POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK...

62
KALIMANTAN POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP 2017 PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN /pppekalimantan.klhk [email protected] http://kalimantan.menlhk.go.id/ SCAN THE CODE INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP EKOREGION KALIMANTAN

Transcript of POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK...

Page 1: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

KALIMANTANPOTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

2017

PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTANKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

/pppekalimantan.klhk

[email protected]

http://kalimantan.menlhk.go.id/

SCAN THE CODE

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUPEKOREGION KALIMANTAN

Page 2: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

DAFTAR ISI

2 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

03 PROLOG

04 EKSEKUTIF SUMMARY

07 SEJARAH INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

10 KUALITAS LINGKUNGAN EKOREGION KALIMANTAN

12 INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN 2016

16 INDEKS KUALITAS AIR TREN INDEKS KUALITAS AIR 18 PARAMETER KUALITAS AIR 20

28 INDEKS KUALITAS UDARA PARAMETER KUALITAS UDARA 29 TREN INDEKS KUALITAS UDARA 36

44 INDEKS TUTUPAN HUTAN TREN INDEKS TUTUPAN HUTAN 47 TRANSFORMASI TUTUPAN LAHAN BERHUTAN EKOREGION KALIMANTAN 2012-2016 50 PARAMETER TUTUPAN HUTAN 53

54 PENUTUP

56 GLOSSARY

60 MEET THE TEAM

TIM PENYUSUN

PengarahDrs. Tri Bangun LaksanaKepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan Penanggung JawabDr. Edi Sulistyo H Susetyo, S.Hut, M.SiKabid Evaluasi dan Tindak Lanjut SDA-LH

AnggotaRina Widyastuti, S.SiAndi Samra Salam, S.EBuyung Yusuf Wibisono, S.E, M.S.E, M.APermana Arief Mahardika, S.HutIrwan Abu, SPEko Novianto, S.KelChurnia Rozalina, ST

EditorDr. Edi Sulistyo H Susetyo, S.Hut, M.SiDesain dan Tata LetakEko Novianto, S.Kel

PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNANEKOREGION KALIMANTANKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

website http://kalimantan.menlhk.go.id/email [email protected]

Foto Sampul:Federick P3E KalimantanLokasi Hutan Lindung Sungai Wain Balikpapan, Kalimantan Timur

Page 3: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 3

03 PROLOG

04 EKSEKUTIF SUMMARY

07 SEJARAH INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

10 KUALITAS LINGKUNGAN EKOREGION KALIMANTAN

12 INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN 2016

16 INDEKS KUALITAS AIR TREN INDEKS KUALITAS AIR 18 PARAMETER KUALITAS AIR 20

28 INDEKS KUALITAS UDARA PARAMETER KUALITAS UDARA 29 TREN INDEKS KUALITAS UDARA 36

44 INDEKS TUTUPAN HUTAN TREN INDEKS TUTUPAN HUTAN 47 TRANSFORMASI TUTUPAN LAHAN BERHUTAN EKOREGION KALIMANTAN 2012-2016 50 PARAMETER TUTUPAN HUTAN 53

54 PENUTUP

56 GLOSSARY

60 MEET THE TEAM

PROLOG

Kualitas lingkungan hidup sangat penting bagi kehidupan manusia. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan kondisi udara yang segar, air yang bersih, lingkungan yang nyaman, dan

kondisi-kondisi lingkungan yang berkualitas. Bagaimana kita mengetahui bahwa lingkungan hidup kita berkualitas? Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) telah disepakati sebagai

ukuran indikator kualitas lingkungan hidup apakah dalam kondisi baik atau buruk.

Buku ini menyajikan informasi tentang Kualitas Lingkungan Hidup di 5 (lima) propinsi di wilayah Ekoregion Kalimantan, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara. Informasi kualitas lingkungan meliputi kondisi kualitas air, udara dan lahan yang direpresentasikan melalui nilai Indeks Kulitas Udara (IKU), Indeks Kualitas Air (IKA) dan Indeks Tutupan Hutan (ITH). Lebih lanjut, buku ini juga menyajikan faktor-faktor penekan (pressure), dan juga bagaimana pemerintah propinsi merespon kondisi lingkungan yang terjadi di masing-masing daerahnya baik berupa kebijakan maupun upaya-upaya nyata untuk memperbaiki kualitas lingkungan.

Dengan terbitnya buku ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pengambil keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah tentang kondisi lingkungan, dan sebagai bahan evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, serta sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada publik tentang pencapaian target program-program pemerintah di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan sehingga buku ini dapat diterbitkan secara tepat waktu. Masukan dari perbagai pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan penyusunan buku ini di waktu-waktu mendatang.

Balikpapan, Januari 2018

Kepala Pusat

Tri Bangun L. Sony

Page 4: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

4 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

RINGKASAN EKSEKUTIF

Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar-get, dan bahkan di atas nilai IKLH nasional.

Nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Ekoregion Kalimantan melampaui target yang ditetapkan pada rencana kerja P3E Kalimantan,

dan sekaligus juga melampaui capaian nilai IKLH secara nasional. Pada tahun 2016, hasil pengukuran nilai IKLH Ekoregion Kalimantan adalah 68,27. Nilai ini lebih tinggi daripada IKLH Nasional yang berada di angka 62,96. Walaupun nilai IKLH Ekoregion Kalimantan di atas nilai nasional, namun terjadi tren penurunan nilai IKLH di Ekoregion Kalimantan sejak tahun 2011.

Nilai IKLH Ekoregion Kalimantan tersebut di atas merupakan agregasi dari nilai indeks kualitas air (IKA) sebesar 50,21; nilai Indeks Kualitas Udara (IKU) sebesar 89,26; dan nilai Indeks Tutupan Hutan (ITH) sebesar 68,59. Dilihat dari komponen pembentuknya, IKA

adalah komponen yang berkontribusi utama rendahnya nilai IKLH Kalimantan. Nilai IKA Kalimantan Tahun 2016 turun 4,25 poin jika dibandingkan dengan tahun 2015. Tidak hanya turun, namun nilai IKA Kalimantan tahun 2016 adalah yang terburuk selama enam tahun terakhir sehingga semakin mendekati nilai IKA Nasional yang memiliki nilai sebesar 50.20. Hal ini menunjukkan bahwa air sungai di Kalimantan semakin tercemar.Dari 5 propinsi yang ada di Ekoregion Kalimantan, IKA Kalimantan Selatan adalah yang terburuk yaitu 38,22.

Fecal Coli, Total Coliform dan fosfat menjadi sumber pencemar utama di sungai-sungai di Kalimantan Selatan. Tingginya konsentrasi parameter-parameter tersebut berkaitan dengan aktivitas MCK oleh masyarakat di

Page 5: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Sungai BalanganKabupaten Balangan,Provinsi Kalimantan Selatan .

Foto: Nope, P3E Kalimantan

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 5

Pencemaran air menjadi kontributor utamaterhadap penurunan nilai IKLH Ekoregion Kalimantan”

hampir sepanjang bantaran sungai. Disisi lain, penggunaan detergen dari industri dan pupuk pertanian berkontribusi pada tingginya konsentrasi fosfat.

Komponen pembentuk IKLH berikutnya adalah IKU. Dalam enam tahun terakhir IKU Kalimantan selalu berada di atas IKU Nasional. IKU Kalimantan tahun 2016 adalah sebesar 89,3, sementara IKU nasional berada pada angka 81,8. Jika kita lihat dari sisi kewilayahan, Kalimantan Tengah memiliki IKU terendah di Kalimantan dengan nilai 84,04; jauh di bawah Kalimantan Utara dengan nilai 95,47 yang merupakan capaian tertinggi di Ekoregion Kalimantan. Meskipun Kalimantan Tengah mempunyai nilai IKU terendah di Ekoregion Kalimantan, namun begitu, nilai ini masih di atas IKU nasional. Kebakaran hutan, kegiatan industri, pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor dan juga bahan turunan dari minyak bumi berkontribusi

terhadap sumber pencemar SO2 dan NO2 yang berimplikasi pada rendahnya nilai IKU Kalimantan.

Komponen pembentuk IKLH yang terakhir adalah ITH. Nilai ITH Kalimantan tahun 2016 adalah 68,59 berada diatas ITH Nasional yang mempunyai nilai 58,42. Kenaikan nilai ini secara fisik diwujudkan dalam bentuk kenaikan lima puluh ribu hektar tutupan hutan di Ekoregion Kalimantan. Luas tutupan hutan pada tahun 2015 sebesar 27,16 juta hektar menjadi 27,21 juta hektar pada 2016. Kenaikan ini merupakan selisih perubahan lahan non hutan menjadi hutan dengan lahan hutan menjadi non hutan. Perubahan lahan non hutan menjadi hutan terluas berada di Kalimantan Timur dengan 250 ribu hektar. Sedangkan perubahan lahan hutan menjadi non hutan tertinggi di Kalimantan Barat dengan 200 ribu hektar. Kalimantan Utara memiliki tutupan hutan tertinggi di Kalimantan dengan 83 persen

dari luas daratannya; sedangkan yang terendah adalah Kalimantan Selatan yaitu sebesar 23 persen.

Mendasarkan pada data capaian IKLH tahun 2016, beberapa hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki IKLH ke depan adalah: (a) upaya sinergis dari berbagai stakeholders (colective action) yang fokus pada upaya peningkatan kualitas air sungai khususnya di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat, salah satu contohnya membangun IPAL komunal di sepanjang sungai Barito; (b) melakukan antisipasi terjadinya kebaran hutan khususnya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang melibatkan berbagai stakeholders; (c) melakukan rehabilitasi kawasan hutan dan lahan kritis secara terpadu; (d) kepada pemegang ijin tambang agar melakukan reklamasi dan revegetasi lahan paska tambang; (e) Instansi Pengelola LH agar melakukan pengawasan secara ketat terhadap implementasi RKL dan RPL; (f) dari sisi metode penghitungan IKLH agar dilakukan penyempurnaan salah satunya metode penentuan ITH agar tidak bias ketika terjadi pemekaran wilayah; (g) data yang up to date dan representatif agar terus diupayakan agar IKLH dapat menggambarkan kondisi kualitas lingkungan hidup yang sesungguhnya. Dalam rangka pengumpulan data masih sangat tergantung dengan dana APBN melalui skema DAK dan dana dekonsentrasi; (h)Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota agar memasukkan IKLH menjadi indikator kinerja dalam RPJMD sehingga bisa mengusulkan anggaran APBD.

Page 6: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Telapak Tangan Berangkai,Gua Liang Tewet.Kabupaten Kutai Timur,Provinsi Kalimantan Timur .

Foto: Dokumentasi P3E Kalimantan

6 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Page 7: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 7

nvironmental Quality Index (EQI) EQI yang dikembangkan oleh Virginia Commonwealth

University (VCU) pada tahun 2008 pada dasarnya hanya mengukur kecend-erungan kualitas atau kondisi lingkun-gan dari media air, udara, dan lahan, beban pencemar toksik, perkem-bangbiakan burung (keanekaragaman hayati), dan pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2009 dikembangkan kem-bali sebagai Indikator dan parameter untuk menghitung kualitas lingkun-gan ditetapkan oleh komite tek-nis yang dibentuk oleh tim penyu-sun EQI. Komite ini terdiri dari para pakar, serta wakil-wakil dari pemer-intah negara bagian dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) seb-agai penetapan bobot pada awal-nya dilakukan dengan tehnik Delphi.

ndeks Kualitas Lingkungan Hidup( IKLH) Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama den-

gan DANIDA menunjuk tim konsul-tan untuk menyusun indeks kualitas lingkungan pada tahun 2009. Tim konsultan kemudian mengajukan konsep yang merupakan adopsi dari EPI. Selain itu BPS juga sejak tahun 2008 mengembangkan indeks kuali-tas lingkungan perkotaan. Dari ber-bagai seminar yang diadakan oleh BPS dan Focus discussion group (FGD) yang diadakan oleh KLH bekerjasama dengan DANIDA, akhirnya diputus-kan untuk mengadopsi konsep indeks

yang dikembangkan oleh BPS dan VCU yang dimodifikasi. Konsep IKLH, seperti yang dikembangkan oleh BPS, hanya mengambil tiga indikator kualitas lingkungan yaitu Kualitas air sungai, Kualitas udara, dan Tutupan hutan. Penggabungan parameter ini dimungkinkan karena ada ketentuan yang mengaturnya, seperti:1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pedoman ini juga mengatur tatacara penghitungan indeks pencemaran air (IPA).2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep- 45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Pencemar Udara. Pada IKLH 2009 hingga 2011 dilaku-kan penyempurnaan agar IKLH lebih mencerminkan kondisi senyatanya di lapangan. Hal yang disempurnakan adalah perubahan titik acuan dan metode perhitungan. Sebagai pem-banding atau target untuk setiap indi-kator adalah standar atau ketentuan yang berlaku berdasarkan peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti ketentuan ten-tang baku mutu air dan baku mutu udara ambien. Selain itu dapat digu-nakan juga acuan atau referensi universal dalam skala internasional untuk mendapatkan referensi ideal (Benchmark). Pada IKLH 2012, struk-tur IKLH relatif sama dengan yang sebelumnya, yaitu terdiri dari 3 (tiga) indikator, namun ada peruba-han dalam pembobotan. Hal ini

mengingat perlu adanya keseimban-gan antara indikator yang mewakili green issues (isu hijau) dan brown issues (isu coklat). Isu hijau adalah pendekatan pengelolaan lingkungan hidup yang menangani aspek-aspek konservasi atau pengendalian keru-sakan lingkungan hidup. Isu hijau seharusnya memiliki kontribusi yang sama terhadap IKLH, namun kare-na hanya diwakili 1 (satu) indikator, yaitu tutupan hutan, maka bobotnya lebih besar dibanding indikator lain-nya. Sedangkan isu coklat menangani isu pencemaran lingkungan hidup yang pada umumnya berada pada sektor industri dan perkotaan. indi-kator udara dan air yang mewaki-li isu coklat memiliki bobot sama.

E

EQI

ENVIRONTMENT

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Mengadopsi Environmen-tal Quality Indeks (EQI) untuk Mengukur Kondisi Lingkungan di Indonesia.”

I

SEJARAHINDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

Page 8: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

8 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Pasar TerapungMuara Sungai Kuin, Kota BanjarmasinProvinsi Kalimantan Selatan .

Foto: Zefanya Suryawan, P3E Kalimantan

Page 9: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 9

Page 10: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

10 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

emerintah mempun-yai kewajiban melak-sanakan pembangunan dalam rangka mewu-

judkan kesejahteraan masyara-kat. Namun pembangunan yang dilaksanakan harus berkelanju-tan (sustainable development). Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan keseimbangan antara manfaat secara ekonomi, ekologi, dan sosial. Bagi seba-gian pemerintah daerah, tidak jarang pembangunan dimaknai lebih pada pembangunan dari sisi ekonomi, sehingga sering-kali ukuran-ukuran keberhasi-lan pembangunan merujuk pada pendapatan daerah, per-tumbuhan ekonomi, dan inflasi, bahkan kawasan konservasi dianggap sebagai penghambat pembangunan. Bahkan kita jarang mendengar keberhasilan pembangunan daerah dengan indikator kualitas lingkungan hidup. Dalam suatu kesem-patan seorang kepala daerah yang telah menjabat selama 2 (dua) periode kepemimpi-nan baru mengetahui tentang instrumen-insrtrumen pengen-dalian lingkungan hidup sep-erti DDDT, RPPSDALH, KLHS, dan IKLH. Dalam konteks inilah, penghitungan indikator kuali-tas lingkungan hidup suatu daerah sebagai dampak dari pembangunan itu sendiri perlu

dilakukan, dan dipahami oleh pengambil kebijakan.

Pembangunan ekonomi yang seringkali bersifat eksploitatif perlu dilakukan pengendal-ian. Beberapa instrumen untuk pengendalian antara lain, daya dukung dan daya tampung (DDDT), rencana pengelolaan SDA dan LH (RPPSDALH), kaji-an lingkungan hidup strategis (KLHS), dan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH). Pada buku ini akan fokus menyaji-kan potret IKLH di ekoregion Kalimantan. IKLH bak lampu lalu lintas yang memberikan rambu-rambu apakah pemban-gunan kita masih dalam lampu hijau yang mengindikasikan pembangunan kita masih dalam batas toleransi sehingga dalam jangka panjang masih lestari, atau jangan-jangan sudah lampu merah yang berbarti sudah tidak akan lestari yang dapat membahayakan kehidu-pan manusia. Dengan demikian, IKLH menjadi masukan bagi perencanaan pembangunan untuk tahun-tahun berikutnya. IKLH dapat dipandang sebagai representasi keberhasilan atau kegagalan pemerintah baik pusat maupun daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup.

PPembangunan ekonomi yang seringkali bersifat eksploitatif perlu dilakukan pengendalian. Salah satu instrument pengendalian adalah indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH).

KUALITAS LINGKUNGAN EKOREGION KALIMANTAN

Page 11: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 11

Labuhan CerminObjek Daya Tarik Wisata Alam Biduk-Biduk, Kabupaten Berau.Provinsi Kalimantan Timur.

Foto: Oday, P3E Kalimantan

Page 12: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

12 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

67,50

66,06

IKA 55,80

IKU 87,97

ITH 57.33

IKA 50,52

IKU 84,04

ITH 67,84

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

KALIMANTAN

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

TARGET IKLH 2016

CAPAIAN IKLH EKOREGION KALIMANTAN 2016

63,5

68,27

Page 13: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 13

Sumber : Data Pemantauan Kualitas Air dan Udara Prov dan Kab/Kota se-Ekoregion Kalimantan 2016; Data Penutupan Lahan Kalimantan, KLHK 2016; Rupa Bumi Indonesia, BIG 2016; diolah 2017

82,16

76,01

54,73IKA 38,22

IKU 85,57

ITH 43,97

IKA 59,60

IKU 93,27

ITH 75,38

IKA 47,14

IKU 95,47

ITH 98,43

62,96

CAPAIAN IKLH NASIONAL

Page 14: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

14 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

IKLH EKOREGION KALIMANTAN DAN IKLH NASIONAL2011-2016

KALIMANTAN NASIONAL

2011 2012 2013 2014 2015 2016

68.7869.97

72.96

67.45

69.75

63.2063.96

65.76

64.8463.42

68.27

62.96

KLH Kalimantan selalu di atas IKLH Nasional. IKLH Kalimantan pada

tahun 2016 adalah 68,27. Nilai ini lebih tinggi dari IKLH Nasional yang sebesar 62,96. Meskipun terdapat kenaikan

I

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

2011 2012 2013 2014 2015 2016

60,9 66.1

67.5

76.0

82.2

54.7

5756,2 57,5

58,1

75,6

69,968,1 68,3 67,1

75

70,1 69,5 70,471,474,0

73,1 72,475

79,6

TREN IKLH PER PROVINSI DI EKOREGION KALIMANTAN2011-2016

sebesar 0,82 poin dari tahun sebelumnya, IKLH Kalimantan menunjukkan tren menurun sejak tahun 2011. Tren penu-runan IKLH Kalimantan perlu diwaspadai tidak hanya ter-kait capaian target IKLH pada

RPJMN, dimana pada tahun 2019 sebesar 70,45, namun yang lebih mengkawatirkan adalah karena selisih IKLH Kalimantan dan IKLH Nasional makin tipis, ini menunjukkan bahwa pembangunan

Sumber Data: Hasil Olahan IKLH Kalimantan 2011-2016

Sumber Data: Hasil Olahan IKLH Kalimantan 2011-2016

Page 15: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 15

2011 2012 2013 2014 2015 2016IKA IKU ITH IKA IKU ITH IKA IKU ITH IKA IKU ITH IKA IKU ITH IKA IKU ITH

KALIMANTAN NASIONAL

55,854,2

91,284,3

67,2

55,554,6

84,879,6

64,1

51,551,8

85,480,1

63,4

53,252,2

87,680,5

63,454,5

53,1

92,3

84,9

63,9

50,350,2

89,381,8

68,6

GRAFIK PERBANDINGANIKA, IKU DAN ITH KALIMANTAN DAN CAPAIAN NASIONAL

2011-2016

di Kalimantan masih bersifat eksploitatif yang memberi-kan dampak negatif terhadap kualitas lingkungan, dan relatif lebih buruk dibanding rata-rata pembangunan secara nasional.

Kalimantan Selatan adalah propinsi yang perlu mendapat-

bang utama buruknya kualitas lingkungan hidup Kalimantan. Nilai Indeks Kualitas Air (IKA) Kalimantan tahun 2016 adalah sebesar 50,26. Nilai ini turun 4,25 jika dibandingkan dengan IKA Kalimantan tahun 2015.

Tidak hanya turun, namun nilai IKA Kalimantan tahun 2016 adalah yang terburuk selama enam tahun terakhir sehingga semakin mendekati nilai IKA Nasional yang

memiliki nilai sebesar 50.20. Hal ini menunjukkan bahwa air sungai di Kalimantan semakin tercemar.

Kualitas Air sungai yang pal-ing buruk kebanyakan berada di Kalimantan Selatan, yaitu dengan nilai IKA pada tahun 2016 sebesar 38,22.

Berbeda dengan Kalimantan Selatan, IKLH Kalimantan Utara tahun 2016 adalah yang

kan perhatian karena mem-punyai nilai IKLH yang selalu paling rendah di Ekoregion Kalimantan. Selain itu, pada tahun 2016, dari semua provinsi di Kalimantan, hanya Kalimantan Selatan yang IKLH nya berada di bawah IKLH nasional yaitu sebesar 54,7.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kalimantan Selatan relatif buruk diband-ing rata-rata pembangunan nasional.

Bila kita telisik lebih jauh, kualitas air adalah penyum-

paling baik di Kalimantan den-gan 82,16.

Bila kita lihat lima tahun tera-khir, Kaltim patut mendapat apresiasi dalam pengelolaan lingkungannya karena mem-punyai nilai IKLH yang ter-tinggi di Kalimantan.

Sumber Data: Hasil Olahan IKLH Kalimantan 2011-2016

Page 16: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

* LAPORAN HASIL RISET KESEHATAN DASAR INDONESIA (RISKESDAS). 2010. KEMENKES RI.

INDEKS KUALITAS AIR (IKA)

Sungai WainHutan Lindung Sungai WainKota Balikpapan,Provinsi Kalimantan Timur.

Foto: Federick, P3E Kalimantan

16 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

ualitas air, utamanya air sungai sangat penting bagi kehidupan. Tercatat lebih dari 30% keperluan air rumah tangga di kali-mantan bersumber dari air sungai, dan

lebih dari 4% di antaranya digunakan sebagai sum-ber air minum*.

Air sungai juga menjadi sumber air baku untuk ber-bagai kebutuhan lainnya, seperti industri, pertanian dan pembangkit tenaga listrik, di lain pihak sun-gai juga dijadikan tempat pembuangan berbagai macam limbah sehingga tercemar dan kualitasnya semakin menurun.

KLebih dari 30% keperluan air Rumah Tangga di Kalimantan menggunakan Air dari Sungai.”

Page 17: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Nilai Indeks Kualitas Air (IKA) Kalimantan tahun 2016 adalah sebesar 50,26. Nilai ini turun 4,25 jika diband-

ingkan dengan IKA Kalimantan tahun 2015.

Tidak hanya turun, namun nilai IKA Kalimantan tahun 2016 adalah yang

terburuk selama enam tahun terakh-ir sehingga semakin mendekati nilai IKA Nasional yang memiliki nilai sebesar 50.20. Hal ini menunjuk-kan bahwa air sungai di Kalimantan semakin tercemar.

Kualitas Air sungai yang pal-ing buruk kebanyakan berada di

Kalimantan Selatan, yaitu dengan nilai IKA pada tahun 2016 sebe-sar 38,22. Sedangkan IKA terbaik dimiliki Kalimantan Timur dengan nilai sebesar 59,60. Nilai IKA terbaik berikutnya adalah Kalimantan Barat dengan nilai 55,80, dan Kalimantan Tengah dengan nilai 50,52.

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 17

55,80

50,52

59,60

47,14

38,22

50,27

Nilai IKA Provinsi

CAPAIAN INDEKS KUALITAS AIR EKOREGION KALIMANTAN 2016

Indeks Kualitas Air Kalimantan tahun 2016 mengalami penurunan 4.25 poin.”

Sumber: Data Pemantauan Kualitas Air Provinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

Page 18: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

18 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

TREN INDEKS KUALITAS AIR EKOREGION KALIMANTAN PERIODE 2011 - 2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

63,6 63,361

64,8

54,3

55,857,9

47,1

54,3 53,3

46,244 46,9

38,3

50,9 51,2 48,7

54,8

57,959,6

54,7 54,3

50,1

49,2

55,3 50,5

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

PERBANDINGAN IKA KALIMANTAN DENGAN IKA NASIONAL2011-2016

2011 2012 2013 2014 2015 2016

IKA Kalimantan IKA Nasional

Seperti telah diungkapkan dimuka bahwa Kalimantan Selatan memiliki kualitas air terburuk di Kalimantan. Bahkan kecenderungnnya dari tahun ke tahun sejak 2011 mengalamai penurunan. Terdapat penurunan sebe-sar 16,10 poin nilai IKA Kalimantan Selatan Tahun 2016 dibandingkan Tahun 2011. Selain Kalimantan Selatan, nilai IKA yang juga mempunyai kecenderun-gan menurun terus adalah Kalimantan Barat. Pada Tahun 2011, nilai IKA Kalimantan Barat sebesar 63,6, bahkan nilai ini yang tertinggi di Ekoregion Kalimantan, namun pada tahun 2016 mempunyai nilai IKA sebesar 55,8

atau terjadi penurunan sebesar 7,8 poin. Hal ini harus menjadi perha-tian serius bagi pemerintah daerah setempat untuk mengambil langkah-langkah yang tepat baik pada tataran kebijakan maupun praksis. Berbeda dengan Propinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat, kuali-tas air Kalimantan Timur terus menun-jukkan perbaikan setiap tahun. Ketika tahun 2011 menjadi yang terburuk di Kalimantan dengan nilai IKA sebesar 50,88, namun dalam waktu 5 tahun kemudian Kalimantan Timur menjadi yang terbaik dengan nilai IKA sebesar 59,60. Oleh karenanya, pengelolaan kualitas air di Kalimantan Timur dapat

menjadi contoh bagi daerah lainnya.

Selanjutnya kita perhatikan nilai IKA Kalimantan Utara yang tercatat seb-agai propinsi termuda ini memiliki nilai 47,14. Kalimantan Utara yang mempunyai tutupan hutan relatif baik ini ternyata mempunyai nilai IKA yang tidak lebih baik dari Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat yang berturut-turut dengan nilai 50,5 dan 55,8. Kalimantan Utara tercatat baru melakukan pengukuran IKA selama 2 tahun terakhir , dan menunjuk-kan penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun lalu yaitu sebesar 10,83 poin.

Selama enam tahun, Kalimantan Selatan mengalami penurunan nilai IKA sebesar 16,10 poin .”

Sumber: Hasil Olahan IKA Kalimantan 2011-2016; Laporan IKLH Indonesia diolah 2017

Sumber: Hasil Olahan IKA Kalimantan 2011-2016

Page 19: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

1448 Sample Kualitas Air Ekoregion Kalimantan”

KALIMANTAN TENGAH

2694

SUNGAI KAPUASSUNGAI LANDAKSUNGAI JELAISUNGAI MELAWI

SUNGAI BARITOSUNGAI KAHAYANSUNGAI SERUYANSUNGAI LAMANDAU

3054

5414

2006

1332

SUNGAI BARITOSUNGAI MARTAPURASUNGAI NEGARASUNGAI TABALONG

SUNGAI MAHAKAMSUNGAI SEGAHSUNGAI KELAYSUNGAI SANGATTASUNGAI MANGGARSUNGAI KENDILO

SUNGAI SESAYAPSUNGAI KAYAN

KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN SELATAN

KALIMANTAN TIMUR

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Sample Kualitas Air

Jumlah Sungai

Kualitas air saat ini diukur dengan tujuh parameter yaitu TSS, DO, COD, BOD, Fosfat, Fecal Coli dan Total Coliform. Tahun 2016 pengu-

kuran kualitas air di Ekoregion Kalimantan dilakukan di 1448 titik sampel, yang tersebar di 20 sungai yang berada di 39 kabupaten/kota pada 5

provinsi. Pemantauan kuali-tas air dilakukan oleh instan-si pengelola LH kabupaten/kota dan provinsi.

Sumber: Data Pemantauan Kualitas Air Provinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 19

INDEKS KUALITAS AIR EKOREGION KALIMANTAN

Page 20: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

erhitungan indeks untuk indikator kualitas air sun-gai dilakukan berdasar-kan Keputusan Menteri

Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Dalam pedoman terse-but dijelaskan antara lain men-genai penentuan status mutu air dengan metoda indeks pence-maran (Pollution Index – PI) serta parameter-parameter yang digunakan sebagai penentuan Indeks Kualitas Air. Parameter – parameter tersebut adalah:

P

100

1.000

5.000

10.000

20.000

Metodologi Indeks Kualitas Air :

Dimana IPA adalah Indeks Pencemaran Air, Ci konsentra-si dari parameter kualitas air i dan Li merupakan konsentrasi paremeter kualitas air yang dicantumkan dalam baku mutu air j (baku mutu sesuai kelas air masing-masing sungai).

Hasil IPA selanjutnya dina-rasikan dalam bentuk baku mutu dengan rumusan ;

• Memenuhi baku mutu atau kondisi baik jika IPA berada pada rentang 0 – 1;

• Tercemar ringan jika IPA

berada pada rentang 1 – 5;• Tercemar sedang

jika IPA berada pada rentang 5 – 10; dan

• Tercemar berat jika IPA >10.

Transformasi nilai IPA ke dalam Indeks Kualitas Air (IKA) dilakukan dengan mengalikan bobot nilai indeks dengan persentase pemenuhan baku mutu. Persentase pemenu-han baku mutu didapatkan dari hasil penjumlahan titik sampel yang memenuhi baku mutu terhadap jum-lah sampel dalam persen.

Sedangkan bobot nilai indeks diberikan bata-sa sebagai berikut :

• 70 untuk memenuhi b a k u m u t u ;

• 50 untuk tercemar ringan;• 30 untuk terce-

mar sedang; dan• 10 untuk tercemar berat.

Tahapan Perhitungan Indeks Kualitas Air :

20 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

PARAMETERKUALITAS AIR

TSS

DO

COD

BOD

Fosfat

Fecal Coli & Total-Coliform

PARAMETER-PARAMETERINDEKS KUALITAS AIR

Sumber :PP Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas Air

Page 21: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

KALBAR KALTENG KALSEL KALTARAKALTIM

100

1.000

5.000

10.000

20.000

BAKU MUTU

6484

1.105

6.815

18.993

(JML/100 ML)

Sumber: Data Pemantauan Kualitas Air Provinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

Sungai di Kalimantan Selatan tercemar bakteri koliform yang berbahaya bagi kesehatan.”

Buruknya kualitas air sungai di Kalimantan Selatan akibat tercemar zat Fecal Coli, Total Coliform, dan Fosfat. Ketiga parameter tersebut melam-paui ambang batas buku mutu yang ditetapkan. Sebut saja Fecal Coli , kosentrasi zat ini pada tahun 2016 di Kalimantan Selatan sebesar kurang lebih 19.000 JML/100 ML, semen-tara baku mutu yang diijinkan maksimal 1.000 JML/100 ML.

Jamban terapung di sepanjang anak sungai Barito di Provinsi Kalimantan Selatan.Foto: Abu, P3E Kalimantan

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 21

FECAL COLI TAHUN 2016

Page 22: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

KALBAR KALTENG KALSEL KALTARAKALTIM

1.000

5.000

10.000

50.000

BAKU MUTU2.476

305

10.680

5.676

51.180

1

5

10

25

(JML/100 ML)

(i)Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 Kementerian Kesehatan RI(ii)Renstrada Prov. Kalsel 2016-2021(iii)Data nonfisik Adipura 2016

Kalimantan Selatan menarget-kan pada tahun 2021 IKLH mencapai angka 65(ii). Untuk mencapainya, telah diban-gun sedikitnya 200 IPAL skala komunal dan perkotaan telah di bangun di Kalimantan Selatan(iii). Harapannya IPAL tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat sehingga dapat menurunkan potensi pence-maran air sungai oleh lim-bah domestik rumah tangga di sana.

Dalam tataran kebijakan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan telah mengeluar-kan berbagai regulasi dalam menanggulangi pencemaran air. Perda Provinsi Kalimantan Selatan No.2 Tahun 2006 ten-tang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Kota Banjarmasin juga telah menerbitkan Perda No.5 Tahun 2014 mewajibkan untuk mem-bangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik (IPAL) Komunal pada wilayah yang dekat dengan badan air, dan melarang membuang limbah domestik ke tanah, sungai dan sumber lainnya tanpa pengo-lahan.

Efektivitas regulasi yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota di Kalimantan Selatan perlu dievaluasi, mengingat faktan-ya belum mampu meningkat-kan kualitas lingkungan hidup di Kalimantan Selatan.

Kandungan zat total coliform yang diidentifikasi dari air sungai di Kalimantan Selatan tahun 2016 sebesar 51.180 JML/100 ML, yang melampaui baku mutu yang ditatapkan sebesar 5.000 JML/100 ML.

Air yang mengandung bakteri koliform berbahaya bagi kes-ehatan. Selain mengakibatkan masalah pencernaan, bakteri koliform dapat menghasilkan zat etionin yang menyebab-kan kanker. Salah satu bakteri coliform yang paling dikenal adalah Escherichia Coli yang lazim ditemukan di dalam usus hewan dan manusia. Kebiasaan buang air besar sembaran-gan dan tidak adanya Sistem

Pembuangan Air Limbah (SPAL) menyebabkan coliform masuk ke badan air bersama tinja.

Buruknya kualitas air sungai di Kalimantan Selatan, bisa jadi karena ketersediaan sani-tasi layak yang relatif rendah yaitu 19,4%. Di tingkat nasi-onal angka ini hanya lebih baik dari Nusa Tenggara Timur yang menjadi juru kunci den-gan 12,8%.Berbeda dengan Kalimantan Selatan, dalam hal penyediaan sanitasi layak bagi warganya, Kalimantan Timur menjadi yang terbaik di kali-mantan dengan persentase 67% meskipun masih di bawah target nasional sebesar 75%(i).

Sumber: Data Pemantauan Kualitas Air Provinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

22 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

TOTAL COLIFORM TAHUN 2016

Page 23: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

*Sumber data IKA 2016: Hasil pemantauan instansi LH prov, kab/kota dan olah data P3E Kalimantan ((i) Peta CnC tahun 2017(ii) BPS Propinsi se-Kalimantan, 2017 (diolah)(iii) Kalimantan Selatan dalam angka 2016. BPS

KALBAR KALTENG KALSEL KALTARAKALTIM

1

5

10

25

BAKU MUTU

0.200.11

0.28

23.62

0.04

Perhitungan tahun 2016 menunjuk-kan sungai di Kalimantan Selatan

tercemar fosfat. Kandungan fosfat yang tinggi menye-babkan perkembangbiakan

rumput air, alga dan enceng gondok sangat cepat sehingga menurunkan kon-sentrasi oksigen di perairan. Akibatnya dapat membunuh ikan dan menurunkan hasil tangkapan nelayan.

Kontaminasi fosfat di perairan dapat bersum-ber dari fosfat organis berupa sisa makanan dan tinja; polifisfat pada penggunaan detergen/pembersih dari industri; serta ortofosfat berupa pupuk pertanian.

Sekurang-kurangnya terdapat 680 Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara di Kalimantan Selatan (i) dimana dalam proses pencucian batubara mengandung beragam jenis polutan salah satunya fosfat(ii)

Sebanyak 14,7% atau 551.702 ha wilayah di Kalimantan Selatan adalah sawah, dima-na 496.586 ha dianta-ranya adalah sawah non irigasi(iii). Jika tiap ha sawah memerlukan pupuk NPK 150-300 kg, maka dapat dibay-

angkan berapa fosfat yang berpotensi dapat mencemari perairan jika tidak dikelola dengan baik.

Kebijakan pemerintah daerah Hulu Sungai Tengah yang melar-ang tambang batubara beroperasi di wilayahn-ya menginspirasi Hulu Sungai Selatan mem-berlakukan morato-rium pemberian IUP baru pada tahun 2011. Dengan melakukan moratorium aktifitas pertambangan batuba-ra, pemerintah daerah setempat dapat menata kembali pijakan dasar kebijakan dan orientasi pertambangan batuba-ra ke depan yang ber-pihak pada kepentingan lingkungan hidup, pen-duduk lokal, bangsa dan kepentingan generasi yang akan datang.

Keramba Menjadi Kontribusi yang Mempengaruhi Tinggi-nya Nilai FosfatSungai Balangan Kabupaten BalanganProvinsi Kalimantan Selatan.

Foto: Nope, P3E Kalimantan

Sumber: Data Pemantauan Kualitas Air Provinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 23

FOSFAT TAHUN 2016(MG/L)

Page 24: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Hamparan Perkebunan Sawit.Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara

Foto: Wikan, P3E Kalimantan

24 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Page 25: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

ercatat lebih dari 1.600 tambang batubara (i), 1200 perkebunan kelapa sawit (ii) dan 666 Industri

(iii) di Kalimantan.

Potensi limbah yang dihasilkan sangat signifikan mencemari sungai jika limbah tidak dike-lola dan diolah dengan benar sebelum dilepas ke badan air.Berbagai upaya telah dilaku-kan pemerintah Kalimantan

Selatan untuk menanggulangi pencemaran air.

Namun upaya tersebut belum mampu meningkatkan kualitas air. Perhitungan daya dukung lingkungan dan daya tampung beban pencemaran air sungai perlu dilakukan untuk menge-tahui batas toleransi badan air menerima polutan, sehingga pencemaran dapat dikendal-ikan.

T

(i) Peta IUP Clean and Clear Tahun 2017, Kementerian ESDM(ii) BPS Provinsi se-Kalimantan, 2017 (diolah)

Potensi limbah dari Kegiatan Pertambangan, Perkebunan dan Industri di Kalimantan perlu diantisipasi agar tidak berdampak negatif terhadap Lingkungan.”

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 25

BATUBARASAWITINDUSTRI

25246147

BATUBARASAWITINDUSTRI

44035595

BATUBARASAWITINDUSTRI

446476132

BATUBARASAWITINDUSTRI

7564132

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BATUBARASAWITINDUSTRI

63088160

Sumber :BPS Provinsi se-Kalimantan, 2017;Data Clean and Clear Kementerian ESDM, 2017

IUP, PERKEBUNAN SAWIT DAN INDUSTRI EKOREGION KALIMANTAN

Page 26: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

26 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Page 27: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 27

Panorama MaratuaPulau MaratuaKabupaten Berau,Provinsi Kalimantan Timur.

Foto: Zefanya Suryawan, P3E Kalimantan

Page 28: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

NAFAS LEGA KALIMANTAN

Indeks Kualitas Udara adalah salah satu instrumen untuk mengetahui seberapa baik kualitas udara di suatu daerah.”

(i) Prawirohartono, Slamet. dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara.

INDEKS KUALITAS UDARA (IKU)

Kualitas udara yang baik akan menghasilkan oksigen yang sangat penting bagi kehidu-pan manusia. Bagi manusia

oksigen berperan dalam pertum-buhan sel-sel tubuh dan perom-bakan makanan. Sel otak akan rusak lalu mati bila tidak mendapatkan oksigen selama 3-4 menit. Dalam keadaan normal, manusia memerlu-kan sedikitnya 300 liter oksigen per hari. Jumlah tersebut akan sema-kin meningkat bila aktivitas tubuh

meningkat(i). Jika harga oksigen di apotik adalah 25 ribu per liter, maka satu hari manusia memerlu-kan biaya sedikitnya 7,5 juta rupiah untuk bernafas.

Sebaliknya kualitas udara akan menjadi buruk jika telah terjadi pencemaran udara sehingga akan berbahaya bagi kesehatan. Dalam taraf yang lebih parah, pencema-ran udara juga dapat menyebab-kan hujan asam, penipisan ozon,

fenomena kabut kimia dan pema-nasan kota (urban heat). Beberapa penyebab pencemaran udara ber-asal dari kebakaran hutan, meletus-nya gunung merapi, asap kendaraan dan cerobong asap industri. Salah satu instrumen untuk mengetahui seberapa baik kualitas udara di suatu daerah adalah dengan Indeks Kualitas Udara (IKU).

Jalan MelawaiKota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur.

Foto: Nope, P3E Kalimantan

28 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Page 29: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Salah satu instrumen untuk mengetahui seberapa baik kualitas udara di suatu daerah

adalah dengan Indeks Kualitas Udara. Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK) telah melakukan perhitungan Indeks Kualitas Udara tahun 2016 di Ekoregion Kalimantan.Data kualitas udara didapatkan dari pemantauan oleh instansi pengelola lingkungan hidup propinsi dan kabupaten kota di Kalimantan dengan menggu-nakan metode passive sampler.

Pemantauan dilakukan Pemantauan dilakukan di loka-si yang mewakili daerah per-mukiman, transportasi (road-

side), industri, dan perkantoran/komersil.

Parameter yang diukur adalah gas hasil pembakaran bahan bakar fosil dan fasilitas industri lainnya (SO2 dan NO2). Perhitungan dan pengolahan data dirumuskan sebagai beri-kut :

• Menghitung rerata setiap sampel dan ulangan untuk paremeter SO2 dan NO2

• Membandingkan angka rerata SO2 dan NO2 dengan referensi EU, dalam bentuk indeks sementara (Ieu)

Mentransformasikan indeks sementara ke dalam indeks kualitas udara (IKU) dengan rumus sebagai berikut :

PERHITUNGAN INDEKS KUALITAS UDARAPARAMETER

Data Kualitas Udara di dapatkan dari pemantauan oleh instansi pengelola lingkungan hidup propinsi dan kabupaten kota den-gan menggunakan Metode Passive Sampler.

Dimana :IKU = Indeks Kualitas UdaraIeu = Referensi EU dalam bentuk Indeks sementaraIPNO2 = Indeks Pencemar NO2

IPSO2 = Indeks Pencemar SO2

Baku Mutu Perhitungan IKU

PARAMETER BAKU MUTUNO2 40 (µg/Nm3)SO2 20 (µg/Nm3)

IKU50

0,9= 100 - X (Ieu - 0,1)

Sumber :P.78 KLHK tahun 2016

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 29

Page 30: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar
Page 31: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Kondisi Lalu-lintasKota Muara Teweh,Kabupaten Barito Utara,Provinsi Kalimantan Tengah.

Foto: Nope, P3E Kalimantan

Page 32: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Indeks Kualitas Udara (IKU) Kalimantan pada tahun 2016 adalah 89,26. IKU Kalimantan masih di atas IKU Nasional

yang berada pada angka 81,8. Walaupun IKU Kalimantan di atas IKU Nasional, namun kuali-tas udara di Kalimantan Tengah perlu diwaspadai karena mem-punyai IKU yang terendah di Kalimantan. Pada tahun 2016, Kalimantan Tengah memilik IKU

sebesar 84,04 jauh di bawah Kalimantan Utara yang mem-punyai nilai 95,47 bahkan IKU Kalimantan Utara adalah yang terbaik di Kalimantan. Sedangkan Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan berturut-turut berada di bawah Kalimantan Utara dengan nilai IKU berturut-turut sebesar 93,27; 87,97; dan 85,57. Data penguku-ran sampel pencemaran udara

Kalimantan tahun 2016 dilaku-kan oleh instansi pengelola ling-kungan hidup di Kalimantan. Sampel diambil di 343 titik. Sampel terbanyak berada di Kalimantan Selatan yaitu 91 titik. Sebaliknya, yang paling sedikit berada di Kalimantan Utara yaitu 30 titik. Sampling ditempat-kan pada daerah yang mewakili industri, pemukiman, perkantoran dan transportasi.

32 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

NILAI INDEKS KUALITAS UDARAEKOREGION KALIMANTAN

87,97 93,27

84,04

85,57

95,47

89,26

Nilai IKU Provinsi

CAPAIAN INDEKS KUALITAS UDARAEKOREGION KALIMANTAN 2016

PROVINSI TITIK SAMPELKalimantan Barat 52Kalimantan Timur 83Kalimantan Selatan 91Kalimantan Tengah 87Kalimantan Utara 30

JUMLAH TITIK SAMPEL IKU EKOREGION KALIMANTAN

Sumber:Data Pemantauan Kualitas Udara Provinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

Page 33: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Kualitas udara Kalimantan Tengah menunjukkan tren penurunan dalam enam

tahun terakhir. Pada tahun 2011 IKU Kalimantan Tengah sebesar 93,26, namun tahun 2016 turun signifikan sebesar 9,22 poin. Sebaliknya, IKU Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menunjukkan tren kenaikan. Kalimantan Timur pada tahun 2011 sebesar 87,35, tahun 2016 menjadi 93,27. Tidak berbeda dengan Kalimantan Timur, Nilai IKU Kalimantan Utara yang pada tahun 2012 hanya 84,90, pada tahun 2016 menjadi yang terbaik di Kalimantan dengan angka IKU sebesar 95,5.

PERBANDINGAN IKU KALIMANTAN DENGAN IKU NASIONAL

TREN IKU EKOREGION KALIMANTAN

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

84,9

2011 2012 2013 2014 2015 2016

83,9

88,5

96,2

96,295,5

93,3

83,9

84,8

83,9

87,388,7

77,5

81,8

88,3

87,685,5

93,3

88,5

88,9

92,7

89,8

84

95,4

89,2

87,7

84,6

91,6

87,9

91,2

84,8 85,487,6

92,389,3

84,3

79,6 80,2 80,5

84,981,8

IKU Kalimantan IKU Nasional

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Dalam 6 (enam)tahun terakhir IKU Kalimantan selalu berada di atas IKU Nasional.”

Dalam enam tahun tera-khir IKU Kalimantan selalu berada di atas IKU Nasional. Tren IKU

Kalimantan sejalan dengan IKU Nasional. Jika dalam enam tahun IKU Nasional cenderung tetap, begitupun dengan IKU Kalimantan.

Nilai IKU Kalimantan tertinggi terjadi pada tahun 2015 den-gan angka 92,29, dan terendah pada tahun 2012 dengan angka 84,79. Sedangkan pada tahun 2016, IKU Kalimantan rata-rata adalah 89,26 atau turun sebesar 3,03 poin dibanding tahun sebelumnya. Hal yang

sama terjadi pada nilai IKU Nasional yang tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu 84,96 dan terendah pada tahun 2012 dengan angka 79,61. Sedangkan tahun 2016 nilai IKU nasional adalah 81,78 atau turun sebesar 3,18 poin dari tahun 2015.

Sumber: Hasil Olahan IKU Kalimantan 2011-2016;Laporan IKLH Indonesia 2011-2016 (diolah)

Sumber: Hasil Olahan IKU Kalimantan 2011-2016

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 33

Page 34: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

34 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Kawasan Industri Penyulingan MinyakKota Balikpapan,Provinsi Kalimantan Timur.

Foto: Wikan, P3E Kalimantan

Page 35: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 35

(µg)/Nm3)

KALBAR KALTENG KALSEL KALTARAKALTIM

5

10

BAKU MUTU

1.73

4.12

0.53

8.20

10.62

40

50

KALBAR KALTENG KALSEL KALTARAKALTIM

10

BAKU MUTU

11.79

6.797.00

11.399.08

50

20

(µg)/Nm3)

GRAFIK NO2

EKOREGION KALIMANTAN

GRAFIK SO2

EKOREGION KALIMANTAN

Sumber pencemar SO2 dan NO2 berasal dari kegiatan industri, pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor dan juga bahan turunan dari minyak bumi.”

Nitrogen oksida (NO2) dan Sulfur Oksida (SO2) adalah parameter yang digunakan untuk

mengetahui udara tercermar atau tidak. Udara di Kalimantan Selatan tercemar NO2 tertinggi di Kalimantan, yaitu sebesar 10,62 mikrogram per normal meter kubik (µg/Nm3). Nilai ini jauh lebih tinggi daripada kali-mantan Utara yang hanya 0,53 mikrogram per normal meter kubik. Namun begitu, angka ini masih jauh di bawah ambang batas (baku mutu) yaitu 40 mik-rogram per normal meter kubik.Pencemaran udara di kaliman-tan Barat oleh polutan SO2 tertinggi di kalimantan yaitu sebesar 11,79 mikrogram per normal meter kubik. Sedangkan Kalimantan tengah berada satu strip dibawahnya dengan 11,39 mikrogram per normal meter kubik. Nilai ini masih di bawah ambang batas (baku mutu). Kalimantan Timur memiliki pencemaran SO2 terendah den-gan 6,79 mikrogram per normal meter kubik.

Sumber pencemar SO2 dan NO2 biasanya berasal dari industri, terutama yang meng-gunakan batubara dan minyak bumi sebagai sumber tenag-anya. Sumber pencemar lainnya adalah pembakaran tidak sem-

purna dari kendaraan bermotor yang juga berbahan turunan bakar minyak bumi, serta keba-karan hutan dan lahan.

Sumber: Data Pemantauan Kualitas Udara Propinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

Sumber: Data Pemantauan Kualitas Udara Propinsi dan Kab/Kota Ekoregion Kalimantan 2016 (diolah)

Page 36: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

36 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

itik hotspot di Kalimantan Barat tahun 2016 adalah yang ter-banyak di Kalimantan.

Data pengukuran satelit NOAA 16 menunjukkan jumlah hotspot di Kalbar sebanyak 1576 hotspot, satelit NPP (Lapan) sebanyak 618 hotspot dan Terra Aqua seban-

yak 1337 hotspot. Sedangkan Kalimantan Selatan adalah yang paling sedikit dengan 56 hotspot (satelit NOAA 16), 30 hotspot (satelit NPP Lapan) dan 3 hotspot (satelit Terra Aqua).Banyaknya jumlah hotspot ber-banding lurus dengan luasan wilayah yang menjadi dampak

kebakaran hutan dan lahan (kar-hutla). Dari total luas wilayah yang terdampak karhutla di Kalimantan yang seluas 4 ribuan hektar, Kalimantan Barat menjadi penyumbang terbedesar dengan hampir 2 ribu hektar. Sedangkan Kalimantan Utara adalah yang terkecil dengan hanya 3 hektar.

T

Kalimantan Barat

Kalimantan Selatan

Kalimantan Tengah

Kalimantan Timur

Kalimantan Utara

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

NOAA 16 NPP (Lapan) Terra Aqua

1576

618

1337

5630 3

263

110209

329

83 116 91 89 125

1197

912,9160

1859

3

LUAS KARHUTLA DI EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2016 (Ha)

JUMLAH HOTSPOT DI EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2016

Sumber: SiPongi (diolah)

Sumber: SiPongi (diolah)

Page 37: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Bekas Kebakaran Lahan dan HutanProvinsi Kalimantan Barat.

Foto: Zefanya Suryawan, P3E Kalimantan

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 37

Page 38: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

38 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Jumlah hotspot di Kalimantan tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebe-

lumnya. Jika pada tahun 2015 tercatat 10.798 hotspot, maka pada tahun 2016 jumlah hotspot hanya 2.315. Kalimantan Tengah menunjukkan usaha yang opti-mal dalam upaya penanggulan-gan karhutla. Hal ini terlihat dari penurunan yang signifikan dari jumlah hotspot yang terjadi di

Kalteng. Jika pada tahun 2015 hotspot di Kalteng berjumlah lebih dari empat ribu hotspot, tahun 2016 tinggal dua ratusan hotspot.

Salah satu akibat dari kebakaran hutan adalah pencemaran udara yang berasal dari asap kebakaran hutan. Sejumlah besar bahan kimia asap kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan meliputi partikel dan komponen

gas seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), formal-dehid, akrelein, benzen, nitrogen oksida (NOx) dan ozon (O3). Polutan karbon monoksida (CO) mengurangi pengiriman oksi-gen ke jaringan tubuh (anok-sia) menimbulkan gejala sesak napas, kebingungan, dan dada terasa berat.

DATA HOTSPOT KALIMANTAN 2015-2016

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

2015 2016

91278329

2223

263

4289

56

12971576

2711

Sumber: SiPongi (diolah)

Page 39: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Kegiatan Industri PerminyakanKota BontangProvinsi Kalimantan Timur

Foto : Zefanya Suryawan, P3E Kalimantan

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 39

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

147

95

160

132 132

JUMLAH INDUSTRI TAHUN 2016

Asap pabrik berkontribu-si terhadap pencemaran udara. Berbagai macam polutan yang ikut kelu-

ar bersama asap pabrik seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon monok-

sida (CO), timah (Pb), ozon (O3), dan lain sebagainya. Saat kita menghirup polutan tersebut, berarti kita memasukkan benda asing yang tidak semestinya ada dalam tubuh kita. Sudah pasti paru-paru akan memberikan

reaksi akan hal ini yang dalam taraf fatal menyebabkan kera-cunan polutan.

Kalimantan Selatan memiliki jumlah industri terbanyak di Kalimantan, yaitu sebanyak 160 buah, lebih banyak dari Kalimantan Barat dengan 147 buah. Sedangkan Kalimantan Timur dan Utara jumlah indus-tri masing-masing berjumlah 132 buah. Kalimantan Tengah menjadi yang paling sedikit memiliki industri, hanya 95 buah.

Sumber: BPS Propinsi se-Kalimantan, 2017 (diolah)

Page 40: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

40 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Mesin pembakaran pada kenda-raan bermotor menjadi salah satu sumber pencemaran udara. Mesin ini tidak membakar semua bahan bakarnya. Mesin ini disamping mengeluarkan air, karbon dioksida, dan ber-macam-macam oksida nitrogen serta menyebarkan juga sejum-lah limbah yang tidak terbakar secara sempurna. Benda-benda ini meliputi jelaga (karbon), karbon monoksida, hidrokar-bon, dan aldehida. Mesin-mesin mobil juga mengeluarkan par-tikel timbal, yang berasal dari bahan antiknock dalam bensin. Dengan adanya sinar matahari, nitrogen oksida dan hidrokar-bon seringkali bergabung untuk menghasilkan campuran asap dan kabut yang memedihkan.

Untuk mengetahui tingkat

pencemaran udara yang berasal dari NO2 dan SO2 digunakan variabel jumlah kendaraan atau rasio jumlah kendaraan terhadap panjang jalan. Semakin banyak kendaraan bermotor diasumsikan makin tinggi pencemaran NO2 dan SO2. Rasio jumlah kenda-raan terhadap panjang jalan di

Kalimantan Selatan adalah yang tertinggi di Kalimantan, yaitu 153 kendaraan per kilometer. Berbeda dengan Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara hanya memiliki rasio 26 kendaraan per kilometer.

RASIO JUMLAH KENDARAAN PER KILOMETER DI EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2016

Kepadatan Lalu LintasKota TarakanProvinsi Kalimantan UtaraFoto: Doni, P3E Kalimantan

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

152,9 148,7

121,1

26,1

60,3

Sumber: BPS Propinsi se-Kalimantan, 2017 (diolah)

Page 41: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

JUMLAH IJIN USAHA PERTAMBANGAN EKOREGION KALIMANTAN 2017

Kegiatan Penambangan BatubaraKabupaten TapinProvinsi Kalimantan Selatan

Foto: Wikan, P3E Kalimantan

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 41

Usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain; pencemaran akibat

debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tail-ing serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun.

Debu batubara menjadi polutan di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara.

Ijin Usaha Pertambangan di Kalimantan Timur mencapai 256 ijin dan menjadi yang terban-yak di Kalimantan, lebih banyak

dari Kalimantan Selatan yang berjumlah 193 ijin, Kalimantan Barat sebanyak 140 ijin, dan Kalimantan Tengah sebanyak 118 ijin. Sedangkan Kalimantan Utara yang notabene adalah provinsi baru, sampai tahun 2014 mempu-nyai IUP sebanyak 14.

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

25

440

630

446

75

Sumber Data: Clean and Clear Kementerian ESDM, 2017 (diolah)

Page 42: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Dampak Asap Karhutla Terhadap Transportasi,Kabupaten Pulang PisauProvinsi Kalimantan Tengah.

Foto: Nope, P3E Kalimantan

42 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Page 43: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 43

Page 44: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

INDEKS TUTUPAN HUTAN (ITH)

Hutan merupakan tutupan lahan yang memberikan manfaat signifikan terhadap perbaikan kualitas lingkungan hidup.

44 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

SECERCAH HARAPAN BUMI ETAM

utan merupakan tutupan lahan yang memberikan manfaat yang signifikan

terhadap perbaikan kualitas lingkungan hidup. Selain menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen, hutan merupakan tempat penyimpanan air dengan volume yang sangat besar. Hutan juga berfungsi mencegah dan meminimalisir terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor. Disamping itu hutan adalah sumber ekonomi, sumber pangan, obat-obatan, rumah bagi flora dan fauna, serta

tentu saja fungsi edukasi dan wisata alam.

Tutupan hutan adalah satu faktor utama kualitas lingkungan selain kualitas air dan kualitas udara. Indeks Tutupan Hutan merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengetahui kualitas lingkungan, dihitung dengan mempertimbangkan luas hutan terhadap luas wilayah. ITH Kalimantan tahun 2016 sebesar 68,59, jauh di atas capaian ITH nasional yaitu 58,42 dan target ITH Nasional yaitu 59,5.

H

Kawasan KonservasiDanau Sentarum.Kabupaten Kapuas HuluProvinsi Kalimantan BaratFoto: Ivan, P3E Kalimantan

Page 45: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Pohon Ulin (Eusideroxylon Zwageri)Sangkima,Taman Nasional KutaiProvinsi Kalimantan Timur.Foto: Abu, P3E Kalimantan

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 45

Page 46: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

NILAI INDEKS TUTUPAN HUTANEKOREGION KALIMANTAN

Nilai indeks tutupan hutan paling tinggi Provinsi Kalimantan Utara yaitu 98,43,

dimana tutupan hutannya meli-puti 83% luas wilayah daratan. Lebih dari setengah atau tepat-nya 67% luas hutan Kalimantan Utara adalah hutan lahan ker-

ing primer, ini menunjukkan kondisi hutan Kalimantan Utara yang masih asli dan terjaga. Sebaliknya, indeks tutupan hutan Provinsi Kalimantan Selatan pal-ing rendah yaitu 43,97, dimana luas tutupan hutan hanya 23% dari luas wilayah daratan.

Indeks tutupan hutan paling tinggi adalah Provinsi Kalimantan Utara dimana tutupan hutan meliputi 83% luas daratannya

Nilai ITH Provinsi

Kalimantan Selatan mempunyai indek tutupan hutan terendah.”

Sumber: Data Penutupan Lahan Kalimantan, KLHK 2016;Rupa Bumi Indonesia, BIG 2016 (diolah)

46 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

57,33

75,38

67,84

43,97

98,43

68,59

INDEKS TUTUPAN HUTANEKOREGION KALIMANTAN 2016

Page 47: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Indeks tutupan hutan Kalimantan dari tahun 2011 hingga 2014 cenderung menu-run. Tahun 2015 mulai ada kenaikan dan tahun 2016 den-gan penambahan provinsi baru Kalimantan Utara mengalami kenaikan sebesar 4,64 poin. Dibandingkan dengan nasion-al, nilai indeks tutupan hutan Kalimantan selalu lebih baik dari tahun 2011 hingga tahun 2016, bahkan di tahun 2016 Kalimantan 10 poin di atas angka nasional.

2014 2015 2016

Sumber: Hasil Olahan ITH Kalimantan 2011-2016;Laporan IKLH Indonesia 2011-2016 (diolah)

Sumber: Hasil Olahan ITH Kalimantan 2011-2016

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 47

PERBANDINGAN ITH KALIMANTAN DAN NASIONAL

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

2011 2012 2013 2014 2015 2016

98,43

75,38

67,84

57,33

43,97

TREN ITH EKOREGION KALIMANTAN 2011-2016ndeks tutupan hutan Kalimantan 2016 naik cukup signifikan sebe-sar 4,64 poin dibanding-

kan tahun 2015. Peningkatan indeks terjadi terutama di Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan provinsi pemekaran dari Kalimantan Timur, dengan indeks tutupan hutan mencaai 98,43 men-jadi penyumbang terbesar peningkatan ITH Kalimantan. Sedangkan Kalimantan Selatan menjadi provinsi dengan ITH paling kecil yaitu 43,97.Terdapat perbedaan angka ITH yang cukup menyolok anta-ra hasil perhitungan Provinsi Kalimantan Utara ketika dihi-tung gabung dan dihitung terpisah dengan Kalimantan Timur. Apabila dihitung gabung ITH Kalimantan Timur- Kalimantan Utara sebe-sar 83,50, selanjutnya apa-bila dihitung terpisah ITH Kalimantan Utara tahun 2016

2011 2012 2013

ITH Kalimantan ITH Nasional

67,24

60,53

64,13

59,26

63,43

59,01

63,43

59,01

63,95

58,55

68,59

58,42

sebesar 98,43 dan Kalimantan Timur sebesar 75,38. Dengan simulasi perhitungan ini maka ITH Kalimantan tahun 2106 sebesar 63,16 atau turun 0,79 poin dibanding tahun 2015, namun masih di atas angka ITH Nasional. Jika ITH Kalimantan Utara dihitung terpisah dengan Kalimantan Timur maka diper-

oleh ITH Kalimantan 2016 naik 4,64 poin, jika dihitung gabung ITH Kalimantan turun 0,79 poin dibanding tahun 2015. Selisih poin yang cukup besar ini disebabkan adanya masalah metodologi perhitungan ITH, sehingga perlu untuk ditinjau dan disempurnakan lagi.

I 83,4980,9380,9381,3182,36

45,15 44,71 44,51 44,51 44,24

64,8760,45 58,73 58,73 58,51

76,5870,06 69,53 69,54 69,54

Page 48: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

83,4980,9380,9381,3182,36

69,5469,5469,5370,0676,58

58,5158,7360,45 58,7364,87

48 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Terdapat perbedaan angka ITH yang cukup meny-olok antara hasil perhi-

tungan Provinsi Kalimantan Utara ketika dihitung terpisah

dan dihitung gabung dengan Kalimantan Timur. Apabila dihi-tung terpisah ITH Kalimantan Utara tahun 2016 sebesar 98,43 dan Kalimantan Timur sebesar

75,38, selanjutnya apabila dihi-tung gabung ITH Kalimantan Timur - Utara sebesar 83,50.

Jika ditinjau dari peruba-han luas tutupan hutan, terjadi penambahan luas tutupan hutan di

Kalimantan. Luas tutupan lahan berhutan Kalimantan tahun 2015 adalah 27,16 juta hektar dan tahun 2016 men-jadi 27,21 juta hektar atau ber-tambah 50 ribu hektar. Dalam satu tahun terjadi perubahan tutupan lahan hutan menjadi non hutan seluas 720 ribu hek-tar, dan juga terjadi perubahan tutupan lahan non hutan men-jadi hutan seluas 770 ribu hek-tar. Penambahan luas tutupan lahan berhutan ini merupak-an akumulasi dari perubahan tutupan lahan non hutan men-jadi hutan dan lahan hutan menjadi non hutan. Perubahan tutupan lahan non hutan men-jadi hutan lebih besar sehing-ga secara keseluruhan ter-dapat penambahan hutan di Kalimantan.

Non Hutan Menjadi Hutan

Hutan Menjadi Non Hutan

PERUBAHAN FUNGSI TAHUN 2015-2016 (dalam Ribu Hektar)

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur dan Utara

2011 2012 2013 2014 2015 20162011 2012 2013 2014 2015 2016

ITH Kalimantan ITH Nasional

Total Perubahan dari Hutan Menjadi Non Hutan

Total Perubahan dari Non Hutan Menjadi Hutan

DELTA

KALIMANTAN TENGAH

KALIMANTAN BARAT

KALIMANTAN SELATAN

KALIMANTAN TIMUR

KALIMANTAN UTARA

60,53

67,24

59,26 59,01 59,01 58,55 58,42

64,1363,43 63,43

63,9563,16

67,84

85,05

57,33

43,9744,2444,5144,5144,7145,15

-170,5

-27,5

0,6

266,9

-19,8

+ 49,7

770,5720,7

Sumber: Hasil Olahan ITH Kalimantan, KLHK 2011-2016;Laporan IKLH Indonesia 2011-2016 (diolah)

Sumber: 1. Data Penutupan Lahan Kalimantan, KLHK 2015-2016;2. Rupa Bumi Indonesia, BIG 2016 (diolah)

PERBANDINGAN ITH KALIMANTAN DAN NASIONALKETIKA PROVINSI KALTIM -KALTARA BERGABUNG

TREN ITH KALIMANTANKETIKA PROVINSI KALTIM -KALTARA BERGABUNG

Page 49: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 49

Penambahan luas hutan ter-besar berada di Provinsi Kalimantan Timur yaitu seluas 260 ribu hektar. Perubahan ter-besar adalah dari semak belu-kar menjadi hutan lahan kering sekunder. Sementara perubahan

tutupan lahan hutan menjadi non hutan terbesar di Provinsi Kalimantan Barat yaitu 200 ribu hektar, dengan perubahan terbesar dari hutan rawa primer menjadi semak belukar rawa. Penambahan luas tutupan

hutan ini memberikan harapan keberhasilan program rebois-asi, reforestasi dan rehabilitasi lahan di Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur.

Penanaman di Lahan Bekas KebakaranKabupaten BengkayangProvinsi Kalimantan BaratFoto: Zefanya Suryawan, P3E Kalimantan

Page 50: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

50 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

TRANSFORMASI TUTUPAN LAHAN BERHUTAN EKOREGION KALIMANTAN

2012-2016

2012 2013 2014

20152016

29,7 Juta Hektar 28,2 Juta Hektar 28,1 Juta Hektar

27,10 Juta Hektar27,15 Juta Hektar

Sumber : Peta Penutupan Lahan, KLHK 2012-2016;Rupa Bumi Indonesia, BIG 2016 (diolah)

Data tutupan lahan selama 4 tahun tera-khir, terjadi tren penu-runan luas tutupan

lahan berhutan di Kalimantan. Perubahan tutupan hutan men-jadi non hutan dari tahun 2012 sampai tahun 2015 sebesar 3 juta hektar. Lebih dari seten-gah perubahan tersebut terjadi di Provinsi Kalimantan Timur yaitu seluas 1,58 juta hektar,

dan perubahan terbesar adalah menjadi semak belukar seluas 1,5 juta hektar. Namun tahun 2016 perubahan luas tutupan hutan Kalimantan memberikan arah positif. Luas tutupan hutan Kalimantan tahun 2015 sebe-sar 27,16 juta hektar, tahun 2016 menjadi 27.21 juta hektar, atau bertambah 50 ribu hektar dalam satu tahun.

Transformasi perubahan tutupan hutan di tahun 2015-2016 terjadi penambahan luas tutupan hutan sebesar 50 ribu hektar.”

Page 51: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Kalimantan Timur menjadi provinsi den-gan perubahan tutu-pan hutan menjadi

non hutan yang paling luas yaitu 1,58 juta hektar atau 52%. Perubahan terbesar men-jadi semak belukar yaitu 1,24 juta hektar, berikutnya perke-bunan/kebun seluas 117 ribu hektar, pertanian lahan kering campur semak 42 ribu hek-tar, dan pertambangan 17 ribu hektar. Perubahan paling kecil di Provinsi Kalimantan Selatan

seluas 96 ribu hektar (6%), den-gan perubahan terbesar men-jadi semak belukar dan perke-bunan/kebun. Menurut data BPS(i)., terdapat 417 ribu hektar perkebunan di Kalimantan Timur, dengan dominasi kebun kelapa sawit seluas 277 ribu hektar (66,44%). Jika dilihat dari data Kementerian ESDM(ii). , izin pertambangan mineral di Kalimantan terbanyak bera-da di Kalimantan Timur yaitu 256 izin dengan total luas 9,2

juta hektar. Kalimantan Utara dengan 14 izin pertambangan dan total luas 0,17 juta hektar menjadi provinsi dengan izin dan luas pertambangan paling kecil. Izin pertambangan min-eral ini meliputi pertamban-gan batubara, emas, bauksit, mangan, bijih besi, kromit dan logam dasar.

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 51

Semak Belukar51%

Lainnya10%Pertambangan

2%Lahan Terbuka

7%Semak Belukar Rawa

8%

Pertanian lahan kering campur semak/kebun

campur9%

Perkebunan/Kebun13%

Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur Kalimantan Utara

184585

607

96

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

KalimantanUtara

1,579

LUAS PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN MENJADI NON HUTAN BERDASAR-KAN PROPINSI PERIODE 2012-2016

PERUBAHAN TUTUPAN HUTAN MENJADI NON HUTAN BERDASARKAN JENIS TUTUPAN PERIODE 2012-2016

Sumber: Data Penutupan Lahan Kalimantan, KLHK 2012-2016

Page 52: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Pembukaan Lahan.Kabupaten SangauProvinsi Kalimantan Barat

Foto: Wikan, P3E Kalimantan

52 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Page 53: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

PERHITUNGAN INDEKS TUTUPAN HUTANPARAMETER

utupan hutan adalah satu faktor utama kualitas lingkungan selain kualitas air dan

kualitas udara. Indeks Tutupan Hutan merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengetahui kualitas lingkungan, dihitung den-

gan mempertimbangkan luas hutan terhadap luas wilayah. Untuk menghitung indeks tutu-pan hutan yang pertama kali dilakukan adalah menjum-lahkan luas hutan primer dan hutan sekunder untuk setiap provinsi.

T

etiap luas lahan harus memiliki proporsi luas hutan yang sama untuk menjaga kele-

starian lingkungan hidupnya. Dengan demikian, perhitungan indeks merupakan perbandin-gan luas hutan dibandingkan luas wilayah administrasinya. Angka persentase yang diwa-jibkan adalah 30% berdasar-kan UU 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Sebagai angka idealnya diambil 84,3%, yaitu luas tutupan hutan Papua pada tahun 1982. Dalam konteks peng-indeksan 30% mendapat angka 50 sedangkan angka ideal maksimal, 100 adalah ketika 84,3%.

S

Nilai indeks didapatkan dengan Formula:

ITHLTHLWP=

Dimana :ITH = Indeks Tutupan HutanLTH = Luas Tutupan Lahan BerhutanLWP = Luas Wilayah Propinsi

LTH 100= ((84,3 - (TH X 100)) 5054,3

X

Formula perhitungan luas tutupan hutan :

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 53

1. Hutan Lahan Kering Primer

2. Hutan Lahan Kering Sekunder

3. Hutan Rawa Primer

4. Hutan Rawa Sekunder

5. Hutan Mangrove Primer

6. Hutan Mangrove Sekunder

7. Hutan Tanaman

TUTUPAN LAHAN BERHUTAN7 PARAMETER

Page 54: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

PENUTUP

Menilik Renstra KLHK 2015-2019 dimana target IKLH adalah 66,5 - 68,5; nilai

IKLH Kalimantan tahun 2016 yang berada di angka 68,27 tentu berita yang menggembirakan. Tidak hanya sudah mendekati target tahun 2019, namun juga berada di atas IKLH Nasional yang berada di angka 62,96. Namun yang merisaukan adalah selama enam tahun terakhir, IKLH Kalimantan menunjukkan tren penurunan. Oleh karena itu, diperlukan daya dan upaya yang besar dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kalimantan agar tidak hanya mencapai target Renstra, tetapi yang lebih penting adalah terwujudnya kualitas lingkungan hidup kalimantan yang lebih baik.

IKLH Kalimatan tahun 2016 naik 0,8 poin dari tahun sebelumnya. Kontribusi kenaikan ini berasal dari bertambahnya ITH, sedangkan IKA dan IKU mengalami penurunan.

IKA Kalimantan Selatan adalah IKA yang terburuk diantara propinsi di Ekoregion

Kalimantan. Sumber utama pencemar air sungai di Kalimantan Selatan adalah Fecal Coli, Total Coliform dan fosfat. Tingginya konsentrasi Fecal Coli dan Total Coliform berkaitan dengan aktivitas MCK masyarakat di bantaran sungai. Sedangkan Fosfat berasal dari penggunaan detergen/pemurni/pencuci dari industri dan pupuk pertanian.

Tidak berbeda dengan nilai IKA, nilai IKU juga mengalami penurunan walaupun tidak seburuk IKA. Kegiatan industri, pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor dan juga bahan turunan dari minyak bumi serta kebakaran hutan berkontribusi terhadap sumber pencemar SO2 dan NO2 sehingga menurunkan kualitas udara.

Lima puluh ribu hektar, terdapat penambahan luas tutupan hutan pada tahun 2016. Penambahan ini mampu mendongkrak nilai ITH.

Pemekaran provinsi baru yaitu Kalimantan Utara ternyata berdampak pada kenaikan ITH Kalimantan.

Untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Ekoregion Kalimantan, beberapa

hal yang harus dilakukan: (a) upaya sinergis dari berbagai stakeholders (colective action) yang fokus pada upaya peningkatan kualitas air sungai khususnya di Kalimantan Selatan, salah satu contohnya membangun IPAL komunal di

54 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Page 55: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

Taman Nasional Kayan MentarangKabupaten MalinauProvinsi Kalimantan Utara.

sepanjang sungai Barito; (b) melakukan antisipasi terjadinya kebaran hutan khususnya di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang melibatkan berbagai stakeholders; (c) melakukan rehabilitasi kawasan hutan dan lahan kritis secara terpadu; (d) kepada pemegang ijin tambang agar melakukan reklamasi dan revegetasi lahan paska tambang; (e) Instansi Pengelola LH agar melakukan pengawasan secara ketat terhadap implementasi RKL dan RPL; (f) dari sisi metode penghitungan IKLH agar dilakukan penyempurnaan salah satunya metode penentuan ITH agar tidak bias

ketika terjadi pemekaran wilayah; (g) data yang up to date dan representatif agar terus diupayakan agar IKLH dapat menggambarkan kondisi kualitas lingkungan hidup yang sesungguhnya. Dalam rangka pengumpulan data masih sangat tergantung dengan dana APBN melalui skema DAK dan dana dekonsentrasi; (h)Pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota agar memasukkan IKLH menjadi indikator kinerja dalam RPJMD sehingga bisa mengusulkan anggaran APBD.

Foto: Wikan, P3E Kalimantan

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 55

Page 56: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

ISTILAH - ISTILAH

56 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

GlossaryBaku Mutu adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terha-

dap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.

Benchmark adalah titik acuan atau referensi universal dalam skala internasional sebagai referensi ideal.

BNBP adalah BADAN NASIONAL

PENANGGULANGAN BENCANA.

BOD (biological oxygen demand) Suatu karakter-istik yang menunjukan jumlah oksigen ter-larut yang diperlukan oleh mikro organisme untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik dalam konisi aerobik. (Boyd, 1990)

Brown Issues bisa diartikan isu-isu permasala-han yang terkait dengan lingkungan seperti, kualitas air dan kualitas udara.

CNC (Clear and Clean) bersih tanpa masalah dalam hal ini terkait dengan perijinan pert-ambangan.

CO (Carbon monoksida) adalah gas yang tidak berwarna, tidak berasa, tidak mengiritasi dan tidak berbau. Gas ini dihasilkan melalui pembakaran gas, minyak, petrol, bahan bakar padat atau kayu.

COD (Chemical Oxygen Demand) jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air. (Boyd, 1990)

DDDT (Daya dukung dan daya tampung)Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendu-

kung perikehidupan manusia, makhluk hidup

lain, dan keseimbangan antarkeduanya.Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah

kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalam-nya.

Deforestasi adalah proses penghilangan hutan alam dengan cara penebangan untuk diambil kayunya atau mengubah peruntukan lahan hutan menjadi non-hutan. Bisa juga disebab-kan oleh kebakaran hutan baik yang disen-gaja atau terjadi secara alami.

Degradasi adalah proses di mana kondisi ling-kungan biofisik berubah akibat aktivitas manusia terhadap suatu lahan. Perubahan kondisi lingkungan tersebut cenderung meru-sak dan tidak diinginkan.

DO (Dissolved Oxygen) Oksigen terlarut atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksi-gen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air.

Ekoregion adalah geografis ekosistem, artinya pola susunan berbagai ekosistem dan proses di antara ekosistem tersebut yang terikat dalam suatu satuan

geografis. Penetapan ekoregion menghasilkan batas (boundary) sebagai satuan unit analisis dengan mempertimbangkan ekosistem pada sistem yang lebih besar.

Eksploitatif yang berarti politik pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek eksploi-tasi hanya untuk kepentingan ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta kompensasi kes-ejahteraan.

B

C

D

E

Page 57: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

ISTILAH - ISTILAH

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 57

GlossaryFecal Coliform bisa diartikan juga coliform feses atau fecl coli-form adalah, bakteri fakultatif-anaerob berbentuk batang, gram negatif, dan non-sporulasi.

FGD (Focus Disscustion Group) Diskusi Kelompok Terarah suatu proses pengumpu-lan informasi mengenai suatu masalah ter-tentu yang sangat spesifik (Irwanto, 2007). Henning dan Columbia (1990) menjelaskan bahwa diskusi kelompok terarah adalah wawancara dari sekelompok kecil orang yang dipimpin seorang narasumber atau modera-tor yang mendorong peserta untuk berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang diang-gap penting dan berkaitan dengan topik saat itu.

Green Issues isu persoalan yang terkait dengan sektor kehutanan seperti tutupan lahan.

Hotspot adalah sebaran titik api / panas.

IKA Nasional adalah Indeks Kualitas air yang menjadi target nasional.

IKLH adalah Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

IKU Nasional adalah Indeks Kualitas udara yang menjadi target nasional.

Illegal Logging adalah pembalakan liar atau penebangan liar yaitu kegiatan penebangan,pengangkutan atau penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.

Indeks Kualitas Air adalah hasil perhitungan untuk mengetahui status mutu air.

Indeks Kualitas Udara adalah hasil perhitungan untuk mengetahui status mutu Udara.

Indeks Tutupan Lahan adalah hasil perhitungan analisis spasial untuk mengetahui nilai tutu-pan terhadap area tertentu.

IPAL (Instalasi pengolahan air limbah) adalah sebuah struktur yang dirancang untuk mem-buang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk digunakan pada aktivitas yang lain.

IPAL Komunal Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sarana untuk mengolah limbah cair yang digunakan bersama-sama.

IUP adalah pemberian izin untuk melakukan usaha pertambangan kepada orang pribadi atau badan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah.

KKarhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan)

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) adalah kajian

yang harus dilakukan pemerintah daerah sebelum memberikan izin pengelolaan lahan maupun hutan.

Konservasi adalah upaya perlindungan dan pen-gelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam.

Kontributor berdasarkan kamus besar bahasa indonesia berarti penyumbang, disini bisa diartikan sebagai pemengaruh utama.

Kualitas Air adalah suatu ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya.

Kualitas Udara berarti keadaan udara yang memiliki kandungan tertentu berkaitan den-

F

G

H

I

Page 58: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

ISTILAH - ISTILAH

58 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Glossarygan kesehatan manusia.

LLimbah Domestik dapat diarti-kan sebagai suatu limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga.

Moratorium disini diartikan penghentian sementara dalam hal Ijin Usaha Pertambangan.

NO2 (Nitrogen dioksida) adalah senyawa kimia dan Satu dari beberapa oksida nitrogen, NO2 digunakan sebagai bahan sin-tesis untuk pembuatan asam

nitrit, yang produksinya mencapai jutaan ton tiap tahunnya. Gas ini berwarna merah-kecoklatan dan merupakan gas beracun, bau-nya menyengat, dan merupakan salah satu polutan udara utama.

NOAA adalah National Oceanic and Atmospheric Administration dalam hal ini kita gunakan sebagai sumber informasi penyediaan titik panas di Indonesia.

NPP Lapan adalah katalog Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yang berbasis daring digunakan untuk mengetahui titik panas untuk wilayah Indonesia.

Passive Sampler merupakan peralatan untuk sampling yang digunakan untuk mengambil Sampler SO2 dan NO2 dari udara ambient. Prinsip kerjanya tidak

membutuhkan power listrik karena bersifat pasif dimana alat ini bebrbentuk bulat dan didalamnya terdapat kertas filter yang sudah diberi cairan khusus dari bahan kimia yang fungsinya untuk menangkap gas SO2 dan NO2 yang ada di udara sekeliling.

Revegetasi adalah suatu usaha atau kegiatan penanaman kem-bali.

RPPSDALH adalah Rencana Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

SO2 ( Oksida Sulfur) adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (SOx). Gas ini san-gat mudah terlarut dalam air, memiliki bau namun tidak ber-

warna. Sebagaimana O3, pencemar sekunder yang terbentuk dari SO2, seperti partikel sulfat, dapat berpindah dan terdeposisi jauh dari sumbernya.

Terra Aqua adalah satelit dari MODIS sebagai salah satu sum-ber data Titik Panas wilayah Indonesia.

Total Coliform dikenal juga sebagai Bakteri koli-form merupakan golongan mikroorganisme yang lazim digunakan sebagai indikator, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkon-taminasi atau tidak. Berdasarkan penelitian, bakteri koliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh. Bakteri koliform dapat digunakan sebagai indikator karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air. Bakteri ini dapat mendeteksi patogen pada air seperti virus, protozoa, dan parasit. Selain itu, bakteri ini juga memiliki daya tahan yang lebih tinggi daripada patogen serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan.

M

N

P

R

S

T

Page 59: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

ISTILAH - ISTILAH

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 59

GlossaryTSS (Total Susppended Solid) adalah residu dari

padatan total dengan ukuran partikel.

Tutupan Lahan adalah kondisi kenampakan biofisik permukaan bumi yang diamati. Penggunaan lahan adalah pengaturan, keg-iatan dan input terhadap jenis tutupan lahan tertentu untuk menghasilkan sesuatu, men-gubah atau mempertahankannya. Analisis akan lebih efektif jika data yang dihasilkan dari kedua istilah tersebut digabungkan kare-na memungkin mendeteksi lokasi perubahan terjadi, perubahan tipe dan bagaimana suatu lahan berubah. (Jansen dan Gregorio, 2002)

Page 60: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

60 • POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK

Dr. Edi Sulistyo H Susetyo, S.Hut, M.Si

“ EDI ”

Editor

Rina Widyastut i, S.Si

“ Rina ”

Penulis

Andi Samra Salam, S.E

“ Samra ”

Penulis

“ MEET THE TEAM

Buyung Yusuf Wibisono, S.E, M.S.E, M.A

“ Buyung “

Penulis

Permana Ar ief Mahardika, S.Hut

“ AAN “

Penulis

Irwan Abu, SP

“ Abu “

Penulis

Churnia Rozal ina, S.T

“ L ina “

Penulis

Eko Novianto, S.Kel

“ Nope “

Desain dan

Tata Letak

The Difficult is what takes a l itt le time; The Impossible is what takes a l itt le longer.

“ Fridtjof Nansen

Page 61: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

BACA JUGA ....CAPAIAN SASARAN STRATEGIS EKOREGION KALIMANTAN 2017

POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK • 61

Page 62: POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN · 4 POTRET KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP KALIMANTAN - P3EK RINGKASAN EKSEKUTIF Nilai IKLH Ekore-gion Kaliman-tan Tahun 2016 melampaui tar

PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTANKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

JL. JEND SUDIRMAN 19AKOTA BALIKPAPAN - KALIMANTAN TIMUR 76111TELP/FAX. 0542-749206, 749175, 738375email [email protected] http://kalimantan.menlhk.go.id