ppt
-
Upload
adhitya-wicaksono -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of ppt
Oleh:
Nurul Fardillah
C 111 05 133
Pembimbing:
dr. Reny Purnamasari
Supervisor:
dr. William Hamdani, Sp.B (K), Onk.
REFERATMEI 2010
BAGIAN ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
PENDAHULUAN
Struma adalah pembesaran kelenjar tiroid yang disebabkan oleh
penambahan jaringan Kelenjar TiroidKelenjar Tiroid
PENDAHULUAN
menghasilkan hormon tiroid yang fungsinya mengendalikan kecepatan
metabolisme tubuh seseorang.
Kelenjar Tiroid
EPIDEMIOLOGI
Penelitian Wickham dari United Kingdom16 % populasi mengidap struma.
Penelitian Framigham (pada pemeriksaan USG) 3 % dari pria tua (umur 60 tahun) , Sementara 36% pada wanita (umur 49-58 tahun) mengidap nodul tiroid.
ANATOMI“thyroid” organ berbentuk perisai segi empat dan merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya
ANATOMI kartilago
thyroidea Ligamentum
cricotiroidea Musculus
cricotiroidea Glandula
thyroidea trachea
FISIOLOGI
- Konstituen utama koloid tiroglobulin
- Sel-sel folikel menghasilkan dua hormone yang mengandung iodium,
yang berasal dari asam amino tirosin: tetraiodotironin (T4
atau tiroksin) dan triiodotironin (T3).
- Sel parafolikuler menghasilkan kalsitonin
FISIOLOGI
Kelenjar tiroid berfungsi:- Sintesis hormon tiroid- Menyimpan- sekresi
Dua fungsi utama hormone tiroid adalah:Diferensiasi dan perkembangan seluler.metabolisme tubuh.
Disebut juga Simple goiter atau endemic goiter
umumnya terdapat di daerah yang kekurangan yodium dan disebabkan karena faktor herediter
DIFFUSE NON-TOXIC GOITER
Tidak ada tanda-tanda klinis
Pada pemeriksaan mikroskopis terjadi penimbunan koloid kental dan warnanya gelap
Indikasi terapi alasan kosmetik
DIFFUSE NON-TOXIC GOITER
Disebut juga Struma Adenomatosa, Terutama ditemukan di daerah
pegunungan yang airnya kurang yodium.
Etiologi umumnya multifactor.
NODULAR NON-TOXIC GOITER
Struma dapat menjadi besar tanpa memberikan gejala, selain adanya benjolan di leher
Nodul dapat tunggal tetapi kebanyakan berkembang atau berubah menjadi multinoduler tanpa perubahan fungsi
T3 dan T4 normal
NODULAR NON-TOXIC GOITER
KLASIFIKSI STRUMA
STRUMA
Diffuse toxic goiter (Grave’s disease)
Nodular toxic goiter (Plummer’s disease)
2. Struma Toxic
Penyebab tersering tirotoksikosis adalah penyakit Graves (50 – 60 %) .
Biasa disebut exophthalmus goiter/ tyrotoxicosis/ grave's disease atau penyakit Basedow
DIFFUSE TOXIC GOITER(Grave’s disease)
Penyakit Graves merupakan gangguan autoimun spesifik organ yang ditandai dengan berbagai antibodi bersirkulasi, termasuk antibodi autoimun, seperti anti-thyroid perooxidase (anti-TPO) dan antithyroglobulin (anti-TG)
DIFFUSE TOXIC GOITER(Grave’s disease)
Etiologi Penyakit Graves tidak diketahui Tampaknya terdapat peran dari suatu
antibodi yang dapat ditangkap oleh reseptor TSH yang menimbulkan stimulus terhadap peningkatan produksi hormone tiroid.
Penyakit ini juga ditandai dengan peningkatan absorbsi yodium radioaktif oleh kelenjar tiroid.
DIFFUSE TOXIC GOITER(Grave’s disease)
Scan I123 pada kelenjar tiroid normal (A), penyakit Graves (B), struma multinoduler toksik (C), dan adenoma toksik (D).
DIFFUSE TOXIC GOITER(Grave’s disease)
Trias dari penyakit Graves Disease: adanya struma berupa pembesaran difus, hipertiroideksoftalmus.
DIFFUSE TOXIC GOITER(Grave’s disease)
Penyakit ini lebih sering ditemukan pada orang muda dengan gejala klinis :gugup, keringat berlebihan, tremor tangan, sering merasa panas, takikardi, berat badan menurun, ketidakstabilan emosi, ganguan menstruasi berupa amenore,polidefekasi
DIFFUSE TOXIC GOITER(Grave’s disease)
Penatalaksanaan ditujukan untuk pengendalian keadaan tirotoksikosis/hipertiroid dengan pemberian antitiroid, seperti propil-tiourasil (PTU) atau karbimazole.
Terapi definitive dapat dipilih antara pengobatan antitiroid jangka panjang, yodium radioaktif atau tiroidektomi.
DIFFUSE TOXIC GOITER(Grave’s disease)
KLASIFIKSI STRUMA
STRUMA
Diffuse toxic goiter (Grave’s disease)
Nodular toxic goiter (Plummer’s disease)
2. Struma Toxic
Merupakan penyebab kedua yang paling umum hipertiroid setelah penyakit Graves
Lebih sering terjadi pada wanita > pria, kebanyakan pada pasien yang berumur > 50 tahun.
NODULAR TOXIC GOITER(PLUMMER’S DISEASE)
Gejala Tirotoksik pada Plummer disease biasanya menimbulkan gejala tipikal dari hipertiroid misalnya:intolerasnsi panas, palpitasi, tremor, BB menurun, rasa lapar pergerakan usus yang sering
NODULAR TOXIC GOITER(PLUMMER’S DISEASE)
Gambaran Laboratorium pada umumnya yaitu Supressiv TSH dan dan T4 normal.(5,3-14,5 ug/dI).
Pada scan skintigrafi nuclear struma multinoduler toksik terlihat pembesaran kelenjar tiroid dengan daerah yang aktivitasnya meningkat dan ada pula yang menurun
NODULAR TOXIC GOITER(PLUMMER’S DISEASE)
Adenoma tiroid merupakan pertumbuhan baru monoclonal yang terbentuk sebagai respon terhadap suatu rangsangan.
Klasifikasi adenoma terdiri: - Adenoma makrofolikuler ( koloid sederhana)- Adenoma mikrofolikuler (fetal )- Adenoma embrional ( Trabekular )- Adenoma sel Hurthle ( Oksitilik,OnkOsitik.)- Adenoma atipik- Adenoma dengan papilla.
NEOPLASMA JINAK (ADENOMA)
Sering pada umur 30-50 tahun Apabila nodul dijumpai pada umur < 20
tahun atau umur > 50 tahun 20-70% adalah ganas
NEOPLASMA JINAK (ADENOMA)
Adanya gejala local suara parau dan disfagi biasanya dapat merupakan petunjuk adanya sifat invasive suatu keganasan tiroid
suatu nodul yang bertahun-tahun besarnya biasanya jinak.
NEOPLASMA JINAK (ADENOMA)
Penatalaksanaan nodul tiroid: Dilakukan pemeriksaan klinis menentukan suspek
maligna atau benigna Dilakukan tindakan biopsy jarum halus.
NEOPLASMA JINAK (ADENOMA)
○ Penatalaksanaan nodul tiroid: Hasil biopsy suspek benigna dilakukan terapi
supresi TSI-1 dengan tablet Thyrax selama 6 bulan kemudian dievaluasi, bila nodul tersebut diikuti dengan
tindakan observasi dan apabila nodul tidak ada perubaan sebaiknya dilakukan tindakan isthmolobektorni dengan pemeriksaan potong beku.
NEOPLASMA JINAK (ADENOMA)
Agak jarang didapat sekitar 3-5 % dari semua tumor maligna
Insidenya tinggi di negara dengan struma endemic, terutama jenis folikuler dan jenis berdiferensiasi buruk/anaplastik
Karsinoma tiroid didapat pada segala usia dengan puncak usia muda (7-20 tahun) dan usia setengah baya (40-60 tahun)
NEOPLASMA GANAS (ADENOCARCINOMA)
Faktor resiko:Riwayat radiasiRiwayat keluargaNodul tiroid tumbuh relatif cepat dan tidak
sakit
NEOPLASMA GANAS (ADENOCARCINOMA)
Gambaran Klinis:Tumbuh cepatKonsistensi kerasPermukaan berbenjol-benjolMelekat dengan jaringan sekitarUlkus di atas tumorSuara parau
NEOPLASMA GANAS (ADENOCARCINOMA)
Diagnosis:Anamnesis (faktor resiko)Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjang:
○ FNAB 80- 95%○ Frozen section ganas atau jinak○ USG thyroid guide FNAB○ Scanning thyroid aktifitas thyroid○ Laboratorium
NEOPLASMA GANAS (ADENOCARCINOMA)
Keganasan tiroid dikelompokkan menjadi : Karsinoma tiroid berdiferensiasi baik (bentuk
papilare, folikuler atau campuran keduanya).Karsinoma medulareKarsinoma berdiferensiasi buruk anaplastik.
NEOPLASMA GANAS (ADENOCARCINOMA)
Operasi:Total thyroidektomiRadical neck dissectionRadiasi interna / externa
NEOPLASMA GANAS (ADENOCARCINOMA)
TIROIDITIS AKUT
Sering disebut juga sebagai akut difus tiroiditis, akut non suparatif tiroiditis, atau pseudotuberkular tiroiditis
TIROIDITIS AKUT Gejala yang karakteristik:
panas badan, kelemahan yang ekstrim (malaise), nyeri pada tiroid yang membesar. Struma yang terjadi biasanya tidak simetris,
membesarnya kadang sampai 2-3 kali ukuran normal
kadang menimbulkan refered pain ke persendian mandibula atau ketelinga, atau kelenjar getah bening dekat tiroid.
dispagia
TIROIDITIS AKUT
Penyebab tiroiditis tidak jelas Bisa akibat infeksi virus pada beberapa kasus yang akibat
infeksi bacterial (jarang terjadi).Bakteri pathogen biasanya adalah
staphylococcus, dan pneumococcus, dan jarang salmonella atau bacteroide.
TIROIDITIS AKUT
Pemeriksaan uptake I131 yang rendah dan PBI (Protein Bound Iodine) yang sedikit meningkat atau normal, menunjukkan adanya tiroiditis.
TIROIDITIS AKUT
Pengobatan yang dianjurkan adalah dengan antibiotik
Bila yang sudah terjadi abses maka terapinya sama dengan abses di tempat yang lain yaitu dilakukan drainage.
TIROIDITIS SUBAKUT
Sering timbul sebagai self limited disease
Perbandingan laki-laki: wanita = 1:5 Etiologi pasti tidak jelas
TIROIDITIS SUBAKUT
Klinis:
timbul rasa nyeri pada daerah tiroid dan kadang nyeri juga menjalar pada persendian, rahang bawah, serta telinga, nyeri telan.
TIROIDITIS KRONIK
HASHIMOTO TYROIDITISPertama kali dilaporkan oleh Hawkin
Hashimoto dari Jepang pada tahun 1912, sebagai penyakit tiroid akibat gangguan imunologis sering menyebabkan hipotiroid pada anak dan dewasa.
Laki:wanita = 1:15, sering terjadi pada usia 30-50 tahun
HASHIMOTO TYROIDITIS
Klinis didapat struma multinodosa dengan batas nodul tidak jelas
Benjolan yang terjadi biasanya pada pole bawah, tidak nyeri, tidak febris, dan berat badan turun.
Pada struma yang besar sering menimbulkan penekanan pada Vena cava Superior.
HASHIMOTO TYROIDITIS
Diagnosa Hashimoto's disease dimulai dengan ditemukannya hipotiroid.
Pemeriksaan fungsi tiroid ditemukan TSH normal dan sedikit penurunan T3 dan T4.
HASHIMOTO TYROIDITIS Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk
Hashimoto's disease, Medikamentosa dengan memberikan
hormone Croksin sebagai replacement serta simtomatis lain.
Kadang diperlukan pembedahan yang sifatnya adalah untuk mengurangi jeratan atau penekanan yang diakibatkan.
Biopsi atau FNA dilakukan untuk membedakan dengan proses keganasan
RIEDEL TIROIDITIS
Kebanyakan terjadi pada usia 30-60 tahun
wanita lebih sering dibanding pria. Etiologi terjadi fibrosis tidak jelas tetapi
sering dihubungkan sebagai kelanjutan dari subakut
RIEDEL TIROIDITIS
Gejala klinis :adanya pembesaran yang cepat pada
kelenjar tiroid, disertai dengan gangguan pada trachea atau esophagus.
Konsistensinya mengeras seperti kayu, bentuk irregular, tanpa rasa nyeri
RIEDEL TIROIDITIS
Pada pemeriksaan laboratorium hampir tidak didapat kelainan hanya bila pada fase akhir akan didapat hipotiroid.
Diagnosa biopsy.
RIEDEL TIROIDITIS
Pengobatan ditujukan pada suplemen hormonal bila dalam kondisi hipotiroid.
Pembedahan diindikasikan atas adanya penekanan atau jeratan pada trachea atau esophagus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium, yaitu dengan
mengukur kadar T4, T3, TBG, TSH Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan sitologi Pemeriksaan patologi
PENATALAKSANAAN
1. Terapi Konsevatif2. Radioterapi3. operasi/ pembedahan:
- Tiroidektomi total - Tiroidektomi subtotal / parsial- Tiroidektomi near total - Lobektomi subtotal- Lobektomi Total (Hemitiroidektomi =
ismolobektomi)
INDIKASI OPERASI
Perkiraan adanya keganasan Riwayat radiasi pada daerah kepala dan
leher. Gejala-gejala penekanan Perluasaan kedaerah substernal Pembesaran yang progresif Gangguan Kosmetik.
KONTRAINDIKASI OPERASI Struma toksik yang belum dipersiapkan
sebelumnya Struma dengan dekompensasi kordis dan
penyakit sistemik yang lain yang belum terkontrol (misalnya DM, hipertensi, dsb)
Struma besar yang melekat erat ke jaringan leher, sehingga sulit digerakkan (biasanya karena karsinoma).
Struma (karsinoma) yang disertai vena cava superior syndrorne
KOMPLIKASI
Komplikasi Awal: Pendarahan Paralise n. rekurens laringeus Paralise n.laringeus superior Trakeomalasia Infeksi