POTENSIAL MEMBRAN
-
Upload
nurul-an-nisa -
Category
Documents
-
view
30 -
download
0
description
Transcript of POTENSIAL MEMBRAN
POTENSIAL MEMBRAN
Membran Plasma
1. Pengertian
Membran sel sering juga disebut membran plasma.Membran sel merupakan bagian
paling luar yang membatasi isi sel dengan sekitarnya (kecuali pada sel tumbuhan, bagian
luarnya masih terdapat dinding sel atau cell wall).
Membran sel berupa lapisan luar biasa tipisnya.Tebalnya kira-kira 8 nm.Dibutuhkan 8000
membran sel untuk menyamai tebal kertas yang biasa kita pakai untuk menulis.
Lipid dan protein merupakan bahan penyusun utama dari membran, meskipun karbohidrat
juga merupakan unsur penting.Gabungan lipid dan protein dinamakan lipoprotein.Saat ini
model yang dapat diterima untuk penyusunan molekul-molekultersebut dalam membran ialah
model mosaik fluida.
Pada 1895, Charles Overton mempostuatkan bahwa membran terbuat dari lipid,
berdasarkan pengamatannya bahwa zat yang larut dalam lipid memasuki sel jauh lebih cepat
dari pada zat yang tidak larut dalam lipid.20 tahun kemudian, membran yang diisolasi dari sel
darah merah dianalisis secara kimiawi ternyata tersusun atas lipid dan protein, yang sekaligus
membenarkan postulat dari Overton.Fosfolipid merupakan lipid yang jumlahnya paling
melimpah dalam sebagian besar membran.Kemampuan fosfolipid untuk membentuk
membran disebabkan oleh struktur molekularnya.Fosfolipid merupakan suatu molekul
amfipatik, yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah hidrofilik (menykai air) maupun
daerah hidrofobik (takut dengan air).
Kehidupan sel tergantung pada organisasi molekul di dalam sel. Adanya gangguan
pada kadar molekul-molekul tertentu di dalam sel atau kehadiran bahan yang tidak
sesuai dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sel bahkan kematian sel. Kadar molekul
dan ion dipelihara dalam jenis dan jumlah tertentu oleh membran sel, yang mengatur semua
bahan yang masuk dan keluar sel dan antar kompartemen interior yang berbatas membran
(antara lain : retikulum endoplasma, aparatus Golgi, lisosom, membran inti dan mitokondria).
Sebagai bagian dari pemeliharaan, secara konstan bahan-bahan masuk dan keluar sel melalui
membran sel. Metabolit, termasuk bahan bakar, masuk ke dalam sel, dan bahan sisa dan
produk sel yang disekresikan ke luar sel. Ion-ion mengalir secara konstan ke kedua arah dan
antara kompartemen yang berbeda di dalam sel.
2. Sruktur Membran Plasma
Membran sel menyelubungi sel, memisahkan sel (intraselular) dengan lingkungannya
(ekstraselular). Membran sel merupakan barrier antara intraselular dan ekstraselular. Semua
membran biologis, termasuk membran sel dan membran kompartemen interior sel Eukariotik
mempunyai struktur umum sama, tersusun atas molekul-molekul lipid dan protein yang
umumnya berinteraksi secara nonkovalen. Membran sel –berdasar fluid mozaic model
merupakan struktur dinamis, berstruktur fluida, dan molekul-molekul protein dan lipid
umumnya yang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain sepanjang membran. Struktur
umum membran sel –berdasar fluid mozaic model.
Bilayer lipid merupakan struktur dasar membran, tersusun terutama atas fosfolipid
dan sebagian kecil kolesterol dan glikolipid.Tiap molekul fosfolipid mempunyai bagian
kepala (head) yang bersifat polar, hidrofilik dan bagian ekor (tail) yang bersifat nonpolar,
hidrofobik.Bagian polar menghadap langsung dengan ekstraselular dan intraselular, yang
terutama tersusun atas air, sedangkan bagian hidrofobik berada di bagian tengah
membran.Dengan struktur fosfolipid yang demikian, menyebabkan sel tertutup membran, dan
mudah menutup kembali jika terjadi kerusakan kecil.
Kolesterol menyusun sekitar 20% lipid membran sel, fungsinya menstabilkan ikatan
antar fosfolipid.Bagian dalam dan luar membran berbeda pada kandungan lipid
khasnya.Sekitar 10% fosfolipid yang menghadap ke ekstraselular merupakan glikolipid.-
lipid yang berikatan dengan gugus gula. Adanya gugus gula menyebabkan ujung glikolipid
bersifat polar. Istilah glikokaliks menunjuk pada bagian permukaan luar membran sel yang
kaya gugus gula (glikokaliks=sugar covering). Bagian glikokaliks berperan dalam pengenalan
antar sel, karena tiap-tiap jenis sel memiliki glikokaliks khas (sebagai contoh, sperma
mengenal sel telur karena sel telur mempunyai glikokaliks khas).
Protein yang menyusun membran tersusun seperti mozaik (Gambar 1).Protein
membran sel dapat dibedakan menjadi protein integral dan protein periferal. Protein integral
terbenam dalam bilayer lipid, dan beberapa diantaranya hanya tersisip pada satu permukaan
membran, dengan satu ujung menghadap ke ekstraselular atau intraselular, tetapi yang
terbanyak adalah yang merupakan protein transmembran menyisip mulai bagian yang
menghadap ekstraselular sampai intraselular.
Protein integral mempunyai bagian yang hidrofilik, dan hidrofobik. Bagian
hidrofobik diperlukan saat melintasi bagian tengah membran yang hidrofobik. Sedangkan
protein periferal , tidak terbenam pada bilayer lipid, tetapi hanya berikatan longgar pada
permukaan protein integral atau lipid pada bagian membran yang menghadap ekstraselular
atau intraselular.
Protein membran dapat berperan dalam reaksi enzimatik, yang merupakan bagian dari
tahap-tahap berantai reaksi metabolisme sel. Protein yang permukaannya hanya menghadap
ke ekstraselular berfungsi sebagai reseptor hormon atau duta kimia (chemical messenger)
yang lain dan berperan dalam mengirim isyarat dari luar sel ke
intraselular (proses pengiriman ini disebut dengan signal transduction).
B. POTENSIAL MEMBRAN SEL
Pengertian
Potensial membran (bahasa Inggris: membrane potential, ΔΨ) adalah beda potensial
elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar
dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat
negatif dibandingkan dengan di luarnya). Semua sel memiliki tegangan melintasi membran
plasmanya, di mana tegangan ialah energi potensial listrik-pemisahan muatan yang
berlawanan.Sitoplasma sel bermuatan negatif dibandingkan dengan fluida ekstraseluler
disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi membran yang berlawanan yang tidak
sama. Potensial membran bertindak seperti baterai, suatu sumber energi yang memengaruhi
lalulintas semua substansi bermuatan yang melintasi membran. Karena di dalam sel itu
negatif dibandingkan dengan di luarnya, potensial membran ni mendukung transpor pasif
kation ke dalam sel dan anion ke luar sel. Dengan demikian, dua gaya menggerakkan difusi
ion melintasi suatu membran: gaya kimiawi (gradien konsntrasi ion) dan gaya listrik
(pengaruh potensial membran pada pergerakan ion). Kombinasi kedua gaya yang bekerja
pada satu ion ini disebut gradien elektrokimiawi.Perubahan lingkungan dapat memengaruhi
potensial membran dan sel itu sendiri, sebagai conthnya, depolarisasi dari membran plasma
diduga memicu apoptosis (kematian sel yang terprogram).
Potensial membran adalah.Potensial membran merupakan hasil dari perbedaan
konsentrasi potasium dan sodium antar membran sel yang dipelihara dengan asupan
ion.Sebagian besar pengeluaran energi tubuh saat beristirahat dikhususkan untuk
mempertahankan potensial membran, yang sangat penting untuk transmisi impuls saraf,
kontraksi otot, fungsi jantung, dan transportasi nutrisi dan metabolit ke dalam dan keluar sel.
Fenomena transpor ion-ion melintas membran dan upaya pemeliharaan kadar ion-ion
tertentu di dalam sel berbeda dengan di luar sel, mengakibatkan perbedaan distribusi muatan
antara bagian dalam membran yang berbatasan dengan cairan intraselular dan bagian luar
yang berhadapan dengan cairan ekstraselular. Besarnya beda potensial membran dapat diukur
dengan jalan menyisipkan satu elektroda di dalam sel dan satu elektroda di luar sel dan
menghubungkannya dengan recorder.
2. Potensial Membran Istirahat
Dalam keadaan istirahat, antara sisi dalam dan luar membran sel terdapat suatu beda
potensial yang disebut dengan potensial istirahat sel (cell resting potential). Potensial ini
berpolaritas negatif di sisi dalam dan positif di sisi luar membran sel. Berikut ini akan
diuraikan bagaimana terjadinya potensial istirahat sel tersebut.Dalam keadaan istirahat, di sisi
dalam dan luar membran sel sama-sama terdapat ion-ion potasium dan sodium, tetapi dengan
konsentrasi yang berbeda. Gambar 2 mengilustrasikan komposisi ion di kedua sisi membran
sel. Konsentrasi ion potasium (K+) di sisi dalam membran sekitar 35 kali lebih
tinggi dibandingkan konsentrasi di sisi luar. Sebaliknya, konsentrasi ion sodium (Na+)di sisi
luar membran sel sekitar 10 kali lebih tinggi dibandingkan konsentrasi di sisi dalam. Adanya
perbedaan konsentrasi ion di sisi dalam dan luar membran ini mendorong terjadinya difusi
ion-ion tersebut menembus membran sel.
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus membran sel akan mempengaruhi
potensial di sisi dalam dan luar membran sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion
tersebut pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut
secara sendiri-sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya
secara bersamaan. Untuk itu akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion potasium.
3. Potensial Membran Aktif
Pada sebuah sel yang dalam keadaan istirahat terdapat beda potensial di antara
kedua sisi membrannya. Keadaan sel yang seperti ini disebut keadaan polarisasi. Bila sel
yang dalam keadaan istirahat/polarisasi ini diberi rangsangan yang sesuai dan dengan level
yang cukup maka sel tersebut akan berubah dari keadaan istirahat menuju ke keadaan aktif.
Dalam keadaan aktif, potensial membran sel mengalami perubahan dari negatif di sisi dalam
berubah menjadi positif di sisi dalam.Keadaan sel seperti ini disebut dalam keadaan
depolarisasi.Depolarisasi ini dimulai dari suatu titik di permukaan membran sel dan
merambat ke seluruh permukaan membran.Bila seluruh permukaan membran sudah
bermuatan positif di sisi dalam, maka sel disebut dalam keadaan depolarisasi sempurna.
Setelah mengalami depolarisasi sempurna, sel selanjutnya melakukan
repolarisasi.Dalam keadaan repolarisasi, potensial membran berubah dari positif di sisi dalam
menuju kembali ke negatif di sisi dalam.Repolarisasi dimulai dari suatu titik dan merambat
ke seluruh permukaan membran sel. Bila seluruh membran sel sudah bermuatan negatif di
sisi dalam, maka dikatakan sel dalam keadaan istirahat atau keadaan polarisai kembali dan
siap untuk menerima rangsangan berikutnya.
Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi dan kemudian kembali ke
polarisasi lagi disertai dengan terjadinya perubahan-perubahan pada potensial membran sel.
Perubahan tersebut adalah dari negatif di sisi dalam berubah menjadi positif dan kemudian
kembali lagi menjadi negatif. Perubahan ini menghasilkan suatu impuls tegangan yang
disebut potensial aksi (action potential). Potensial aksi dari suatu sel akan dapat memicu
aktivitas sel-sel lain yang ada di sekitarnya. Berikut ini akan diuraikan bagaimana proses
terjadinya potensial aksi dari suatu sel yang semula dalam keadaan istirahat.
Perubahan-perubahan potensial membran mulai keadaan istirahat, depolarisasi,
repolarisasi, dan kembali istrahat diperlihatkan dalam Gambar dibawh ini. Perubahan
potensial tersebut berupa impuls yang disebut potensial aksi sel. Ada lima fase dalam
potensial aksi tersebut yaitu fase 4, 0, 1, 2, dan 3. Fase 4 adalah fase istirahat sel.