Ppkn Pancasila Dan Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

2
Pancasila dan Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia Arifasjah/0801512029 Secara filosofis kakikat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan nasional Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Unsur-unsur hakikat manusia "monopluralis" meliputi susunan kodrat manusia, terdiri dari rohani (jiwa) dan jasmani (raga), sifat kodrat manusia terdiri mahluk individu dan mahlik sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai mahlik pribadi berdiri sendiri dan mahluk Tuhan. Dalam dunia ekonomi, seringkali terjadi persaingan bebas, dimana yang kuat akan menang. Hal ini dapat menyebabkan perekonomian tidak seimbang dan akan menimbulkan penderitaan pada sekelompok orang yang dirugikan. Untuk itu, perkembangan ekonomi di Indonesia harus didasarkan pada usaha untuk menciptakan kesejahteraan manusia, menghindari persaingan bebas, dan monopoli. Untuk mewujudkan itu, pelaksanaan sistem ekonomi harus didasarkan pada Pancasila, moralitas humanistik, dan ekonomi yang berkemanusiaan. Dengan cara ini, perekonomian dapat terlaksana dengan baik, dan masyarakat Indonesia dapat hidup dengan sejahtera dan makmur. Pasal 33 UUD 1945 sebagai landasan konstitusional bagi berkembangnya sistem perekonomian di Indonesia, mengandung pola dan bentuk perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia. Dari isi pasal 33 tersebut dapat disimpulkan bahwa perekonomian yang dilaksanakan di Indonesia dinamakan ekonomi Pancasila yang menganut pola berikut ini: 1. Pelaksanaan kegiatan perekonomian dilaksanakan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini berarti dalam demokrasi ekonomi pancasila harus terjalin kemitraan antara majikan dan buruh, pengusaha besar dan pengusaha kecil, dan sebagainya. 2. Pelaksanaan kegiatan perekonomian harus mengutamakan kemakmuran rakyat.

description

pancasila

Transcript of Ppkn Pancasila Dan Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

Page 1: Ppkn Pancasila Dan Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

Pancasila dan Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia

Arifasjah/0801512029

Secara filosofis kakikat kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan nasional Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Unsur-unsur hakikat manusia "monopluralis" meliputi susunan kodrat manusia, terdiri dari rohani (jiwa) dan jasmani (raga), sifat kodrat manusia terdiri mahluk individu dan mahlik sosial serta kedudukan kodrat manusia sebagai mahlik pribadi berdiri sendiri dan mahluk Tuhan.

Dalam dunia ekonomi, seringkali terjadi persaingan bebas, dimana yang kuat akan menang. Hal ini dapat menyebabkan perekonomian tidak seimbang dan akan menimbulkan penderitaan pada sekelompok orang yang dirugikan. Untuk itu, perkembangan ekonomi di Indonesia harus didasarkan pada usaha untuk menciptakan kesejahteraan manusia, menghindari persaingan bebas, dan monopoli. Untuk mewujudkan itu, pelaksanaan sistem ekonomi harus didasarkan pada Pancasila, moralitas humanistik, dan ekonomi yang berkemanusiaan. Dengan cara ini, perekonomian dapat terlaksana dengan baik, dan masyarakat Indonesia dapat hidup dengan sejahtera dan makmur.

Pasal 33 UUD 1945 sebagai landasan konstitusional bagi berkembangnya sistem perekonomian di Indonesia, mengandung pola dan bentuk perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia. Dari isi pasal 33 tersebut dapat disimpulkan bahwa perekonomian yang dilaksanakan di Indonesia dinamakan ekonomi Pancasila yang menganut pola berikut ini:

1. Pelaksanaan kegiatan perekonomian dilaksanakan berdasarkan asas kekeluargaan. Hal ini berarti dalam demokrasi ekonomi pancasila harus terjalin kemitraan antara majikan dan buruh, pengusaha besar dan pengusaha kecil, dan sebagainya.

2. Pelaksanaan kegiatan perekonomian harus mengutamakan kemakmuran rakyat.3. Produksi dikerjakan oleh semua untuk kepentingan bersama dan dibawah pimpinan atau

pengawasan anggota-anggota masyarakat yang memegang peranan penting, sebagai subjek ekonomi.

4. Segala cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara, dan tidak dimiliki perusahaan perseorangan.

5. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara.6. Pelaksanaan perekonomian yang dibangun Indonesia harus memperhatikan prinsip

kebersamaan, efesiensi keadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan kesatuan ekonomi nasional.

Sumber: Jumanta. Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan