PPT SEI

18
Kepemilikan Umum (Collective Property) dan Kepemilikan Negara (State Property). * Assalamu’alaik um Wr. Wb.

description

sistem ekonomi islam

Transcript of PPT SEI

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kepemilikan Umum (Collective Property) dan Kepemilikan Negara (State Property).

Assalamualaikum Wr. Wb.Prinsip Kepemilikan dalam Islam

Allah SWT adalah penguasa tertinggi, sekaligus pemilik absolut seluruh alam semestaManusia hanyalah kholifah Allah SWT di muka bumi bukan pemilik sebenarnya.Semua yang dimiliki didapatkan manusia atas rahmat Allah, oleh karena itu manusia yang kurang beruntung mempunyai hak atas sebagaian kekayaan yang dimiliki saudaranya.Kekayaan harus diputar dan tidak boleh ditimbun.Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya, termasuk riba harus dihilangkan.Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang dapat mengiliminasi konflik individu.Menetapkan berbagai bentuk sedekah, baik yang bersifat wajib maupun yang sukarela, terhadap individu yang memiliki harta kekayaan yang banyak, untuk membantu para anggota masyarakat yang tidak mampu.

KEPEMILIKAN UMUM (Collective Property)Definisi Kepemilikan Umum (Collective Property)

Kepemilikan umum adalah izin As-Syari kepada suatu komunitas untuk sama-sama memanfaatkan benda. Benda-benda yang termasuk dalam kategori kepemilikan umum adalah benda-benda yang telah dinyatakan oleh As-Syari bahwa benda-benda tersebut diperlukan untuk suatu komunitas, dimana masing-masing dari mereka saling membutuhkan dan dilarang untuk dikuasai satu orang sajapara fukaha menetapkan bahwa air, rumput, api, dan garam adalah barang-barang yang digunakan oleh umum atau publik, karena merupakan kebutuhan umum atau res nullius sehingga harus ada dalam kepemilikan masyarakat yang dipandang sebagai harta milik publik.

Sebagian dari benda yang memberikan manfaat besar pada masyarakat berada di bawah pengawasan umum, sementara sebagian yang lain diserahkan kepada individu. Benda yang dapat dikelompokkan ke dalam kepemilikan umum ada tiga jenis, yaitu:Harta milik umum jenis pertama adalah bahan tambang.Barang-barang tambang seperti minyak bumi beserta turunannya seperti bensin, gas, dan lain-lain,Harta milik umum jenis kedua adalah fasilitas atau sarana umum.Rasulullah mewajibkan kepemilikan umum ada empat, yaitu: air, rumput, api, dan garam.Harta milik umum jenis yang ketiga adalah Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk dimiliki hanya oleh individu atau perseorangan. Misalnya: jalan umum yang dibuat untuk seluruh manusia.

Batasan Kepemilikan umum

Selain itu, harta milik umum yang menurut asal pembentukannya menghalangi seseorang untuk memilikinya, antara lain:

1. Tanah SuakaMerupakan sebidang tanah yang diurus oleh pemerintah, yang khusus dimanfaatkan untuk kaum muslimin. Dengan demikian tanah ini menjadi hak milik umum, dan tidak diperbolehkan baik seluruhnya atau sebagian, menjadi milik khusus.2. Tanah-Tanah Ladang TerbukaMerupakan tanah ladang yang ditaklukan dengan kekerasan. Pemerintah boleh menentukan dua pilihan:Menahannya atau menganggapnya sebagai hak milik umum kaum muslimin, sedangkan hak mengambil manfaatnya adalah untuk mereka yang memperolehnya serupa pajak tanah.Membagi-bagikannya kepada para pahlawan yang ikut berperang, semua itu bergantung pada kemaslahatan umum negara islam.

PENGATURAN KEPEMILIKAN UMUMPembagian mengenai harta yang menjadi milik masyarakat dengan milik individu secara keseluruhan berdasarkan kepentingan umum. Semisal, barang tambang. Barang tambang yang jumlahnya tidak terbatas menjadi milik umum. Demikian juga tidak boleh hukumnya memberikan keistimewaan kepada seseorang atau lembaga tertentu untuk mengeksploitasinya, tetapi penguasa wajib membiarkannya sebagai milik umum bagi seluruh rakyat. Negaralah yang wajib menggalinya, memisahkannya dari benda-benda lain, menjualnya dan menyimpan hasilnya di bayt al-Mal.PENGATURAN KEPEMILIKAN UMUMPengelolaan kepemilikan umum oleh negara dapat dilakukan dengan dua cara, yakni :

Pemanfaatan Secara Langsung oleh Masyarakat UmumPemanfaatan Di Bawah Pengelolaan Negara

PENGATURAN KEPEMILIKAN UMUMDan dari hasil keuntungan pendapatan dari harta kepemilikan umum tersebut dapat didistribusikan dengan cara sebagai berikut: Dibelanjakan untuk segala keperluan yang berkenaan dengan kegiatan operasional badan negara yang ditunjuk untuk mengelola harta pemilikan umum, baik dari segi administrasi, perencanaan, eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemasaran dan distribusi.Dibagikan kepada kaum muslimin atau seluruh rakyat.

Kepemilikan Negara (State Property)

Definisi Kepemilikan Negara (State Property)

Kepemilikan negara adalah harta yang merupakan hak seluruh kaum Muslimin, sementara pengelolaannya menjadi wewenang khalifah, dimana dia bisa mengkhususkan sesuatu kepada sebagian kaum muslimin, sesuai dengan apa yang menjadi pandangannya. Batasan Kepemilikan Negara

Sangat dilarang penggunaan kekayaan negara yang berlebih-lebihan. Kepala negara dapat memberikan sesuatu kepada rakyatnya sesuai dengan kebijakannya dan harus sesuai dengan syariat agama.

Berikut benda-benda yang termasuk Hak milik Negara, yaitu:

Padang pasir, Gunung, Pantai, dan Tanah Mati yang tidak ada pemilikinya.Tanah Endapan SungaiAsy-Syawafis => Tanah yang dikumpulkan khalifah dari tanah-tanah negeri taklukan dan ditetapkan untuk baitul mal. Bangunan dan Blairung

Beberapa harta yang dapat dikategorikan ke dalam jenis kepemilikan negara menurut al-shari' dan khalifah atau negara berhak mengelolanya dengan pandangan ijtihadnya adalah:

1.Harta ghanimah, anfal (harta yang diperoleh dari rampasan perang dengan orang kafir), fay' (harta yang diperoleh dari musuh tanpa peperangan) dan khumus. 2.Harta yang berasal dari kharaj (hak kaum muslim atas tanah yang diperoleh dari orang kafir, baik melalui peperangan atau tidak)3.Harta yang berasal dari jizyah (hak yang diberikan Allah kepada kaum muslim dari orang kafir sebagai tunduknya mereka kepada Islam)4.Harta yang berasal dari bah (pajak)

5.Harta yang berasal dari ushur (pajak penjualan yang diambil pemerinyah dari pedagang yang melewati batas wilayahnya dengan pungutan yang diklasifikasikan berdasarkan agamanya)6.Harta yang tidak ada ahli warisnya atau kelebihan harta dari sisa waris (amwal al-fadla)7. Harta yang ditinggalkan oleh orang-orang murtad8.Harta yang diperoleh secara tidak sah para penguasa, pegawai negara, harta yang didapat tidak sejalan dengan shara'9.Harta lain milik negara, semisal: padang pasir, gunung, pantai, laut dan tanah mati yang tidak ada pemiliknya.

Lanjutan....Pengaturan Kepemilikan Negara

negara meningkatkan sumber penghasilan dengan mengenakan pajak kepada warga negaranya, ketika dibutuhkan atau kebutuhannya meningkatNASIONALISASINasionalisasi merupakan pemindahan hak milik individu menjadi hak milik Negara atau publik demi kepentingan bangsa.negara Islam harus menasionalisasi harta orang yang mengelola hartanya secara inefisien atau secara tidak benar atau menggunakannya untuk melakukan kejahatanAlat-alat produksi seharusnya tidak dibiarkan berada ditangan orang yang salah atau kurang pandai. Karena akan menimbulkan kerusakan aturan sosial ekonomi masyarakat dan mengikis nilai moral. Jika pemiliknya memiliki kemampuan menggunakan kepemilikannya dengan benar akan tetapi menciptakan kegelisahan sosial, maka kepemilikan itu dapat dicabut.Harta yang tidak digunakan oleh pemiliknya selama jangka waktu tertentu (tiga tahun untuk tanah) dapat juga ditarik dari kepemilikan pribadi atau swasta dan ditaruh dibawah kepemilikan negara.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH