PPOK.ppt

16
Penyakit Paru Obstruktif Kronik Sebagai Penyakit Sistemik Feni Fitriani, Faisal Yunus, Wiwien Heru Wiyono dan Budhi Antariksa Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI – RS Persahabatan, Jakarta

Transcript of PPOK.ppt

Page 1: PPOK.ppt

Penyakit Paru Obstruktif Kronik Sebagai Penyakit

Sistemik

Feni Fitriani, Faisal Yunus, Wiwien Heru

Wiyono dan Budhi Antariksa

Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran

Respirasi FKUI – RS Persahabatan, Jakarta

Page 2: PPOK.ppt

PENDAHULUAN

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah

penyakit yang mempunyai karakteristik keterbatasan

jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel.

Gangguan yang bersifat progresif ini disebabkan

inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas

beracun yang terjadi dalam waktu lama dengan gejala

utama sesak napas, batuk dan produksi sputum.

Page 3: PPOK.ppt
Page 4: PPOK.ppt

RESPONS INFLAMASI PARU PADA PPOK

Sejumlah penelitian menemukan bahwa proses inflamasi pada

PPOK tidak hanya berlangsung di paru tetapi juga secara sistemik,

yang ditandai dengan peningkatan kadar C-reactive protein (CRP),

tumor necrosis factor-α (TNF- α), interleukin 6 (IL-6) serta IL-8.

Respons sistemik ini menggambarkan progresiviti penyakit paru

dan selanjutnya berkembang menjadi penurunan massa otot

rangka (muscle wasting), penyakit jantung koroner dan

aterosklerosis

Page 5: PPOK.ppt
Page 6: PPOK.ppt

MEKANISMEINFLAMASI SISTEMIK

Penyakit Paru Obstruktif Kronik tidak hanya menyebabkan

respons inflamasi paru yang abnormal tapi juga

menimbulkan inflamasi sistemik termasuk stress oksidatif

sistemik, aktivasi sel-sel inflamasi di sirkulasi sistemik dan

peningkatan sitokin proinflamasi.

Page 7: PPOK.ppt

Peranan Nitric Oxide

Nitric oxide (NO) merupakan radikal bebas yang

dibentuk dari asam amino L-arginin oleh Nitric Oxide

Synthase (NOS) dan ditemukan pada otot dalam 3

bentuk isoform NOS.

1. Endothelial constitutive NOS (eNOS)

2. Neuronal constitutive NOS (nNOS)

3. Inducible isoforms NOS (iNOS)

Page 8: PPOK.ppt

Penurunan Massa Sel Tubuh pada PPOK

Penurunan massa sel tubuh merupakan manifestasi sistemik

yang penting pada PPOK dan terlihat berupa kehilangan lebih

dari 40% actively metabolizing tissue.

Perubahan massa sel tubuh diketahui melalui penurunan berat

badan dan penurunan massa lemak bebas

Massa lemak bebas dapat dibagi 2 yaitu kompartemen

intraseluler atau massa sel tubuh dan kompartemen

ekstraseluler.

Page 9: PPOK.ppt

Pengecilan Otot

Pengurangan massa otot pada penderita PPOK terutama

terdapat pada ekstremiti bawah.

Sitokin inflamasi diduga berperan pada pengecilan otot.

Proses kematian sel yang terprogram atau apoptosis juga

berperan pada pengecilan otot.

Page 10: PPOK.ppt

Perubahan metabolisme otot

Kadar laktat meningkat lebih cepat selama latihan pada

penderita PPOK, keadaan ini berhubungan dengan

berkurangnya enzim oksidasi pada otot tungkai bawah.

Kadar glutamat didapatkan rendah pada penderita PPOK.

Page 11: PPOK.ppt

Disfungsi otot rangka

Disfungsi otot rangka pada penderita PPOK meliputi

perubahan anatomi dan fungsi.

Perubahan anatomi terjadi pada komposisi serat otot dan

atropi sementara perubahan fungsi berupa perubahan

kekuatan, ketahanan dan aktiviti enzim..

Hipoksia jaringan dan inflamasi sistemik yang menetap

merupakan faktor penyebab disfungsi otot rangka

Page 12: PPOK.ppt

Efek kardiovaskular

Penyakit pembuluh darah jantung sering ditemukan pada PPOK

karena keduanya mempunyai faktor risiko yang sama seperti

merokok, usia lanjut dan inaktiviti.

Respons inflamasi ini berupa respons fase akut dengan peningkatan

pembekuan darah, penglepasan mediator inflamasi ke dalam sirkulasi

selanjutnya mengaktifkan endotelin dan merangsang sumsum tulang

melepaskan leukosit dan trombosit.

Keadaan ini meningkatkan resiko penyakit vaskular, menyebabkan

ketidakstabilan plak aterosklerosis sehingga menjadi ruptur dan

menyebabkan trombosis

Page 13: PPOK.ppt
Page 14: PPOK.ppt

Efek terhadap sistem saraf

Perubahan metabolisme bioenergi penderita PPOK

diperlihatkan dengan nuclear magnetic resonance

spectroscopy, hal ini mungkin disebabkan oleh proses

adaptasi terhadap kondisi hipoksia kronik.

Perubahan sistem saraf otonom yang abnormal dilaporkan

terutama pada penderita dengan berat badan rendah dan

berhubungan dengan pengaturan irama sirkadian leptin

Page 15: PPOK.ppt

Efek terhadap tulang rangka

Prevalens osteoporosis meningkat pada penderita PPOK,

hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti

malnutrisi yang menetap, merokok, terapi steroid dan

inflamasi sistemik.

Keadaan emfisema dan osteoporosis ditandai dengan

hilangnya jaringan paru atau jaringan tulang.

Page 16: PPOK.ppt

TERAPI TERBARU PPOK

Berhenti merokok

Bronkodilator paru : Tiopropium bromid

Antagonis mediator

Terapi anti inflamasi baru

Penghambat protease

Agen Remodeling

Hantaran Obat