RANGKUMAN MATERI BAB IX & BAB X Diajukan untuk Memenuhi ... Syariah 11 Prof .Dr H Juhaya S Pradja, M
pradja pharin.docx
-
Upload
triana-sari -
Category
Documents
-
view
180 -
download
2
Transcript of pradja pharin.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Indonesia No.36 Tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secar fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Kesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan sehingga
menjadi prioritas dalam pembangunan nasional suatu bangsa. Salah satu komponen
kesehatn yang sangat penting adalah tersedianya obat sebagai bagian dari pelayanan
kesehatan masyarakat. Hal itu disebabkan karena obat digunakan untuk
menyelamatkan jiwa, memulihkan atau memelihara kesehatan.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
(rynchumanireng.wordpress.com/2012/11/13/industri-farmasi-tugas-2/)
Farmasi adalah suatu profesi dibidang kesehatan yang meliputi kegiatan-
kegiatan dibidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan,
informasi obat, dan distribusi obat. Farmasi bersal dari kata “PHARMACON” yang
berarti obat atau racun.
(kumpulapoteker.blogspot.com/2010/05/sejarah-ilmu-farmasi.html?m=1).
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian dibidang
farmasi. Farmasis biasanya bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun
swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri
obat tradisional, apotek, dan berbagai sarana kesehatan
(id.m.wikipedia.org/wiki/Farmasi).
Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
1799/Menkes/XII/2010 adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri
Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pembuatan
obat adalah seluruh tahapan kegiatan dalam menghasilkan obat yang meliputi
pengadaan bahan awal dan bahan pengemas, produksi, pengemasan, pengawasan
mutu, dan pemastian mutu sampai diperoleh obat untuk didistribusikan.
Industri farmasi sebagai industri penghasil obat, memiliki peran strategis
dalam usaha pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Seiring dengan meningkatnya
pendidikan dan tingkat kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kesehatan, maka
industri farmasi dituntut untuk menyediakan obat dalam jenis dan jumlah yang
meadai serta kualitas yang baik.
Industri farmasi merupakan salah satu tempat farmasis melakukan pekerjaan
kefarmasian terutama manyangkut pembuatan, pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pengembangan obat. Untuk
menghasilkan produk obat yang bermutu, aman dan berkhasiat diperlukan suatu tahap
kegiatan yang sesuai CPOB yang meliputi perencanaan, pengendalian dan
pemantauan bahan awal, proses pembuatan serta pengawasan terhadap mutu,
peralatan yang digunakan, bangunan, higinitas, serta personalia yang terlibat di setiap
proses produksi.
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) adalah pedoman yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI SK
Menkes RI No. 43/Menkes/SK/II/1998 sebagai suatu persyaratan dan ketentuan bagi
setiap industri farmasi untuk dilaksanakan. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat
terjamin keamanannya dalam mengkonsumsi obat-obatan yang dihasilkan dan
mendapatkan mutu obat yang baik.
Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis
komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusi obat,
terutama dalam hal kesehatan. Mereka dapat membuat obat generik atau obat
bermerek (id.m.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_farmasi).
PT. Pradja Pharin atau biasa disingkat PT. Prafa merupakan salah satu
perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan dan
distribusi produk-produk farmasi, produk-produk yang berhubungan dengan farmasi
dan perawatan kesehatan. PT Prafa berdiri dan mulai beroperasi secara komersial
sejak tahun 1988. Pabrik dan kantor pusat perusahaan masing-masing berada di
Jakarta dan Bogor. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Darya Varia
Laboratoria dan PT. Medifarma yang juga bergerak dibidang farmasi.
PT. Prafa terletak di Desa Karang Asem Barat, Citeureup, Kabupaten Bogor
dan lokasinya berada di tepi jalan tol Jagorawi. PT. Prafa dibangun di atas tanah
seluas 12 Ha (120.000 m3), dengan luas banguna 17.208 m2.
Mengingat sangat pentingnya pengetahuan perindustrian dibidang farmasi ini
maka mahasiswa farmasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang mengadakan
kunjungan ke PT Prafa yang dimaksudkan untuk menambah wawasan dalam produksi
obat dalam skala besar dan membandingkan pelaksanaan CPOB di PT. Prafa apakah
sudah sesuai teori yang ada.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana proses produksi obat di perusahaan besar seperti PT. Prafa
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan melihat secara langsung begaimana pengelolaan industri
farmasi, segala bantuk kegiatan LAFIAL yang dilakukan apakah sesuai
dengan ketentuan dalam CPOB
b. Melihat dan membandingkan penerapan CPOB di PT. Prafa dengan teori yang
telah diterima.
c. Menambah pengetahuan mengenai kegiatan industri farmasi, mengenal serta
memahami tugas
C. Tempat dan Waktu
Tempat : PT. Pradja Pharin (PT. Prafa) Desa Karang Asem Barat, Citeureup,
Kabupaten Bogor
Waktu : Pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai
D. Pembimbing
1. Dra. Sri Pujiwati, Apt., MM
2. Yulyuswarni
3. Sri Puji Rahayu
4. Isnenia, S.Farm., Apt
E. Peserta
Seluruh mahasiswa/mahasiswi angkatan 2011 yang berjumlah 37 orang.