POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

41
POTENSI INVESTASI DAYA DUKUNG PENGEMBANGAN POTENSI NTB SUMBER DAYA MANUSIA A. Penduduk dan Tenaga Kerja Pada satu sisi, penduduk merupakan modal dasar dalam menggerakkan kegiatan pembangunan, namun di sisi lain penduduk dapat juga menjadi beban pembangunan. Oleh karena itu, strategi pembangunan masyarakat adalah “pemberdayaan masyarakat (= penduduk)”, sehingga setiap penduduk dapat menjadi subyek pembangunan dan memberikan andil bagi aktifitas pembangunan yang dilaksanakan. Jumlah penduduk NTB sebanyak 4.005.360 jiwa, dapat diamati dan dicermati dari berbagai klasifikasi kependudukan dan ketenagakerjaan pada tabel-tabel berikut di bawah ini. Tabel 3.1: Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (Kondisi s.d Tahun 2003) kab/ kota 0 – 14 th 15 – 64 th 65 TH + TOTAL LAKI PRPN JML LAKI PRPN JML LAK I PRP N JML LAKI PRPN JML Lombok Barat 118. 236 121. 257 239.4 93 216.0 78 226.8 81 442.9 59 11. 286 14. 949 26.2 35 345.6 00 363.0 87 708.6 87 Lombok Tengah 132. 898 128. 032 261.0 21 224.4 73 262.7 58 487.2 31 14. 589 14. 107 28.6 96 372.0 51 404.8 97 776.9 48 Lombok Timur 164. 080 181. 551 345.6 31 271.5 42 349.9 56 621.4 98 19. 269 26. 455 45.7 24 454.8 91 557.9 62 1.012 .853 Sbw+Sb w Brt 72.8 08 68.0 39 140.8 47 146.8 70 150.3 28 297.1 98 10. 165 10. 754 20.9 19 229.8 43 229.1 21 458.9 64 Dompu 37.2 18 35.2 68 72.48 6 54.73 2 58.65 1 4.927 2.3 33 2.5 94 4.92 7 94.28 3 96.51 3 190.7 96 Bima+K ota 102. 858 86.8 12 189.6 70 155.4 18 154.7 78 310.1 96 8.3 24 9.7 68 18.0 92 266.6 00 251.3 58 517.9 58

description

NTB

Transcript of POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Page 1: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

POTENSI INVESTASI

DAYA DUKUNG PENGEMBANGAN POTENSI NTB

SUMBER DAYA MANUSIA

A. Penduduk dan Tenaga Kerja

Pada satu sisi, penduduk merupakan modal dasar dalam menggerakkan kegiatan pembangunan, namun di sisi lain penduduk dapat juga menjadi beban pembangunan. Oleh karena itu, strategi pembangunan masyarakat adalah “pemberdayaan masyarakat (= penduduk)”, sehingga setiap penduduk dapat menjadi subyek pembangunan dan memberikan andil bagi aktifitas pembangunan yang dilaksanakan.

Jumlah penduduk NTB sebanyak 4.005.360 jiwa, dapat diamati dan dicermati dari berbagai klasifikasi kependudukan dan ketenagakerjaan pada tabel-tabel berikut di bawah ini.

Tabel 3.1: Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin(Kondisi s.d Tahun 2003)

kab/kota 0 – 14 th 15 – 64 th 65 TH + TOTAL

LAKI PRPN JML LAKI PRPN JML LAK

I PRP

N JML LAKI PRPN JML

Lombok Barat

118.236

121.257

239.493 216.078 226.881 442.959 11.28

6 14.94

9 26.23

5 345.600 363.087 708.687

Lombok Tengah

132.898

128.032

261.021 224.473 262.758 487.231 14.58

9 14.10

7 28.69

6 372.051 404.897 776.948

Lombok Timur

164.080

181.551

345.631 271.542 349.956 621.498 19.26

9 26.45

5 45.72

4 454.891 557.962

1.012.853

Sbw+Sbw Brt

72.808

68.039

140.847 146.870 150.328 297.198 10.16

5 10.75

4 20.91

9 229.843 229.121 458.964

Dompu 37.21

8 35.26

8 72.486 54.732 58.651 4.927 2.333 2.594 4.927 94.283 96.513 190.796

Bima+Kota Bima

102.858

86.812

189.670 155.418 154.778 310.196 8.324 9.768 18.09

2 266.600 251.358 517.958

Kota Mataram

55.342

48.642

103.984 108.406 116.848 225.254 226 4.690 9.916 168.974 170.180 339.154

Total 683.5

31 669.6

01 1.353.1

32 1.177.5

191.320.2

002.389.2

6366.19

283.31

7154.5

091.932.2

422.073.1

184.005.3

60

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka tahun 2003

Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Sehari-hari (Kondisi s.d. Tahun 2003)

Page 2: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

kab/kota BEKERJA MENCARI

KERJA TOTAL SEKOLAH

MENGURUS RMT

LAINNYA TOTAL

Lombok Barat 303.858 23.112 326.970 22.311 94.215 25.698 142.224

Lombok Tengah

398.465 14.298 412.763 16.654 61.151 25.359 103.164

Lombok Timur 454.757 8.167 462.924 37.089 127.430 39.779 204.298

Sbw+Sbw Brt 232.351 8.816 241.167 15.827 36.708 24.415 76.950

Dompu 88.774 1.797 90.571 4.723 15.933 7.083 27.739

Bima+Kt Bima 237.902 9.308 247.210 10.436 50.084 20.558 81.078

Kota Mataram 122.074 17.822 139.896 29.346 50.786 15.142 95.274

Total 1.838.181 83.320 1.921.501 136.386 436.307 158.034 730.727

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka tahun 2003

Jumlah pencari kerja yang berhasil ditempatkan, serta lowongan pekerjaan yang tersedia pada Tahun 2003 dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 3.5: Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar dan Yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin (Tahun 2003).

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PENCARI KERJA (orang)

YANG TERDAFTAR YANG DITEMPATKAN

LAKI PEREMPUAN JUMLAH LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Tidak Tamat S D       70 0 70

2 S D 8.814 601 9.415 6.240 573 6.813

3 S M T P 333 6.834 7.167 76 6.755 6.831

4 S M T A 3.834 3.436 7.279 120 859 979

5 D I dan D II 625 796 1.421 228 57 285

6 D III 430 452 882 10 18 28

7 Perguruan Tinggi 1.677 1.569 3.246 263 120 383

  TOTAL 15.722 13.688 29.410 7.007 9.382 15.389

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka tahun 2003

Tabel 3.6: Jumlah Pencari Kerja Yang Telah Ditempatkan dan Lowongan Pekerjaan Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin (Tahun 2003).

NO LAPANGAN USAHA

PENCARI KERJA (orang)

TELAH DITEMPATKAN

LOWONGAN PEKERJAAN

LAKI PERPN JML LAKI PERPN JML

Page 3: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

1 Pertanian, Kehutanan, Perkebunan & Perikanan

6.262 102 6.364 13.633 280 13.913

2 Pertambangan & Penggalian 1 0 1 1 0 1

3 Industri Pengolahan 0 1 1 0 21 21

4 Listrik, Gas & Air Minum 0 0 0 0 0 0

5 Bangunan 121 0 121 151 0 151

6 Perdagangan, Tumah Makan & Hotel 1 2 3 0 0 0

7 Angkutan, Pergudangan & Telekomunikasi

0 18 18 2 0 2

8 Keuangan, Asuransi & Usaha Persewaan Bangunan, Tanah & Jasa Perusahaan

10 27 37 5 28 33

9 Jasa Kemasyarakatan 612 8.232 8.844 702 12.232 12.934

TOTAL 7.007 8.382 15.389 14.494 12.561 27.055

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka tahun 2003

Dari 29.410 orang pencari kerja pada Tahun 2003, hanya mampu diserap/ ditempatkan sejumlah 15.389 orang (52,32 %).

Pada Sektor Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan merupakan lapangan usaha yang paling banyak membuka lowongan pekerjaan, yaitu sebesar 51,42 %, diikuti oleh Jasa Kemasyarakatan (47,81 %), dan lapangan usaha lainnya kurang dari satu persen.

Dalam kaitan ini, perlu upaya untuk meningkatkan pendidikan bagi pencari kerja agar mampu diserap pasar, mengingat sebagian besar pencari kerja berpendidikan rendah, yaitu 23.861 orang (81,13 %) berpendidikan SMA ke bawah, hanya 5.549 orang pencari kerja (18,87 %) yang berpendidikan perguruan tinggi.

Berbagai lapangan usaha yang mempekerjakan tenaga kerja asing diperlihatkan pada tabel berikut, dan terbanyak menyerap adalah sektor pertambangan.

Tabel 3.7: Jumlah Perusahaan Yang Terdaftar Menurut Sektor Usaha, Tenaga Kerja dan Kewarganegaraan (Tahun 2003).

NO LAPANGAN USAHA PERUSAHAAN TENAGA KERJA

(ORANG)

WNI WNA JUMLAH

1 Pertanian, Kehutanan, Perkebunan & Perikanan

49 2.690 17 20707

2 Pertambangan 71 6.027 141 6.168

3 Industri Pengolahan 789 7.172 1 7.173

Page 4: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

4 Listrik, Gas & Air Minum 9 419 0 419

5 Bangunan 315 5.960 25 5.985

6 Perdagangan, Rumah Makan & Hotel 511 6.517 37 6.554

7 Angkutan, Pergudangan & Telekomunikasi

65 773 2 775

8 Keuangan, Asuransi & Usaha Persewaan Bangunan, Tanah & Jasa Perusahaan

70 1.382 1 1.383

9 Jasa Kemasyarakatan 181 2.050 41 2.091

TOTAL 2.060 32.990 265 33.255

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka 2003

NTB merupakan salah satu daerah penyedia Tenaga Kerja ke luar negeri. Negara tujuan utama yang menjadi pilihan tenaga kerja asal NTB adalah Malaysia (73,77 %) dan Saudi Arabia (24,26 %), selanjutnya diikuti Kuwait (1,12 %), serta Jordan, Abudabi dan Brunei Darusalam masing-masing kurang dari satu persen.

Tabel 3.8: Jumlah Tenaga Kerja Yang Terdaftar Menurut Negara Tujuan (Tahun 2003)

kab/kota ABUDABI SAUDI

ARABIA MALAYSIA

BRUNEI

DARUSALAM KUWAIT JORDAN TOTAL

Lombok Barat 0 2 4.638 3 0 0 4.643

Lombok Tengah

0 124 9.662 12 0 0 9.798

Lombok Timur 0 67 8.760 58 0 0 8.885

Sbw+Sbw Brt 91 7.472 7 0 354 103 8.027

Dompu 0 0 0 0 0 0 0

Bima 0 0 44 0 0 0 44

Kota Mataram 0 0 193 1 0 0 194

Kota Bima 0 0 0 0 0 0 0

Total 91 7.665 23.304 74 354 103 31.591

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka tahun 2003

B. Pendidikan

Komposisi penduduk menurut pendidikan belum menunjukkan proporsi yang diharapkan. Dari 3.141.493 jiwa yang merupakan kelompok umur 10 tahun ke atas (78,43 % dari total penduduk), 1.653.056 jiwa diantaranya telah memperoleh pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT). Jumlah ini berarti 41,27 % dari total penduduk atau 52,62 % dari penduduk yang berumur 10 tahun ke atas.

Page 5: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Selain itu, jumlah murid yang masih berada di bangku SD mencapai 94,68 % dari 588.818 jiwa penduduk berusia 7 – 12 tahun. Sedangkan pada kelompok usia SMP, tercatat jumlah murid yang masih berada di bangku SMP mencapai 72,23 % dari 283.660 jiwa penduduk berusia 13-15 tahun. Dengan demikian tersisa 12,62 % penduduk (110.103 jiwa) yang belum tertampung dalam Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) Sembilan Tahun, yang terdiri dari penduduk yang tidak/belum pernah sekolah (21.557 orang), dan penduduk yang tidak sekolah lagi

(88.546 orang). Sedangkan pada kelompok usia SMA, tercatat jumlah murid yang masih berada di bangku SMA mencapai 42,96 % dari 248.457 jiwa penduduk usia 15-18 tahun.

Berdasarkan kemampuan baca tulis penduduk usia 10 tahun ke atas, 78,68 % penduduk telah Melek Huruf dan sisanya 21,32 % masih Buta Huruf.

Secara rinci komposisi penduduk NTB dari aspek pendidikan dapat dilihat pada tiga tabel berikut.

Tabel 3.9: Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan (Tahun 2003).

NO KAB/KOTA

PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN

JUMLAH TDK/BLM PERNAH

SEKOLAH

TDK/BLM

TAMAT SD

S D SMP SMU diploma pt

1 Lombok Barat

143.763 173.145 134.502 62.037 38.907 816 4.392 557.562

2 Lombok Tengah

177.303 141.480 163.844 69.682 49.483 3.899 5.231 610.922

3 Lombok Timur

201.154 234.156 205.583 86.499 50.740 5.514 7.357 791.003

4 Sbw+Sbw Brt

31.977 92.473 130.397 48.697 57.361 4.503 7.011 372.419

5 Dompu 15.680 37.944 36.375 23.149 24.121 2.831 2.773 142.873

6 Bima+Kt Bima

40.794 118.168 101.302 54.290 69.544 3.812 6.248 394.158

7 Kota Mataram

36.448 43.952 60.970 45.962 65.794 5.896 13.534 272.556

  Total 647.119 841.318 832.973 390.316 355.950 27.271 46.546 3.141.493

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka 2003

Tabel 3.10: Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Menurut Kemampuan Membaca/Menulis (Tahun 2003).

Page 6: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

NO KAB/KOTA kemampuan baca tulis (orang)

JUMLAH melek huruf buta huruf

1 Lombok Barat 416.004 141.558 557.562

2 Lombok Tengah 427.715 183.207 610.922

3 Lombok Timur 584.788 206.215 791.003

4 Sbw+Sbw Brt 337.478 34.941 372.419

5 Dompu 124.297 18576 142.873

6 Bima+Kt Bima 340.348 53.810 394.158

7 Kota Mataram 241.066 31.490 272.556

  Total 2.471.696 669.797 3.141.493

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka 2003

Tabel 3.11: Jumlah Penduduk Usia Sekolah Menurut Partisipasi Sekolah (Tahun 2003).

NO USIA

SEKOLAH

PARTISIPASI SEKOLAH

JUMLAH TDK/BLM PERNAH

SEKOLAH (org)

MASIH SEKOLAH

(org)

TDK SEKOLAH LAGI (org)

1 7 – 12 Tahun 16.772 557.498 14.548 588.818

2 13 – 15 Tahun 4.785 204.877 73.998 283.660

3 15 – 18 Tahun 5.719 106.738 136.000 248.457

  Total 27.276 869.113 224.546 1.120.935

Sumber : BPS – NTB Dalam Angka 2003

Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas serta distribusi pendidikan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia, secara berkesinambungan dilakukan berbagai kegiatan pembangunan prasarana pendidikan mulai tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi. Tabel di bawah ini memperlihatkan keberadaan lembaga pendidikan di NTB.

Tabel 3.12: Distribusi Lembaga Pendidikan di NTB (Tahun Ajaran 2003/2004)

NO KABUPATEN / KOTA TK SD SMP SMA PT

Neg Swt Neg Swt Neg Swt Neg Swt Neg Swt

1 Lombok Barat 2 78 446 2 38 4 12 5

2 Lombok Tengah 3 120 570 0 41 6 12 7

3 Lombok Timur 1 138 662 0 51 10 18 18

4 Kota Mataram 2 91 143 3 16 8 7 16

5 Sumbawa +Sbw Brt 1 142 412 0 52 7 14 10

6 Dompu 1 54 200 0 17 7 7 5

Page 7: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

7 Bima 0 107 388 5 32 9 2 14

8 Kota Bima 1 42 86 1 10 1 5 7

J u m l a h 11 772 2907 11 257 52 77 82

Sumber : Dinas Dikpora-Statistik Tk, SD, SLB/SDLB, SMP dan SMA Prov..NTB Tahun Pelajaran 2003-2004

Jumlah Guru SD di NTB adalah sebesar 24. 936 orang, jumlah Guru SLTP dan SLTA dirinci menurut bidang studi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.13: Alokasi Jumlah Guru Menurut Bidang Studi di NTB(Tahun Ajaran 2003/2004)

NO. MATA PELAJARAN SLTP SLTA

Negeri Swasta Negeri Swasta

1 PPKn 316 10 120 26

2 Agama 281 26

- Islam 108 22

- Protestan  0 0 

- Katolik 1 2

- Hindu 5 1

- Budha  0  0

3 Bhs Indonesia 687 20 195 23

4 Bhs Inggris 543 11 179 14

5 Penjaskes 266 7 88 8

6 Matematika 679 11 193 25

7 Fisika 322 7 116 16

8 Biologi 465 6 174 22

9 Kimia 100 10

10 Sejarah 219 12

Sejarah Nas & Umum 88 10

11 Ekonomi 196 2 110 12

12 Sosiologi 40 14

13 Tata Negara 21 6

14 Antropologi 15 2

15 Geografi 233 13

16 Pendidikan Seni 35 2

17 Bahasa Asing 15 0 

18 Sejarah Budaya 10 0

19 KTK 175 7

20 Mulok 158 12

Page 8: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

21 BP 326 5 156 21

22 Kepala Sekolah

a. Tetap 250 36 80 61

b. Tidak Tetap 4 14 7 20

23 Guru Tidak Tetap 2.809 641 1225 1684

Total 7.876 840 3.149 2.010

Di samping Lembaga pendidikan formal di atas, hingga tahun 2004 terdapat lembaga-lembaga latihan yang dikelola oleh swasta atau Lembaga Latihan Swasta (LLS) sejumlah 62 LLS dengan rincian :

a. LLS binaan Dinas Tenaga Kerja = 37 lembagab. LLS binaan Dinas Pendidikan dan Olahraga = 25 lembaga

LLS tersebut berada : di Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram sebanyak 32 lembaga, Lombok Tengah satu lembaga, Sumbawa 17 lembaga, Dompu dua lembaga, dan Bima 10 lembaga.

Menurut kejuruannya LLS tersebut terdiri atas :

a. Bahasa Asing : 20 lembaga b. Perhotelan/Pariwisata : 11 lembaga c. Akuntansi : 3 lembaga d. Komputer : 14 lembaga e. Elektronika : 1 lembaga

f. Menjahit : 1 lembagag. Sopir/Montir : 9 lembagah. Salon Kecantikan : 2 lembagai. PJTKI : 1 lembaga

Berdasarkan komposisi dan sebaran penduduk serta ketersediaan lembaga pendidikan dan LLS dengan jumlah relatif sedikit, kurang beragam, dan tidak merata; terdapat peluang yang prospektif bagi keberadaan dan pendirian lembaga pendidikan dan LLS untuk mencetak sumber daya manusia terampil dalam rangka mengisi kebutuhan pasar kerja ataupun menciptakan lapangan kerja baru.

C. SDM Aparatur Pemerintah Provinsi NTB

PNS Pemerintah Propinsi NTB berjumlah 5.177 orang, didominasi oleh PNS berpendidikan SMA yaitu 40,95 %, selanjutnya secara berurutan, Sarjana/S1 sebesar 35,77 %, Sarjana Muda/D-3 sebesar 10,51 %, SD sebesar 5,33 %, S2 sebesar 3,78 %, SMP sebesar 3,57 %, dan S-3 sebesar 0.077 %.

Fungsi dan peranan jender sebagai bagian dari program pengembangan SDM di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB hampir menedekati kondisi yang ideal. PNS Laki-laki sebanyak 3.823 orang (73,85 %) sedangkan PNS Perempuan 1.354 orang (26,15 %).

Page 9: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Tabel berikut memperlihatkan SDM Aparatur Pemerintah Provinsi NTB menurut pendidikan dan jenis kelamin.

Tabel 3.14: PNS Pemerintah Provinsi NTB Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin (Kondisi Oktober 2004)

NOINSTANSI /

SATUAN KERJA PENDIDIKAN (orang)

JENIS KELAMIN

(orang)

SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 JML Laki Prpn JML

1 SEKRETARIAT DAERAH 51 34 237 37 204 33 0 596 450 146 596

2 SEKRETARIAT DPRD 7 3 34 5 16 2 0 67 54 13 67

3 DINAS-DINAS DAERAH 164 108 1314 326 1231 97 1 3241 2514 727 3241

4 LEMBAGA TEKNIS DAERAH 54 40 535 176 401 64 3 1273 805 468 1273

  JUMLAH 276 185 2120 544 1852 196 4 5177 3823 1354 5177

Sumber: Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Provinsi NTB Tahun 2004

SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN

A. Perhubungan Udara

Provinsi NTB memiliki tiga bandara dan tiga bandara perintis. Bandara Selaparang di Mataram dapat didarati pesawat berbadan kecil dan menengah untuk penerbangan domestik dan internasional sementara baru dimanfaatkan untuk melayani rute penerbangan dari dan ke Malaysia serta Singapura.Bandara Brangbiji di Sumbawa Besar dan Bandara M. Salahuddin di Bima hanya dapat didarati pesawat berbadan kecil. Dalam waktu dekat Pemerintah NTB merencanakan pembangunan sebuah Bandara bertaraf internasional di Lombok Tengah, saat ini sudah dibebaskan lahan + 450 ha.

Nama-nama Perusahaan Penerbangan yang beroperasi adalah :

Garuda Indonesia Airways

Merpati Nusantara Airlines

Lion Air

 

Citylink

Adam Air

Wings Air

Tabel 3.15: Nama Bandara di NTB

Nama Bandara Lokasi Jenis Pesawat Keterangan

Selaparang Mataram EA.319, B737, Internasional

Page 10: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

F28, F27, F50, C212, C208

Brangbiji Sumbawa F27, C212, C208 Domestik

M. Salahuddin Bima F28, F27, C212 Domestik

Rambang Lombok Timur - Perintis

Sekongkang Sumbawa Barat C212, C208 Perintis

Lunyuk Sumbawa - Perintis

Sumber : Dinas Perhubungan Prov..NTB

Arus lalu lintas penerbangan dari dan ke NTB tahun 2004 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.16: Arus Lalu Lintas Udara Prop. NTB Tahun 2004

Kab/Kota Nama

Bandara Pesawat (Unit) Penumpang (Orang) Barang (Kg)

Datang Berangkat Datang Berangkat Bongk ar Muat

Mataram Selaparang (International)

Selaparang (Domestik)

651

5.049

651

5.049

21.297

229.489

27.499

235.767

452.733

2.665.299

293.331

2.493.344

Sumbawa Brangbiji 230 230 3.417 3.533 4.666 3.378

Bima M.Salahuddin 919 919 11.758 12.203 21.812 47.812

Jumlah   6.847 6.848 265.961 279.002 3.144.510 2.837.865

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi NTB

B. Perhubungan Darat

Status jalan di NTB yaitu Jalan Nasional sepanjang 541,23 Km dan Jalan Provinsi 1.870,14 Km. Jalan Nasional menghubungkan Ampenan Kota Mataram dengan Sape Kabupaten Bima dan jalan provinsi menghubungkan ibukota Kabupaten/Kota.Adapun jenis jalan pada umumnya dengan permukaan hotmix kecuali jalan Kabupaten hanya

Page 11: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

pada ruas-ruas tertentu. Panjang jalan dan tingkat pelayanan jalan secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.17: Tingkat Pelayanan Jalan di NTB

Ruas Jalan Panjang

(Km)

Tingkat Pelayanan

Mantap Tidak Mantap Kritis

(Km) % (Km) % (Km) %

Jalan Nasional

541.23 364.73 67.39 176.50 32.61 0.00 0.00

Jalan Propinsi

1.870.14 906.70 48.48 795.66 42.55 167.80 8.97

Total 2.411.37 1.271.43 52.73 972.16 40.32 167.80 8.97

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi NTB, Dinas Kimpraswil Provinsi NTB

Data jalan menurut panjang, jenis permukaan dan kondisi di setiap Kabupaten/Kota status bulan September 2004 ditunjukan pada Tabel 3.18. Umumnya, jalan yang ada sudah berumur lama, sehingga banyak ruas jalan yang tidak nyaman dilalui. Lebih dari separoh panjang jalan nasional mengalami rusak sedang sampai berat, namun masih dapat dilalui dengan kecepatan sedang sampai menengah (80 km/jam). Kondisi yang paling parah adalah di Kabupaten Sumbawa bagian timur, hanya 11,71 km jalan yang baik dari panjang 130,51 km jalan nasional.

Tabel 3.18: Kondisi Jalan Nasional per Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota Panjang Efektif (Km)

Jenis Permukaan

Hotmix (Km)

Kondisi

Baik (Km)

Sedang (Km)

Rusak Ringan (Km)

Rusak Berat (Km)

Mataram

Lombok Barat

Lombok Tengah

Lombok Timur

Sumbawa Barat

Sumbawa Timur

Dompu

Bima

20,46

26,33

15,40

45,59

131,78

130,51

68,63

102,53

20,46

26,33

15,40

45,59

131,78

130,51

68,63

102,53

15,17

9,74

5,39

31,33

88,17

11,71

46,01

36,03

0,00

12,89

0,00

12,47

20,27

17,00

4,8

53,75

5,29

3,70

10,01

1,79

23,34

101,80

17,82

12,75

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

Total 541,23 541,23 243,55 121,18 176,50 0,00

Persentase (%) 100,00 45,00 22,39 32,61 0,00

Page 12: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Sumber : Dinas Perhubungan Provinsi NTB tahun 2003

Kondisi jalan provinsi hampir sama dengan kondisi jalan nasional. Lebih dari 60 % dalam kondisi rusak, dan yang paling parah di Lombok Tengah, hanya 11 km dalam kondisi baik dari panjang jalan provinsi 177,58 km. Tabel berikut ini memperlihatkan kondisi jalan provinsi di tiap-tiap kabupaten/kota.

Tabel 3.19: Kondisi Jalan Propinsi per Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota Panjang Efektif (Km)

Jenis Permukaan Kondisi

Hotmix (Km)

Lapen (Km)

Kerikil (Km)

Tanah (Km)

B (Km)

S (Km)

RR (Km)

RB (Km)

Mataram

Lombok Barat

Lombok Tengah

Lombok Timur

Sumbawa Barat

Sumbawa Timur

Dompu

Bima

80.65

236.97

177.58

218.64

158.10

302.93

257.11

438.14

78.27

181.83

90.73

184.61

55.95

82.03

92.21

95.07

1.88

38.00

5740

54.05

39.15

57.40

100.90

231.92

0.00

10.00

13.95

0.00

27.40

32.18

20.00

55.24

0.00

7.14

6.00

0.00

35.60

27.62

0.00

45.63

50.98

122.17

11.59

107.92

37.95

42.50

62.65

83.70

23.20

61.54

43.24

52.08

46.30

54.40

22.40

83.76

4.09

28.80

50.48

24.00

28.45

42.01

35.20

119.11

1.88

23.14

62.77

34.66

45.40

86.52

92.86

141.29

Jumlah 1.870.14 840.70 580.90 158.77 121.99 519.46 387.24 333.14 462.52

Presentase (%)   44.95 31.06 8.49 6.52 27.78 20.71 17.81 24.73

Sumber : Dinas Perhubungan Prov..NTB

Jumlah kendaraan bermotor tercatat 178.526 buah, dengan perincian:

Mobil Penumpang : 1.182 Buah Mobil Barang/Truk: 9.261 Buah

Otobus : 2.386 Buah

Pick Up : 5.505 Buah

Taxi : 528 Buah

Angkutan Wisata : 74 Buah

Page 13: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Sepeda Motor : 160.763 Buah

Adapun sarana transportasi tidak bermotor dapat dijumpai di seluruh wilayah NTB berbentuk delman roda 2 (dua) yang ditarik dengan kuda. Untuk Wilayah Lombok kendaraan tersebut dinamai Cidomo sedangkan di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu disebut Benhur. Kendaraan Cidomo merupakan satu-satunya kendaraan tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Gili Meno, Gili Air, dan Gili Terawangan untuk kendaraan angkutan wisata.

Adapun nama-nama Terminal yang ada di Kabupaten/Kota adalah :

Tabel 3.20: Nama Terminal di Provinsi NTB

No. Kabupaten/Kota Nama Terminal Keterangan

1. Kota Mataram Mandalika Kebon Roek

AKAP, AKDP, ANGKOT ANGKOT

2. Lombok Barat Lembar, Narmada, Tanjung

AKDP

3. Lombok Tengah Renteng, Kopang AKDP

4. Lombok Timur Pancor AKDP

5. Sumbawa Sumer Payung Empang, Taliwang, Plampang

AKAP, AKDP, ANGKOT AKDP

6. Dompu Ginte AKDP

7. Bima Dara Tente, Belo, Sape, Tawali, Kore

AKAP, AKDP, ANGKOT AKDP

Keterangan: AKAP = Antar Kota Antar Provinsi, AKDP = Antar Kota Dalam Provinsi, ANGKOT = Angkutan Kota

C. Perhubungan Laut

Nusa Tenggara Barat memiliki 11 Pelabuhan sebagimana tabel berikut:

Kabupaten/Kota Nama

Pelabuhan Lokasi

Panjang Dermaga

Tujuan Jenis Kapal

Mataram - - -    

Lombok Barat Pelabuhan Lembar

Lembar

Pemenang

453 m

75 m

Provinsi Lain,

Gili Meno,

Kapal Mesin ,Fery & Jet foil

Page 14: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Kanpel Pemenang

Trawangan dan Air

Speed boat, Sampan -

Lombok Tengah

- --

- Fery

Lombok Timur

Pelabuhan Kayangan Kampel Tjg Luar Kampel Lb.Lombok

Labuhan Lombok Tanjung Luar Labuhan Lombok

- 70 m 127 m

Poto Tano, Sumbawa Antar pulau Antar pulau

Kapal rakyat Kapal rakyat Kapal Mesin

Sumbawa Pel.Badas Alas Pel.Benete

SumbawaAlas Sumbawa Barat

209 m 25 m35 m

Provinsi Lain Antar pulau Labuan Kayangan

Kapal rakyat Speed boat Kapal rakyat

Dompu Kampel Calabai Kempo

Calabai Kempo

70 m 35 m

Antar pulau Antar pulau

Kapal rakyat Kapal Mesin, Fery  

Bima Kampel Sape Sape 35 m Lb. Bajo & P.

Komodo, NTT  

Tabel 3.21: Nama Pelabuhan Laut di Provinsi NTB

Pelabuhan Lembar

Aktivitas penyeberangan dilakukan setiap hari sebanyak 12 kali dengan menggunakan Kapal Ferry dari Pelabuhan Lembar di Lombok ke Pelabuhan Padang Bai di Bali dan sebaliknya dengan waktu tempuh 4 – 6 jam.

Terdapat 16 Perusahaan kapal Ferry yaitu :

1. KMP Roditha KMP 2. KMP Tuna 3. KMP Salindo Mutiara I 4. KMP Nusa Bhakti 5. KMP Nusa Sakti 6. KMP Nusa Penida 7. KMP Nusa Sejahtera 8. KMP Pelangi Nusantara

9. Perdana Nusantra 10. KMP Marina Segunda 11. KMP Marina Primera 12. KMP Gading Nusantara 13. KMP Citra Nusantara 14. KMP Satria Pratama 15. KMP Wicitra Dharma 16. KMP Pradipta Dharma

Penyeberangan Kayangan - Poto Tano

Penyeberangan dengan Kapal Ferry dari Pelabuhan Kayangan ( Lombok ) ke Pelabuhan Poto Tano ( Sumbawa ) dan sebaliknya dengan waktu tempuh rata-rata dua jam. Jalur penyeberangan ini dilayani oleh 10 buah Kapal Ferry dengan frekuensi penyeberangan sebanyak 10 kali/hari.

Page 15: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Terdapat 8 Perusahaan Kapal Ferry yaitu :

1. KMP Tandenand 2. KMP Nusa Wangi 3. KMP Munawar 4. KMP Nusa Abadi

5. KMP Nusa Sentosa6. KMP Sri Kandi Nusantara7. KMP Persada Nusantara8. KMP Jenla Fajar

Penyeberangan Sape - Pulau Komodo - Labuhan Bajo

Penyeberangan dari Pelabuhan Sape (Bima) ke Pulau Komodo dan Labuhan Bajo (NTT) dilakukan dengan 2 kapal Ferry 2 kali sehari. Waktu tempuh penyeberangan memakan waktu 8 - 9 jam ke Pelabuhan Bajo dan dari Pelabuhan Bajo ke Pulau Komodo dengan waktu tempuh 4 jam.

Kapal ferry yang melayani rute tersebut adalah : KMP Cengkih AFO dan KMP Inelika

Penyeberangan dalam provinsi melayani rute antar pulau dengan dukungan dan fasilitas pelabuhan-pelabuhan yaitu Labuhan Haji, Labuhan Lalar, Pemenang, Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan, Sape, dan Calabai. Jalur penyeberangan tersebut dilayani oleh perahu layar yang disediakan masyarakat.

Pelayaran antar provinsi juga sudah difasilitasi pada pelabuhan yang disinggahi yaitu Pelabuhan Lembar di Lombok dan Pelabuhan Bima di bagian timur NTB, menggunakan kapal penumpang Tatamailau dan Kambuna dengan jadwal sekali dalam sepuluh hari. Adapun rute yang ditempuh adalah Semarang – Banjarmasin – Surabaya - Padang Bai – Lembar - Ujung Pandang - Bima - Waingapu - Ende - Kupang – Dili, pergi – pulang.

Tabel 3.22: Jumlah Kunjungan Kapal di Pelabuhan Laut se NTB Tahun 2003

Kabupaten/Kota Nama Pelabuhan Jumlah kunjungan

(kali)

Mataram - -

Lombok Barat Pelabuhan Lembar

Kampel Pemenang

906 52

Lombok Tengah

- -

Lombok TimurKampel Lb.Lombok

12.664

Sumbawa Alas (Sat ker) Pelabuhan Benette

Pelabuhan Badas

143 1.058 4.600

Dompu Kampel Calabai Kempo (Sat ker)

113 13

Page 16: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Bima Pelabuhan Bima Kampel Sape

1.676 1.127

Sumber : Dinas Perhubungan Prov. NTB

D. Pos dan Telekomunikasi

Sampai dengan tahun 2004 sarana pelayanan Pos di NTB telah menjangkau seluruh Kabupaten/Kota serta Kecamatan. Jumlah kantor pos yang tercatat saat ini kurang lebih sebanyak 224 buah, dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.23: Jumlah kantor Pos per kabupaten/kota

Kabupaten/Kota Kantor

Pemeriksaan (KPRK)

Kantor Pos Pos Keliling Kota/Desa (PKK/PKD)

Rumah Pos (RMP)

Pos Desa

Agen Pos (AGP)

Jumlah Cabang

Luar Kota (KPC LK)

Cabang Dalam Kota (KPC DK)

Mataram 1 - 8 - - - - 9

Lombok Barat - 11 - 1 - 2 1 15

Lombok Tengah - 9 - 1 - - - 10

Lombok Timur 1 10 - 10 - 22 - 43

Sumbawa Barat 1 10 1 3 4 6 - 25

Sumbawa - 3 - 1 - 2 - 6

Dompu - 4 - 1 - 6 - 11

Kota Bima - 9 - 1 1 - - 11

Bima 1 2 - 3 - - - 6

Jumlah 4 58 9 21 5 38 1 136

Sumber PT. Pos Indonesia tahun 2004

Untuk dapat mendukung NTB sebagai daerah tujuan investasi dan wisata, telah disiapkan sarana dan prasarana telekomunikasi yang dapat memudahkan komunikasi ke mancanegara. Sarana dan prasarana telekomunikasi yang tersedia antara lain seperti yang tertera pada tabel berikut.

Tabel 3.24: Sarana/Fasilitas Telekomunikasi di NTB

No Jenis/Type Jumlah (Unit) Keterangan

1 SST Tersedia    

2 SST Terpasang    

3 Telepon Selular (GSM) a. Satelindob. Telkomsel

1322.524901-

 

Page 17: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

c. Exemindo Pratamad. Orbit Mobile

4 Radio Panggil -  

5 Warung Telekomunikasi (Wartel)

958  

6 Telepon Umum Kartu (TUK)

138  

7Telepon Umum Coin (TUC)

311  

8Telepon Umum Tunggu (TUT)

958  

9 Telex -  

Sumber: Dinas Perhubungan Prov. NTB

LEMBAGA DAN PERUSAHAAN

Ekonomi dan Keuangan

Seiring dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian nasional, membawa dampak terhadap perekonomian NTB. Gambaran perekonomian NTB menunjukkan kinerja yang semakin membaik dan stabil selama tahun 2003. Hal ini tercermin dari berbagai indikator ekonomi makro yang menunjukkan pergeseran ke arah yang lebih baik, seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, rendahnya laju inflasi, peningkatan pendapatan per kapita.

Pada tahun 2003, pertumbuhan ekonomi sebesar 3,20 % termasuk sub sektor pertambangan non migas dan 4,39 % tidak termasuk pertambangan non migas. Sedangkan tingkat inflasi yang terjadi di Kota Mataram tercatat hanya sebesar 1,82 %, jauh lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2002 yang mencapai 7,96 %, sedangkan pendapatan per kapita ditunjukkan dengan PDRB per kapita pada tahun 2003 mencapai Rp. 4.150.361,- naik sebesar 4,56 % dari tahun sebelumnya.

Proses pertumbuhan ekonomi telah mengarah pada proses keseimbangan dan keterkaitan yang erat antara sektor riil dengan sektor finansial/keuangan. Kegiatan produksi barang dan jasa yang telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang ditunjang oleh sektor finansial, sebagai fasilitator dan dinamisator.

Page 18: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Pesatnya perkembangan di sektor finansial juga telah diikuti oleh meningkatnya animo masyarakat, baik sebagai pengguna maupun yang bergerak di sektor finansial ini. Hal ini ditunjukan oleh semakin banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas dengan menggunakan jasa Lembaga Keuangan, seperti Perbankan, Perusahaan Pembiayaan, Dana Pensiun, Pedagang Valuta Asing, Asuransi, Pegadaian, dan Koperasi.

Perbankan

Pada pertengahan tahun 2004 jumlah bank sebanyak 78 buah yang terdiri dari Bank Umum sebanyak 14 buah dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebanyak 64 buah.

Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank Umum dan BPR pada tahun 2003 meningkat sebesar 15 % dibanding tahun sebelumnya, atau dari Rp. 2,52 triliun pada tahun 2002 meningkat menjadi Rp. 2,90 triliun pada tahun 2003. Berdasarkan kelompok perbankan, terlihat bahwa bank-bank umum pemerintah mencatat jumlah simpanan yang terbesar dibandingkan bank umum swasta dan bank perkreditan rakyat (BPR).

Gambar 3.1 : Grafik Posisi Simpanan Masyarakat / Pihak Ketiga Pada Bank Umum dan BPR di NTB Tahun 2003

Jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Umum dan BPR mengalami peningkatan. Pada tahun 2003 jumlah dana yang disalurkan sebagai kredit perbankan di NTB tercatat sebesar Rp. 2,18 triliun atau meningkat sebesar 26,30 % dari tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar Rp. 1,73 triliun.Sektor yang paling banyak menyerap dana kredit perbankan adalah sektor lainnya/kredit konsumtif seperti kredit kendaraan bermotor dan KPR sebesar 51,52%. Sektor kedua terbesar adalah sektor perdagangan yaitu sebesar 29,11 %, kemudian sektor pertanian sebesar 6,38 %, serta sektor industri sebesar 3,56 %.

Page 19: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Tabel 3.25: Jumlah Bank di NTB Menurut Jenis Bank dan Kabupaten Tahun 2004

Sumber: Bank Indonesia Mataram, 2004Keterangan :KP = Kantor Pusat, KK = Kantor Kas, KC = Kantor Cabang, KU = Kantor Unit, KCP = Kantor Cabang Pembantu

Daftar Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di NTB sebagaiman tabel berikut:

Tabel 3.26: Jenis/Nama Bank di NTB

Jenis/Nama Bank Jenis/Nama Bank

Bank Umum.

Pemerintah (Konvensional)

PT. BRI (Persero) PT. Bank Mandiri (ex Bank Exim)

PT. BNI 46 (Persero)

PT. BTN (Persero)

Pemerintah Daerah (Konvensional)

PT. Bank NTB

Swasta (Konvensional)

PT. Bank Internasional Indonesia PT. Bank Danamon Indonesia

PT. Bank Central Asia

PT. Bank Antar Daerah

 

PD. BPR Aikmel PD. BPR Seteluk Tengah

PD. BPR Sekotong

PD. BPR Plampang

PD. BPR Moyo

PD. BPR Motong Utan

PD. BPR Lopak

PD. BPR Lenangguar

PD. BPR Labuan Sumbawa

PD. BPR Empang Atas

PD. BPR Dalam Taliwang

PD. BPR Dalam Alas

PD. BPR Soriutu

Page 20: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

PT. Bank Sri Partha

PT. Centratama Nasional Bank

PT. Bukopin

Syari’ah

PT. Bank Syariah Mandiri PT. Bank Muamalat Indonesia

Bank Perkreditan Rakyat

Pemda (Konvensioanl)

PD. BPR LKP Ampenan Utara PD. BPR LKP Parampuan

PD. BPR LKP Lembuak

PD. BPR LKP Kayangan

PD. BPR LKP Jagaraga

PD. BPR LKP Gunung Sari

PD. BPR LKP Gerung

PD. BPR LKP Anyar

PD. BPR Sengkol

PD. BPR Puyung

PD. BPR Pringgarata

PD. BPR Praya

PD. BPR Penujak

PD. BPR Mujur

PD. BPR Montong

PD. BPR Kopang Rembiga

PD. BPR Janangaria

PD. BPR Tanjung Teros

PD. BPR Sambalia

PD. BPR Rasabou

PD. BPR Montabaru

PD. BPR Bada

PD. BPR Tente

PD. BPR Sarae

PD. BPR Rato

PD. BPR Naru

PD. BPR Belo

PD. BPR Bajo

Swasta (Konvensional)

PT. BPR Primanadi PT. BPR Romot Ganda

PT. BPR Nerpada Nusa

PT. BPR Danayasa

PT. BPR Danamaster Surya

PT. BPR Abdi Warga Mulia

PT. BPR Wiranadi

PT. BPR Tanjung Abdi Swadaya

PT. BPR Sowan Utama

PT. BPR Segara Anak Kencana

PT. BPR Lopok Ganda

PT. BPR Samas

PT. BPR Samawa Kencana

PT. BPR Kabalong Abdi Swadaya

PT. BPR Bima Abdi Swadaya

PT. BPR Putih Gumarang

Syariah

Page 21: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

PD. BPR Paok Motong

PD. BPR Montong Betak

PD. BPR Labuan Lombok

PD. BPR Kotaraja

PD. BPR Dasan Keliang

PT. BPRS Patuh Beramal

PT. BPRS Tekun Amanah

Koperasi

Koperasi memiliki potensi yang cukup besar sebagai alternatif lain dalam mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan utamanya ekonomi perdesaan. Pada tahun 2003 dari 2.363 buah kopersi dengan jumlah anggota sebanyak 512.740 orang dan total asset yang dimiliki sebanyak Rp. 353,8 milyar, diantaranya terdapat 481 buah koperasi (20,36 %) yang tidak aktif. Modal usaha, volume usaha serta aset yang dimiliki oleh koperasi di NTB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2003 modal usaha sendiri sejumlah Rp. 149,4 milyar atau meningkat sebesar 13,55 % dari tahun sebelumnya, sedangkan modal dari luar tercatat sebesar Rp. 204,4 milyar atau meningkat sebesar 23,17 % dari tahun 2002 yang hanya mencapai Rp. 165,9 milyar. Volume kegiatan usaha, dan Sisa Hasil Usaha koperasi pada tahun 2003 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 3.2: Total Aset, Volume Usaha dan SHU Kopresai di NTB Tahun 2003

Lembaga Keuangan Lainnya

Lembaga keuangan lainnya yang tumbuh dan berkembang di NTB antara lain Perusahaan Pegadaian dan Asuransi. Jumlah perusahaan pegadaian di NTB sebanyak 30 unit yang terdapat disetiap kabupaten/kota dengan perincian sebagai berikut : Tabel 3.27: Jumlah Perusahaan dan Lokasi Pegadaian di NTB Tahun 2004

Page 22: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

No Kota/Kabupaten Lokasi Jumlah

1 Kota Mataram Ampenan Cakranegara Mataram

111

2 Lombok Barat Gerung Narmada Gunung Sari

111

3 Lombok Tengah Praya 3

4 Lombok TimurSelong Masbagik Sikur Aikmel

2111

5 Sumbawa Sumbawa Alas Empang Plampang Utan Lape Lopok

2 1 1 1 1 1

6 Dompu Dompu 2

7 BimaBima Rasanae Sape Tente Monta Bolo

2 1 1 1 1 1

Jumlah 30

Lembaga Asuransi di NTB cukup potensial. Adapun perinciannya sebagai berikut : Tabel 3.28: Jumlah dan Jenis Perusahaan Asuransi di NTB Dirinci Tahun 2004

Perusahaan Asuransi Kabupaten/Kota

Lombok Lombok Lombok Sumbawa Dompu Bima Mataram

Page 23: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Barat Tengah Timur 1. Bumi Putera

2. Jiwasraya

3. Jasa Raharja - - - - -

4. Avian Life Indonesia

5. Askes

6. Astek - - - - - -

7. Bumi Asih - - - - - -

8. Eka Life - - - - - -

Keterangan:= Ada - = Tidak ada

PasarJumlah pasar baik pasar modern (swalayan) maupun pasar tradisional pada tahun 2004 sebanyak 183 buah, terdiri dari pasar modern berjumlah 15 buah dan pasar pasar tradisional sebanyak 167 buah yang tersebar di kabupaten/kota seluruh NTB.

Pasar Moderen :

Tabel 3.29: Nama, Lokasi, dan Golongan Pasar Modern di NTB Sumber : Diperindag NTB, tahun 2004

Kabupaten/Kota Nama Pasar Swalayan Lokasi Golongan Kota Mataram 1. PT. Ruby Starindo

2. CV. Tiara3. UD. Jembatan Baru4. UD. Cahaya Agung5. Mataram Plaza6. Bharata7. MGM8. Niaga9. Mataram Mall

CakranegaraCakranegaraCakranegaraAmpenanCakranegaraAmpenanCakranegaraCakranegaraMataram

Super marketDepartment StoreSuper marketSuper marketDepartment StoreDepartment Store

Page 24: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

10. Hero Mataram SwalayanSwalayanDepartment StoreDepartment Store

Lombok Barat 1. PT. Pasifik Timur Inti2. Senggigi Abadi Senggigi

Senggigi Super market

Super market Lombok Tengah - - -

Lombok Timur Sinar Bahagia Pancor Super market

Sumbawa 1. Diprasasti2. UD. Unggul Raya

Sumbawa

Sumbawa

Super market Super market

Dompu - - -

Bima PT. Lancar Jaya Bima Super market

Pasar Tradisional

Tabel 3.30: Jumlah Pasar Tradisional di NTB

Kabupaten/Kota Kecamatan Jumlah Pasar

Kabupaten/Kota Kecamatan Jumlah Pasar

Kota MataraAmpenan Mataram Cakranegara

467

Sumbawa

 

Sumbawa Alas Taliwang

442

Lombok BaratNarmada Gunung Sari Tanjung Gangga Bayan Labuh Api Kediri Sekotong

6 5 2 3 3 2 5 2

Seteluk Lape Lopok Plampang Empang Ropang Lunyuk Jereweh

1121111

Page 25: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Lombok TengahPraya Praya Timur Janapria Kopang Batukliang Peringgarata Jonggat Praya Barat Pujut

833441655

Dompu

Bima

DompuKempoPekatHu’u

RasanaeSapeWawoBelo

3221

5311

Lombok TimurSelong Sakra Keruak Masbagik Sikur Terara Sukamulia Aikmel Peringgabaya Sambelia

5382142352

TenteWohaBoloMontaWeraDonggoSanggar

1133312

Jumlah (NTB) 168

Sumber : Diperindag NTB, tahun 2004.

Pasar TradisionalTabel 3.30: Jumlah Pasar Tradisional di NTBSumber : Diperindag NTB, tahun 2004.

Usaha Jasa dan Usaha Sarana Pariwisata

Selain potensi obyek dan daya tarik wisata yang kami sebutkan pada Bab sebelumnya, Nusa Tenggara Barat juga telah memiliki berbagai fasilitas pendukung kepariwisataan berupa usaha jasa dan Usaha Sarana Pariwisata yaitu Hotel Bintang sebanyak 28 buah, Hotel Melati 246 buah, Pondok Wisata 78 buah, Biro Perjalanan 141 buah, Restoran/Rumah Makan 430 buah, Wisata Tirta 14 buah perusahaan yang tersebar dibeberapa kota dan kabupaten dirinci dalam tabel beriku t :

Tabel 3.31: Jumlah Hotel Berbintang, Pondok Wisata, Biro Perjalanan, Restoran danWisata Tirta Tahun 2004

Page 26: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Kabupaten/kota Hotel

Berbintang Hotel Melati

Pondok Wisata

Biro Perjalanan

Restoran/ Rumah makan

Wisata Tirta

Kota Mataram 7 50 - 93 49 2

Lombok Barat 18 92 78 31 202 12

Lombok Tengah 1 11 - 1 28 -

Lombok Timur - 20 - 6 46 -

Sumbawa Barat - 17 - - 12 -

Sumbawa 2 21 - 1 39 -

Dompu - 15 - - 15 -

Bima - 20 - 9 39 -

Jumlah 28 246 78 141 430 14 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB tahun 2004

Prosedur Berinvestasi

Guna mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan Investasi telah diterbitkan Keputusan Presiden No. 29 Tahun 2004 tanggal 12 April 2004 tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal Dalam Rangka Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) melalui Sistem Pelayanan Satu Atap yang meliputi pelayanan persetujuan, perijinan dan fasilitas penanaman modal lainnya.

Atas dasar Keppres tersebut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan Surat Keputusan No. 57/SK/2004, tanggal 20 Juli 2004 tentang Pedoman Dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal yang Didirikan Dalam Rangka Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing.

Page 27: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Permohonan Penanaman Modal baru dalam rangka PMDN dapat diajukan oleh PT, CV, Firma, Koperasi, BUMN, BUMD dan Perseroan.

Permohonan Penanaman Modal diajukan Kepada Kepala BKPM di Jakarta.

Permohonan dilengkapi dengan : 1. Aplikasi Model I/PMDN 2. Copy Akte Pendirian Perusahaan 3. Copy Anggaran Dasar bagi Badan, Koperasi. 4. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) 5. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Surat Persetujuan dapat diterbitkan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan dalam keadaan lengkap.

Permohonan Penanaman Modal baru dalam rangka PMA dapat diajukan oleh : -WNA dan/atau Badan Hukum Asing atau - WNA dan/atau Badan Hukum Asing dan atau Perusahaan PMA bersama dengan WNI dan/ atau Badan Hukum Indonesia

Permohonan diajukan kepada Kepala BKPM di Jakarta

Permohonan dilengkapi dengan : 1. Aplikasi Model I /PMA 2. Copy Akte Pendiri Perusahaan 3. Copy pasport bagi peserta asing perseorangan 4. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi peserta Indonesia. 5. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Surat Persetujuan dapat diterbitkan dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan dalam keadaan lengkap.

Page 28: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

KETERANGAN :

Perusahaan Penanaman Modal Wajib memiliki Ijin Usaha / Ijin Usaha Tetap untuk dapat memulai pelaksanaan kegiatan Operasi /produksi.

Permohonan disampaikan kepada Kepala BKPM di Jakarta dengan melampirkan: 1. Aplikasi IUT (formulir IUT) 2. Copy Akta pendirian Perusahaan yang telah mendapatkan pengesahan Menteri Kehakiman dan HAM. 3. Copy Hak Atas Tanah atau Bukti Pemilikan Tanah lainnya. 4. Copy ijin mendirikan bangunan (IMB) 5. Copy ijin HO 6. Copy persetujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi perusahaan yang wajib Amdal.Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) atau Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) bagi perusahaan yang tidak wajib Amdal. 7. Copy Surat Persetujuan PMDN atau PMA. 8. Berita Acara Pemeriksaan Proyek (BAP) bagi perusahaan yang berlokasi diluar kawasan Industri yang dikeluarkan oleh BKPM Propinsi NTB.

= Perubahan Dan Perluasan UsahaPerubahan :

Perubahan atas Ketentuan proyek dalam rangka PMDN maupun PMA Wajib memperoleh persetujuan Kepala BKPM.

Perubahan atas ketentuan proyek yang wajib memperoleh persetujuan adalah - Perubahan lokasi proyek.- Perubahan bidang usaha dan jenis produksi

Page 29: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

- Perubahan penggunaanTenaga Kerja Asing- Perubahan investasi dan sumber pembiayaan- Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan PMA- Perubahan status perusahaan- Perpanjangan waktu penyelesaian proyek- Pengembangan perusahaan.

Perluasan Usaha

PMDN maupun PMA yang telah memperoleh IUT dapat mengajukan perluasan usahanya.

Dalam hal jenis produksi berbeda dengan usaha sebelumnya atau lokasi perluasannya berbeda, perluasan dapat diajukan tanpa persyaratan memiliki IUT.

= Fasilitas Yang Diberikan Bagi PMDN Maupun PMA

Impor Barang Modal

Impor Bahan Baku Penolong.

Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT)

Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

= Perkembangan Investasi PMDN/PMA

Berdasarkan Surat Persetujuan (SP) Penanaman Modal, sampai dengan akhir Juni 2004 terdapat 222 perusahaan yang menggunakan fasilitas PMA dan PMDN, PMDN berjumlah 102 perusahaan dengan rencana investasi Rp. 3.572.328.731.000,- mempekerjakan Tenaga Kerja Indonesia 25.414 orang dan Tenaga Kerja Asing 263 orang.

Realisasi Investasi mencapai Rp. 934.082.533, dengan penyerapan tenaga kerja 5.282 orang (20,78 %) dan PMA berjumlah 120 perusahaan dengan rencana investasi US $. 5.628.280.000 mempekerjakan Tenaga Kerja Indonesia 23.882 orang dan Tenaga Kerja Asing 600 orang. Realisasi Investasi US$ 3.088.422.000 (54,87 %). Tenaga Kerja Indonesia 7.309 orang (30,60 %) termasuk tenaga kerja tidak tetap dan tenaga asing 197 orang (32,83 %) termasuk tenaga kerja tidak tetap.

Berdasarkan alokasi investasi menurut sektor bidang usaha perusahaan PMDN dan PMA dapat dikelompokkan menjadi 10 sektor yaitu :

Tabel 3.32: Rencana dan Realisasi Investasi sampai dengan Juni 2004

No. Sektor Jumlah Rencana Realisasi

Investasi Tenaga Kerja

Investasi Tenaga Kerja

Page 30: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

Proyek

PMDN/PMA Rp./US$

(x 1.000)

(orang) PMDN/PMA Rp./US$

(x 1.000)

(orang)

TKI TKA TKI TKA

I. PMDN (Rp)

1. Tanaman Pangan

1 2.250.000 90 10 125.000 11 -

2. Perikanan 19 481.711.877 7.816 73 146.316.915 1.889 4

3. Peternakan 3 53.013.900 271 4 6.060.198 111 -

4. Perkebunan 5 40.426.280 3.751 3 14.504.810 94 -

5. Kehutanan 1 1.766.875 321 1 20.584.000 638 -

6. Pertambangan 1 70.000 10 0 20.000 11 -

7. Industri 14 1.252.562.807 3.709 33 69.676.597 467 1

8. Perhotelan 33 1.678.728.448 8.109 126 635.170.996 1.484 6

9. Pengangkutan 5 38.744.500 886 0 32.859.500 458 -

10. Jasa Lainnya 20 23.054.044 451 13 8.764.517 119 -

Jumlah 102 3.572.328.731 25.414 263 934.082.533 5.282 11

II. PMA(US$)

1. Perkebunan 3 21.269 2.706 0 73.528 1.124 8

2. Perikanan 8 18.824 1.009 68 11.251 632 16

3. Pertambangan 2 2.275.000 2.100 200 2.900.920 4.178 102

4. Industri 10 2.703.784 13.438 31 652 35 4

5. Perhotelan 49 567.838 3.724 167 61.555 933 29

Page 31: POTENSI INVESTASI NTB baguuus.doc

6. Jasa Lainnya 48 41.565 905 134 40.516 407 38

  Jumlah 120 5.628.280 23.882 600 3.088.422 7.309 197 Sumber BKPM Prov.. NTB

Untuk mengetahui perkembangan Rencana Investasi Proyek PMDN dan PMA setiap tahun di Propinsi Nusa Tenggara Barat sampai dengan Juni 2004 sebagai berikut :

Tabel 3.33: Perkembangan Rencana Investasi sampai dengan Juni 2004

No. Tahun

PMDN PMA

Keterangan Jumlah

Proyek

Rencana Invt.

(x Rp.1000)

Jumlah

Proyek

Rencana Invt.

(x US$1000)

1. Jumlah s/d akhir Des 1998

83 2.561.232.169 42 3.735.492 PMDN =

2. - Tahun 1999 7 46.780.256 20 9.920 Rp.3572 Trilyun

- Tahun 2000 4 771.310.256 15 1.410.975 PMA =

- Tahun 2001 4 55.468.000 14 55.284 US$. 5.628 Milyard

- Tahun 2002 - - 14 410.457

- Tahun 2003 4 137.538.050 11 5.027

- Tahun 2004 - - 4 1.125

Jumlah s/d Juni 2004 19 1.011.096.562 78 1.892.788

  Jumlah 1 + 2 102 3.572.328.731 120 5.628.280