ppt

32
1 ISPA Oleh : Anita Mubarokah, S.Ked PEMBIMBING Dr. Azwar Djauhari M.Sc

description

.

Transcript of ppt

1

ISPA 

 Oleh :

Anita Mubarokah, S.Ked  

  PEMBIMBINGDr. Azwar Djauhari M.Sc

Identitas Pasien

Nama/Jenis Kelamin/Umur :An. R / Perempuan /

6 thn

Pekerjaan : -

Alamat : Rt 19 Kel.Payo Lebar Kec.

Jelutung

 

2

Latar Belakang Sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-keluarga

Status Perkawinan : -Jumlah anak/saudara : - Status ekonomi : cukup Kondisi Rumah Rumah dengan kawasan padat

penduduk.tinggal dirumah semi permanen, dengan ukuran 7 x 8 meter mempunyai 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur dan 1 kamar mandi yang bergabung dengan rumah, dengan sumber air bersih dan minum berasal dari PDAM,

3

ventilasi dan pencahayaan memadai, BAB di jamban leher angsa yang letaknya di dalam kamar mandi, penataan rumah kurang rapi. sampah rumah tangga dibuang di belakang rumah dan kadang berserakan di halaman rumah. arak antar rumah tidak berdekatan.

Kondisi Lingkungan Keluarga : Pasien tinggal bersama ibu, ayah dan bersama kakaknya dan adik. ayah dan ibu sangat menyayangi pasien, begitu juga kakak dan adik pasien sayang dan perhatian terhadap pasien

Aspek Psikologis di Keluarga : baik4

5

Riwayat Penyakit Dahulu/keluarga

Riwayat Asma disangkal

Riwayat TB disangkal

Riwayat Alergi disangkal

Riwayat Kejang disangkal

KeluhanKeluhan Utama :

Batuk sejak ± 4 hari yang lalu

Keluhan Tambahan : Demam, pilek sejak ± 4 hari yang lalu

6

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dibawa orang tuanya ke Puskesmas Simpang Kawat

kel batuk sejak 4 hari yang lalu, berdahak warna putih ± ½

sendok teh setiap batuk, darah (-), pilek (+) sepanjang hari

dan tidak tidak dipengaruhi cuaca.

7

Demam (+), tidak terlalu tinggi, menggigil (-), berkeringat

pada malam hari (-), kejang (-), mimisan (-), gusi berdarah

(-), bintik-bintik merah seperti digigit nyamuk ditangan dan

dikaki (-). sesak (-), biru disekitar mulut (-), sakit saat

menelan (+).

BAB dan BAK biasa

8

Makan dan minum (+), bermain seperti biasanya. Obat penurun panas (+). R/ p↓ BB(-) R/ kontak dengan orang dengan batuk lama (-)

9

Pemeriksaan Fisik

Keadaan UmumKeadaan umum : baikKesadaran : cmSuhu : 37,8°C

Nadi : 98 x/menitPernafasan

- Frekuensi : 24x/menit

BB : 23 kg

TB : 98 cm

10

Riwayat Imunisasi

Kesan : Lengkap

11

Pemeriksaan Organ

Kepala Bentuk : normocephal

Simetri : simetris

Mata Konjungtiva: anemis (-)

Sklera : ikterik (-)

Hidung : tak

Telinga : tak

12

Mulut

Bibir : lembabGusi : warna merah muda,

perdarahan (-)Lidah : putih kotor, ulkus (-)Tonsil : T1/T1 Mukosa faring: hiperemis (+)

13

Pulmo : dbn

Cor : dbn

Abdomen : simetris, supel, nyeri tekan (-),

tymphani, bising usus (+) normal

♥ EkstremitasEdema (-), akral hangat., kekuatan otot 5 – 5

14

Diagnosis Banding

Batuk Bukan Pneumonia

Pneumonia

15

Diagnosis :

ISPA ( BATUK NUKAN PNEUMONIA)

16

Manajemen

Promotif :Menjelaskan kepada orang tua tentang

penyakit anaknya

Preventif :Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga

kesehatan anak dengan memberikan makanan yang bergizi.

17

KURATIF

Non MedikamentosaIstirahatMinum obat secara teratur

18

Medikamentosa

Paracetamol tablet 1500 mg CTM tablet 6 mgGliseril Guaiakolat 300 mg

Diberikan dengan dosis 3x sehari selama 3 hari

19

Rehabilitatif

Meningkatkan daya tahan tubuh

Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.

Mencegah anak berhubungan dengan penderita

ISPA.

Mengatur pola makan yang bergizi

20

TINJAUAN PUSTAKA DAN

ANALISA KASUS

21

ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari.

KLASIFIKASI ISPAPneumonia berat: ditandai secara klinis oleh

adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing).

Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia.

22

Pada pasien ini tergolong dalam bukan

peneumonian karena ditandai secara klinis

oleh batuk pilek, bisa disertai demam,

tanpa tarikan dinding dada kedalam

23

ISPA dapat ditularkan melalui air ludah,

darah, bersin, udara pernapasan yang

mengandung kuman yang terhirup oleh orang

sehat kesaluran pernapasannya.

Pada pasien ini kemungkinan disebabkan

oleh udara

24

Pasien ini diberikan terapi diantaranya adalah :

Parasetamol 500 mg

CTM 2 mg

Gliseril Guaiakolat 100 mg

25

Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar

Rumah dengan kawasan padat penduduk,

Sampah rumah tangga dibuang di belakang

rumah dan kadang berserakan di halaman

rumah ini merupakan faktor resiko menyebabkan

ispa pada anak ini.

Terdapat hubungan antara keadaan rumah dan

lingkungan sekitar dengan keadaan pasien

sekarang.26

Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga

Pasien anak kedua dari 3 orang bersaudara dengan seorang ayah yang bekerja swasta dan ibu sebagai IRT. Dalam keluarga tidak ada yang menderia ISPA pada saat itu. Tidak terdapat hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga

27

Rencana Promosi dan pendidikan kesehatan

kepada pasien dan kepada keluarga:

Menjaga kebersihan diri, rumah dan lingkungan rumah

hidup yang sehat dan bersih.

Menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien tentang faktor-

faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ISPA pada anak

Menjelaskan kepada ibu pasien bagaimana cara mencegah

dan memberantas terjadinya ISPA pada anak:

.

28

Pencegahan dapat dilakukan dengan : Menjaga

keadaan gizi agar tetap baik, imunisasi, menjaga

kebersihan prorangan dan lingkungan, mencegah

anak berhubungan dengan penderita ISPA

Pemberantasan yang dilakukan adalah :

penyuluhan kesehatan yang terutama di tujukan

pada para ibu, pengelolaan kasus yang

disempurnakan, imunisasi.

29

Menjelaskan kepada ibu pasien tindakan apa saja yang dapat diberikan jika sebelum diberikan pengobatan, seperti:

Mengatasi panas (demam) Mengatasi batuk Pemberian makanan Pemberian minuman Lain-lain

30

Rencana Edukasi penyakit kepada pasien dan kepada keluarga:

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien bahwa

penyakit ini merupakan penyakit yang dapat berulang

kembali.

Menjelaskan kepada pasien bagaimana cara konsumsi obat,

menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit

tersebut sehingga apabila tidak ada perbaikan atau keluhan

yang memburuk pasien diminta kembali kontrol ke

puskesmas ataupun sarana kesehatan lainnya untuk

dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut.

31

32