Ppt Bagian Rere
-
Upload
giga-hasabi-alkarani -
Category
Documents
-
view
29 -
download
3
description
Transcript of Ppt Bagian Rere
LAPORAN PRAKTIK
LAPANGANCHEM IV
KELOMPOK 10
PUSKESMAS KARANGLEWAS
KELOMPOK 10 CHEM IV
Pembimbing
Preseptor Fakultas :
dr. Wahyu Dwi K
Preseptor Lapangan :
Bapak Sujoto.,S.KM.
Anggota
Dewi-Rahayu-Dzicky-Izzatun Nisa-Regina-Melati-Dimitri-Ririn-Agnesya-Giga-Btari
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Diare merupakan salah satu dari 10 besar penyakit dengan prevalensi tertinggi di puskesmas Karanglewas.
Selain angka kejadian diare yang tinggi, di puskesmas Karanglewas juga terdapat laporan angka kematian akibat diare di salah satu desa.
Berdasarkan faktor-faktor resiko yang ada, rendahnya/ jarangnya penyuluhan yang dilakukan kader kesehatan mengenai penyakit diare merupakan salah satu faktor yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan angka penyakit diare di puskesmas Karanglewas.
Berdasarkan angka kejadian yang ada, akhirnya kelompok penulis memutuskan untuk memilih desa Singasari sebagai desa target untuk survey mengenai penyakit diare ini. Hal ini didasarkan pada tinggi nya angka kejadian diare di desa Singasari pada beberapa bulan terakhir yang tercatat di puskesmas Karanglewas.
II. GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFI Kecamatan Karanglewas merupakan salah satu bagian
wilayah Kabupaten Banyumas.
Kecamatan tersebut memiliki luas wilayah 33 km2 dan terbagi dalam 13 desa yang tersebar dalam wilayah kerja Puskesmas Karanglewas.
Secara geografis Kecamatan Karanglewas memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut (BPS Banyumas, 2012):
Batas Utara : Kecamatan Kedungbanteng
Batas Selatan : Kecamatan Patikraja
Batas Barat : Kecamatan Cilongok
Batas Timur : Kecamatan Purwokerto Barat.
B. KEADAAN DEMOGRAFI1. Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan data hasil registrasi penduduk akhir tahun 2013, jumlah penduduk Kecamatan Karanglewas adalah 61.683 jiwa yang terdiri dari 31.424 jiwa laki-laki (50,94%) dan 30.259 jiwa perempuan (49,06%), tercakup dalam 18.376 KK
2. Jumlah Penduduk menurut Golongan Umur
Jika dilihat jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, penduduk berumur 15 – 44 tahun adalah tertinggi yaitu sebesar 27.556 atau 44,67%. Maka penduduk Kecamatan Karanglewas tergolong pada usia muda/produktif, sedangkan jumlah penduduk < 1 tahun adalah golongan terendah yaitu sebesar 1.095 jiwa atau 1,77%.
3. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kecamatan Karanglewas untuk tahun 2013 sebesar 1898 per km2, sedangkan kepadatan penduduk tertinggi terdapat di desa Pasir Lor dengan angka kepadatan sebesar 5.123, sedangkan jumlah terendah terdapat di desa Sunyalungu dengan tingkat kepadatan sebesar 498 per km2.
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI1. Tingkat Pendidikan
tamat SD sebesar 25,25% tamat SLTP/Sederajat 11,25% tamat SLTA/Sederajat 10,73% tidak/belum sekolah 8,24% tidak tamat SD 6,58% tamat akademi/diploma sebanyak 1,75% tamat universitas sebanyak 1,39%.
2. Mata Pencaharian Petani yaitu sebanyak 3837 orang atau sebesar 6,25% Buruh tani 4714 orang atau sebesar 7,68% Pedagang sebanyak 3.404 orang atau sebesar 5,5% Buruh industri 2.527 orang atau sebesar 4,12% Buruh bangunan sebanyak 1.935 orang atau sebesar 3,15% Pengusaha 220 orang atau 0,35% Pengangkutan 495 orang atau sebesar 0,8% PNS/ABRI/pensiunan sebanyak 1.193 orang atau sebesar 1,9% Mata pencaharian lain-lain 6.009 orang atau sebesar 9,79%.
III. PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATANA. Derajat Kesehatan Masyarakat1. Angka Kematian (Mortalitas)
a. Angka Kematian Bayi
Angka kematian bayi (AKB) sebesar 33 atau 33 per 1000 kelahiran.
b. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 1% per 1000 kelahiran hidup.
c. Angka Kematian Balita
Pada tahun 2013, terdapat jumlah balita sebanyak 5348 balita, tercatat balita meninggal 1.
d. Angka Kecelakaan
Angka kejadian kecelakaan per 10.000 penduduk adalah sebesar 4,9.
2. Angka Kesakitan (Morbiditas)a.Penyakit Malaria
Pada tahun 2013 di Kecamatan Karanglewas terdapat kasus malaria sebanyak 1 kasus atau 0,16 per 10.000 penduduk.
b. TB Paru
Jumlah kasus TB paru positif tahun 2013 sebanyak 13 kasus atau BTA positif sebesar 2 per 10.000 penduduk.
c. HIV
Di Kecamatan Karanglewas pada tahun 2013 tidak ditemui kasus HIV.
d. Acute Flaccid Paralysis
Untuk kasus AFP (Acute Flaccid Paralysis) ditemukan 1 kasus yang terdapat di desa Pasir Lor.
e. Demam Berdarah Dengue
Jumlah kasus DBD di Kecamatan Karanglewas pada tahun 2013 sebanyak 62 kasus atau 10 per 10.000 penduduk, yang tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Karanglewas..
f. Penyakit Tidak Menular
Kasus terbanyak adalah hipertensi sebanyak 263 kasus, kemudian kecelakaan lalu lintas 14 kasus, asma sebanyak 15 kasus, diabetes mellitus sebanyak 20 kasus, stroke hemoragik 8 kasus, dekomp kordis 2 kasus dan Ca hepar 1 kasus.
B. PERILAKU MASYARAKAT
Kondisi perilaku masyarakat di Kecamatan Karanglewas terkait penyakit. Demam Berdarah dapat dinilai berdasarkan aktivitas fisik yang dilakukan, seperti kebiasaan menggantung pakaian, pengunaan jaminan pelayanan kesehatan yang kurang, dan pemberantasan sarang nyamuk.
Cont...
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kesehatan kompleks yang untuk mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sektor terkait. Di Indonesia, permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain:
a. Air Bersih
b. Pembuangan Kotoran/Tinja
c. Kesehatan Pemukiman
d. Pembuangan Sampah
e. Serangga dan Binatang Pengganggu
D. PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan yang diselengarakan oleh Puskesmas
Karanglewas dilakukan secara menyeluruh atau holistik.
Pelayanan promotif dan preventif yang dilakukan oleh puskesmas antara lain :
a. Penyuluhan tentang kesehatan bayi dan balita
b. Pelacakan
Sedangkan pelayanan yang dilaksanakan guna kuratif selain pengobatan yang biasa dilakukan adalah (BPS Banyumas, 2013):
a. Klinik Sanitasi
b. Pojok Gizi
c. Konseling untuk TB
IV. ANALISIS MASALAH
A. Analisis Potensi dan Kebutuhan
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
2. Program Peningkatan Gizi Masyarakat
3. Program Promosi Kesehatan Masyarakat
4. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
5. Program Kesehatan Lingkungan
6. Program Pengobatan Dasar
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kunjungan K4 Ibu Hamil
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 104,5
Pertolongan Persalinan dengan Tenaga Kesehatan
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 110,3%.
Rujukan Bumil Risti
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Kunjungan Neonatal
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 99,4%.
Kunjungan Bayi
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 99,4%.
Penanganan Bayi BBLR
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita dan Anak Pra Sekolah
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Cont... Pemeriksaan Kesehatan Anak Pra Sekolah
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Penanganan Neonatal Resti atau Komplikasi
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Penanganan Bumil Resti
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Penanganan Ibu Hamil dengan Komplikasi
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Penanganan Akseptor KB Aktif
pada tahun 2013 pencapaian program ini hanya mencapai 70,3%.
Desa UCI
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
2. Program Peningkatan Gizi Masyarakat PenimbanganBalita
pada tahun 2013 sudah terjadi peningkatan yang cukup baik yaitu sudah mencapai angka 80,63% dari populasi balita.
Penanganan BGM (Bawah Garis Merah)
pada tahun 2013 yang juga mencapai 100% untuk angka penanganan BGM.
Pemberian Vitamin A pada Balita
Pada tahun 2013 sudah melebihi target yaitu sudah mencapai angka 100%
Pemberian Tablet Fe pada Ibu Hamil
pada tahun 2013 sudah melebihi target yaitu tercapai 100%
Pemberian MP – ASI pada Balita Miskin
Pada tahun 2013 menunjukkan hasil yang sesuai target yaitu sudah tercapai 100% dari populasi balita yang kurang mampu.
Penanganan Rujukan / Perawatan pada Balita BGM
pada tahun 2013 sudah sesuai dengan yang ditargetkan yaitu mencapai 100%
Penanganan Desa Rawan Gizi
pada tahun 2013 menunjukkan hasil yang sudah melebihi target yaitu mencapai angka 100%
3. Program Promosi Kesehatan Masyarakat
Rumah Tangga Sehat
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 47%
Bayi yang Mendapatkan ASI Eksklusif
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 29,8%.
Desa dengan Garam Beryodium Baik
Pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 100%.
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 80%.
Posyandu Purnama
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 36%.
Posyandu Mandiri
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 36%.
Penyuluhan NAPZA
pada tahun 2013 pencapaian program ini mencapai 25%.
4. Program Pencegahan danPemberantasan Penyakit Menular (P2M)
Target untuk penanganan kasus diare, pneumonia dan kasus KLB adalah 100%, pencapaian pada tahun 2012 dan 2013 sudah mencapai 100% sesuai target yang diinginkan.
Untuk pencarian kasus TB BTA positif, target nya adalah 70%, pencapaian tahun 2012 sekitar 33%, tetapi pada tahun 2013 menurun menjadi 20% sehingga tidak mencapai target yang diinginkan.
Target untuk kesembuhan penderita TB adalah >85%, tetapi pencapaian tahun 2012 hanya sekitar 66,5%, dan menurun pada tahun 2013 menjadi 53,5%.
Untuk pembebasan rumah bebas jentik Aedes target yang diinginkan adalah 95%, pencapaian pada tahun 2012 adalah 95% dan meningkat pada tahun 2013 menjadi 95,3%.
Insident rate DB target nya <12% tetapi pencapaian tahun 2012 adalah 19%, dan menurun pada tahun 2013 menjadi 0,98%, sehingga target tercapai.
5. Program Kesehatan Lingkungan Pembinaan Institusi Sehat
pada tahun 2013 mencapai 70,3% populasi.
Rumah Sehat
pada tahun 2013 mencapai 56,5% populasi.
Penduduk yang Memanfaatkan Jamban
pada tahun 2013 mencapai 58,4% dari populasi
Penyehatan Rumah yang mempunyai SPAL
pada tahun 2013 mencapai 47,9% populasi.
6. Program Pengobatan Dasar
Pelayanan Rawat Jalan
pada tahun 2013 mencapai 100%
Pelayanan Gangguan Kesehatan Jiwa
pada tahun 2013 mencapai 0%
Pelayanan Kegawatdaruratan
pada tahun 2013 mencapai 100%.
Pelayanan Kesehatan Remaja
pada tahun 2013 mencapai 100%
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
pada tahun 2013 mencapai 5,5%
B. Perumusan Masalah Ruang Lingkup
1. Ruang Lingkup TempatSurvey ini dilakukan di desa Singasari, kecamatan Karanglewas.
2. Ruang Lingkup WaktuSurvey ini dilakukan pada tanggal 5, 7 dan 8 Juli 2014.
Metode PengumpulanPenelitian ini menggunakan metodecross – sectional.
Populasi dan Sampel1. Populasi
Populasi survey adalah masyarakat desa Singasari2. Sampel
Sampel survey adalah masyarakat desa Singasari yang pernah menderita diare dan tercatat dalam data sekunder puskesmas.
VariabelVariabel survey adalah tingkat sosial ekonomi keluarga, pengetahuan, imunitas, status gizi, sanitasi lingkungan serta upaya pelayanan kesehatan.
Analisis DataPencapaian standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan di Puskesmas Karanglewas sampai dengan bulan April 2014.
C. PRIORITAS MASALAH
No. Penyakit AKP Prevalensi Cost
1. ISPA 1048 1,726% Rp 5.240.000,00
2. Hipertensi 419 0,697% Rp 2.095.000,00
3. Gastritis 371 0,618% Rp 1.484.000,00
4. Myalgia 271 0,444% Rp 1.355.000,00
5. Diare 192 0,314% Rp 960.000,00
6. Dermatitis Alergi 146 0,249% Rp 730.000,00
7. Pneumonia 75 0,123% Rp 484.000,00
Jumlah penduduk 61074 jiwa
HANLON
No. Penyakit AB
Urgency Severity Cost
1. ISPA 6 4 4 10
2. Hipertensi 4 4 8 10
3. Gastritis 4 4 4 6
4. Myalgia 4 4 4 6
5. Diare 4 10 8 4
6. Dermatitis Alergi 4 4 4 4
7. Pneumonia 4 6 4 2
Cont...
B C D NPD NPT
6.00 8 1,00 96,00 96,00
7.30 6 1,00 67.80 67.80
4.67 10 1,00 86.70 86.70
4.67 4 1,00 34.68 34.68
7.30 10 1,00 113.00 113.00
4.00 4 1,00 32.00 32.00
4.00 6 1,00 48,00 48,00
Hasil Resume Survey Kesehatan terkait Root Cause Analysis di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas Tahun 2014
D. Analisis Penyebab
Masalah
Faktor Risiko Direct Contributing Factor Indirect Contributing Factor
Imunitas turun (40,33%) ASI tidak eksklusif (40,33%)Kurangnya pengetahuan keluarga (38%)Kurangnya pengetahuan tentang ASI ekslusif (23%)Kurangnya penyuluhan kader puskesmas (60%)
Status gizi kurang (41,165%)
Asupan yang tidak memadai (47,33%)
Sulitnya mendapat bahan makanan & minuman (45%)Adanya alergi makanan (27%)Tingkat pendapatan yang rendah (<1.000.000,-/bulan) (70%)
Pola diet yang salah (35%)
Kurangnya pengetahuan keluarga (10%)Kebiasaan jajan di pinggir jalan (57%)Makanan paska 6 bulan yang salah (8%)
Kurangnya penyuluhan kader dilihat dari sumber pola makan masyarakat (65%)
Sanitasi lingkungan buruk (26,635%)
Perilaku yang kurang higienis (10,67%)
Kurangnya penyuluhan dari kader puskesmas (55%)
Kebiasaan cuci tangan dalam keluarga yang buruk (0%)Tidak mencuci peralatan makan sebelum digunakan (0%)Tidak mencuci bahan makanan sebelum diolah (3%)Cara penyimpanan makanan tidak higienis (3%)Kebiasaan tidak merebus air minum sebelum digunakan (5%)
Ketidaktersediaan sarana air bersih (0%)
Asal sumber yang tidak baik (0%)Kurangnya kepemilikan sarana air bersih (0%)
Adanya pencemaran sarana air bersih (42,6%)
Pengelolaan sampah dirumah tidak baik (10%)Jarak sumber air jauh (50%)Adanya perusahaan penghasil limbah (25%)Jarak tempat sampah ke sumber air dekat (<11 m ) (70%)Jarak sumber air ke jamban dan septic tank yang dekat (<11 m) (58%)
Faktor Risiko Direct Contributing Factor Indirect Contributing Factor
Upaya pelayanan kesehatan belum maksimal (42,857%)
Kurangnya penyuluhan (58,67%)
Kader kesehatan kurang aktif (38%)Kader kesehatan jarang berkunjung ke rumah (65%)
Penjelasan kader kesehatan mengenai diare (73%)
Akses pelayanan kesehatan yang sulit (51%)
Sulitnya akses menuju puskesmas (65%)
Jarak menuju yankes yang jauh 37%)
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam penyuluhan (18,9%)
Masyarakat jarang mengikuti penyuluhan (42,5%)Ada penghalang tertentu yang membua masyarakat jarang mengikuti penyuluhan (17%)Masyarakat menilai kinerja puskesmas buruk (7,5%)Masyarakat tidak puas degan pelayanan di puskesmas (10%)Masyarakat tidak memiliki atau dapat mengakses sarana transportasi untuk menuju puskesmas (17,5%)
1. Identitas Usia Ibu
Jenis kelamin
Pekerjaan Ibu
2. ASI Tidak Eksklusif
3. Asupan Makanan yang Tidak Memadai
4. Pola Diet yang Salah
5. Perilaku yang Kurang Higienis
6. Ketersediaan Sarana Air Bersih
7. Pencemaran Sarana Air Bersih
8. Kurangnya Penyuluhan
9. Akses Pelayanan Kesehatan
E. Pemecahan Masalah
NOALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
MAGNITUDESUSTAINABILIT
YRESPONSIVITY COST
1. Mengadakan
penyuluhan tentang
diare untuk orangtua
60% 60% 60% Sedang
2. Kaderisasi 60% 80% 80% Tinggi
3. Leaflet 80% 40% 50% Sangat
tinggi
4. Kerja Bakti 50% 50% 70% Rendah
NO ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH M I V C MIV/C
1
.
Mengadakan hari penyuluhan tentang diare
untuk masyarakat6 6 6 6 36
2
.Mengadakan pelatihan untuk seluruh kader 6 8 8 8 48
3
.
Menyebarkan leaflet tentang kesehatan
terutama diare8 4 8 10 16
Hasil perhitungan dengan metode RINKE
BAB VRENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Nama Kegiatan
• “Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare Pada Masyarakat di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas dengan Pemberdayaan, Peremajaan dan Pelatihan Kader Kesehatan”
B. Latar Belakang Kegiatan• Berdasarkan penelitian kuosioner yang telah dilakukan
di Desa Singasari dari RW 1 sampai dengan RW 9, didapatkan sebagian besar masyarakat tidak mendapatkan penyuluhan dan edukasi dari kader kesehatan setempat sedangkan secara umum kualitas pelayanan di Puskesmas Karanglewas sudah baik dan masyarakat puas dengannya. Hal ini menunjukkan bahwa program yang direncanakan ditujukan kepada kader kesehatan masyarakat setempat untuk selanjutnya mereka terjun langsung ke masyarakat untuk membantu edukasi dan penyuluhan gaya hidup sehat dan lingkungan sehat yang diharapkan akan berkontribusi terhadap penurunan angka diare di Kecamatan Karanglewas.
C. Tujuan• Input: Kualitas kader kesehatan meningkat dari segi
kompetensi, kemampuan dan keaktifan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat
• Process: Kader pilihan desa Singasari kecamatan Karanglewas mengikuti pelatihan secara disiplin, aktif serta antusias.
• Impact: Untuk mengetahui ilmu yang diterima oleh kader dilaksanakan pretest sebelum pelatihan diadakan dan postets setelah pelatihan selesai.
• Outcome: Peningkatan kualitas hidup dan penurunan prevalensi kejadian diare pada anak di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas menjadi 80% dari angka prevalensi pada bulan Januari – Juli 2014 setelah 5 tahun implementasi program.
D. Sasaran• Sasaran kegiatan ini adalah kader-kader
kesehatan yang bertugas di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas.
E. Pelaksanaan• Trainer : dr. Wahyu Dwi Kusdaryanto
Susunan Panitia • Ketua Panitia : Giga Hasabi Alkarani• Wakil Ketua : Dzicky Rifqi Fuady• Sekretaris : Rahayu Nurmalia Fauziah• Bendahara : Melati Nuretika• Seksi Acara : Regina Wahyu Apriani• Dewi Widiningsih• Seksi Perlengkapan : Dimitri Iman Prawira• Seksi Dokumentasi : Btari Farhana Indillah• Izzatun Nisa S.• Seksi Konsumsi : Ririn Widya Ningrum• Agnesya Ria Monica
F. Pokok Kegiatan Diawali Pre test - penyampaian beberapa materi
oleh trainer Simulasi penyuluhan yang dilakukan oleh para
peserta pelatihan Hari kedua dan ketiga – diisi dengan senam pagi
dilakukan oleh panitia dan peserta latihan Akhir kegiatan - post test Materi :1. Diare pada anak2. Perilaku hidup bersih dan sehat3. Cara penyuluhan efektif
G. Alat dan Sarana• LCD• Sound system• Ruangan• Print out materi pelatihan
H. PelaksanaanHari, Tanggal Waktu (WIB) Tempat KegiatanSenin, 10 Juli 2014
09.00-09.15
Balai Desa Singasari
Pembukaan Acara
09.15-09.30 Sambutan Kepala Desa Singasari 09.30-09.45 Sambutan Kepala Puskesmas
Karanglewas 09.45-10.00 Pre test 10.00-11.15 Materi I 11.15-12.30 Diskusi Tanya Jawab 12.30-13.00 Ishoma 13.00-14.00 Materi II 14.00-14.20 Diskusi tanya jawab 14.20-14.30 Penutupan Kegiatan Hari I
Selasa,11 Juli 2013
09.00-10.00
Balai Desa Singasari
Senam Pagi ( Oleh Panitia)
10.00-11.00 Materi III 11.00-11.30 Diskusi tanya jawab 11.30-12.00 Makan siang 12.30-12.45 Penutupan Kegiatan Hari II
Hari, Tanggal Waktu (WIB)
Balai Desa Singasari
KegiatanRabu, 12 Juli 2013
09.00-10.00 Senam Pagi ( Oleh Panitia)
10.00-10.15 Briefing Simulasi Penyuluhan 10.15-10.30 Persiapan Simulasi 10.30-12.00 Simulasi penyuluhan penyakit diare 12.00-13.00 Ishoma 13.00-13.20 Post test 13.20-13.45 Penutupan acara
I. Rencana AnggaranPemasukan :Dana Kelompok Rp 1.000.000,-Dana Dinas Kesehatan Kab.Banyumas Rp 1.500.000,-Total Pemasukan Rp. 2.500.000,-PengeluaranSnack Peserta 20 x Rp 20.000 Rp 400.000,-Makan siang peserta 20 x Rp 30.000 Rp 600.000,-Snack Trainer 1 x Rp 30.000 Rp 30.000,-Makan siang Trainer 1 x Rp 40.000 Rp 40.000,-Sewa Tempat Rp 400.000,-Cetak Materi 20 x Rp 1.500 Rp 30.000,-Kertas Pretest dan Postest 40 x Rp 500 Rp 20.000,-Plakat Pembicara Rp 80.000,-Biaya Trainer Rp 800.000,-Perlengkapan simulasi Rp 100.000,-Total Pengeluaran Rp 2.500.000,-
BAB VIKesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan1. Prioritas masalah yang dipilih adalah
diare dengan skor NPT menggunakan metode Hanlon adalah 113.
2. Analisis akar masalah yang disimpulkan dari hasil survey menggunakan kuisioner pada Desa Singasari adalah kurangnya penyuluhan tentang diare oleh kader kesehatan (73%).
3. Alternatif pemecahan masalah yang terpilih menggunakan metode Rinke adalah mengadakan pelatihan untuk seluruh kader dengan skor 48.
4. Judul Plan of Action yang dilaksanakan adalah “Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare Pada Masyarakat di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas dengan Pemberdayaan, Peremajaan dan Pelatihan Kader Kesehatan”
5. Indikator evaluasi keberhasilan program adalah peningkatan kualitas hidup dan penurunan prevalensi kejadian diare di Desa Singasari Kecamatan Karanglewas menjadi 80% dari angka prevalensi pada bulan Januari – Juli 2014 setelah 5 tahun implementasi program.
B. Saran
Bagi puskesmas :• Diharapkan lebih mengintensifkan
pelaksaanan refresh(pelatihan) kaderdan melakukan evaluasi.
• Diharapkan mampu mengayomi kader kesehatan agar dapat menjangkau masyarakat di Kecamatan Karanglewas secara intensif
Bagi Masyarakat• Diharapkan mampu melaksanakan
pemberian ASI secara ekslusif bagi anak.
• Mempertahankan imunisasi dasar yang sudah lengkap bagi anak.
• Mempertahankan perilaku hidup bersih dan sehat yang sudah baik.
• Mempertahankan ketersediaan sarana air bersih yang sudah baik.