Ppt geo kearifan 2
-
Upload
iin-nafisa -
Category
Education
-
view
475 -
download
13
Transcript of Ppt geo kearifan 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Debi Anju Adilia
Devi Malikhatus S
Dwi Putri Nabila
Iin Nafisa
Nafisatul Khusna
KEARIFAN LOKAL DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
1.Pengertian Kearifan Lokal (local wisdom)Dalam pengertian kamus, kearifan lokal (local wisdom) terdiri dari dua kata:
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M.
Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan)
sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan
setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat
bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota
masyarakatnya
Bisa juga di artikan kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah
mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara
nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal
terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi
geografis dalam arti luas.
2. Local Genius sebagai Local WisdomDalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan
istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales.
Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity,
identitas/ kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu
menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri
Sementara Moendardjito mengatakan bahwa unsur budaya daerah potensial sebagai
local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang. Ciri-
cirinya adalah:
1. Mampu bertahan terhadap budaya luar
2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar
3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli
4. Mempunyai kemampuan mengendalikan
5. Mampu memberi arah path perkembangan budaya
3. Contoh-Contoh dan Fungsi Kearifan Lokal
ben tuk-bentuk kearifan lokal da lam masyaraka t dapat berupa : n ila i , no rma, e tika,
kepercayaan ,ada t-i s t iada t , hukum ada t, dan a turan-aturan khusus . Oleh ka rena
bentuknya yang be rmacam-macam maka fungsinya ten tu saja juga bermacam-macam.
beberapa kekayaan budaya, kearifan lokal di Nusantara yang terkait dengan pemanfaatan alam yang pantas
digali lebih lanjut makna dan fungsinya serta kondisinya sekarang dan yang akan datang. Kerifan lokal
terdapat di beberapa daerah:
1. Papua, terdapat kepercayaan te aro neweak lako (alam adalah aku). Gunung Erstberg dan
Grasberg dipercaya sebagai kepala mama, tanah dianggap sebagai bagian dan hidup manusia. Dengan
demikian maka pemanfaatan sumber daya alam secara hati-hati.
2. Serawai, Bengkulu, terdapat keyakinan celako kumali. Kelestarian lingkungan terwujud dan kuatnya
keyakinan ini yaitu tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi tanam tanjak.
3. Dayak Kenyah, Kalimantan Timur, terdapat tradisi tana’ ulen. Kawasan hutan dikuasai dan
menjadi milik masyarakat adat. Pengelolaan tanah diatur dan dilindungi oleh aturan adat.
4. Masyarakat Undau Mau, Kalimantan Barat. Masyarakat mengembangkan kearifan lingkungan
dalam pola penataan ruang pemukiman, dengan mengklasifikasi hutan dan memanfaatkannya. Perladangan
dilakukan dengan rotasi dengan menetapkan masa bera, dan mereka mengenal tabu sehingga penggunaan
teknologi dibatasi pada teknologi pertanian sederhana dan ramah lingkungan.
4. Bentuk Kearifan LokalBentuk kearifan lokal dapat dikategorikan ke dalam dua aspek, yaitu kearifan lokal yang berwujud
nyata (tangible) dan yang tidak berwujud (intangible).
1. Kearifan Lokal yang Berwujud Nyata (Tangible), meliputi :
a. Tekstual, Beberapa jenis kearifan lokal seperti sistem nilai, tata cara, ketentuan khusus yang
dituangkan ke dalam bentuk catatan tertulis seperti yang ditemui dalam kitab tradisional
primbon, kalender dan prasi (budaya tulis di atas lembaran daun lontar).
b. Bangunan/Arsitektural
c. Benda Cagar Budaya/Tradisional (Karya Seni), misalnya keris, batik.
2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud (Intangible)
Selain bentuk kearifan lokal yang berwujud, ada juga bentuk kearifan lokal yang tidak
berwujud seperti petuah yang disampaikan secara verbal dan turun temurun yang dapat berupa
nyanyian dan kidung yang mengandung nilai-nilai ajaran tradisional. Misalnya kearifan lokal
yang mengandung etika lingkungan sunda Hirup katungkul ku pati, paeh teu nyaho di
mangsa (Segala sesuatu ada batasnya, termasuk sumberdaya alam dan lingkungan). Kudu inget ka
bali geusan ngajadi (Manusia bagian dari alam, harus mencintai alam, tidak tepisahkan dari
alam).
B. KEARIFAN LOKAL DALAM BERBAGAI BIDANG DI INDONESIA
1. BIDANG PERTANIAN
a. Pengertian Pertanian
Pertanian dalam arti luas adalah sema kegiatan yang meliputi bercocok tanam,
perikanan, peternakan dan kehi\utanan. Indonesia termasuk negara agraris, artinya
sebagian besar dari penduduk hidup di pertanian. b. Faktor Pendorong Pertanian
Adapun faktor yang mendorong pertanian diantaranya:
1) Keadaan fisis yang baik untuk pertanian, diantaranya: tanah yang luas dan subur, iklim
yang baik, dan lapisan tanah yang gembur dan cukup tebal2) Susunan penduduknya menurut mata pencahariannya menunjukan ±10% penduduk
Indonesia hidup dari pertanian
3) Sektor pertanian menghasilkan lebih dari 50% dari pendapatan nasional
4) Penduduk Indonesia cukup banyak, sehingga pertanian membutuhkan banyak tenaga
kerja
c. Jenis-jenis Pertanian
1. Berdasarkan pengelolaanya, pertanian dibedakan menjadi dua, yaitu:
Pertanian rakyat adalah pertanian yang diusahakan oleh rakyat. Pertanian ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik konsumsi sendiri maupun
konsumsi lokal. Ciri-ciri: modal kecil, lahan sempit, dikelola sederhana, tenaga kerja
sederhana, tenaga kerja keluarga sendiri, peralatan sendiri.
Pertanian besar adalah pertanian yang diusahakan oleh perusahaan, baik
swasta maupun BUMN. Pertanian ini bertujuan untuk keperluan ekspor atau
bahan baku industri. Ciri-ciri: modal usaha besar, lahan luas, dikelola secara
modern.
2. Berdasarkan jenis tanamannya pertanian dibedakan menjadi dua yaitu:
· Pertanian tanaman pangan adalah usaha pertanian yang berupa bahan
pangan. Tanaman pangan dibedakan menjadi tiga yaitu, jenis padi-padian, jenis palawija (ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah dll) dan
jenis holtikultura (buah dan sayuran)
· Pertanian tanaman perkebunan adalah usaha pertanian yang bertujuan
memenuhi kebutuhan dan perdagangan besar. Tanaman perkebunan dapat dibedakan menjadi tanaman perkebunan musiman (tebu,tembakau,dll) dan
tanaman perkebunan tahunan (kopi,karet, coklast,dll)
3. Berdasarkan lahannya pertanian dibedakan menjadi empat, yaitu:
Bersawah adalah usaha bercocok tanam yang dilakukan di sawah dengan
jenis tanaman
Berladang adalah usaha bercocok di lahan kering, pada saat musim hujan
dan dilakukan dengan cara berpindah-pindah
Bertegal, adalah usaha bercocok tanam di lahan kering dengan
memanfaatkan air hujan. Hasilnya jagung, kacang, ketela dll
Berkebun, adalah usaha bercocok tanam yang dilakukan di sekitar rumah
(pekarangan)
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi,
studi hubungan antara organisme dan lingkungannya.
Namun tahap menuju pertanian berkelanjutan seringkali dipandang sebagai sebuah
tahapan dan bukan sebagai akhir. Beberapa menganggap bahwa pertanian
berkelanjutan yang sebenarnya adalah yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai
dengan: penggunaan energi yang lebih sedikit, jejak ekologi yang minimal, barang
berkemasan yang lebih sedikit, pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan
pangan singkat, bahan pangan terproses yang lebih sedikit, kebun komunitas dan kebun
rumah yang lebih banyak, dan sebagainya.SUMBER DAYA
Keberlanjutan bisa dianggap sebagai pendekatan ekosistem dalam pertanian.Praktek
yang bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang terhadap tanah, termasuk pengolahan
tanah berlebih yang mampu memicu erosi, dan irigasi tanpa drainase yang cukup yang
mampu menyebabkan salinisasi tanahAir
Di beberapa tempat, hujan cukup untuk membudidayakan tanaman, namun
banyak wilayah yang membutuhkan irigasi. Manajemen penggunaan irigasi, terutama
drainase, penting dilakukan untuk mencegah salinisasi tanah. Penggunaan air juga
tidak boleh melebihi sejumlah air yang disuplai oleh alam, air sungai, mata air, maupun
air tanah, agar air tetap menjadi sumber daya alam terbarukan.
TANAHErosi tanah telah cepat berkembang menjadi masalah utama di dunia. Diperkirakan lebih dari seribu
juta ton tanah di Afrika tererosi setiap tahun dan menyebabkan produktivitas hasil pertanian menjadi
setengahnya dalam waktu lima puluh tahun.Erosi tanah tidaklah unik di Afrika, namun terjadi di seluruh
dunia. Fenomena ini disebut dengan Peak Soil atau kebutuhan terhadap tanah yang memuncak
akibat metode pertanian industri (factory farming).Tanpa peningkatan manajemen sumber daya lahan
yang memadai, ketersediaan tanah yang dapat ditanami akan menjadi permasalahan di masa
depan.
Beberapa metode manajemen sumber daya lahan yaitu:
1.pertanian tanpa pembajakan (no-till farming)
2.desain jalur kunci (keyline desing)
3.menanam pemecah angin untuk mencegah erosi tanah oleh angin
4.mengembalikan bahan organik kembali ke tanah
5.mengurangi penggunaan pupuk kimia yang mengandung garam
6.melindungi tanah dari aliran permukaan (water run-off)FosfatFosfat merupakan komponen utama pupuk kimia yang diaplikasikan di pertanian modern. Namun
para ilmuwan memperkirakan bahwa cadangan batuan fosfat akan habis dalam waktu 50 hingga
100 tahun lagi..Fenomena Peak Phosphate diperkirakan akan memicu kenaikan harga pangan
karena harga pupuk akan meningkat ketika fosfat semakin sulit diekstrak. Dalam jangka panjang,
fosfat harus didaur ulang dari sampah manusia dan hewan ternak untuk mempertahankan produksi
pangan.
LahanDengan populasi global yang terus meningkat, permintaan terhadap bahan pangan meningkat,
sehingga ketersediaan sumber daya lahan menjadi tertekan oleh kebutuhan pertanian. Perluasan
lahan pertanian memiliki dampak terhadap biodiversitas dan berkontribusi pada deforestasi. FAO
memperkirakan bahwa di dekade mendatang, lahan pertanian akan tergantikan oleh industri dan
kawasan perkotaan, bersamaan dengan reklamasi rawa dan konversi hutan menjadi lahan pertaian
akan mempercepat kehilangan biodiversitas dan meningkatkan erosi tanah.
ENERGI UNTUK LAHANEnergi dibutuhkan di semua rantai produksi pangan sejak penanaman hingga sampai di atas piring.
Dalam pertanian industri, sejumlah besar energi dibutuhkan dalam aktivitas mekanisasi pertanian,
pemrosesan, dan transportasi bahan pangan. Hal ini menyebabkan harga pangan terkait erat
dengan harga energi.Cadangan dan produksi bahan bakar fosil yang tidak sebanding dengan
kebutuhan menyebabkan meningkatnya harga energi yang juga mempengaruhi ketahanan pangan
global, sehingga dibutuhkan solusi untuk mengkomplemen atau mensubtitusi sepenuhnya energi fosil
dari usaha produksi pangan.
2. BIDANG PERTAMBANGAN
Jenis-Jenis Barang Tambang
1. Bahan tambang organik misalnya aspal, batu bara, gas bumi, dan minyak bumi.
2. Bahan tambang logam misalnya emas, mangan, nikel, pasir besi, perak.
3. Bahan tambang industri misalnya berlian, belerang, gamping, fosfat, dan kaolin.
4. Bahan energi adalah barang tambang yang digunakan sebagai pembangkit tenaga misalnya minyak bumi,
batu bara, gas bumi, dan uranium
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan (PP) No. 27 Tahun 1980 tentang penggolongan
bahan galian, disebutkan bahwa bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan, yaitu
golongan bahan galian strategis, golongan bahan galian vital, dan golongan bahan galian
lainnya.
1.Golongan bahan galian stategis (golongan A), jenisnya antara lain batubara, minyak bumi, gas alam, uranium, nikel, dan timah.
2.Golongan bahan galian vital (golongan B), jenisnya antara lain besi, mangaan, bauksit,
tembaga, timbal, seng, emas, perak, intan, platina, yodium, dan belerang.
3.Golongan bahan galian lainnya (golongan C), jenisnya antara lain fosfat, asbes, mika,
tawas, okek, batu permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, batu apung, marmer, batu tulis, batu kapur, granit, tanah liat, dan pasir. golongan C inilah yang selanjutnya di Indonesia
dimanfaatkan sebagai bahan galian industri. Berikut beberapa penjelasannya.
KEARIFAN DI BIDANG PERTAMBANGAN
a.Adanya pelarangan pertambangan di daerah-daerah yang di keramatkan di beberapa daerah di Jawa
dan Kalimant
b.Adanya pembatasan pengambailan hasil pertambangan di berbagai daerah
c.Adanya pelarangan penggunaan alat-alat mesin besar dalam mengambil hasil pertamabngan
Pengolahan limbah pertambangan
3. BIDANG INDUSTRIKlasifikasi Industri
Secara umum, kegiatan industri menghasilkan barang jadi. Proses yang berlangsung dalam
kegiatan industri ada yang sederhana dan ada yang kompleks. Kegiatan industri yang kompleks
membutuhkan peralatan mesin. Contoh industri perakitan atau asembling mobil, sepeda motor, dan
televisi. Berbagai jenis industri dapat diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi industri
berikut ini didasarkan modal dan tenaga kerja, barang yang dihasilkan, daerah pemasaran, lokasi,
investasi-investasi dan tenaga kerja, serta departemen perindustrian.
a. Industri Berdasarkan Modal dan Jumlah Tenaga Kerja
Berdasarkan jumlah tenaga kerja dan modal yang digunakan dalam usaha industri, industri dapat
dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu:
1) Industri Rumah Tangga
Dari namanya saja, sudah bisa dibayangkan besarnya modal dan tenaga kerja yang digunakan
dalam industri rumah tangga. Industri rumah tangga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Modal yang digunakan relatif kecil.
b) Tenaga kerja yang digunakan tidak lebih dari 4 orang, biasanya dari anggota keluarga.
c) Peralatan yang digunakan sederhana dan bukan mesin.
d) Bertujuan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2) Industri Kecil
Industri kecil membutuhkan modal dan tenaga kerja yang lebih banyak dibanding industri rumah
tangga. Industri kecil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Modal yang dibutuhkan lebih besar daripada industri rumah tangga.
b) Jumlah tenaga kerja 5 sampai 19 orang.
c) Menggunakan teknologi sederhana.
d) Biasanya hanya merupakan usaha sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Industri kecil
biasanya bergerak di bidang makanan dan kerajinan. Contoh industri makanan adalah industri makanan
kecil, kecap, kerupuk, dan sebagainya. Contoh industri kerajinan adalah industri batik, anyaman, mebel
kayu, dan sebagainya.
3) Industri Sedang
Apabila dibandingkan dengan dua jenis industri sebelumnya, industri sedang merupakan industri yang
membutuhkan lebih banyak modal dan jumlah tenaga kerja.
Ciri-ciri industri sedang sebagai berikut.
a) Modal lebih besar daripada industri kecil.
b) Tenaga kerja berjumlah 20 sampai 99 orang.
c) Sudah menggunakan teknologi yang cukup tinggi tetapi masih banyak menggunakan tenaga manusia.
d) Sudah menerapkan manajemen meskipun masih sederhana.
e) Sudah ada pembagian kerja, misalnya bagian keuangan, administrasi, produksi, dan pemasaran.Contoh
industri sedang antara lain industri konveksi (pakaian jadi), sepatu dan tas, alat olahraga, serta industri
percetakan.
ada enam faktor yang berpengaruh dalam menentukan lokasi industri. Keenam faktor tersebut sebagai
berikut
a. Bahan Baku atau Bahan Mentah
b. Pasar
c. Biaya angkut
d. Tenaga kerja
e. Modal
f. Teknologi
Pola hidup yang konsumtif dapat mempengaruhi faktor perkembanganindustri
yang memenfaatkan SDA tidak terbarukan . Akibatnya , persediaan SDA tidak
terbarukan ini dapat mengalami penurunan dari segi kuantitas apabila tidak ada
pengendalian produksi
KEARIFAN DI BIDANG INDUSTRI
Berikut kegiatan kearifan lokal di bidang indutri:
a. Adanya pembatasan penggunaan hutan di Kalimantan dan Jawa
b. Adanya pelarangan untuk kegiatan industri pada daerah tertentu
c. Adanya pengembangan industri hasil seni suatu daerah
d. Adanya pelarangan menggunakan bahan-bahan kimia dalam mengolah industri
e. Pemanfaatan hasil alam dalam pengolahan industri
4. BIDANG PARIWISATAPariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu
tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,
tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi
keinginan yang beraneka ragam.
Dalam karakteristik ini, kearifan lokal yang terletak pada suatu komunitas budaya, perlu menjadi pertimbangan
yang mendasar. Kearifan lokal harus menjadi pedoman dalam pengembangan corak budaya, identitas komunal,
martabat masyarakat, dan kemajuan peradaban. Aspek moralitas maupun kesehatan fisik dan mental harus
senantiasa sejalan dengan kearifan lokal. Maksudnya, jangan sampai terjadi kontradiksi antara kearifan lokal
yang menjadi jati diri suatu masyarakat, dengan aspek rasionalitas yang umum dipahami oleh manusia modern.
Aspek moralitas dan kesehatan pasti dipahami secara standar oleh berbagai masyarakat, tanpa membedakan
pada agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Pariwisata budaya harus dikembangkan dengan berbasis
kearifan lokal.
. Kesimpulan:
1) kearifan lokal yang terletak pada suatu komunitas budaya, perlu menjadi pertimbangan yang mendasar dan
menjadi pedoman dalam pengembangan corak budaya, identitas komunal, martabat masyarakat, dan kemajuan
peradaban,
2) aspek moralitas maupun kesehatan fisik dan mental harus senantiasa sejalan dengan kearifan lokal, maksudnya,
jangan sampai terjadi kontradiksi antara kearifan lokal yang menjadi jati diri suatu masyarakat, dengan aspek
rasionalitas yang umum dipahami oleh
manusia modern,
3) program pariwisata budaya menjadi program unggulan di Indonesia sebagai negara yang memiliki suku bangsa
dan kearifan lokal yang beranekaragam, dan
4) visit Indonesia 2008 dapat dijadikan program yang mendunia dengan keunggulan pariwisata budaya berbasis
kealrifan lokal.
KEARIFAN LOKAL DALAM BIDANG PARIWISATA
a. Adanya barter barang dengan jasa di pedalaman Papua
b. Adanya pengembangan pariwisata yang berbasis potensi lokal
c. Hasil dari bangunan kearifan lokal dijadikan pariwisata
d. Hasil dari benda kearifan lokal dijadikan pariwisata
e. Hasil budaya pada suatu daerah dapat dijadikan pariwisata
D. PRINSIP EKOEFISIENSI DALAM KEARIFAN LOKAL1. Prinsip Ekoefisiensi
Kehidupan manusia secara individu, bahkan sampai tingkat pembangunan di suatu daerah atau yang lebih
tinggi, di tingkat negara misalnya, hampir selalu didasarkan pada pemanfaatan sumber daya alam. Pasti bisa
kamu bayangkan berapa banyak orang memanfaatkan sumber daya alam. Sayangnya, apa yang dibutuhkan oleh
orang-orang tidak bisa semua terpenuhi. Wilayah dengan sumber daya alam melimpah bisa saja terpenuhi
kebutuhannya. Namun, apa artinya jika lambat laut kekayaan tersebut habis.
melihat gambaran kondisi seperti di atas, salah satu upaya penanggulangannya adalah mengefisienkan pemanfaatan sumber daya alam. ada hakikatnya kelestarian sumber daya
alam bisa dicapai dengan pemanfaatan yang ekoefisien, mengelolanya dengan pedoman
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Bahkan perlu dicari dan dilakukan penelitian
terus-menerus guna menemukan sumber daya pengganti. Begitu juga dengan sumber daya
alam yang dapat diperbarui, perlu dipergunakan dan dikelola sehemat dan seefektif
mungkin guna mempertahankan perkembangan ekonomi yang baik secara lestari.
Dalam prinsip ekoefisiensi, penggunaan sumber daya alam berdasarkan pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting. Pemilihan peruntukan tersebut dilaksanakan
atas dasar:
1. efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimal dalam batas-batas kelestarian
sumber alam yang mungkin,
2. tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem, dan
3. memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan di masa depan,
sehingga perombakan ekosistem tidak dilakukan secara dratis.
2. Mengelola Sumber Daya Alam dengan Prinsip EkoefisiensiKegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam membawa dampak perubahan ekosistem
dalam berbagai tingkat. Dampak tersebut bisa berakibat dalam suatu ekosistem saja. Akan tetapi sering saling
terkait. Oleh karena itu, dalam pengelolaan satu sumber daya alam di suatu ekosistem perlu dipikirkan
dampak yang ditimbulkannya pada ekosistem lain. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan hutan yang
salah akan memberikan gangguan pada ekosistem lain, seperti flora dan fauna yang ada di dalamnya, bahkan
ekosistem di tingkat manusia juga terganggu. Hal seperti inilah yang harus dihindari dalam pengelolaan
sumber daya alam dengan prinsip ekoefisiensi.
a. Mengelola Sumber Daya Air
Kegiatan manusia seperti pemanfaatan sumber daya air, mau tidak mau membawa dampak bagi lingkungan.
Pencemaran lingkungan ditimbulkannya, baik yang dikeluarkan dalam bentuk air buangan rumah tangga
maupun dalam bentuk limbah industri. Dampak yang berat diperoleh dari persoalan ini mendorong perlunya
pengendalian air buangan untuk mengurangi pencemaran. Untuk kegiatan dalam skala besar, industri misalnya,
pengendalian dampak terhadap lingkungan dilakukan dengan amdal.
Selain untuk kebutuhan industri, kebutuhan akan air juga meningkat karena pertambahan penduduk.
Sedangkan seperti yang kamu tahu ketersediaan air berkurang karena kemampuan hutan menyimpan air
berkurang akibat alih fungsi lahan. Tidak hanya menyangkut kuantitas, kualitas air pun juga mengalami
degradasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kestabilan ketersediaan air secara normal
dengan cara penghijauan kembali.
b. Mengelola Sumber Daya Perikanan
Seperti kita ketahui bahwa laut merupakan penghasil ikan utama. Penangkapan ikan biasanya dilakukan
oleh nelayan tradisional maupun nelayan yang menggunakan peralatan modern. Nelayan tradisional ini
cukup menggunakan peralatan sederhana meskipun terkadang mengalami beberapa kendala. Antara lain
masih bergantung pada angin karena perahu-perahunya sangat sederhana, wilayah penangkapan ikan yang
terbatas tidak bisa ke tengah atau mendekati lokasi-lokasi upwelling. Kendala ini terjadi karena nelayan
kekurangan modal. Akibatnya, ikan yang ditangkap sangat terbatas dan sering menjadi busuk apabila
terlambat kembali ke darat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian pada pengembangan
usaha perikanan oleh nelayan. Yang menjadi permasalahan adalah penangkapan ikan yang menggunakan
pukat harimau dan juga bom.
Lalu, bagaimana penangkapan ikan yang baik? Penangkapan dengan
menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau jala ikan yang lubang jaring-
jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-
ikan kecil tertangkap, tentunya akan lepas karena ukuran lubang jaring yang besar,
hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantumemperluas jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling
yang banyak terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan yang berlebihan
(overfishing) akan mengganggu keseimbangan ekologi laut.
c.Menggunakan dan Mengelola Sumber Daya Pertambangan
Hasil tambang termasuk kelompok sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Konsekuensinya, jika suatu
hari sumber daya ini habis, kita tidak lagi bisa menikmatinya. Oleh karena itu, tindakan yang tepat sejak
sekarang perlu kita terapkan agar kebutuhan tetap
terpenuhi. kesimpulan langkah-langkah yang perlu diambil dalam
pemanfaatan tambang dengan prinsip kelestarian.
Langkah tersebut sebagai berikut.
a. Penghematan dalam pemakaian dengan selalu mengingat generasi
penerus.
b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi
sudah menjadi bahan baku ataupun barang jadi.
c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan
lokasi pertambangan yang baru.d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti. Misalnya
pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan tenaga surya, gas,
maupun alkohol.
AMDAL dan EKOLABEL
AMDAL
1.PengertianLingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta
memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan
hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai
kebutuhannya.
Untuk menghindari kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh exploitasi sumberdaya pada
proses pembangunan berkelanjutan, maka pembangunan dilaksanakan berdasarkan pada sistem
analisis mengenai dampak lingkungan yang disingkat AMDAL.
AMDAL menurut PP No.27 Tahun 1999 adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk
pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah suatu proses studi formal yang
dipergunakan untuk memperkirakan dampak terhadap lingkungan oleh adanya atau oleh rencana
kegiatan proyek yang bertujuan memastikan adanya masalah dampak lingkungan yang perlu dianalisis
pada tahap awal perencanaan dan perancangan proyek sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat
keputusan.
tujuan AMDAL yaitu :
1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup.
4. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
5. Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif
6. Digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.
2.Komponen-Komponen AMDAL
AMDAL terdiri atas lima komponen, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Pra-Proyek
Studi pra-proyek dilakukan guna mengukur dan memperkirakan perubahan keadaan lingkungan.
Pengukuran ini dilakukan bedasarkan pada data baik data fisik, kimia, biologi, sosial ekonomi, dan sosial
budaya.
b. Laporan Penilaian
Laporan penilaian adalah laporan yang disusun dari hasil studi pra-proyek yang berupa kemungkinan yang akan
terjadi jika proyek tersebut berjalan.
c. Pembuatan Keputusan
Proses pembuatan keputusan berdasarkan pada laporan penilaian serta hasil prediksi
pengaruh proyek terhadap lingkungan kelak. Namun kenyataan dalam pengambilan
keputusan ini sangat dipengaruhi oleh nuansa politik.
d. Persetujuan Proyek
Persetujuan proyek mengandung rekomendasi dari hasil analisis interaksi antara proyek dengan
lingkungan, contohnya adalah proyek dapat disetujui dengan rekomendasi akan dilakukannya usaha-
usaha untuk memperkecil pengaruh negatif terhadap lingkungan.
e. Pemantauan Proyek
Pemantauan proyek dilakukan dalam kurun waktu 2-3 tahun, untuk memantau sudahkah proyek tersebut
berjalan sesuai dengan yang direkomendasikan dan disetujui proyek.
Pihak - pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL.
Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
yang akan dilaksanakan, dan
Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses
AMDAL.
3. PENDEKATAN STUDI AMDAL
Ada 4 macam pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan AMDAL kegiatan tunggal
Diperuntukkan bagi satu jenis usaha di bawah satu instansi yang membidangi usaha tersebut.
Contohnya pembangunan jalan tol, PLTU, lapangan golf, masjid agung, rumah sakit, sekolah, dll.
b. Pendekatan AMDAL kegiatan terpadu atau multisektor
Diperuntukkan bagi jenis usaha yang memilki sistem terpadu dan melibatkan lebih dari satu instansi
yang membidangi usaha tersebut. Contohnya pembangunan hutan tanaman industri, industri pulp,
permukiman terpadu, dll.
c. Pendekatan AMDAL kegiatan dalam kawasan
Diperuntukkan bagi jenis usaha yang berkokasi di dalam suatu kawasan zona pengembangan
wilayah pada satu hamparan ekosistem. Contohnya pembangunan kawasan industri, kawasan
pariwisata, dll.
d. Pendekatan AMDAL kegiatan regional
Diperuntukkan bagi jenis usaha yang saling terkait dan merupakan kewenangan lebih dari satu
instansi, wilayah administratif, dan hamparan ekosistem. Contohnya pembukaan dan pengelolaan
gambut sejuta hektar, reklamasi pantai utara Jawa melibatkan provinsi Jakarta dan Banten.
4. Langkah-langkah Prosedur Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
2. Pelingkupan
3. Kerangka acuan
4. ANDAL
5. Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan
6. Pelaporan
5. MANFAAT AMDAL
Manfaat AMDAL secara umum adalah menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan
agar layak secara lingkungan. Layak secara lingkungan berarti kegiatan tersebut sesuai dengan
peruntukkannya sehingga dampak yang ditimbulkan dapat ditekan.
a. Manfaat AMDAL khususnya bagi pemerintah
1) Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
2) Menghindari konflik dengan masyarakat.
3) Menjaga agar pembangunan sesuai dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
4) Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan
lingkungan hidup.
b. Manfaat AMDAL bagi pemrakarsa,
1) Menjamin keberlangsungan usaha.
2) Menjadi referensi dalam peminjaman kredit.
3) Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar.
4) Sebagai bukti ketaatan hukum.
c. Manfaat AMDAL bagi masyarakat
1) Mengetahui sejak dini dampak dari suatu kegiatan.
2) Melaksanakan kontrol.
3) Terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
EKOLABELPengertian
Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi yang akurat, ‘verifiable’ dan
tidak menyesatkan kepada konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang atau jasa),
komponen atau kemasannya. Pemberian informasi tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong
permintaan dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga mendorong perbaikan lingkungan
secara berkelanjutan. Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang diterakan pada produk
atau kemasanproduk, ataupada informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran, media
internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat pula lebih lengkap dan mengandung informasi
kuantitatif untuk aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan produk tersebut. Ekolabel dapat dibuat oleh
produsen, importir, distributor, pengusaha ‘retail’ atau pihak manapun yang mungkin memperoleh manfaat
dari hal tersebut.
Tujuan dan ManfaatEkolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar memilih produk-produk yang
memberikan dampak lingkungan yang lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis.
Penerapan ekolabe oleh para pelaku usaha dapat mendorong inovasi industri yang berwawasan
lingkungan. Selain itu, ekolabel dapat memberikan citra yang positif bagi ‘brand’ produk maupun
perusahaan yang memproduksi dan/atau mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi
investasi bagi peningkatan daya saing di pasar. Bagi konsumen,manfaat dari penerapan ekolabel
adalah konsumen dapat memperolehinformasi mengenai dampak lingkungan dari produk yang
akan dibeli/digunakannya.Karena kepentingan tersebut, konsumenjuga memiliki
kesempatan untuk berperan serta dalam penerapan ekolabel dengan memberikan masukan dalam
pemilihan kategori produk dan kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel bagi konsumen juga akan
meningkatkan kepedulian dan kesadaran konsumen bahwa pengambilan keputusan dalam pemilihan
produk tidak perlu hanya ditentukan oleh harga dan mutu saja, namun juga oleh faktor pertimbangan
lingkungan. Ukuran keberhasilan ekolabel dapat dilihat dari adanya perbaikan kualitas lingkungan
yang dapat dikaitkan langsung dengan produksi maupun produk yang telah mendapat ekolabel.
Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam menerapkan ekolabel juga
menjadi indikator penting keberhasilan ekolabel.
Prinsip EkolabelProduk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang dalam daur hidupnya mulai dari
pengadaan bahan baku, proses produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah
penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis.
Ekolabel akan memberikan informasi kepada konsumen mengenai dampak lingkungan yang ada
dalam suatu produk tertentu yang membedakannya dengan produk lain yang sejenis.