Ppt Blok 22
-
Upload
wandy-khowanto -
Category
Documents
-
view
221 -
download
1
description
Transcript of Ppt Blok 22
Anamnesis
Sejarah kesehatan pasien
-onset, kapan timbul, simptom, keluhan penyerta, riwayat trauma,
gangguan fungsi
Riwayat kesehatan pasien
-pernah TIA, subarachnoid haemorage,pingsan?
-peny. Vaskular (stenosis carotid,arterosklerosis)
- hipertensi? Merokok? Hiperkolesterolemia?
Obatan
- antikoagulasi? Antiplatelet? Trombolitik?
Riwayat keluarga
- merokok? Alkohol?
Pemeriksaan Fisika)Keadaan umum
Kesadaran
Suara bicara
Tanda-tanda vital
b)Pemeriksaan ekstremitas
Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan saraf otak : ggn pd n.facialis tipe sentral → mulut
tampak mencong, ggn pd n.hipoglosus → bicara pelo
Gangguan lapang pandang : tergantung pd letak lesi, bila trdpt
hemianopsia → prognostik kurang baik
Pemeriksaan motorik : terjadi hemiparesis
Pemeriksaan sensorik : pd fase akut → reflek dpt hilang
Gangguan fungsi luhur : disfasia, agnosia, apraxia dll
Pemeriksaan Penunjang
CT scan
Untuk mempelihatkan secara spesifik letak edema, posis
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia dan
posisinya secara pasti.
MRI
Menentukan posisi dan besar/luasnya terjadinya perdarahan otak.
Hasil pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi
dan infark akibat hemoragik.
Ultrasonografi dan MRA (magnetic resonance angiography) →
untuk mencari kemungkinan penyempitan arteri atau bekuan di
arteri utama, MRA khususnya bermanfaat untuk
mengidentifikasi aneurisma intrakranium dan malformasi
pembuluh darah otak
Sinar-X
dapat memperlihatkan pembuluh-pembuluh darah di leher dan
kepala.
Pemeriksaan laboratorium :
Pungsi lumbal
Pemeriksaan kimia darah: Gula darah
Pemeriksaan darah lengkap
Working Diagnosis
Stroke iskemik
Sekitar 80-85 % stroke adalah stroke iskemik. Pada dasarnya
disebabkan oleh oklusi pembuluh darah otak yang kemudian
menyebabkan terhentinya pasokan oksigen dan glukosa ke otak.
Epidemiologi
• Di seluruh dunia, stroke merupakan penyakit yang
terutama mengenai populasi usia lanjut. Insidens pada
usia 75-84 tahun sekitar 10 kali dari populasi berusia 55-
64 tahun
• Secara umum, 85% kejadian stroke adalah stroke oklusif,
15 % adalah stroke hemoragik
ETIOLOGI
EmboliAtherosklerosis
pada arteri otak (pembentukan plak atau deposisi lemak pada pembuluh darah)
Hiperkoagulabilitas darah, peningkatan kadar platelet, trombosis
Faktor Resiko
Hipertensi
Diabetes Millitus
TIA
Hiperkolesterolernia
Perokok
Post stroke
Peminum alkohol
Obesitas
Kurang olah raga
Abnormalitas lipoprotein
Stress fisik dan mental
Umur
Ras/bangsa: Afrika
(Negro) , Jepang dan
Cina lebih berisiko
terkena Stroke
Jenis kelamin laki-laki
Riwayat keluarga
YG BISA DIKONTROL TIDAK BISA DIKONTROL
Patofisiologi
Adanya aterotrombosis atau emboli
memutuskan aliran darah otak (cerebral blood
flow/CBF)
Nilai normal CBF = 53 ml/100 mg jaringan
otak/menit
Jika CBF < 30 ml/100 mg/menit iskemik
Patofisiologi
Jika CBF < 10 ml/100 mg/menit
kekurangan oksigen fosforilasi oksidatif terhambat
produksi ATP (energi) berkurang
pompa Na-K-ATPase tidak berfungsi depolarisasi membran sel saraf pembukaan kanal ion Ca
influks Ca secara cepat gangguan Ca homeostasis memicu proses biokimia yang eksitotoksik kematian sel
saraf
Different Diagnosis
Serangan iskemik transien ( TIA ) → serangan deficit neurologis
yg mendadak dan singkat akibat iskemia otak fokal, cenderung
membaik dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan
bervariasi tetapi biasanya dalam tempoh 24 jam.
Serangan ini menimbulkan beragam gejala, bergantung pada
lokasi jaringan otak yang terkena dan disebabkan oleh vaskular
yang sama dengan yang menyebabkan stroke.
STROKE NON HEMORAGIK STROKE HEMORAGIK
biasanya saat pasien sedang tidak melakukan aktivitas
nyeri kepala sifatnya ringan atau sangat ringan.
Tidak ditemukan adanya kejang atau muntah saat serangan
Penurunan kesadaran bersifar ringan atau sangat ringan.
Biasanya terjadi saat pasien beraktifitas.
Pasien mengalami nyeri kepala yang hebat.
Adanya kejang atau muntah saat serangan terjadi.
Penurunan kesadaran bersifat sangat nyata.
Biasanya adanya emosi (marah-marah) yang mendahului sebelum serangan.
GEJALA KLINIK
• Hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
• Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
• Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
• Penglihatan ganda• Pusing
• Bicara tidak jelas (pelo) • Sulit memikirkan atau
mengucapkan kata-kata yang tepat
• Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh
• Pergerakan yang tidak biasa
• Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
• Ketidakseimbangan dan terjatuh
• Pingsan
Gejala klinis Stroke hemoragik(PIS) Stroke hemoragik(PSA)
Stroke iskemik
Gejala defisit fokal Berat Ringan Berat/ringan
Awitan(onset) Menit/jam 1-2 menit Pelan(jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Hebat Ringan/tidak ada
Muntah pada awalnya Sering Sering Tidak kecuali lesi pada batang otak
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering
Kaku kuduk Jarang Biasanya ada Tidak ada
Kesadaran Bisa hilang Bisa hilang sebentar Dapat hilang
Hemi pareses Sering sejak awal Awalnya tidak ada Sering sejak awal
Deviasi mata Bisa ada Jarang Mungkin ada
Likuor Sering bertambah berdarah jernih
Penatalaksanaan Non-medikamentosa
Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah:
Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan
boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil
Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu
diberikan oksigen sesuai kebutuhan
Tanda-tanda vital diusahakan stabil
Bed rest
Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia
Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari
penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik
Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang
dapat meningkatkan TIK
Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika
kesadaran menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang
NGT.
Medika Mentosa
Tatalaksana medikamentosa
Menurunkan neurologi injury & menurunkan mortalitas, disability
jangka panjang
Mencegah komplikasi sekunder dr imobilitas dan disfungsi neurologi
Mencegah stroke berulang
Obat yang digunakan :
Anti hipertensi – kaptopril, clonidin
Anti platelet – aspirin,dipiridamol
Anti koagulan – heparin , warfirin
Trombolisis -alteplase
Tatalaksana Stroke Iskemik Akut
tPA(tissue Plasminogen Activator) pada 3 jam pertama serangan
oksigen dan cairan harus cukup
Aspirin, 48 jam setelah serangan
Antihipertensi (pertimbangan: Tekanan Darah Pasien)
Jika terjadi sumbatan diberikan Heparin
Istrirahat cukup selama seminggu, jika stress diberikan
Alprazolam
Nutrisi yang sesuai dan diberikan obat Antikolesterol.
Komplikasi
Komplikasi Dini (0-48 jam pertama)
Komplikasi Jangka pendek (1-14 hari pertama)
Komplikasi Jangka panjang
Edema serebri: defisit neurologis cenderung memberat, dapatmengakibatkan peningkatan TIK, herniasi, dan akhirnyamenimbulkan kematian.Infark miokard: penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal
Pneumonia: Akibat immobilisasi lamaInfark miokardEmboli paru: Cenderung terjadi 7 -14 hari pasca stroke, seringkali padasaat penderita mulai mobilisasi.Stroke rekuren: Dapat terjadi pada setiap saat.
Stroke rekuren, infark miokard, gangguan vaskular lain: penyakit vaskularperifer.komplikasi yang terjadi pada pasien stroke yaitu: hipoksia serebral, embolisme cerebral.
PencegahanPENCEGAHAN PRIMER
Menghindari : rokok,alcohol,kegemukan,konsumsi garam
berlebihan,obat-obatan golongan amfetamin,kokain dan
sejenisnya.
Mengurangi : kolesterol dan lemak dalam makanan
Mengendalikan : hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung,
penyakit vaskular aterosklerotik yang lainnya.
Menganjurkan : konsumsi gizi seimbang dan olah raga teratur.PENCEGAHAN SEKUNDER
mencegah terjadinya kekambuhan stroke
Prognosis Prognosis berdasarkan lokasi dan luasnya daerah otak
Semakin lambat penanganan, semakin buruk prognosis
Pada rehabilitasi aktif, quality of life pasien meningkat.