Ppk Katarak

6

Click here to load reader

description

ppk katarak

Transcript of Ppk Katarak

Page 1: Ppk Katarak

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

KATARAK PADA PASIEN DEWASA

RSUD KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR

2014

Pengertian

(definisi)

kekeruhan pada lensa yang menyebabkan penurunan tajam penglihatan

(visus) yang paling sering berkaitan dengan proses degenerasi lensa pada

pasien usia di atas 40 tahun (katarak senilis).Penyebab lain katarak adalah

glaukoma, uveitis, trauma mata, serta kelainan sistemik seperti Diabetes

Mellitus, riwayat pemakaian obat steroid dan lain-lain. Katarak biasanya

terjadi bilateral, namun dapat juga pada satu mata (monokular).

Anamnesis Pasien datang dengan keluhan penglihatan menurun secara perlahan

seperti tertutup asap/kabut.

Keluhan disertai ukuran kacamata semakin bertambah, silau dan sulit

membaca.

Pemeriksaan Fisik Visus menurun.

Refleks pupil dan Tekanan Intra Okular normal.

Tidak ditemukan kekeruhan kornea.

Terdapat kekeruhan lensa yang tampak lebih jelas setelah dilakukan

dilatasi pupil dengan tetes mata tropikamid 0.5%.

Pemeriksaan iris shadow test positif.

Kriteria Diagnosis Criteria lensa katarak:

Perubahan protein

Edema

Nekrosis

Serabut robek

Diagnosis Diagnosis penyakit ini ditegakkan berdasarkan hasil yang didapat dari anamnesis

dan pemeriksaan ofthamologi.

Diagnosis Banding Kelainan refraksi Komplikasi Glaukoma

Pemeriksaan 1. USG untuk menyingkirkan adanya kelainan lain pada mata selain

Page 2: Ppk Katarak

Penunjang katarak

2. Biometri untuk mengukur power IOL jika pasien akan dioperasi

katarak

3. Retinometri untuk mengetahui prognosis tajam penglihatan setelah

operasi

Terapi Tatalaksana

1. Penatalaksanaan non bedah untuk visus lebih baik atau sama dengan

6/12, yaitu pemberian kacamata dengan koreksi terbaik.

2. Jika visus masih lebih baik dari 6/12 tetapi sudah mengganggu untk

melakukan aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan pasien atau

ada indikasi medis lain untuk operasi, pasien dapat dilakukan operasi

katarak

3. Tatalaksana pasien katarak dengan visus terbaik kurang dari 6/12

adalah operasi katarak berupa EKEK + IOL atau fakoemulsifikasi + IOL

dengan mempertimbangkan ketersediaan alat, derajat kekeruhan

katarak dan tingkat kemampuan ahli bedah

4. Operasi katarak dilakukan menggunakan mikroskop operasi dan

peralatan bedah mikro, di mana pasien dipersiapkan untuk implantasi

IOL

5. Ukuran IOL dihitung berdasarkan data keratometri serta pengukuran

biometri A- scan‐

6. Apabila tidak tersedia peralatan keratometri dan biometri ukuran IOL

dapat ditentukan berdasar anamnesis ukuran kacamata yang selama

ini dipakai pasien. IOL standar power +20.00 dioptri, jika pasien

menggunakan kacamata, power IOL standar dikurangi dengan ukuran

kacamata. Misalnya pasien menggunakan kacamata S - 6.00 ‐ maka

dapat diberikan IOL power +14.00 dioptri

7. Operasi katarak bilateral (operasi dilakukan pada kedua mata

sekaligus secara berturutan) sangat tidak dianjurkan berkaitan dengan

risiko pasca operasi (endoftalmitis) yang bisa berdampak kebutaan.

Tetapi ada beberapa keadaan khusus yang bisa dijadikan alasan

pembenaran dan keputusan tindakan operasi katarak bilateral ini

Page 3: Ppk Katarak

harus dipikirkan sebaik baiknya.

Perawatan pasca operasi

(jika ada tindakan operasi)

1. Frekuensi pemeriksaan pasca bedah ditentkan berdasarkan tingkat

pencapaian visus optimal yang diharapkan.

2. Pada pasien dengan rrisiko tinggi, seperti pada pasien dengan satu

mata, mengalami komplikasi intraoerasi atau ada riwayat penyaki

mata lain sebelumnya seperti uveitis, glaucoma dan lain-lain, maka

pemeriksaan harus dilakukan satu hari setelah operasi.

3. Pada pasien yang dianggap tidak bermasalah baik keadaan pre

operasi maupun intra operasi serta diduga tidak akan mengalami

komplikasi lainnya maka dapat mengikuti petunjuk pemeriksaan

lanjutan (follow up) sebagai berikut:

Kunjungan pertama: dijadwalkan dalam kurun waktu 24 48 ‐ jam

setelah operasi (untuk mendeteksi dan mengatasi komplikasi dini

seperti kebocoran luka yang menyebabkan bilik mata depan dangkal,

hipotonus, peningkatan tekanan intaraokular, edema kornea ataupun

tanda-tanda peradangan.)

Kunjungan kedua: dijadwalkan pada hari ke 4-7 setelah operasi jika

tidak dijumpai masalah pada kunjungan pertama, yaitu untuk

mendeteksi dan mengatasi kemungkinan endoftalmitis yang paling

sering terjadi pada minggu pertama pasca operasi

Kunjungan ketiga: dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan pasien di

mana bertujuan untuk memberikan kacamata sesuai dengan refraksi

terbaik yang diharapakan.

4. Obat-obatan yang digunakan pasien pasaca operasi bergantung dari

keadaan mata serta disesuaikan dengan kebutuhan. Tetapi

penggunaan tetes mata kombinasi antibiotika dan steroid harus

diberikan kepada pasien untuk digunakan setiap hari selama minimal

4 minggu pasca operasi.

Edukasi Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan penglihatan yang

Page 4: Ppk Katarak

dapat diperbaiki.

Memberitahu keluarga untuk kontrol teratur jika sudah didiagnosis

katarak agar tidak terjadi komplikasi

Prognosis Prognosis Quo ad vitam pada umumnya bonam, namun fungsionam dan

sanationamnya dubia ad malam bila tidak dilakukan operasi katarak.

Kepustakaan 1. James, Brus. dkk. Lecture Notes Oftalmologi. Jakarta: Erlangga. 2005.

2. Riordan, P.E, Whitcher, J.P. Vaughan & Asbury Oftalmologi Umum.

Ed17.Jakarta: EGC. 2009.

3. Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Ed III. Cetakan V. Jakarta: Balai Penerbit FK

UI. 2008.

4. Vaughan, D.G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Cetakan I. Jakarta: Widya

Medika. 2000.

Kediri, 28 November 2014

KETUA KOMITE MEDIK KETUA SMF MATA

dr. Rudolf Rudy B, Sp.B dr. Sri Kristiani, Sp.M

Direktur RSUD Kabupaten Kediri

dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P