ppt asma

download ppt asma

of 33

description

.

Transcript of ppt asma

  • Oleh :ANITA MUBAROKAH, S.Ked

  • Identitas PasienNama: Ny. DJenis Kelamin: PerempuanUmur: 53 tahunPendidikan: SMPPekerjaan: IRTAlamat: Jl. Ali hamzah RT 07 Kel. Payo Lebar Kec. jelutung

  • Jumlah anak: 3 orangStatus ekonomi keluarga : menengah kebawahKondisi Rumah : kurang baik Kondisi Lingkungan Keluarga: baikAspek psikologis di keluarga : baik

  • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGPasien datang dengan keluhan sesak nafas disertai batuk kering sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengaku sesak selalu datang apabila pasien mengalami batuk, terpapar oleh asap rokok, debu, dan cuaca yang dingin. Sesak nafas karena beraktifitas disangkal. Sesak nafas disertai bunyi mengi.Keringat pada malam hari

  • Pasien juga mengaku mengalami batuk-batuk, batuk berdahak, darah tidak ada.Pasien juga mengaku tenggorokan terasa gatal.Keringat pada malam hari ada tidak ada, demam(-), sakit kepala (-), pasien menyangkal adanya keluhan mual dan muntah nafsu makan biasa. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

  • Pasien sudah mengalami keluhan sesak nafas sejak 12 tahun laluPasien mengaku keluhannya sering kambuh

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan sakit: tampak sakit ringanKesadaran: compos mentisSuhu: 36,8CNadi: 96x/menitTD: 120/80 mmHgRR: 24x/menitBerat badan: 67 Kg

  • PEMERIKSAAN ORGAN KEPALABentuk: NormocepalliRambut: lurusWarna: hitamMudah Rontok: -Kehalusan : +Alopesia: -

    LEHERPembengkakan KGB: -

  • Thorax :JANTUNG

    Inspeksi Ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicula kiriPalpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula kiriPerkusiBatas-batas jantung :Atas : ICS II kiriKanan : linea sternalis kananKiri : ICS VI linea midclavicula kiriAuskultasiBJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

  • Pulmo

    PemeriksaanKananKiriInspeksiSimetrisPalpasiStem fremitus normalStem fremitus normalPerkusiSonorBatas paru-hepar :ICS VI kananSonorAuskultasiEkspirasi memanjang, Wheezing (+), rhonki (-)Ekspirasi memanjang, Wheezing (+), rhonki (-)

  • Abdomen :

    Pembengkakan KGB inguinal : -

    InspeksiDatar, skar (-), venektasi (-), spidernevi (-)PalpasiNT(-) : epigastrium. Hepar dan lien tak terabaPerkusitimpaniAuskultasiBising usus (+) normal

  • Ekstremitas Atas :akral hangat

    Ekstremitas Bawah :Akral hangatEdema (-) / (-)

  • Diagnosis Kerja :

  • Asma mengenai semua umur, lebih sering pada usia anak dan dewasa muda. Dari penelitian terakhir didapatkan prevalensi asma pada orang dewasa yang ditemukan di Indonesia yaitu berkisar antara 3-8,02%, sedangkan pada anak-anak di Jakarta didapatkan frekuensi yang lebih tinggi yaitu antara 6,4-15,15%. Pada kasus ini pasien adalah dewasa dengan usia 53 tahun dan sudah menderita asma sejak 12 tahun lalu

  • Interaksi faktor genetik dan lingkungan pada kejadian asma

  • Risiko berkembangnya asma merupakan interaksi antara faktor penjamu (host factor) dan faktor lingkungan. Faktor penjamu pada pasien yaitu : genetik, dimana Ibu dan anak dari pasien memiliki sakit asma.Faktor lingkungan pada pasien yaitu : infeksi saluran nafas, asap rokok dan cuaca yang dingin dan debu

  • Studi kasus, Ny. D usia 53 tahun datang dengan keluhan sesak nafas 1 hari yang lalu

  • Gejala klinis asma yaitu : batuk, sesak napas terlebih pada saat mengeluarkan napas (ekspirasi) dan rasa berat di dada, mengi, menggunakan otot bantu napas. Gejala klasik dari asma ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ), batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan. Gejala klinis asma pada pasien ini yaitu : sesak napas, sesak terutama saat mengeluarkan napas, disertai dengan bunyi mengi,dan terdapat batuk.

    Gejala Klinis

  • Pemeriksaan fisik asma yaitu : pada asukultasi terdengar wheezing (mengi), ronkhi, retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidung (menunjukkan telah digunakannya semua otot-otot bantu pernapasan dalam usaha mengatasi sesak yang terjadi), hiperinlasi toraks (pulsus paradoksus), penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan. Pada kasus ini pemeriksaan fisik yang didapatkan yaitu ; pada auskultasi terdengar wheezing (mengi) pada seluruh lapang paru dan pasien tampak bernapas cepat.

    Pem. Fisik

  • Klasifikasi asma 1. asma saat tanpa serangan2. asma saat serangan (akut)

  • Klasifikasi derajat asma saat tanpa serangan

    Derajat AsmaGejala klinisFungsi paruAsma bronkial intermiten

    Asma bronkial persisten ringan

    Asma bronkial persisten sedang

    Asma bronkial persisten berat Intermiten, gejala 1x/bln, eksaserbasi dapat mengganggu aktifitas dan tidur

    Kambuhan sering, gejala sesak terus menerus/kontinyu, gejala asma malam hari sering, aktivitas fisik terbatas karena asmaAPE atau VEP1>80% nilai dugaVariabilitas < 20%

    APE atau VEP1>80% nilai dugaVariabilitas 20-30%

    APE atau VEP1 60-80% nilai dugaVariabilitas >30%

    APE atau VEP1 30%

  • Berdasarkan klasifikasi berat serangan asma akut : pada kasus ini berat serangan asma akut pada pasien ini adalah ringan. Sedangkan berdasarkan klasifikasi derajat asma berdasarkan gambaran klinis (sebelum pengobatan) pada pasien ini yaitu asma bronkial persisten ringan, karena Gejala >1x/mgg, tetapi 2x/bln, eksaserbasi dapat mengganggu aktivitas dan tidur

  • ManajemenManajemen pada pasien ini terdiri dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Adapun manajemen Kuratif medikamentosanya yaitu : Salbutamol tablet 2 mg yang merupakan golongan agonis beta-2 yang mempunyai efek relaksasi otot polos, meningkatkan pembersihan mukosilier, menurunkan permeabiliti pembuluh darah dan memodulasi penglepasan mediator dari sel mast dan basofil. Dan didukung oleh terapi simptomatik lainnya yaitu GG tablet 100 mg (3 x 1), CTM tablet 4 mg (3x1), Vitamin C tablet (3 x 1)

  • PrognosisInformasi mengenai perjalanan klinis asma menyatakan prognosis yang baik, terutama pada penderita dengan penyakit asma ringan. Angka kematian akibat asma adalah kecil.

  • ******************************