Ppt.sia.5

30
BUKU BESAR & BUKU BUKU BESAR & BUKU PEMBANTU PEMBANTU BAB V BAB V

Transcript of Ppt.sia.5

Page 1: Ppt.sia.5

BUKU BESAR & BUKU BUKU BESAR & BUKU PEMBANTUPEMBANTU

BAB VBAB V

Page 2: Ppt.sia.5

Dokumen sumber

Dokumen pendukung

Jurnal

Buku pembantu

Buku besar Laporan

keuangan

Page 3: Ppt.sia.5

BUKU BESAR BUKU BESAR (GENERAL LEDGER)(GENERAL LEDGER)

• Kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.

Page 4: Ppt.sia.5

BUKU PEMBANTUBUKU PEMBANTU ( SUBSIDIARY ( SUBSIDIARY

LEDGERS )LEDGERS )

• Suatu cabang yang berisikan rincian rekening tertentu yang ada dlm buku besar

Page 5: Ppt.sia.5

RREKENINGEKENING (Account): (Account):

• Judul suatu catatan akuntansi yang umumnya berbentuk T, yang dibagi 2 bagian, sebelah kiri disebut debet, sebelah kanan disebut kredit, sebagai alat untuk mengklasifikasikan dan mencatat transaksi berdasarkan prinsip tata buku berpasangan (double entry bookkeeping).

Page 6: Ppt.sia.5

TAHAP KEGIATAN POSTING TAHAP KEGIATAN POSTING DALAMDALAM SISTIM MANUALSISTIM MANUAL..

• Pembuatan rekapitulasi jurnal• Penyortiran rekening yang akan diisi

dengan data rekapitulasi .• Pencatatan data rekapitulasi dalam

rekening yang bersangkutan.• Pengembalian rekening kedalam

arsip pada urutannya semula

Page 7: Ppt.sia.5

FORMULIR REKENING BUKU FORMULIR REKENING BUKU BESARBESAR

Variasi Formulir Buku Besar:• Rekening dengan debet lebar• Rekening biasa• Rekening berkolom saldo di tengah• Rekening berkolom saldo• Rekening ganda berkolom saldo• Rekening dengan saldo lama dan saldo

baru.

Page 8: Ppt.sia.5

PENGERTIAN KODEPENGERTIAN KODE

• Kode adalah suatu rerangka (Framework) yang menggunakan angka atau huruf atau kombinasi angka dan huruf untuk memberi tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat. Pengolahan data akuntansi sangat tergantung pada penggunaan kode untuk mencatat, mengklasifikasikan, menyimpan dan mengambil data keuangan.

• Dalam sistem pengolahan data akuntansi, kode memenuhi berbagai tujuan berikut ini :– Mengidentifikasikan data akuntansi secara unik– Meringkas data– Mengklasifikasikan rekening atau transaksi– Menyampaikan makna tertentu

Page 9: Ppt.sia.5

Dasar Penyusunan Kode Dasar Penyusunan Kode Rekening :Rekening :

• Pertama-tama perkiraan-perkiraan dipisahkan antara perkiraan Neraca dan perkiraan Rugi Laba.

• Baik perkiraan Neraca dan perhitungan Rugi/Laba disusun seperti terdapat dalam Neraca dan Laporan Rugi/Laba

• Tiap kelompok baik Neraca maupun laporan Rugi/laba disediakan sejumlah Nomer-Nomer Tertentu.

• Dalam menyediakan Nomer-nomer tersebut perlu diperhitungkan kemungkinan timbulnya perkiraan baru didalam satu kelompok..

Page 10: Ppt.sia.5

Metode Pemberian Kode Metode Pemberian Kode RekeningRekening

Ada 5 metode pemberian kode rekening:• Kode Angka atau Alphabet Urut (numerical or

alphabetical-sequence code)• Kode Angka Blok (block numerical code)• Kode Angka Kelompok (group numerical code)• Kode Angka Desimal (decimal code)• Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf

(numerical sequence preceded by an alphabetic reference)

Page 11: Ppt.sia.5

Kode Angka atau Alphabet Kode Angka atau Alphabet UrutUrut

• rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan

• Karakteristik kode dengan Kode Angka Urut :– Rekening diberi kode dengan angka urut– Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama.– Perluasan klasifikasi pada suatu rekening akan

mengakibatkan perubahan kode semua rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan.

Page 12: Ppt.sia.5

ContohContoh

1. Kas Dan Bank 13. Utang Gaji Dan Upah 2. Piutang 14. Pendapatan Yang Diterima Dimuka 3. Cadangan Kerugian Piutang 15. Utang Obligasi 4. Persediaan Barang Dagang 16. Modal Saham 5. Persekot Biaya 17. Laba Ditahan 6. Tanah 18. Pendapatan Penjualan 7. Gedung 19. Harga Pokok Penjualan 8. Akumulasi Depresiasi Gedung 20. Biaya Administrasi Dan Umum 9. Mesin 21. Biaya Pemasaran 10. Akumulasi Depresiasi Mesin 22. Penghasilan Di Luar Usaha 11. Aktiva Lain-Lain 23. Biaya Di Luar Usaha 12. Utang Dagang 24. Rugi Laba

Page 13: Ppt.sia.5

Kode Angka BlokKode Angka Blok

• Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya.

• Pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki karakteristik sebagai berikut :– Rekening diberi kode dengan blok angka yang

berurutan, dari angka kecil ke angka besar– Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama.– Perluasan klasifikasi pada suatu rekening ditampung

dengan menyediakan angka cadangan dalam setiap blok yang diperkirakan akan mengalami perluasan klasifikasi.

Page 14: Ppt.sia.5

Rincian susunan Rincian susunan dandan kode rekening dengan kode rekening dengan menggunakan Kode Angka Blokmenggunakan Kode Angka Blok

1-24Aktiva Lancar 100-124 Utang Lancar 1 Kas dan Bank 100 Utang Dagang 2 Investasi Sementara 101 Utang Pajak 3 Piutang 102 Utang Gaji dan Upah 4 Cadangan Kerugian Piutang 10 Persediaan Produk Jadi 40-69 Aktiva Tetap Berwujud 130-139 Modal 40 Tanah 130 Modal Saham 41 Gedung 131 Laba Ditahan 42 Akumulasi Depresiasi Gedung

1-12 Aktiva Lancar 140-169 Pendapatan Penjualan 24-39 Investasi Jangka Panjang 170-199 Harga Pokok Penjualan 40-69 Aktiva Tetap Berwujud 200-299 Biaya Produksi 70-79 Aktiva Tidak Berwujud 300-349 Biaya Administrasi dan Umum 80-99 Aktiva Lain-lain 350-399 Biaya Pemasaran

100-124 Utang Lancar 400-449 Penghasilan Di Luar Usaha 125-129 Utang Jangka Panjang 450-499 Biaya Di Luar Usaha 130-139 Modal 500 Rugi-Laba

Page 15: Ppt.sia.5

Kode Angka KelompokKode Angka Kelompok

• Kode Angka Kelompok terbentuk dari dua atau lebih sub-codes yang dikombinasikan menjadi satu kode. Kode Angka Kelompok ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :– Rekening diberi kode angka atau kombinasi angka

dan huruf– Jumlah angka dan/atau huruf dalam kode adalah

tetap– Posisi angka dan/atau huruf dalam kode mempunyai

arti tertentu– Perluasan klasifikasi dilakukan dengan memberi

cadangan angka dan/atau huruf ke kanan

Page 16: Ppt.sia.5

ContohContoh

Nomor Untuk Perkiraan-perkiraan 101 s.d 199 Aktiva 201 s.d 299 Kewajiban 301 s.d 399 Modal Pemilik 401 s.d 499 Penjualan atau Pendapatan 501 s.d 599 Harga Pokok Penjualan 601 s.d 699 Beban Usaha 701 s.d 799 Pendapatan dan beban lain-lain

Page 17: Ppt.sia.5

Tiap Angka dalam tiap Nomor mempunyai Arti tersendiriTiap Angka dalam tiap Nomor mempunyai Arti tersendiriNomor 101 s.d 199 yang masuk golongan aktiva, dapat Nomor 101 s.d 199 yang masuk golongan aktiva, dapat

dibagi sebagai berikut :dibagi sebagai berikut :

Nomor Untuk Perkiraan-perkiraan 101 s.d 119 Aktiva Lancar 121 s.d 129 Investasi Jangka Panjang 131 s.d 139 Aktiva Tetap 141 s.d 149 Aktiva tidak Berwujud

Nomor 101 s.d 119 sebagai perkiraan-perkiraan Aktiva Lancar dapat pula dibagi sebagai berikut :

Nomor Untuk Perkiraan-perkiraan 101 Kas ditangan 102 Kas diBank 103 Piutang Usaha 104 Perlengkapan

dst.

Page 18: Ppt.sia.5

Kode Angka DesimalKode Angka Desimal

• Desimal berarti persepuluhan. Kode Angka Desimal memberi kode angka terhadap klasifikasi yang membagi kelompok menjadi maksimum 10 sub-kelompok dan membagi sub-kelompok menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari sub-kelompok tersebut.

• Pemberian kode dengan Kode Angka Desimal ini memiliki karakteristik sbb. :– Rekening diberi kode dengan angka yang berurutan, dari angka kecil ke angka besar.– Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Klasifikasi besar memiliki jumlah angka yang lebih

sedikit bila dibandingkan dengan klasifikasi rinciannya.– Perluasan klasifikasi pada suatu rekening dilakukan dengan maksimum pecahan tidak lebih dari

10 Pemberian kode perluasannya dilakukan dengan menambahkan 1 angka di sebelah kanannya.

Page 19: Ppt.sia.5

Persediaan Bahan Baku dibagi Persediaan Bahan Baku dibagi maksimum 10 golongan :maksimum 10 golongan :

1.3.1Bahan Baku Kayu 1.3.2 Bahan Baku Ampas tebu 1.3.3 Bahan Baku Jerami 1.3.9 Bahan Baku Lain-lain Persediaan Bahan Baku Kayu dibagi maksimum 10 golongan :

1.3.1.1Bahan Baku Serat Panjang Ex Jepang 1.3.1.2 Bahan Baku Serat Panjang Ex USA 1.3.1.3 Bahan Baku Serat Panjang Ex Brasilia 1.3.1.9 Bahan Baku Serat Kayu Lain-lain

1Persediaan 1.1 Persediaan Suku Cadang 1.2 Persediaan Bahan Penolong 1.9 Persediaan Lain-lain

Page 20: Ppt.sia.5

Kode Angka Urut Didahului Kode Angka Urut Didahului dengan Huruf.dengan Huruf.

• Metode ini menggunakan kode berupa kombinasi angka dengan huruf. Setiap rekening diberi kode angka yang dimukanya dicantumkan huruf singkatan kelompok rekening tersebut. Misalnya :– AL 101– ATL 112– MO 245

• AL merupakan singkatan dari Aktiva Lancar, ATL singkatan dari Aktiva Tidak Lancar dan MO singkatan dari Modal.

Page 21: Ppt.sia.5

Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Merancang Kode RekeningDalam Merancang Kode Rekening

• Dalam merancang rerangka kode rekening, berbagai pertimbangan berikut ini perlu diperhitungkan :– Kerangka harus secara logis memenuhi kebutuhan

pemakai dan metode pengolahan data yang digunakan.

– Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode.

– Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.

Page 22: Ppt.sia.5

Pertimbangan dalam Pertimbangan dalam merancang kode rekeningmerancang kode rekening

• Logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode pengolahan data yang digunakan.

• Setiap kode mewakili secara unik unsur yang diberi kode.

• Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan.

Page 23: Ppt.sia.5

BUKU PEMBANTU (SUBSIDIARY LEDGER)

• Suatu cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu yang ada dalam buku besar.

Page 24: Ppt.sia.5

Rekening KontrolRekening Kontrol (controlling Account):(controlling Account):

• Rekening buku besar yang dirinci dalam buku pembantu.

Page 25: Ppt.sia.5

Rekening pembantuRekening pembantu (subsidiary account):(subsidiary account):

• Rekening-rekening rincian yang ada dalam buku pembantu.

Page 26: Ppt.sia.5

POSTINGPOSTING

• Proses sortasi dan pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu.

Page 27: Ppt.sia.5

Empat tahap kegiatan Empat tahap kegiatan posting:posting:

• Rekapitulasi jurnal.

• Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi

• Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening ybs

• Pengembalian rekening ke dalam arsip semula.

Page 28: Ppt.sia.5

Empat metode postingEmpat metode posting::

• Posting jurnal ke rekening buku besar dan posting dokumen sumber ke rekening buku pembantu.

• Posting dokumen sumber ke buku pembantu yang menghasilkan jurnal sebagai tembusan posting.

• Posting ke buku pembantu sebagai akibat pengisian dokumen sumber yang sekaligus menghasilkan jurnal.

• Pembukuan tanpa buku pembantu.

Page 29: Ppt.sia.5

CARA PENANGANAN CARA PENANGANAN DOKUMEN SUMBERDOKUMEN SUMBER

/MEDIA/MEDIAAda dua golongan dokumen sumber :• Media tunggal ( single media ), dokumen

sumber yg hanya berisi satu rekening yang didebit atau satu rekening yang dikredit

• Media campuran ( mixed media ) dokumen sumber yg hanya beris ilebih dari satu rekening yang didebit atau lebih dari satu rekening yang dikredit

Page 30: Ppt.sia.5

Tahap –tahap pencatatan Tahap –tahap pencatatan dok sumber ke rekening dok sumber ke rekening

pembantupembantu

( biasanya diposting secara kelompok dlm satu kali periode posting )

• Mengambil media yg akan dicatat• Mencari kartu rekening yg akan didebit atau dikredit• Mengambil dari arsip kartu rekening• Mencatat data yg tercantum dlm media ke kartu rekening• Mengembalikan ketempat semula