POTENSI PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT DI DESA...
Transcript of POTENSI PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT DI DESA...
POTENSI PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT
DI DESA HEGARMANAH KECAMATAN CICANTAYAN
KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT
DIAN AMALLIA
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
RINGKASAN
DIAN AMALLIA. E14050425. 2010. Potensi Pengembangan Hutan Rakyat di
Desa Hegarmanah Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa
Barat. Dibimbing oleh BUDI PRIHANTO dan M. YUSUP NAPIRI
MAGUANTARA
Kebutuhan kayu, baik untuk kayu perkakas maupun kayu bakar,
meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Laju peningkatan
permintaan atas kayu jauh lebih besar daripada penyediaannya. Berdasarkan hasil
survei yang dilakukan oleh Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) pada tahun
2003, masyarakat desa sekitar HPGW sering menebangi kayu untuk kayu bakar.
Jumlah kayu bakar yang keluar dari HPGW sekitar 10 m3
per hari. Masyarakat
Desa Hegarmanah menggantungkan kebutuhan kayu pada HPGW terutama
sebagai sumber kayu yang akan menyebabkan tekanan atau ancaman terhadap
HPGW.
Pengembangan hutan rakyat di Desa Hegarmanah merupakan salah satu
alternatif sumber bahan baku kayu sekaligus dapat meningkatkan ketersediaan
kayu serta mengurangi tekanan terhadap HPGW. Pengembangan hutan rakyat di
Desa Hegarmanah perlu memperhatikan karateristik lokal dan mengikutsertakan
masyarakat desa tersebut. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
pengembangan hutan rakyat Desa Hegarmanah adalah kondisi biofisik,
karakteristik lahan dan karakterisitik sosial masyarakat wilayah setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran potensi pengembangan
hutan rakyat di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat dalam upaya pemenuhan kebutuhan kayu.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009-Mei 2010 yang
bertempat di Desa Hegarmanah. Data primer diperoleh melalui observasi
lapangan dan wawancara responden terpilih. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari lembaga atau instansi terkait. Pemilihan responden dilakukan dengan cara
purposive sampling sebanyak 20 responden. Data biofisik diperoleh melalui
pemanfaatan penginderan jauh berupa data dijital yang dikonversikan ke dalam
teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG). Pada peta penutupan lahan
sementara, titik-titik pengamatan ditentukan dan kemudian lokasi-lokasi tersebut
dilakukan verifikasi lapangan untuk mengamati jenis tutupan lahan yang
sebenarnya. Dari data yang telah dikumpulkan, selanjutnya dianalisis secara
deskriptif guna mendapatkan informasi dan gambaran mengenai perencanaan
pengembangan hutan rakyat di lokasi penelitian. Luas wilayah Desa Hegarmanah yaitu 1.832,55 ha. Desa Hegarmanah
terdiri dari tujuh tutupan lahan yaitu hutan tanaman seluas 342,44 ha, lahan
terbangun/pemukiman dengan luas 118,08 ha, lahan kosong seluas 278,45 ha,
perkebunan seluas 61,91 ha, pertanian lahan kering/kebun seluas 747,01 ha,
sawah seluas 231,05 ha dan semak belukar seluas 53,61 ha. Total luas lahan
kering yang berpotensi untuk pengembangan hutan rakyat adalah 1.079,07 ha.
Lahan-lahan tersebut adalah lahan kosong seluas 278,45 ha, semak belukar seluas
53,61 ha dan pertanian lahan kering seluas 747,01 ha. Jenis tanaman yang disukai
oleh masyarakat Desa Hegarmanah dan cocok ditanam di wilayah tersebut adalah
sengon/albisia, mahoni dan suren karena dapat digunakan sebagai kayu bakar,
kayu perkakas dan kayu bangunan, sesuai dengan karakteristik lingkungan
tersebut dan budidayanya mudah. Tingkat penggunaan produk kayu rakyat di
Desa Hegarmanah berada pada kisaran 22.287,25-34.263,00 m3 per tahun dengan
rata-rata penggunaan kayu sebesar 28.275,13 m3 per tahun. Usia produktif
masyarakat Desa Hegarmanah adalah berkisar usia 18-56 tahun dengan jumlah
4.305 orang (51,17%). Sedangkan, jumlah penduduk Desa Hegarmanah usia 18-
56 tahun yang menganggur (tidak bekerja) sebanyak 3.013 orang. Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berpotensi terlibat dalam pengembangan hutan rakyat
berjumlah 1.896 orang. Komposisi keluarga di Desa Hegarmanah yang tergolong
keluarga pra sejahtera berjumlah 2.478 keluarga. Dasar penggolongan keluarga
pra sejahtera adalah luasnya kepemilikan lahan, banyaknya kepemilikan aset dan
mata pencaharian. SDM Desa Hegarmanah dari seluruh golongan pra sejahtera
dapat menjadi prioritas utama sebagai tenaga kerja dalam pengembangan hutan
rakyat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kata kunci : Potensi pengembangan hutan rakyat, potensi lahan, kondisi
biofisik, karakteristik sosial ekonomi dan budaya masyarakat
SUMMARY
DIAN AMALLIA. E14050425. 2010. Potency of Development Community
Forest in Hegarmanah Village Cicantayan District Sukabumi Regency West Java.
Supervised by BUDI PRIHANTO and M. YUSUP NAPIRI MAGUANTARA
The need for wood, either for timber or firewood, increases along with
increasing population. The rate of increase in demand for timber is far greater
than its provision. Based on survey that conducted by Hutan Pendidikan Gunung
Walat (HPGW) in 2003, the villagers around HPGW often cutting trees for
firewood. Firewood amount that comes out from HPGW is approximately 10 m3
per day. The villagers of Hegarmanah rely on wood needs from HPGW that will
lead pressure or threats to HPGW. Community forest development in
Hegarmanah Village is an alternative source of wood raw material in the timber
needs for the villagers. Community forest development in Hegarmanah Village
needs to pay attention and engage the communities. The information that required
in community forest development is biophysical conditions of Hegarmanah
Village, land characteristics and social characteristics. The research objective to
describe the potential of community forest development in the Village
Hegarmanah, Cicantayan District, Sukabumi Regency, West Java Province in an
effort to meet the needs of timber.
The research was conducted in October 2009-May 2010 in Hegarmanah
Village. The primary data is obtained from observations and interviews of
respondents selected. Meanwhile, the secondary data is obtained from related
institutions. Respondents were selected by purposive sampling of 20 respondents.
Biophysical data was obtained through the utilization of remote sensing that
converted to digital data on the technology of Geographic Information Systems
(GIS). Observation points were determined on temporary land cover map and the
actual field condition was verified based on the map. All of data were analyzed
descriptively to obtain information and an overview of community forest
development planning in research sites.
The total area of Hegarmanah Village is 1.832,55 ha. Hegarmanah Village
consists of seven land covers such as forest plantations (342,44 ha), built up area
(118,08 ha), bare lands area (278,45 ha), plantations area (61,91 ha), dry land
farming area (747, 01 ha), rice fields area (231,05 ha) and shrub (53,61 ha). Total
area of dry land which is highly potential for community forest development is
approximately 1.079,07 ha that consists of bare lands area (278,45 ha), shrub
(53,61 ha) and dry land farming area (747,01 ha). Species of plant that favored by
the villagers and can be planted in Hegarmanah Village is Albizia falcataria,
Swietenia macrophylla and Toona sureni because it can be used as firewood and
timber, in accordance with the characteristics of these environments and easy
cultivation. Level of timber demand in Hegarmanah Village is ranged from
20.367,25-37.723,00 m3 per year with an average usage of 29.045,13 m
3 per year.
Productive age of villagers ranged from 18-56 years with a number of 4.305
people (51,17%). Meanwhile, the number of unemployment villagers aged 18-56
years as much as 3.013 people. Potency of human resources that can be developed
in community forest development amounted to 3.013 people. The composition of
poverty families amounted to 2.478. Basic classification of poverty families is the
extent of land ownership, the number of asset ownership and livelihoods. The
poverty families can be a top priority in community forest development to
improve the welfare of rural communities.
Keywords : Potency of community forest development, potency of land,
biophysical conditions, economic social and cultural
characteristics of society
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Potensi
Pengembangan Hutan Rakyat di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat adalah benar-benar hasil karya saya
sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan
sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan
dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Juli 2010
Dian Amallia
NRP. E14050425
POTENSI PENGEMBANGAN HUTAN RAKYAT
DI DESA HEGARMANAH KECAMATAN CICANTAYAN
KABUPATEN SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT
DIAN AMALLIA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan pada
Departemen Manajemen Hutan
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
Judul Skripsi : Potensi Pengembangan Hutan Rakyat di Desa Hegarmanah
Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi Provinsi
Jawa Barat
Nama : Dian Amallia
NIM : E14050425
Departemen : Manajemen Hutan
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Budi Prihanto, MS Ir. M. Yusup Napiri Maguantara
NIP. 19641020 198903 1 004
Mengetahui,
Ketua Departemen Manajemen Hutan IPB
Dr. Ir. Didik Suharjito, MS
NIP. 19630401 199403 1 001
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Gunung Kidul, Yogyakarta pada tanggal 16 Juli 1987
sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Suyono Dirja Atmaja dan
Yahminiati.
Pada tahun 2005, penulis lulus dari SMU Plus YPHB Bogor dan pada
tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk
IPB. Penulis memilih minat di Bidang Perencanaan Kehutanan Jurusan
Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan.
Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi
kemahasiswaan yakni sebagai anggota Forest Manajement Student Club (FMSC)
tahun 2006-2010, anggota komisi DPM Fakultas Kehutanan tahun 2006-2007 dan
anggota BP Konstitusi MPM KM IPB tahun 2006-2007. Selain itu penulis juga
aktif dalam kegiatan kepanitiaan. Penulis melakukan Praktek Pengenalan
Ekosistem Hutan (PPEH) jalur Cilacap-Baturraden, Praktek Pengelolaan Hutan
(PPH) di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) dan Praktek Kerja Lapang
(PKL) di PT. Diamond Raya Timber (DRT), Riau.
Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan
skripsi dengan judul Potensi Pengembangan Hutan Rakyat di Desa Hegarmanah,
Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dibimbing
oleh Ir. Budi Prihanto, MS dan Ir. M. Yusup Napiri Maguantara.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah atas berkat rahmat dan kasih-Nya, penulis telah
menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini. Segala kelancaran dan dukungan tak
lepas dari peran pihak-pihak yang selama ini hadir di tengah-tengah kehidupan
penulis. Untuk itu ucapan terima kasih penulis tujukan untuk:
1. Bapak Ir. Budi Prihanto, MS, selaku pembimbing I yang telah bersedia
memberikan bimbingan, waktu dan pikiran sampai terwujudnya skripsi ini.
2. Bapak Ir. M. Yusup Napiri Maguantara, selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan nasihat kepada penulis.
3. Ayah, Ibu dan adik-adikku tercinta (Ryan dan Ayu) atas segenap doa dan
kasih sayangnya.
4. Handyan Atyanto Putro beserta keluarga atas doa dan dukungannya.
5. Ratih Puspitasari, selaku teman seperjuangan yang telah bersama-sama
berjuang sehingga dapat menghasilkan karya indah ini.
6. Keluarga besar laboratorium Remote Sensing (Bapak Prof. Dr. Ir. I Nengah
Surati Jaya, M.Agr., Pak Uus Saepul, Mas Edwine Setia Purnama, S.Hut.,
Diah Rany Pratidina Swasti, S.Hut., Fitri Amelia, S.Hut., Putri Rahayu,
Galih Radityo, S.Hut., Risa Desiana Syarif, Faris Salman, Anjeliya Eka
Puminda, S.Hut., Afiefah Bainnaura, S.Hut., Kak M. Fatah Noor, S.Hut.,
adik-adik tercinta beserta yang lainnya) atas doa dan dukungannya.
7. Keluarga besar FORCI (Pak Agus, Mas Ari, Pak Rizal, Hangga
Prihatmaja, adik-adik beserta yang lainnya) atas inspirasi, doa dan
dukungannya.
8. Teman-teman Fahutan 42, 43, 44 beserta yang lainnya atas dukungannya.
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan ini yang tak
dapat penulis ucapkan satu-persatu.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah ini. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan pada
bulan Oktober 2009 sampai dengan Mei 2010 adalah hutan rakyat, dengan judul
Potensi Pengembangan Hutan Rakyat di Desa Hegarmanah, Kecamatan
Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Karya ilmiah ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ir. Budi Prihanto, MS dan Ir. M. Yusup Napiri
Maguantara selaku pembimbing. Selain itu, penghargaan penulis disampaikan
pula kepada Bapak Sugandi, Bapak Usep Sutisna dan Bapak Enjay Sanjaya dari
Desa Hegarmanah yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di tempat
tersebut. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu dan adik
tercinta, serta seluruh keluarga dan teman-teman atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna sehingga
kritik dan saran yang bersifat membangun diperlukan guna perbaikan di masa
yang akan datang serta diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan
pemberdayaan masyarakat demi bangsa dan negara. Akhirnya penulis berharap
semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
Bogor, Juli 2010
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Batasan Penelitian ...................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
1.6 Sasaran ....................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hutan Rakyat .............................................................................. 5
2.1.1 Definisi Hutan Rakyat ...................................................... 5
2.1.2 Sejarah Perkembangan Hutan Rakyat .............................. 6
2.1.3 Ciri-ciri Hutan Rakyat ...................................................... 7
2.1.4 Prinsip-prinsip Hutan Rakyat ........................................... 9
2.1.5 Bentuk dan Pola Hutan Rakyat ........................................ 9
2.1.6 Pengembangan Hutan Rakyat .......................................... 11
2.1.7 Pola Pengembangan Hutan Rakyat .................................. 11
2.1.8 Peranan Hutan Rakyat ...................................................... 12
2.1.8.1 Peranan Hutan Rakyat dalam Perbaikan
Lingkungan ......................................................... 12
2.1.8.2 Peranan Hutan Rakyat dalam Produksi Hasil
Hutan ................................................................... 13
2.1.8.3 Peranan Hutan Rakyat dan Perkembangan
Sosial ................................................................... 13
2.1.8.4 Aspek Ekonomi .................................................... 14
2.2 Masyarakat Desa Sekitar Hutan ................................................. 15
2.2.1 Definisi Masyarakat Desa Sekitar Hutan ......................... 15
2.2.2 Pemberdayaan Masyarakat............................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 17
3.2 Bahan dan Alat Penelitian .......................................................... 17
3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 17
3.4 Metode Pengolahan Data ........................................................... 19
3.4.1 Kondisi Biofisik .............................................................. 19
3.4.2 Pengecekan Lapangan ..................................................... 21
3.4.3 Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat ......... 22
BAB IV KONDISI UMUM
4.1 Sejarah Desa ............................................................................... 23
4.2 Letak dan Luas ........................................................................... 24
4.3 Kondisi Fisik .............................................................................. 25
4.3.1 Topografi dan Jenis Tanah ............................................... 25
4.3.2 Hidrologi .......................................................................... 26
4.3.3 Iklim ................................................................................. 26
4.4 Kondisi Biotik ............................................................................ 26
4.4.1 Keanekaragaman Flora .................................................... 26
4.4.2 Keanekaragaman Fauna ................................................... 27
4.4.3 Tipe Hutan ........................................................................ 27
4.5 Kondisi Sosial Ekonomi ............................................................. 28
4.5.1 Kependudukan dan Mata Pencaharian ............................. 28
4.5.2 Tata Guna Lahan dan Kepemilikan Lahan....................... 32
4.5.3 Tingkat Pendidikan .......................................................... 34
4.5.4 Agama, Kepercayaan dan Budaya ................................... 35
4.5.5 Organisasi dan Kelembagaan ........................................... 36
4.5.6 Sarana dan Prasarana ....................................................... 38
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Potensi Hutan Rakyat Desa Hegarmanah .................................. 39
5.1.1 Potensi Biofisik ................................................................ 39
5.1.2 Kondisi Tutupan Lahan .................................................... 40
5.1.3 Jenis-jenis Hutan Potensial .............................................. 46
5.1.4 Kebutuhan Potensial Kayu Rakyat Desa Hegarmanah .... 49
5.1.5 Potensi Sosial ................................................................... 51
5.2 Potensi Pengembangan Hutan Rakyat ....................................... 53
5.3 Persepsi Masyarakat Desa Hegarmanah terhadap Hutan
Pendidikan Gunung Walat (HPGW) .......................................... 56
5.4 Permasalahan Pengembangan Hutan Rakyat di Desa
Hegarmanah ............................................................................... 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ................................................................................ 60
6.2 Saran ........................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 62
LAMPIRAN ........................................................................................................ 65
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1 Komposisi penduduk Desa Hegarmanah berdasarkan kelompok umur
pada tahun 2008 ...................................................................................... 29
2 Kualitas angkatan kerja penduduk Desa Hegarmanah berdasarkan jenis
kelamin pada tahun 2008 ....................................................................... 30
3 Kualitas angkatan kerja penduduk Desa Hegarmanah pada tahun
2008 ......................................................................................................... 31
4 Komposisi keluarga pra sejahtera di Desa Hegarmanah pada tahun
2008 ......................................................................................................... 31
5 Komposisi penduduk Desa Hegarmanah berdasarkan mata pencaharian
tahun 2008 ............................................................................................... 32
6 Pola penggunaan lahan di Desa Hegarmanah pada tahun 2008 .............. 33
7 Luas pemilikan lahan pertanian tanaman pangan penduduk
Desa Hegarmanah pada tahun 2008 ........................................................ 34
8 Luas pemilikan lahan perkebunan penduduk Desa Hegarmanah pada
tahun 2008 ............................................................................................... 34
9 Komposisi penduduk Desa Hegarmanah berdasarkan tingkat pendidikan
pada tahun 2008 ...................................................................................... 35
10 Luas penutupan lahan Desa Hegarmanah pada tahun 2009 .................... 41
11 Jenis komersial yang berpotensi di Desa Hegarmanah,
Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ..... 46
12 Konsumsi kayu masyarakat Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ............................................ 50
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1 Cropping citra dengan batas wilayah penelitian ..................................... 20
2 Titik-titik pengamatan di lapangan ......................................................... 20
3 Diagram alir penelitian ............................................................................ 21
4 Grafik komposisi penduduk Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat berdasarkan jenis kelamin . 28
5 Grafik komposisi penduduk Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat berdasarkan kepala
keluarga ................................................................................................... 29
6 Peta batas wilayah Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ............................................ 41
7 Peta tutupan lahan Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat tahun 2009 ......................... 42
8 Tutupan lahan di lapangan:
(a) lahan terbangun/pemukiman, (b) lahan kosong, (c) perkebunan,
(d) pertanian lahan kering/kebun, (e) sawah dan (d) semak belukar ...... 42
9 Peta batas dusun di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat tahun 2009 ......................... 43
10 Peta wilayah RT (Rukun Tetangga) dan RW (Rukun Warga)
di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat ................................................................................. 44
11 Peta lokasi fasilitas umum Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat ............................................ 45
12 Beberapa contoh hasil hutan kayu yang dibudidayakan
di Desa Hegarmanah: (a) suren (Toona sureni), (b) puspa
(Schima wallichii), (c) sengon (Paraserianthes falcataria) dan
(d) sono keling (Dalbergia latifolia) ....................................................... 46
13 Hasil hutan bukan kayu yang dibudidayakan
di Desa Hegarmanah: (a) manggis (Garcinia mangostana),
(b) aren (Arenga pinnata) dan (c) bambu (Bambusa rumphiana) .......... 47
14 Beberapa contoh produk hutan di Desa Hegarmanah:
(a) kayu bakar, (b) buah manggis, (c) kayu perkakas, (d) bilik bambu,
(e) gula aren dan (f) kerajinan palet ........................................................ 48
15 Tanaman pembatas lahan hutan rakyat di Desa Hegarmanah:
(a) kelapa (Cocos nucifera) dan (b) hanjuang (Cordyline fruticosal) ..... 55
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1 Daftar pertanyaan untuk wawancara mendalam ................................ 66
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan kayu, baik untuk kayu perkakas maupun kayu bakar,
meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk. Laju peningkatan
permintaan kayu jauh lebih besar daripada penyediaannya. Berdasarkan data dari
Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah XI Jawa-Madura (2006)
dalam Purwanto dan Kurniasari (2009), diketahui bahwa kebutuhan (demand)
kayu perkakas di Provinsi Jawa Tengah dari tahun ke tahun selalu meningkat,
sedangkan pasokan/persediaan (supply) kayunya relatif tetap bahkan cenderung
mengalamin penurunan. Proyeksi permintaan kayu di wilayah Jawa menurut
Nasendi (1984) dalam Dwiprabowo (2007) pada tahun 2020 sebesar 199,110 juta
m3 dengan potensi suplai wilayah Jawa sebesar 18,953 juta m
3 per tahun. Untuk
memenuhi kebutuhan kayu sebanyak itu tidak mungkin dipenuhi oleh produksi
kayu di Jawa saja (Perhutani) maka peran kayu dari luar Jawa dan hutan rakyat
sangat dibutuhkan.
Desa Hegarmanah merupakan salah satu desa sekitar hutan di Hutan
Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Kabupaten Sukabumi dan tingkat kebutuhan
kayunya tinggi. Hasil penelitian Budiyanto (2009), dikemukakan bahwa konsumsi
kayu bakar di Desa Hegarmanah sebesar 2,60 Sm/kapita/tahun setara dengan 0,99
m3/kapita/tahun dengan sumber kayu yang digunakan masyarakat adalah 49,15%
dari HPGW, 28,81% kombinasi antara HPGW dan lahan milik, 22,03% hanya
dari lahan milik dan sisanya memperoleh dari pembelian.
Keberadaan HPGW di sekitar wilayah Desa Hegarmanah menjadi salah
satu sumber pemenuhan kebutuhan kayu, terutama kayu bakar. Berdasarkan hasil
survei yang dilakukan oleh HPGW pada tahun 2003, masyarakat desa sekitar
HPGW sering menebangi kayu untuk kayu bakar. Jumlah kayu bakar yang keluar
dari HPGW sekitar 10 m3
per hari. Masyarakat Desa Hegarmanah
menggantungkan pemenuhan kebutuhan kayu pada HPGW terutama sebagai
sumber kayu yang akan menyebabkan tekanan atau ancaman terhadap HPGW.
Pengembangan hutan rakyat di Desa Hegarmanah merupakan salah satu
alternatif sumber bahan baku kayu sekaligus dapat meningkatkan ketersediaan
kayu serta mengurangi tekanan terhadap HPGW. Pengembangan hutan rakyat di
Desa Hegarmanah perlu memperhatikan karateristik lokal dan mengikutsertakan
masyarakat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan
masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan
penanaman kayu hutan di dalam lahan milik rakyat sehingga dapat mewujudkan
kemandirian masyarakat desa tersebut.
Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan hutan rakyat
Desa Hegarmanah adalah kondisi biofisik, karakteristik lahan dan karakterisitik
sosial masyarakat wilayah setempat. Informasi tersebut diharapkan dapat
digunakan oleh pihak HPGW dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan hutan rakyat guna peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan hutan rakyat di Desa Hegarmanah diharapkan dapat memiliki
potensi dalam pembangunan hutan nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, pengembangan hutan rakyat di wilayah
Desa Hegarmanah merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk mendorong
kemandirian masyarakat serta pengurangan tekanan atau ancaman terhadap
HPGW oleh masyarakat. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan laju
pembangunan yang semakin meningkat, menyebabkan permintaan terhadap kayu
makin meningkat pula. Untuk mengurangi ketergantungan pemenuhan kayu
terhadap kawasan hutan, maka salah satu alternatifnya berupa pengembangan
hutan rakyat.
Untuk membantu tercapainya maksud tersebut, maka perlu dilakukan
penelitian yang mengarah pada usaha pengembangan hutan rakyat yang berlokasi
di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi
Jawa Barat agar hutan rakyat dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
pemiliknya, tersedianya produksi kayu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup
untuk menjamin kontinuitas hasil dan usaha yang didukung teknik budidaya yang
baik, terjaminnya kelestarian hutan rakyat, serta mendorong kemandirian
masyarakat dalam pengembangan hutan rakyat. Selain itu, perlu diketahui juga
potensi pengembangan hutan rakyat yang ada di Desa Hegarmanah berupa
kondisi biofisik dan karakteristik sosial masyarakat desa guna mencapai
keberhasilan dalam pengembangan hutan rakyat.
Berdasarkan perumusan masalah, maka terdapat beberapa pertanyaan
sebagai berikut:
1. Seberapa besar luasan dan potensi lahan untuk pengembangan hutan
rakyat yang berada di Desa Hegarmanah?
2. Seberapa besar tingkat kebutuhan kayu bagi masyarakat Desa
Hegarmanah?
3. Dari manakah sumber kayu yang digunakan oleh masyarakat Desa
Hegarmanah?
4. Apa manfaat dari hutan di sekitar Desa Hegarmanah bagi masyarakat
desa?
1.3 Batasan Penelitian
Persoalan yang dikaji dalam karya ilmiah ini adalah tentang potensi
pengembangan hutan rakyat yang berada di lahan milik masyarakat Desa
Hegarmanah. Perencanaan hutan dalam pengembangan hutan rakyat sangat
diperlukan agar pengelolaan hutan rakyat didasarkan dengan prinsip kelestarian.
Perencanaan hutan pada dasarnya adalah proses analisis data dan informasi
tentang sumber daya hutan (SDH) dan lingkungannya dalam rangka pengambil
keputusan tentang skenario pengelolaan hutan yang dituangkan dalam bentuk
rencana pengelolaan hutan.
Data dan informasi tentang sumber daya hutan (SDH) dan lingkungannya
antara lain meliputi aspek biofisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.
Perencanaan pengembangan hutan rakyat menempatkan masyarakat sebagai
subyek atau pelaku utama. Oleh karena itu, data dan informasi tentang
karakteristik sosial, ekonomi dan budaya masyarakat penting untuk diperhatikan
dan diikutsertakan dalam proses perencanaan pengembangan hutan rakyat.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran potensi
pengembangan hutan rakyat di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak
terkait, terutama HPGW, dalam upaya pemberdayaan guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat.
1.6 Sasaran
Sasaran dari penelitian ini adalah hutan rakyat yang berada di lahan milik
rakyat (di luar kawasan hutan negara) Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan,
Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, yang merupakan bagian wilayah
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimandiri.