PPT

27
TRAUMA OCULI DEXTRA NON-PERFORANS OLEH : Sri Wydiastuti C 111 10 009 PEMBIMBING : dr. Suryani SUPERVISOR : dr. A. Tenrisanna Devi, Sp.M (K), MARS DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 Bagian Ilmu Kesehatan Mata Laporan Kasus & Referat Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Januari 2015

Transcript of PPT

OS PENETRATING OPEN GLOBE INJURY

TRAUMA OCULI DEXTRA NON-PERFORANSOLEH :Sri WydiastutiC 111 10 009PEMBIMBING : dr. Suryani

SUPERVISOR : dr. A. Tenrisanna Devi, Sp.M (K), MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATAFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Laporan Kasus & ReferatFakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Januari 2015

1

Laporan KasusIDENTITAS PASIENNama : Tn. PJenis Kelamin : PriaUmur : 13-01-2000 / 15 tahunAgama : IslamSuku / Bangsa : BugisPekerjaan : PelajarAlamat : MarosNo. Register Pasien: 696315Tanggal Pemeriksaan: 13 Januari 2015Pemeriksa : dr. FADRumah Sakit : IRD RS Wahidin Sudirohusodo

2

AnamnesisKeluhan Utama: Bengkak pada mata kananAnamnesis Terpimpin:Keluhan ini dialami sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit setelah jatuh dari motor di mana mata kanan membentur batu. Penglihatan kabur pada mata kanan ada sejak 3 hari yang lalu. Nyeri ada, air mata berlebih ada, kotoran mata berlebih ada. Riwayat keluar darah pada mata tidak ada. Riwayat keluar cairan seperti gel tidak ada. Riwayat penglihatan kabur sebelumnya disangkal. Riwayat penggunaan kacamata sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit mata lain sebelumnya tidak ada.

3

FOTO KLINIS

4

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIInspeksi

5

PemeriksaanODOSPalpebraEdema (+)Hematom (+)Lagoftalmus (+)Edema (-)Hematom (-)Lagoftalmus (-)Apparatus lakrimalisLakrimasi (+)Lakrimasi (-)SiliaSekret (+)Sekret (-)KonjungtivaHiperemis (+)Kemosis (+)Hiperemis (-)Kemosis (-)Bola MataNormalNormalMekanisme muskularKorneaJernihJernih Bilik mata depanNormalNormalIrisCokelat, kripte (+)Cokelat, kripte (+)PupilBulat, sentral, middilatasi RC (+), RAPD (-)Bulat, sentral, RC (+)RAPD (-)LensaJernihJernih

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIPalpasi

Tonometri : Tidak dilakukan pemeriksaanVisus : VODVOSsulit dievaluasi6/6Light projection:ODOS

Campus VisualTidak dilakukan pemeriksaan6PemeriksaanODOSTekanan OkularTnTn Nyeri tekan(+)(-)Massa Tumor(-)(-)Glandula pre-aurikularPembesaran (-)Pembesaran (-)

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIColor Sense Light SenseTidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan

Penyinaran Oblik7PemeriksaanODOSKonjungtivaHiperemis (+)Kemosis (+)Hiperemis (-)Kemosis (-)KorneaJernihJernihBMDNormalNormalIris Cokelat, kripte (+)Cokelat, kripte (+)Pupil Bulat, sentral,middilatasi, RC (+), RAPD (-)Bulat, sentral, RC (+)RAPD (-)LensaJernihJernih

PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIDiafanoskopi FunduskopiTidak dilakukan pemeriksaan Tidak dilakukan pemeriksaan

Slit Lamp SLOD : Palpebra edema (+). Konjungtiva hiperemis (+), Kornea jernih, BMD kesan normal. Iris cokelat, kripte (+). Pupil bulat sentral middilatasi, refleks cahaya (+), RAPD (-) dan lensa jernih. SLOS: Palpebra edema (-). Konjungtiva hiperemis (-). Kornea jernih. BMD kesan normal. Iris cokelat, kripte (+). Pupil bulat sentral, refleks cahaya (+), RAPD (-) dan lensa jernih

Pemeriksaan LaboratoriumTidak dilakukan pemeriksaan

8

RESUME Seorang anak 15 tahun datang ke IRD rumah sakit Wahidin Sudirohusodo dengan keluhan utama edema pada mata kanan yang dialami sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit setelah jatuh dari motor di mana mata kanan membentur batu. Penglihatan kabur pada mata kanan ada sejak 3 hari yang lalu. Nyeri ada, lakrimasi ada, sekret mata berlebih ada. Riwayat keluar darah pada mata tidak ada. Riwayat keluar cairan seperti gel tidak ada. Riwayat penglihatan kabur sebelumnya disangkal. Riwayat penggunaan kacamata sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit mata lain sebelumnya tidak ada. Dari hasil pemeriksaan pada oculi dextra didapatkan edema dan hematom palpebra serta lagoftalmus, lakrimasi, sekret silia berlebih, hiperemis dan kemosis konjungtiva, kornea jernih, bilik mata depan kesan normal. Iris coklat, kripte (+). Pupil bulat sentral middilatasi, refleks cahaya (+), RAPD (-) dan lensa jernih. Tekanan okular OD pada saat palpasi adalah Tn. VOD sulit dievaluasi, VOS 6/6.

9

DiagnosisTrauma Oculi Dextra Non-perforans

Rencana PemeriksaanFunduskopiUSG mata

PenatalaksanaanCendo lyteers ED/4jam/ODSCendo polygran zalf/8jam/ODEyelid taping OD

10

PROGNOSISQua ad vitam: BonamQua ad sanationem: DubiaQua ad visum: Dubia Qua ad kosmeticum: Bonam11

TRAUMA OCULI NON-PERFORANS

PendahuluanMata tidak bebas dari trauma; walaupun mata sudah terlindungi dengan baik oleh kelopak mata, hidung, dan bantalan lemak di bagian belakang.

Trauma mekanis dapat dibagi menjadi :Benda asing ekstraokularTrauma tumpul (kontusio)Trauma penetrans dan perforansTrauma penetrans dengan adanya benda asing yang tertinggal

12

DEFINISI

13

DEFINISI

14

ANATOMI

15

ANATOMI

16

EPIDEMIOLOGI

Menurut United States Eye Injury Registry (USEIR), rata-rata umur orang yang terkena trauma okuli non-perforans adalah pada umur 29 tahun, dan laki-laki lebih sering terkena dibanding perempuan.17

PATOGENESIS

5 penyebab utama hilangnya penglihatan pada trauma adalah : Luka pada kornea dan kerusakan segmen anteriorGangguan bola mata berat karena luka tembus, misalnya pada kecelakaan lalu lintasBenda asing intraokular logam yang menyebabkan siderosis bulbiNeuropati optik akibat perdarahan retrobulbarNeuropati optik traumatik

18

PATOGENESISKerusakan struktur okular dapat terjadi karena: Efek mekanis trauma atau perubahan fisik.Terjadinya infeksi. Kadang-kadang bakteri pyogen masuk ke mata setelah terjadinya trauma, yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi seperti abses cincin pada kornea, iridosiklitis, endoftalmitis, atau panoftalmitis. Biasa juga terjadi tetanus akibat Clostridium welchii.Iridosiklitis post traumatik.Oftalmitis simpatik.19

DIAGNOSISAnamnesisWaktu terjadinya traumaApa yang pasien lakukan saat ituTipe trauma : Trauma fisik, kimia, panas. Tajam atau tumpul; kecepatan hantaman / tumbukanSifat dan ukuran objekKemungkinan adanya benda asing (pada permukaan atau menembus)Apakah memakai kacamataTrauma lain sebelumnya dan terapi apa saja yang sudah didapatkanRiwayat gangguan penglihatan dan masalah mata lain sebelumnyaGejala yang dirasakan saat ini nyeri, penurunan penglihatan, diplopia, flashes / floater, sensasi benda asing. Riwayat medis sebelumnya, imunisasi tetanus, pengobatan yang sesang dijalani, dan alergiSehubungan dengan pekerjaan : Memakai palu dan pahat IOFB. Memotong dan memakai gerinda benda asing di kornea. Pengelasan dan memotong dengan menggunakan bara api keratokonjungtivitis ultraviolet.20

DIAGNOSISPemeriksaan FisisInspeksiLihat tanda-tanda trauma, gunakan lup jika perlu. Eversi kelopak mata tarsus, konjungtiva palpebralis dan forniksOftalmoskopMenilai struktur yang lebih dalam perdarahan vitreus atau retina21

DIAGNOSISPemeriksaan PenunjangCT scan pilihan utama untuk mengevaluasi trauma orbita, fraktur orbita, atau untuk mendeteksi benda asingX-ray (Foto polos). Jarang digunakan karena CT scan lebih akuratUSG menilai bola mata dan isinya. Kontraindikasi : OGIMRI paling jarang digunakan sulit untuk dilakukan pada keadaan emergensi, dan dikontraindikasikan jika dicurigai adanya benda asing logam

22

DIAGNOSISRiwayat Sumber (sedang menggunakan palu-palu, mesin, ledakan), kemungkinan adanya material IOFB, kemungkinan bahan toksik dan resiko infeksi, status tetanusPemeriksaan oftalmologiLokasi luka masuk : Identifikasi lokasi dan integritas (kebocoran) lukaIOP yang rendah atau asimetrisArah : Lihat lubang pada iris (transluminasi), katarak fokal dan lokasi lensa, perdarahan retinaLokasi : lakukan gonioskopi dan funduskopiCari kemungkinan adanya IOFBPemeriksaan penunjangX-ray orbital (melihat keatas dan melihat kebawah), USG, ERG (chronic retained IOFB: flat b-wave)

23

DIAGNOSISTes Seidel24

PENATALAKSANAANPemberian pertolongan pertama berupa :Analgetik, untuk mengurangi rasa nyeriObat-obat anti perdarahan dan pembengkakanMemberikan moral support agar pasien tenangEvaluasi ketajaman penglihatan mata yang sehat dan mata yang trauma

25

KOMPLIKASIGlaukoma KatarakDislokasi lensaVitreous hemorrhageAtrofi nervus optikus

26

TERIMA KASIH