PPT Lapkas Neurologi Tn. Fhaidin

download PPT Lapkas Neurologi Tn. Fhaidin

of 54

description

ppt tn fhaidin neuro

Transcript of PPT Lapkas Neurologi Tn. Fhaidin

  • *DISUSUN OLEH:MENI 61110015 WARA PERMESWARI W61110012

    UISU 2012

  • LATAR BELAKANGMeningitis merupakan salah satu infeksi pada susunan saraf pusat yang mengenai selaput otak dan selaput medulla spinalis yang juga disebut sebagai meningensdisebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur dan parasit.Meningitis Tuberkulosis tergolong ke dalam meningitis yang disebabkan oleh bakteri yaitu Mycobacterium Tuberkulosa. Bakteri tersebut menyebar ke otak dari bagian tubuh yang lain.*

  • IDENTITASNama : Tn. Kamaluddin Sitorus Jenis kelamin: Laki-lakiUsia : 61 TahunSuku: Batak Agama: Kristen Alamat: jalan gurila nomer 110Status: MenikahPekerjaan: PedagangTgl masuk: 14 Juli 2015

    *

  • 2. ANAMNESISKeluhan UtamaPenurunan kesadaran sejak 3 hari SMRS.Riwayat Penyakit SekarangSeorang pasien datang dibawa oleh keluarganya ke RS Haji Medan dengan penurunan kesadaran sejak 3 hari yang lalu SMRS. Penurunan kesadaran terjadi tiba-tiba, terjadi pertama kali pada hari sabtu pagi sewaktu pasien bangun tidur, pasien terlihat lemas dan ingin tidur terus-menerus, pasien di panggil oleh keluarganya tidak ada berespon untuk menjawab, tetapi pada malam minggu pasien mulai ada respon jika dipanggil, makan atau minum pasien masih bisa jika di suapi oleh istri pasien. Minggu pagi pasien terlihat masih sama dengan sebelumnya, tetapi ia ketika ditanya nama anak dan keluarga pasien masih ingat. Senin pagi pasien menggigil dan tiba-tiba kesadarannya mulai turun kembali. Pasien juga disertai dengan demam sejak 3 hari, demam terjadi pada malam hari dan menghilang jika pada pagi hari. Riwayat Kejang (-).*

  • Sejak 1 bulan yang lalu pasien mengeluhkan sakit pada kepalanya, sakit dirasakan hilang timbul, sakit kepala terasa pada bagian tengkuk/kepala bagian belakang. Sakit kepala terasa tertusuk-tusuk dan berat pada leher, pasien juga mengeluhkan adanya batuk-batuk sejak > 3 minggu, batuk berdahak. Dahak berwarna keputihan, pada akhir bulan januari pasien pernah batuk berdarah, darah berwarna merah segar, disertai sesak disangkal oleh keluarga. Batuk-batuk juga disertai dengan napsu makan yang munurun dan berat badan yang menurun juga.

    *

  • Riwayat penyakit dahulu :Pasien belum pernah mengeluhkan hal yang sama sebelumnya, riwayat demam tifoid (+), riwayat tuberkulosis (-), darah tinggi (-), kencing manis (-).Riwayat penyakit keluarga :Dikeluarga pasien tidak ada yang pernah mengeluhkan seperti ini, riwayat tuberkulosis, darah tinggi, kencing manis disangkal.Riwayat pengobatan :Pasien belum pernah berobat sebelumnya.

    *

  • ANAMNESA TRAKTUSTraktus Sirkulatorius: Hipertensi (-)Traktus Respiratorius: Bronkial (+), Ronkhi (+)Traktus Urogenitalis: Dalam batas normalPenyakit Terdahulu dan Kecelakaan: Tidak ada, Kecelakaan : - Intoksikasi dan Obat-obatan: Tidak ada, disangkalANAMNESA KELUARGAFaktor Herediter: Tidak ada, disangkalFaktor Familier: Tidak ada,disangkalLain-lain: Tidak adaANAMNESA SOSIALKelahiran dan Pertumbuhan: NormalImunisasi: Tidak JelasPendidikan: SMA Pekerjaan: Pedagang Perkawinan dan Anak: Menikah, memiliki 3 Anak.

    *

  • PEMERIKSAAN UMUMTekanan Darah: 120/80 mmHgNadi: 80 x/iFrekuensi Nafas: 22 x/iTemperatur: 37 oCKGD: 245 mg/dLKulit dan Selaput Lendir: Dalam batas normalKelenjar Getah Bening: Dalam batas normalPersendian: Dalam batas normal

    *

  • Bentuk dan Posisi: Bulat dan medialPergerakan: Dalam batas normalKelainan Panca Indera: Tidak adaRongga mulut dan Gigi: Dalam batas normalKelenjar Parotis: Dalam batas normalDesah : Tidak adaDan lain-lain: Tidak ada

    *

  • Paru-paruInspeksi: Simetris kanan = kiriPalpasi: SDNPerkusi: Sonor memendekAuskultasi: Bronkial (+) normal, Ronkhi (+), Wheezing (-)

    JantungInspeksi: Ictus cordis tidak terlihatPalpasi: Ictus cordis tidak terabaPerkusi: Batas atas jantung ICS II, batas kanan linea sternalis kanan ICS IV, batas kiri linea midclavicularis ICS IVAuskultasi: HR 120x/menit, regular, murmur (-), gallop (-)

    *

  • AbdomenInspeksi: Simetris, datarPalpasi: Soepel, Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien tidak terabaPerkusi: TimpaniAuskultasi: Peristaltik (+) normal

    GENITALIAToucher: Tidak dilakukan pemeriksaan

    *

  • Status Neurologi

    SENSORIUM : Sopor (E2M3V1=6)KRANIUMBentuk: Bulat lonjong, NormocephaliFontanella: Tertutup, kerasPalpasi: Tidak dilakukan pemeriksaanPerkusi: Tidak dilakukan pemeriksaanAuskultasi: Tidak dilakukan pemeriksaanTransiluminasi: Tidak dilakukan pemeriksaan

    *

  • PERANGSANGAN MENINGEALKaku Kuduk: +Tanda Kernig: +Tanda Lasegue: -Tanda Brudzinski I: -Tanda Brudzinski II: -PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIALMuntah: -Sakit Kepala: +Kejang: -

    *

  • Pemeriksaan Nervus CranialisN. Olfactorius (I)Meatus Nasi DextraMeatus Nasi SinistraNormosmia: Sulit dinilaiSulit dinilaiAnosmia: Sulit dinilaiSulit dinilaiParosmia: Sulit dinilaiSulit dinilaiHiposmia: Sulit dinilaiSulit dinilaiN. Opticus (II)Okuli Dextra (OD)Okuli Sinstra (OS)Visus: Sulit dinilaiSulit dinilaiLapangan PandangNormal : Sulit dinilaiSulit dinilaiMenyempit: Sulit dinilaiSulit dinilaiHemianopsia: Sulit dinilaiSulit dinilai*

  • Fundus OkuliWarna : Tdk dilakukan pemeriksaan Tdk dilakukan pemeriksaanBatas: Tdk dilakukan pemeriksaanTdk dilakukan pemeriksaanEkskavasio: Tdk dilakukan pemeriksaanTdk dilakukan pemeriksaanArteri: Tdk dilakukan pemeriksaanTdk dilakukan pemeriksaanVena: Tdk dilakukan pemeriksaanTdk dilakukan pemeriksaan *

  • N. Ocullomotorius, trochlearis, abdusens (III,IV,VI) Okuli Dextra (OD)Okuli Sinistra (OS)

    Gerakan bola mata: Sulit dinilai Sulit dinilaiNistagmus: Sulit dinilai Sulit dinilaiPupilLebar: 3 mm 3 mmBentuk: Bulat Bulat Reflex cahaya langsung: (+) (+)Reflex cahaya tdk lsg: (+) (+)Dolls eye: (+) (+)

  • Trigeminus (V)Motorik Kanan KiriMembuka dan menutup mulut : Sulit dinilai Sulit dinilaiPalpasi otot masseter dan temporalis : Sulit dinilai Sulit dinilaiKekuatan gigitan : Sulit dinilai Sulit dinilaiSensorikKulit : Sulit dinilai Sulit dinilaiSelaput lendir : Mukosa basah Mukosa BasahReflex KorneaLangsung : (+)(+)Tidak langsung : (+)(+)

    *

  • N. Fasialis (VII) Kanan KiriMotorikMimik: Sulit dinilaiSulit dinilaiKerut kening: Sulit dinilaiSulit dinilai Menutup mata: Sulit dinilaiSulit dinilaiMeniup sekuatnya : Sulit dinilai Sulit dinilaiMemperlihatkan gigi: Sulit dinilaiSulit dinilaiTertawa: Sulit dinilaiSulit dinilaiSensorikPengecapan 2/3 depan lidah: Sulit dinilaiProduksi kelenjar ludah: (+)*

  • N.Vestibulocochlearis (VIII)Auditorius Kanan KiriPendengaran : Sulit dinilai Sulit dinilaiTest Rinne: Sulit dinilai Sulit dinilaiTest Weber: Sulit dinilai Sulit dinilaiVestibularisNistagmus: Sulit dinilaiSulit dinilaiVertigo: Sulit dinilaiSulit dinilaiTinnitus: Sulit dinilaiSulit dinilai

    *

  • N. Glossopharingeus, vagus (IX,X)Pallatum Mole: Sulit dinilaiUvula: Sulit dinilaiDisfagia: Sulit dinilaiDisartria: Sulit dinilaiDisfonia: Sulit dinilaiReflex muntah: Sulit dinilaiPengecapan 1/3 belakang lidah: Sulit dinilai

    *

  • N. Asesorius (XI) Kanan KiriMengangkat bahu: Sulit dinilaiSulit dinilaiFungsi otot Sternocleidomastoideus : Sulit dinilaiSulit dinilai

    N. Hypoglossus (XII)LidahTremor : (-)Atropi: (-)Fasikulasi: (-)Ujung lidah sewaktu istirahat: Sulit dinilaiUjung lidah sewaktu dijulurkan: Sulit dinilaiSISTEM MOTORIKTropi: EutrofiTonus Otot: Normotonus

    *

  • Kekuatan otot: ESD : 2 2 2 2 2ESS : 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2EID : 2 2 2 2 2EIS : 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2Sikap : Berbaring

    Gerakan Spontan AbnormalTremor: -Khorea: - Ballismus: -Mioklonus: -Ateotsis: -Distonia: -Spasme: -Tic: -Dan lain-lain: -

    *

  • TEST SENSIBILITASEksteroseptif: Sulit dinilaiPropioseptif: Sulit dinilai

    REFLEKSRefleks FisiologisKananKiriBiceps: (+)(+)Triceps: (+)(+)Radioperiost: (+)(+)APR: (+)(+)KPR: (+)(+)

    *

  • Reflex PatologisBabinski: (-)(-) Oppenheim: (-)(-)Chaddock:(-)(-)Gordon:(-)(-)Schaefer: (-)(-)Hoffman-Tromner: (-)(-)Klonus lutut:(-)(-)Klonus kaki:(-)(-)Refleks Primitif:(-)

    *

  • KOORDINASILenggang: sulit dinilai Bicara: sulit dinilaiMenulis: sulit dinilaiPercobaan apraksia: sulit dinilaiMimic: sulit dinilaiTes Telunjuk-telunjuk: sulit dinilaiTes Telunjuk-Hidung: sulit dinilaiTes Tumit-lutut: sulit dinilaiTes Romberg: sulit dinilaiVEGETATIFVasomotorik: Tidak dilakukan pemeriksaanSudomotorik: Tidak dilakukan pemeriksaanPilo-Erektor: Tidak dilakukan pemeriksaanMiksi: Tidak dilakukan pemeriksaanDefekasi: Tidak dilakukan pemeriksaanPotens dan Libido: Tidak dilakukan pemeriksaan*

  • VERTEBRABentukNormal: DBNScoliosis: Tidak ada kelainanHiperlordosis: Tidak ada kelaiananPergerakanLeher: DBNPinggang: DBNTANDA PERANGSANGAN RADIKULERLaseque: SDNCross Laseque: SDNTes Lhermitte: SDNTest Naffziger: SDN

    *

  • GEJALA-GEJALA SEREBELLARAtaksia: - Disartria: -Tremor: -Nistagmus; -Fenomena Rebound: -Vertigo: - Dan lain-lain: -GEJALA-GEJALA EKSTRAPRAMIDALTremor: -Rigiditas: -Bradikinesia: -Dan lain-lain: -

    *

  • FUNGSI LUHURKesadaran Kualitatif: SomnolenIngatan Baru: Sulit dinilaiIngatan Lama: Sulit dinilaiOrientasiDiri: Sulit dinilaiTempat: Sulit dinilaiWaktu: Sulit dinilaiSituasi: Sulit dinilaiIntelegensia: Sulit dinilaiDaya Pertimbangan: Sulit dinilaiReaksi Emosi: Sulit dinilaiAfasiaRepresif: SDNEkspresif: SDNAgnosiaAgnosia visual: SDNAgnosia jari-jari: SDNAkalkulia: SDNDisorientasi Kanan-Kiri: SDN

    *

  • Seorang laki-laki usia 61 tahun datang ke RS Haji Medan dengan keluhan penurunan kesadaran yang dialami secara perlahan-lahan lebih kurang dalam 3 hari ini, disertai dengan rasa lemas. Demam tinggi dujumpai lebih kurang 3 hari ini. Riwayat nyeri kepala dan muntah (+) sejak 1 bulan yang lalu. Sejak > 3 minggu pasien juga terdapat batuk-batuk, berdahak, pernah batuk berdahak disertai dengan darah.*

  • Pemeriksaan fisik Status Neurologiskesadaran : soporTD : 120/80 mmHg Pe TIK : (+)N : 80x/m Rangsang meningeal :Kaku Kuduk(+) Kerniq (+)

    RR : 22x/mS : 37C

    *

  • N.CranialisN.I: Sulit DinilaiN.II.III: Reflek Cahaya +/+, Pupil Isokor, diameter 4mmN.III.IV.VI: Sulit dinilaiN.V: Refleks kornea (+)N.VII: sulit dinilaiN.VIII: sulit dinilaiN.IX.X: Gag reflex (+)N.XI: Sulit dinilaiN.XII: sulit dinilai

    *

  • Refleks FisiologisKaKiBiseps/Triseps+/++/+KPR/APR+/++/+

    Refleks Patologis KaKiHofman/Tromner-/--/-Babinski-/--/-Kekuatan Motorik : Sulit dinilai

    *

  • DIAGNOSADiagnosa Fungsional: SoporDiagnosa Etiologik: InfeksiDiagnosa Anatomi: MeningensDiagnosa Kerja: Meningitis TB *

  • O2 2-3L/mIVFD NaCl 0,95 20gtt/Ceftriaxone 2gr/12 jamDexamentasone 1amp/8jamOAT

    *

  • UISU 2012*

    PemeriksaanHasilSatuanNilai normalHemoglobin 15g/dL11,7-15,5Leukosit16,9/L3,6-11,0Hematokrit 40.7%35-47Trombosit327ribu/L130-440Eritrosit6.27106/L4.76-6.95LED22mm/jam

  • *

  • *

  • Meningitis TuberkulosisMeningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada selaput otak (meningen) yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium tuberkulosis. Penyakit ini merupakan salah satu bentuk komplikasi yang sering muncul pada penyakit tuberkulosis paru. Infeksi primer muncul di paru-paru dan dapat menyebar secara limfogen dan hematogen ke berbagai daerah tubuh di luar paru, seperti perikardium, usus, kulit, tulang, sendi, dan selaput otak.

  • Di Amerika Serikat yang bukan negara endemis TB---1% dari semua kasus Di Indonesia, meningitis tuberkulosis masih banyak ditemukan Meningitis tuberkulosis menyerang 0,3% anak yang menderita tuberkulosis yang tidak diobati. Angka kematian pada meningitis tuberkulosis berkisar antara 10-20%.

  • Bakteri batang gram positifBerukuran 0.4-3 Sifat tahan asamHidup selama berminggu-minggu dalam keadaan keringLambat bermultiplikasi (setiap 15 sampai 20 jam). Mycobacterium tuberculosis

  • BTA masuk tubuhTersering melalui inhalasiJarang pada kulit, saluran cernaMultiplikasiInfeksi paru / fokus infeksi lainPenyebaran hematogenMeningens

  • Membentuk tuberkelBTA tidak aktif / dormainBila daya tahan tubuh menurunRupture tuberkel meningenPelepasan BTA ke ruang subarachnoidMENINGITIS TUBERKULOSA

  • Manifestasi Klinis

    Demam (tidak terlalu tinggi), nafsu makan menurun, nyeri perut, sakit kepala, gangguan tidur, mual, muntah.

    Adanya kelainan neurologik, disorientasi, bingung, kejang, tremor, hemiparesis dan penurunan kesadaran.

    Pernafasan irregular, edema papil, hiperglikemia, kesadaran semakin menurun, otot ekstensor menjadi kaku dan spasme.

    Stadium 1Stadium IIStadium III

  • PemeriksaanMeningitis TBMeningitis BakterialisMeningitis AseptikMeningitis VirusAnamnesisriw. Penurunan kesadaran/ kejang, riw. Kontak dgn pasien TBpenurunan kesadaran dan kejangKesadaran menurun, ada pnykt sebelumnyaGejala neurologis tidak jelasPFtergantung stadium penyakit.nyeri kepala hebat disertai nyeri dan kekakuan pada leher dan punggung, muntah serta fotofobia. Panas,nafsu makan tidak ada,lesu.nyeri kepala dan meningismus bisa sembuh sendiriPP Warna kuning muda bekuan lunak,sel MN & limfosit sama byk, kadar protein meningkat. Glukosa menurunPurulen, kuning muda, bekuan lunak, byk PMN,protein tinggi,glukosa turunLCS jernih,keruh, byk sel PMN, MN,protein meningkat, glukosa normalLCS jernih dengan kandungan protein normal atau meningkat,glukosa normal.

    Etiologi Mycobacterium tuberculosisNeisseria meningitidis, H. influenzae ,S. pneumoniaeLanjutan dr measles, mumps, CMV, herpes. Enterovirus,herpesvirus virus Epstein Barr, dll

  • PENATALAKSANAANStabilisasi jalan napas dan pernapasanStabilisasi hemodinamikPemeriksaan awal fisik umum Pengendalian peninggian tekanan intrakranialPengendalian kejangPengendalian suhu tubuhPemeriksaan penunjang

    *

  • Jenis PPHasilLab. darah lengkap peningkatan leukosit, LEDPewarnaan gram & kultur LCSMenentukan antigen bakteriFoto thoraksadanya gambaran tuberkulosis

    EEG (eletroencephalography)Kelainan difus atau fokal

    Pungsi lumbalWarna kuning muda bekuan lunak,sel MN & limfosit sama byk, kadar protein meningkat. Glukosa menurun

  • Non medikamentosaIstirahat mutlak, bila perlu diberikan perawatan intensifPemberian gizi tinggi kalori tinggi proteinPosisi penderita dijaga agar tidak terjadi dekubitus.Keseimbangan cairan tubuhPerawatan kandung kemih dan defekasiMengatasi gejala demam, kejang.

  • Penatalaksanaan meningitis serosa meliputi:Rejimen terapi : 2RHZE - 7RH

    Untuk 2 bulan pertama.INH: 1 x 400 mg/hari, oralRifampisin: 1 x 600 mg/hari, oralPirazinamid: 15-30 mg/kgBB/hari, oralEtambutol:15-20 mg/kgBB/hari, oral

    Untuk 7-12 bulan selanjutnya.INH: 1 x 400 mg/hari, oralRifampisin: 1 x 600 mg/hari, oral

  • Steroid, diberikan untuk :Menghambat reaksi inflamasiMencegah komplikasi infeksiMenurunkan edem cerebriMencegah perlengketan arachnoid dan otakMencegah arteritis/ infark otak

    Indikasi :Kesadaran menurunDefisit neurologi fokal

    Dosis: Dosis Dexametason 10 mg bolus intravena, kemudian 4-5 mg intravena selama 2-3 minggu, selanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.

  • Komplikasi yang paling menonjol dari meningitis tuberkulosis adalah gejala sisa neurologis (sekuele). Sekuele terbanyak adalah paresis spastik, kejang, paraplegia, dan gangguan sensori ekstremitas. Sekuele minor dapat berupa kelainan saraf otak, nistagmus, ataksia, gangguan ringan pada koordinasi, dan spastisitas.

  • Menjaga dan Meningkatkan KebersihanHindari berbagi peralatan seperti menggunakan piring, gelas, sedotan, handuk dan peralatan lain yang sama dengan penderita Tutuplah hidung dan mulut saat bersinKonsumsi antibiotik saat sedang bersama-sama dengan orang yang terjangkit virus

  • Prognosis pasien berbanding lurus dengan tahapan klinis saat pasien didiagnosis dan diterapi. Semakin lanjut tahapan klinisnya, semakin buruk prognosisnya.

  • Meningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada selaput otak (meningen) yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium tuberkulosis. Pengobatan meningitis tuberkulosis harus tepat dan adekuat, termasuk kemoterapi yang sesuai, koreksi gangguan cairan dan elektrolit, dan penurunan tekanan intrakranial. Terapi harus segera diberikan tanpa ditunda bila ada kecurigaan klinis ke arah meningitis tuberkulosis.

  • *

    *