Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

12
STUDI PENGEMBANGAN POTENSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PROPINSI SUMATERA UTARA Oleh : LP3M - ITM ABSTRAK Wilayah Kabupaten Langkat dan sekitarnya merupakan daerah yang memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi, yaitu terdapat 18 (delapan belas) titik sumur yang produksif. Lokasi titik sumur tersebut terbagi dalam Asset I Rantau (Aceh Timur) yang terdiri dari 5 (lima) unit sumur produktif dan 2 unit sumur cadangan. Produksi cadangan minyak sebesar 272.542,53 MSTB, kondensat 5.062,68MSTB, Gas Asso 243.246,98 MMSCF dan Gas Non Asso 21.944,45 MMSCF. Sedangkan cadangan minyak pada titik sumur Besilam dengan potensi cadangan gas sebesar 2,2 BSCF dan Batumandi dengan potensi cadangan minyak sebesar 0,59 MMSTB. Kontribusi minyak dan gas bumi wilayah Kabupaten Langkat adalah untuk minyak bumi sebesar 2,11 % dan gas bumi sebesar 5,3 % . Asset II Pangkalan Susu, jumlah cadangan minyak sebesar 61.906,32 MSTB, kondensat sebesar 3.725,18, sedangkan gas asso sebesar 286.818,49 MMSCF dan gas non asso sebesar 279.652,60 MMSCF. Potensi minyak dan gasbumi Sumatera Utara, tersebar atau berada dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Langkat. Sedangkan daerah lainnya seperti Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Deli Serdang relatif sangat kecil. Khusus untuk Kabupaten Tapanuli Selatan, terletak pada Kecamatan Barumun, Sosa, Barumun Tengah dan Padang Bolak yang semuanya belum di kelola (Eksploitasi). I. PENDAHULUAN Propinsi Sumatera Utara merupakan daerah yang pertama kali ditemukan minyak dan gas bumi di Indonesia, yaitu tahun 1883. Pada masa itu ditemukannya Telaga Tiga dan Telaga Said di dekat Pangkalan Brandan di Sumatera Bagian Utara oleh seorang warga negara Belanda. Temuan ini kemudian disusul ditemukannya tempat- tempat lain di daerah Pangkalan Brandan yaitu Telaga Tunggal. Penelitian ini dimaksudkan adalah untuk memperoleh gambaran sejauhmana kedudukan dan status keberadaan potensi minyak dan gas bumi di wilayah Propinsi Sumatera U tara khususnya Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tapanuli Selatan, dan bagaimana pengembangannya ke depan. Sedangkan tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran

description

Sumatera Utara

Transcript of Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

Page 1: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

STUDI PENGEMBANGAN POTENSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PROPINSI SUMATERA UTARA Oleh : LP3M - ITM ABSTRAK Wilayah Kabupaten Langkat dan sekitarnya merupakan daerah yang memilikipotensi cadangan minyak dan gas bumi, yaitu terdapat 18 (delapan belas) titik sumur yangproduksif. Lokasi titik sumur tersebut terbagi dalam Asset I Rantau (Aceh Timur) yang terdiridari 5 (lima) unit sumur produktif dan 2 unit sumur cadangan. Produksi cadangan minyaksebesar 272.542,53 MSTB, kondensat 5.062,68MSTB, Gas Asso 243.246,98 MMSCF danGas Non Asso 21.944,45 MMSCF. Sedangkan cadangan minyak pada titik sumur Besilamdengan potensi cadangan gas sebesar 2,2 BSCF dan Batumandi dengan potensi cadanganminyak sebesar 0,59 MMSTB. Kontribusi minyak dan gas bumi wilayah Kabupaten Langkatadalah untuk minyak bumi sebesar 2,11 % dan gas bumi sebesar 5,3 % . Asset II Pangkalan Susu, jumlah cadangan minyak sebesar 61.906,32 MSTB,kondensat sebesar 3.725,18, sedangkan gas asso sebesar 286.818,49 MMSCF dan gasnon asso sebesar 279.652,60 MMSCF. Potensi minyak dan gasbumi Sumatera Utara, tersebar atau berada dalam wilayahpemerintahan Kabupaten Langkat. Sedangkan daerah lainnya seperti Kabupaten TapanuliSelatan, Kabupaten Deli Serdang relatif sangat kecil. Khusus untuk Kabupaten TapanuliSelatan, terletak pada Kecamatan Barumun, Sosa, Barumun Tengah dan Padang Bolakyang semuanya belum di kelola (Eksploitasi).

I. PENDAHULUAN

Propinsi Sumatera Utara merupakan daerah yang pertama kali ditemukan minyak dan gas

bumi di Indonesia, yaitu tahun 1883. Pada masa itu ditemukannya Telaga Tiga dan Telaga

Said di dekat Pangkalan Brandan di Sumatera Bagian Utara oleh seorang warga negara

Belanda. Temuan ini kemudian disusul ditemukannya tempat-tempat lain di daerah

Pangkalan Brandan yaitu Telaga Tunggal.

Penelitian ini dimaksudkan adalah untuk memperoleh gambaran sejauhmana kedudukan

dan status keberadaan potensi minyak dan gas bumi di wilayah Propinsi Sumatera Utara

khususnya Kabupaten Langkat dan Kabupaten Tapanuli Selatan, dan bagaimana

pengembangannya ke depan. Sedangkan tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran

Page 2: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

sejauhmana pengembangan potensi minyak dan gas bumi, mengetahui cadangan minyak

dan gas bumi yang berdasarkan penelitian sebelumnya dan sekaligus bahan rekomendasi

menentukan alternatif pengembangan potensi minyak dan gas bumi dimasa yang akan

datang. II. METODE PENELITIAN

a. Ruang Lingkup Penelitian : Penelitian meliputi studi perpustakaan, pengambilan data.

b. Studi Perpustakaan : Pengumpulan literatur – literatur yang berkaitan dengan

minyak dan gas bumi serta laporan – laporan hasil penyelidikan terdahulu.

c. Pengambilan Data : Dilakukan dengan metode pengumpulan data secara langsung

di PT. Pertamnina DOH – NAD – Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Dinas

Pertambangan dan Energi Prop. Sumatera Utara, Dinas Perdagangan dan

Perindustrian, Biro Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara, Pemda Kabupaten

Tapanuli Selatan, Pemda Kabupaten Langkat dan beberapa perusahaan yang masih

aktif.

d. Analisa Data : Data primer maupun sekunder ditabulasikan dan dikelompokkan

dalam bentuk tabel, diagram, gambar dan uraian secara langsung. III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Minyak dan gas bumi terdapat dalam formasi transgresi Formasi Peunulin (Diski,

Batumandi) walaupun dewasa ini belum bersifat komersil. Selain itu juga terdapat dalam

batugamping yang menutupinya (Gamping Arun). Ditinjau dari sejarah minyak dan gas bumi

mula-mula ditemukan dalam formasi Keutapang dan Seureula dalam lapangan yang tua,

seperti Telaga Said, Rantau dan lain – lain.

Minyak bumi pada daerah Diski dan Batumandi di temukan sumur pada eksplorasi Diski dan

Page 3: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

Batumandi sebelah barat Kota Medan dalam Formasi Peunulin (Telaga Limestone). Namun

sampai kini belum berproduksi, karena sifat reservoirnya kurang baik untuk dikembangkan.

Secara geologi kedudukan minyak dan gas bumi Propinsi Sumatera Utara berada pada

cekungan sedimentasi Sumatera Bagian Utara (“ North Sumatera Basin “). Jumlah wilayah

kerja perminyakan (WKP) sebanyak 8 blok dengan lapangan minyak dan gasbumi

berjumlah sekitar 26 lapangan. Umumnya penemuan minyak atau pengeboran masih

berada pada sekitar formasi batuan yang berumur sekitar Miosen tengah hingga Miosen,

yaitu pada Formasi Baong dan Formasi Keutapang. Formasi atau batuan yang relatif lebih

tua diperkirakan mengandung minyak dan gas bumi lebih besar.

Secara regional kondisi geologi cekungan – cekungan Pulau Sumatera yang mengandung

minyak dan gas bumi yang berumur Tersier (Trias Jayaguna, 1988), yaitu Cekungan

Sumatera Bagian Utara, Cekungan Sumatera Tengah, Cekungan Sumatera Bagian Selatan

dan Cekungan Sumatera Bagian Timur. Kabupaten Langkat berada pada Cekungan

Sumatera Bagian Utara yang terletak relatif pada bagian selatan menempati Sub-Cekungan

Langkat.

Tabel 1. Lapangan Minyak Propinsi Sumatera Utara Nama Lapangan Tahun

Penemuan Kedalaman

Lapisan Formasi oAPI Produksi

Komulatif (barrel) Julu Rayeu 1929 769 – 790 m Keutapang 54,5 127.257 Perlak 1900 162 – 549 m Keutapang 57.0 43.497.411 Serang Jaya 1926 1086 -1266 m 64.5 6.264.505 Pangkalan Susu 1926 473 – 640 m 56.0 4.771.126 Pulu Panjang 1928 769 – 790 m 55.5 11.812.080 Rantau 1929 317 – 790 m 48.5 98.732.941 Pulu Tabuhan 1937 1006 – 1068 m 52.5 6.200.845 Telaga Said DKG 1893 131 – 412 m 51.5 7.805.850 Paseh 1939 708 – 790 m 34.5 54.359 Gebang 1939 906 – 1037 m 54.0 300.138

Koesumadinata, 1980

a. Potensi Cadangan Minyak Dan Gas Bumi Propinsi Sumatera Utara

Page 4: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

Daerah Sumatera Utara memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi yang didasarkan

oleh hasil eksplorasi pemboran yang dilakukan oleh beberapa perusahaan/kontraktor. Hal

ini dibuktikan dengan ditemukannya sumur minyak di luar daerah Kabupaten Langkat,

antara lain di daerah Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Asahan, Kabupaten Tapanuli

Selatan, Kabupaten Deli Serdang, dan Kota Medan.

Keterdapatan potensi minyak dan gas bumi di daerah ini diharapkan pengembangan dan

pengelolalaannya di masa akan datang semakin meningkat, terutama di kawasan Pantai

Timur Sumatera Utara yang terindikasi adanya potensi sumberdaya energi.

Wilayah Kabupaten Langkat memiliki potensi cadangan minyak dan gas bumi, dimana

terdapat 6 kontraktor yang beroperasi, 2 (dua) diantaranya telah berproduksi. Sedangkan di

Kabupaten Tapanuli Selatan, terdapat 1 (satu) perusahaan yang pernah melakukan

eksplorasi, yaitu PT. Caltex Pacific Indonesia, namun perusahaan ini telah melepaskan

semua aktifitasnya karena potensi cadangannya tidak signifikan untuk dikembangkan.

Tabel 2 : Kontraktor Yang Melaksanakan Eksplorasi Minyak Dan Gas Bumi sampai Tahun 2003 No Kontraktor Status Lokasi Luas

(Km2) Keterangan

1. Pertamina DOH Sumbagut

- Kab.Langkat - Produksi : Minyak : 2.200 BOPD Gas : 80 MMSCFD

2. Japex NS (Costa) Joint opearation Body (JOB)

Kab.Langkat 303,86 Produksi : Minyak : 200 BOPD Gas : 12 MMSCFD

3. PT. Putra Batumandi Petroleum

T A C Kab.Langkat 22,50 Perawatan Sumur

5. PT. Putra Kencana Basilam Petrogas

T A C Kab.Langkat 17,58 Perawatan Sumur

6. PT. Eksindo Petroleum

T A C Kab.Langkat 80,00 Persiapan pemboran (2003)

7. PT. Calteks Pacific Ind. Siak Blok

Production Shering Contracts ( PSC)

Kab.Tap. Sel 83,60 Observasi Lapangan

9. PT. Sinopec P S C Kab.Langkat 3.889 Persiapan seismik 2D (210 Km2)

Page 5: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

Potensi cadangan minyak dan gas bumi daerah Sumatera Utara dibandingkan secara

nasional, maka kontribusi yang diberikan oleh daerah Sumatera Utara yaitu, minyak sebesar

2,11 % dan gas bumi sebesar 5,3 %. Untuk daerah Propinsi Nangru Aceh Dasussalam

(NAD) yaitu, minyak sebesar 0,82 % dan gas bumi sebesar 4,2 %.

Tabel 3 : Potensi cadangan minyak dan gas bumi Nasional.

Minyak (MSTB) Gas Bumi (BSCF) No.

Wilayah Terbukti Potensi Total Terbukti Potensi Total

1. NAD 70,6 9,5 80,1 4.668,6 1.197,9 5,866,5 2. Sumut 144,2 60,5 204,7 1.424,9 5.944,6 7,369,5 3. Sumatera Tengah 2.618,2 2.906 5.524,2 266,8 368 634,8 4. Sumatera Selatan 465,2 269 734,2 5.543,8 5.559,3 11.103,1 5. Jawa Barat 674,2 568 1,242,6 4.797,6 2,186,4 6.984 6. Jawa Timur 164,7 108,4 273,1 2.936.1 3.055,5 5.991,6 7. Kalimantan 708,5 501 1.209,5 26.805,9 21.499,6 48.305,5 8. Natuna 157,1 156,8 313,9 29.738,8 19.420,7 49.159,5 9. Sulawesi 10,2 - 10,2 668,9 158,7 827,6 10. Papua 87 12,6 99,6 214,5 7,8 222,3

Sumber : Ditjen Minyak dan Gasbumi DPE tahun 1999.

b. Potensi Sumberdaya Minyak dan Gas Bumi Serta Titik Sumur Daerah Kabupaten Langkat

Di daerah Kabupaten Langkat terdapat 18 titik sumur, dimana terbagi 2 (dua) Manajemen

Daerah Operasi Hulu dan Hilir. Jumlah titik sumur tersebut diatas, terbagi dua asset, yaitu

Asset I Rantau (Aceh Timur) sebanyak 5 unit sumur dan 2 unit sumur cadangan, masing-

masing Besilam dan Batu Mandi, Sedangkan Asset II Pangkalan Susu sebanyak 11 titik

sumur.

Potensi cadangan minyak daerah Kabupaten Langkat sebesar 204,70 MSTB (Million Stock

Tauk Barrel) dan gas bumi sebesar 7.369,5 BSCF (Billion Standart Cubic Feet). Daerah

Propinsi NAD memiliki potensi minyak sebesar 80,1 MSTB dan gas bumi sebesar 5.866,5

BSCF. Sedangkan secara nasional, cadangan minyak sebesar 9.691,57 MSTB dan gas

bumi sebesar 136.464 BSCF.

Asset sumur minyak dan gas bumi daerah Kabupaten Langkat sebagai berikut :

a. Asset II Pangkalan Susu terdapat 11 titik sumur dengan produksi minyak sebesar

Page 6: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

54.848,90 MSTB, kondensat 2.118 MSTB, gas asso 245.376,90 MMSCF, dan gas

non asso 206.092,70 MMSCF

b. Potensi cadangan minyak sebesar 26.520,70 MSTB, kondensat 9.417,60 MSTB,

gas asso 262.501,70 MMSCF dan gas non asso 521.551,90 MMSCF

c. Terdapat 2 unit sumur cadangan dengan potensi cadangan minyak sebesar 0,59

MSTB (sumur Batu Mandi) dan potensi gas bumi sebesar 2,2 BSCF (sumur

Besilam)

d. Titik sumur minyak dan gas bumi sebagai berikut ;

1. Serang Jaya (SRJ) 10. Wampu (Wampu) 2. Kuala Dalam (KLD) 11. P.Panjang (P.Panjang) 3. Sungai Buluh (S.Buluh) 12. Arubay (Arubay) 4. Prapen (Prapen) 13. Securai (Ser) 5. Serang (Serang) 14. Besitang (Besitang) 6. Palu Tabuhan Timur (PTT) 15. Tungkam (Tungkam) 7. Palu Tabuhan Barat (PTB) 16. P.Sembilan (Sembilan) 8. Gebang (Gebang) 17. Besilam (Besilam) 9. Pantai Pakan Timur (PPT) 18. Batu Mandi (B.mandi)

Daerah Asset II Pangkalan Susu mempunyai jumlah produksi minyak dan gas bumi sebesar

54.848,90 MSTB, kondensat 2.11 MSTB dan cadangan per 1 Januari 2001, yaitu minyak

sebesar 26.520,70 MSTB dan kondensat 9.417, 60 MSTB, cadangan gas asso sebesar

245.376, 50 MMSCF dan gas non asso sebesar 206.092,70 MMSCF, sedangkan cadangan

gas asso per 1 Januari 2004 sebesar 262.501,70 MMSCF dan gas non asso sebesar

521.551,90 MMSCF.

Daerah Asset I Rantau (Aceh Timur) dibawah Manajemen Operasi Hulu (DOH) Rantau

memiliki sebanyak 5 titik sumur dengan produksi komulatif minyak sebesar 7.057,42 MSTB,

kondensat 1.607,18 MSTB, gas asso 73.559,90 MMSCF dan gas non asso 16.776,49

MMSCF. Kondisi cadangan pada bulan Januari 2001, yaitu minyak sebesar 16.806,49

MSTB, kondensat 2.818,48 MSTB, gas asso 157.623,21 MMSCF dan gas non asso

969.977,24 MMSCF.

Page 7: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

Tabel 4 : Titik sumur dan Produksi Minyak dan Gas bumi yang merupakan Asset I Kabupaten Langkat.

Produksi Komulatif 31 Desember 2001 Produksi Komulatif 1 Januari 2002 Lapangan Minyak Kondesat Gas Asso Non Asso Minyak Kondesat Gas Asso Non Asso

Asset– I

(Rantau)

§ Serang Jaya

2.471,51 1.588,97 22.469,11 70.945,02 1.467,61 2.675,01 43.466,69 53.147,29 § Kuala

Dalam 2.452,69 18,21 10.058,21 2.611,00 4.031,84 134,41 23.468,68 2.070,07

§ Sungai Buluh

1.926,94 - 8.186,10 3,88 3.460,22 9,06 26.567,99 279,88 § Perapen 206,28 - 767,77 - 7.816,82 - 64.119,85 - § Serang - - - - - - - 914.480,00

Pertamina Daerah Operasi Hulu-Rantau Sumbagut, Januari 2002

Tabel 5 : Kontribusi Minyak dan Gas bumi Kabupaten Langkat

Minyak Gasbumi No.

Wilayah MSTB % BSCF %

1. Nasional 9.691,57 100 1.360.464 100 2. Kab.Langkat 204,70 2,11 7.369,5 5,3 3. N A D 80,1 0,82 5.866,5 4,2

Sumber : Ditjen Minyak dan Gasbumi DPE tahu 2002. Tabel 6 : Jumlah titik sumur dan Produksi Minyak dan Gas bumi yang merupakan Asset II Kab. Langkat

Produksi Komulatif 31 Desember 2001 Produksi Komulatif 1 Januari 2002 Lapangan Minyak Kondesat Gas Asso Non

Asso Minyak Kondesat Gas Asso Non Asso

Asset–II

(P.Susu)

§ Palu Tabuhan Timur

21.275,00 602,50 88.445,30 88.038,60 5.301,70 133,70 61.234,20 26.871,70

§ Gebang 6.243.80 708,00 19.274,90 90.164,30 880,30 552,70 6.388,50 64.390,50 § Pantai

Pakam Timur

- 155,50 - 19.145,70 - 2.050,30 - 98.435,00

§ Wampu - 354,90 - 4.438,80 - 5.307,90 - 39.098,50 § Palu

Tabhan Barat

7.838,30 - 105.116,60 - 3.793,80 - 139.351,10 -

§ Pulau Panjang

15.423,80 - 2.247,00 10,40 4,480,00 - 10.941,70 1.643,00

§ Arubay 497,30 - 348,80 - 371,30 - 272,60 - § Securai 1.342,50 158,40 20.196,70 3.613,00 1.995,50 216,50 18.639,80 4.869,20 § Polonia 17,80 - 96,00 - 674,10 - 1.579,90 - § Besitang 2.210,50 - 9.652,00 - 9.024,00 - 24.093,90 - § Tungkam - 138,70 - 681,90 - 1.156,50 - 19.523,70 § Sembilan - - - - - - - 266.720,00

Pertamina Daerah Operasi Hulu-Rantau Sumbagut, Januari 2002

Page 8: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

C. Perbandingan Produksi Komulatif dan Jumlah Cadangan Minyak dan Gas Bumi Daerah Kabupaten Langkat (Sumut) dan Aceh Timur (NAD)

Berdasarkan data potensi dan produksi minyak dan gas bumi pada kedua daerah operasi,

yaitu Asset I DOH Rantau, jumlah cadangan minyak sebesar 272.542,53 MSTB, kondesat

sebesar 5.062,68 MSTB, sedangkan gas asso sebesar 243.246,98 MSTB dan gas non asso

sebesar 21.944,45 MSTB. Produksi komulatif per 1 Januari 2002, yaitu minyak sebesar

62.341,01 MSTB, kondensat sebesar 2.777,95 MSTB, gas asso sebesar 492.463,28

MMSCF dan gas non asso sebesar 49.774,27 MMSCF.

Untuk Asset II Pangkalan Susu, jumlah cadangan minyak sebesar 61.906,32 MSTB,

kondensat sebesar 3.725,18, sedangkan gas asso sebesar 286.818,49 MMSCF dan gas

non asso sebesar 279.652,60 MMSCF. Produksi komulatif per 1 Januari 2002, yaitu minyak

sebesar 43.327,19 MSTB, kondensat sebesar 12.236,08 MSTB, gas asso sebesar

420.124,91 MMSCF dan gas non asso sebesar 1.491.528,84 MMSCF. Jika digabungkan

dengan Asset I Rantau (Aceh Timur), secara presentase bahwa produksi komulatif yaitu

jumlah sumur sebanyak 21 titik sumur, minyak sebesar 334.448,85 MSTB, kondensat

sebesar 8.787,86 MSTB, gas asso sebesar 530.065,47 MMSCF dan gas non asso sebesar

301.597,05 MMSCF.

Potensi minyak dan gasbumi Sumatera Utara, berdasarkan data yang ada, maka potensi

tersebar berada dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Langkat. Sedangkan daerah

lainnya seperti Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Deli Serdang relatif sangat kecil.

Khusus untuk Kabupaten Tapanuli Selatan berdasarkan data yang diperoleh dari Bappeda

bahwa potensi minyak bumi terletak pada Kecamatan Barumun, Sosa, Barumun Tengah

dan Padang Bolak yang semuanya belum di kelola (Eksploitasi).

Potensi minyak dan gasbumi yang dimiliki Sumatera Utara tidak memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Berdasarkan data yang diperoleh

dari Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Sumatera Utara (Oktober, 2002)

sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 104 Tahun 2000

pasal 13 ayat (2), tentang dana perimbangan, maka Menteri Energi dan Sumberdaya

Page 9: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

Mineral mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 357 K/80/MEM/2001 tentang

penetapan daerah penghasil dan dasar perhitungan bagian daerah penghasil minyak dan

gas bumi serta pertambangan umum tahun 2001, yang antara lain menyatakan bahwa

daerah penghasil minyak dan gasbumi Propinsi Sumatera Utara meliputi Kabupaten

Langkat dan Kabupaten Deli Serdang.

Kabupaten Langkat dengan Lifting 1.677,94 MMBL minyak bumi dan 38.153 MMSCF gas

alam, sementara Kota Binjai tahun 2001 menproduksi 101.409 barrel minyak bumi dan

1.366,8 MMSC gas, tidak termasuk daerah penghasil minyak dan gasbumi. Sebagai

konsekwensi surat keputusan (SK) tersebut Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deliserdang

memperoleh pendapatan masing-masing Rp 11.687.000.000 dan Rp

1.618.000.000. Sedangkan Kota Binjai memperoleh pendapatan 700.000.000 untuk tahun

2000.

Untuk tahun 2002 penetapan daerah penghasil minyak dan gas bumi didasarkan pada Surat

Keputusan (SK) Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 414/K/81/MEM/2002,

tentang penetapan daerah penghasil dan dasar perhitungan pembagian daerah penghasil

minyak dan gas bumi serta pertambangan umum, antara lain menetapkan bahwa daerah

pengahasil untuk Propinsi Sumatera Utara hanyalah Kabupaten Langkat dengan Lifting

minyak bumi 811,46 ribu barrel dan gas 44.323,1 MMSCF. Sedangkan Kabupaten Deli

Serdang dan Kota Binjai tidak termasuk daerah penghasil minyak dan gas bumi, walaupun

pada tahun 2002 Kabupaten Deli Serdang (sumur lapangan PPT) masih berproduksi rata-

rata 12,2 MMSCFD gas. Kota Binjai (sumur lapangan Wampu) masih berproduksi rata-rata

200 barrel per hari minyak mentah dan gas alam 2,0 MMSCFD.

Sektor penerimaan dana perimbangan minyak dan gas bumi bahwa Kab. Langkat

memperoleh penghasilan lebih besar dibanding daerah produksi dan daerah sekitarnya, hal

ini disebabkan Kab. Langkat sebagai dasar penghasil minyak dan gas bumi. Informasi atau

data yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Langkat bahwa jika relokasi manajemen

Pertamina Daerah Operasi Hulu (DOH) Rantau ke Pangkalan Brandan dan Pangkalan

Susu, maka diharapkan dapat meningkatkan penerimaan bagi hasil pajak bukan

Page 10: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

sumberdaya alam (PBHBP-SDA) yang selama ini sangat minim diterima oleh Kabupaten

Langkat sebagai daerah penghasil minyak. Tabel 7 : : Perbandingan produksi & cadangan Minyak Manaj. Rantau dengan Aceh Timur

Produksi komulatif (MSTB) Sisa cadangan (MMSCF) Wilayah JumlahSumur Minyak % Kondensat % Minyak % Kondensat %

Kab. Langkat (Sumut)

18 61.906,32 19 3.725,18 42 43.327,19 42 12.236,08 81,5

Aceh Timur (NAD)

3 272.542,53 81 5.062,68 48 62.341,01 59 2.777,95 18,5

Jumlah : 21 334.448,85 100 8.787,86 100 105.668,20 100 15.014,03 100 Pertamina Daerah Operasi Hulu-Rantau Sumbagut, Januari 2002

Tabel 8 : Perbandingan produksi & cadangan gas Manajemen Rantau dengan Aceh Timur Produksi komulatif (MSTB) Sisa cadangan (MMSCF) Wilayah JumlahSumur

Asso % Non Asso % Asso % Non Asso % Kab. Langkat (Sumut)

18 186.818,49 54 279.652,60 93 420.124,91 46 1.491.528,84 97

Aceh Timur (NAD)

3 243.246,98 46 21.944,45 7 492.492,28 54 49.774,27 3

Jumlah : 21 530.065,47 100 301.597,05 100 912.617,19 100 1.541.303,11 100 Pertamina Daerah Operasi Hulu-Rantau Sumbagut, Januari 2002

Tabel 9 : Perbandingan produksi dan cadangan gas Manajemen Rantau dengan Propinsi Nangro

Aceh Darussalam (NAD)

Produksi Komulatif 31 Desember 2000 Produksi Komulatif 1 Januari 2001 Lapangan Minyak Kondesat Gas Asso N. Asso Minyak Kondesat Asso N. Asso

§ Asset Rantau

242.613,99 5.026,35 183.471,53 - 40.325,23 1.297,70 387.171,2 -

§ Kuala Sp.Timur

1.975,18 28,00 10.911,93 2.906,51 591,76 116,42 14.424,96 2.023,72

§ Kuala Sp.Barat

27.953,36 8,33 48.863,52 19.037,94 21.424,02 1.363,83 90.867,16 47.750,55

Jumlah 272.542,53 5.062,68 243.246,98 21.944,45 62.341,01 2.777,95 492.463,28 49.774,27 Pertamina Daerah Operasi Hulu-Rantau Sumbagut, Januari 2002

Tabel 10 : Persentase perbandingan produksi dan cadangan Minyak dan Gas Bumi

No Sifat Kab.Langkat Aceh Timur Produksi (Mstb / MMSCF)

Minyak 19 % 81 % Kondensat 42 & 58 % Gas Asso 54 % 46 %

1.

Gas Non Asso 93 % 7 %

Page 11: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

Cadangan (Mstb / MMSCF) Minyak 41 % 59 % Kondensat 81,50 % 18,50 % Gas Asso 46 % 54 %

2.

Gas Non Asso 97 % 3 % Pertamina Daerah Operasi Hulu-Rantau Sumbagut, Januari 2002

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan § Daerah Sumatera Utara memiliki sejumlah potensi sumberdaya mineral dan sumber

energi, sumberdaya mineral antara lain batugamping, bentonit, kaolin, dolomit dan

marmer. Sumberdaya energi antara lain batubara, minyak dan gas bumi.

§ Potensi Minyak dan Gas bumi Propinsi Sumatera Utara, tersebar di beberapa lokasi

atau daerah yang terdapat pada Formasi Keutapang, Formasi Baong, Formasi Seureula

dan lain- lain. Formasi ini membentang melewati beberapa batas wilayah Kabupaten

seperti Kabupaten Langkat, Kota Binjai dan sebagain wilayah Nangru Aceh Darussalam

(NAD).

§ Wilayah Kabupaten Langkat dan sekitarnya merupakan daerah yang memiliki potensi

cadangan minyak dan gas bumi, dimana terdapat 18 (delapan belas) titik sumur yang

produksif. Lokasi titik sumur tersebut terbagi dalam Asset I Rantau (Aceh Timur) yang

terdiri dari 5 (lima) unit sumur produktif dan 2 unit sumur cadangan. Produksi minyak

sebesar 272.542,53 MSTB, kondensat 5.062,68MSTB, Gas Asso 243.246,98 MMSCF

dan Gas Non Asso 21.944,45 MMSCF. Sedangkan cadangan minyak pada titik sumur

Besilam dengan potensi cadangan gas sebesar 2,2 BSCF dan Batumandi dengan

potensi cadangan minyak sebesar 0,59 MMSCF. Kontribusi minyak dan gas bumi

wilayah Kabupaten Langkat adalah untuk minyak bumi sebesar 2,11 % dan gas bumi

sebesar 5,3 %

§ Potensi minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh Kabupaten Langkat belum memberikan

kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan di wilayah Propinsi Sumatera Utara.

Oleh Karena Itu sangat tepat jika manajemen pengelolaannya berada dibawah

Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara, sehingga potensi ini dapat lebih

Page 12: Potensi Minyakdangasbumi Propsu 2004 (1)

dirasakan oleh masyarakat.

Rekomendasi

Hasil minyak dan gas bumi Propinsi Sumatera Utara sebagai potensi sumberdaya alam,

yang selama ini masih merupakan kewenangan pemerintah pusat (Pertamina Daerah

Operasi Hulu) atau DOH Rantau, maka untuk lebih mengoptimalkan potensi tersebut dalam

rangka mengsejahterakan masyarakat Sumatera Utara disarankan untuk dialihkan ke

Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Utara.

DAFTAR PUSTAKA Andi Djunuddin, Sabri, 1994, Potensi Sumberdaya Mineral Propinsi Sumatera Utara. Kanwil

Departemen Pertambangan dan Energi, Propinsi Sumatera Utara. Badan Statistik Propinsi Sumatera Utara, 2001. Sumatera Dalam Angka. Medan, Sumatera Utara. Koesumadinata, R.P., 1980, “ Geologi Minyak Dan Gas Bumi ” Jilid I Edisi ke II, Penerbit Institut

Teknologi Bandung. Supriana Suhala, dkk, 1997, Bahan Galian Industri. Jilid 1 dan 1. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Mineral, Bandung Tim Lemigas dan British Geological Survey, 1993, “ The North Sumatera Basin Hidrokarbon

Potensial of the PERTAMINA UEP-I Area ”, Volume-I, Penerbit PT. PERTAMINA. Well Files and Data PT. PERTAMINA DOH NAD-SUMBAGUT