ppnd

7
7/18/2019 ppnd http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 1/7 Nama: Rizka Ramadani No. Bp : 1210512059 Matkul : perencanaan nasional dan daerah / E1 Kabupaten Pasaman Barat Sejarah Kabupaten Pasaman Barat merupakan kabupaten termuda di Provinsi Sumatera Barat bersama-sama dengan Kabupaten Solok Selatan, dan Dharmasraya.Kabupaten Pasaman Barat dimekarkan dari Kabupaten Pasaman  berdasarkan Undang-undang No. 38 tanggal 18 Desember Tahun 2003. Legalitas formal (peresmian) berdirinya Kabupaten Pasaman Barat dilakukan pada tanggal 7 Januari 2004 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri bersama 24 Kabupaten lainnya di Indonesia. sehingga tanggal 7 Januari tersebut ditetapkan sebagai hari ulang tahun berdirinya Kabupaten Pasaman Barat. Batas Wilayah Kabupaten Pasaman Barat secara geografis terletak antara koordinat 00 °33” LU sampai dengan 00°11” LS dan 99°10” BT sampai dengan 100°04” BT dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Kabupaten Mandailing Natal dan Provinsi Sumatera Utara Sebelah Selatan : Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman Sebelah Timur : Kabupaten Pasaman Sebelah Barat : Lautan Samudra Indonesia Kabupaten Pasaman Barat memiliki daratan seluas 3.887,77 Km², sedangkan luas laut sesuai dengan batas administrasi laut seluas 4 Mil dari darat yaitu seluas 1126,016 Km² (ZEE kabupaten) dan pada batas administrasi laut  provinsi seluas 12 Mil dari darat yaitu seluas 3378,048 Km² (ZEE provinsi yang juga dimanfaatkan Kabupaten untuk untuk usaha ekonomi). Penduduk Kabupaten Pasaman Barat Laju pertumbuhan penduduk Kab. Pasaman Barat selama periode 5 tahun sejak tahun 2005 sampai tahun 2008 rata- rata sebesar 2,72 % pertahun. Pada tahun 2008 jumlah rumah tangga di kabupaten Pasaman Barat sebanyak 78.499

description

tyo

Transcript of ppnd

Page 1: ppnd

7/18/2019 ppnd

http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 1/7

Nama: Rizka Ramadani

No. Bp : 1210512059

Matkul : perencanaan nasional dan daerah / E1

Kabupaten Pasaman Barat

Sejarah 

Kabupaten Pasaman Barat merupakan kabupaten termuda di Provinsi Sumatera Barat bersama-sama dengan

Kabupaten Solok Selatan, dan Dharmasraya.Kabupaten Pasaman Barat dimekarkan dari Kabupaten Pasaman

 berdasarkan Undang-undang No. 38 tanggal 18 Desember Tahun 2003. Legalitas formal (peresmian) berdirinya

Kabupaten Pasaman Barat dilakukan pada tanggal 7 Januari 2004 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri bersama 24

Kabupaten lainnya di Indonesia. sehingga tanggal 7 Januari tersebut ditetapkan sebagai hari ulang tahun berdirinya

Kabupaten Pasaman Barat.

Batas Wilayah

Kabupaten Pasaman Barat secara geografis terletak antara koordinat 00°33” LU sampai dengan 00°11” LS dan

99°10” BT sampai dengan 100°04” BT dengan batas wilayah sebagai berikut: 

Sebelah Utara : Kabupaten Mandailing Natal dan Provinsi Sumatera Utara

Sebelah Selatan : Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman

Sebelah Timur : Kabupaten Pasaman

Sebelah Barat : Lautan Samudra Indonesia

Kabupaten Pasaman Barat memiliki daratan seluas 3.887,77 Km², sedangkan luas laut sesuai dengan batas

administrasi laut seluas 4 Mil dari darat yaitu seluas 1126,016 Km² (ZEE kabupaten) dan pada batas administrasi laut

 provinsi seluas 12 Mil dari darat yaitu seluas 3378,048 Km² (ZEE provinsi yang juga dimanfaatkan Kabupaten untuk

untuk usaha ekonomi).

Penduduk Kabupaten Pasaman Barat

Laju pertumbuhan penduduk Kab. Pasaman Barat selama periode 5 tahun sejak tahun 2005 sampai tahun 2008 rata-

rata sebesar 2,72 % pertahun. Pada tahun 2008 jumlah rumah tangga di kabupaten Pasaman Barat sebanyak 78.499

Page 2: ppnd

7/18/2019 ppnd

http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 2/7

rumahtangga.Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk didapat rata-rata penduduk per rumahtangga pada tahun

2008 di Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 4 jiwa/rumahtangga.

Geografis 

Secara Geografis Kabupaten Pasaman Barat terbentuk dari bentuklahan struktural, vulkanik, fluvial, marin, dan lain-

lainnya, sehingga kemiringan lerengnya menjadi bervariasi. Sebagian besar bentukan lahannya berbentuk dataran

sampai bergelombang dan sisanya berbentuk perbukitan dan pegunungan.Dengan kondisi geomorfoligis tersebut

menyebabkan topografi wilayahnya juga bervariasi yaitu mulai dari 0 sampai 2.912 meter dpl.Disamping itu,

Kabupaten Pasaman Barat juga memiliki pulau-pulau yang juga berpotensi untuk dikembangkan.Sedangkan

 bentukan lahan perbukitan dan pergunungan hampir sebagian besar terdapat pada bagian timur wilayah.

Potensi Ekonomi Kabupaten Pasaman Barat

Kontribusi perekonomian Kabupaten Pasaman Barat berasal dari sektor pertaninan, setiap tahun kontribusi sektor

 pertaninan selalu mengungguli sektor lainnya. Penghasilan terbesar dari sektor pertanian berasal dari sub sektor

tanaman pangan, dan sub sektor perkebunan dan komoditi unggulan kelapa sawit.

Kabupaten Pasaman Barat dulunya adalah kawasan andalan kabupaten induk yaitu Kabupaten Pasaman yang

merupakan sentra kelapa sawit.Penghasil utama komoditas bahan baku minyak goreng itu adalah kecamatan-

kecamatan yang kini bergabung dengan Pasaman Barat. Sebut saja, Kecamatan Pasaman, lokasi ibu kota berada, dan

Kecamatan Lembah Melintang.

Luas areal perkebunan kelapa sawit seluruhnya kurang lebih 102.000 hektar,sekitar 77.000 hektar termasuk

 perkebunan inti dan plasma, sementara sisanyaadalah perkebunan rakyat.Dari 102.000 hektar kebun sawit di

Pasaman Barat, 62 persennya berada diKecamatan Pasaman, selebihnya ada di seluruh kecamatan dengan beberapa

di antaranya yang cukup luas berada di Kecamatan Lembah Melintang, Kinali, danSungai Beremas.

Produksi kelapa sawit yang bisa dipanen hingga sebulan dua kali itu diolahmenjadi minyak sawit mentah (crude

 palm oil/CPO) oleh pabrik pengolahankelapa sawit. Di Kabupaten Pasaman Barat terdapat 13 pabrik kelapa

sawit,namun hanya lima di antaranya yang aktif dengan kapasitas produksimasing-masing pabrik 40 hingga 80 ton

CPO per jam.

Produksi tandan buah segar kelapa sawit tahun 2002 sebanyak 854.000 tonlebih. Setelah diolah setengah jadi

menjadi CPO, hasilnya dibawa ke Padanguntuk diolah menjadi minyak goreng, sebagian dari itu juga diekspor ke

Malaysia.

Pengangkutan CPO dan sumber daya alam Pasaman Barat lainnya secara massalmelalui Pelabuhan alam Air

Bangis di Kecamatan Sungai Beremas.Pelabuhankecil itu menjadi satu-satunya pelabuhan andalan angkutan perairan

Page 3: ppnd

7/18/2019 ppnd

http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 3/7

wilayahini.Air Bangis yang belum bisa disinggahi kapal besar menyediakan angkutanpenumpang dan barang yang

menuju Pelabuhan Teluk Bayur di Padang dandaerah-daerah sekitar. Untuk ke depan, kabupaten yang memiliki

 perairansepanjang kurang lebih 142 kilometer ini berencana mengembangkan PelabuhanAir Bangis menjadi

 pelabuhan samudra yang bisa disinggahi kapal-kapal besar.

Selain transportasi air yang dilayani Pelabuhan Air Bangis, Pasaman Baratjuga memiliki terminal angkutan

darat.Dua jenis angkutan yang tersediaadalah angkutan pedesaan yang menggunakan mobil minibus

danantarkota/antarkabupaten dengan memakai bus-bus berukuran sedang.Selain itu masih ada trayek antarprovinsi,

yaitu bus menuju Kota Medan,Sumatera Utara, yang dilayani di terminal bus Ujung Gading, Kecamatan

KotoBalingka. Meski sudah memiliki angkutan dalam kota, sayangnya tidak semuapelosok daerah dijangkau.

Untuk itu tersedia ojek yang melayani penumpanghingga ke daerah-daerah pinggiran Pasaman Barat.Meski

transportasi di Pasaman Barat sendiri masih terbatas, wilayah inisesungguhnya daerah yang ramai dilalui kendaraan

dari wilayah-wilayah lain.Kabupaten ini masuk jalur pesisir barat Sumatera.Letaknya yang di perbatasan Sumatera

Barat dan Sumatera Utara membuatkabupaten ini memiliki arus transportasi yang cukup ramai setiap hari.Truk-truk

 bermuatan komoditas pertanian dan perkebunan dari Padang atauSumatera bagian selatan menuju Sumatera Utara

atau sebaliknya, setiap harimelintas di jalan-jalan utama Pasaman Barat sejak pagi hingga larut malamhari.

Sebagai daerah perlintasan, tak heran jika setiap malam selalu terlihatpuluhan truk parkir di halaman satu-

satunya penginapan terbaik di sini.Sopir-sopir truk tersebut umumnya berasal dari wilayah di luar SumateraBarat,

 bahkan dari Jakarta, yang singgah untuk beristirahat sebelummelanjutkan perjalanan kembali esok harinya.Peluang

menjadi daerah transit sepertinya kurang dilirik Pasaman Barat.Sarana dan prasarana yang hendak dilengkapi lebih

 bertujuan untukmengembangkan sektor primer. Selain produsen kelapa sawit, tanah PasamanBarat juga sangat cocok

ditanami beragam tanaman pangan dan perkebunan lain.

Produk jagung pipilan wilayah ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak olehpeternak di Sumatera Barat, juga Riau dan

Jambi.Tanaman jagung yang ditanamdi areal seluas kurang lebih 10.000 hektar, per hektarnya bisa menghasilkan6-7

ton jagung pipilan.Tanaman pangan lain yang juga menjadi unggulan daerah ini adalah cabe danbuah jeruk. Jeruk

Pasaman yang banyak ditanam di Kecamatan Pasaman, KotoBalingka, Ranah Bantahan, dan Sungai Beremas bahkan

merajai pasaran buahjeruk di Sumatera Barat.

Dibidang perikanan kontribusi terbesar berasal dari sub sektor perikanan laut. Sedangkan sub sektor perikanan darat

 belum begitu tergarap. Bila dibandingkan dengan sektor lain terutama sub sektor perkebunan, sektor perikanan

sedikit tertinggal padahal potensi yang ada cukup besar untuk mengangkat perekonomian Pasaman Barat. Dukungan

 jalan darat di Pasaman Barat terdiri dari jalan aspal sepanjang 284,50 km dan jalan kerikil sepanjang 79,2 km. Jarak

ibu Kota Kabupaten yaitu Simpang Empat dengan ibukota provinsi (Padang) hanya berjarak 175 km.

Kabupaten Pasaman Barat merupakan daerah yang kaya akan potensi sumber daya mineral. Beberapa sumbera dayamineral yang diperkirakan ada dikabupaten ini adalah batubara, timah hitam, emas, granit, pasir besi, kaolin, batu

gamping dan bijih besi.

Page 4: ppnd

7/18/2019 ppnd

http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 4/7

 

Peluang investasi dibidang perkebunan diarahakan pada perkebunan karet dan kakao.Hal ini disebabkan karena

Kabupaten Pasaman Barat sudah banyak investor yang menanamkan modalnya di sektor kelapa sawit.Padahal untuk

komoditi karet dan kakao, tanah di kabupaten ini sangat cocok.Daerah yang cocok untuk lokasi perkebunan karet dan

kakao adalah Kecamatan Gunung Tuleh, Kecamatan Ranah Batahan dan Kecamatan Talamu. Berdasarkan potensi

wisata bahari yang ada, rata-rata kawasan wisata bahari di kabupaten ini belum memiliki fasilitas penunjang

 pariwisata, atau dengan kata lain industri pariwisata (bahari) di Kabupaten Pasaman Barat belum berkembang.

Beberapa peluang investasi yang dapat dilakukan untuk wisata bahari adalah Pembangunan Objek Wisata Pantai,

Pulau dan Laut di Air Bangis , Sasak dan Muara Bingung.

Pasaman Barat juga memiliki potensi investasi di sektor industri. Hal ini mengingat ketersediaan bahan baku yang

cukup melimpah.Beberapa industri yang dapat dikembangkan adalah industri pengolahan minyak kelapa, industri

 pengolahan kakao, dan industri pengolahan jagung.

Potensi lain yang ada di kabupaten ini adalah potensi perikanan. Peluang investasi yang ada seperti pengambangan

 budidaya keramba jaring apung, pengembangan budidaya tambak, peningkatan pengembangan perikanan tangkap

lepas pantai, pengembangan budidaya air tawar dan pengembangan industri pengolahan ikan.

Pembangunan di kabupaten pasaman barat

Secara keseluruhan jika dibandingkan dengan kabupaten/kota di sumatera barat, yang di ukur melalui beberapa

indikator seperti tingkat pengangguran, laju pertumbuhan ekonomi, pasaman barat termasuk pada urutan atau level 4

terendah. Pasaman bisa disebut sebagai daerah tertinggal yang masih membutuhkan pembangunan sarana prasarana

yang dapat menunjang kegiatan perekonomian serta fasilitas-fasilitas baik itu untuk kesehatan,pendidikan dan

 pendidikan keterampilan bagi masyarakatnya. Perlu adanya pelatihan-pelatihan bagi masyarakat agar dapt

menciptakan industry-industri kecil yang dapat menghasilkan nilai dan memiliki nilai jual.

Untuk itu perlu adanya beberapa program pembangunan seperti

A. Program Percepatan Pembangunan Kawasan Terpadu (P2KPT) atau yang biasa disebut dengan Kegiatan Bedah

Desa adalah salah satu kegiatan untuk menangani pembangunan daerah tertinggal. Kegiatan Bedah Desa

mengajukan pendekatan atau cara pandang baru yaitu mengupayakan pengembangan kawasan perdesaan terpadu,

terutama untuk mendukung usaha daerah tertinggal lepas dari ketertinggalan dan kemiskinan. Dukungan

kebijakan dijalankan berdasar fungsi klembagaan KPDT (Kementrian Pembangunan Daerah Tertinggal) yakni

 perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal berdasarkan potensi

dan karakteristik local. Dalam pengembangan perdesaan secara terpadu terutama untuk peningkatan sarana dan

 prasarana ekonomi dan peningkatan keterkaitan pembangunan antara daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan

wilayah.

Page 5: ppnd

7/18/2019 ppnd

http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 5/7

Penetapan kabupaten tertinggal didasarkan pada seperangkat indicator yaitu: Sumber daya manusia, akses terhadap

 pendidikan dan kesehatan, ekonomi (kemiskinan dan lapangan pekerjaan), infrastruktur (air bersih, listrik, jalan dan

telekomunikasi), kapasitas fiskal dan karakteristik daerah (rawan bencana, banjir).

Kegiatan Bedah desa merupakan upaya pengembangan kawasan perdesaan secara terpadu yang dilaksanakan untuk

meningkatkan dan mengembangkan ekonomi masyarakat pedesaan sehingga tercapai sasaran masyarakat desa yang

maju, produktif dan sejahtera. Pengembangan kawasan perdesaan teerpadu tersebut membutuhkan proses

transformasi social ekonomi masyarakat perdesaan yang meliputi pengembangan kualitas sumber daya manusia,

 pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan kawasan permukiman. Dalam hal ini dibutuhkan penyediaan

input dan proses kegiatan dalam pelaksanaan pembangunan perdesaan yang diarahkan untuk :

1.  Meningkatkan kualitas kehidupan dan pendapatan masayarakat perdesaan

2.  mengembangkan kegiatan produksi unggulan perdesaan atau kabupaten

3.  memperkuat kapasitas kelembagaan dan

4.  mengembangkan fungsi dan kualias kawasan permukiman.

Dalam proses kegaiatannya mengupayakan terintegrasinya perencanaan kegaiatan bedah desa ke dalam proses

 perencanaan pembangunan yang secara regular dilakukan oleh daerah dan pusat melalui Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Kabupaten pasaman barat salah satu lokasi kegitan Bedah Desa pada tahun 2013. Dasarnya adalah Kabupaten

Pasaman Barat masih merupakan salah satu Kabupaten Tertinggal sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

oleh KPDT. Lokasi desa yang ditetapkan untuk bedah desa itu sendiri adala pulau panjang. Rencana akan di

 bangun Dermaga Apung yang dirasakan dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat serta mampu

meningkatkan derajat kesejahteraan masayarakat didaerah tersebut, dalam jangka panjangnya mampu juga

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.

B. Sebagai upaya percepatan pembangunan sanitasi di Kabupaten Pasaman Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten

Pasaman Barat di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah telah melakukan Kick Off Meeting

(KOM) Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Pasaman Barat

Di Kabupaten Pasaman Barat sendiri, pengendalian, penataan, dan pelestarian lingkungan hidup telah tertuang

dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015. Adapun strategi

 pembangunan daerah bidang sanitasi dan pemukiman adalah:

-  Peningkatan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan

-  Penataan lingkungan berdasarkan daya dukung lahan

-  Penegakan hukum lingkungan secara konsisten

-  Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penanganan persampahan, serta

-  Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup.

Penyusunan Memorandum Program Sanitasi (MPS) di tingkat Kabupaten/Kota merupakan tahap ke-4 dari seluruh

rangkaian upaya percepatan pembangunan sanitasi, yang terdiri dari enam tahap.Pada tahun 2013, Kabupaten

Pasaman Barat telah menyusun dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) dan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten

(SSK), dan penyusunan MPS adalah tahapan berikutnya.

Page 6: ppnd

7/18/2019 ppnd

http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 6/7

Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahun) yang

memuat kesepahaman bersama seluruh stakeholders terkait dalam upaya Percepatan Pembangunan Sanitasi dan

Pemukiman (PPSP) di tingkat daerah. Dokumen ini memuat visi/misi Kabupaten/Kota bidang sanitasi, strategi dan

arah kebijakan pembangunan sanitasi, rencana kegiatan dan anggaran, serta rencana implementasi dalam periode 5

tahun ke depan.

Di tingkat nasional, pada tahun 2019 ditargetkan bahwa akses akses kesanitasian dan powerplant sudah mencapai 100

 persen. Untuk tujuan tersebut, pemerintah pusat telah menunjuk beberapa kabupaten/kota yang akan menjadi

Kawasan Stategis Nasional (KSN) dan Pusat Kegiatan Nasional (PNK). Kabupaten Pasaman Barat sendiri terpilih

sebagai salah satu KSN bersama dengan Kabupaten Solok Selatan dan Kota Padang sebagai PKN. Artinya,

Kabupaten Pasaman Barat akan menerima banyak perhatian dari pemerintah provinsi maupun pusat.

Pada saat ini, ada sembilan daera di Kabupaten Pasaman Barat yang terindentifikasi beresiko Sangat Tinggi di bidang

Sanitasi, yakni Air Bangis, Batahan, Desa Baru, Ujung Gading, dan Sask, dengan masalah utama limbah, sampah,

dan drainase prohisan. Sementara itu, wilayah Parit, Kinali, Katiagan, Koto Alam, Muara Kiawai, dan Lingkuang

Aua terindentifikasi beresiko Tinggi dengan masalah utama sampah, limbah, rohisan, dan drainase.

Untuk itu, diperlukan strategi yang efektif berdasarkan Kerangka Kerja Logis (KKL) untuk menciptakan sanitasi

yang baik dan

meningkatan derjat kesehatan masyarakat.

Rencana kedepan strategi percepatan pembangunan daerah tertinggalseperti salah satunya kabupaten pasaman barat

Pengembangan daerah tertinggal dapat dilakukan dengan strategi pokok sebagai berikut:

1. setiap daerah harus menentukan sector unggulan

2. pembangunan sumberdaya manusia disesuaikan dengan potensi sumberdaya alam lokal dan sesuai dengan

standar

industri, untuk meminimalkan atau menghilangkan konflik antara masyarakat lokal dengan industry

3. pengembangan komoditas unggulan secara terfokus

4. pemberian insentif fisik dan nonfisik bagi pengembangan sektor/komoditas unggulan, diantaranya berupa

keringanan

 pajak dan retribusi, pembangunan prasarana dan sarana, kemudahan perijinan, dan kepastian hukum

5. pembangunan industri berbasis sumberdaya alam

6. meningkatkan produktivitas untuk menciptakan daya saing daerah

7. membangun alur pasar yang jelas, terutama UKM, melalui perantara perusahaan besar.

Fungsi Pemerintah adalah melakukan pemihakan kepada yang lemah, sehingga pembangunan tidak sekedar bersifat

marketdriven, sehingga diperlukan instrumen untuk mengkoordinasikan program dan anggaran dalam pengembangan

daerah tertinggal, yang diantaranya dapat melalui peningkatan kerjasama antardaerah, sesuai PP Nomor 50 Tahun

2007, yang diperlukan untuk permasalahan daerah-daerah tertinggal.

Page 7: ppnd

7/18/2019 ppnd

http://slidepdf.com/reader/full/ppnd 7/7

 

Permasalahan utama dalam pengembangan ekonomi lokal adalah pasarnya yang kecil sehingga strategi ekspor sangat

 penting untuk memperluas pasar, yang diantaranya:

(a) fokus pada pengembangan berbasis klaster

(b) membangun kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta.

 pemerintah memegang peranan yang cukup besar, sehingga diharapkan semua perencanaan yang telah direncanakan

dapat direalisasikan dengan penuh tanggung jawab dan memperoleh hasil yang sesuai dengan rencana awal.Untuk

dapat mewujudkan cita-cita bangsa dibutuhkan sebuah kerja sama antara masyarakat dan juga pemerintah.