POTENSI KALTENG

9
GEOLOGI Geologi Kalimantan Tengah terdiri dari cekungan sedimen dan daerah pegunungan membentang dari barat ke utara lalu ke selatan. Cekungan sedimen terdiri dari cekungan Melawai (bagian barat), cekungan Barito (di selatan dan barat) dan termasuk sedikit dari bagian barat cekungan Kutai (bagian timur). Pegunungan berupa pegunungan Schwaner dan dataran Sunda (berada dibagian tengah dan barat) serta pegunungan Muller (dibagian utara). Karakteristik topografi Kalimantan Tengah adalah dataran rendah berusia dewasa dengan beberapa daerah tinggian yang tersebar 11 (sebelas) sungai utama memotong area dari bagian utara kedaerah pantai dibagian selatan (Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Mentaya, Sungai Katingan, Sungai Pembuang dll). Kebanyakan sungai-sungai ini memiliki dataran banjir yang lebar dan sejumlah meander yang luas. Stratigrafi Kalimantan Tengah tersusun oleh batuan malihan yang merupakan batuan tertua yang tersingkap. Aktifitas metamorf berlangsung selama akhir periode Paleozoikum sampai Mesoikum Awal dimana aktifitas tersebut terjadi dalam temperatur rendah dan bertekanan tinggi. Proses metamorf yang terakhir inilah yang mungkin menghasilkan endapan-endapan bijih di Kalimantan Tengah. Batuan Malihan yang berumur tertua tadi adalah Philit, Schist, Gneiss, Marmer, Kuarsit, Shist Kristalin dan yang lainnya seperti batuan vulkanik dan batuan sediment. Sementara itu batuan Granit Plutonik (Granit, Granodiorit, Diorit, Gabro, Tonalit dan Monzonite) mengintrusi batuan Malihan pada Zaman Perm – Trias. Periode Tersier memperlihatkan aktifitas sediment dan vulkanisme yang luas selama Kala Eosen sampai akhir Miosen telah menghasilkan sejumlah Sedimen Klastik, Batu gamping dan Tufaan yang membentuk batuan sediment dan lapisan batubara. Aktifitas vulkanik terjadi selama pertengahan sampai akhir Miosen dimana menghasilkan Breksi, Aliran Lava, Batu pasir, Tufaan, Tuff dan intrusi Andesit Basaltik. Formasi Dahor yang terendapkan disaat Kala Pliosen tidak secara langsung mengalami proses tektonik. Formasi ini terendapkan secara regressive dan mempunyai cirri-ciri lingkungan Fluvial – Litoral.

description

Tambang2

Transcript of POTENSI KALTENG

Page 1: POTENSI KALTENG

GEOLOGI

Geologi Kalimantan Tengah terdiri dari cekungan sedimen dan daerah pegunungan membentang dari barat ke utara lalu ke selatan. Cekungan sedimen terdiri dari cekungan Melawai (bagian barat), cekungan Barito (di selatan dan barat) dan termasuk sedikit dari bagian barat cekungan Kutai (bagian timur). Pegunungan berupa pegunungan Schwaner dan dataran Sunda (berada dibagian tengah dan barat) serta pegunungan Muller (dibagian utara).

Karakteristik topografi Kalimantan Tengah adalah dataran rendah berusia dewasa dengan beberapa daerah tinggian yang tersebar 11 (sebelas) sungai utama memotong area dari bagian utara kedaerah pantai dibagian selatan (Sungai Barito, Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Mentaya, Sungai Katingan, Sungai Pembuang dll). Kebanyakan sungai-sungai ini memiliki dataran banjir yang lebar dan sejumlah meander yang luas.

Stratigrafi Kalimantan Tengah tersusun oleh batuan malihan yang merupakan batuan tertua yang tersingkap. Aktifitas metamorf berlangsung selama akhir periode Paleozoikum sampai Mesoikum Awal dimana aktifitas tersebut terjadi dalam temperatur rendah dan bertekanan tinggi. Proses metamorf yang terakhir inilah yang mungkin menghasilkan endapan-endapan bijih di Kalimantan Tengah.

Batuan Malihan yang berumur tertua tadi adalah Philit, Schist, Gneiss, Marmer, Kuarsit, Shist Kristalin dan yang lainnya seperti batuan vulkanik dan batuan sediment. Sementara itu batuan Granit Plutonik (Granit, Granodiorit, Diorit, Gabro, Tonalit dan Monzonite) mengintrusi batuan Malihan pada Zaman Perm – Trias.

Periode Tersier memperlihatkan aktifitas sediment dan vulkanisme yang luas selama Kala Eosen sampai akhir Miosen telah menghasilkan sejumlah Sedimen Klastik, Batu gamping dan Tufaan yang membentuk batuan sediment dan lapisan batubara. Aktifitas vulkanik terjadi selama pertengahan sampai akhir Miosen dimana menghasilkan Breksi, Aliran Lava, Batu pasir, Tufaan, Tuff dan intrusi Andesit Basaltik.

Formasi Dahor yang terendapkan disaat Kala Pliosen tidak secara langsung mengalami proses tektonik. Formasi ini terendapkan secara regressive dan mempunyai cirri-ciri lingkungan Fluvial – Litoral.

Page 2: POTENSI KALTENG

MINERAL-MINERAL POTENSIAL

Saat ini terdapat 15 (lima belas) daftar mineral-mineral potensial yang terdapat di Kalimantan Tengah, mineral-mineral tersebut adalah :

1. Emas 2. Batubara 3. Gambut 4. Intan 5. Kaolin 6. Pasir Kuarsa 7. Fosfat 8. Batu gamping 9. Kristal Kuarsa 10. Batuan Beku / Batu belah 11. Besi 12. Timah Hitam 13. Tembaga 14. Air Raksa 15. Zircon Beberapa yang sudah produksi seperti batubara, emas, intan, batu lempung,

batu gamping, pasir kuarsa, kristal kuarsa dan zircon. Sedangkan mineral-mineral lain sedang berada dalam proses survey dari tahap pengamatan lapangan sampai eksplorasi detail, karena itu data-data sumberdaya mineral tersebut cukup akurat karena berdasarkan tahapan survey.

1. Potensi Emas

Kalimantan Tengah memiliki sejumlah endapan emas primer dan letakan (placer). Endapan letakan (placer) banyak ditemukan di sungai, danau, rawa-rawa dan paleo chanel (gosong), sedangkan yang merupakan hasil endapan hidrotermal yang secara genetic berasosiasi dengan intrusi batuan beku asam dan juga sering berasosiasi dengan kuarsa dan sulfide (pirit, arseno pirit, tetrahidrit, kalkopirit dan sedikit pada galena dan spalerit). Endapan emas di Kalimantan Tengah dapat dijumpai di : - Kab.Kapuas : Kec.Kapuas Hulu, Kapuas Tengah dan Timpah

- Kab.Gunung Mas : Kec.Tewah, Kahayan Hulu Utara, Rungan, Manuhing, Sepang dan Kurun.

- Kota Palangka Raya : Sungai Takaras Kec.Bukit Batu. - Kab.Murung Raya : Kec.Sumber Barito, Permata Intan dan Tanah Siang - Kab.Barito Timur : Kec.Dusun Tengah. - Kab.Seruyan : Kec.Seruyan Hulu, Kec.Seruyan Tengah. - Kab.Katingan : Kec.Katingan Hulu, Katingan Tengah, Sanaman

Mantikei dan Katingan Hilir.

Page 3: POTENSI KALTENG

2. Potensi Batubara Batubara yang menyusun suatu formasi/lapisan batubara pada awalnya berupa

gambut atau akumulasi bahan serupa yang kemudian mengalami pembusukan, melalui proses kompaksi dan panas dalam waktu yang sangat panjang maka gambut akan berubah menjadi batubara. Batubara di Indonesia banyak digunakan untuk bahan bakar, industri semen, PLTU dan dalam jumlah kecil dalam peleburan timah dan nikel. Batubara di Kalimantan Tengah sudah mulai ditambang sejak awal abad 19 tambang batubara didekat Muara Teweh sudah ditambang sejak tahun 1910 dan mampu menghasilkan sekitar 7.000 ton pertahun saat itu. Produksi berkurang sejak Perang Dunia ke II dan kemudian berhenti total sekitar tahun 1960. Survey penyelidikan batubara di Kalimantan Tengah telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh beberapa institusi baik pemerintah maupun perusahaan asing, salah satunya PT. BHP-Biliton yang telah memprediksikan bahwa terdapat sekitar 400 juta ton batubara dengan nilai kalori >7.000 berkualitas baik (> 8.000 kal/gr) juga ditemukan di Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya bagian utara. Didaerah ini batubara banyak ditemukan di Muara Bakah, Bakanon, Sungai Montalat, Sungai Lahei, Sungai Maruwai dan sekitarnya. Beberapa lapisan batubara mempunyai ketebalan mencapai 1,5 – 7 meter dan mempunyai kualifikasi “Cooking Coal dengan kandungan sebagai berikut : - Kandungan air : 8,74 – 15,53 % - Volatile Matter : 0,39 – 1,76 % - Karbon : 38,44 – 48,66 % - Sulfur : 0,35 – 0,46 % - Nilai Kalori : 7.000 – 8.000 cal/gr. - CSN : 5 - 7 Lokasi lain yang juga memiliki potensi kandungan batubara dengan nilai kalori <6.000 kal/gr antara lain :

- Kab.Gunung Mas : Kec.Tewah, Rungan, Kurun, Manuhing. - Kotawaringin Timur : Kec.Mentaya Hulu, Mentaya Hilir dan Cempaga. - Kab.Katingan : Kec.Katingan Tengah, dan Tewang Sangalang garing. - Kab.Kotawaringin Barat : Pangkalan Banteng dan Kotawaringin Lama. 3. Potensi Gambut Gambut adalah endapan organik yang mengandung sisa-sisa tumbuhan yang telah

mengalami dekomposisi sebagian dan mengandung bahan lain seperti air dan bahan-bahan lain non organic biasanya berupa lempung dan lanau.

Gambut di Indonesia diperkirakan memiliki area lebih 20 juta hektar dan kebanyakan dalam bentuk dataran rendah dan rawa. Lebih dari 7 juta hektar berada sepanjang daerah barat, tengah dan selatan pantai pulau Kalimantan.

Survey tanah gambut telah banyak dilakukan secara intensif terutama untuk keperluan pertanian (agricultur). Penyelidikan yang dilakukan untuk tujuan pertanian biasanya hanya gambut yang mempunyai kedalaman 100 cm atau kurang. Gambut yang mempunyai kedalaman lebih dari 100 cm mempunyai potensi sebagai energi.

Sumber energi gambut biasanya digunakan untuk tenaga pembangkit tapi dapat juga digunakan untuk bahan baker dan memasak yang biasanya dalam bentuk briket.

Page 4: POTENSI KALTENG

Penyelidikan gambut untuk bahan baker telah dilakukan oleh Direktorat batubara dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sejak tahun 1984 didaerah Bereng Bengkel, Palangka Raya dan Kanamit, Kuala Kapuas.

Daerah Bereng Bengkel – Kanamit mempunyai potensi yang cukup besar dengan rata-rata kedalaman gambut sekitar 2 meter, dan di Bereng Bengkel sendiri sekitar 20 hektar telah diselidiki secara detail dan telah dilakukan ujicoba produksi gambut bekerjasama dengan Finlandia.

Kualitas gambut Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut : - Kandungan air : 6,11 – 18,70 % - Abu : 0,66 – 6,72 % - Karbon : 21,03 – 37,66 % - Zat Terbang : 41,75 – 57,13 % - Nilai Kalori : 3.982 – 5.426 cal/gr Daerah lain yang mempunyai potensi gambut di Kalimantan Tengah adalah : - Daerah antara Sampit dan Kota Besi. - Daerah antara Sampit dan Pangkalan Bun - Daerah antara Palangka Raya dan Pulang Pisau. 4. Potensi Intan Intan telah banyak ditambang dibanyak tempat di Pulau Kalimantan oleh penduduk

sejak lama dan berkembang diberbagai tingkatan sampai sekarang. Intan dipotong dan dipoles/digosok di Martapura Kalimantan Selatan.

Secara umum endapan utama intan berasosiasi dengan batuan ultrabasic khususnya batuan periodit, contohnya batuan yang kita kenal sebagai Kimberlite-pipe di Afrika Selatan.

Saat ini penduduk local Kalimantan Tengah menambang endapan intan alluvial mempergunakan peralatan dan metode yang masih sederhana. Intan yang terdapat dalam endapan alluvial biasanya terdapat bersama sejumlah mineral seperti korundum, rutile, brookite, quartz, emas, platinum dan pirit.

Pasir hitam yang terbentuk dari pencucian residu (disebut puya) terdiri dari : Titano magnetite, kromit, garnet, spinel, hyacinth, topaz, dan ruby.

Penyelidikan terhadap endapan intan sudah dilakukan sejak dulu tetapi masih belum mendapatkan hasil berupa penemuan endapan utamanya. Tetapi kesempatan bagi eksplorasi endapan utama dan alluvial masih ada dan dilakukan.

5. Potensi Endapan Mineral Lainnya Kalimantan Tengah masih mempunyai sumber endapan mineral lain sebagai bahan

tambang yaitu kaolin, pasir kuarsa, fosfat dan batu gamping. a. Kaolin

Kaolin adalah salah satu jeni mineral industri yang terbentuk dari hasil proses dekomposisi dan merupakan pelapukan dari batuan yang kaya akan silikat aluminium.

Page 5: POTENSI KALTENG

Terdapat 5 endapan kaolin yang cukup besar dan berpotensi tinggi. Endapan kaolin yang terbesar terdapat di Kereng Bangkirai, yang berada dekat Kota Palangka Raya dengan perkiraan jumlah cadangan terukur sekitar 13.897.650 ton.

Endapan berada disuatu area dengan luas 125 ha dan mempunyai karakteristik

endapan sebagai berikut : - Warna : Putih keabu-abuan - Butiran lempung : Halus - Ketebalan rata-rata : 6,76 meter - Ketebalan Overbuden : 1,06 meter

Endapan ini mempunyai kualitas yang cukup baik dan mempunyai ketahanan terhadap panas (seger cone 35/1780º) dan kandungan TiO2 = 1,03 – 2,04 % yang potensial untuk industri keramik.

Kebutuhan lain untuk kaolin dengan kualitas baik adalah untuk industri farmasi dan kosmetika.

Endapan utama lainnya adalah :

- Kasongan dengan jumlah cadangan terukur : 2.091.754,5 ton - Pahirangan Mentaya Kab.Kotim dengan jumlah cadangan terukur : 2.438.000

ton. - Bereng, Manuhing dengan jumlah cadangan indikasi : 1.380.000 ton - Telang Baru, Barito Selatan dengan jumlah cadangan terukur : 1.856.000 ton.

Sedangkan lokasi endapan lain yang cukup potensial terdapat didaerah :

- Tanah Putih Indikasi cadangan : 46.000 ton

- Tanjung Jaringau Cadangan terukur : 30.856 ton

- Bukit Arang cadangan terukur : 48.300 ton

- Pantai Harapan Indikasi cadangan : 690.000 ton - Pengkang Indikasi cadangan : 4.600.000 ton

- Petak Putih Cadangan terukur : 640.000 ton - Parit Indikasi cadangan : 20.400.000 ton - Pundu Indikasi cadangan : 5.370.000 ton

Page 6: POTENSI KALTENG

- Kereng Pangi Indikasi cadangan : 16.110.000 ton

Kualitas kaolin yang ada adalah sebagai berikut : - SiO2 : 41,70 – 69,97 %

- Al2O3 : 4,94 – 36,23 % - Fe2O3 : 0,32 – 3,16 % - TiO2 : 0,01 – 2,64 % - MgO : 0,08 – 1,45 %

b. Pasir Kuarsa

Pasir Kuarsa merupakan endapan sediment dengan ukuran butir pasir dan mempunyai komposisi dominant kristal kuarsa.

Endapan utama pasir kuarsa di Telang Baru, Barito Selatan dengan cadangan terukur 14.955.000 ton, endapan berada diareal seluas 544 hektar dengan karakteristik endapan sebagai berikut :

- Warna : Putih, coklat kekuningan - Ukuran butiran : Halus - kasar - Ketebalan rata-rata : 1,11 meter - Ketebalan Overbuden : 0,46 meter Endapan lain berada didaerah :

- Tuanan Indikasi cadangan : 4.680.000 ton

- Sungai Marui Indikasi cadangan : 4.160.000 ton

- Batengkong

Indikasi cadangan : 1.950.000 ton

- Sungai Manyuluh Indikasi cadangan : 3.900.000 ton

- Sungai Hawuk

Indikasi cadangan : 650.000 ton

- Lahei Indikasi cadangan : 3.900.000 ton

- Merapit

Indikasi cadangan : 23.400.000 ton - Takaras

Indikasi cadangan : 15.000.000 ton

- Pembuang Indikasi cadangan : 15.600.000 ton

Page 7: POTENSI KALTENG

- Danau Sembuluh Indikasi cadangan : 2.160.000 ton

Kualitas pasir kuarsa yang ada adalah sebagai berikut : - SiO2 : 95,16 – 99,8 %

- Al2O3 : 0,68 – 1,22 % - Fe2O3 : 0,04 – 1,07 % - TiO2 : 0,10 – 0,28 % - MgO : 0,001 – 0,16 %

Kebutuhan pasar dalam negeri untuk pasir kuarsa saat ini meningkat terutama

untuk bahan industri gelas. Pasir kuarsa sebagai bahan mentah dan industri gelas merupakan satu peluang untuk memperluas ekspor didaerah.

c. Fosfat Pada saat ini hanya ada satu lokasi potensial yang sudah ditemukan di

Kalimantan Tengah. Tipe endapan ini ada fosfat guano yang ditemukan didaerah Bukit Angah, Barito Utara dengan jumlah cadangan terindikasi sekitar 60.386 ton.

Kualitas Fosfat yang ada adalah sebagai berikut : - SiO2 : 7,10 % - P2O5 : 44 %

- Al2O3 : 30,7 % - Fe2O3 : 6,18 %

Endapan fosfat guano ini direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan local

khususnya bidang perkebunan dan agrikultur. d. Batu Gamping Istilah untuk batu gamping dipakai untuk semua batuan sediment yang

mengandung bahan karbonat. Kalimantan Tengah mempunyai sejumlah endapan batu gamping yang sudah

diselidiki yaitu didaerah Hayaping, Barito Selatan dengan kemungkinan cadangan sekitar 133.337.080 ton. Endapan ini berada di area seluas 1.518,5 hektar dengan karakteristik batuan :

- Warna : Putih, keabu-abuan kompak dan berfosil. - Kualitas : Baik, digunakan untuk industri semen. Lokasi lain yang menyimpan endapan batu gamping adalah :

- Wonorejo Indikasi cadangan : 52.000.000 ton

- Pendreh Indikasi cadangan : 11.466.000 ton

- Muara Sepayang

Indikasi cadangan : 19.500.000 ton

Page 8: POTENSI KALTENG

- Muara Juloi Indikasi cadangan : 39.000.000 ton

- Batu Qadar

Indikasi cadangan : 260.000.000 ton

- Batu Besar Indikasi cadangan : 21.480.000 ton

- Gunung Angah

Indikasi cadangan : 8.280.000 ton

- Sarang Burung Indikasi cadangan : 150.000 ton

- Bukit Sali

Indikasi cadangan : 500.000 ton e. Kristal Kuarsa Di Kalimantan Tengah dikenal 3 macam yaitu kristal kuarsa yang berwarna ungu,

putih dan kecoklatan (istilah pasar menyebutnya kecubung). Jenis ini telah lama diusahakan oleh masyarakat didaerah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Sukamara.

Karena sifatnya yang sporadic maka data pasti tentang cadangan ataupun jumlah produksinya belum diketahui dengan pasti.

Lokasi endapan kristal kuarsa terdapat didaerah :

- Pangkut, Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat. - Pangkalan Muntai, Nibung Terjun, Ajang, Kabupaten Kotawaringin Barat.

f. Batuan Beku/Batu Belah Batuan beku adalah hasil pembekuan magma berkomposisi asam sampai basa.

Di Kalimantan Tengah dijumpai dibagian tengah kearah utara, kecuali di Kecamatan Katingan Kuala.

Lokasi dijumpainya batuan beku adalah :

- Kabupaten Murung Raya - Kabupaten Barito Utara - Kabupaten Barito Selatan - Kabupaten Gunung Mas - Kabupaten Katingan - Kota Palangka Raya - Kabupaten Kotawaringin Barat - Kabupaten Kotawaringin Timur - Kabupaten Sukamara - Kabupaten Lamandau

Page 9: POTENSI KALTENG

g. Besi Biji besi mempunyai 2 tipe yaitu magnetis dan kolovial, biji besi tipe magnetis

dijumpai didaerah Kabupaten Lamandau, sedangkan tipe kolovial dijumpai didaerah Kabupaten Kotawaringin Timur.

Tipe magnetis terdiri dari hematite dan pegmatite, sedangkan tipe kolovial terdiri dari limonit dan Ilmenite.

Lokasi tipe magnetis berada didaerah :

- Bukit Karim, Kabupaten Lamandau - Bukit Gojo, Kabupaten Lamandau - Petarikan, Kabupaten Lamandau - Tumbang Manggu, Kabupaten Katingan - Barito Timur Lokasi tipe kolovial berada didaerah : - Kenyala, Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur. Cadangan bijih besi yang sudah ditemukan 41,2 juta ton.

h. Timah Hitam Timah Hitam yang lebih dikenal sebagai timbale dijumpai sebagai indikasi. Kegiatan tahap lanjutan untuk mendapatkan informasi mengenai timah hitam di

Kalimantan Tengah belum dilakukan. Di Kalimantan Tengah timah hitam dijumpai didaerah Rungan Hirang, Batu

Ngasah dan Sungai Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas.

i. Tembaga Tembaga di Kalimantan Tengah juga dijumpai sebagai indikasi, yang berasosiasi

dengan besi. Dijumpai didaerah Tumbang Manggu dan Sungai Manukoi, Kecamatan

Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan. j. Air Raksa Air Raksa sebagai bahan pada dijumpai mineral Cinabar yang merupakan

senyawa HgS. Di Kalimantan tengah keterdapatannya juga masih merupakan indikasi didaerah Rantau Pandan.

k. Zircon Zircon sebagai bahan pada logam yang keterdapatannya sebagai hasil

sampingan kegiatan pertambangan emas alluvial. Pada saat ini menjadi bahan galian primadona dan terdapat menyebar luas diseluruh Kalimantan Tengah bagian barat. Belum ada catatan pasti tentang potensi dan produksi Zircon Kalimantan Tengah pada saat ini. Produksi diperkirakan ± 150.000 ton per tahun.