Prak Osmosis Sains Biologi
description
Transcript of Prak Osmosis Sains Biologi
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) "Osmosis"
I. TUJUANPeserta didik memahami peristiwa osmosis.
II. ALAT DAN BAHANº Gelas ukurº Kentangº Larutan gula dengan konsentrasi tinggiº Airº Kater
III. LANGKAH KERJA 1. Membuat bentuk dadu pada kentang berukuran 2×2 cm. Kemudian melubangi
bagian tengahnya.2. Mengisi dalam dadu kentang dengan larutan gula, lalu meletakkannya di dalam
cawan petri yang berisi air.3. Mengamati apa yang terjadi setelah 40 menit.
TUGAS1. Mengamati dan menganalisis apa yang terjadi jika larutan garam diganti dengan
larutan gula.2. Mengamati dan menganalisis apa yang terjadi jika isi dadu pada kentang diganti
dengan air sedangkan isi gelas diganti dengan larutan gula.3. Menyusun laporan yang berisi hasil pengamatan dan kesimpulan
SUSUNAN LAPORAN PENGAMATAN OSMOSIS
Hasil laporan pengamatan langsung kelompok 3, kelas XI IPA 2 yang dilakukan di laboratorium biologi SMAN 94 Jakarta pada hari Jum’at, 06 Agustus 2010. Dengan guru pembimbing Ibu Lilik Ismiwati, S.Pd. Adapun anggota kami sebagai berikut :
Amalia HanifahEka YulianiHilda VebrinaIkhwanuddinRiri JayantiRyan DermawanYulia IshmahSiti HajarTujuan yang utama dari pengamatan sel kami ialah yang telah kami sebutkan pada halaman sebelumnya yaitu halaman satu. Selain itu untuk memenuhi nilai pelajaran IPA-Biologi kami yang masih kurang.Berikut penjabaran hasil pengamatan yang akan kami laporkan.1. Yang terjadi jika larutan garam diganti dengan larutan gula yaitu larutan gula yang ada di dalam kentang semakin berkurang ini disebabkan karena larutan gula adalah larutan dengan konsentrasi rendah.2. Yang terjadi jika isi dadu pada kentang diganti dengan air sedangkan isi gelas diganti dengan larutan gula ialah air yang berada di dalam kentang semakin bertambah agar mencapai kesetimbangan.
KESIMPULANDapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari osmosis ialah peristiwa perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat agar mencapai kesetimbangan. Maka larutan garam sebagai konsentrasi tinggi, larutan gula sebagai konsentrasi rendah, dan air adalah netral. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Diposkan oleh Library "RM. Djaya" di 06.55
Label: Biologi
Sabtu, 28 Mei 2011
LEMBAR KERJA SISWA "Osmosis"TUJUAN
Siswa memahami peristiwa osmosis.
ALAT DAN BAHAN
º Gelas ukur
º Kentang
º Larutan gula dengan konsentrasi tinggi
º Air
º Kater
LANGKAH KERJA
1. Membuat bentuk dadu pada kentang berukuran 2×2 cm. Kemudian melubangi bagian tengahnya.
2. Mengisi dalam dadu kentang dengan larutan gula, lalu meletakkannya di dalam cawan petri yang
berisi air.
3. Mengamati apa yang terjadi setelah 40 menit.
TUGAS
1. Mengamati dan menganalisis apa yang terjadi jika larutan garam diganti dengan larutan gula.
2. Mengamati dan menganalisis apa yang terjadi jika isi dadu pada kentang diganti dengan air
sedangkan isi gelas diganti dengan larutan gula.
3. Menyusun laporan dan hasil pengamatan.
SUSUNAN LAPORAN PENGAMATAN OSMOSIS
Hasil laporan pengamatan langsung kelompok 3, kelas XI IPA 2 yang dilakukan di laboratorium biologi
SMAN 94 Jakarta pada hari Jum’at, 06 Agustus 2010. Dengan guru pembimbing Ibu Lilik Ismiwati, S.Pd.
Adapun anggota kami sebagai berikut :
Amalia Hanifah
Eka Yuliani
Hilda Vebrina
Ikhwanuddin
Riri Jayanti
Ryan Dermawan
Yulia Ishmah
Siti Hajar
Tujuan yang utama dari pengamatan sel kami ialah yang telah kami sebutkan pada halaman
sebelumnya yaitu halaman satu. Selain itu untuk memenuhi nilai pelajaran IPA-Biologi kami yang
masih kurang.
Berikut penjabaran hasil pengamatan yang akan kami laporkan.
1. Yang terjadi jika larutan garam diganti dengan larutan gula yaitu larutan gula yang ada di dalam
kentang semakin berkurang ini disebabkan karena larutan gula adalah larutan dengan konsentrasi
rendah.
2. Yang terjadi jika isi dadu pada kentang diganti dengan air sedangkan isi gelas diganti dengan
larutan gula ialah air yang berada di dalam kentang semakin bertambah agar mencapai
kesetimbangan.
KESIMPULAN
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian dari osmosis ialah peristiwa perpindahan air melalui
membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat agar mencapai
kesetimbangan. Maka larutan garam sebagai konsentrasi tinggi, larutan gula sebagai konsentrasi
rendah, dan air adalah netral. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Diposkan oleh Library "RM. Djaya" di 06.55
Label: Biologi
SAINS BIOLOGI ™Materi biologi bahan pendidikan biologi untuk biologi smp juga biologi sma termasuk biologi kelas x tersedia soal biologi mengenai penelitian ilmiah biologi didalam cabang biologi lengkap
Proses Osmosis Pada Kentang
A. Latar Belakang Pernahkah kita memikirkan bagaimana caranya udara dan air masuk ke dalam tubuh tumbuhan? Semua sel tumbuhan dikelilingi oleh selaput atau membran. Membran sel tidak dapat dilalui oleh semua zat. Membran sel berfungsi seperti tirai kasa di jendela rumahmu yang dapat dilalui udara tetapi tidak dapat dilalui benda-benda yang besar seperti serangga atau kerikil bahkan nyamuk. Bagaimana zat-zat tertentu dapat melalui membran sel? Sel-sel tumbuhan dapat dilewati air, zat-zat makanan yang terlarut, oksigen dan karbondioksida baik ke dalam atau ke luar sel.
Sel tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida, serta bagaimana zat-zat tersebut bergerak melewati membran sel? Bagian-bagian penyusun zat di alam ini selalu dalam keadaan bergerak. Bagian-bagian penyusun zat yang ukurannya sangat kecil disebut partikel. Partikel tersebut menyebar merata ke segala arah. Zat-zat bergerak dari tempat yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah. Proses perpindahan zat seperti tersebut disebut difusi. Konsentrasi suatu zat adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Difusi partikel zat itu akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua tempat tersebut sudah sama. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
B. Tujuan PraktikumMengetahui proses osmosis yang terjadi pada sel.
C. Tinjauan PustakaOsmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia lebih kecil (Ismail, 2006).
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Anonim, 2009).
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding,
sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0 (Wibosono, 2009). D. Alat dan Bahan.1) Alat :a. Timbanganb. tissuec. Botol Aqua 4 buah.2) Bahan :a. Kentang 4 buah,ukuran 3x3x3 cm.b. Gula pasir.c. Botol Aqua 4 buah dengan label 0%, 5%, 10% dan 15%.E. Prosedur Kerja :1) Timbang gula 5 gr pada botol 5%, 10 gr pada botol 10%, dan 15 gr pada botol 15%. Sedangkan pada botol 0% tidak diberi gula.2) Lalu masukan air 100 ml ke seluruh botol.3) Selanjutnya masukan 1 kentang masing-masing ke dalam botol 0%, 5%, 10%, dan 15%.4) Setelah 24 jam, kemudian keluarkan kentang, dan timbang kembali.
F. Tabel Pengamatan.
G. KesimpulanAdapun kesimpulan dari praktikum ini adalah bahwa difusi yang terjadi merupakan osmosis, hal ini karena terdapat ruang terpisah satu sama lain oleh membrane selektif permeable. Apabila konsentrasi larutan tinggi maka potensial osmotic rendah dan potensial airnya tinggi.
SAINS BIOLOGI ™
Materi biologi bahan pendidikan biologi untuk biologi smp juga biologi sma termasuk biologi kelas x tersedia soal biologi mengenai penelitian ilmiah biologi didalam cabang biologi lengkap
Proses Osmosis Pada Kentang
A. Latar Belakang Pernahkah kita memikirkan bagaimana caranya udara dan air masuk ke dalam tubuh tumbuhan? Semua sel tumbuhan dikelilingi oleh selaput atau membran. Membran sel tidak dapat dilalui oleh semua zat. Membran sel berfungsi seperti tirai kasa di jendela rumahmu yang dapat dilalui udara tetapi tidak dapat dilalui benda-benda yang besar seperti serangga atau kerikil bahkan nyamuk. Bagaimana zat-zat tertentu dapat melalui membran sel? Sel-sel tumbuhan dapat dilewati air, zat-zat makanan yang terlarut, oksigen dan karbondioksida baik ke dalam atau ke luar sel. Sel tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida, serta bagaimana zat-zat tersebut bergerak melewati membran sel? Bagian-bagian penyusun zat di alam ini selalu dalam keadaan bergerak. Bagian-bagian penyusun zat yang ukurannya sangat kecil disebut partikel. Partikel tersebut menyebar merata ke segala arah. Zat-zat bergerak dari tempat yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah. Proses perpindahan zat seperti tersebut disebut difusi. Konsentrasi suatu zat adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Difusi partikel zat itu akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua tempat tersebut sudah sama. Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting (Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan). Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.
B. Tujuan PraktikumMengetahui proses osmosis yang terjadi pada sel.
C. Tinjauan PustakaOsmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia
lebih kecil (Ismail, 2006).
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan (Anonim, 2009).
Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam menegakkan tumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).
Prinsip osmosis: transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah) solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konsep termodinamika, osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi. Komponen solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum Termo II: setiap perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, maka solvent akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehingga total entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan entropi, dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin, sedang yang kaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, atau gradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0 (Wibosono, 2009). D. Alat dan Bahan.1) Alat :a. Timbanganb. tissuec. Botol Aqua 4 buah.2) Bahan :a. Kentang 4 buah,ukuran 3x3x3 cm.b. Gula pasir.c. Botol Aqua 4 buah dengan label 0%, 5%, 10% dan 15%.E. Prosedur Kerja :1) Timbang gula 5 gr pada botol 5%, 10 gr pada botol 10%, dan 15 gr pada botol 15%. Sedangkan pada botol 0% tidak diberi gula.2) Lalu masukan air 100 ml ke seluruh botol.3) Selanjutnya masukan 1 kentang masing-masing ke dalam botol 0%, 5%, 10%, dan 15%.4) Setelah 24 jam, kemudian keluarkan kentang, dan timbang kembali.
F. Tabel Pengamatan.
G. KesimpulanAdapun kesimpulan dari praktikum ini adalah bahwa difusi yang terjadi merupakan osmosis, hal ini karena terdapat ruang terpisah satu sama lain oleh membrane selektif permeable. Apabila konsentrasi larutan tinggi maka potensial osmotic rendah dan potensial airnya tinggi.
Laporan Praktikum Osmosis Pada Kentang
LAPORAN PRAKTIKUM OSMOSIS
PADA KENTANG
DisusunOleh:
1. AnnisaulMukramina
2. Nurhandayani
3. NiningYuliana
4. A. VinaAnggraeni
5. Syahruddin
SMAN 4 BANTIMURUNG-MAROS
TAHUN PELAJARAN
2012-2013
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan tugas “Laporan Praktikum Osmosis PadaKentang” sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi praktikum biologi.
Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan dan petunjuk dari Ibu guru. Oleh karenanya, sepantasnya kami menghaturkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Irawati, Sp.d. selaku guru biologi SMAN 4 Bantimurung-Maros.
Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Maros, Oktober 2012
Kelompok V
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. ............................................................................ 1
KATA PENGANTAR .......................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...................................... 4
B. Tujuan........................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori................................................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. WaktudanTempat....................................................................... 11
B. AlatdanBahan...................................... 11
C. ProcedurKerja...................................... ..................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPengamatan........................................................................ 12
B. Pembahasan................................................................................ 12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... ..................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Apa yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme dari selsel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu kepada lingkunganya. Hal ini dijelaskan jika kita ingat akan amoeba yang hidup di dalam kolam, tetapi bila kita ingat akan sel-sel organisme darat multiseluler, seperti pohon atau manusia, hal ini tidak dapat terlihat dengan jelas. Meskipun demikian tiap sel hidup dari oganisme ini dikelilingi oleh suatu cairan, sebagai contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam cairan interstisium yang berasal dari darah.
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.
Membran plasma bersifatselektifpermeabel(semipermeabel) yang artinya membrane plasma dapatdilaluiolehmolekulatau ion tertentu. Perpindahanmolekulatau ion melewatimembranadaduamacamyaitutransporpasifdan transport aktif. Salah satucontohdaritransporpasifyaitu Osmosis.
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis.Tekanan yang diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan.Tekanan yang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor.Dari ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan rumus sebagai berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :PA = PO
KETERANGAN :PA = Potensial airPO = Potensial osmotikPT = Potensial tekanan
B. Tujuan
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan hipertonis.
2. Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan.
3. Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
4. MembuktikanPeristiwa Osmosis
5. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antaralarutan gula 10%, larutan gula 20%, dan air suling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak
dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut :
A B
GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dariphospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
Plasmolisis
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis.Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi.Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat..Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak.Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan
meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui ,maka nilai tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
phi = M x R x T di mana
phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik selM = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisisR = tetapan gas (0.082 )T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)
Transpor Pasif
TranporPasifyaitutransportasi lintas membran tidak membutuhkan energi karena hanya menuruni
gradien konsentrasi.
Transportasi pasif dibedakan menjadi tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan osmosis. Difusi
yaitu transportasi zat dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan konsentrasi rendah (hipotonis).
Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan bantuan protein pembawa untuk memindahkan zat dari satu
sisi membran ke membran lain. Sedangkan osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang
berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WaktudanTempat
Waktu : Selasa, 10.55-11.55 WITA
Tempat : Laboraturium Biologi-Kimia SMA Negeri 4 Bantimurung-Maros
B. AlatdanBahan
1. Mistar
2. Tigabuahgelaskimia 0.5 L
3. Kentang
4. Air Suling
5. LarutanGula 10% dan 20%
6. Pisau
7. Tissue
8. Timbangan (Neraca)
C. ProcedurKerja
1. Buatlahpotongankentangberbentukbujursangkardenganperbandinganpanjang :lebar : tinggiadalah 0.5 cm : 0.5 cm : 3 cm.
2. Buatlahpotongankentangtersebutsebanyak 9buah.
3. Sediakan 3buahgelaskimiadanmasing-masingdiberi label A, B, dan C.
4. Masukkkan air sulingkedalamgelaskimia A. Masukkanlarutangula 10% kedalamgelaskimia B. Masukkanlarutangula 20% padagelaskimia C.
5. Ukurlahtinggidanberatsetiapkentangsebelum di masukkankedalamgelaskimiatersebut.
6. Kemudian, ukurlahtinggiawal air/larutanpadasetiapgelaskimiasebelumkentang di masukkan.
7. Setelahitu, masukkanmasing-masing 3buahpotongankentangpadagelaskimia A, B, dan C.
8. Kemudiandiamkanselamasatu jam.
9. Setelahitu, ukurlahkembalitinggi air/larutanpadasetiapgelaskimiasertatinggidanberatsetiapkentang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPengamatan
No Gelas Kimia
Kentang Tinggiawal Tinggiakhir Beratawal Beratakhir Larutanawal Larutanakhir Tekstur
1
A
1 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91
1 gr 1.2 gr Keras2 2 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91
3 3 3 cm 3.1 cm 0.76 0.92
4
B
1 3 cm 2.9 cm 0.76 0.56
1 gr 0.2 gr Lembek5 2 3 cm 2.9 cm 0.76 0.58
6 3 3 cm 2.9 cm 0.76 0.57
7
C
1 3 cm 2.7 cm 0.76 0.59
1 gr 0.4 gr
Lembeksekali
8 2 3 cm 2.7 cm 0.76 0.51
9 3 3 cm 2.7 cm 0.76 0.51
B. Pembahasan
Dari tabel di atas, di perolehhasilpadagelaskimia A yaitukentang 1, 2, dan 3 dengantinggidanberatawalkentangsertalarutanawaladalah 3 cm, 0.76, dan 1 gr. Kemudiansetelahdi masukkankedalamgelaskimia A yaitu air suling,tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipeningkatanyaitutinggikentangmenjadi 3.1 cm,
beratkentangmenjadi0.91/0.92 danlarutannyamenjadi 1.2 gr, padagelaskimia A, kentangberteksturkeras. Kemudiansetelah di masukkankedalamgelaskimia B yaitularutan gula10%, tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipenurunanyaitutinggikentangmenjadi 2.9 cm, beratkentangmenjadi 0.56-0.58 danlarutannyamenjadi 0.2 gr, padagelaskimia B, kentangberteksturlembek. Kemudiansetelah di masukkankedalamgelaskimia C yaitularutan gula20%, tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipenurunanyaitutinggikentangmenjadi 2.7 cm, beratkentangmenjadi 0.51/0.59 danlarutannyamenjadi 0.4 gr, padagelaskimia C, kentangberteksturlembeksekali.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
SaatKentang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpraktikum, dapatdisimpulkanbahwa:
1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel.
2. Larutan yang mempunyaikonsentrasilebihtinggiakannaik. Hal iniberartibahwapada osmosis terjadidarikonsentrasi yang lebihrendahkekonsentrasi yang lebihtinggi.
3. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang mengakibatkan plasmolisis
4. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel. Ketika larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi berat sel.
5. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
6. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
7. Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnpor pasif yang tidak memerlukan energi dalam prosesnya.
8. Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh membran sel dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran sel. Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat kondisi yang kurang menguntungkan
B. Saran
1. Didalam melakukan praktikum siswa – siswi sebaiknya sekolah menyediakan alat – alat praktikum yang lebih lengkap agar praktikum dapat dilakukan dengan lebih baik.
2. Diharapkan kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan mengenai difusi dan osmosis diperbanyak, mengingat masih minimnya informasi mengenai proses difusi dan osmosis.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com
Ø Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis. Bloger.com
Ø Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com
Ø Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012.LaporanPraktikumDifusidan Osmosis.Bloger.com
Ø Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com
Ø Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com
Ø S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina Media Grafika
http://annisaulthegunners.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-osmosis-pada-kentang.html
Rabu, 02 Juli 2014
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI “DIFUSI DAN OSMOSIS”
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
“DIFUSI DAN OSMOSIS”
Disusun
O
L
E
H
KELOMPOK 6
Anggota :
* M. Nurul Iman (16)
* Mayu Dwi Anjani (17)
* Moch. Edwin Aprinata (18)
* Trisna Destini Amira (32)
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MATARAM
2012
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................
Kata Pengantar............................................................................
Daftar Isi....................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................
B. Landasan Teori...............................................................
C. Tujuan Percobaan...........................................................
D. Alat dan Bahan...............................................................
E. Cara Kerja.....................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan..............................................................
B. Pembahasan..................................................................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................
B. Kritik dan Saran
Daftar Pustaka...........................................................................
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
laporan “HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI” ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula
shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang
yaitu Islam.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan serta masih
banyak kekurangan-kekurangan yang harus dilengkapi. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari Bapak Ibu Guru sangat kami harapkan. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Mataram, 7 Agustus 2012
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mempelajari dunia tumbuhan, tidak lepas dari teori-teori yang dapat
membantu manusia mempelajari hakikat alam yang sebenarnya. Seiring
perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan juga ikut berkembang
dengan pesatnyta, sehingga banyak memunculkan teori-teori baru yang belum
diketahui manusia sebelumnya. Salah stunya adalah teori tentang Difusi yang
merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian konsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan
aktivitas kehidupan. Jaringan merupakan organ penyusun makhluk hidup terkecil
setelah sel. Dalam jaringan, terdapat bagian-bagian yang memiliki kesamaan dan
perbedaan pada tiap individu. Misalnya, jaringan otot jantung dan otot lurik
memiliki perbedaan dari segi struktur dan letaknya. Selain itu, dalam sebuah
organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme lainnya. Salah
stunya, twrdapat sel yang mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat
dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi yang
mereka dapatkan dari alam. Contohnya, akar-akar pohon yang menyerap air dari
dalam tanah. Naiknya air tanah dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi,
disebut Osmosis.
B.LANDASAN TEORI
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpoe zat
yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan
energi (transpor pasif) Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan
endositosis. Adapun transpor pasif meliputi Difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
1. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zatdalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap airdari
cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi
molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)
molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:[1]
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[2]
Difusi dan biologi
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak
diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi.
Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yanghydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi
ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak
memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yanghydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus
yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam
perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat
melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur
dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
1. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi
dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi
yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut,
dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari
daerahdimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis
sangatditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang
menggambarkankemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah
besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang
sedikit, di bawahkondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah,
terutama per berat grammolekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia.
Potensial kimia zat terlarutkurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat
terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusicenderung untuk bergerak dari daerah yang
berpotensi kimia lebih tinggi menujudaerah yang berpotensial kimia lebih kecil
(Ismail, 2006).Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya
larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam
tubuh organismemultiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan
leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga
mudah melewatimembran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah
dengankonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti
jikakonsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai
keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding sel dan membran sel berbeda.
Membran memungkinkanmolekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut;
dinding sel primer biasanyasangat permeable terhadap keduanya. Memang
membran sel tumbuhanmemungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel
yang tegar itulah yangmenimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding,
sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang
terjadi saat sel darahmerah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan
dalam menegakkantumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).Prinsip osmosis:
transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensirendah) solution menuju
hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasihypertonic solution kita beri
tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed
osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut
sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konseptermodinamika, osmosis dapat
dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.Komponen solvent murni memiliki
entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi
yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap perubahan yang terjadi selalu
menuju kondisi entropi maksimum, makasolvent akan mengalir menuju tempat yg
mengandung solut lebih banyak, sehinggatotal entropi akhir yang diperoleh akan
maksimum.Solvent akan kehilangan entropi,dan solut akan menyerap entropi.
"Orang miskin akan semakin miskin, sedang yangkaya akan semakin kaya". Saat
kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, ataugradien (perubahan entropi
terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0(Wibosono, 2009)
C. TUJUAN
* Mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan proses difusi zat cair dan zat padat
dalam air.
* Mengamati dan menjelaskan terjadinya proses osmosis
D. ALAT dan BAHAN
1. Gelas Beker
2. Pipet Tetes
3. Stopwatch
4. Kristal CuSO4
5. Larutan Metilen Biru
6. Plastisin
7. Telur
8. Kentang
9. Sendok Spatula
10. Air (Hangat dan Dingin)
E. CARA KERJA
1. Masukkan air kedalam wadah A dan B.
2. Teteskan larutan Metilen Blue pada wadah A dan Kristal CuSO4pada wadah B.
3. Hitung waktu pada saat penetesan dilakukan sampai Metilen Blue dan CuSO4 benar-
benar terlarut dalam air.
4. Catat waktu yang diperlukan untuk masing-masing larutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan untuk Difusi :
No. Gelas Beker Waktu yang doperlukan untuk Difusi
1. A 4 Menit, 23 detik
2. B 14 Menit, 27 detik
3. C 2 menit, 53 detik
4. D 13 menit, 22 detik
Tabel hasil pengamatan Osmosis pada kentang :
1. Air hangat
NO. Menit ke-
Tinggi Air yang menyerap
CuSO4 Methyl Blue
1. 5 0,4 Cm 0,3 Cm
2. 10 O,8 Cm 0,6 Cm
3. 15 1,2 Cm O,8 Cm
4. 20 1,7 Cm 0,9 Cm
5. 25 - -
2. Air Dingin
NO. Menit ke-
Tinggi Air yang menyerap
CuSO4 Methyl Blue
1. 5 0,7 Cm 0,2 Cm
2. 10 - -
3. 15 - -
4. 20 - -
5. 25 - -
B. Pembahasan
Proses Difusi dan Osmosis Didalam Sell) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi
melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by
chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran
sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E,
dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel
juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa,
dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara
langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus membrane.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan
difusi difasilitasi.
2) Mekanisme Difusi dan Difasilitasi
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna
yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau
molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein
transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan
protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy.
3) Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel,
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan
dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat
terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput
permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya
tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif
permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan
dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan
isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih
rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap
normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel
menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan
kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada
larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami
plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew’an/sel
darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah
mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor yang mempengaruhi proses difusi dan osmosis diantaranya adalah ukuran
partikel, ketebalan membran, luas suatu area, jarak, suhu, jumlah kadar Hb,
perbedaan tekanan dan konsentrasi gas, waktu difusi, afinitas gas.
2. Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien
melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa
mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak
membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.
3. Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
lebih rendah melalui membran semipermeable.
4. Difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel gas, cairan dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
B. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://faqih92.wordpress.com/2011/05/19/laporan-praktikum-difusi-osmosis/
http://nandofiles.blogspot.com/p/proses-difusi-dan-osmosis-didalam-sel.html
http://konsepbiologi.wordpress.com/2011/07/16/osmosis-dan-difusi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi
http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
Anonim A.2009. Difusi. http://id.wikpedia.org/wiki/Difusi .25/11/2009
Anonim B. 2009. Difusi. http://id.wikipedia.org/wiki/DifusidanOsmosi.23/11/2009
PR.Biologi untuk SMA/Ma kelasXI semester 1, intan pariwara
Rabu, 02 Juli 2014
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI “DIFUSI DAN OSMOSIS”
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
“DIFUSI DAN OSMOSIS”
Disusun
O
L
E
H
KELOMPOK 6
Anggota :
* M. Nurul Iman (16)
* Mayu Dwi Anjani (17)
* Moch. Edwin Aprinata (18)
* Trisna Destini Amira (32)
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MATARAM
2012
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................
Kata Pengantar............................................................................
Daftar Isi....................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................
B. Landasan Teori...............................................................
C. Tujuan Percobaan...........................................................
D. Alat dan Bahan...............................................................
E. Cara Kerja.....................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan..............................................................
B. Pembahasan..................................................................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................
B. Kritik dan Saran
Daftar Pustaka...........................................................................
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
laporan “HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI” ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula
shalawat serta salam kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang
yaitu Islam.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan serta masih
banyak kekurangan-kekurangan yang harus dilengkapi. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari Bapak Ibu Guru sangat kami harapkan. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Mataram, 7 Agustus 2012
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mempelajari dunia tumbuhan, tidak lepas dari teori-teori yang dapat
membantu manusia mempelajari hakikat alam yang sebenarnya. Seiring
perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan juga ikut berkembang
dengan pesatnyta, sehingga banyak memunculkan teori-teori baru yang belum
diketahui manusia sebelumnya. Salah stunya adalah teori tentang Difusi yang
merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari
bagian konsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan
aktivitas kehidupan. Jaringan merupakan organ penyusun makhluk hidup terkecil
setelah sel. Dalam jaringan, terdapat bagian-bagian yang memiliki kesamaan dan
perbedaan pada tiap individu. Misalnya, jaringan otot jantung dan otot lurik
memiliki perbedaan dari segi struktur dan letaknya. Selain itu, dalam sebuah
organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme lainnya. Salah
stunya, twrdapat sel yang mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat
dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi yang
mereka dapatkan dari alam. Contohnya, akar-akar pohon yang menyerap air dari
dalam tanah. Naiknya air tanah dari konsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi,
disebut Osmosis.
B.LANDASAN TEORI
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpoe zat
yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan
energi (transpor pasif) Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan
endositosis. Adapun transpor pasif meliputi Difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
1. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zatdalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak
ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap airdari
cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi
molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)
molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:[1]
Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.
Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.
Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
kecepatan difusinya.
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[2]
Difusi dan biologi
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak
diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi.
Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yanghydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi
ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak
memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yanghydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus
yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam
perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat
melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur
dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
1. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi
dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut
melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi
yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan
sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut,
dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari
daerahdimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis
sangatditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang
menggambarkankemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah
besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang
sedikit, di bawahkondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per unit jumlah,
terutama per berat grammolekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia.
Potensial kimia zat terlarutkurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat
terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusicenderung untuk bergerak dari daerah yang
berpotensi kimia lebih tinggi menujudaerah yang berpotensial kimia lebih kecil
(Ismail, 2006).Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya
larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam
tubuh organismemultiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan
leluasa. Selain air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga
mudah melewatimembran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah
dengankonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti
jikakonsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai
keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur dinding sel dan membran sel berbeda.
Membran memungkinkanmolekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut;
dinding sel primer biasanyasangat permeable terhadap keduanya. Memang
membran sel tumbuhanmemungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel
yang tegar itulah yangmenimbulkan tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding,
sehingga bila timbultekanan didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang
terjadi saat sel darahmerah dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan
dalam menegakkantumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).Prinsip osmosis:
transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensirendah) solution menuju
hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasihypertonic solution kita beri
tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed
osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis disebut
sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konseptermodinamika, osmosis dapat
dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.Komponen solvent murni memiliki
entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn solut tinggi memiliki entropi
yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap perubahan yang terjadi selalu
menuju kondisi entropi maksimum, makasolvent akan mengalir menuju tempat yg
mengandung solut lebih banyak, sehinggatotal entropi akhir yang diperoleh akan
maksimum.Solvent akan kehilangan entropi,dan solut akan menyerap entropi.
"Orang miskin akan semakin miskin, sedang yangkaya akan semakin kaya". Saat
kesetimbangan tercapai, entropi akan maksimum, ataugradien (perubahan entropi
terhadap waktu) = 0. Ingat: pada titik ekstrim, dS/dt = 0(Wibosono, 2009)
C. TUJUAN
* Mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan proses difusi zat cair dan zat padat
dalam air.
* Mengamati dan menjelaskan terjadinya proses osmosis
D. ALAT dan BAHAN
1. Gelas Beker
2. Pipet Tetes
3. Stopwatch
4. Kristal CuSO4
5. Larutan Metilen Biru
6. Plastisin
7. Telur
8. Kentang
9. Sendok Spatula
10. Air (Hangat dan Dingin)
E. CARA KERJA
1. Masukkan air kedalam wadah A dan B.
2. Teteskan larutan Metilen Blue pada wadah A dan Kristal CuSO4pada wadah B.
3. Hitung waktu pada saat penetesan dilakukan sampai Metilen Blue dan CuSO4 benar-
benar terlarut dalam air.
4. Catat waktu yang diperlukan untuk masing-masing larutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Tabel hasil pengamatan untuk Difusi :
No. Gelas Beker Waktu yang doperlukan untuk Difusi
1. A 4 Menit, 23 detik
2. B 14 Menit, 27 detik
3. C 2 menit, 53 detik
4. D 13 menit, 22 detik
Tabel hasil pengamatan Osmosis pada kentang :
1. Air hangat
NO. Menit ke-
Tinggi Air yang menyerap
CuSO4 Methyl Blue
1. 5 0,4 Cm 0,3 Cm
2. 10 O,8 Cm 0,6 Cm
3. 15 1,2 Cm O,8 Cm
4. 20 1,7 Cm 0,9 Cm
5. 25 - -
2. Air Dingin
NO. Menit ke-
Tinggi Air yang menyerap
CuSO4 Methyl Blue
1. 5 0,7 Cm 0,2 Cm
2. 10 - -
3. 15 - -
4. 20 - -
5. 25 - -
B. Pembahasan
Proses Difusi dan Osmosis Didalam Sell) Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi
melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by
chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran
sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E,
dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel
juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O.
Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat
menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan
molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.
Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa,
dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara
langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat
menembus membrane.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan
difusi difasilitasi.
2) Mekanisme Difusi dan Difasilitasi
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna
yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau
molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein
transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan
protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy.
3) Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat
pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi
permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel,
jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan
dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat
terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif
permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau
berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput
permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya
tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif
permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan
dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan
isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih
rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap
normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel
menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah
dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan
kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak memiliki dinding sel. Pada
larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami
plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel), sedangkan sel hew’an/sel
darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah
mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Faktor yang mempengaruhi proses difusi dan osmosis diantaranya adalah ukuran
partikel, ketebalan membran, luas suatu area, jarak, suhu, jumlah kadar Hb,
perbedaan tekanan dan konsentrasi gas, waktu difusi, afinitas gas.
2. Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien
melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa
mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak
membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.
3. Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
lebih rendah melalui membran semipermeable.
4. Difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel gas, cairan dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.
B. Kritik dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://faqih92.wordpress.com/2011/05/19/laporan-praktikum-difusi-osmosis/
http://nandofiles.blogspot.com/p/proses-difusi-dan-osmosis-didalam-sel.html
http://konsepbiologi.wordpress.com/2011/07/16/osmosis-dan-difusi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi
http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
Anonim A.2009. Difusi. http://id.wikpedia.org/wiki/Difusi .25/11/2009
Anonim B. 2009. Difusi. http://id.wikipedia.org/wiki/DifusidanOsmosi.23/11/2009
PR.Biologi untuk SMA/Ma kelasXI semester 1, intan pariwara
http://amatonthee.blogspot.com/2014/07/laporan-hasil-praktikum-biologi-difusi.html