fungsi NPWP itu sendiri adalah sebagai berikut:

9. Sebagai identitas dari si wajib pajak

10. Sebagai alat dalam administrasi perpajakan

11. Dilampirkan atau dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan berkaitan dengan si

wajib pajak

12. Mewujudkan administrasi perpajakan yang tertib dan rapi

13. Sarana dalam administrasi perpajakan.

14. Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban

perpajakannya.

15. Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

16. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi

perpajakan.

Berdasarkan Pasal 1 UU PPN 1984, PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan

Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak. Namun demikian, Pengusaha Kecil

dikecualikan dari kewajiban melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP.

Artinya, Pengusaha Kecil boleh memilih untuk dikukuhkan PKP atau tidak.

Page 15: Prakom & pajak

Tempat bagi Wajib Pajak untuk melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP

adalah di :

1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi

Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan,

dan/atau tempat kegiatan usaha Wajib Pajak; atau

2.Kantor Pelayanan Pajak tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

di bidang perpajakan.

Adapun tata cara dalam pendaftaran dan pemberian NPWP dan pelaporan Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak yaitu :

Wajib Pajak (WP) mengisi formulir pendaftaran dan menyampaikan secara langsung

atau melalui pos ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan (KP2KP) setempat dengan melampirkan:

1. Untuk WP Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas :

KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing;

2. Untuk WP Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas:

KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing;

3. Untuk WP Badan:

a. Akte pendirian dan perubahan atau surat keterangan penunjukkan dari kantor pusat

bagi BUT (Bentuk Usaha Tetap);

b. KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing sebagai penanggung

jawab;

c. NPWP pimpinan/penanggung jawab Badan.

4. Untuk Bendahara sebagai Pemungut/ Pemotong :

a. KTP bendahara;

b. Surat penunjukan sebagai bendahara.

5. Untuk Joint Operation sebagai Wajib Pajak Pemotong/pemungut:

- Perjanjian kerja sama sebagai joint operation;

- NPWP masing-masing anggota joint operation;

- KTP bagi penduduk Indonesia atau paspor bagi orang asing sebagai penanggung

jawab Joint Operation.

6. Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu atau wanita kawin

harus melampirkan surat keterangan terdaftar Kantor Pusat/domisili/suami.

Page 16: Prakom & pajak

7. Untuk WP Orang pribadi dan WP Badan yang melaporkan usahanya untuk dikukuhkan

sebagai Pengusaha Kena Pajak, persyaratan tambahan yang diminta antara lain SIUP

dan keterangan domisili dari pengelola gedung/kelurahan. Pengukuhan Pengusaha

Kena Pajak ini harus melalui pembuktian alamat dari WP tersebut.

Khusus Wanita kawin dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP sebagai

sarana untuk memenuhi hak dan kewajiban perpajakan atas namanya sendiri, dengan

persyaratan sesuai dengan kondisi dari wanita tersebut (butir 1 atau 2).

Dan apabila permohonan ditandatangani orang lain harus dilengkapi dengan surat kuasa

khusus.

Page 17: Prakom & pajak

DAFTAR PUSTAKA

Pengusaha kena pajak - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) _ BLOG PAJAK INDONESIA.htm

NPWP Secara Online _ InfoNews.htm

www.pajak.go.id/sites/default/files/bookletKUP.pdf