LABORATORIUM KIMIA FISIK

Anggota1. Silvi Avianti Indriana (105090200111012)2. Laely Nur afida (105090200111014)3. Ajeng Tiara C (105090200111021)4. Balqis Kurniasari (105090200111022)5. M. Abrianto Zulfikar (105090200111048)6. Helda Wika Amini (105090200111050)7. Rekfa Wika Amini (105090200111051)8. Ersalina Nidianti (105090203111003)9. Shanti Puspitaningrum (105090200111032)10. Elok Nuri W (105090200111046)11. Kartika Rahma (105090200111048)12. Rizka Dwitya (105090201111008)

Struktur organisasi dan pembagian job deskripsi dalam Laboratorium Kimia Fisik?

Struktur Organisasi dalam Laboratorium Kimia Fisik

Kepala Laboratorium

Staff Laboratorium

Analisis/Laboran

Struktur Pembagian Job Deskripsi Dalam Laboratorium Kimia Fisik

a. Kepala Laboratorium1. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan laboratorium

dan mengkoordinasikan dengan jurusan kimia atau instansi terkait.

2. Mengembangkan informasi profil laboratorium bagi pengguna.3. Menyediakan sarana dan prasarana laboratorium.4. Melakukan pengarahan dan monitoring terhadap perawatan

laboratorium.5. Melakukan pengarahan, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan

program kerja secara keseluruhan.6. Ketua Jurusan Kimia bersama dengan Kepala laboratorium,

teknisi dan analis/laboran mengadakan rapat membahas kesiapan kegiatan praktik sebelum kegiatan praktik mahasiswa dilakukan.

b. Laboran1. Merencanakan pengadaan alat-alat/ bahan-bahan kimia2. Membantu menyusun jadwal dan tata tertib pendayagunaan laboratoium3. Menyusun program kegiatan laboran4. Mengatur pembersihan, pemeliharaan, perbaikan dan penyimpanan alat- alat/ bahan-bahan kimia 5. Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat/ bahan-bahan kimia6. Menyusun laporan pendayagunaan/ pemanfaatan laboratorium Kimia Fisik.7. Menyerahkan daftar bon alat kepada mahasiswa/dosen untuk diisi alat apa yang akan dipinjam8. Menyerahkan alat kepada ketua dan anggota kelompok mahasiswa/dosen

c. Staff Laboratorium Kimia Fisik1. Membimbing praktikan dan mahasiswa penyusun Tugas

Akhir2. Menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan praktikum

mahasiswa3. Membantu Kepala Laboratorium dalam kesiapan kegiatan

praktik sebelum kegiatan praktik mahasiswa dilakukan4. Mengumpulkan inventarisasi alat dan bahan yang

dibutuhkan praktikan5. Membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan laboratorium

pengujian/kalibrasi

Inventarisasi Alat dan Bahan dalam Laboratorium Kimia

1. Inventarisasi Alat2. Inventarisasi Bahan

Visi Misi dari Laboratorium Kimia Fisik

1. Visi Laboratorium Kimia Fisik

Menjadi lembaga terkemuka dibidang pendidikan dan riset kimia dalam pengembangan sumber saya alam yang berwawasan lingkungan.

2. Misi Laboratorium Kimia Fisik

2.1 Melaksanakan pendidikan kimia secara professional dan berstandart internasional.2.2 Mengembangkan riset berbasis bahan alam yang potensial menjadi produk unggulan.2.3 Mengimplementasikan bahan riset untuk mengembangkan industry yang berwawasan lingkungan.

Pedoman Mutu dalam Laboratorium Kimia Fisik

Akreditasi laboratorium adalah pengakuan formal terhadap suatu laboratorium untuk melakukan suatu pengujian atau kalibrasi tertentu sesuai dengan metode standar tertentu dengan manajemen mutu dan cara berlaboratorium yang baik. Apabila suatu labortorium telah terakreditasi maka laboratorium tersebut telah diakui mutu dan keakuratan dari suatu penelitian yang telah dilakukan di laboratorium tersebut.

Laboratorium kimia fisik jurusan kimia Universitas brawijaya yang merupakan laboratorium pendidikan yang digunakan untuk melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pegabdian masyarakat sampai saat ini belum mengantongi sertifikat akreditasi.

laboratorium kimia fisik belum memenuhi untuk dilakukan akreditasi hal ini dikarenakan semua peralatan di laboratorium kimia fisik belum terkalibrasi serta untuk mendapatkan akreditasi memerlukan biaya yang cukup besar, sedangkan sampai saat ini anggaran dana untuk akreditasi laboratorium belum ada.

Kelemahan dan Kelebihan Laboratorium Kimia Fisik

Kelemahan Laboratorium Kimia Fisik

1. Lemari asam tidak digunakan sesuai dengan fungsinya serta penataan bahan-bahan yang bersifat asam tidak teratur

2. Tidak ada sensor atau pendeteksi jika terjadi kebakaran, gempa, dll3. Hampir semua alat di laboratorium belum terkalibrasi4. Masih ada bahan dan alat tidak tertata rapi5. Loker penyimpanan tas praktikan kotor6. Wastafel rusak dan tidak diperbaiki7. Fasilitas kurang memadai misalnya tidak adanya CCTV karena CCTV memiliki

fungsi untuk memudahkan mengotrol proses kegiatan di laboratorium.8. Alat-alat pada lab masih belum ada pembaharuan.9. Alat pencuci dan sabun cuci tidak disediakan pada setiap bak cuci dan

biasanya sabun cuci jarang tersedia. Bulu cuci pun banyak yang sudah rusak dan tidak dapat digunakan.

Kelebihan Laboratorium Kimia Fisik

Karena terletak di lantai bawah maka :1. Memudahkan pemindahan transportasi jika laboratorium memiliki alat-alat berat. 2. Memudahkan evakuasi jika terjadi sesuatu yang membahayakan.

Standar Mutu dan Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia Fisik

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya.

Adapun Peraturan dalam laboratorium adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pekerjaan laboratorium hanya ketika ada Dosen atau ada Penaggung Jawab dan tidak diijinkan mengadakan percobaan laboratorium yang tidak diijinkan.

2. Perhatian untuk keselamatan perlu dimulai bahkan sebelum melakukan aktivitas yang pertama. Selalu membaca dan memikirkan masing- masing tugas laboratorium sebelum dimulai.

3. Mengetahui letak penempatan dan penggunaan alat- alat terapi4. Pakailah jas laboratorium atau pakaian praktek untuk semua kegiatan laboratorium. Memakai

sepatu lebih baik dibandingkan dengan memakai sandal.5. Pergunakanlah sarung tangan dan masker bila diperlukan6. Bersihkanlah karpet dari semua material yang ada di lantai.7. Periksalah alat- alat terapi dengan urutan yang akan di lakukan terapi8. Pisahkan alat habis pakai dengan kartu- kartu atau alat yang basah9. Tidak boleh membawa makanan atau minuman ke dalam laboratorium10. Hindarilah pembicaraan didalam laboratorium11. Apapun kecelakaan dalam laboratorium, bagaimanapun hasilnya, harus dilaporkan kepada

penanggung jawab laboratorium atau pengawas.12. Kembalikan peralatan kepada tempat awal 13. Sebelum meninggalkan laboratorium, pastikan bahwa aliran listrik sudah dimatikan 14. Jika ragu- ragu silahkan bertanya15. Bersikap selalu memelihara suatu pengertian keselamatan di dalam pekerjaan dan tugas sehari-

hari manakala berpikir tentang tugas yang ada 16. Cegah kecelakaan dan kerugian dari berbagai macam penyakit.

Standar Operasional Prosedur

Teknik kerja di laboratoriumA. Hal pertama yang perlu dilakukan B. Bekerja aman dengan bahan kimia C. Memindahkan bahan KimiaD. Memindahkan bahan Kimia cairE. Keamanan kerja di laboratoriumF. Fasilitas Perlindungan Pekerja (Praktikan)G. Peningkatan Kemampuan Pekerja (Praktikan)H. Penanganan Kecelakaan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia FMIPA UB masih belum memenuhi standar K3 untuk laboratorium yang telah di akreditasi. Pada laboratorium Kimia Fisik hanya terdapat beberapa fasilitas keamanan antara lain :

1. Alat Pemadam Kebakaran yang masih bisa bekerja dengan baik2. Kotak P3K yang berisi obat- obatan untuk penanganaan jika terjadi

kecelakaan pada laboratorium3. Blower yang masih bisa berfungsi dengan baik4. Kewajiban kepada Praktikan untuk mengunakan alat pelindung diri

(APD) seperti jas laboratorium, sepatu tertutup, sarung tangan, dan masker

Kesimpulan

Pada dasarnya, suatu laboratorium yang baik adalah laboratorium yang memiliki struktur organisasi yang baik, peraturan penggunaan laboratorium yang baik, serta pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja di laboratorium tersebut.Laboratorium Kimia Fisik di Jurusan Kimia ini, telah memenuhi banyak aspek untuk meminimalisir terjadinya kerusakan maupun kecelakaan kerja dengan baik meskipun masih terdapat beberapa kekurangan di dalamnya. Kekurangan yang terlihat antara lainkurangnya penggunaan lemari asam yang sudah ada, tidak adanya sensor pendeteksi gempa, dan sebagainya. Namun, dengan kehati-hatian pengguna laboratorium, maka upaya meminimalisir kecelakaan kerja sesungguhnya dapat dilakukan dengan maksimal.