Ppt 26

25

description

Klb Campak Dan Diare

Transcript of Ppt 26

  • Di wilayah kecamatan Bojong Gede, Cianjur, Jawa Barat. Sering terjadi KLB campak dan diare. Dari hasil evaluasi program di dapatkan cakupan imunisasi rendah yaitu sebesar 60% dari target sebesar 90%, khususnya imunisasi campak baru mencapai 45%. Penduduk di wilayah Bojong Gede menggunakan sungai sebagai sumber air, yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan buang air besar. Dinas kesehatan telah membangun MCK (tempat mandi, cuci dan kakus) tapi masyarakat kurang bisa memanfaatkannya.

  • Pengertian kejadian luar biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis dalam kurun waktu dan daerah tertentu

  • Tergolong Kejadian luar biasa, jika ada unsur :Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.Peningkatan kejadian penyakit terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut penyakitnya (jam, hari, minggu).Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun).Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

  • Kekurangan ASIPemberian susu formula dengan botol yang sudah terkontaminasiMenyimpan makanan pada suhu kamarTidak mencuci tangan pada saat memasak, makan, atau sesudah buang air besar (BAB) akan memungkinkan kontaminasi langsung

  • Tidak menerima vaksinasiMelakukan perjalanan internasionalKekurangan vitamin A

  • Data yang dibutuhkan dapat dikelompokkan menjadi:Data umum, meliputi jumlah penduduk, jumlah kelahiran, kesakitan, kematian, luas wilayah, mata pencaharian, dan sebagainya. Data penduduk sasaran yang disesuaikan dengan program yang dibina. Pada kasus campak, sasaran program imunisasi campak adalah balita. Pada kasus diare, sasaran program kesehatan lingkungan adalah wilayah Kecamatan Bojong Gede.Data sumber daya berupa sarana, dana, dan tenaga.Data cakupan program adalah jumlah penduduk yang mendapat pelayanan di wilayah kerja Puskesmas.

  • Untuk program pelayanan kesehatan terpadu, cakupan yang dihitung, antara lain:Cakupan KIA dianalisis melalui perhitungan jumlah kunjungan baru ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak balita dibagi dengan jumlah ibu hamil, ibu menyusui, bayi, atau anak balita sebagai penduduk sasaran.Cakupan gizi berupa hasil bagi antara jumlah balita yang datang dan ditimbang (D) dengan jumlah semua balita yang ada di wilayah kerja posyandu (S).

  • Cakupan imunisasi : hasil pencapaian keg. imunisasi dgn membandingkan jumlah penduduk yang telah diberikan imunisasi DPT, polio, campak, BCG, dan TT dengan jumlah masing-masing penduduk sasaran imunisasi. Penduduk sasaran untuk imunisasi TT adalah ibu hamil / wanita usia subur (WUS),& penduduk sasaran u/ imunisasi dasar adalah bayi yang berumur 3 12 bulan.

  • Pengukuran / pengamatan epidemiologis yang bertuj. mengidentifikasi wabah penyakit sehingga tindakan pengendalian dapat diimplementasikan u/ mencegah tjd kasus baru. Tujuan memberikan informasi tepat waktu ttg masalah kesehatan populasi, sehingga penyakit & faktor risiko dapat dideteksi dini & dpt dilakukan respon pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.

  • (Host)Faktor keturunanMekanisme pertahanan tubuhUmurJenis kelaminRas Pekerjaan Kebiasaan kebiasaan hidupKeadaan fisiologis tubuhTingkah laku (behavior)

    (Agent)Golongan nutrien,Golongan kimiaGolongan fisikGolongan mekanikGolongan biologik

    (Environment)lingkungan fisiklingkungan non fisik

  • Virus : Rotavirus (40-60%), Adenovirus.Bakteri : Escherichia coli (20-30%), Shigella sp (1-2%), Vibri cholera, dllParasit : Entamoeba histolytica (
  • Tahapan penanggulangan KLBIsolasi KasusMengobati KasusPencegahan Kasus

  • Program wajib puskesmas :1.Promosi kesehatanPenyuluhan Kesehatan MasyarakatSosialisasi Program KesehatanPerawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

    2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Surveilens EpidemiologiPelacakan Kasus

  • 3. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga Berencana),Persalinan, Rujukan Bumil, Kemitraan DukunUpaya Peningkatan GiziPenimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi

    4. Kesehatan LingkunganPengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintahSurvey Jentik Nyamuk

  • Fisik : Suhu, warna, bau, rasa, kekeruhanBiologik : kuman parasit, pathogen, bakteri E.coliKimia : pH, jumlah zat padat dan bahan kimia lainRadioaktif : yang diduga terdapat dalam air.

  • Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebutTidak mengotori air permukaan dan air tanah di sekitarnyaTidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa, dan binatang-binatang lainnya.Tidak menimbulkan bauMudah digunakan dan dipeliharaSederhana desainnyaMurahDapat diterima oleh pemakainya

  • 1. Kesehatan Mata : pelacakan kasus, rujukan2. Kesehatan Jiwa : pendataan kasus, rujukan kasus3. Kesehatan Lansia (Lanjut Usia) : pemeriksaan, penjaringan4. Kesehatan Reproduksi Remaja : penyuluhan, konseling5. Kesehatan Sekolah : pembinaan sekolah sehat, pelatihan dokter kecil6. Kesehatan Olahraga : senam kesegaran jasmani

  • Laboratorium medisLaboratorium kesehatan masyarakatPencatatan dan pelaporan (SP2TP)

  • kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu)dengan konsep wilayah kerja puskesmas

    Tujuan SP2TP:semua data hasil kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang diatasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.

  • 1. Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu.2. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang ditanggulangi3. Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin progam.

  • Penyuluhan mengenai PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat ) dan diare :PeroranganKelompokPenyuluhan melalui media massa

  • Penyuluhan kepada perorangan dan kelompok masyarakat diarahkan pada penyuluhan hygiene perorangan dan kesehatan lingkungan:Tentang gejala diare dan pengobatannya.Pengguanaan oralit dan cairan rumah tangga misalnya larutan gula garam, air tajin, dan kuah sayur.Meneruskan makanan / ASI selama dan sesudah diare