PPT biola

26
MENGIDENTIFIKASI JENIS GASTROPODA DAN MENGHITUNG STRUKTUR KOMUNITAS YANG TERDAPAT DI HUTAN MANGGROVE TANJUNG BATU, KELURAHAN PANTAI AMAL LAMA, KECAMATAN TARAKAN TIMUR, KOTA TARAKAN Nama Kelompok 1: Asmini 126010300 Nuraini Riskayanti 12601030056 Febri Paburru 12601030067 Eva Kasmira 12601030066

description

power point Biologi laut

Transcript of PPT biola

Page 1: PPT biola

MENGIDENTIFIKASI JENIS GASTROPODA DAN MENGHITUNG

STRUKTUR KOMUNITAS YANG TERDAPAT DI HUTAN MANGGROVE

TANJUNG BATU, KELURAHAN PANTAI AMAL LAMA, KECAMATAN

TARAKAN TIMUR, KOTA TARAKAN

Nama Kelompok 1:

Asmini 126010300

Nuraini Riskayanti 12601030056

Febri Paburru 12601030067

Eva Kasmira 12601030066

Page 2: PPT biola

Gastropoda merupakan kelas dari filum molusca kelompok invertebrata.

Menurut Oemardjati (1990) molusca adalah hewan yang bertubuh lunak, tidak

bersegmen dan kebanyakan anggotanya mempunyai cangkang dari zat kapur

(CaCo3) yang berasal dari sekret tubuhnya sendiri. Gastropoda berasal dari bahasa

latin yakni gester yang berarti perut dan podos yang berarti kaki, sehingga

diartikan hewan yang berjalan dengan menggunakan perut.

Biologi Gastropoda terbagi menjadi, 1) klasifikasi gastropoda, 2) habitat dan

penyebaran (distribusi) Gastropoda; 3) tubuh Gastropoda; serta 4) pertumbuhan

dan struktur morfologi cangkang.

Page 3: PPT biola

Klasifikasi Gastropoda

Klasifikasi moderen Gastropoda hampir seluruhnya didasari pada ciri-ciri bagian-

bagian yang lunak, seperti: 1) organ reproduksi, 2) sistem syaraf, 3) jantung, 4) organ

reproduksi, 5) kaki, dan 6) kompleksitas radula.

Ciri-ciri morfologi cangkang

1. Bentuk dan permukaan cangkang

2. Spire

3. Body whorl atau last whorl

4. Aperture

5. Ukuran cangkang

6. Warna cangkang

Page 4: PPT biola

Habitat Gastropoda

Habitat Gastropoda laut cukup luas, mulai dari batas pasang tertinggi sampai lautan

yang paling dalam. Gastropoda laut dapat hidup beradaptasi hampir pada semua lingkungan

perairan laut. Wye (1989), membagi zona habitat Gastropoda laut atas tiga zona sebagai

berikut: 1) zona intertidal, yaitu daerah antara batas pasang tertinggi sampai batas surut

terendah, yang disebut juga zona littoral (zona pasang surut), 2) zona subtidal, yaitu daerah

dari batas surut terendah termasuk continental shelves dan coral reefs sampai kedalaman 100

meter, yang disebut juga zona laut dangkal, dan 3) zona abisal, yaitu daerah perairan laut

dalam yang sudah tidak tertembus cahaya.

Tubuh Gastropoda

Tubuh Gastropoda umumnya terdiri dari empat bagian yaitu 1) kepala, 2) kaki, 3)

visceral, dan 4) mantle.

Page 5: PPT biola

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengidentifikasi jenis-jenis Gastropoda yang terdapat pada daerah pasang

surut kawasan hutan mangrove substrat dominan pasir.

2. Bagaimana cara menghitung struktur komunitas Gastropoda yang terdapat pada daerah

pasang surut kawasan hutan mangrove substrat dominan pasir.

3. Bagaimana cara mendeskripsikan jenis Gastropoda yang terdapat pada daerah pasang

surut kawasan hutan mangrove substrat dominan pasir.

Tujun Praktikum

 Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Mengidentifikasi jenis-jenis Gastropoda yang terdapat pada daerah pasang surut

kawasan hutan mangrove substrat dominan pasir.

2. Menghitung struktur komunitas Gastropoda yang terdapat pada daerah pasang surut

kawasan hutan mangrove substrat dominan pasir.

3. Mendeskripsikan jenis Gastropoda yang terdapat pada daerah pasang surut kawasan

hutan mangrove substrat dominan pasir.

Page 6: PPT biola

Alat dan BahanAlat yang digunakan antara lain;Tali rafiaKayu patok untuk pembuatan transek dan plotToplesKamera digitalKertas label dan alat tulisPisauGunting

Bahan yang digunakan antara lain;Alkohol 70%Buku identifikasi

Prosedur Kerja

1. Memilih dan menetapkan daerah pasang surut yang akan dijadikan lokasi praktikum

2. Menentukan garis transek dan pemetaan kuadrat dilakukan sebagai berikut;

pembuatan garis transek secara vertikal dari batas pasang tertinggi sebanyak 10 garis transek kearah laut dengan jarak antara garis transek yang satu dengan yang lain adalah 20 m, b) Pengambilan sampel gastropoda dilakukan dengan mengadaptasi metode Sasekumar (1974); Frith et.al., (1976); dan Nugroho (2002) pada plot 5 x 5 m2, pada setiap transek dibuat 10 plot dengan jarak antara plot yang satu dengan yang lainnya adalah seragam yaitu 10 m. Jadi pada setiap stasiun pengambilan data akan terdapat 100 plot.

Page 7: PPT biola

3. Menghitung jumlah spesimen Gastropoda yang terdapat di dalam plot pengamatan,

mencatat dan memfoto salah satu contoh jenis Gastropoda kemudian memasukkan ke

dalam toples yang bersisi larutan alkohol 70% dan diberi label. Label tersebut diberi nomor

stasiun, transek, plot, dan tanggal pengambilan.

4. Hasil pengamatan jenis Gastropoda yang telah dicatat kemudian dianalisis struktur

komunitasnya.

Pembahasan

Data Kualitatif

Berdasarkan data yang kami dapatkan pada satu stasiun yang terdapat 100 plot. Dengan

menggunakan 10 Transek yang berukuran 100 m dalam satu transek berisi ukuran 5 m X 5 m

sebanyak 10 plot jadi jumlah keseluruhan 100 plot. Kami menemukan jenis gastropoda yang

berbeda yaitu sebanyak 19 jenis gastropoda yaitu jenis Gastropoda Volema sp 1, volema sp 2,

Nerita sp, Nassarius sp, Littorina sp, dan Cymatium sp, Polinices mammilla, Bufonaria

sp,Hexaples sp, Ciloa sp, Natica Tigrin,Calliomphalus sp, Calliostoma sp, Beliscalla crideri,

Rhombopsis marylandiskus, Cerithidae Cingulata. Berikut adalah klasifikasi dan deskripsi

dari masing-masing jenis gastropoda yang kami termukan. .

Page 8: PPT biola

1. Jenis Volema sp 1

2. Jenis Volema sp 2

3. Jenis Nerita sp

4. Jenis Nassarius sp

5. Jenis Litorina sp

6. Jenis Cymatium sp

Page 9: PPT biola

7. Jenis Polinices mammilla

8. Bufonaria sp

9. Telescopium telescopium

Vexillus sp

Smaragdia sp1

Hexaplex Natica tigrina

Ciloa sp

Page 10: PPT biola

Calliomphalus sp

Pada spesies ini di temukan berjumlah 18 spesies yang terdapat di beberapa plot saja hanya yaitu

hanya terdapat 3 plot saja, sangat minim yang di temukan pada spesies ini.

Calliostoma sp

Spesies ini hampir sama seperti spesies Calliomphalus hanya beberapa plot saja yang di temukan

spesies ini yaitu hanya 4 plot dari 100 plot, Jumlah spesies yang di temukan dari 4 plot yatu 14 spesies

sama

Beliscalla crideri sp

Jenis ini di temukan terdapat dalam 2 plot dari 100 plot yang di gunakan. Masing-masing plot berisi 7.

Sehingga jumlahnya adalah 14, hal ini juga menandakan minimnya keberadaan sepesies ini

Rhombopsis marylandiskus sp

Jenis ini di temukan terdapat dalam 2 plot dari 100 plot yang di gunakan. Masing-masing plot berisi

6. Sehingga jumlahnya adalah 12.

Cerithidae cingulata sp

Spesies ini di temukan dalam 1 plot dari 100 plot.

Page 11: PPT biola

Data Kuantitatif

Berdasarkan data yang kami dapatkan pada sampel Gastropoda kami mengidentifikasi di lokasi tersebut

dengan menggunakan buku identifikasi biologi Gastropoda dengan pengukuran tinggi dan lebar cangkang

Gastropoda dilakukan untuk menyesuaikan ciri – ciri yang terdapat pada buku identifikasi. Dari data yang

kami peroleh kemudian dianalisis nilai parameter fisika dan kimia dengan perhitungan data kelimpahan

relatif Gastropoda, nilai indeks dominansi, indeks keanekaragaman dan indeks kemerataan Gastropoda

menggunakan rumus sebagai berikut :

kelimpahan relatif (KR)

KR = X 100%

FR=

INP= FR+KR

Keterangan :

KR = Kelimpahan relatif

FR = Frekuensi Relatif

ni = jumlah individu suatu

jenis

N = jumlah individu seluruh

jenis

Page 12: PPT biola

Keterangan :D = Indeks Dominansi Simpson

ni = banyaknya spesies i

N = jumlah seluruh individu i

Pi = ni/ N (rasio antara spesies dan jumlah individu spesies i )

Nilai kriteria indeks dominasi Adalah :0 < D < 0,5 : Tidak ada jenis yang mendominasi 0,5 < D < 1 : Ada jenis yang mendominasi

D = ∑ Pi2

Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner

H’ = - ∑ pi ln pi, dengan pi = ni / N

Keterangan :H’ = Indeks Dominansi Simpson

ni = banyaknya spesies i

N = jumlah seluruh individu i

Pi = ni/ N (rasio antara spesies dan jumlah individu spesies i )

H’ < 1 : Keanekaragaman rendah1 < H’ < 3 : Keanekaragaman sedangH’ > 3 : Keanekaragaman tinggi

Indeks Dominansi Simpson

Page 13: PPT biola

Indeks Kemerataan E =

Keterangan :E = Indeks Kemerataan jenisH’ = Indeks Keanekaragaman jenisS = jumlah organisme yang di temukan

Page 14: PPT biola

Kesimpulan

Jadi dapat disimpulkan dari hasil penelitian kami di hutan manggrove

tanjung batu, kelurahan pantai amal lama, kecamatan tarakan timur, kota

tarakan diperoleh 19 jenis Gastropoda dari semua plot yaitu jenis

Gastropoda Volema sp 1, volema sp 2, nerita sp, nassarius sp, Litorina sp,

dan Cymatium sp, Polinices mammilla, Bufonaria sp,Hexaples sp, Ciloa

sp, Natica Tigrin,Calliomphalus sp, Calliostoma sp, Beliscalla crideri,

Rhombopsis marylandiskus, Cerithidae Cingulata.

Page 15: PPT biola

Menganalisis dan Menghitung stuktur

komunitas Vegetasi Mangrove yang terdapat di

Tanjung Batu Kelurahan Pantai Amal Lama,

Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan

Page 16: PPT biola

Pengertian mangrove

Kata mangrove adalah kombinasi antara bahasa Portugis, Mangue dan bahasa

Inggris, Grove. Adapun dalam bahasa Inggris kata Mangrove digunakan untuk

menunjuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang-surut

maupun untuk individu – individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas

tersebut. Sedangkan dalam bahasa Portugis kata Mangrove digunakan untuk

menyatakan individu spesies tumbuhan tersebut.

Mangrove memiliki karakteristik yang dipengaruhi oleh topografi

pantai baik estuari atau muara sungai, dan daerah delta yang terlindung.

Daerah tropis dan sub tropis mangrove merupakan ekosistem yang

terdapat di antara daratan dan lautan.

Page 17: PPT biola

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menganalisis vegetasi mangrove?

2. Bagaimana cara mengidentifikasi metode yang tepat untuk melakukan analisis

vegetasi mengorve?

3. Bagaimana cara teknik pencuplikan sampel vegetasi mangrove dan

menganalisis data dari vegetasi mangrove?

Tujuan Masalah

1. Mahasiswa mampu menganalisis vegetasi mangrove melalui kegiatan

praktikum.

2. Mahasiswa mampu mengidentifiksi metode yang tepat unutk melakukan

analisis vegetasi mangrove melalui kegiatan praktikum.

3. Mahasiswa mampu menggunakan teknik pencuplikan sampel yang tepat dalam

melakukan analisis vegetasi mangrove melalui kegiatan paraktikum

Page 18: PPT biola

Alat dan bahan

Alat :

Meteran

Tali raffia

Prosedur Kerja

Untuk menganalisis vegetasi mangrove di perlukan beberapa tahap pengamatan melalui serangkaian

penelitian sebagai berikut:

1. Kami melakukan survie tempat penelitian di mana tempat yang akan kami lakukan.

2. Kami menentukan sebaran vegetasi mangrove yang akan di amati dan cara sampling yang akan di

gunakan metode kombinasi transek dan plot.

3. meenentukan garis transek dan pemetaan kuadrat di lakukan sebagai berikut : a). membuat garis

transek secara vertical dari batas pasang tertinggi sampai batas surut terendah yaitu sepanjang 100

m, kemudian jarak antar transek satu dengan yang lainnya adalah 20 m. b) Ukuran plot untuk

mengambil sampel vegetasi mangrove adalah 10 X 10 m, pada setiap transek terdapat 10 plot

.

Page 19: PPT biola

dengan jarak antar plot satu dengan yang lainnya adalah seragam 10 m, dengan demikian pada

setiap stasiun pengambilan data akan terdapat 100 plot.

4. mengumpulkan data dengan cara mencatat, menghitung dan memfoto sampel vegetasi

mangrove dan dapat mengidentifikasi secara langsung dengan menggunakan buku panduan

identifikasi.

5. Setelah kami mengambil data penelitian dari sampel vegetasi mangrove kami membuat tabulasi

data dengan menggunakan excel.

6. Dan kami menganalisis dan pengujian statistic interpretasi data

7. Pengambilan kesimpulan dengan membuat laporan.

Page 20: PPT biola

Pembahasan (Analisis data kualitatif dan data kuantitatif)

Berdasarkan hasil penelitian yang kami dapat, kami dapat menganalisis data dengan

menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.

Data kualitatif

Pada data kualitatif kami menggunakan metode atau mencuplik dengan cara

mengobservasi langsung dengan mengabil data atau dengan mengambil sampling yang

terdapat di dalam plot yang telah kami buat, kami menganalisis dengan cara kami

menghitung ada berapa tersebar vegetasi mangrove yang terdapat di dalam plot, data yang

kami dapat dari 100 plot yang kami dapatkan jenis spesies dari vegetasi mangrove. Pada 100

data yang kami temukan ada 12 jenis spesies yang berbeda yang kami temukan di antaranya

Avicennia Alba, Avicennia Lanata, Avicennia Marina, Aigiceras Corniculatum, Bruguiera

gymnorrhiza, Lumnitzera Littorea, Phempis adicula, Rhizopora apiculata, Rhizopora

mucronata, Rhizopora Stylosa, Sonneratia Alba dan Sonneratia Caseolaris. Dari jenis-jenis

di atas kami dapat mendeskripsikan dari masing-masing jenis Mangrove dan mengklasifikasi

dimulai dari kingdom, Divisi, kelas, Ordo, Famili, Genus dan Spesies.

Page 21: PPT biola

Avicennia Alba

Avicennia lanata

Avicennia Marina

Aigiceras Corniculatum

Bruguiera gymnorrhiza

Lumnitzera Littorea

Phempis adicula

Rhizopora apiculata

Rhizopora mucronata

Page 22: PPT biola

Rhizopora Stylosa Sonneratia Alba Sonneratia Caseolaris

Page 23: PPT biola

Data Kuantitatif

Data pengamatan kami selanjutnya kami analisis dengan data kuantitatif

diaman kami dapat menghitung stuktur komunitas yaitu dari kelimpahan,

Keanekaragaman kemeraatan dan Dominasi dari jenis pohon yang kami dapat.

Berikut rumus yang kami gunakan dalam menghitug stuktur komunitas vegetasi

mangrove :

kelimpahan relatif (KR)

KR = X 100%

FR=

INP= FR+KR

Keterangan :

KR = Kelimpahan relatif

FR = Frekuensi Relatif

ni = jumlah individu suatu

jenis

N = jumlah individu seluruh

jenis

Page 24: PPT biola

Keterangan :D = Indeks Dominansi Simpson

ni = banyaknya spesies i

N = jumlah seluruh individu i

Pi = ni/ N (rasio antara spesies dan jumlah individu spesies i )

Nilai kriteria indeks dominasi Adalah :0 < D < 0,5 : Tidak ada jenis yang mendominasi 0,5 < D < 1 : Ada jenis yang mendominasi

D = ∑ Pi2

Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner

H’ = - ∑ pi ln pi, dengan pi = ni / N

Keterangan :H’ = Indeks Dominansi Simpson

ni = banyaknya spesies i

N = jumlah seluruh individu i

Pi = ni/ N (rasio antara spesies dan jumlah individu spesies i )

H’ < 1 : Keanekaragaman rendah1 < H’ < 3 : Keanekaragaman sedangH’ > 3 : Keanekaragaman tinggi

Indeks Dominansi Simpson

Page 25: PPT biola

Indeks Kemerataan E =

Keterangan :E = Indeks Kemerataan jenisH’ = Indeks Keanekaragaman jenisS = jumlah organisme yang di temukan

Page 26: PPT biola

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang kami lakukan di tanjung batu kelurahan pantai amal lama, kecamatan

tarakan timur, kota tarakan. Kami menemukan jenis spesies vegetasi mangrove yang berbeda-beda

ada 12 jenis spesies yang kami temukan di antaranya yaitu : Avicennia Alba, Avicennia Lanata,

Avicennia Marina, Aigiceras Corniculatum, Bruguiera gymnorrhiza, Lumnitzera Littorea, Phempis

adicula, Rhizopora apiculata, Rhizopora mucronata, Rhizopora Stylosa, Sonneratia Alba dan

Sonneratia Caseolaris. Dari analisis data yang kami lakukan kami mengidentifikasi menggunakan

buku kunci determinasi dan struktur komunitas vegetasi mangrove dengan rumus indeks

kelimpahan, indeks keanekaragaman, Indeks dominasi dan indeks kemerataan, di mana dari indeks

dominasi, data secara keseluruhan tidak ada jenis yang mendominasi, pada indeks keanekaragaman

termsuk dalam criteria kategori sedang, sedangka pada indeks kemerataan atau indeks keseragaman

dapat disimpulkan individu tiap jenis cenderung berbeda karena indeksnya.