Powered by … · Sistem control terdistribusi pada sentral EWSD : SPC (Stored Program Control)...

34
Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Transcript of Powered by … · Sistem control terdistribusi pada sentral EWSD : SPC (Stored Program Control)...

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Hubungan Langsung tanpa Switching

Hubungan antar 2 pelangganHubungan antar 2 pelanggan

Hubungan beberapa pelanggan tanpa switching

Jumlah saluran :

saluranNN

2

)1( −

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Hubungan Melalui Switching (Sentral)

� Hubungan langsung : tidak efisien karena dibutuhkan saluran yang

besar dan jaringan menjadi rumit

� Hubungan melalui switching : untuk N pelanggan hanya diperlukan N

saluran

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Fungsi Sentral

� Fungsi switching → menyambungkan dan memutuskan terminal masukan dan keluaran

� Fungsi kontrol → mengendalikan/mengontrol penyambungan panggilan atas dasar instruksi pensinyalan yang penyambungan panggilan atas dasar instruksi pensinyalan yang datang dari luar ataupun atas data yang disimpan di dalam sentral itu

� Fungsi Interface → sebagai unit akses dari pelanggan dan interkoneksi dengan jaringan lain

� Fungsi pembebanan → untuk penghitungan dan pencatatan pemakaian panggilan

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Bagian-bagian Sistem Sentral

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Bagian-bagian Sistem Sentral (Cont..)

� Line Circuit : pengontrol dari local loop

� Trunk Circuit : pengontrol trunk network

� OAM Circuit : pengontrol OAM (Operation, Administration, and Maintenance)Administration, and Maintenance)

� Switching network: pengaturan, pembentukan dan pembubaran transfer komunikasi

� Main Controller : pusat pengaturan sentral

� Ancillary Function: fungsi-fungsi lain, seperti signalling dan catu daya.

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Jenis-jenis switch�Selektor

� Digunakan pada sentral step-by-step (strowger)

� Ket gambar : selektor mempunyai 10 kontak yang diatur setengah lingkaran dengan 1 kontak wiper yang dapat berputar untuk menghubungkan inlet dengan salah satu dari 10 kontak outlet yang dikehendaki

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

�Reed Relay

� Reed relay adalah piranti yang bekerja berdasarkan arus listrik yang mengalir melalui kumparan

� Di dalam kumparan ditempatkan 2 batang strip yang akan terinduksi magnet bila kumparan tersebut dialiri listrik

� Reed relay disusun dalam formasi matrik untuk membentuk switching network

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Jenis-jenis Matrika. Matrik Konsentrasi → jumlah inlet lebih besar dari jumlah

outlet

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

b. Matrik Distribusi → jumlah inlet sama dengan jumlah outlet

c. Matrik Ekspansi → jumlah outlet lebih banyak dari pada jumlah inlet

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Konfigurasi Dasar Switching dengan 3 Jenis Matrik :

Perkembangan Switching Network�Sentral Manual Switch Board

� Switching network sentral manual berupa switch board

� Terdapat operator yang bertugas dalam penyambungan

� Penyambungan relatif lambat

� Security tergantung pada operator

� Keberhasilan sambungan tergantung pada operator

Perkembangan Switching Network (cont..)

�Elektromagnetic Switch Crosspoint� Merupakan evolusi dari switching manual

� Operator tidak lagi menggunakan jack untuk menghubungkan inlet dan outlet, tetapi sudah menggunakan switch-switch elektromagnetik yang tersusun dalam bentuk matriks.

Crosspoint Switch Elektromagnetik

X = switch elektromagnetik

(normally open), akan di-

closed-kan oleh operator

untuk hubungan inlet/outlet

tertentu

Perkembangan Switching Network (cont..)

�Switching Network Elektromekanik� Menggunakan selektor

� Sudah ada line circuit

� Switching otomatis

� Proses switching : wiper digerakkan oleh motor listrik ke posisi outlet yang sesuai dengan called number

� Kapasitas sentral : 10N , dmana N adalah jumlah selektor

� Ex : Kapasitas sentral 1000 = 103, jadi jumlah selektor (N) = 3

Perkembangan Switching Network (cont..)� Switching network dengan 3 selektor group :

� Pada contoh tsb, nomor pelanggan terdiri dari 3 digit

� Pergerakan selektor dilakukan step by step

� Digit 1 : Menggerakkan selektor awal (Line Finder = Pre-selektor)

� Digit 2 : Menggerakkan group selektor

� Digit 3 : Menggerakkan selektor akhir (Final Selector = Line Selector)

� Susunan selector menyerupai matriks

Perkembangan Switching Network (cont..)� Selektor pada Switch Elektromekanik :

Exchange Control�Exchange control berfungsi untuk mengontrol semua

kegiatan di sentral termasuk pencatatan beban/pulsa serta pusat operasi dan pemeliharaan

� Jenis-jenis exchange control :� Jenis-jenis exchange control :

� Non-SPC Wired Logic

� Direct Controlled (EMD)

� Indirect Controlled (Sentral Crossbar)

� SPC (Stored Program Control)

� Centralized Controlled

� Distributed Controlled

Direct Control / Progressive Control� Switching network dikontrol oleh pulsa-pulsa nomor dari

terminal

� Pengontrolan dilakukan step by step

� Wired logic controlled

� Menggunakan switching network elektromekanik� Menggunakan switching network elektromekanik

� Secara hardware, bagian switch, kontrol, dan signaling tidak dipisah menggunakan selektor

Direct Control/Progressive Control (Cont..)� Ex : Sentral berkapasitas 10.000 pelanggan (nomor panggil 4 digit)

maka ada 4 tingkatan selektor

Direct Control/Progressive Control (Cont..)� Cara kerja : Misal A >> B (nomor B1 B2 B3 B4)

� A on hook >> off hook : SLC A mendeteksi perubahan status >> cari LF kalau berhasil maka akan terjadi koneksi A>> SLCA >> LFA

� LF kirim dial tone pada A, A mendial B1 : GS I mencari GS II, jika berhasil maka akan terjadi koneksi A >> SLCA >> LFA >> GS I >> inlet GS IIinlet GS II

� A mendial B2 : GS II mencari FS, jika berhasil terjadi koneksi A >> SLCA >> LFA >> GS I >> GS II >> inlet FS

� A mendial B3, B4 : FS mencari SLCB, jika B sedang on-hook (bebas) maka FS kirim :

� Pada B : ringing current

� Pada A : ringing tone = ring back tone = ring return tone

� Selanjutnya terjadi komunikasi, dan bila selesai maka SLC akan mendeteksi permintaan pemutusan hubungan

Direct Control/Progressive Control (Cont..)

� Kemungkinan terjadinya kegagalan :

� A off hook, cari LF tidak berhasil, maka akan diterima busy tone

� GS I gagal mencari GS II dan GS II gagal mencari FS, maka akan diterima congestion tone

� FS mendapati B sedang off hook maka A akan mendapat busy tone

� Tone yang berlaku di Indonesia :

� Dial tone : sinyal kontinyu

� Busy tone : 0,5 detik on 0,5 detik off

� Congestion tone : 0,25 detik on 0,25 detik off (kesibukan di jaringan

� Ring back tone : 1 detik on 4 detik off

Indirect Control/Common Control

� Sinyal nomor masuk ke register. Hasil analisa register :

� Jika incoming internal, maka Marker mengontrol speech path antara pemanggil dan yg dipanggil serta mengirimkan tones yg sesuai

� Jika mrpk transit/interlokal, maka Marker mengontrol Translator (utk mengubah digit) dan Sender (utk pengiriman sinyal nomor ke sentral yang dituju

Indirect Control/Common Control (Cont..)

� Menggunakan kombinasi sejumlah rele elektromagnetik

� Fungsi-fungsi blok :

� Marker : memilih jalur pembicaraan dan mengontrol switching networkswitching network

� Translator : mengubah nomor dial ke dalam instruksi switching

� Register : menyimpan nomor-nomor dial

� Sender : mengirim digit-digit perutean pada trunk outgoing

SPC (Stored Program Control)

A. Sistem Pengendalian Terpusat (Centralized Controlled)

� Prosesor hanya ada di-exchange controller sehingga tugas pengontrolan 100% dilakukan oleh Main Controller.

SPC (Stored Program Control) (Cont..)B. Sistem Pengendalian Terdistribusi (Distributed Controlled)

� Masing-masing bagian sentral mempunyai prosesor yang mengatur /mengontrol fungsi masing2 bagian, sehingga beban main controller jadi ringan. Ex : Sentral EWSD

� Sistem control terdistribusi pada sentral EWSD :

SPC (Stored Program Control) (Cont..)

� Contoh bagian danprosesornya :

LTG dengan GP (Group Processor)

SN dengan SGC (Switching Group Controller)

CP dengan SSP (Siemen Switching Processor)CP dengan SSP (Siemen Switching Processor)

Switching Network Berbasis Space Switch� Switching network berbentuk matrik yang terdiri dari baris dan kolom

� Crosspoint : pertemuan/koneksi antara baris dan kolom

� Sitching matrik yang paling sederhana : matrik satu tingkat (single stage switching matrix), dengan jumlah crosspoint Nx

� Bentuk switching matriks tunggal yang biasa digunakan :

Switching Network Berbasis Space Switch (Cont..)

� Kelemahan switching matrik tunggal :

� Jumlah crosspoint sangat besar jika jumlah inlet/outlet bertambah

� Satu crosspoint dipakai khusus utk hubungan yg spesifik. Jika � Satu crosspoint dipakai khusus utk hubungan yg spesifik. Jika crosspoint tsb terganggu maka tdk dpt dilakukan hubungan (block)

� Tidak efisien, krn dlm setiap baris/kolom hanya 1 crosspoint saja yang dipakai

� Utk mengatasi kelemahan matrik tunggal, maka digunakan switching network bertingkat (multiple stage switching)

Switching Network Berbasis Space Switch (Cont..)

� Multistage switch 3 tingkat :

Switching Network Berbasis Space Switch (Cont..)

Jumlah crosspoint dari multistage switch 3 tingkat :

( ) ( )

2

⋅+

⋅+⋅= knn

N

n

N

n

Nkkn

n

NN x

(pers.1)

dimana : Nx = jumlah crosspoint total

N = jumlah inlet/outlet

n = ukuran dari setiap switch block atau setiap group inlet/outlet

k = jumlah array tengah

2

2

+=n

NkNkN x

Switching Network Berbasis Space Switch (Cont..)

� Matrik tunggal bersifat non-blocking

� Matrik bertingkat : pemakaian crosspoint secara sharing maka memungkinkan terjadinya blocking

Agar matrik bertingkat bersifat non-blocking, maka jumlah � Agar matrik bertingkat bersifat non-blocking, maka jumlah matrik pada center stage yang diperlukan adalah :

k = 2n – 1 (pers. 2)

(Hasil analisa Charles Clos dari Bell Laboratories)

Switching Network Berbasis Space Switch (Cont..)� Non blocking Matriks Switch 3 Tingkat

Switching Network Berbasis Space Switch (Cont..)

� Maka jumlah crosspoint matrik 3 tingkat yang non-blocking (pers.2 disubstitusikan ke pers. 1 :

(pers. 3)( ) ( )2

12122

−+−=n

NnnNN x

� Jumlah n optimum diperoleh dgn mendiferensialkan pers. 3 di atas terhadap n :

(pers. 4)

� Substitusikan pers. 4 ke pers. 3, maka diperoleh nilai N minimum :

(pers. 5)

2/1

2:0

==N

ndiperolehdn

dN x

( )124 −= NNN x

n

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -

Switching Network Berbasis Space Switch (Cont..)� Tabel perbandingan jumlah crosspoint matrik tunggal dengan

matrik 3 tingkat (non-blocking)

Jumlah Saluran Jumlah Crosspoint3 Tingkat

Jumlah Crosspoint1 Tingkat

� Pengurangan crosspoint yg lebih byk dpt dicapai dgn menambah tingkat switching. Tingkat SN non blocking selalu ganjil (1,3,5, dst)

128 7.680 16.256

512 63.488 261.633

2.048 516.096 4,2 juta

5.192 12 juta 67 juta

32.768 13 juta 1 milyar

131.072 268 juta 17 milyar

Powered by http://TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive -