ppt. kelompok 1 tentang pembiayaan umum

16
PROSEDUR UMUM (PEMBIAYAAN) Kelompok : 1. Asprilia Khalifa 20120730032 2. Anita Paramita 20120730037 3. Anisa Kumala Dewi 20120730038 4. Dhea Aristika putri 20120730043 5. Alvi fadillah 20120730047 6. Sukirno 20120730049 Ekonomi Perbankan Islam Fakultas agama islam

description

prosedur dan operasional bank syariah pembiayaan secara umum

Transcript of ppt. kelompok 1 tentang pembiayaan umum

  • PROSEDUR UMUM (PEMBIAYAAN)

    Kelompok : 1. Asprilia Khalifa 201207300322. Anita Paramita 201207300373. Anisa Kumala Dewi 201207300384. Dhea Aristika putri 201207300435. Alvi fadillah 201207300476. Sukirno 20120730049

    Ekonomi Perbankan Islam Fakultas agama islam

  • PENGERTIAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

    Pembiayaaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikanoleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasiyang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupunlembaga. Dengan kata lain pembiayaan adalah pendanaanyang dikeuarkan untuk mendukung investasi yang telahdirencanakan.

    Pembiayaan diartikan sebagai suatu kegiatan pemberian fasilitas keuangan/finansial yang diberikan satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha maupun untuk investasi yang telah direncanakan. Kontrak hubungan investasi antara Bank Syariah dengan nasabah inilah yang dikenal dengan istilah Pembiayaan.

  • ASPEK WAJIB PELAKSANAAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

    a. Aspek Syariah : setiap realisasi pembiayaan kepada paranasabah Bank Syariah harus tetap berpedoman pada syariatIslam yang tertuang dalam Fatwa Dewan Syariah MajelisUlama Indonesia (DSN-MUI).

    b. Aspek Ekonomi : setiap realisasi pembiayaan kepadapara nasabah juga harus tetap mempertimbangkan prinsipkehati-hatian, keuntungan yang ingin diperoleh dan faktorekonomi lainnya.

  • TUJUAN PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

    a. Peningkatan ekonomi umat.Masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanyapembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonmi.b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha.Untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan.danatambahan ini dapat diperoleh melakukan akifitas pembiayaan.c. Meningkatkan produktifitas.Adanya pembiayaan memberikan peluang bagi masyarakat usaha mampumeningkatkan daya produksinya.d. Membuka lapangan kerja baru.Dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahan danapembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja.e. Terjadi distribusi pendapatan.Masyarakat usaha produktif mampu melakukan aktifitas kerja, berartimereka memperoleh pendapatan dari hasil usahanya

  • KEBIJAKAN UMUM PEMBIAYAAN

    Penentuan sektor-sektor pembiayaan Bank Syariah ditetapkan bersama olehDewan Komisaris, Direksi (termasuk Komite Kebijakan Pembiayaan) sertaDewan Pengawas Syariah, baik mengenai jenis maupun besarnya (nilairupiahnya) sehingga pilihan yang ditentukan diharapkan memenuhi aspek syaridisamping aspek ekonomisnya. Sektor-sektor pembiayaan yang dimaksudadalah :a. Golongan nasabah, meliputi : Korporasi dan Retail.b.Valuta, yang meliputi pembiayaan yang berkaitan dengan aktifitas domestikmaupun asing.c. Penggunaan, meliputi : Modal, Investasi ( produktif ) dan Konsumtif.d.Skala prioritas, meliputi : pembiayaan program ( pemerintah ) dan Komersil.e.Sektoral, meliputi : Pertanian, pertambangan, perdagangan, Jasa sosial danlain sebagainya.f. Jenis pembiayaan, meliputi : Pembiayaan jual beli ( murabahah, salam, dll) danpembiayaan investasi ( musyarakah, mudharabah ).

  • PERANGKAT ORGANISASI PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

    Penyaluran pembiayaan yang baik adalah penyaluranpembiayaan yang dilengkapi dengan struktur pengendalianinternal yang memadai mulai dari awal proses kegiatanpembiayaan, pembinaan dan pengawasan sampai padapenyelesaiannya. Untuk keperluan tersebut, Bank Syariahmemiliki Komite Kebijakan Pembiayaan dan Komite (pemutus)Pembiayaan.

    Komite Kebijakan Pembiayaan berfungsi membantu DireksiBank Syariah dalam merumuskan kebijakan, mengawasipelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisiportofolio pembiayaan dan memberikan saran-saran dengantujuan untuk perbaikan.

    Komite (pemutus) Pembiayaan membantu direksi dan ataupara pemutus pembiayaan dalam melakukan evaluasipermohonan pembiayaan dan memberikan rekomendasipersetujuan atau penolakan baik dalam jenis maupun jumlah.

  • PENYUSUNAN RENCANA PEMBIAYAAN

    a. Berdasarkan sumber dana yang dikumpulkan oleh bank.

    b. Berdasarkan kemampuan pasar untuk menyerappenawaran dana dalam bentuk pembiayaan.

    c. Berdasarkan anggaran bank.

    d. Berdasarkan ketentuan-ketentuan moneter yangtelah ditetapkan oleh penguasa moneter.

  • PENGAMBILAN KEPUTUSANPEMBIAYAAN

    Dalam setiap pengambilan keputusan suatupermohonan pembiayaan , baik di kantor pusatmaupun di kantor-kantor cabang/ cabangpembantu, dapat dihasilkan keputusan yangobyektif. Keputusan hanya dapat diperoleh jikaprosesnya melibatkan suatu tim pemutus komitepembiayaan, berapapun besar plafon/limit yangdinilai

  • PROSES PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

  • JENIS JENIS PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH

    Pembiayaan dengan

    prinsip bagi hasil

    Pembiayan dengan

    prinsip jual beli

    Pembiayaan dengan

    prinsip sewa

    Pembiayaan jasa

    pelayanan

  • PEMBIAYAAN JUAL BELI

    Pembiayaan Murabahah

    Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah. Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli di mana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli.

    Pembiayaan salam

    Salam adalah transaksi jual beli di mana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga, dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti.

    Pembiayaan istishna

    Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishnadalam bank syariah umumnya diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.

  • PEMBIAYAAN BAGI HASIL

    Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi). Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara bersama-sama.

    Al-musyarakah

    Bentuk kerjasama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.

    Al-Mudharabah

  • PEMBIAYAAN IJARAH

    Al- Ijarah

    Perjanjian sewa menyewa suatu barang dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa. Ijarah dilandasi adanya perpindahaan manfaat

    Al-ijarah Muntahiya bitamlik

    Perjanjian sewa menyewa suatu barang yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang dari pihak yang memerikan sewa kepada pihak penyewa.

  • PEMBIAYAAN JASA PELAYANAN

    Hiwalah adalah transaksi mengalihkan utang piutang. Dalam praktek perbankan syariah fasilitas hiwalah lazimnya untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.

    a. Hiwalah (Alih

    Utang-Piutang)

    Menggadaikan barang dari satu pihak ke pihak lain, dengan uang sebagai penggantinya atau menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan

    b. Rahn (Gadai)

    Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengaharapkan imbalan atau penyediaan dana dan/ atau tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam

    c. Al-Qardh

  • Akad perwakilan antara dua pihak, umumnya digunakan untuk penerbitan L/C (letter of credit), akan tetapi juga dapat digunakan untuk mentransfer dana nasabah ke pihak lain.

    d.Wakalah

    Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua untuk atau yang ditanggung.

    e. Kafalah (Garansi

    Bank)

  • DAFTAR PUSTAKA

    Arifin, Zainul. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Ed. Revisi. 2009. Jakarta : Azkia Publisher.

    Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. 2004. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.

    http://www.slideshare.net/rimapratiwi/sistem-jenis-dan-mendapatkan-pembiayaan-bank-syariah