potongan

31
Potongan (Irisan) Kelompok 1 : Bintan Yoga W. 4212101001 Christian Dhani S. 4212101002 Bawono Rizki P. 4212101003 Gde Audiptha M. P. 4212101004 M. Hizbullah Abrori 4212101005

description

potongan irisan

Transcript of potongan

Modul ke 7 MENGGAMBAR TEKNIK dan CAD Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK-ITS

Potongan (Irisan)Kelompok 1 :Bintan Yoga W.4212101001Christian Dhani S.4212101002Bawono Rizki P.4212101003Gde Audiptha M. P.4212101004M. Hizbullah Abrori4212101005

8.1 POTONGAN (IRISAN)Potongan adalah suatu gambar yang menggambarkan bagian-bagian yang tersembunyi atau tidak terlihat pada suatu benda berongga dengan cara menyingkirkan bagian-bagian yang menutupinya.Potongan adalah gambaran dan bagian-bagian benda dengan rongga-rongga di dalamnya yang menggunakan garis gores untuk menyatakan garis-garis tersembunyi.8.1 POTONGAN (IRISAN)Sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan

Cara memotongnya

8.1 POTONGAN (IRISAN)Sisa bagian benda setelah bagian yang menutupi disingkirkan

Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan

8.2 Penyajian Potongan

8.2.1 Penyajian PotonganPada umumnya, bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya disebut potongan utama. Jika perlu, maka bidang potong dapat dibuat di luar sumbu dasar. Dalam hal ini bidang potongnya harus diberi tanda, dan arah penglihatannya dinyatakan dengan anak panah.

8.2 Penyajian Potongan

Peraturan-peraturan umum yang berlaku untuk gambar-gambar proyeksi, berlaku juga untuk gambar potongan

8.2 Penyajian Potongan

8.2.2 Letak Potongan Dan Garis PotongJika letak bidang potong sudah tampak jelas pada gambar, tidak diperlukan penjelasan lebih lanjut seperti gambar berikut :

Potongan melalui garis sumbu dasar

8.2 Penyajian Potongan

8.2.2 Letak Potongan Dan Garis Potong

Jika letak bidang potong tidak jelas, atau ada beberapa bidang potong, maka bidang potongnya harus diterangkan dalam gambar. Pada gambar proyeksi, bidang potong dinyatakan oleh sebuah garis potong, yang digambar dengan garis sumbu dan pada ujung-ujungnya dipertebal, dan pada tempat-tempat dimana garis potongnya berubah arah. Pada ujung-ujung garis potong diberi tanda dengan dengan huruf besar, dan diberi anak panah yang menunjukkan arah penglihatan.

8.2 Penyajian Potongan

8.2.2 Letak Potongan Dan Garis Potong

Potongan dengan garis bidang potong

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.1 Potongan Dalam Satu Bidang Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasarJika bidang potong melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya dan tanda-tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar. Potongan yang tidak melalui sumbu dasarJika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya.

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.2 Potongan Oleh Lebih Dari Satu BidangPotongan meloncatUntuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu potongan-potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. Pada gambar berikut diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A. Sebenarnya bidang potongnya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini dapat disatukan. Potongan demikian dinamakan potongan meloncat.

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.2 Potongan Oleh Lebih Dari Satu BidangPotongan oleh dua bidang yang berpotonganBagian-bagian simetri dapat digambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang yang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan dengan aturan-aturan yang berlaku, diputar hingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama.

Potongan dengan dua bidang menyudut

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.2 Potongan Oleh Lebih Dari Satu Bidang

3) Potongan pada bidang berdampingandibuat dengan bidang-bidang yang berdampingan melalui garis sumbunya.Potongan pada pipa berbentuk seperti gambar berikut dapat

Potongan dengan bidang-bidang berdampingan

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.3 Potongan separuhBagian-bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan

Dalam gambar di atas, garis-garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi, karena sudah jelas pada gambar potongan.

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.4 Potongan oleh lebih dari satu bidangKadang-kadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari benda, yang tersembunyi, misalnya benda pada gambar (a)

Pada gambar (b) dan (c) memperlihatkan gambar yang dipotong setempat dan penuh

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.4 Potongan oleh lebih dari satu bidangPotongan setempat juga dilakukan pada bagian-bagian yang tidak boleh dipotong, seperti pada gambar (d)

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.5 Potongan yang diputar di tempat atau dipindahakanBagian-bagian benda tertentu seperti misalnya ruji-ruji roda, tuas, peleg, rusuk penguat, kait, dsb penampangnya dapat digambarkan setempat seperti gambar (a)

Potongan diputar ditempat

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.5 Potongan yang diputar di tempat atau dipindahakan setelah potongannya diputar kemudian dipindahkan ke tempat lain seperti gambar (b). Ada perbedaan sedikit antara kedua gambar tsb, yaitu yang pertama digambar dengan garis tipis, sedangkan yang kedua dengan garis tebal biasa.

Potongan diputar dan dipindahkan

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.6 Semua Potongan-Potongan berurutanPotongan-potongan berurutan diperlukan untuk memberi ukuran. Potongan-potongan berurutan dapat disusun sebagai berikut.

Gambar di atas adalah gambar potongan berurutan yang terletak pada sumbu utama

8.3 cara-cara membuat potongan

8.3.6 Semua Potongan-Potongan berurutan

Pada gambar di atas, masing-masing terletak di bawah garis potongnya

8.4 Penampang penampang tipis

Penampang-penampang tipis, seperti misalnya benda-benda yang terbuat dari plat, baja profil, dsb atau paking dapat digambar dengan garis tebal, atau seluruhnya dihitamkan seperti gambar di bawah ini

Potongan benda tipis

8.4 Penampang penampang tipis

Jika bagian-bagian tersebut terletak berdampingan, bagian yang berbatasan dibiarkan putih seperti gambar-gambar di bawah ini

Potongan benda tipis dengan ruang kosong diantaranyaPotongan benda tipis digambar dengan garis tebal8.5 bagian benda atau benda yang tidak boleh dipotongBagian-bagian benda seperti rusuk penguat tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Begitu pula benda seperti baut, paku keling, pasak, poros dan sebagainya tidak boleh dipotong dalam arah memanjang. Gambar berikut akan memperlihatkan sebuah benda yang dipotong, tetapi terdapat beberapa bagian benda, yaitu sirip dan beberapa benda lain, yaitu antara lain poros, pasak, baut dan sebagainya yang tidak dipotong

8.5 bagian benda atau benda yang tidak boleh dipotong

Bagian-bagian yang tak dapat diperlihatkan oleh potongan

8.6 ArsirArsir digunakan untuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan.Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu dan jaraknya disesuaikan dengan besarnya gambar.Arsiran dari bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya.Penampang yang luas dapat diarsir pada kelilingnya saja.Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka, jika hal ini tidak dapat dilakukan di luar daerah arsir.

8.6 Arsir

Kemiringan garis arsir adalah 45 terhadap garis sumbu dan jaraknya disesuaikan dengan besarnya gambar

Arsir dari bagian-bagian yang berdampingan8.6 Arsir

Arsir bidang yang luas

Arsir pada potongan sejajar (meloncat)8.6 Arsir

Arsir dan angka

8.7 Beberapa Catatan Tentang Potongan

Jika bentuk dalam dari suatu benda dapat diperlihatkan dengan jelas tanpa pemotongan, maka gambar potongan tidak perlu dibuat.Elemen mesin yang tidak bileh dipotong dalam arah memanjang, dapat digambar dengan potongan setempat.Benda pada gambar di bawah ini diperlihatkan dalam gambar potongan. Gambar potongan yang hanya menunjukkan bagian-bagian yang dipotong, gambar (c) adalah salah, karena seolah-olah bendanya terdiri atas dua benda berbentuk huruf L. Cara yang benar dapat dilihat pada gambar (b).

8.7 Beberapa catatan tentang potongan

bendaContoh potonganMatur Suwun