ppt Dm.pptx

35
STUDI KASUS PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA Shaffura 1081700017 Pembimbing: dr. Fadillah Farah

Transcript of ppt Dm.pptx

Studi Kasus Pasien Diabetes Melitus dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga

Studi Kasus Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Pendekatan Kedokteran KeluargaShaffura1081700017Pembimbing: dr. Fadillah Farah

Identitas PasienNama: Ny. MiminJenis Kelamin: PerempuanUsia: 47 tahunPekerjaan: Ibu Rumah TanggaPendidikan: SDAgama: IslamAlamat: Jl. Asrama TNI Kesambi rt/rw 01/06Tanggal Berobat: 10 februari 2014

AnamnesaKeluhan Utama: Sering merasa laparRiwayat Penyakit Sekarang:Pasien mengeluh sering merasa lapar, sejak 2 bulan ini, biasanya 1 hari sampai 4x makan, walaupun sering makan, berat badan pasien selalu menurun, dan merasa lemas bila melakukan kegiatan sehari-hari, dan pasien juga mengeluh sering kencing pada malam hari, biasanya buang air kecil 5x tiap malam hari,tidak disertai nyeri, dan tidak ada demam, dan pasien mengeluh banyak minum, biasanya 1 hari sampai 8x gelas minum, Bab lancar dan pasien tidak mual, tidak muntah, tidak disertai tremor, jantung berdebar-debar, nyeri menelan, keringat berlebihan, kesemutan, penglihatan kabur.Sebelumnya pasien pernah berobat ke dokter 2 minggu yang lalu, dan dinyatakan menderita kencing manis dan diberi obat 2 macam jenis yaitu ( glibenklamid, dan metformin),

Riwayat Penyakit Dahulu:Sebelumnya pasien pernah mengeluh gejala tersebut sejak tahun 2009, bulan maret dan GDP= 411 mg/dl, dan GDS=435 mg/dl, yang paling tinggi diperiksa, dan minum obat secara rutin yang diberikan oleh dokter yaitu 2 macam jenis juga yaitu ( glibenklamid 1x1 sebelum makan dan metformin 3x1 sesudah makan) GDS terakhir bulan januari 2014( 300 mg/dl),dan pasien rajin kontrol berobat ke dokter, Riwayat Hipertensi (-), Riayat penyakit jantung (-).

Riwayat Penyakit Keluarga:- Riwayat hipertensi dalam keluarga disangkal - Riwayat diabetes melitus, asma dan penyakit jantung di sangkal

Riwayat Alergi:- riwayat Alergi obat/makanan disangkal, Riwayat Asma disangkal.

Riwayat penyakit Pribadi:Pasien masih sering makan-makanan yang manis, tidak merokok, jarang minum air putih dan makan sayur-sayuran dan buah-buahan

Riwayat sosial ekonomiPasien tinggal bersama 4 anak ( 1 perempuan dan 3 laki-laki), 1 suami, 2 cucu, 1 menantu, Pasien hanya bekerja ibu rumah tangga dan untuk sehari-harinya pasien mendapatkan bantuan uang dari menantu dan suaminya sekitar Rp. 700.000/bulannya. Sosial ekonomi keluarga ini termasuk keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah.

KeadaanUmum :Tampak Sakit RingaVital sign :Kesadaran: Compos MentisTek.Darah: 130/80 mmHgFrek.Nadi: 80 x/menitFrekPernapasan: 20 x/menitSuhu : 36.5 c

BB: 55 KgTB: 153 cmIMT:BB(kg) .= 23,49 ( overweight)TB 2 ( m)Kebutuhan Kalori:BB ideal = 90% x (Tb dalam cm-100) x 1kg = 90% x ( 153 -100)x1kg = 47,7Kebutuhan basal = Bb ideal x 25 kkal = 47,7 x25 = 1.193Aktivitas sehari-hari = termasuk aktivitas ringan 20% x 1.193 = 238,6 kkalBerat badan lebih: -10% ( 238,6-10%= 238,5 kkal)Umur diatas 40 tahun : -5% ( 238,5-5%=238,45 kkal)Total Kalori Harian : Kebutuhan Basal + Aktifitas Fisik = 1.193+238,45 = 1432 kkal

Status GeneralisPemeriksaan Kepala

- Bentuk kepala : normocephal, simetris- Rambut : warna hitam- Nyeri tekan : tidak ada

Pemeriksaan Mata

- Palpebra : tidak ada udem- Konjungtiva : tidak anemis- Sklera : tidak ikterik - Pupil : reflek cahaya (+/+), isokor dengan diameter 3 mm

Pemeriksaan Telinga : tidak ada discharge Pemeriksaan Hidung : tidak ada nafas cuping hidung Pemeriksaan Mulut : bibir tidak sianosis, faring tidak hiperemis Pemerksaan Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe, tekanan vena jugularis tidak meningkat

- Pulmo

Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri pada saat statis dan dinamis, tidak terdapat retraksi diafragma.

Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri.

Perkusi : Sonor seluruh lapang paru, tidak terdapat peranjakan paru-hati.Auskultasi : vesikuler, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing.

- Jantung

Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat.

Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS IV linea midklavikula sinistra, kuat angkat, dan tidak terdapat thrill

Perkusi : Batas jantung kanan pada ICS V linea sternalis dextra, batas jantung kiri pada ICS V linea midklavikula sinistra, batas pinggang jantung pada ICS III linea parasternalis sinistra, proyeksi besar jantung normal.

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur dan bunyi gallop.Pemeriksaan Abdomen:Inspeksi : Tampak datar, simetris, tidak terdapat kelainan kulit, tidak terdapat caput medusa dan spider nevy.

Auskultasi : Bising usus normal, bising aorta abdominalis terdengar.

Palpasi : supel,nyeri tekan(-), Hepar dan lien tak teraba.

Perkusi : tympani di seluruh lapang abdomen, Pekak beralih (-).

Usulan Pemeriksaan Penunjang :- Cek GDS GDS terakhir 226 mg/dl - Profil Lipid-HbA1c-Cek fungsi ginjal (ureum, kreatinin)- Cek Foto Rotgen-Cek EGCDiagnosis Kerja:Diabetes Melitus Tipe 2

Diagnosis Banding:-Hipertiroid-Diabetes Insipidus-IskPenatalaksanaana. Non Medicamentosa- Edukasi:a Perjalanan penyakit DMb. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DMc. Penyulit DM dan risikonyad. Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau urin mandiri (hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia). e. . Diet Gizi Diabetes melitus sesuai kebutuhan kalori dan perencanaan makananf. Menghindari faktor resiko: rokok, kopi, stressg. olahraga untuk pasien, misalnya jalan kaki atau jogging 3-5 kali/minggu dengan waktu 30-60 menit. h. Intervensi Farmakologis: cara pemakaiannya, dosisnya, diminum harus secara rutin, dan efek samping obatnya.

b. Medikamentosa:- Glibenklamid 5 mg 1x1 a.c- Metformin 500 mg 3 x 1 p.c

Stretching untuk olahrga tertentu

Jalan kaki

Setelah melakukan aktivitas

WaktuBahan Makanan PenukarKebutuhan bahanContoh menuPagiroti3 potong sedangRoti panggangTelur ayam1 butirTelur rebusmargarin sdtMargarinJambu biji1 buah besarJambu merah10.00Pisang1 buahPisang rebusSiangNasi gelasNasiTahu1 buahPepes tahusayuran1 gelasSayur lodehsantan1/3 gelassantantempe2 potong sedangTempe goreng16.00jeruk1 buahJeruk malemNasi gelasNasiIkan asin1 ptng kecilIkan asinketimun1 buahketimuntempe2 ptong sedangTempe gorengpepaya1 potong besarpepayaMinyak kelapa sdtMiyak kelapaSusu sapi1 gelasSusu sapiContoh Menu DM 1432 kalori:

Profil KeluargaNoNamaKedudukan dalam KeluargaJenisKelUmurPendi-dikanPekerjaanKeteranganTambahan1.Tn.Asep SumarnaKepalaKeluargaL47 thSMATukang parkir-2.Ny.MiminIbuP46 thSMPIbuRumahTanggaPasien3.Tn. XAnakL16 thSMApelajar-4.Tn.XAnakL15 thSMAPelajar-5.Tn.XAnakL16 thSMAPelajar-6.An. YCucuP7thSDPelajar-7.An.YcucuP7 thSDPelajar-8.Ny. icihAnakp28thSMPIbu rumah Tangga-9. Tn. XMenantuL28thSMPTukang Parkir-

Lingkungan Tempat TinggalStatus kepemilikan rumah: milik sendiriDaerah perumahan: padat bersihKarakteristik Rumah dan LingkunganKesimpulanLuas rumah: 15 x 4 m2Ny.Mimin tinggal di rumah yang sederhana dengan jumlah penghuni 9 orang. Rumah terdiri dari ruang tamu dan serta memiliki 5 kamar tidur. Rumah memiliki kamar mandi dan jamban. Ketersediaan air bersih dan pembuangan sampah keluarga cukup baik.Jumlah penghuni dalam satu rumah: 9 orangTidak bertingkatLantai rumah dari: SemenDinding rumah dari: GypsumJamban keluarga: AdaTempat bermain: Tidak adaPenerangan listrik: 1.400 wattKetersediaan air bersih: AdaTempat pembuangan sampah : AdaSarana Pelayanan kesehatanFaktorKeteranganKesimpulanCara mencapai pusat pelayanan kesehatanAngkotPasien jika sakit berobat ke puskesmas. Karena biaya yang murah dan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga perjalanan ditempuh dengan Angkot Dan pasien juga merasa cukup puas dengan pelayanan kesehatan yang ada di puskesmas.Tarif pelayanan kesehatanTerjangkau dan murahKualitas pelayanan kesehatanCukup memuaskan

Diagnosis HolistikAspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)Pasien datang berobat ke Puskesmas karena walaupun jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah pasien namun dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan umum dan biaya yang murah. Pasien datang berobat dengan harapan rasa sakit yang dirasakan dapat berkurang dengan bantuan dokter di puskesmas. Pasien memiliki kekhawatiran jika penyakitnya dapat menjadi beban keluarga.

Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik di dapatkan hasil pemeriksan GDS terakhir 226 mg/dl, didapatkan pasien diagnosis Diabetes Melitus Tipe 2 dan dengan Diagnosis Bandingnya adalah Hipertiroid, Isk, Diabetes Insipidus.

Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalahkesehatan pasien)

Pasien Rajin control kepuskesmas, Pasien juga masih sering mengkonsumsi cemilan yang manis-manis (tidak menjaga pola makan sesuai diet penderita hipertensi). Pasien tidak paham dengan diet untuk Diabetes Melitus. Pasien juga jarang berolahraga. Saat ini, pasien sangat memikirkan mengenai biaya hidup keluarga yang semakin meningkat sementara pasien hanya bergantung kepada suami dan menantunya.

Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien)Saat kunjungan Rumah, menurut Keluarga biasanya mengingatkan pasien untuk berobat, namun tidak ada keluarga yang mengantar pasien untuk berobat, dengan alasan mengantar anak-anaknya sekolah. Selain itu keluarga juga tidak memperhatikan pola makan pasien.

Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik didalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)Aktivitas menjalankan fungsi sosial memiliki nilai skala satu, yaitu dalam aktivitas kehidupan sehari-hari tidak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandiri.

Follow Up Kunjungan PasienTanggal 13 Februari 2014Anamnesa:Saat Kunjungan Pasien mengeluh sering buang air kecil setiap malam hari sampai 4x, kencing tidak disertai nyeri, tidak disertai demam, hanya mengeluh Sakit kepala dirasakan hilang timbul, terlebih bila pasien kurang istirahat. Sakit kepala dirasakan di kepala bagian bawah disertai rasa kaku pada leher. Sakit kepala tidak disertai mual dan muntah, dan pandangan kabur dan penglihatan ganda, dan tidak disertai gangguan keseimbangan,karena keluhannya tersebut pasien mengeluh sulit tidur.Pf: dalam batas normal.

TD : 140/100 mmhg, N : 80 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 37,2 cDx: Diabetes Melitus Tipe 2 + cephalgia e.c Hipertensi great 1Terapi : - captopril 12,5 mg 1x1 p.c - Glibenclamid 5 mg 1x1 a.c - Metformin 500 mg 2x1 p.c

Tanggal 16 Februari 2014:Saat Kunjungan Pasien tidak mengeluh sering buang air kecil dan tidak mengeluh Sakit kepala.Pf: dalam batas normal.

TD : 130/100 mmhg, N : 80 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 37,2 cDx: Diabetes Melitus Tipe 2 Terapi: - Glibenclamid 5 mg 1x1 a.c - Metformin 500 mg 2x1 p.cTanggal 21 Februari 2014Saat Kunjungan Pasien tidak mengeluh sering buang air kecil dan pasien tidak mengeluh Sakit kepalaPf: dalam batas normal.

TD : 120/80 mmhg, N : 80 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 37,2 cDx: Diabetes Melitus Tipe 2 Terapi : - Glibenclamid 5 mg 1x1 a.c - Metformin 500 mg 2x1 p.cTanggal 24 Februari 2014Saat Kunjungan Pasien tidak mengeluh sering buang air kecil dan pasien tidak mengeluh Sakit kepalaPf: dalam batas normal.

TD : 120/80 mmhg, N : 84 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 37,2 cDx: Diabetes Melitus Tipe 2 Terapi : - Glibenclamid 5 mg 1x1 a.c - Metformin 500 mg 2x1 p.c

PrognosisAd vitam: dubia ad BonamAd sanationam: dubia ad BonamAd fungsionam: dubia ad Bonam

Thank You